PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN RUAS JALAN NASIONAL
PANTON LABU/SIMPANG – LANGSA – BATAS SUMUT
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas
dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun Oleh :
M. JUNAIDI 09 0404 035
Dosen Pembimbing
Ir. JONI HARIANTO NIP : 19591110 198701 1 002
BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016
HALAMAN PENGESAHAN
PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN RUAS JALAN NASIONAL
PANTON LABU/SIMPANG – LANGSA – BATAS SUMUT
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun Oleh :
M. Junaidi
09 0404 035Dosen Pembimbing
Ir. Joni Harianto NIP. 19591110 198701 1 002
Dosen Penguji I Dosen Penguji II
Ir. Indra Jaya Pandia, MT Ir. Andy Putra Rambe, M.B.A
NIP. 19560618 198601 1 001 NIP. 19680429 199703 1 002
Mengesahkan :
Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Prof. Dr. -Ing. Johannes tarigan NIP. 19561224 198103 1 002
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : M. Junaidi
NIM : 09 0404 035
Departemen : Teknik Sipil, FT USU
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir saya dengan judul : “Penentuan
Prioritas Penanganan Ruas Jalan Nasional Panton Labu/Simpang – Langsa – Batas Sumut” bebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat
dalam Tugas Akhir saya tersebut maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian pernyataan ini saya perbuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Penyusun
M. Junaidi 09 0404 035
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia serta ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan tugas akhir ini yang berjudul “Penentuan Prioritas Penanganan Ruas Jalan
Nasional Panton Labu/Simpang – Langsa – Batas SUMUT” dengan baik dan lancar.
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi sebagian persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknik tingkat sarjana Strata – 1 (S-1) di Departemen
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan laporan tugas akhir ini penulis
banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan atau
dukungan secara moril, materil dan spiritual sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
banyak terima kasih dan rasa hormat yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Ir. Syahrizal, MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc, selaku koordinator sub jurusan
Transportasi Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara
ii 4. Bapak Ir. Joni Harianto, sebagai pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu, membimbing serta
mengarahkan penulis hingga selesainya tugas akhir ini.
5. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, MT, dan Bapak Ir.Andy Putra Rambe, MBA,
selaku dosen pembanding / penguji yang telah memberikan masukkan dan
kritikan yang membangun dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Bapak Irwan Suranta Sembiring, ST, MT, yang telah membantu dalam
memperoleh referensi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Bapak dan Ibu staf pengajar yang telah membimbing dan mendidik selama
masa studi di Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara.
8. Seluruh pegawai jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Seluruh pegawai dan staf Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Aceh yang telah membantu dalam memperoleh data sehingga selesainya
tugas akhir ini terutama Bapak Syauqi Kamal dan Bapak Deni.
10.Seluruh pegawai dan staf Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Aceh
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini terutama Bapak
Kamal.
11.Seluruh Pengurus dan Anggota Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia
(HPJI) Aceh yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
12.Bapak Dr. Ir. Sofyan M . Shaleh, Msc. Eng yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
iii 13.Teristimewa untuk kedua orang tua tersayang, Ayah tercinta Alm. Marzuki
Bin Alm. T. Muhammad Daud dan Ibu tercinta Fatimah Binti Alm. Ali
Basyah atas kasih sayang dan kesabaran dalam mendidik, membimbing,
membesarkan serta senantiasa memberikan dukungan dan doa yang tidak
dapat terbalaskan.
14.Untuk abangku Fakhrurrazi, kakakku Fitrinawati dan adikku Kheri Sajaya
dan Muhammad Edi Amrullah yang telah memberikan dukungan dan doa
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
15.Untuk sahabatku Virza, Rendi dan Mizwar yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
16.Teman-teman seperjuangan Sipil’09 (Diki, Yobet, Depol, Suragap, Odoy,
Pak Haji, Bes, Bembeng, Lek Jon, Bg Ali, Wilgon, Tungir, Kiut, Udin, Onza,
Harap, Grandong, Ersa, Udak, Afri, Fauzan, Alfian, Boxong, AM, Chain,
Bere, Perkasa, Pandu, Tamba, Kirun, Hafis, Le Su, Joles, Lek Per dan yang
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu), terima kasih kepada
semuanya yang telah banyak membantu selama ini.
17.Adik – adik stambuk ’12 (Muis, Acong, Puter, Ma’un, Ngendi, Kembat dan
yang lainnya) terimakasih atas segala bantuannya selama ini.
Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua, dan atas dukungan yang telah diberikan penulis ucapkan terima
kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan tugas akhir ini, untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan tugas akhir ini.
iv Sebagai penutup penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Medan, November 2016
Penulis
M. Junaidi
09 0404 035
v ABSTRAK
Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi pada dasarnya merupakan suatu unsur penting dalam usaha pengembangan kehidupan. Ruas jalan Panton Labu/Simpang – Langsa – batas SUMUT merupakan salah satu ruas jalan nasional lintas timur provinsi Aceh dengan panjang ruas 179 km yang terdiri atas 8 ruas dan termasuk dalam kategori jalan arteri primer dan merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat dan berperan penting bagi perekonomian. Hal ini menuntut penyelenggara jalan untuk melakukan penanganan secara maksimal. Permasalahannya adalah masih terbatasnya kemampuan pemerintah dalam melakukan penanganan jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penentuan prioritas dalam penanganan ruas jalan nasional Panton Labu/Simpang – Langsa – batas SUMUT dengan menggunakan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process). Kriteria teknis yang digunakan sebagai faktor pembanding adalah kondisi ruas jalan, arus ruas jalan dan biaya penanganan. Dimana hasil analisis dengan metode AHP dibandingkan dengan metode Bina Marga. Hasil analisa dengan metode AHP terhadap kuesioner pada 6 orang responden yang merupakan stakeholders yang terdiri dari wakil perencana program, wakil pelaksana dan wakil pengguna menunjukkan bahwa kriteria kondisi ruas jalan merupakan kriteria yang paling dipertimbangkan dalam menentukan prioritas penanganan jalan yaitu sebesar 56.38 %, kriteria biaya penanganan jalan sebesar 31.55 % dan kriteria arus ruas jalan sebesar 12.03 %. Hasil analisis dengan metode AHP juga menghasilkan 8 urutan prioritas penanganan dimana ruas jalan A.M.Ibrahim (Langsa) adalah prioritas pertama. Hasil perbandingan dengan metode Bina Marga menunjukkan perbedaan urutan prioritas dari kedua metode tersebut. Dimana ruas jalan yang menjadi prioritas pertama dengan metode bina marga adalah ruas jalan Peureulak (km 392) – Batas Kota Langsa. Selain itu juga menunjukkan bahwa satu ruas jalan berada pada posisi peringkat yang sama atau 12.5 % dari total delapan ruas jalan, yaitu ruas jalan batas kota Langsa – batas provinsi Sumatera Utara (SUMUT). Peringkat tujuh ruas jalan lainnya atau 87.5 % dari total delapan ruas jalan posisinya acak (random). Dari daftar peringkat metode analytical hierarchy process (AHP), terdapat empat ruas jalan mengalami penurunan peringkat dan terdapat tiga ruas jalan mengalami peningkatan peringkat setelah dibandingkan dengan hasil penentuan prioritas dengan metode bina marga.
Kata Kunci : Prioritas Penanganan Jalan, AHP (Analitycal Hierarchy Process),
Stakeholders
vi
ABSTRACT
Road as one of the transport infrastructure is basically an important element in the development of business life. The road section of Panton Labu/Simpang - Langsa - Batas SUMUT is one of national roads across the eastern province of Aceh with a segment length are 179 km consisting of 8 segments and included in the category of primary arterial road and is one of the traffic lanes populous and important role for economy. This demanded the organizers to perform optimally handling. The problem is the limited ability of the government in handling the road. The purpose of this study was to analyze the prioritization in handling national road Panton Labu/Intersection – Langsa – SUMUT Border by using AHP (Analytical Hierarchy Process) method. The technical criteria are used as the differentiating factor is the condition of roads, the current traffic of road and handling costs. Where the results of analysis with AHP method compared to the results of Bina Marga’s method. The results of the analysis with AHP to the questionnaire at 6 respondents who are stakeholders including representatives of program planners, representatives of executive and vice-user indicates that the criteria for road conditions is the criterion of the most considered in determine priority road handling that is equal to 56.38 %, the criteria of cost handling 31.55 % and current traffic criteria of roads by 12.03 %. The results of the analysis with AHP method also generates eight order of precedence handling where the road A.M.Ibrahim (Langsa) is the first priority. The result of the comparison with the Bina Marga’s method showed differences priority order of the two methods. Where the roads are the first priority with the method of Bina Marga is a segment Peureulak (km 392) – Batas Kota Langsa. It also shows that the roads are in a position of equal rank or 12.5 % of the total of eight roads ie roads Batas Kota Langsa – Batas Provinsi SUMUT. Ranked seven other roads or 87.5 % of total eight road got random position. From the ranking list building by Analytical Hierarchy Process (AHP) method, there are four roads suffered downgrades and there are three roads has increased after compared with the results of the rankings prioritization by Bina Marga’s method.
Keywords : Priority of road handling, AHP (Analytical Hierarchy Process),
Stakeholders
vii DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR NOTASI ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan ... 8
2.1.1 Definisi dan Peranan Jalan ... 8
2.1.2 Klasifikasi Jalan ... 9
2.1.3 Bagian – Bagian Jalan ... 12
2.2 Penyelenggaraan Jalan ... 13
2.3 Penanganan Jalan ... 16
viii
2.3.1 Pemeliharaan Jalan ... 17
2.3.1.1 Pemeliharaan Rutin ... 18
2.3.1.2 Pemeliharaan Periodik/Berkala ... 19
2.3.2 Rehabilitasi ... 19
2.3.3 Peningkatan Jalan ... 19
2.3.4 Pembangunan Konstruksi Jalan Baru ... 20
2.4 Kinerja Perkerasan Jalan ... 22
2.4.1 International Roughness Index (IRI) ... 25
2.5 Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Bidang Jalan .. 26
2.6 Sistem Manajemen Jalan (Road Management System) . 28 2.6.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Manajemen Jalan 28 2.6.2 Indonesian Integrated Road Management Systems (IIRMS) ... 28
2.6.3 Strategic Expenditure Planning Module (SEPM) 32 2.7 Teori Penentuan Prioritas ... 34
2.8 Manfaat Penentuan Prioritas ... 36
2.9 Kriteria Dalam Menentukan Prioritas ... 36
2.9.1 Kriteria Kondisi Ruas Jalan ... 39
2.9.2 Kriteria Arus Lalu Lintas ... 39
2.9.2.1 Kapasitas Ruas Jalan ... 40
2.9.2.2 Volume Lalu Lintas ... 44
2.9.3 Kriteria Biaya Penanganan ... 49
2.10 Metode Penentuan Prioritas Penanganan Jalan ... 50
2.10.1 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) .. 50
ix 2.10.1.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode AHP 51
2.10.1.2 Prinsip Dasar Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) ... 52
2.10.1.2.1 Dekomposisi Masalah ... 53
2.10.1.2.2 Perbandingan Penilaian (Comparative Judgment) . 53 2.10.1.2.3 Sintesa Prioritas (Synthesis of Priority) ... 57
2.10.1.2.4 Konsistensi Logis (Logical Consistency) ... 58
2.10.2 Metode Bina Marga ... 60
2.10.2.1 Analisis Net Present Value (NPV) ... 61
2.10.2.2 Penaksiran Manfaat ... 62
2.10.2.3 Penghematan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) ... 62
2.10.2.3.1 Biaya Tetap (Standing Cost) 64 2.10.2.3.2 Biaya Tidak Tetap (Running Cost) ... 65
2.10.2.3.2.1 Biaya Konsumsi Bahan Bakar Minyak ... 65
2.10.2.3.2.2 Biaya Konsumsi Oli (BOi)... 78
2.10.2.3.2.3 Biaya Konsumsi Suku Cadang (BPi) ... 80
x 2.10.2.3.2.4 Biaya Upah
Pemeliharaan Kendaraan... 82
2.10.2.3.2.5 Biaya Konsumsi Ban ... 83
2.10.2.3.2.6 Biaya Tidak Tetap Besaran BOK (BTT) ... 85
2.10.2.3.3 Biaya Tidak Terduga (Overhead) ... 85
2.10.2.4 Penghematan Nilai Waktu Perjalanan. 86 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 88
3.2 Daerah Penelitian ... 88
3.3 Prosedur Penelitian ... 90
3.4 Variabel Penelitian ... 93
3.5 Sampel Penelitian ... 94
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Survei ... 96
4.2 Analisis Bobot Kriteria ... 98
4.3 Analisis Bobot Variabel ... 100
4.4 Analisis Bobot Alternatif Terhadap Variabel ... 102
4.4.1 Bobot Alternatif Terhadap Variabel Kondisi Perkerasan ... 103
4.4.2 Bobot Alternatif Terhadap Variabel Kapasitas Ruas Jalan ... 111
xi 4.4.3 Bobot Alternatif Terhadap Variabel Volume
Lalulintas ... 118
4.4.4 Bobot Alternatif Terhadap Variabel Biaya Penanganan Jalan ... 121
4.5 Prioritas Penanganan Jalan Terhadap Semua Kriteria .. 125
4.6 Penentuan Prioritas Penanganan Jalan Dengan Metode Bina Marga ... 128
4.6.1 Analisis Penghematan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) ... 128
4.6.1.1 Biaya Konsumsi Bahan Bakar ... 128
4.6.1.2 Biaya Konsumsi Oli (BOi) ... 137
4.6.1.3 Biaya Konsumsi Suku Cadang ... 140
4.6.1.4 Biaya Upah Pemeliharaan Kendaraan. 144 4.6.1.5 Biaya Konsumsi Ban ... 146
4.6.1.6 Biaya Tidak Tetap Besaran BOK ... 149
4.6.2 Penghematan Nilai Waktu Perjalanan ... 155
4.6.3 Analisis Net Present Value (NPV) ... 157
4.7 Analisis Perbandingan Prioritas Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan Metode Bina Marga 160 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 163
5.2 Saran ... 164
DAFTAR PUSTAKA ... 165
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Peta Jaringan Jalan Nasional Provinsi Aceh ... 2
Gambar 2.1 Pembagian Status Pada Jaringan Jalan Primer ... 11
Gambar 2.2 Bagian – Bagian Jalan ... 13
Gambar 2.3 Sumber Pembiayaan Jalan ... 16
Gambar 2.4 Hubungan Mutu Jalan Dengan Biaya Pemeliharaan dan Biaya Pengguna ... 18
Gambar 2.5 Tahap Penurunan Kondisi Jalan ... 21
Gambar 2.6 Hubungan Antara Kondisi, Umur dan Jenis Penanganan Jalan ... 25
Gambar 2.7 Inter Urban Road Management System (IRMS) Dalam Kerangka Kerja Proses Pengelolaan Bina Marga ... 29
Gambar 2.8 Bagan Alir Proses IRMS ... 32
Gambar 2.9 Bentuk Umum Susunan Hirarki Penelitian ... 53
Gambar 3.1 Bagan Alir Metodologi Penelitian (Flowchart) ... 92
Gambar 3.2 Skema Susunan Hierarki Penelitian ... 94
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Pembagian Tugas dan Penyelenggaraan Jalan ... 15
Tabel 2.2 Indikator Kemantapan dan Kenyamanan Jalan ... 24
Tabel 2.3 Penentuan Kondisi Ruas Jalan dan Kebutuhan Penanganan 26
Tabel 2.4 Standar Pelayanan Minimum ... 27
Tabel 2.5 Kapasitas Dasar (Co) ... 41
Tabel 2.6 Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Pembagian Arah (FCSP) 41
Tabel 2.7 Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Ukuran Kota (FCCS) .... 41
Tabel 2.8 Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Lebar Jalan (FCW) ... 42
Tabel 2.9 Klasifikasi Hambatan Samping (FCSF) ... 43
Tabel 2.10 Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Hambatan Samping (Fcsf)
Untuk Jalan Luar Kota ... 43
Tabel 2.11 Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Hambatan Samping (Fcsf)
Untuk Jalan Perkotaan (Jalan Dengan Bahu / Jalan Dengan
Kereb) ... 44
Tabel 2.12 Ekivalensi Kendaraan Penumpang (emp) Untuk Jalan
2/2 UD (Jalan Luar Kota) ... 47
Tabel 2.13 Ekivalensi Kendaraan Penumpang (emp) Untuk Jalan
Luar Kota 4 lajur 2 arah (4/2) Terbagi dan Tak Terbagi .. 47
Tabel 2.14 Ekivalensi Kendaraan Penumpang (emp) Untuk Jalan
Luar Kota 6 lajur 2 Arah Terbagi (6/2 D) ... 48
Tabel 2.15 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) Untuk Jalan
Perkotaan Tak Terbagi ... 48
xiv Tabel 2.16 Ekivalensi Mobil Penumpang Jalan Perkotaan Terbagi dan
Satu Arah ... 48
Tabel 2.17 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan ... 54
Tabel 2.18 Perbandingan Antar Kriteria ... 55
Tabel 2.19 Perbandingan Antar Pilihan Untuk Kriteria 1 (c1) ... 56
Tabel 2.20 Matriks Sintesis ... 58
Tabel 2.21 Hubungan Antara Ukuran Matriks dan Nilai Random Index (RI) ... 59
Tabel 2.22 Nilai Rentang Penerimaan Consistency Ratio (CR) ... 59
Tabel 2.23 Nilai Konstanta dan Koefisien Parameter Model Konsumsi BBM ... 67
Tabel 2.24 Kecepatan Arus Bebas Dasar (FV0) Pada Jalan Perkotaan 69 Tabel 2.25 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Ukuran Kota (FFVCS) ... 69
Tabel 2.26 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Hambatan Samping (FFVSF) Pada Jalan Perkotaan ... 70
Tabel 2.27 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Hambatan Samping dan Jarak Kereb-Penghalang (FFVSF) Pada Jalan Perkotaan ... 71
Tabel 2.28 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw) Pada Jalan Perkotaan ... 72
Tabel 2.29 Kecepatan Arus Bebas Dasar Untuk Jalan Luar Kota (FV0) 73
Tabel 2.30 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Hambatan
Samping (FFVSF) dan Lebar Bahu Pada Jalan Luar Kota . 74
xv Tabel 2.31 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Kelas
Fungsional Jalan Dan Guna Lahan (FFVRC) ... 74
Tabel 2.32 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw) Pada Jalan Luar Kota ... 75
Tabel 2.33 Kecepatan Rata – Rata Kendaraan yang Direkomendasikan 75 Tabel 2.34 Alinemen vertikal yang direkomendasikan ... 77
Tabel 2.35 Alinemen Vertikal Yang Direkomendasikan Pada Berbagai Medan Jalan ... 77
Tabel 2.36 Nilai Tipikal Derajat Tikungan Pada Berbagai Medan Jalan 78 Tabel 2.37 Batasan Berat Kendaraan Total yang Direkomendasikan . 78 Tabel 2.38 Nilai Tipikal (default) JPOi, KPOi dan OHOi yang Direkomendasikan ... 80
Tabel 2.39 Nilai Tipikal ϕ, γ1dan γ2 ... 81
Tabel 2.40 Nilai Tipikal a0 dan a1 ... 83
Tabel 2.41 Nilai Tipikal χ, δ1, δ2 dan δ3 ... 84
Tabel 2.42 Nilai tipikal Tanjakan dan Turunan (TTR) pada Berbagai Medan Jalan ... 84
Tabel 2.43 Nilai Tipikal Derajat Tikungan (DTR) Pada Berbagai Medan Jalan ... 85
Tabel 3.1 Ruas Jalan Nasional Yang Menjadi Daerah Penelitian .... 89
Tabel 4.1 Data Distribusi Responden ... 96
Tabel 4.2 Urutan Rangking Kriteria Menurut Responden ... 97
Tabel 4.3 Rekapitulasi Bobot Kriteria Secara Keseluruhan ... 99
xvi Tabel 4.4 Perhitungan Bobot Variabel Secara Keseluruhan dan
Per Kelompok Pemangku Kepentingan (Stakeholders) ... 101
Tabel 4.5 Rekapitulasi Bobot Variabel Relatif Secara Keseluruhan . 102
Tabel 4.6 Alternatif Ruas Jalan Yang Dipakai Dalam Penentuan
Prioritas Penanganan Ruas Jalan Di Daerah Penelitian ... 103
Tabel 4.7 Kondisi Ruas Jalan Nasional Panton Labu/Simpang – Langsa
– Batas SUMUT Berdasarkan Nilai IRI Tahun 2014 ... 104
Tabel 4.8 Rekapitulasi Total Bobot Kondisi Masing – Masing Alternatif
Ruas Jalan Memakai Data Kondisi Tahun 2014 ... 106
Tabel 4.9 Skala Banding Berpasangan Untuk Variabel Kondisi Ruas
Jalan ... 108
Tabel 4.10 Nilai Skala Banding Berpasangan Untuk Perbandingan Setiap
Alternatif Terhadap Variabel Kondisi Ruas Jalan ... 109
Tabel 4.11 Rekapitulasi Bobot Skor dan Bobot Alternatif Terhadap
Variabel/Kriteria Kondisi Ruas Jalan ... 110
Tabel 4.12 Data Eksisting Tiap Alternatif Ruas Jalan ... 112
Tabel 4.13 Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan ... 113
Tabel 4.14 Skala Banding Berpasangan Untuk Variabel Kapasitas
Ruas Jalan ... 115
Tabel 4.15 Nilai Skala Banding Berpasangan Untuk Perbandingan Setiap
Alternatif Terhadap Variabel Kapasitas Ruas Jalan ... 116
Tabel 4.16 Rekapitulasi Bobot Skor dan Bobot Alternatif Terhadap
Variabel Relatif Kapasitas Ruas Jalan ... 117
xvii Tabel 4.17 Rekapitulasi Volume Lalu Lintas Setiap Alternatif
Ruas Jalan ... 118
Tabel 4.18 Skala Banding Berpasangan Untuk Variabel Volume
Lalu Lintas ... 119
Tabel 4.19 Nilai Skala Banding Berpasangan Untuk Perbandingan Setiap
Alternatif Terhadap Variabel Volume Lalulintas ... 120
Tabel 4.20 Rekapitulasi Bobot Skor dan Bobot Alternatif Terhadap
Variabel Relatif Volume Lalulintas ... 121
Tabel 4.21 Biaya Penanganan Untuk Semua Alternatif Ruas Jalan ... 122
Tabel 4.22 Skala Banding Berpasangan Untuk Variabel Biaya
Penanganan Jalan ... 123
Tabel 4.23 Nilai Skala Banding Berpasangan Untuk Perbandingan Setiap
Alternatif Terhadap Variabel Biaya Penanganan ... 124
Tabel 4.24 Rekapitulasi Bobot Skor dan Bobot Alternatif Terhadap
Variabel Relatif Biaya Penanganan Jalan ... 125
Tabel 4.25 Rekapitulasi Bobot Prioritas Terhadap Semua Kriteria ... 126
Tabel 4.26 Rangking Prioritas Penanganan Ruas Jalan Nasional Panton
