• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENGAMAN PADA TRACTION ELEVATOR

Disusun oleh :

Fery Anggriawan Sutejo NRM : 5315077577

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN–FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

Laporan PKL ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing Industri/Instruktur

Johny S Site Manager

Mengetahui,

Pimpinan Perusahaan

(3)

iii

Nama : Fery Anggriawan Sutejo

NRM : 5315077577

Dosen Pembimbing

Dosen Penguji

Nama

Ferry Budhi Susetyo, M.T., M.Si. NIP. 198202022010121002

Tanda Tangan

………

Tanggal

………

Penguji 1

Drs. Dan Susatia Adi NIP. 196511202002121003

Penguji 2

Drs. Syaripuddin, M.Pd. NIP. 196703211999031001

Tanda Tangan

……….….

Tanggal

………

(4)

iv

ini. Pada penulisan laporan PKL ini, penulis mengambil pembahasan mengenai

sistem pengaman / safety device elevator type traction dengan sistem penggerak

gearless.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat

kelulusan pada mata kuliah wajib yang harus ditempuh setiap mahasiswa yaitu

Praktek Kerja Lapangan di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Negeri Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari merencanakan PKL,

melakukan kegiatan PKL dan penyusunan laporan PKL ini, yang tidak penulis

sebutkan namanya satu per satu.

Dengan selesainya penulisan laporan ini, penulis berharap laporan ini

dapat menjadi ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan

rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin FT-UNJ pada umumnya serta tidak

terbatas untuk siapapun yang ingin mengetahui dan mempelajari tentang sistem

pengaman / saferty device elevator.

Dalam penulisan laporan PKL ini masih banyak terdapat

kekurangan-kekurangan, baik dari segi penyusunan maupun dalam segi materi. Segala kritik

dan saran yang bersifat membangun akan selalu penulis harapkan untuk

kesempurnaan penulisan dan menambah pengetahuan penulis dalam penulisan

laporan berikutnya.

Jakarta, Desember 2011

(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN (1) ... ii

LEMBAR PENGESAHAN (2) ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan ... 1

1.2 Lingkup Pekerjaan PKL ... 4

1.3 Jadwal Pelaksanaan PKL ... 4

BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1 Perencanaan Pekerjaan ... 5

2.2 Pelaksanaan Pekerjaan ... 5

BAB III ANALISIS PEKERJAAN 3.1 Analisis Pekerjaan ... 7

3.2 Hambatan dan Solusi Pekerjaan ... 26

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 29

4.2 Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA 31

(6)

vi

Gambar 3.2 Sket Traction Elevator ... 10

Gambar 3.3 Komponen Elevator ... 13

Gambar 3.4 Puli ... 14

Gambar 3.5 Guide Rail ... 15

Gambar 3.6 Door Contact ... 16

Gambar 3.7 Wire Rope ... 16

Gambar 3.8 Sensor Kedekatan (Proximity) ... 17

Gambar 3.9 Counter Weight ... 17

Gambar 3.10 Elektro Motor Brake ... 20

Gambar 3.11 Speed Governor ... 21

Gambar 3.12 Limit Switch ... 22

Gambar 3.13 Door Lock ... 22

Gambar 3.14 Buffer ... 23

Gambar 3.15 Safety Gear ... 25

(7)

vii

(8)

viii

Lampiran 3 Surat Penerimaan PKL

Lampiran 4 Kegiatan PKL

Lampiran 5 Penilaian PKL oleh Instruktur

(9)

1.1 Profil Perusahaan 1.1.1 Filosofi Pendi

Pillar Multi S

PT.PMSU begitu m

sehingga menjalin ke

dimungkinkan dengan

solusi untuk semua pr

moving walk). Meny

seluruh pelanggan PT

bisnisnya. Penerapan

ketat diterapkan untuk

adanya tingkat kecela

seluruh pelanggan (

dengan slogan“Taking Y

1.1.2 Tentang PT.P

1. Logo:“Thre

BAB I PENDAHULUAN

aan ndirian

i Sarana Utama atau yang biasa disebut denga

menjaga kepercayaan dalam jangka waktu

kemitraan dengan seluruh pelanggan (cli

gan menyediakan biaya yang paling efektif da

produk yang bergerak secara vertical (elevator,

Menyelesaikan dan menghilangkan kesalahan t

PT. PMSU memiliki ketenangan pikiran dan te

an ISO dalam prosedur pemasangan dan peme

untuk memastikan keselamatan hasil pekerjaan

elakaan (zero accident policy). Hal yang paling

n (clients), PT.PMSU mempersembahkan pr

aking You to Next Level.”

T.PMSU

hree Steps Towards aBetter World”

Gambar 1.1 Logo Perusahaan

dengan PT.PMSU.

ktu yang panjang

(clients). Hal ini

f dan memberikan

ator, escalator dan

n teknis sehingga

n tetap fokus pada

meliharaan secara

jaan dengan tidak

paling utama untuk

(10)

2. Slogan:“Taking You to The Next Level”

3. Garis besar perusahaan:

Berdiri sejak tahun 1998 dengan nama vertical moving professionals

dan kemudian berganti nama menjadi PT. Pillar Multi Sarana Utama di

tahun 2000. Sejak awal berdirinya, PT. PMSU secara konsisten

melayani industri elevator dan escalator di Indonesia.

Dengan keahlian teknisi yang handal, Engineering Department

PT.PMSU berhasil menyelesaikan pengembangan elevator controller

PM1 dengan tujuan untuk melayani peningkatan performa elevator.

• Pada tahun 2002, PT. PMSU menjalin kerjasama strategis dengan

Guangzhou Guangri Elevator Industry Co. Ltd

Pendirian Automation Department di tahun 2003 untuk fokus pada

Building Automation solutions dengan SCADA Software.

• Sejak tahun 2004 PT. PMSU diberikan kepercayaan sebagai distributor

resmi tunggal untuk penjualan, pemasangan dan pemeliharaan seluruh

produk Guangri di Indonesia.

Di tahun 2008, PT. PMSU diberikan penghargaan Guangri Worldwide

Distinguished atau penghargaan terhormat sebagai distributor resmi

dari Guangri.

4. Kantor

PT. PMSU memiliki sebuah gedung berlantai 4 (empat) dengan luas

(11)

suku cadang dan alat-alat. Yang beralamat di Kompleks Ruko Buaran

Indah Jl. Raden Inten Blok CC.2 Taman Buaran Indah Jakarta 13470.

1.1.3 Sekilas Tentang Guangri Elevator Industry

Guangri Elevator Industry berdiri pada tahun 1956 dan menjadi salah

satu perusahaan elevator pertama di China dan memproduksi unit

pertamanya di tahun 1973.

Guangri Elevator Industry dan Hitachi Elevator bergabung dan

bekerjasama menjalankan perusahaan pada Desember1995.

Guangri Elevator Industry Group memiliki area perusahaan yang

terbesar kurang lebih 300.000 m2 lengkap dengan menara pengujian

elevator untuk memberikan sertifikat produk Guangri dan semua merk

Internasional serta merk Domestik China lainnya.

1.1.4 Prinsip Kerjasama Tim

• PT. PMSU menyadari sepenuhnya bahwa selain dari bahan terbaik

untuk design vertical moving (elevator, escalator dan moving walk),

kunci untuk mencapai keamanan dan kenyamanannya adalah kerjasama

tim yang kokoh.

• Sumber daya manusia adalah komitmen prioritas untuk memastikan

keberadaan teknisi bersertifikat, insinyur dan pengawas yang memenuhi

syarat bekerja di usaha yang telah disepakati bersama untuk

mengerjakan hal-hal yang terjadi pada moving vertical (elevator,

(12)

• PT. PMSU selalu berkoordinasi dengan pelanggan, konsultan,

Mechanical and Electrical (M&E) dan tim manajemen konstruksi.

1.2 Lingkup Pekerjaan PKL

Ruang lingkup pekerjaan PKL adalah pada pemasangan elevator type

passenger dan service dengan motor penggerak gearless. Adapun maksud dan

tujuan PKL ini, antara lain adalah untuk:

1. Mempelajari dan menganalisa teknologi yang digunakan di bidang

industri.

2. Memahami prosedur pemasangan dan perawatan elevator dengan baik

serta memahami sistem pengaman pada elevator dengan rinci.

3. Menambah wawasan mahasiswa mengenai komponen-komponen

elevator, khususnya type passenger.

4. Menerapkan atau mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh

diperkuliahan melalui praktek kerja lapangan (PKL).

1.3 Jadwal Pelaksanaan PKL

Sesuai surat balasan tanggal 24 Januari 2011 No : 001/PKL/PMSU/I/2011

perihal : PKL. PKL dilakukan selama satu bulan, terhitung sejak tanggal 31

Januari 2011 sampai dengan tanggal 28 Februari 2011, setiap hari Senin sampai

dengan Jum’at mulai pukul 08.00-16.00 WIB di PT.Pillar Multi Sarana Utama

(PT. PMSU). Adapun kegiatan PKL bertempat di Apartement East Casablanca

(13)

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Perencanaan Pekerjaan

Rencana kegiatan PKL yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Rencana Kegiatan PKL

2.2 Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan PKL dilakukan setiap hari kerja mulai pukul 08.00 – 16.00

WIB, terhitung sejak tanggal 31 Januari 2011 sampai dengan tanggal 28 Februari

2011, bertempat di Apartement East Casablanca Residence Project Jl. Cipinang

Muara Jakarta Timur. Adapun pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Pelaksanaan Kegiatan PKL

Tanggal Uraian Kegiatan PKL

31 Jan 11 1. Pengenalan lapangan

2. Penjelasan mengenai K3 pada lokasi kerja

1 Feb 11 1. Instalasi kelistrikan lift di ruang mesin 2. Pemasangan tali baja (wire rope)

No Rencana Kegiatan PKL Februari

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu VI

1 Mengumpulkan data mengenai

komponen-komponen elevator

2 Mengumpulkan data mengenai

prinsip dan cara kerja elevator

3

Mengumpulkan data mengenai komponen sistem pengaman

elevator

4

(14)

2 Feb 11

1. Instalasi kelistrikan untuk komunikasi

2. Instalasi limit switch

3. Cleaning hoist way

4 Feb 11

1. Pemasangan door hanger

2. Pemasangan pintu luar lift

3. Tes beban

7 Feb 11 1. Instalasi kabel traveling LP 01.

9 Feb 11 1. Tes beban LS 01 tower A

2. Set race way ruang mesin LS 02.

11 Feb 11

1. Pemasangan cover counter weight LP 01

2. Pemasangan on cage atas kereta

3. Set race way LS 02.

14 Feb 11 1. Wiring atas kereta dan pit LS 02

2. Instalasi tombol HOP LP 01, LP02 & LS 01 tower A

18 Feb 11 1. Pemasangan buffer LP 01

21 Feb 11 1. Pemasangan flag (bendera) per lantai LP 02

22 Feb 11 1. Instalasi kabel traveling LP 02

23 Feb 11

1. Tes beban LS tower B

2. Trouble LP tower B

3. Check balance & tambah bandul 50% kapasitas ke frame CW

24 Feb 11 1. Tes beban ulang LS tower B

25 Feb 11 1. Set guide shoe car

2. Pemasangan & check gripper LP 01

(15)

BAB III

ANALISIS PEKERJAAN

3.1 Analisis Pekerjaan 3.1.1 Elevator

PT.PMSU (2011) menjelaskan bahwa elevator dan escalator adalah alat

transportasi yang di design untuk vertical transport. Dengan kata lain alat

transportasi yang berjalan atau pergerakannya secara vertikal. Pada

perkembangannya elevator dan escalator kini tidak hanya melayani transportasi

vertikal, namun juga transportasi horizontal. Pada kenyataannya untuk escalator

tidak berjalan secara vertikal melainkan secara horizontal dan diagonal, hal ini

kita lihat pada escalator yang ada di lapangan.

Kusuma (2010) mengatakan elevator adalah salah satu alat bantu dalam

kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang

rutinitasnya lebih sering berada di dalam gedung-gedung bertingkat. Keberadaan

dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam

mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian

keberadaan elevator tidak dikesampingkan karena dapat mengefisienkan energi

dan waktu.

Badan Standar Nasional (BSN) dalam SNI 05-2189-1999 mendefinisikan

elevator sebagai pesawat pengangkat atau pengangkut manusia yang digerakkan

dengan tenaga listrik baik melalui transmisi tarikan langsung (tanpa atau dengan

roda gigi) maupun transmisi sistem hidrolik dengan gerakan vertikal naik dan

(16)

disebut lift) ditujukan khusus untuk mengangkat penumpang (manusia) atau

barang secara vertikal di dalam kereta yang bergerak pada rel penuntun tetap.

Dari pendapat ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa elevator

merupakan tansportasi manusia yang berada di dalam bangunan bertingkat

(gedung) yang bergerak secara vertikal (naik turun) pada rel penuntun, yang

berfungsi untuk memudahkan aktivitas manusia.

Seperti transportasi lainnya yang berjalan atau bergerak dengan sebuah

sistem mesin atau penggerak, maka elevator pun mempunyai sistem penggerak

tersendiri. Dilihat dari sistem penggeraknya, elevator terbagi menjadi dua

kelompok, yaitu :

1. Sistem penggerak hidrolik (Hydraulic Elevator)

Sistem penggerak hidrolik ini bekerja dengan mengangkat kereta penumpang

dengan menggunakan silinder piston. Silinder tersebut dihubungkan dengan

sistem pompa oli atau cairan lainnya yang bersifat incompressible. Secara jelas

cara kerjanya sebagai berikut : Pompa akan menekan oli yang berada dalam

reservoir melalui pipa bertekanan ke dalam silinder. Jika valve terbuka maka oli

yang bertekanan di dalam silinder akan kembali ke reservoir. Namun jika valve

tersebut tertutup maka oli tersebut tidak memiliki jalan lain kecuali masuk ke

silinder dan menekan piston ke atas dan mengangkat kereta. Jika kereta telah

mencapai lantai yang dituju, kontrol sistem akan mematikan pompa. Pada saat

pompa tersebut dalam kondisi mati, oli tidak bisa kembali ke reservoir sehingga

(17)

Adapun kompone

reservoir oil, electric

Untuk lebih jelasnya

kerugian dari sistem pe

Sumber: http://sc

2. Sistem penggerak de

Sistem pengge

mengangkat kereta

dihubungkan pada pul

kereta penumpang. G

traction elevator. Unt

selanjutnya.

komponen utama dari Hydraulic elevator, ialah

tric pump dan solenoid valve antara silinder

ya lihat Gambar 3.1 di bawah ini. Adapun ke

penggerak hidrolik dapat dilihat pada Tabel 3.

/science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/elev

Gambar 3.1. Sket Hydraulic Elevator

rak dengan motor listrik (Traction Elevator)

nggerak dengan motor listrik (Traction Elevator)

a dengan menggunakan tali baja atau w

puli yang berada di motor listrik dan juga yan

. Gambar 3.2 di bawah ini memperlihatkan

Untuk mengetahui lebih detail cara kerjanya

alah : tangki atau

nder dan reservoir.

pun keuntungan dan

l 3.1.

levator1.htm

or) bekerja dengan

wire rope yang

ang berada di atas

kan secara umum

(18)

Sumber: http://sc Perlu diketahui • Menggun • Menggun • Mempun • Mempun • Menganda pengang Keterangan: 1. Control Panel 2. Motor Listrik 3. Puli

4. Counter weight 5. Rel penuntun

/science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/elev

Gambar 3.2 Sket Traction Elevator

hui ciri khas dari Traction elevator ialah:

nggunakan susunan wire rope

nggunakan puli traksi sebagai penggerak wire rope

punyai counter weight

punyai ruang mesin, dan

ngandalkan gaya gesek antara puli dan wire

ngangkat dan penurun kereta.

Keteran 1. Control 2. Motor 3. Puli 4. Count 5. Rel pe

levator3.htm

rope

ire rope sebagai

rangan:

ontrol Panel

2. Motor Listrik uli

ounter weight

(19)

Dari kedua jenis penggerak tersebut memiliki keuntungan dan kerugian

satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Penggerak Elevator

Sistem Penggerak Keuntungan Kerugian

Hydraulic Elevator

 Flexibilitas yang tinggi antara perbandingan kekuatan pompa dan beban yang diangkat.  Flexibiltas dari posisi

ruang mesin.

▬ Semakin tinggi lantai mengakibatkan semakin panjang piston.

▬ Pemasangan yang sulit.

▬ Membutuhkan

konsumsi daya yang besar, dan

▬ Kecepatan jalan kereta lambat.

Traction Elevator

 Mampu melayani lantai yang tinggi.

 Mempunyai kecepatan

lebih tinggi.

 Konsumsi daya lebih ekonomis, dan  Biaya pemeliharaan

yang murah.

▬ Ada ruang untuk mesin.

▬ Pengaturan posisi mesin penggerak yang kurang flexibe.

Konsep dasar dari sistem penggerak dengan motor listrik (traction

elevator) dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : tarikan langsung (drum type)

dan tarikan gesek (traction drive). Penggunaan penggerak motor listrik tarikan

langsung (drum type) dipakai pada crane dan alat pengangkat lainnya yang tidak

membutuhkan kecepatan tinggi. Sedangkan penggerak motor listrik tarikan gesek

(traction drive) dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: geared elevator dan

(20)

Dari kedua jenis traction drive tersebut memiliki perbedaan pada jenis

penggeraknya (motor listrik) dan kecepatan penggunaannya. Pada penggerak

geared elevator memakai transmisi gear box, di mana putaran yang dihasilkan

oleh motor listrik ditransmisikan terlebih dahulu ke gear box sebelum memutar

puli. Penggerak ini digunakan pada awal perkembangan elevator dan sekarang

penggunaan penggerak ini sudah mulai ditinggalkan karena perawatannya yang

sulit. Sedangkan gearless elevator tanpa memakai transmisi gear box, di mana

putaran motor listrik langsung untuk memutar puli. Penggunaan gearless elevator

ini yang sekarang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan pembuat elevator,

karena jenis ini memiliki kecepatan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan

penggunaanya dan perawatannya yang lebih mudah. Dalam hal ini penggunaanya

pada bangunan bertingkat (gedung) atau lebih khususnya yang dipakai pada

Apartement East Casablanca Residene.

Oleh karena itu dilihat dari fungsi atau kegunaan elevator tersebut, dapat

diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Passenger Elevator (lift penumpang)

2. Observation Elevator (panoramic and capsul elevator)

3. Service Elevator (passenger-freight elevator).

Untuk memfokuskan pembahasan, maka pembahasan selanjutnya fokus

pada traction elevator dengan tarikan gesek (traction drive) menggunakan jenis

motor penggerak gearless untuk passenger elevator. Dengan kata lain lift

(21)

3.1.2 Komponen U

Sebelum menj

komponen apa saja

elevator tersebut. Kom

mesin (machine room

gambar di bawah ini.

Utama Elevator

enjelaskan cara kerja dari elevator perlu diketa

ja yang terdapat dalam sebuah design atau

omponen utama elevator terdiri dari dua bagi

room) dan ruang luncur (hoistway). Secara umum

ni.

Gambar 3.3 Komponen Elevator

ketahui

komponen-au sebuah sistem

agian, yaitu: ruang

(22)

1. Komponen ruang m

a. Panel-panel kont

Panel distribusi

utama dalam ba

Control panel

inverter motor

geraknya elevat

ARD (Automat

pada saat listr

masuk ke cont

Interphone. B

pada control pane

b. Motor pengge

Berfungsi seba

c. Speed Governor

bekerja secara

g mesin (machine room)

kontrol

 busi adalah panel penerima daya listrik dari pane

bangunan dan diteruskan ke control panel.

panel adalah control elevator secara otomatis, pa

otor dan program logic control yang berfungsi

evator.

omatic Rescue Device) adalah komponen tambaha

istrik padam. Berisi Accu (DC) dan berubah m

ontrol panel.

 . Berfungsi sebagai alat komunikasi antar me

rol panel, kereta dan pit.

ggerak dan puli, dalam hal ini jenis gearless

sebagai penggerak kereta untuk naik maupun tur

Gambar 3.4 Puli

ernor. Sebagai alat proteksi terhadap kecepa

ara mekanis dengan gaya sentrifugal.

 panel sumber listrik

 s, panel ini terdapat

si untuk mengatur

 bahan yang bekerja

menjadi AC saat

 mekanik. Terletak

arless yang dipakai.

upun turun.

(23)

d. Pendingin rua

kelembaban r

komponen yan

2. Komponen ruang lunc

a. Guide Rail (re

bobot imbang

bertabrakan.

b. Limit Switch,

lantai ruang m

(direction swit

sebelum lantai

uangan (Air Conditioning). Untuk menjaga

n ruangan. Hal ini merupakan upaya dar

yang berada di ruang mesin.

g luncur (hoistway)

(rel pemandu), berfungsi untuk memandu jalann

ng (counter weight) sehingga kereta dan bobot

n.

Gambar 3.5 Guide Rail

h, berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak m

mesin. Ada dua jenis Limit Switch yaitu untuk

switch) dan final switch, terletak pada rel pemandu

ntai ruang mesin dan sebelum pit.

a kebersihan dan

dari pemeliharaan

alannya kereta dan

bobot imbang tidak

k melebihi pit dan

untuk pembalik arah

(24)

c. Pintu (Door),

sill dan door pane

d. Wire rope ata

imbang (count

lebih.

e. Sensor kedeka

level perlantai

plat bendera

penuntun yang

oor), terdiri dari beberapa bagian, antara lain : door

door panel serta door contact.

Gambar 3.6 Door Contact

atau tali baja, berfungsi untuk menggantung ke

ounter weight). Ukuran diameternya 10, 12, 14,

Gambar 3.7 Wire Rope

dekatan (Proximity) dan plat bendera, sensor ini

ntai dan pendeteksi yang dipasang pada atas ke

a untuk memutuskan sinyal sensor yang dipa

ang sejajar dengan tiap lantai.

door hanger, door

kereta dan bobot

12, 14, 16 mm atau

ini berfungsi untuk

kereta. Sedangkan

(25)

G

f. Bobot imbang

kereta, sehingg

untuk menahan ke

Komponen-kom

akan dijelaskan pada pe

3.1.3 Cara Kerja E

Setelah kita m

untuk mengetahui baga

kerja pada elevator

melakukan kegiatan

Adapun cara kerja seb

Gambar 3.8 Sensor Kedekatan (Proximity)

bang (counter weight), berfungsi untuk meng

ngga pada puli motor akan terjadi gaya gesek ya

han kereta slip dari puli utamanya.

Gambar 3.9 Counter Weight

-komponen selanjutnya yang terkait dengan pen

da pembahasan sistem pengaman elevator.

a Elevator

mengetahui komponen-komponen elevator, se

bagaimana cara kerja elevator tersebut. Secara

or yang dijelaskan merupakan pemahaman

n PKL di Apartement East Casablanca Resi

sebagai berikut.

engimbangi berat

k yang cukup besar

pengaman elevator

, sekarang saatnya

ra garis besar cara

n penulis selama

(26)

Kontruksinya berupa kereta yang di naik turunkan oleh motor penggerak

(gearless elevator), dengan mengunakan tali baja, melalui ruang luncur (hoistway)

di dalam bangunan yang di design khusus untuk elevator. Agar kereta berjalan

secara vertikal digunakan rel pemandu setinggi ruang luncur (hoistway) yang di

pasang pada dinding ruang luncur. Untuk mengimbangi berat kereta dan

bebannya digunakan counter weight, beratnya sama dengan berat kereta di tambah

dengan setengah berat beban maksimum yang diizinkan. Hal ini untuk

memperingan kerja motor penggerak, karena pada saat kereta dipenuhi dengan

beban maksimum, motor penggerak hanya berupaya mengangkat atau menaikkan

setengah dari beban maksimumnya. Sebaliknya pada saat kereta kosong, mesin

traksi hanya perlu mengangkat atau menaikan setengah dari beban maksimum

yang berlebih pada counter weight.

3.1.4 Sistem Pengaman Elevator

Dari uraian di atas, dengan jelas kita dapat mengetahui bahwa elevator

adalah satu-satunya alat transportasi manusia yang pada saat operasinya tidak

dikendalikan atau dioperasikan oleh manusia secara langsung, sehingga semua

penumpang elevator bergantung kepada kehandalan teknologi dari tiap-tiap

produsen elevator. Oleh karena itu, hal paling utama yang sangat berpengaruh

pada saat elevator beroperasi adalah berfungsinya sistem pengaman dari elevator

itu sendiri.

Komponen sistem pengaman pada elevator sebagian besar dipasang secara

seri yang semuanya dihubungkan ke control panel. Artinya apabila salah satu

(27)

bekerja) dan tidak bisa dioperasikan sampai komponen tersebut difungsikan

kembali. Adapun sistem pengaman elevator dilihat pada saat operasinya memiliki

dua karakteristik, yaitu: bekerja secara elektrik dan mekanik.

Pembahasan selanjutnya akan fokus pada sistem pengaman yang bekerja

secara mekanik saja, sebab semua sistem yang bekerja secara elektrik terletak

pada control panel dan harus memiliki kemampuan dan kemahiran khusus untuk

mengecek dan mengoperasikannya.

Untuk memudahkan penjelasan mengenai sistem pengaman elevator,

maka komponen pengaman dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu :

1. Pengaman di ruang mesin

2. Pengaman di ruang luncur

3. Pengaman di kereta

1. Pengaman di ruang mesin

Komponen sistem pengaman yang ada di ruang mesin yaitu:

a. Elektro motor brake

Rem yang dipakai pada motor penggerak adalah jenis rem luar (break

drum). Rem pada motor penggerak mempunyai default aktif mengerem. Jadi

apabila tidak ada listrik atau ada masalah maka rem motor akan selalu mengerem

(aktif). Rem hanya akan lepas atau bekerja apabila ada perintah dari control panel

(secara elektrik).

Adapun cara kerjanya (secara mekanik) yaitu bekerja berdasarkan pegas

(28)

selenoid. Semua pera

Agar pada saat motor pe

b. Speed Governor

Seperti telah di

terhadap kecepatan l

dengan gaya sentrifuga

yaitu:

1. Tahap 1, s

penggerak

2. Tahap 2, ji

governor se

untuk mena

kereta.

peralatan pengaman dihubungkan dengan elektro

otor penggerak bekerja maka rem ini bekerja (tida

Gambar 3.10 Elektro Motor Brake

rnor

h dijelaskan di atas bahwa speed governor seba

n lebih (ketika kereta turun) yang bekerja

fugal. Adapun cara kerja komponen ini memili

1, saklar governor akan mematikan atau membe

ak dengan melakukan pengereman.

2, jika kereta masih berjalan maka grip akan me

rnor sehingga menarik safety link (di atas kereta)

enarik safety block (di bawah kereta) untuk m

ektro motor brake.

tidak mengerem).

bagai alat proteksi

a secara mekanis

iliki dua tahapan,

berhentikan motor

menjepit wire rope

ta) dan diteruskan

(29)

Sumber: http://belaj

2. Pengaman di ruang

Komponen sist

a. Limit Switch

Seperti telah

menjaga agar kereta t

untuk menjaga agar ke

ke atas maupun pada

untuk pembalik arah

switch bekerja ketika

Alat ini merupa

dan roller. Bekerja k

yang dipasang di ata

kontak yang ada.

lajarplconline.wordpress.com/2010/04/23/sistem-pengaman-p

Gambar 3.11 Speed Governor

ng luncur

n sistem pengaman yang terdapat pada ruang lunc

h

ah dijelaskan di atas bahwa limit switch be

ta tidak melebihi pit dan lantai ruang mesin. D

r kereta tidak melewati batas lintasan yang diiz

pada arah ke bawah. Alat ini memiliki dua ka

h (direction switch) dan final limit switch. Di

ka direction switch belum bisa menghentikan la

rupakan sebuah saklar listrik yang mempunya

ketika roller tersentuh atau tertekan oleh bat

atas kereta, yang secara otomatis menghubun

-pada-elevator

uncur, meliputi:

berfungsi untuk

n. Dengan kata lain

diizinkan pada arah

karakteristik yaitu

Dimana final limit

laju dari kereta.

yai kontak-kontak

batang pengungkit

(30)

kontak-b. Door Lock

Dari namanya

sebagai pengunci pint

berdasarkan pegas da

dipasang kontak listri

kontak tersebut akan

dan sebaliknya. Maka

samapi kereta berhent

Gambar 3.12 Limit Switch

ya sudah dapat kita ketahui, bahwa alat ter

pintu luar dari kereta atau pintu lantai. Cara kerja

s dan pengait yang berada di kereta (door hang

strik yang dihubungkan dengan sistem pengam

kan selalu pada posisi tertutup apabila dalam ke

aka pada saat kereta berjalan pintu ini tida

enti.

Gambar 3.13 Door Lock

tersebut berfungsi

kerja alat ini bekerja

door hanger). Padanya

ngaman secara seri,

keadaan tertutup

(31)

c. Apron

Berfungsi untuk

luncur) pada saat penum

(sejajar antara kereta de

d. Governor pit sw

Berfungsi unt

terjadi kelainan, ma

merupakan rangkaian ko

Kontak akan terputus

operasi.

e. Buffer

Berfungsi sebagai

atau bobot imbang

pengaman lain terlam

lantai terbawah. Cara

umumnya.

Sumber: http://

untuk mencegah penumpang terjatuh ke dalam

penumpang mencoba keluar ketika kereta berhe

ta dengan lantai).

rnor pit switch

untuk memutus rangkaian pengaman apabila

maksudya apabila terjadi kecepatan lebih.

an kontak listrik yang dihubungkan dengan alat

putus apabila posisi bandul governor tidak memenuhi

gai penyangga dan peredam gaya tumbuk (impac

g yang terjatuh menimpa dan membentur buf

lambat bekerja atau bekerja pada saat kereta t

ara kerja alat ini seperti shock absorber (oli da

p://belajarplconline.wordpress.com/2010/04/23/sistem-pengam

Gambar 3.14 Buffer

m hoistway (ruang

berhenti tidak level

bila governor rope

h. Cara kerjanya

lat pengaman lain.

enuhi persyaratan

impact) dari kereta

ur buffer, jika alat

ta telah menjelang

oli dan pegas) pada

(32)

3. Pengaman di kereta

Komponen sistem pengaman yang terdapat pada kereta, meliputi:

a. Door lock atau door hanger

Komponen ini sama seperti door lock di atas hanya saja letaknya yang

berbeda. Door lock ini berada pada kereta yang bekerja dengan digerakkan

(membuka dan menutup) oleh rangkaian motor penggerak (door hanger). Pada

alat ini juga dipasang rangkaian kontak listrik (door contact) yang dipasang seri

dengan alat pengaman yang lain.

Perlu diketahui juga bahwa pintu pada elevator memiliki dua jenis, yaitu

side opening (membuka atau menutup satu arah) dan center opening (membuka

atau menutup dua arah). Penggunaan side opening biasanya dipakai untuk service

elevator (lift barang) sedangkan center opening dipakai pada passenger elevator

dan yang sejenisnya atau sesuai keinginan dari owner-nya.

b. Photo Cell

Berfungsi untuk menghindarkan penumpang terjepit pintu. Cara kerja alat

ini dipasang pada pintu kereta yang mempunyai rangkaian kontak listrik yang

dipasang seri dengan alat pengaman yang lain. Rangkaian ini akan terputus

apabila sinar photo cell terputus atau terhalang oleh manusia ketika masuk atau

keluar dari dalam kereta dan saat itu pintu tidak akan menutup.

c. Safety gear

Berfungsi untuk memberhentikan kereta apabila terjadi kecepatan lebih ke

bawah. Cara kerja alat ini dipasang dua buah, masing-masing di bagian bawah kiri

(33)

dimana governor rop

system. Jika govenor

tuas penarik safety ge

terkunci, maka governo

bawah kereta, sehin

menyebabkan kereta b

bawah maka semakin ku

Sumber: http://bela

Gambar 3.15 Safe

d. Overload Prot

Sebuah elevat

beban yang diizinkan.

yang sudah penuh m

aktif. Alat ini berfun

dalam kereta melebihi

rope dihubungkan ke safety link atau tuas pena

nor tidak terkunci, maka governor rope bisa berg

gear (safety link) berada pada posisinya. Pad

vernor rope akan menarik tuas safety gear

hingga safety gear tersebut akan menjepit

ta berhenti. Oleh karena bentuknya yang baji se

kin kuat safety gear menjepit rel.

elajarplconline.wordpress.com/2010/04/23/sistem-pengaman-p

Safety Gear Gambar 3.16 Saf

rotection

vator di design agar tidak akan beroperasi atau

nkan. Mungkin anda sering memaksakan masuk

maka buzzer akan berbunyi. Itulah overload

ungsi untuk menahan elevator tidak bekerja

bihi kapasitasnya. Alat ini berada di bawah keret

penarik safety gear

bergerak bebas dan

ada saat governor

ar yang berada di

pit rel kereta dan

semakin kereta ke

n-pada-elevator

6 Safety Link

tau bekerja di atas

suk ke dalam kereta

oad protection yang

ja ketika beban di

(34)

3.2 Hambatan dan Solusi Pekerjaan 3.2.1 Hambatan Pekerjaan

Setelah selesai semua pemasangan komponen-komponen elevator, maka

selanjutnya menguji coba elevator tersebut. Dari uji coba tersebut elevator

memiliki kendala atau hambatan yang harus diperbaiki agar ketika digunakan oleh

pengguna, pengguna merasa nyaman menggunakannya. Adapun

hambatan-hambatan yang terjadi pada saat uji coba adalah:

1. Motor penggerak tidak bekerja

Hambatan ini merupakan hambatan yang cukup besar karena apabila

motor tidak bekerja, maka kereta tidak akan bisa digunakan. Dengan kata lain

elevator tidak bisa dipakai. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan motor

penggerak tidak bekerja adalah (a). Kesalahan ketika menghubungkan kabel

(wiring), (b). Electro motor brake tidak membuka, (c). Kerusakan pada motor

penggerak itu sendiri.

2. Terdengar bunyi yang kasar atau bising

Hal ini sering terjadi pada elevator ketika di uji coba, adapun faktor

penyebabnya adalah (a). Pelumasan bantalan (bearing) tidak bagus (b).

Pengaturan kecepatan tidak sesuai.

3. Kereta bergetar saat digunakan

Faktor penyebab bergetarnya kereta adalah (a). Pemasangan wire rope

tidak rata pada alur puli, wire rope menggulung dan kekakuan wire rope rendah,

(35)

4. Kereta berhenti tidak level

Maksudnya adalah lantai kereta tidak sejajar dengan lantai gedung. Hal ini

disebabkan karena pemasangan sensor dan plat bendera yang tidak sejajar.

3.2.2 Solusi Pekerjaan

Dari hambatan-hambatan di atas maka penulis memiliki beberapa solusi

untuk menyelesaikan hambatan tersebut. Adapun solusi dari hambatan di atas

yaiut:

1. Periksa koneksi kabel, tegangan pada motor dan pengaturan kecepatan

disesuaikan dengan pengontrolan komponen.

2. Periksa pelumasan dan tambahkan oli pada bearing dan bila perlu ganti

bearing yang baru.

3. periksa ulang wire rope dan rapihkan bila ada kelainan antara wire rope

yang satu dengan yang lainnya dan putuskan koneksi untuk mengatur ulang

kecepatan dan kemudian tes ulang kembali.

4. Periksa plat bendera dan pindahkan posisinya dan jalankan kereta secara

perlahan (keadaan maintenance) agar posisi lantai kereta sejajar dengan

lantai gedung dan sinyal sensor terputus terhadap plat bendera.

Terlepas dari itu ada beberapa tips perawatan dan pemeliharaan elevator

agar kiranya elevator layak digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Adapun

(36)

1. Pemeliharaan ringan

Yaitu pekerjaan pemeliharaan yang hanya meliputi service rutin dan

penggantian bahan atau alat pakai, meliputi penggantian oli, penggantian bola

lampu, pelumasan wire rope dan bearing, menjaga kebersihan ruang luncur dan

ruang mesin.

2. Pemeliharn keseluruhan

Yaitu pekerjaan pemeliharaan yang meliputi service rutin dan penggantian

spare parts (komponen-komponen) meliputi penggantian wire rope, penggantian

(37)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas, di dapat beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Elevator merupakan transportasi yang pada saat operasinya tidak

dikendalikan secara langsung oleh penumpangnya. Oleh karenanya,

kehandalan teknologi dari produsennya menjadi faktor utama

keamanan penumpang.

2. Dilihat dari fungsi penggunaannya ternyata elevator memiliki hakikat

yang sama anatara yang satu dengan yang lainnya, namun dalam

hal-hal tertentu mempunyai sedikit perbedaan.

3. Fakta membuktikan bahwa kecelakan atau resiko jatuhnya kereta pada

elevator sangat jarang sekali atau hampir tidak ada sama sekali, ini

dikarenakan semua komponen-komponen elevator dipasang sistem

pengaman mulai dari komponen ruang mesin, ruang luncur sampai

kereta penumpang.

4. Sistem pengaman yang terdapat dalam satu sistem elevator dipasang

secara seri, dengan kata lain komponen yang satu dengan yang lainnya

sangat berhubungan. Dimana semua prosesnya berada pada control

panel yang pada intinya untuk menghentikan kerja dari motor

penggeraknya. Karenanya sistem pengaman pada elevator bekerja

(38)

4.2 Saran

Pada kesempatan ini, penulis memberikan saran-saran yang semoga

bermanfaat untuk diri penulis sendiri, kelompok PKL, universitas/kampus dan

perusahaan yang bersangkutan. Saran-saran tersebut, yaitu :

A. Untuk Kelompok PKL

1. Disiplin waktu dan penuh tanggung jawab terhadap pekerjaan selama

PKL.

2. Lebih mandiri dalam menjalankan PKL.

B. Untuk Universitas

• Hendaknya pihak kampus menjalin kerjasama dengan industri dalam hal

PKL, agar mahasiswa yang belum mendapatkan tempat PKL bisa

mendapatkan tempat PKL dengan mudah karena adanya kerjasama ini.

4 Untuk Perusahaan

1. Perusahaan hendaknya membuatkan perencanaan terhadap mahasiswa,

agar PKL yang dikerjakan mahasiswa dapat bermanfaat dan terorganisir

dengan baik.

2. Selalu utamakan kesahatan dan keselamatan kerja (K3).

3. Jalinlah kerjasama dengan pihak kampus, agar tercipta hubungan yang

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Instruction Manual Of Gearless PMS Elevator Traction Machine With

Outer Rotor Configuration. Guangri Guangzhou Elevator. Co.Ltd

Handoyo, Santoso Sri., M.Yusro., Tri Bambang dan Titin Supiani. 2010. Buku

Pedoman Praktik Kerja Lapangan. Jakarta: FT UNJ Press

Kusuma, Yuriadi. 2010. Sistem Mekanikal Gedung Modul 6. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana.

Kusuma, Yuriadi. 2010. Sistem Mekanikal Gedung Modul 7. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana.

PT. Pillar Multi Sarana Utama. 2011. Modul Pengenalan Elevator dan Escalator. Jakarta: Engineering Departement.

Rizal, Niza. Laporan PKL PT. Jaya Kencana. Jakarta: Mei 2010

Rudenko, N. 1996. Mesin Pengangkat. Jakarta: Erlangga

http://belajarplconline.wordpress.com/2010/04/23/sistem-pengaman-pada-elevator/

http://elevatorescalator.wordpress.com/tag/elevator-savety/

http://elevator.0fees.net/index.php?p=1_31_Perawatan

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)

Gambar

Tabel 2.1 Rencana Kegiatan PKL
Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Penggerak Elevator
gambar di bawah ini.ni.
Gambar 3.4 Puli
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kebutuhan itu, 1 massa dapat diterapkan dalam desain, namun karena kendala lahan terhadap lahan gambut, massa diris dan dibagi bagi menjadi 4 unit massa

dengan penelitian Prihatini ( 2009).Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa variabel kurs pada periode 2008-2012, menunjukan pengaruh signifikan. Hal ini dapat terjadi karena kurs

Hal ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan tumbuhan untuk kesehatan reproduksi oleh masyarakat lokal Kedang belum diikuti dengan publikasi ilmiah, sehingga penelitian

Manajer investasi yang memiliki kemampuan tersebut dalam menghadapi pasar yang bearish / crash akan mengurangi β / level risiko aset dalam portofolionya dengan memindahkan

dihasilkan oleh sistem untuk memuaskan kebutuhan yang diidentifikasi. Output yang tak dikehendaki a) Merupakan hasil sampingan yang tidak dapat dihindari dari sistem yang

Berdasarkan hasil posttest di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, analisis data dengan menggunakan t-tes, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar Mateatika

Tujuan dari penelitian ini menguji kualitas air pada sumber air tanah yang ditinjau dari beberapa parameter kimia yaitu suhu, pH dan kandungan Besi (Fe) dimana

Pada kondisi yang parah dampak yang ditimbulkan lebih serius yaitu orang yang menderita insomnia lebih mudah mengalami depresi dibandingkan mereka yang bisa tidur dengan