• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Jalan Penyelenggaraan Bangunan Gedu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peta Jalan Penyelenggaraan Bangunan Gedu"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1. Pendahuluan

2. Pemahaman Terhadap KAK

3. Peta Permasalahan Penyelenggaraan

Bangunan Gedung

4. Usulan Roadmap/Peta Jalan

Penyelenggaraan Bangunan Gedung

5. Pola Kemitraan Penyelenggaraan Bangunan

Gedung

6. Progres Saat Ini

7. Penutup

Failure Building:

(3)
(4)
(5)
(6)

Kebijakan utama dalam bidang penataan bangunan dan lingkungan

:

Penyelenggaraan

Penataan ”angunan dan Lingkungan yang “ndal dan ”erkelanjutan .

Strategi operasional sebagai berikut:

Kebijakan 1: Memberikan dukungan pembangunan sistem penataan bangunan dan lingkungan

dalam mewujudkan kawasan perkotaan yang berkelanjutan

1.

Mendorong penyusunan Rencana Tata Bangunan dam Lingkungan (RTBL) untuk

mensinergiskan kepentingan berbagai sektor dalam penataan kawasan;

2.

Mendukung kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan melalui revitalisasi kawasan

tematik perkotaan;

3.

Meningkatkan aspek kualitas perencanaan terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan;

4.

Mendukung penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan yang tertib, andal serta

ramah lingkungan.

Kebijakan 2: Melakukan fasilitasi kepada daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan, dan

kemitraan termasuk pembinaan teknis

1.

Meningkatkan pendampingan penyusunan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daerah;

2.

Meningkatkan pendampingan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

oleh Pemerintah kepada Penyelenggara (Pemerintah Daerah, Swasta, atau Masyarakat);

3.

Meningkatkan pendampingan penyusunan Peraturan Walikota/Bupati tentang Izin

(7)

Kebijakan utama dalam bidang penataan bangunan dan lingkungan :

Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan

Lingkungan yang “ndal dan ”erkelanjutan .

Strategi operasional sebagai berikut:

4.

Memberikan pendampingan untuk implementasi peraturan Daerah Bangunan Gedung terutama untuk pendataan

bangunan gedung, penyusunan Harga Satuan Bangunan Gedung;

5.

Mendorong kapasitas dan kompetensi aparatur Pemerintah, Pemerintah Daerah;

6.

Memperkuat peran dan fungsi Dinas/Instansi Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota di bidang Penataan

Bangunan dan Lingkungan;

7.

Mendorong pembentukan dan peningkatan kelembagaan bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan;

8.

Memberdayakan aparatur Pemerintah dan Pemerintah Daerah terkait hak, kewajiban, dan peran dalam Penataan

Bangunan dan Lingkungan;

9.

Memberdayakan aparatur Pemerintah dan Pemerintah Daerah terkait hak, kewajiban, dan peran dalam Penataan

Bangunan dan Lingkungan;

10. Meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan Rumah Negara.

Kebijakan 3: Memberikan dukungan penataan bangunan dan lingkungan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat

1. Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan;

2. Mendorong kerjasama bidang Penataan Bangunan dengan masyarakat dan pelaku peduli lingkungan;

3. Membentuk jejaring dan wadah komunikasi antara pemerintah, masyarakat, swasta, dan ahli profesi secara nasional

dan profesional;

4. Membentuk kontribusi signifikan dalam kegiatan penyebarluasan informasi dan sosialisasi program Penataan

Bangunan dan Lingkungan serta revitalisasi;

5. Membangun jaringan informasi yang mandiri dalam mendukung pembangunan bidang Keciptakaryaan;

6. Memberikan layanan atas informasi/produk lainnya yang diperlukan perencana, pelaksana, pengusaha, asosiasi

profesi, pemerintah, masyarakat maupun kalangan akademis terkait bidang Keciptakaryaan.

(8)

mewujudkan bangunan

Pembangunan BG Diatas dan atau Dibawah Tanah, Air, dan atau Prasarana/Sarana Umum

Penetapan BG yang dilindungi & dilestarikan

Pemanfaatan BG yang dilindungi & dilestarikan

5 Hal Utama Amanat P-BG

1.

Perencanaan Teknis;

2.

Pelaksanaan Konstruksi;

3.

