• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMB"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN BIOLOGI ACARA II

“MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN”

NAMA : ANNISA MAYA KURNIANINGRUM

NIM : 120210102079

KELAS : A

KELOMPOK : 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

I. JUDUL

MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN II. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan III. DASAR TEORI

Tubuh terdiri atas banyak lapis sel, dan dibedakan atas berbagai fungsi kegiatan hidup. Jumlah sel ribuan sampai milyaran. Sel –sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama disebut jaringan. (Wildan Yatim,1982: 121)

Pada garis besarnya, jaringan hewan dapat dibagi menjadi empat kelompok.

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel terdiri atas:

a. Epitel pipih selapis (epitel squamosal biasa) b. Epitel kubus selapis

c. Epitel kolumner (memanjang) (Tim Dosen Pembina, 2013: 6)

Jaringan epitel dibuat dari sel- sel yang memadat yang terusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh. Jaringan ini juga membentuk kulit yang membungkus tubuh. (John Kimball, 1990: 111)

(3)

Sifat umum:

 Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas  Terletak paling luar maka sebagai proteksi

 Susunannya rapat satu sama lain, maka disebut jaringan seluler  Di saluran selain proteksi juga untuk akses transportasi misanya

alveolus, usus halus (sebagai absorbs bisa osmoe maupun difusi)  Bentuknya bervariasi bergantung dari letak maupun perannya (Mariam, 2010. http://www.scribd.com/doc/34676631/JARINGAN-HEWAN)

2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat letak selnya berjauhan. Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi:

a. Jaringan ikat longgar b. Jaringan ikat padat c. Jaringan lemak d. Jaringan rawan e. Tulang

f. Darah

(Tim Dosen Pembina, 2013: 6)

Jaringan konektif ini mampu menyokong dan merupakan bagian yang dapat menunjang tubuh secara bersama. Berbeda dengan epitelium, sel pada jaringan ini tampak terpisah dengan substansi interseluler diantara sel-selnya.

(Fida Rachmadiarti, dkk, 2007:197)

(4)

dan berbagai organ menjadi sistem organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi: 1) Jaringan ikat longgar (Jaringan Ikat Areolar)

Ciri-ciri :

 Sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas

matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis, serabutnya longgar

 Banyak ditemukan adanya substansi dasar dan cairan jaringan.  Jaringan ikat longgar banyak mengandung sel pengembara

seperti makrofag, selmast dan sel yang tidak berdeferensiasi.

 Jaringan ini banyak dijumpai pada pembuluh darah, saraf,

diantara berkas otot, di bawah epitel.

Fungsi jaringan ini sebagai pengisi, penunjang dan bantalan, membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf

2) Jaringan ikat padat

 Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari

serabut kolagenyang berwarna putih.

 Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot,

fasia, ligamendan tendon.

 Jumlah serabut lebih banyak dari sel dan matrik.

Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2, antaralain.

a. Jaringan Ikat Padat Teratur, mengandung terutama serabut kolagen. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun saling menyilang. Populasi sel yang utama adalah fibroblast. Banyak dijumpai pada organ seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal, limpa, testis, fasia, aponeurosa, perikardium dan dermis.

(5)

3. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.

Ada 3 macam jaringan tulang rawan a. Kartilago hialin

Kartilogo hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio, juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.

b. Kartilago fibrosa

Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong.

c. Kartilago elastik

Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada daun telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.

4. Jaringan Tulang

(6)

Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam:

a. Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat. b. Tulang spons, bila matriksnya berongga

5. Jaringan Darah

Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan. Bagian- bagian dari jaringan darah adalah : a. Sel darah

Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan seldarah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

b. Keping-keping darah (trombosit)

Berfungsi dalam proses pembekuan darah. c. Plasma darah

Komponen terbesar adalah air, hormon, zat sisa hasil metabolisme, antibodi dan lain-lain.

Fungsi Darah

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut:

- Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

- Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal - Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu

(endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah

(7)

- Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih dan menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah

- Menjaga kestabilan suhu tubuh. 6. Jaringan Lemak (Adiposa)

o Sel lemak sering disebut adiposit, dan berasal dari sel mesenkim yang tidak mengalami diferensiasi

o Ada dua jenis sel lemak penyusun jaringan lemak yakni sel unilokular yaitu mengandung satu unit sel lemak dan ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak putih. Sedangkan sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak namun ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk jaringan lemak coklat

o Jaringan lemak yang diisi sel lemak putih berbentuk bulat atau polihedral dengan diameter 120 ųm. Jaringan lemak yang diisi sel lemak coklat berbentuk polygonal

o Fungsinya untuk mensintesis dan menyimpan triglyserida. (Mariam, 2010. http://www.scribd.com/doc/34676631/JARINGAN-HEWAN)

7. Jaringan Otot

Jaringan otot selnya memanjang berbentuk serabut. Ada tiga macam jaringan otot:

a. Otot polos

b. Otot bergaris lintang c. Otot jantung

(Tim Dosen Pembina, 2013: 6)

(8)

pernafasan, yang berhubungan dengan saraf autonomy, ini ditemukan pada organ dalam. Otot jantung, mempunyai ciri khusus daripada otot lurik dan otot polos, yaitu otot ini mampu bekerjasama dalam jaringan kerja pada lapisan jaringan otot atau di dalam suatu jaringan tertentu. a. Otot polos

Otot polos terdiri atas sel yang panjang dan tidak bergaris melintang, masing- masing dibungkus oleh lamina basalis dan jalinan serat retikulin. Kedua komponen terakhir berfungsi menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh setiap serat otot polos menjadi semacam aksi bersama. Setiap sel otot polos memiliki inti tunggal di pusat bagian sel yang lebar.

b. Otot lurik

Otot lurik juga disebut sebagai otot rangka yang terdiri atas serat-serat otot, berkas- berkas sel yang sangat panjang, selindris dan berinti banyak. Inti yang banyak terjadi akibat peleburan mioblas mononukleus embrional. Inti lonjong umumnya terletak pada tepi sel di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas membantu dalam membedakan otot rangka dari otot jantung dan otot polos yang keduanya memiliki inti di tengah.

c. Otot jantung

Sel otot jantung membentuk tautan rumit diantara cabang-cabangnya yang terjulur. Sel di dalam rantai demikian seringkali bercabang dua atau bercabang dan bersambung dengan sel dari rantai berdekatan. Akibatnya jantung terdiri atas berkas- berkas sel yang teranyam erat sedemikian rupa, sehingga menimbulkan suatu gelombang kontraksi khusus yang mengarah pada pemerasan isi ventrikel jantung. Sel otot jantung memperlihatkan pola pita bergaris melintang yang sama dengan yang sama dengan pola melintang pada rangka. Ciri yang dapat membedakan dan unik dari otot jantung ialah adanya garis- garis gelap melintang yang melintasi rantai sel- sel dengan interval yang tidak teratur.

(9)

8. Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf. jaringan-saraf.

Terdapat 3 macam sel saraf 1) Sel Saraf Sensorik

Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.

2) Sel Saraf Motorik

Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.

3) Sel Saraf Penghubung

Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain. Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.

Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ. Pada tumbuhan yang mempunyai jaringan pembuluh (Tracheophyta) ada berbagai macam organ, yaitu:

- Akar: untuk melekat ditanah dan untuk mengambil zat- zat nutrisi berupa air dan garam-garaman yang telarut

- Batang: untuk memperkuat tubuh dan mengangkut air yang mengandung garam- garam terlarut ke atas

- Daun: untuk melakukan fotosintesis dan mengatur penguapan serta pengaturan gas

- Bunga: alat perkembangbiakan yang berupa bunga, kerucut atas sporofit

(10)

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam : jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam:

berdefrensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa.

 Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga

 Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal

dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi

 Merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan

totipotensi lagi

 Jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan

(11)

 Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan

sekunder.

 Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan

pertambahan besar tubuh tumbuhan.

 Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.

3. Kambium

 Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya

merupakan jaringan dewasa namun sel selnya mempunyai kemampuan totipotensi

 Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder

ini membelah terus menerus, membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut.

 Membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis /

kulit ) dan membelah kedalam membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga batang tanaman membesar

 Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral

sedang Floem pembuluh untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis

 Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga

batang tumbuhan menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka).

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu 1. Meristem apikal

(12)

2. Meristem interkalar

adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.

3. Meristem lateral

atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yangmenyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateraldisebut juga sebagai kambium.

JARINGAN DEWASA

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melakukan totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam:

1. Jaringan Epidermis

 Jaringan yang letaknya paling luar

 Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih

selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel

 Tidak mengandung klorofil kecuali pada epidermis tumbuhan

Bryophita danPterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata

 Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok

 Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai

dengan fungsinya

 Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder,

(13)

Fungsi jaringan epidermis antara lain:

a. Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya

b. Peresap air dan mineral pada akar yang muda. Akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan yang disebut bulu akar.

c. Untuk penguapan air yang berlebihan melalui evaporasi atau gutasi.

d. Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabus

2. Jaringan Parenkim

Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antaralain:

1) Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.

2) Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan didalam sitoplasma.

3) Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen. 4) Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang

(14)

3. Jaringan Penguat/Penyokong disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya.

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan.

b. Jaringan Sklerenkim

 Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.  Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya

hilang jika sel dewasa.

 Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin

terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.

 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari

senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhanyang lunak.

 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan

sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.

4. Jaringan Pengangkut

 Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan

vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer)

 Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke

seluruh tanaman.

 Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi

(15)

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, karena bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

ORGAN TUMBUHAN

Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun. Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun. AKAR

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

1. Fungsi Akar

a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah. b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut. 2. Anatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.

a. Epidermis

(16)

b. Korteks

Letaknya langsung di bawah epidermis, sel- selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis

Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.

d. Silinder Pusat/Stele

Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan:

- Persikel/Perikambium: lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel kearah luar.

- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis: Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotildi antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.

- Empulur: Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.

BATANG

1. Batang Dikotil

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam: a) Epidermis

(17)

b) Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.

c) Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Angiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae. d) Stele/ Silinder Pusat

Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.

2. Batang Monokotil

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan steleumumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan cambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.

DAUN

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Anatomi daun:

(18)

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/ mulut daun, sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.

2. Parenkim/Mesofil

Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang. (Mariam, 2010. http://www.scribd.com/doc/34619662/JARINGAN-TUMBUHAN)

IV. METODE PENELITIAN

I.1. Alat dan Bahan 1. Alat

Mikroskop 2. Bahan

a. Preparat awetan jaringan ikat dan otot

b. Preparat awetan penampang melintang akar, batang, dan daun I.2. Cara Kerja

1. Pengamatan Jaringan Hewan

Mengamati preparat dibawah mikroskop

Menggambar dan memberi keterangan bagian- bagian dari preparat yang dilihat

(19)

2. Pengamatan Jaringan Tumbuhan

V. HASIL PENGAMATAN

1. Preparat Jaringan Ikat Kendor

2. Preparat Jaringan Ikat Padat Teratur

3. Preparat Otot Rangka Perbesaran: 400 x

Keterangan:

Serabut Kolagen Serabut Elastin

Perbesaran: 400 x

Keterangan:

Menyiapkan preparat awetan penampang melintang akar, batang dan daun

Meletakkan preparat penampang melintang bahan (daun, batang, dan akar) di bawah mikroskop

Menggambar bagian yang terlihat serta memberi keterangan secara lengkap

(20)

4. Jaringan Otot Jantung

5. Jaringan Melintang Otot Polos Perbesaran: 100 x

Keterangan: Sitoplasma Inti sel

Membrane sel

Perbesaran: 400x

Keterangan: Serabut

Nukleus / inti sel Sitoplasma

Diskus intercalaris

Perbesaran: 400 x

(21)

6. Preparat Melintang Daun Bayam

7. Preparat Melintang Batang Jagung

8. Preparat Melintang Akar (dikotil) Perbesaran: 400x

Keterangan: Epidermis Epidermis atas Epidermis bawah Jaringan palisade Jaringan Spons Stomata

Sel penjaga

Perbesaran: 400 x

Keterangan: Epidermis

Berkas Pembuluh

Perbesaran: 400 x

Keterangan: Epidermis Korteks Floem Endodermis Xilem

(22)

VI. PEMBAHASAN

Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan. Sekelompok sel yang memiliki fungsi dan bentuk yang sama disebut jaringan. Jaringan yang ada pada hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan. Dalam praktikum ini, membahas tentang jaringan pada tumbuhan dan hewan menggunakan 8 preparat yang berbeda.

1. Preparat jaringan ikat kendur

Pada mikroskop cahaya dengan perbesaran mencapai 400 kali, terlihat adanya serabut- serabut, yaitu serabut kolagen dan serabut elastin. Ciri- cirinya serabut kolagen berwarna putih, diameter serabut kolagen berkisar 1-20 µm, terdiri atas fibril-fibril yang lebih halus dengan diameter berkisar 0,2-0,5 µm, dilihat dengan mikroskop cahaya, serabut kolagen berwarna merah dengan pewarnaan eosin, mempunyai daya renggang tinggi tetapi dengan elastisitas yang rendah atau bersifat tidak elastis dan tidak mudah robek jika ditarik mengikuti panjangnya. Susunan serabut kolagen bergelombang, karenannya bersifat lentur.

Serabut elastin terlihat sebagai pita pipih atau benang silindris panjang dan elastis. Ukurannya antara 1-4 mikrometer. Serabut elastik mudah dibedakan dari serabut kolagen, sebab serabut elastik lebih tipis dan tidak memiliki garis-garis longituginal. selain itu, serabut elastik bercabang-cabang dan satu sama lainnya bersatu membentuk suatu jaringan yang tidak teratur.

Fibroblast pada jaringan ikat kendur Jaringan ikat kendur mempunyai beberapa fungsi:

1) Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut. 2) Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.

(23)

2. Preparat jaringan ikat padat teratur

Dengan perbesaran 400 kali terlihat bahwa pada jaringan ikat padat teratur, terdapat serabut kolagen, fibroblast, dan serabut elastin. Jaringan ini mengandung serabut-serabut dengan orientasi yang teratur. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun saling menyilang.

Fibroblast berfungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler seperti serabut kolagen, serabut elastis dan zat-zat amorf, selain itu ia berperan pengikat matriks ekstraseluler untuk membentuk jaringan dan mempercepat penyembuhan luka dan merupakan sel penyusun jaringan ikat longgar yang berfungsi untuk sekresi dansintesis protein pada serabut.

Bentuk fibroblast bervariasi. Pada jaringan ikat padat teratur. Fibroblast tampak berbentuk fusiformis diantara serabut-serabut jaringan, cirinya adalah: Paling banyak dalam jumlah. Bentuk memanjang, inti Runcing, Sitoplasma pucat, inti lonjong, seperti gelendong. Aktif pada hewan muda, pada dewasa kurang aktif (fibrosit).

Fungsi biologik fibroblast adalah berdifferensiasi untuk mensintesis dan mensekresikan matriks ekstraseluler. Sintesis dan sekresi fibroblast mencakup kolagen, fibronektin, glikoprotein dan proteoglikan. Fibroblast membantu mensintesis glikokonyugat ekstraseluler. Fibroblast memiliki banyak mikrofilamen aktin serta mikrotubul.

3. Preparat otot rangka lingua

Dengan perbesaran mikroskop 100 kali, terlihat preparat memiliki sitoplasma, inti sel dan mebran sel. Bentuk sel otot rangka adalah silinder dengan nukleus yang banyak. Nukleus-nukleus ini terletak di pinggir. Pengaturan filamennya tumpang tindih.

