• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transliterasi Naskah No : 07.8, Koleksi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Transliterasi Naskah No : 07.8, Koleksi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki

banyak kebudayaan. Bangsa Indonesia memiliki ragam kebudayaan.

Peninggalan nenek moyang merupakan salah satu contoh kebudayaan yang

dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Peninggalan-peninggalan nenek moyang

biasanya berupa benda-benda pustaka, rumah adat, cerita rakyat, dan lain-lain.

Peninggalan-peninggalan nenek moyang dapat ditemui di rumah adat suatu

daerah, dan tidak sedikit pula ditemui di museum. Banyak museum daerah yang

menyimpan barang-barang pustaka nenek moyang. Biasanya

peninggalan-peninggalan nenek moyang disimpan dengan baik di dalam museum, bahkan ada

beberapa yang sangat dijaga ketat keasliannya dan keutuhannya karena takut

habis dimakan rayap.

Museum memiliki banyak artefak, barang-barang peninggalan budaya

daerah dimana museum tersebut berada, seperti miniatur rumah adat , peralatan

rumah tangga kuno, manusia zaman purba, naskah dan masih banyak lagi. Salah

satu museum yang menyimpan peninggalan nenek moyang yang terdapat di

Sumatera Utara adalah Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara.

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara menyimpan banyak

peninggalan-peninggalan nenek moyang masyarakatBatak. Dalam hal ini, Batak

(2)

Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pakpak, dan Batak

Angkola-Mandailing. Salah satu peninggalan nenek moyang masyarakat Batak yang

disimpan di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara ialah naskah kuno.

Naskah kuno yang terdapat di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara

ini memiliki jumlah sebanyak 262 naskah, terdiri atas 174 naskah Batak, 86

naskah Melayu. Setiap naskah kuno disimpan dengan baik di dalam Museum

Negeri Provinsi Sumatera Utara ini. Ada naskah yang di simpan di dalam kotak

kaca, namun sebagian besar naskah disimpan di bagian storeage atau gudang

penyimpanan koleksi di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Di bagian

storeage ini, naskah di taruh di dalam amplop cokelat yang kemudian disimpan

di dalam sebuah rak atau lemari. Naskah-naskah kuno ini disusun dengan rapi di

dalam sebuah lemari. Namun naskah-naskah ini sebagian sudah ada yang rusak

karena termakan zaman, hal ini disebabkan oleh rayap, kutu buku dan suhu yang

tidak cocok dengan naskah sehingga naskah semakin cepat rusak.

Naskah merupakan kumpulan tulisan kuno yang ditulis di dalam

lembaran kulit kayu, tulang, daun lontar maupun kertas. Naskah biasanya berisi

tentang perjanjian, ramuan obat-obatan,cerita rakyat dan lain-lain. Naskah ditulis

dalam bentuk aksara maupun tulisan latin.

Naskah Batak umumnya ditulis di kulit kayu dan menggunakan aksara

Batak. Naskah Batak disebut juga pustaha. Naskah Batak biasanya berisi tentang

ramuan obat-obatan, mantera (tabas), cerita rakyat, dan lainnya. Naskah Batak

(3)

Naskah Batak merupakan dokumen yang menarik untuk penelitian

kebudayaan masa lampau. Naskah Batak ini pada hakikatnya merupakan

warisan nenek moyang suku Batak yang sangat berharga, karena di dalamnya

banyak terkandung nilai keagamaan, pendidikan, pengobatan, sejarah dan

sebagainya. Di dalam naskah tersebut tertuang semua hasil buah pikiran,

perasaan dan cita-cita nenek moyang kita. Dengan mempelajari naskah-naskah

itu, kita bisa memahami dan menghayati pikiran, perasaan, serta cita-cita yang

sudah diwariskan.

Naskah-naskah Batak yang ditulis pada kulit kayu, bambu, dan tulang dari

zaman kuno yang diwariskan kepada orang Batak oleh leluhurnya, orang Batak

bisa dikatakan beruntung, karena masih menyimpan naskah-naskah kuno dalam

jumlah yang cukup banyak di tiap-tiap daerah. Namun ternyata naskah yang

telah hilang pun cukup banyak. Contohnya ada beberapa naskah Batak yang

dijual kepada wisatawan asing yang datang ke daerah mereka. Hal ini perlu

disadari sepenuhnya, betapa pentingnya warisan budaya bangsa kita yang

tersimpan dalam naskah-naskah kuno. Sebab naskah-naskah tersebut merupakan

sumber pengetahuan yang dapat membantu kita dalam mempelajari, mengetahui,

mengerti, dan kemudian menyajikan sejarah perkembangan kebudayaan bangsa

kita. Naskah tersebut masih banyak yang belum diteliti oleh para ahli, karena

naskah-naskah tersebut belum banyak dimanfaatkan isinya. Hal itu disebabkan

oleh beberapa faktor, antara lain penelitian akan memakan waktu cukup lama.

Dan yang paling pokok, peneliti harus menguasai tulisan dan bahasanya terlebih

(4)

Penulis merasa bahwa naskah Batak kuno masih banyak yang belum di

jamah oleh peneliti-peneliti, padahal di dalam naskah-naskah Batak tersimpan

banyak ilmu mengenai kehidupan masa lampau yang masih dapat di gunakan

hingga masa kini. Di dalam naskah Batak juga terkandung

pengajaran-pengajaran akan kehidupan leluhur orang Batak yang dapat diterapkan dalam

mendidik generasi masa kini. Namun minimnya keinginan para peneliti serta

minimnya keinginan generasi muda Batak dalam meneliti naskah-naskah Batak

membuat banyaknya ilmu dan pengajaran dalam naskah Batak itu menjadi tidak

terjamah dan tidak terungkap untuk dapat digunakan pada saat ini. Hal inilah

yang melatarbelakangi penulis mengangkat judul skripsi:Transliterasi Naskah

No : 07.8 koleksi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara.

1.2 Rumusan masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :

1. Mentransliterasi naskah no: 07.8, koleksi Museum Negeri Provinsi

Sumatera Utara.

2. Merekonstruksi teks yang terdapat dalam naskah no: 07.8, koleksi

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memiliki dua tujuan, yaitu khusus dan umum.

Tujuan khusus penelitian ini yaitu :

(5)

2. Untuk memaparkan metode yang digunakan dalam menganalisis teks di

dalam naskah no : 07.8, koleksi Museum Negeri Provinsi Sumatera

Utara.

Tujuan umum penelitian ini yaitu:

1. Untuk menggali nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam naskah no:

07.8, koleksi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara.

2. Sebagai acuan bagi peneliti tentang naskah-naskah Batak yang ada di

Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi manfaat secara teoritis dan manfaat

secara praktis.

1.4.1. Manfaat teoritis

Adapun manfaat yang di harapkan dari penulisan ini ialah :

1. Sebagai acuan mahasiswa Sastra Daerah, USU dalam melakukan

penelitian terhadap naskah Batak.

2. Turut serta dalam menyukseskan program pemerintah dalam

melestarikan naskah sebagai bagian dari Kebudayaan Nasional.

1.4.2. Manfaat Praktis

(6)

1. Menunjang program pemerintah dalam menggali naskah kuno dan

melestarikan naskah kuno.

2. Memberikan dorongan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan

Referensi

Dokumen terkait

Sunariyoto : Pemanfaatan Koleksi Deposit Perpustakaan Nasional Provinsi Sumatera Utara, 2001... Sunariyoto : Pemanfaatan Koleksi Deposit Perpustakaan Nasional Provinsi Sumatera

Johannes Hutabarat : Peranan Museum Sumatera Utara Dalam Menghimpun Koleksi Bahan Pustaka Buku Yang Ada di Sumatera Utara, 2003... Johannes Hutabarat : Peranan Museum Sumatera

SUNTINGAN TEKS DAN ANALISIS ISI TEKS PADA NASKAH KAGHAS NO.07.56 DALAM KOLEKSI MUSEUM NEGERI SUMATERA

9 Buku Petunjuk Museum Sumatera Utara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Sumatera Utara, 1984, Medan, hlm.2.

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Medan, 2005. Saragih, Meriati dkk, Buku

dilakukan oleh UPT Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara belum berjalan secara maksimal, dari segi strategi komunikasi secara internal sudah tergolong bagus namun

Dalam memberitahukan koleksi naskah kuno di Museum Adityawarman kepada masyarakat, tidak cukup hanya dengan mengharapkan masyarakat begitu saja mendatangi museum. Tanpa

Kinerja Unit Pelaksana Teknis Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Di Medan Terkait Responsivitas.Variabel ketiga ini adalah responsivitas yang