• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SEJ 1204467 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SEJ 1204467 Chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

125 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Bangsa Indonesia berjuang demi memperjuangkan haknya mencapai

kemerdekaan bersama ditengah semakin minimnya perhatian dari pemerintah

kolonial Hindia Belanda kepada masyarakat Indonesia. Pendidikan menjadi salah

satu jalan merubah kondisi tersebut menjadi lebih baik. Paguyuban Pasundan

yang terdiri dari orang-orang berpendidikan menengah ke atas mempunyai

cita-cita mensejahterakan bangsa Indonesia dengan cara memperhatikan taraf

pendidikannya.

Paguyuban Pasundan lahir di tengah-tengah zaman pergerakan nasional

yang identik dengan perjuangan yang lebih terstruktur dan mengedepankan jalan

diplomasi. Paguyuban Pasundan yang merupakan salah satu organisasi modern

sadar betul akan peranannya di masyarakat Sunda sangat dinantikan dapat

memberikan suatu perubahan. Kondisi zaman yang lesu bagi masyarakat

bumiputera membuat orang-orang Sunda yang berpendidikan tinggi sekolah di

STOVIA mempunyai inisiatif mendirikan suatu organisasi kedaerahan. Ide

tersebut dilatarbelakangi oleh dua hal yakni, pertama adanya reaksi dari sikap

organisasi Budi Utomo yang lebih bersifat Jawa-sentris dalam segala

pergerakannya sehingga orang-orang Sunda yang menjadi anggota Budi Utomo

merasa kecewa. Kedua, adanya anggapan bahwa berdirinya Paguyuban Pasundan

merupakan respon dari masyarakat Sunda yang kurang ulet, kurang berdinamika,

sulit mendapatkan pekerjaan yang pada intinya orang Sunda itu merasa sudah jauh

tertinggal oleh etnis-etnis lain Eropa maupun etnis lokal lainnya. Oleh karena itu,

Paguyuban Pasundan berdiri dan mencoba memperbaiki kondisi di zaman tersebut

salah satunya dengan jalan meningkatkan taraf pendidikan masyarakatnya

termasuk di daerah Tasikmalaya.

Sistem pendidikan tentunya berubah-ubah seiring dengan perkembangan

zaman yang tidak jarang pula dipengaruhi juga oleh aspek politik. Aspek politik

(2)

pendidikan model barat ditengah pendidikan teologis yang berkembang di

Indonesia termasuk di Tasikmalaya. Di Tasikmalaya sebelum masuknya pengaruh

pendidikan model barat, sudah berkembang pendidikan pesantren yang dipelopori

oleh pesantren-pesantren induk yang besar dan berjaya pada zamannya hingga

sekarang. Pesantren-pesantren berikut ini menjadi pesantren tertua di Tasikmalaya

diantaranya Pesantren Riyadhlul Ulum Wadda’wah, Pesantren Al Mathlaul Khair,

Pesantren Bahrul Ulum, Pesantren Gudang, Pesantren Cilenga, Pesantren Argasari

dan Pesantren Suryalaya.

Paguyuban Pasundan yang mempunyai cita-cita memajukan etnis Sunda

bergerak secara masif di berbagai wilayah di Jawa Barat dengan membentuk

cabang dan badan khusus organisasi. Di Tasikmalaya, Paguyuban Pasundan

berperan besar dalam perkembangan pendidikan dengan mendirikan banyak

sekolah-sekolah formal diantaranya HIS Pasundan I tahun 1922, MULO Pasundan

pada tahun 1928, HIS Pasundan II pada tahun 1931, Kweekschool Pasundan pada

tahun 1933, ULO pada tahun 1936 serta terdapat sekolah Schakelschool

Pasundan, Pasoendanschool dan Volksschool Pasoendan Istri. Selain mendirikan

sekolah, Paguyuban Pasundan melalui Pasi atau Pasundan Istri mengadakan

kursus A.B.C.

Peranan yang masif dari Paguyuban Pasundan memberikan dampak positif

bagi masyarakat Tasikmalaya dimana mereka mempunyai akses dan fasilitas yang

mudah dengan adanya sekolah MULO Pasundan di Tasikmalaya sehingga mereka

tidak perlu pergi bersekolah jauh ke Jakarta atau Bandung. Selain itu, dampak

lainnya ialah adanya peran besar Paguyuban Pasundan melalui media surat

kabarnya memberikan infromasi-informasi yang edukatif. Tentunya, dampak yang

paling besar ialah Paguyuban Pasundan bisa merubah kondisi sosial di

Tasikmalaya karena dipercaya sebagai agent of change. Perubahan tersebut

ditegaskan bahwa guna membentuk individu-individu yang mempunyai nAch dan

virus mental yang kuat salah satunya dilalui dengan pendidikan. Pendidikan di

sekolah-sekolah Pasundan yang mempunyai corak pendidikan barat itu tidak

menghapus pendidikan Islam, justru memasukan pelajaran agama di dalam

(3)

barat itu haram bisa berubah bahkan bisa mempunyai respon yang positif dari

masyarakat dengan memasukan anaknya ke sekolah-sekolah Pasundan.

5.2 Rekomendasi

Penulis mempunyai rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan pembahasan Paguyuban Pasundan dan Kota Tasikmalaya agar

bisa mengisi gap atau kekosongan yang ada pada penelitian-penelitian

sebelumnya sebagai berikut :

Pertama, penelitian mengenai Paguyuban Pasundan lebih baik terfokus

kepada pergerakannya di bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya,

kepemudaan dan kewanitaan. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh sudah banyaknya

penelitian mengenai pergerakan Paguyuban Pasundan di bidang politik. Tidak ada

salahnya mengangkat pergerakan Paguyuban Pasundan dengan fokus penelitian

mengenai Pasundan Istri, JOP, Bale Pawulangan Pasundan, Studiefonds,

Socialfonds, dan lain sebagainya. Akan lebih baiknya juga pembahasan tersebut

dikaji dalam skala lokal karena Paguyuban Pasundan itu merupakan organisasi

yang mempunyai banyak cabang yang tersebar di dalam maupun di luar Jawa

Barat.

Kedua, penelitian mengenai sejarah Tasikmalaya lebih diperkaya lagi.

Selain penelitian mengenai peranan Paguyuban Pasundan dalam perkembangan

pendidikan di Tasikmalaya, ada baiknya juga dikaji mengenai organisasi lainnya

yang berperan bagi pendidikan di Tasikmalaya seperti organisasi Muhammadiyah,

Taman Siswa dan lain sebagainya. Bagi instansi pemerintah daerah Tasikmalaya

juga sekiranya lebih memfasilitasi lagi bagi penelitian-penelitian mengenai

sejarah Tasikmalaya terutama bagi pengurus Paguyuban Pasundan cabang

Tasikmalaya.

Ketiga, bagi Departemen Pendidikan Sejarah bisa lebih memprioritaskan

penelitian-penelitian yang bertemakan pendidikan. Hal tersebut dilatarbelakangi

oleh instansi Universitas Pendidikan Indonesia yang identik dengan bidang

pendidikan. Oleh karena itu, ada baiknya bila penulisan sejarah diperkaya oleh

pergerakan organisasi-organisasi Pergerakan Nasional di bidang pendidik

Keempat, skripsi yang berjudul “Peranan Paguyuban Pasundan dalam

(4)

menjadi bahan pengayaan siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas mata pelajaran

Sejarah Wajib / Sejarah Indonesia dan Peminatan dengan materi pokok

“Pergerakan Nasional di Indonesia”. Materi ini di dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran Sejarah Wajib masuk ke dalam Kompetensi Dasar 3.4 yaitu

menganalisis persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi pegerakan

nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda dan

sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan. Sedangkan di dalam mata

pelajaran Sejarah Peminatan masuk ke dalam Kompetensi Dasar 3.10 yaitu

menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan

pengaruhnya bagi masa kini.

Penulis merekomendasikan materi yang ada di karya tulis ilmiah skripsi ini

bisa menjadi sumber referensi lain disamping buku wajib sejarah di sekolah. Hal

tersebut dilatarbelakangi oleh kurangnya atau sedikitnya materi ajar yang

membahas mengenai pergerakan Paguyuban Pasundan. Di buku-buku sejarah

sekolah kebanyakan menonjolkan peran Budi Utomo sebagai organisasi modern

pertama yang didirkan oleh orang Indonesia, Sarekat Islam dengan jumlah

massanya yang luar biasa, Indische Partij dengan pergerakannya yang radikal,

ataupun Partai Komunis Indonesia yang menjadi organisasi fenomenal dengan

pergeraknnya yang progresif revolusioner di Indonesia. Oleh karena itu, penulis

merekomendasikan karya tulis ilmiah ini menjadi sumber literatur siswa guna

menambah khazanah pengetahuan kesejarahan lokal khususnya di Tasikmalaya

dengan tujuan mengenalkan akan keberadaan organisasi Paguyuban Pasundan

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Prosem memberikan gambaran perencanaan penyajian KD satu semester denga rincian penyajian tiap minggu dan distribusi ulangan harian. Jumlah alokasi waktu pada prosem diisi

Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu propinsi, kabupaten, atau karyawan perusahaan

Po$a Pekerlaan KonsEuksiUnit Layawr Pengadaan (Ut-F) tGbupabn t-ebong dgyqffi inimengurnunrkan hmil Feblangan Umurn dergal Pmcakualiftksi padq Dirrc Peke{Fan Umum

Fanani (2009) juga menemukan hal yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Copeland dan Galai, yaitu kualitas pelaporan keuangan berpengaruh negatif dan

Berapa tekanan osmosis larutan urea yang dibuat dengan melarutkan 6 gram urea dalam 100 mL air pada suhu 27 0 C?... Sebanyak 0,01 g protein dilarutkan ke dalam air hingga

[r]

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

harga penawaran terkoreksi di atas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal. 2) harga satuan yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus)