• Tidak ada hasil yang ditemukan

Politik Lingkungan: Analisis Dampak Pengusahaan Sarang Burung Walet di Kota Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Politik Lingkungan: Analisis Dampak Pengusahaan Sarang Burung Walet di Kota Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

93

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jalan Pattimura

(2)

94 Gambar 3 Jalan Cokroaminoto

(3)

95 Jalan Mardan

(4)

96 Gambar 5 Jalan Imam Bonjol

(5)
(6)

98 LAMPIRAN 1

TRANSKRIP WAWANCARA Bapak Suparji, SE, Ketua Komisi D DPRD Labuhan Batu 1. Bagaimana pandangan DPRD terhadap usaha walet?

 Kalau kami memandang, usaha walet sebetulnya usaha yang tidak layak

berada di permukiman warga. Tetapi memang sudah seperti inilah kondisi di Rantauprapat kita ini, usaha ini sudah berjalan sejak waktu yang lama. Dan sudah daerah Labuhan Batu sudah menjelma sebagai penghasil sarang burung walet yang terkenal di luar negeri. Tetapi kita juga harus malu pada diri sendiri, pemerintah kita belum membuat peraturan yang tegas terhadap usaha ini..

2. Bagaimana peran DPRD dalam pengusahaan sarang burung walet ini?

 Kita pun baru saja sembilan bulan jadi DPRD, dan kami harus cepat

mempelajari masalah-masalah di komisi kami. Salah satunya, masalah walet ini. DPRD dalam rapat paripurna dengan Pemerintah Daerah memberikan usulan untuk mempertegas peraturan tentang usaha walet ini. Tetapi sampai saat ini tidak ada respon yang jelas.

3. Apa saja usulan DPRD?

 DPRD mengusulkan untuk dibuatnya peraturan yang tegas saja. Kalau mau

(7)

99

dikutip retribusinya. Bisa untuk meningkatkan pendapatan daerah kita. Kalau seperti itu kan kita bisa memikirkan rencana selanjutnya.

4. Bagaimana DPRD memandang kondisi pengusahaan yang tidak resmi ini?

 Itu tadi, ketidakjelasan pemerintah membuat pengusaha sesuka hatinya saja.

Kami pun sudah pernah mencoba memanggil pengusaha, tapi mereka tidak datang. Kesulitannya, karena mereka selalu tidak ada di tempat usaha mereka. Mereka itu menggaji pegawai untuk menjaga dan merawat. Sementara pemiliknya, ada yang berdomisili di Medan, Kisaran dan banyak lagi.

5. Apa solusi yang ditawarkan DPRD dalam hal ini?

 Kami berencana untuk rapat dengan SKPD terkait untuk membicarakan hal

ini. Rencananya kami akan menyusun dulu proposal kemudian kami akan mengundang SKPD terkait, untuk memperjelas status usaha walet di Rantauprapat ini. Kami sedang merencanakan untuk membuat model dua pintu. Artinya, pengusaha punya gembok utk ruko mereka, dan kami punya gembok atas ruko mereka. Jadi, kalau mereka mau panen nanti, mereka akan datang ke kami. Tapi itu masih rencana, kita belum tahu SKPD mana yang menangani itu. Nanti pada waktu pertemuan itulah akan dibahas.

6. Sejauh ini bagaimana respon masyarakat?

 Tidak ada protes yang berarti. Itu mungkin dikarenakan warga dan pengusaha

(8)

100

7. Apakah pernah kasus penyakit terkait pengusahaan ini?  Tidak pernah ada setahu saya.

8. Apa hambatan DPRD?

 Mungkin waktu kami yang masih baru menjabat Komisi D ini, jadi kami

(9)

101 LAMPIRAN 2

TRANSKRIP WAWANCARA Bapak Mangontang Sitompul, Kabid AMDAL BLH

1. Bagaimana peran BLH dalam pengusahaan sarang burung walet?

 BLH sejauh ini tidak memiliki peran dalam pengusahaan sarang burung walet.

Karena sepengetahuan kami, usaha ini tidak pernah disinggung-singgung dampaknya. Tidak pernah ada protes dari warga sama kami. BLH pernah dapat laporan tentang limbah galian C yang meresahkan warga. Itu sajalah yang pernah kami terima. Tetapi, kami pernah sekali melakukan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan di daerah-daerah ruko walet. Pada waktu itu, kita sedang menjalankan program sosialisasi kelestarian lingkungan.

2. Mengapa BLH tidak inisiatif?

 BLH ini sifatnya menghimbau saja sebenarnya, kalau tindakan langung,

(10)

102 3. Apa kendala BLH?

 Peraturan tadi itu lah. Maunya, diperjelas lah gimananya usaha walet ini.

Masih boleh tetap gak dibuat di Kota. Karena memang bisingnya itu musiknya itu. Tergganggunya memang orang dibuatnya. Tapi kalau memang masih boleh, harus dibagusilah peraturannya. Biar bisa efektif dia. Dari segi ekonomi, pajaknya bisa dapat, terus dari segi lingkungan pun dapat kita pantau dan kelola. Melihat kondisi nanti lah itu. Setiap pengusahaan yang berdiri di lingkungan, seharusnya punya izin menjalankan usaha. Dan kalau mempunyai dampak terhadap lingkungan, maka harus di uji lingkungan dulu. Uji kelayakan, izin gangguan serta kalau perlu mengurus izin AMDAL nya. Tapi seperti itulah, usaha walet di Rantauprapat ini tidak jelas peraturannya.

4. Apakah pernah ada dampak yang terjadi?

 Kalau dampak sudah pasti ada, lingkungan pasti tercemar. Tetapi, untuk

(11)

103

memberikan laporan rutin. Nah, yang terakhir inilah dokumen AMDAL. Ini mencakup kegiatan yang dampaknya besar. Kalau di Rantauprapat ini, yang punya dokumen AMDAL itu Cuma PTPN 3, karena itu lebih dari 3.000 Ha luasnya. Jadi perlu analisis mendalam tentang dampak kegiatan itu. Kalau contoh lainnya, pertambangan mineral bumi, pabrik skala nasional, pokoknya yang usahanya besar dan dampaknya kelihatan. Di AMDAL itulah dianalisis bagaimana mengelola dan memantau dampak tersebut.

5. Apa solusi BLH untuk pengusahaan sarang burung walet?

 Kami berpendapat, pengusahaan ini sebaiknya tidak dijalankan di kawasan

(12)

104 LAMPIRAN 3

TRANSKRIP WAWANCARA

Bapak A. Sitanggang, Kepala Seksi Tata Ruang Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Labuhan Batu

1. Bagaimana tata ruang kecamatan Rantau Utara?

 Kita sudah menyusun Rencana Tata Ruang Perkotaan Kabupaten Labuhan

Batu Tahun 2013. Inilah yang akan dipakai sebagai acuan pembangunan tata ruang perkotaaan sampai 20 tahun ke depan. Sesuai dengan itu, kecamatan Rantau Utara ini diarahkan menjadi pusat perkotaan. Karena memang sudah sejak dulu, Kecamatan ini sebagai pusat kegiatan perkotaan. Kantor-kantor pemerintahan banyak disini, permukiman juga padat, bangunan-bangunan, kegiatan ekonomi juga tinggi.

2. Bagaimana pengaruh pengusahaan sarang burung walet dengan tata ruang perkotaan di Kecamatan Rantau Utara?

 Usaha walet di Rantauprapat ini sebenarnya sudah sejak lampau sudah ada

(13)

105

menjadi terganggu. Sebagaimana hasil rencana tata ruang kita, Kecamatan Rantau Utara ini akan diproyeksikan sebagai pusat pelayanan kota karena memang pada kecamatan ini banyak perkantoran pemerintah maupun swasta. Jadi kalau berbicara tentang tata ruang di Kecamatan Rantau Utara ini sudah jelas, fasilitas perkotaan merupakan tujuan tata ruang kita. Dan dengan banyaknya ruko walet di Kecamatan ini akan menimbulkan tata ruang yang kurang efektif. Daya dukung perkotaan akan mengalami kemerosotan. Ditambah lagi, sepengetahuan saya, bisnis walet itu ternyata kurang efektif retribusinya.