Labu/Simpang – Langsa – Batas SUMUT Terhadap Semua
Kriteria Dengan Metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) ... 127
Tabel 4.27 Harga Bahan Bakar Tahun 2015 ... 128
Tabel 4.28 Kecepatan Arus (VR) Bebas Kendaraan Pada Setiap Ruas
Jalan ... 130
Tabel 4.29 Percepatan Rata – Rata (AR) Pada Ruas Jalan ... 131
xviii
Tabel 4.30 Simpangan Baku Percepatan (SA) Pada Ruas Jalan ... 131
Tabel 4.31 Tanjakan (RR) dan Turunan Rata – Rata (FR) Serta Derajat Tikungan Rata – Rata (DTR) ... 132
Tabel 4.32 Berat Kendaraan (BK) Setiap Jenis Kendaraan ... 133
Tabel 4.33 Data Komponen Konsumsi Bahan Bakar Jenis Kendaraan Sedan ... 133
Tabel 4.34 Rekapitulasi Konsumsi Bahan Bakar (KBBMi) Setiap Jenis Kendaraan Pada Masing – Masing Ruas Jalan ... 135
Tabel 4.35 Rekapitulasi Biaya Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BiBBMj) Setiap Jenis Kendaraan Pada Masing – Masing Ruas Jalan ... 136
Tabel 4.36 Harga Oli (HOj) Tahun 2015 ... 137
Tabel 4.37 Rekapitulasi Biaya Konsumsi Oli (BOi) Setiap Jenis Kendaraan Pada Masing – Masing Ruas Jalan ... 139
Tabel 4.38 Jenis dan Harga Finansial Kendaraan Baru (HKBi) ... 140
Tabel 4.39 Harga Ekonomi Kendaraan Baru (HKBi) ... 140
Tabel 4.40 Nilai IRI (m/km) Setiap Ruas Jalan ... 141
Tabel 4.41 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Konsumsi Suku Cadang (Pi) Setiap Jenis Kendaraan Pada Setiap Ruas Jalan ... 142
Tabel 4.42 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Biaya Konsumsi Suku Cadang (BPi) Setiap Jenis Kendaraan Pada Setiap Ruas Jalan ... 143
Tabel 4.43 Suku Bunga Rata – Rata Tahun 2015 ... 144
Tabel 4.44 Rekapitulasi Biaya Upah Pemeliharaan Kendaraan (BUi) 145
xix Tabel 4.45 Harga Finansial dan Harga Ekonomi Ban Baru ... 146
Tabel 4.46 Rekapitulasi Biaya Konsumsi Ban (BBi) Masing – Masing Jenis
Kendaraan Pada Setiap Ruas Jalan ... 148
Tabel 4.47 Rekapitulasi Biaya Tidak Tetap Besaran Biaya Operasi
Kendaraan (BOK) Tanpa Proyek (Without Project) ... 150
Tabel 4.48 Nilai IRI (m/km) dan Kecepatan Kendaraan (km/jam)
Dengan Proyek ... 151
Tabel 4.49 Biaya Tidak Tetap Besaran Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
Dengan Proyek (With Project) ... 152
Tabel 4.50 Data LHRT (kend/hari) dan Panjang Jalan (km) ... 153
Tabel 4.51 Contoh Perhitungan Penghematan BOK (Selisih BOK) ... 153
Tabel 4.52 Contoh Perhitungan Penghematan BOK Selama Satu Tahun 154
Tabel 4.53 Rekapitulasi Total Penghematan BOK (Rp) Selama Satu
Tahun ... 154
Tabel 4.54 Contoh Perhitungan Penghematan Waktu Perjalanan
(Selisih Waktu) ... 156
Tabel 4.55 Contoh Perhitungan Penghematan Nilai Waktu Perjalanan
(Rp) Selama Satu Tahun ... 156
Tabel 4.56 Rekapitulasi Total Penghematan Nilai Waktu Perjalanan
(Rp) Selama Satu Tahun ... 157
Tabel 4.57 Total Manfaat Setiap Ruas Jalan ... 158
Tabel 4.58 Biaya Penanganan Setiap Ruas Jalan ... 158
Tabel 4.59 Hasil Perhitungan Nilai Net Present Value (NPV) Setiap
Ruas Jalan ... 159
xx Tabel 4.60 Rangking Prioritas Penanganan Ruas Jalan Nasional Panton
Labu/Simpang – Langsa – Batas SUMUT Dengan Metode
Bina Marga ... 160
Tabel 4.61 Perbandingan Urutan Prioritas Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) dan Metode Bina Marga ... 161
xxi
DAFTAR NOTASI
AHP = Analitycal Hierarchy Process
MKJI = Manual Kapasitas Jalan Indonesia
IRI = International Roughness Index
PSI = Present Serviceability Index
IP = Indeks Permukaan
Po = Serveice Ability Indeks Awal
Pt = Serveice Ability Indeks Akhir
V = Volume lalulintas
Q = Arus lalulintas
k = Faktor pengubah dari LHRT ke arus lalulintas jam puncak
Qn = Arus lalulintas tahun ke-n
Qo = Arus lalulintas awal
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan
FCSP = Faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah
FCSF = Faktor koreksi kapasitas akibat hambatan samping dan bahu
OP = Perbandingan Antar Pilihan
oij = Perbandingan antara pilihan i dengan k untuk kriteria j
oi = Penjumlahan nilai yang dimiliki pilihan ke – i
o = Penjumlahan semua nilai oi
boij = Nilai pilihan ke – i untuk kriteria ke - j
bopi = Nilai/Bobot untuk pilihan ke-i
xxii
H = Jumlah hari kerja selama satu tahun
α = Konstanta konsumsi bahan bakar minyak
1... 12 = Koefisien-koefisien parameter konsumsi BBM
SA max = Simpangan baku percepatan maksimum
a0, a1 = Koefisien parameter perhitungan simpangan baku
FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan
FVo = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan
FVW = Penyesuaian lebar jalur lalu-lintas efektif terhadap kecepatan
arus bebas
FFVSF = Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping terhadap
kecepatan arus bebas
FFVCS = Faktor penyesuaian ukuran kota terhadap kecepatan arus bebas
FFVRC = Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas akibat kelas fungsi
jalan dan guna lahan
FVHV = Kecepatan arus bebas kendaraan berat
FVHV0 = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan berat (HV)
FFV = Penyesuaian kecepatan arus bebas kendaraan ringan (LV)
FVMHV = Kecepatan arus bebas kendaraan berat menengah (MHV)
FVMHV0 = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan berat menengah (MHV)
Pi = Nilai relatif biaya suku cadang terhadap harga suatu jenis
kendaraan
ϕ = Konstanta konsumsi suku cadang
1& 2 = Koefisien-koefisien parameter konsumsi suku cadang
xxiii DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul
1 Lampiran 1 Lembar kuesioner
2 Lampiran 2 Bobot kriteria (eigen vector)masing – masing responden
3 Lampiran 3 Hasil sintesis terhadap semua variabel/bobot variabel
4 Lampiran 4 Kondisi ruas jalan di daerah penelitian
5 Lampiran 5 Bobot skor alternatif ruas jalan terhadap variabel kondisi
6 Lampiran 6 Bobot skor alternatif ruas jalan terhadap variabel kapasitas
7 Lampiran 7 Data volume lalulintas pada ruas jalan di daerah penelitian
8 Lampiran 8 Bobot skor alternatif terhadap variabel volume lalu lintas
9 Lampiran 9 Bobot skor alternatif ruas jalan terhadap variabel biaya
penanganan jalan
10 Lampiran 10 Perhitungan kecepatan arus bebas kendaraan
11 Lampiran 11 Perhitungan volume lalu lintas arus jam sibuk
12 Lampiran 12 Perhitungan biaya konsumsi bahan bakar (BiBBMj)
13 Lampiran 13 Perhitungan konsumsi oli dan biaya konsumsi oli (BOi)
14 Lampiran 14 Perhitungan biaya konsumsi suku cadang (BPi)
15 Lampiran 15 Perhitungan jumlah jam pemeliharaan (JPi) dan biaya upah
pemeliharaan kendaraan (BUi)
16 Lampiran 16 Perhitungan biaya konsumsi ban (BBi)
17 Lampiran 17 Perhitungan penghematan biaya operasi kendaraan (BOK)
18 Lampiran 18 Perhitungan penghematan nilai waktu perjalanan
19 Lampiran 19 Foto dokumentasi