(24)

4. Jaringan otot jantung

Dengan perbesaran 400 kali, terlihat adanya serabut pada bagian atas, sitoplasma, inti sel, dan diskus intercalaris. Bentuknya seperti anyaman yang bercabang- cabang. Sel otot jantung memperlihatkan pola pita bergaris melintang yang sama dengan yang sama dengan pola melintang pada rangka. Ciri yang dapat membedakan dan unik dari otot jantung ialah adanya garis- garis gelap melintang yang melintasi rantai sel- sel dengan interval yang tidak teratur yang disebut diskus intercalaris.

Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja otot ini dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak dipengaruhi kehendak kita.

5. Jaringan melintang otot polos

Otot polos berbentuk seperti spindle. Bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.

6. Preparat melintang daun bayam

Dengan perbesarn 400 kali pada mikroskop terlihat susunan jairingan pada preparat daun bayam, jaringan yang terlihat antara lain.

a. Jaringan epidermis atas dan epidermis bawah

(25)

fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada yang berbulu halus misalnya daun durian.

b. Jaringan palisade

Merupakan kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Berasal dari jaringan klorenkim yang berbentuk panjang dan tersusun rapat. Jaringan palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.

c. Jaringan spons

adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis

d. Stomata

yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsisebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selaiitu stomata juga berfungsi untuk penguapan air.

e. Sel penjaga Sebagai pengatur

7. Preparat melintang batang jagung

Dengan menggunakan perbesaran 400 kali pada mikroskop, dapat dilihat adanya susunan jaringan

(26)

d. Korteks

Epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan steleumumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.

8. Preparat melintang akar (dikotil)

Dengan perbesaran 400 kali dapat dilihat jaringan pada akar dikotil adalah sebagai berikut.

a. Epidermis (kulit/lapisan luar akar)

Terdiri dari sel yang tersusun rapat dan setebal satu lapis sel. Dinding sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b. Korteks

Mrupakan kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis. Koteks letaknya langsung di bawah epidermis, sel- selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis

(27)

d. Silinder Pusat/Stele

Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan:

- Persikel/Perikambium: lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel kearah luar. - Berkas Pembuluh Angkut/Vasis: Terdiri atas xilem dan floem

yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotildi antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.

- Empulur: Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim

VII. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa:

1. Jaringan pada hewan dibagi menjadi empat kelompok yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri dari epitel piph selapis, epitel kubus selapis dan epitel kolumner. Jaringan ikat dibedakan mejadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang dan darah. Jaringan otot dibedakan menjadi otot polos, otot jantung dan otot lurik. Dan jaringan saraf terdiri dari sel- sel saraf (neuron).

(28)

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Mariam. 2010. JARINGAN TUMBUHAN,

(http://www.scribd.com/doc/34619662/JARINGAN-TUMBUHAN, diakses tanggal 6 April 2013)

Mariam. 2010. JARINGAN HEWAN,

(http://www.scribd.com/doc/34676631/JARINGAN-HEWAN, diakses tanggal 8 April 2013)

Tim Dosen Pembina. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: FKIP Universitas Jember

Yatim, Wildan. 1987. Biologi Modern- Biologi Sel. Bandung: Tarsito Kimball, John. 1990. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pancaran-Mu jualah yang menggerakkan nurani sesama insani untuk saling membantu dalam persaudaraan dibawah Nur-Mu, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahrnat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk

Laporan kerja praktik ini disusun sebagai tugas mata kuliah Kerja praktik.Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Djoko Soemarsono selaku dosen pembimbing, PT.APIX

Dapat dimaklumi mengapa Pulau Jawa sebagai pulau yang menjadi daerah tujuan utama migran dari pulau-pulau yang lain karena pulau ini merupakan Jawa sebagai pulau

Berdasarkan formula terbaik yang telah diperoleh pada produk minuman emulsi dan bubuk mikroenkapsulat minyak sawit, serta kondisi proses yang optimum hingga skala produksi pilot,

Langkah awal penilaian kesesuaian lahan adalah melakukan evaluasi sumberdaya lahan yang merupakan proses untuk menduga potensi sumber daya lahan untuk berbagai

langsung melalui berbagai media, misalnya melalui pelatihan ( training) ; 3) Melakukan manajemen informasi khususnya dalam format elektronik untuk memudahkan