Pemanfaatan BG;

(9)

1.Mencermati Kerangka Acuan Kerja yang ada, disebutkan

terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai oleh konsultan

agar maksud dari pekerjaan tercapai, meliputi:

1.Mengidentifikasi

pencapaian

target

capaian

Penyelenggaraan Bangunan Gedung tahun 2015-2019;

2.Mengembangkan langkah-langkah

untuk mencapai

target jangka menengah (2015-2019) dan jangka panjang

2025;

3.Melakukan

inventarisasi, pemetaan dan analisis

peran

stakeholder terkait penyelenggaraan bangunan gedung;

4.Menyusun

dan

mengembangkan pola kemitraan

antara

Direktorat Bina Penataan Bangunan Gedung dengan

(10)

1. Apa saja yang diidentifikasi ?

2. Bagaimana cara mengidentifikasinya ?

3. Tools apa yang digunakan untuk mengidentifikasi ?

4. Apa indikator dan parameter pencapaiannya ?

5. Terhadap apa ukuran indikator dan parameternya ?

Indikator

Capaian

Tahun ini

Capaian Tahun 2019

Capaian

Tahun 2025

Ket

Perda BG di Kab/Kota

Indonesia

389 Perda |

78%

505 | 100%

Ada dalam Renstra

CK

BG Ber-IMB

Output Pekerjaan ini

60% BG ber-IMB

Ada dalam Renstra

CK

SLF (Pengaturan

danImplementasi)

Output Pekerjaan ini

Tidak dimaktubkan dalam renstra

Ada dalam Renstra

CK

Pendataan Bangunan Gedung

(Pengaturan dan Implementasi)

Output Pekerjaan ini

Tidak dimaktubkan dalam renstra

Ada dalam Renstra

CK

Pelestarian Bangunan Gedung

Output Pekerjaan ini

Tidak dimaktubkan dalam renstra

Ada dalam Renstra

CK

(11)

1. Indikator Penyelenggaraan Bangunan Gedung sebagaimana Amanat dari UU 28/2002 dan

PP No. 36 Tahun 2005 terdapat 4 hal utama yakni: (i) Pembangunan; (ii) Pemanfaatan; (iii)

Pelestarian; dan (iv) Pembongkaran;

2. Didalam 4 hal tersebut ada komponen penting yang juga sudah diamanatkan didalam

RENSTRA DITJEN Cipta Karya (Amanat Pembangunan Nasional) yaitu Capaian

Pendampingan Penyusunan PERDA BG dan Capaian Bangunan Ber-IMB;

3. Yang belum dimakhtubkan di dalam RENSTRA tersebut adalah indikator (hal utama)

amanat UU/PP Penyelenggaraan Bangunan Gedung yaitu: (i) Pelestarian Bangunan

Gedung; (ii) Pembongkaran; dan(iii) Pemanfaatan, dalam hal ini adalah SLF; dan (iv)

TABG. Termasuk hal terakhir yang dimaktubkan dalam RENSTRA namun belum

mendapat perhatian target pencapaian oleh Direktorat BP-BG adalah pendataan bangunan

gedung;

4. Maka, kembali ke pertanyaan sebelumnya apa parameter dari tiap hal utama tersebut ?

Dan apakah semua itu dapat dilaksanakan dalam waktu sisa masa kontrak ?;

Amanat/Capaian

Indikator

Parameter

IMB

Tugas tim Tugas tim

SLF

Tugas tim Tugas tim

TABG

Tugas tim Tugas tim

Pendataan BG

Tugas tim Tugas tim

5. Yang terakhir adalah bagaimana

(12)

Kelompok Masalah/Amanat P-BG

Perencanaan

Teknis

(IMB-PDTBG-TABG)

Pelaksanaan

Konstruksi

Pemanfaatan BG

(SLF)

Pelestarian

Bangunan

Gedung

Pembongkaran BG

Peraturan Kebijakan

Rekomendasi

Kelembagaan/Badan/Institusi

Rekomendasi

Sumber Daya Manusia

Rekomendasi

Pembiayaan

Rekomendasi

Proses Pelaksanaan

Rekomendasi

1.

Qualitatif list sudah dihasilkan oleh tim dan perlu diidentifikasi siapa , apa , bagaimana , oleh

siapa dan dimana agar amanat UU/PP ”angunan Gedung dapat dicapai serta tujuan UU terwujud;

2.

Untuk menghasilkan siapa dan apa tersebut telah dilakukan Kajian Sampel di 11 Kota

Besar/Sedang, namun ukuran nasional harus dinyatakan;

3.

Oleh karenanya perlu teknik cepat terkuantifisir agar capaian penyelenggaraan terdidentifikasi (perlu

atau tidak ?);

(13)

Kab/kota Tahun Perda Badan Perijinan

Payung Hukum Kelembagaan Tipologi Fasilitasi/Non Fasilitasi

Roadmap 3 Tahun Mendatang Tipologi Jenis Fasilitasi

IMB SLF TABG PDTBG IMB SLF TABG PDTBG IMB SLF TABG PDTBG IMB SLF TABG PDTBG (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

Usulan Roadmap/Peta Jalan Penyelenggaraan PERDA Bangunan Gedung

1.

Pada tahun 2014 telah dilakukan penyusunan Draf Road Map (Peta Jalan) P-BG yang berfokus

kepada 4 hal utama amanat P-BG yakni IMB, SLF, TABG dan PDTBG;

2.

Parameter 4 hal amanat P-BG tersebut meliputi:

1.

IMB = Sudah melaksanakan/implementatif (PermenPU 24/2007) (Bukan Jumlah BG-Ber-IMB);

2.

SLF = Sudah melaksanakan/implementatif (Permen PU 25/2007) (Bukan Jumlah BG- Ber-SLF);

3.

TABG = Sudah melaksanakan/implementatif (PermenPU 26/2007)

(14)

Kab/kota Tahun Perda Badan Perijinan

Payung Hukum Kelembagaan Tipologi Fasilitasi/Non Fasilitasi

Roadmap 3 Tahun Mendatang Tipologi Jenis Fasilitasi

IMB SLF TABG PDTBG IMB SLF TABG PDTBG IMB SLF TABG PDTBG IMB SLF TABG PDTBG (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

ILF

= Implementatif (Pada Perda diatur, dan diimplementatifkan pada kelembagaan/operasional)

BLF

= Belum Implementatif (Pada Perda diatur/belum diatur, dan/atau pada kelembagaan

(operasional)/belum operasional)

PH

= Payung Hukum

KG

= Kelembagaan

Fasilitasi

= Difasilitasi oleh pusat melalui Dit PBL-CK

SISIL

= Konfirmasi melalui Quesioner Online

Sumber: Tim Penyusun, 2014

Usulan Roadmap/Peta Jalan Penyelenggaraan PERDA Bangunan Gedung

N

o

Perda BG

Kelembagaan/Operasion

alisasi

Tipologi

1

Diatur

Implementatif

Operatif

2

Diatur

Tidak Implementatif

Tdk operatif1

3

Tidak diatur

Implementatif

Tdk operatif2

4

Tidak diatur

Tdk implementatif

Tdk Operatif3

(15)

Pemeritah

Asosiasi Pengembang

Bangunan Gedung

(REI, APERSI)

Asosiasi Profesi LPJKN

(IAI, IAP, ATAKI,

ASTTI, INTAKINDO,

HPJI, HATHI, HAMKI,

IAMPI, PII, AKLI,

HAKI, AKI )

Pemerintah Daerah

Perguruan

Tinggi/Universitas

(16)

Penyelenggaraan

Pola Kemitraan

(Assume to be true):

1.

Inti Utama (Tanah);

3.

Usaha patungan

(join venture);

4.

Lainnya (tugas tim ini)

No

Stakeholder

Identifikasi Peran P-BG

1

Pemerintah

2

Pemerintah Daerah

Provinsi

3

Kab/Kota

4

Penyedia Jasa Konstruksi

Orang-Perorangan

Badan Usaha Penyedia Jasa Konstruksi, meliputi:

5

Perencana Teknis

6

Pelaksana Konstruksi

7

Pengawas/Manajemen Konstruksi

8

Pengkaji Teknis

9

Penyedia Jasa Konstruksi Lainnya

10

Masyarakat Hukum Adat

11

Pengembang BG

Asosiasi REI

12

Asosiasi Lainnya

(17)

Kegiatan

Sudah

dilaksanakan

Belum

dilaksanakan

Ket

Submit Laporan Pendahuluan

Submit Laporan Antara

Perlu perbaikan

Survei di 11 Lokasi

FGD 1

FGD 2

Kesempatan Tim

Konsultan untuk

mendapatkan jawaban

dan konfirmasi

FGD 3

(18)

DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN GEDUNG

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Referensi

Dokumen terkait

08/2015 Bangunan Gedung Untuk mewujudkan Bangunan Gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata Bangunan Gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya, mewujudkan tertib

Dalam proses penerbitan IMB, pemerintah daerah, Pemerintah dan pemerintah provinsi untuk bangunan gedung fungsi khusus, melaksanakan dengan prinsip

(2) Untuk menjamin tercapainya tujuan hukum berupa kepastian, kemanfaatan, dan keadilan dibidang penyelenggaraan rumah susun khususnya dalam hal robohnya

Mewujudkan bangunan dengan emisi netral karbon (net zero) dari operasional bangunan dan seluruh proses konstruksi bangunan (embodied carbon) dapat dilakukan, namun

Keandalan bangunan yang laik fungsi juga dapat mewujudkan bangunan gedung Rusunawa yang fungsional, sesuai dengan tata bangunan yang serasi dan selaras dengan lingkungannya

(2) Untuk menjamin tercapainya tujuan hukum berupa kepastian, kemanfaatan, dan keadilan dibidang penyelenggaraan rumah susun khususnya dalam hal robohnya

a) Keandalan keselamatan suatu bangunan disebut: (1) Baik, (2) Cukup atau (3) Kurang bila nilai keandalan suatu komponen bangunan atau nilai keandalan sistem

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG 1.Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu