• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Sifat Fisika Tanah Ultisol Menggunakan Pembenah Kompos Bertanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Dengan Tingkat Pemberian Air Berbeda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Sifat Fisika Tanah Ultisol Menggunakan Pembenah Kompos Bertanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Dengan Tingkat Pemberian Air Berbeda"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk,

jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan (Yulipriyanto, 2010).

Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang berinteraksi dengan cairan dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa padatan, cair dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubah mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh suhu udara, angin dan sinar matahari. Untuk bidang pertanian, tanah merupakan media tumbuh tanaman. Media yang baik bagi pertumbuhan tanaman harus mampu menyediakan kebutuhan tanaman seperti air, udara, unsur hara dan terbebas dari bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang berlebihan (Irsal, 1979).

(2)

cenderung mirip atau mempunyai nilai yang tidak berbeda jauh, yang kemudian didelineasi menjadi satu poligon. Namun demikian, tingkat kemiripan tersebut sangat tergantung pada skala pengamatan, misalnya negara, km atau hanya beberapa mm saja (Irsal, 1979).

Variabilitas sifat-sifat pola tanah sangat berpengaruh terhadap pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian di Indonesia saat ini banyak mengalami kendala karena terjadinya alih fungsi lahan yang produktif menjadi kegiatan non pertanian, seperti untuk perumahan (real estate), industri, bisnis, tambang, dan sebagainya. Dalam upaya perluasan usaha pertanian, pemanfaatan lahan mengarah kepada lahan-lahan marginal yang kurang subur (Sumono, 2015).

Jenis-jenis tanah yang tergolong lahan marginal untuk lahan kering, umumnya termasuk ordo ultisol dan oksisol (podsolik/podsolik merah-kuning), entisol dan inceptisol (alluvial). Sebagian besar tanah podsolik mempunyai kendala berupa tingkat kesuburan yang rendah dan sifat fisika tanah yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman (Noor, 1996).

Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia. Sebaran terluas terdapat di Kalimantan (21.938.000 ha), diikuti di

Sumatera (9.469.000 ha), Maluku dan Papua (8.859.000 ha), Sulawesi (4.303.000 ha), Jawa (1.172.000 ha) dan Nusa Tenggara (53.000 ha). Tanah ini

dapat dijumpai pada berbagai relief, mulai dari data hingga bergunung (Subagyo et al., 2004).

(3)

hutan tanaman industri, tetapi pada skala petani kendala ekonomi merupakan salah satu penyebab tidak terkelolanya tanah ini dengan baik. Ditinjau dari luasnya, tanah ultisol mempunyai potensi yang tinggi untuk pengembangan pertanian lahan kering. Namun demikian, pemanfaatan tanah ini menghadapi kendala karakteristik tanah yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman terutama tanaman pangan bila tidak dikelola dengan baik. Beberapa kendala yang umum pada tanah ultisol adalah adanya akumulasi liat pada horizon bawah permukaan sehingga mengurangi daya resap air dan meningkatkan aliran permukaan dan erosi tanah yang mengurangi kesuburan tanah. Memiliki penampang tanah yang dalam, tekstur tanah bervariasi yang dipengaruhi oleh bahan induk tanahnya, dan struktur sedang hingga kuat dengan bentuk gumpal bersudut (Prasetyo dan Suriadikarta, 2006).

(4)

Penggunaan kompos sebagai bahan pembenah tanah (soil conditioner) dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah sehingga mempertahankan dan menambah kesuburan tanah pertanian. Karakteristik umum dimiliki kompos antara lain: (1) mengandung unsur hara dalam jenis dan jumlah bervariasi tergantung bahan asal; (2) menyediakan unsur hara secara lambat (slow release) dan dalam jumlah terbatas; dan (3) mempunyai fungsi utama memperbaiki

kesuburan (kualitas fisik, kimia dan biologi tanah) dan kesehatan tanah (Setyorini et al., 2003).

Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Tanaman yang dipupuk dengan kompos cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia (Wasis dan Sandrasari, 2011).

Kompos mampu mengurangi kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara. Peranan bahan organik dalam pertumbuhan tanaman dapat secara langsung atau sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri tanah (Samekto, 2006).

(5)

ditunjukkan oleh adanya keunggulan komparatif kondisi wilayah tropis Indonesia yang sangat cocok untuk komoditas tersebut (Haryanto dan Suhartini, 2002).

Tanaman pakcoy merupakan tanaman yang dibudidayakan pada lahan kering yang dalam pertumbuhannya memerlukan air yang tepat. Artinya lahan yang tidak terlalu basah atau terlalu kering. Kemampuan tanaman untuk menyerap air akan tergantung pada ketersediaan air dalam tanah. Hillel (1980) menyatakan

bahwa ketersediaan air bagi tanaman dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu (1) air cukup tersedia bagi tanaman dari kondisi kapasitas lapang hingga titik layu

permanen, (2) air tersedia dari kondisi kapasitas lapang hingga titik kritis, dan (3) ketersediaan air berkurang dari kondisi mulai mulai kapasitas lapang hingga

titik layu permanen. Ketidaktepatan penyediaan air dapat menyebabkan cekaman bagi pertumbuhan tanaman.

(6)

Tujuan Penelitian

Untuk mengkaji sifat fisika tanah ultisol menggunakan pembenahan kompos bertanaman pakcoy (Brassica rapa L.) dengan tingkat pemberian air berbeda.

Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kajian sifat fisika tanah ultisol menggunakan pembenahan kompos bertanaman pakcoy (Brassica rapa L.) dengan tingkat pemberian air berbeda.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis ragam pengaruh pemberian dosis vermikompos terhadap jumlah daun pakcoy pada tanah Ultisol Taman Bogo minggu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar dan kompos jerami padi terhadap sifat biologi tanah dan kapasitas menyimpan air pada tanah Ultisol. Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beberapa sifat fisika tanah pada Ultisol Limau Manis yang sudah diolah dan diberi pupuk hijau, ditanami jagung selama dua

Mengingat peran pupuk hayati bio-ekstrim cair mampu memperbaiki sifat tanah mengubah unsur hara atau senyawa-senyawa kimia yang terakumulasi di dalam tanah menjadi bentuk yang

Peningkatan dosis vermikompos hingga 4 kg/plot mampu menyediakan lebih banyak hara dan lebih baik dalam perbaikan sifat fisik tanah sehingga memaksimalkan

Unsur hara makro seperti fosfor dan kalium yang sering kahat, reaksi tanah masam hingga sangat masam, serta kejenuhan aluminium yang tinggi merupakan sifat-sifat Ultisol

Parameter yang diamati meliputi tekstur tanah, bahan organik, tebal tanah, porositas tanah, ukuran pori tanah, permeabilitas tanah dan air tersedia.. Kata Kunci : Sifat

SERA PITA LOKA : Pembenahan sifat fisika tanah Entisol dengan perlakuan kompos, dibimbing oleh SUMONO dan DELIMA LAILAN SARI NASUTION.. Sifat fisika tanah merupakan faktor