• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELUWESAN ARSITEKTUR JAWA DALAM MENGHADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KELUWESAN ARSITEKTUR JAWA DALAM MENGHADA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ARSITEKTUR JAWA

KELUWESAN ARSITEKTUR JAWA

DALAM MENGHADAPI

PERKEMBANGAN BUDAYA DI

MASYARAKAT

Disusun Oleh:

OGIF RATUNAR R

(I0213066)

PRODI ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(2)

KELUWESAN ARSITEKTUR JAWA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN BUDAYA berkembang di masayarakat. Setiap lini pada bangunan merepresentasikan nilai dan norma yang berlaku pada masyarakat pemilik kebudayaan. Konstruksi bangunan yang khas dengan fungsi setiap bagian yang berbeda satu sama lain mengandung unsur filosofis yang yang sarat dengan nilai-nilai religi, kepercayaan, norma dan nilai budaya adat etnis Jawa. Selain itu, bangunan tradisi Jawa termasuk rumah jawa, kompleks perumahan, keraton dan pendopo dsb, memiliki makna historis yang perlu dipelihara dan dilestarikan.

Perkembangan dan pergeseran budaya dewasa ini menimbulkan perubahan pola pikir dan perubahan sosial di masyarakat. Ketika budaya berubah begitu pula arsitektur tradisi masyarakat jawa. Saat ini bangunan jawa semakin jarang ditemui karena masyarakat cendrung memilih mendirikan rumah modern. Namun ada pula bangunan masa kini yang mengadaptasi dari rumah jawa. Rumah jawa masih dapat hidup di masyarakat yang dinamis namun saat bangunan jawa dituntut untuk luwes mengaplikasikan diri dalam kehidupan masyarakat yang dinamins dan modern.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Perkembangan Kebudayaan dan Arsitektur

(3)

Skema 1.1 faktor yang mempengaruhi kebudayaan

Skema 1.2 faktor yang mempengaruhi kebudayaan arsitektur

Kebudayaan masyarakat yang mulai berubah menyesuaikan kebutuhan yang dibutuhkan saat ini, begitu pula hunian bagi masyarakat sedikit demi sedikit bergeser fungsi dan bentuknya. Namun arsitektur tradisional jawa dapat luwes terhadap perkembangan yang ada seperti misalnya: bentuk atap, pola

peruangan, material. Kesemua hal itu berkembang sesuai budaya dan zaman yang ada. Kawasan dan strata sosial juga dapat mempengaruahi bentuk dan peruangan bangunan. Dapat dibedakan antara rumah jawa di pesisir dan di daratan, antara rumah jawa miliki kerabat kerajaan, pedagang dan rakyat biasa. Ini menunjukkan keluwesan bangunan jawa terhadap berbagai faktor.

Dan di zaman modern ini masyarakat memiliki pergeseran budaya yang lebih ekstrim dari pada di masa lalu, dan bangunan jawa pun mau tidak mau juga harus mengikuti demi eksistensi supaya warisan budaya masa lampau tak hilang begitu saja ditelan zaman.

Faktor yang mempengaruhi pergeseran buudaya masyarakat jawa antara lain:

a. Kependudukan

Meliputi: jumlah penduduk, komposisi penduduk, perubahan penduduk

(fungsi)

(4)

Penduduk yang semakin padat menimbulkan polemik tersendiri dalam hal hunian, masyarakat, masyarakat saat ini lebih memilih perumahan dengan desain minimalis, namun tak jarang juga yang masih menginginkan

budaya jawa tergambar dari huniannya. Upaya tersebut antara lain dengan penempelan ornamen khas jawa.

b. Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya

Meliputi : pendidikan dan keagamaan, organisasi sosial budaya, matapencaharian, perkembangan teknologi

Tatanan sosial budya yang berbah, nilai dan norma yang bergeser salah satu akibat dari globalisasi. Perubahan mata pencaharian yang tadinya

minoritas bergerak pada sektor agraris bergeser ke industri pabrik, turut

menyebabakan pola pikir berubah. Hunian yang tadinya memiliki fungsi utama sebagai tempat berinteraksi menjadi minim interaksi dikarenakan kesibukan yang padat. Hunina bergeser fungsi utamanya dari tempat interaksi menjadi tempat istirahat saja.

2. Jejak Arsitektur Jawa Masa Kini

(5)

Gambar 2.1 perkembangan atap rumah Jawa

(6)

Rumah jawa berkembang sesui kebutuhan dan juga ketersediaan bahan baku, serta teknologi bangunan masa kini. Rmah jawa bertransformasi. Seperti contoh di atas, rumah tersebut mengambil bentuk atap rumah jawa sebagai identitas rumah, dengan tembok dari batu bata.

Gambar 2.2 ornamen tempelan Sumber:

desainrumahminimalismodern.i nfo

Gambar 2.3 rumah jawa modern

(7)

Gambar 2.3 arsitektur jawa berpadu dengan minimalis Sumber: inforumahminimalis.com

Rumah Jawa bukan hanya ditransformasikan secara bentuk tapi keluwesan arsitektur Jawa juga berlaku pergeseran fungsi. Arsitetur tradisional Jawa dimasukkan dalam desain berbagai bangunan demi menimbulkan kesan

tradisonal dan alami. Seperti contohnya arsitektur jawa digunakan untuk desain arsitektur perhotelan, rumah makan, arena pertunjukkan, ini menunjukkan bahwa arsitektur Jawa memiliki toleransi terhadap perkembangan jaman.

(8)
(9)

t

3. Wacana: Wong Jawa Ilang Omahe

Dari budaya yang kian bergeser menimbulkan wacana bahwa sekarang ini rumah manusia Jawa kian hilang fungsi. Bertahan sebagai cagar budaya tiap kota untuk simbol pariwisata, tetapi dangkal secara substansi. Manusia Jawa kehilangan rumah dalam fungsi fisik dan substansial. Bagaimana nasib rumah jawa sebagai identitas kultural dan efek kehidupan manusia Jawa setelah rumah dihadirkan sebagai onggokan material yang kehilangan fungsi.

Rumah orang Jawa kini semakin sarat oleh pertabot, alat alat canggih dan

dekorasi yang meriah, sebagaimana ditawarkan dengan gencar oleh industri dan pasar. Simbol simbol religius atau spiritual menipis, bahkan hilang sama sekali. Ruang semacam itu kini digantikan oleh selembar karpet atau sajadah, yang kapan saja siap diringkus dan disimpan, seolah ia menjadi semacam gangguna bagi eksotka atau kemegahan . Alat alat ekektronik atau mungkin gaya rumah yang terinspirasi dari rumah bangsa eropa. Adapun Joglo, bangunan kayu rmah Jawa yang multi fungsi, sebagai tempat bersenda, bertemu khalayak atau

Gambar 2.6 Restoran Omah Sinten

(10)

mungin majelis agama, kini tinggal komoditas perdagangan barang atik. Wajar apabila dimensi spiritual pad diri orang Jawa ikut tergerus karena Wong Jawa ilang Omahe.

4. Kesimpulan

Arsitektur Jawa merupakan arsitektur waraisan budaya Jawa yang meiliki keluwesan tersendiri dalam menghadapai perkembangan budaya

masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan budaya. Ketika zaman semakin berubah arsitektur Jawa pun berkembang. Posetmoderenisme yang muncul juga mengakibatkan arsitektur jawa beralkulturasi dengan langgam lain. Percampuran ini mebuat arsitektur Jawa semakin kaya. Namun yang perlu diingaat bukan hanya bentuk yang harus diubah namaun filosofi arsitektur Jawa itu harus tetap lestari, jangan sampai arsitektur Jawa dangkal makna dan hanya bercirikan bentuk belaka.

Daftar pustaka

Laporan Seminar Tata Lingkungan Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Indonesia: Pencerminan Nilai Budaya dalam Arsitektur di Indonesia

Kesadaran Budaya Tentang Ruang Pada Masyarakat di Derah Istimewa Yogyakarta.

Harian Kompas (11 Juli 2011): Imaji Rumah Orang Jawa

Gambar

Gambar 2.1 perkembangan atap rumah Jawa
Gambar 2.2 ornamen tempelan
Gambar 2.4 arsitektur Jawa pada lobby sebuah hotel
Gambar 2.5 pendopo
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penyebabnya adalah dengan adanya efek dopler dan tidak adanya perancangan jaringan se luler yang dikhususkan untuk pengguna jasa transportasi kereta api dan teknologi

PIHAK KEDUA tidak atau belum melaksanakan hunian, maka PIHAK PERTAMA secara sepihak dapat membatalkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa ini, dan uang sewa berikut jaminan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Konsumen belum puas terhadap kinerja “kafe Kopi Garasi” pada kualitas produk, Analisis dengan menggunakan metode IPA,

Seringkali kita sudah memiliki blueprint sendiri dan kemudian membawa blueprint tersebut kepada Tuhan dan berharap Tuhan akan menjadi Santa Claus dan mengabulkan segalanya,

Keterkaitan hormon steroid pada regulasi VEGF didukung oleh penelitian secara in vitro pada kultur sel endometrium dengan reseptor progesteron positif yang menunjukkan

Nikolay Gospodinov dan Masayuki Hirukawa (2012) pada jurnal yang berjudul “Nonparametric Estimation Of Scalar Diffusion Models Of Interest Rates Using Asymetric

Dalam rangkaianya terdapat keterlibatan antara Negara hukum yang didalamnya mengatur regulasi yang secara jelas berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan Negara

Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah terhadap Tingkat Pengungkapan LKPD Variabel ukuran Pemda (size) memiliki koefisien –0.005 dengan nilai probabilitas signifikansi