3. Bagaimana pengendalian dari pihak Cipta Karya?

 Tugas dan fungsi kami sebenarnya fasilitator. Kita lihat dulu lingkungan

(14)

106

4. Apa solusi Dinas Cipta Karya untuk pengusahaan ini?

 Kita harus melihat dulu, sejak awal, pemerintah memang tidak memberikan

(15)

107 LAMPIRAN 4

TRANSKRIP WAWANCARA

Bapak Lindung, Kabid Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Labuhan Batu

1. Bagaimana kondisi kesehatan lingkungan di Kecamatan Rantau Utara?

 Kondisi kesehatan lingkungan kita sebenarnya sudah baik. Kalau berbicara

tentang kesehatan lingkungan, ada beberapa indikator kesehatan lingkungan, antara lain; akses terhadap air minum berkualitas, akses terhadap sanitasi dasar, rumah sehat, dan tempat umum dan pengelolaan makanan sehat. Gambaran secara umum di Labuhan Batu, sudah berjalan hampir 90%. Hanya tinggal di daerah-daerah pinggiran sana saja yang kurang, misalnya Pangkatan, Danobale, Tanjung Pasir. Di Rantau Utara, program ini sudah berjalan dan hasilnya pun baik.

2. Bagaimana hubungan kesehatan lingkungan dengan usaha walet?

 Kalau melihat dari indikator kesehatan lingkungan kita, sebenarnya kita bisa

(16)

108

3. Bagaimana peran dinas kesehatan terhadap usaha walet ini?

 Saat ini kita sedang gencar tentang sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS). Ini salah satu program kita untuk mengajarkan kepada masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat. Kita memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk dapat mempraktekkan rutinitas kesehatan. Kalau langsung terhadap usaha walet, kita ga ada. Kita langsung kepada semua masyarakat

4. Menurut penelitian dari LIPI, bahwa penangkaran burung walet itu dapat membawa penyakit-penyakit pernapasan, alergi, maupun virus yang dibawa si burung, bagaimana dengan daerah Labuhan Batu, apakah pernah dilakukan penelitian serupa?

 Belum. Kita belum pernah buat penelitian semacam itu. Karena itu tadi,

sejauh ini tidak ada pernah ketahuan dampaknya terhadap kesehatan di Labuhan Batu ini. Tapi bukan berarti saya menyimpulkan bahwa di Labuhan Batu ini bebas dari penyakit-penyakit seperti penelitian LIPI itu. Tapi nanti kita akan cobalah koordinasi dulu dengan pihak-pihak terkait, SKPD-SKPD, untuk meneliti ini. Karena memang, kalau berbicara penyakit, dia bisa tidak tampak langsung, bisa saja dia berkembang di dalam dan pada waktunya baru ketahuan.

(17)

109

 Menurut data tentang 10 penyakit yang paling sering terjadi di Rantauprapat

salah satunya tentang ISPA, alergi kult, diare. Kalau penyakit ISPA ini mencakup usia-usia sedang ke lanjut. Diduga penyebab utama penyakit ini karena kotornya udara yang dihirupnya, sehingga menimbulkan radang pernapasan. Nah, kalau sudah begini, ini dapat tertular kepada orang lain, ketika dia berkomunikasi, sekarang tergantung daya tahan tubuh orang saja. Kalau antibody-nya kuat biasanya tahan, kalau yang lemah biasanya tertular. Itu juga tergantung aktivitas dan pekerjaan juga. Biasanya, pekerja-pekerja lapangan, kuli, dan yang aktif merokok selama 30 tahun inilah yang sering mengidap penyakit ISPA ini. Kalau alergi kulit, diare, ini disebabkan kebersihan air, makanan maupun udara. Bisa jadi disebabkan oleh tidak sehatnya perilaku makanan, jajan sembarangan. Tapi sejauh ini, tidak pernah ada yang mengaku sakit ISPA ataupun alergi itu disebabkan dari ruko walet.

6. Bagaimana solusi dinas kesehatan terhadap usaha walet di Rantau Utara?

 Kalau memang mau menjaga kesehatan lingkungan, sudah jelas, kita harus

(18)

110

(19)

111 LAMPIRAN 5

TRANSKRIP WAWANCARA Bapak Ibnu Akbar S.Sos., MM, Lurah Cendana

9. Berapa banyak ruko walet di Kelurahan Cendana?

 Kalau jumlah, saya pun tak tahu pasti. Karena ada juga ruko-ruko disini

yang sudah kosong. Dia ga ada lagi walet di dalam. Tapi kalau mau dikisarkan, jumlahnya sekitar 40-an lah.

10.Bagaimana dampak yang disebabkan dari usaha walet di sini?

 Di kelurahan Cendana ini, memang sudah sejak dulu banyak ruko walet.

(20)

112

11.Bagaimana upaya dari kelurahan untuk menjaga kesehatan lingkungan?

 Kalau bicara upaya, sebenarnya ini tanggung jawab bersama kita.

Pemerintah kan sudah buat tempat-tempat sampah, tinggal kita saja yang ga sadar. Tapi memang, itulah kendala di Rantauprapat ini, kita ga bisa bicara sama orang yang kaya. Karena, banyak penduduk pribumi kita kerja sama mereka.

12.Bagaimana tanggapan masyarakat di kelurahan ini?

 Masyarakat di Kelurahan Cendana ini mayoritas orang Cina, jadi mau gak

mau ya mereka-mereka juga yang tahu sama tahu. Ga pernah ada laporan ke lurah kalau ada warga yang terganggu langsung. Karena semua warga disini pun samanya. Sama-sama mendengar keributan itu.

13.Bagaimana hubungan pengusaha walet dengan masyarakat?

 Itu tadi, karena di sini mayoritas warganya suku Tionghoa. Jadi

(21)

113 LAMPIRAN 6

TRANSKRIP WAWANCARA Pak Muksin, Pengusaha sarang burung walet di Rantau Utara 1. Sejak kapan anda menjalankan usaha ini?

 Sejak tahun 2002. Saya awalnya seorang pakar walet, baru kemudian saya

ikut usaha walet. Saya sekarang tidak lagi terlalu mengurus usaha walet saya karena sudah ada anggota kita yang menjaga. Udah itu, harga walet sekarang udah ga ada lagi, agak malas kita melihatnya. Kerja saya sekarang jadi pengumpul sarang burung walet aja, kita yang penampung aja. Ada berapa-berapa ons yang mereka dapat, bisa langsung dijual ke saya. Ada yang mau membersihkan, ada juga yang langsung jual aja. Tergantung pengusahanya itu.

2. Bagaimana pengelolaan pengusahaan walet anda?

 Sebetulnya ya, walet ini bukan kepemilikan, walet ini binatang liar. Kita ga

(22)

114

untuk di dalam dan di luar. Di dalam itu hidup 24 jam, suaranya hanya terdengar di ruangan tersebut. Supaya betah waletnya di dalam. Yang di luar, kita atur hidup jam 06.00-20.00 WIB pake timer, itu untuk memanggil walet yang berterbangan di luar. Karena walet ini pun sensitif, dia memilih-milih suara ruko mana yang dia suka, baru dia mau masuk ke dalam.

3. Bagaimana pengelolaan limbah?

 Sebenarnya ya, tak ada limbahnya walet ini. Kotoran walet itu seperti abu.

Kalau kita pegang itu, persis kayak abu, langsung habis di remas. Kotorannya pun hanya ada di ruko itu saja, mana mau dia hinggap-hinggap. Kalaupum ada jarang lah itu. Biasanya kami waktu panen lah membersih-bersihkan tempat walet itu, kotorannya dikumpulkan terus dimasukkan ke goni. Itu biasanya kami buang ke Tempat Pembuangan Sampah yang di Perlayuan. Sekalian, mengganti air di ember-ember itulah.

4. Kemana pasar sarang burung walet dari Rantauprapat?

 Kalau sarang burung walet di Labuhan Batu ini hampir semuanya diekspor ke

(23)

115

5. Apakah anda pernah diprotes warga atas pengusahaan anda?

 Kalau protes sebenarnya tidak ada. Kalau musik pemancing itu rusak

timer-nya. Jadi dia hidup sepanjang hari, itulah paling. Karena pernah saya begitu, musiknya hidup sampai lima hari. Gara-gara timer-nya rusak. Waktu itu saya ditelpon sama warga disitu, supaya mematikan musiknya itu. Besoknya saya ganti lah timer-nya supaya ga terganggu juga warga disitu.

6. Dampak apa saja yang pernah terjadi?

 Dampaknya sebenarnya tidak ada. Paling cuma kebisingan saja dari suara

pemancing itu. Itupun, kan sudah kita atur jam-jamnya. Jam 20.00 WIB itu rata-rata udah mati semua itu ruko walet. Tapi memang kalau di jalan Sanusi itu, 24 jam itu. Karena disitu lah ruko walet paling banyak. Kalau pencemaran udara atau air, hanya sedikit saja. Karena walet mau sesekali keluar untuk mencari makanan di sungai atau kolam-kolam, waduk. Kalau dampak kesehatan sejauh ini tidak pernah ada kasus. Malah orang-orang yang memanen sarang burung walet tidak pernah ada sakit apapun. Apalagi, banyak juga ruko walet itu ditinggali oleh yang punya di bawahnya. Jadi soal kesehatan itu tidak ada gangguan.

7. Berapa harga walet dahulu dan sekarang?

 Dulu waktu jaya-jayanya, harga walet Rantauprapat mencapai 20-an juta.

(24)

116

meyakini penyebabnya karena ada oknum pengusaha yang membuat pemutih kimia pada sarang walet agar terlihat menjadi kualitas yang super. Tapi orang luar negeri kan pintar, mereka sejak saat itu langsung banyak memutuskan kontrak dengan pengusaha-pengusaha di sini.

8. Bagaimana peran pemerintah dalam pengusahaan ini?

 Pemerintah pernah mendatangi pengusaha untuk sosialisasi tentang kesehatan

dan ketentraman lingkungan. Supaya menjaga pengusahaan masing-masing agar tidak mengganggu aktivitas warga. Kalau soal kebijakan setau saya tidak ada.

9. Apakah anda memiliki izin dan membayar retribusi?

 Dulu saya pernah mengurus izin. Tapi tidak saya lanjutkan lagi. Harga walet

sekarang tidak ada lagi. Jadi sebenarnya, ini usaha yang tidak menjanjikan lagi. Banyak pengusaha yang menjual ruko-ruko nya.

10.Menurut penelitian LIPI, pengusahaan sarang burung walet di wilayah pemukiman warga bisa mendatangkan penyakit. Apakah sejauh ini ada pernah kasus penyakit di Rantauprapat yang disebabkan usaha walet?

 Wah, tidak pernah itu. Saya sudah lama sekali bermain walet, tidak pernah

(25)

117

(26)

118 LAMPIRAN 7

(27)
(28)
(29)

Gambar

Gambar 1 Jalan Pattimura
Gambar 3 Jalan Cokroaminoto
Gambar 4 Jalan Ahmad Dahlan
Gambar 5 Jalan Imam Bonjol
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui peran penyuluh pertanian dalam usahatani kelapa sawit pola swadaya; (2) Mengetahui tingkat keberdayaan petani kelapa

Thus the energy of such a determinant is to be considered the energy of the promoted reference state; the pro- motion energy of the atom is then given by the difference of this

Hasil penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa ternyata motif-motif -10 Pribnow box (GATACT), motif -35 box (TTGACA), dan konsensus pengikatan zif23 (CCCACGCGCGTGGGA

9 Menurut saya produk yang ditawarkan Kuliner Puja Sera Binjai lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain. Keberhasilan

Hasil penelitian mendapatkan ada perbedaan kontrol diri pada remaja yang berasal dari keluarga utuh dan bercerai, yakni remaja dari keluarga utuh memiliki kontrol diri yang lebih

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling dengan criteria tertentu yaitu penentuan sampel dipilih berdasarkan kriteria, yaitu setiap gugus terwakili meliputi :

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang mana bentuk penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dimana pelaksanaannya menyajikan semua temuan

Section 4 describes some results obtained from processing a full frame of VHR TerraSAR-X data that covers the metropolitan area of Barcelona (Spain) using the PSI technique.. A