• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BIVARIAT DATA NUMERIK DAN NUMER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS BIVARIAT DATA NUMERIK DAN NUMER"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

©IgE_Analisis Bivariat (Korelasi dan Regresi)_Biostatistics/Nursing Unklab 2016 Page 1 ANALISIS BIVARIAT DATA NUMERIK DAN NUMERIK

Uji Korelasi dan Regresi

Sebagai contoh kita akan melakukan analisis korelasi dan regresi menggunakan data

yang sudah dibagikan (ASI Ekslusif) dengan mengambil variabel yang bersifat numerik yaitu

berat badan ibu dengan berat badan bayi.

A. Korelasi

Untuk mengeluarkan uji korelasi, langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Aktifkan data ASI Eksklusif (program SPSS)

2. Dari menu utama SPSS, klik ͚Analyze͛, kemudian pilih ͚correlate͛, dan pilih ͚Bivariate͛,

muncullah menu Bivariate Correlation:

3. Sorot variabel berat badan ibu dan berat badan bayi, lalu masukkan ke kotak sebelah

(2)

©IgE_Analisis Bivariat (Korelasi dan Regresi)_Biostatistics/Nursing Unklab 2016 Page 2 4. Klik ͚OK͛ dan terlihat hasil:

Correlations

Berat Badan Ibu

Berat badan Bayi Berat Badan Ibu Pearson Correlation 1 .684**

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

Berat badan Bayi Pearson Correlation .684** 1 Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tampilan analisis korelasi berupa matrik antar variabel yang dikorelasi, informasi ya g

muncul terdapat tiga baris, pertama berisi nilai korelasi (r), kedua menampilkan nilai p Value,

dam ketiga menampilkan N (jumlah data). Pada hasil di atas diperoleh nilai r = 0,684 dan nilai p

(3)

©IgE_Analisis Bivariat (Korelasi dan Regresi)_Biostatistics/Nursing Unklab 2016 Page 3 Mnurut Colton, kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam 4 area,

yaitu:

r = 0,00 – 0,25 tidak ada hubungan/hubungan lemah

r = 0,26 – 0,50 hubungan sedang

r = 0,51 – 0,75 hubungan kuat

r = 0,76 – 1,00 hubungan sangat kuat/sempurna

Kesimpulan dari hasil tersebut: berat badan ibu dan bayi menunjukkan hubungan yang kuat dan

berpola positif, artinya semakin bertambah berat badan ibu semakin tinggi berat badan

bayinya. Hasil uji statitiik didapatkan ada hubungan yang signifikan antara berat badan ibu dan

berat badan bayi (p = 0,000).

B. Regresi Linier Sederhana

Dalam analisis regresi kita harus menentukan variabel independen dan dependennya.

Dalam kasus ini berat badan ibu sebagai variabel independen dan berat badan bayi sebagai

variabel dependen.

Caranya:

1. Pastikan tampilan berada pada data editor (SPSS), jika belum, aktifkan data tersebut.

(4)

©IgE_Analisis Bivariat (Korelasi dan Regresi)_Biostatistics/Nursing Unklab 2016 Page 4 3. Klik berat badan bayi , masukkan ke kotak Dependent

4. Klik berat badan ibu , masukkan ke kotak Independent

5. Klik ͚OK͛, dan hasilnya:

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .684a .468 .456 430.715 a. Predictors: (Constant), Berat Badan Ibu

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 7820261.965 1 7820261.965 42.154 .000b

Residual 8904738.035 48 185515.376 Total 16725000.000 49

(5)

©IgE_Analisis Bivariat (Korelasi dan Regresi)_Biostatistics/Nursing Unklab 2016 Page 5 a. Dependent Variable: Berat badan Bayi

Dari hasil tersebut, dapat diinterpretasikan dengan mengkaji nilai-nilai yang penting

dalam regresi linier diantaranya: pada tabel Model Summary koefisien determinasi (nilai R

Square = 0,468) yang artinya persamaan garis regresi yang diperoleh cukup baik untuk

menjelaskan variabel berat badan bayi. Selanjutnya pada tabel ANOVA, diperoleh nilai p )di

kolom Sig) sebesar 0,000, berarti pada alpha 5% kita dapat menyimpulkan bahwa regresi

sederhana cocok (fit) dengan data yang ada. Persamaan garis regresi dapat dilihat pada tabel

Coefficients yaitu pada kolom B: nilai konstan ini merupakan nilai intercept atau nilai a sebesar

657,929 atau 657,93, sedangkan nilai b = 44,38, sehingga persamaan regresinya:

Y = a + bX

Berat badan bayi = 657,93 + 44,38 x (BB ibu)

Misalkan kita ingin mengetahui berat badan bayi jika diketahui berat badan ibu 60 kg, maka: BB bayi = 657,93 + 44,38 (60)

= 3320,73 gram atau 3,32 kg.

Dari nilai b = 44,38 berarti variabel berat badan bayi akan bertambah sebesar 44,38 gram bila berat badan ibu bertambah setiap satu kilogram.

Penyajian data:

Variabel r R2 Persamaan Regresi P value

Referensi

Dokumen terkait

lahir adalah bayi yang cukup bulan, 38-42 minggu dengan berat badan.. Bayi baru lahir adalah neonatus yang sedang bertambah dan baru. saja mengalami trauma kelahiran serta harus

153 ibid.. dalam rahim untuk tumbuh. Bayi lahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki berat badan sekitar 1.500-2.500 gram dan Ibu yang hamil pada usia muda

• Jika ibu melahirkan bayi dengan berat badan/BB 2.500 gram atau lebih, tingkat pendapatan keluarga dengan klasifikasi menengah atas atau lebih, tidak mengalami komplikasi

Dari ketiga faktor yang diperoleh memberikan proporsi keragaman kumulatif sebesar 69,816 % ini berarti ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi pada resiko kejadian berat badan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bayi BBLR yang diberikan diet personde mengalami peningkatan berat badan setelah diberikan diet yaitu sebesar 20,0 gram,

Menurut penelitian Irawati, menunjukkan IMT pra hamil merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap berat badan bayi lahir (RR=3,8), berarti ibu yang mempunyai pertambahan

Kesimpulan: Ada perbedaan sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa edukasi dan pemberian makanan tambahan berupa peningkatan berat badan bayi sebesar 600 gram selama 10 hari ,

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, yaitu anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah