BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu pembangunan yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif maupun negatif setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Menurut Depkes RI (1994) tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1999) selain kekurangan energi dan protein, masalah gizi di Indonesia yang belum teratasi sampai saat ini adalah anemia. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia karena prevalensinya yang cukup tinggi. Penyebab utama anemia ini adalah kekurangan zat besi. Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah prioritas di bidang kesehatan. Selain menunjukkan derajat kesehatan, angka kematian ibu juga dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan. Penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, dan keracunan kehamilan. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, pendarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah.
artinya semakin tinggi frekuensi makan, maka peluang terpenuhinya kecukupan gizi semakin besar.
Makan makanan yang beranekaragam relatif akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan ibu hamil.
Menurut Khomsan (2003) pola konsumsi pangan disusun berdasarkan data jenis bahan makanan, frekuensi makan dan berat bahan makanan yang dimakan. Semakin sering suatu pangan dikonsumsi dan semakin berat pangan yang bersangkutan dimakan, maka semakin besar peluang pangan tersebut tergolong dalam konsumsi pangan individu atau keluarga. Penilaian konsumsi pangan dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada penilaian secara kualitatif data yang dikumpulkan lebih menitik beratkan pada aspek-aspek yang berhubungan dengan kebiasaan makan seperti frekuensi makan, frekuensi menurut jenis makanan yang dikonsumsi maupun cara memperoleh makanan, penataan gizi pada wanita hamil sangat diperlukan untuk menjamin kecukupan kalori, protein, vitamin, mineral, dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin.
35-40% dari wanita-wanita tidak hamil terutama untuk peningkatan volume plasma 45-50% dan masa sel-sel darah merah sebesar 15-20% pada trimester ketiga.
Menurut RISKESDAS (2007) wanita dengan kadar hemoglobin <11,28 gr/dl di Indonesia sebanyak 11,3 %, sedangkan di Sumatera Utara sebesar 15,6 %. Dari hasil survey awal yang dilakukan pada bulan September Tahun 2012 di Kecamatan Medan Sunggal, ditemukan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 21,7%, dan angka ini lebih besar dari puskesmas-puskesmas lainnya.
Karena itu kesehatan ibu merupakan unsur utama yang akan menentukan kualitas generasi yang akan datang dan merupakan kunci dari perkembangan pembangunan nasional, maka kesehatan dan kesejahteraan ibu harus diperhatikan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pola konsumsi pangan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester ketiga di wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal tahun 2013.
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pola konsumsi pangan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester ketiga di wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal tahun 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kecukupan gizi (energi, protein, zat besi, asam folat, vitamin B12) pada ibu hamil trimester ketiga di wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal tahun 2013.
2. Untuk mengetahui konsumsi tablet besi pada ibu hamil trimester ketiga di wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal tahun 2013.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal dalam rangka penanggulangan masalah kekurangan gizi pada ibu hamil, terutama anemia gizi besi. Sehingga masalah gizi pada ibu hamil dapat lebih cepat diturunkan, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak sebagai sumber daya pembangun bangsa.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya.