• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pengaruh Proses Kompaksi Terhadap Munculnya Retakan Pada Green Body Dan Hasil Sinter Magnet Barium-Strontium Hexaferrite

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Pengaruh Proses Kompaksi Terhadap Munculnya Retakan Pada Green Body Dan Hasil Sinter Magnet Barium-Strontium Hexaferrite"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Magnet permanen merupakan salah satu dari material fungsional yang sangat

lekat dengan berbagai teknologi modern di abad ke-21 ini. Keberadaan magnet

permanen dengan performa yang handal sangatlah penting, terlebih lagi dengan

adanya tuntutan penggunaan energi (listrik) yang lebih efisien dalam berbagai

perangkat. Sehingga, riset tentang magnet berperforma tinggi dan ekonomis terus

dilakukan seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Perkembangan teknologi dimasa depan tidak hanya menyebabkan timbulnya

berbagai kebutuhan akan bahan yang mempunyai sifat tertentu, tetapi juga mampu

merubah kemampuan fungsi, teknik produksinya dan sebagainya.

Magnet keras ferit merupakan salah satu material magnet permanen yang

berperan penting dalam teknologi listrik, elektronik, otomotif, industri mesin, dan

lain-lain. Magnet keras ferit yang digunakan untuk aplikasi-aplikasi teknologi

tersebut masih diimpor dari luar negeri. Sampai saat ini, penelitian pembuatan

magnet dengan karakteristik yang lebih unggul dari sebelumnya terus

dikembangkan dan terutama diharapkan magnet yang dihasilkan dapat menjadi

produk magnet keras ferit substitusi produk-produk impor.

Magnet keras ferit yang banyak digunakan biasanya memiliki komposisi

dari Barium atau Stronsium dengan Oksida Besi yang telah dikembangkan sejak

awal 1960. Bahan magnet ferit ini memiliki sifat mekanik dengan kekerasan dan

sifat magnetik yang cukup tinggi. Meskipun karakteristik energinya yang lebih

rendah dibandingkan dengan magnet keras lainnya seperti NdFeB, SmCo, dan

Alnico, tetapi magnet keras ferit masih banyak digunakan untuk aplikasi magnet

permanen karena bahannya yang melimpah dan murah.

Pembuatan magnet Barium Hexaferrit (BaO.6Fe203) sebelumnnya telah

dilakukan dengan bahan dasar Oksida Besi (Fe2O3) dan Barium Karbonat

(2)

pada proses pembuatan magnet Barium Ferit adalah proses mereaksikan semua

bahan baku dalam bentuk serbuk dengan tahapan mixing, kalsinasi, kompaksi dan

sintering. Pada tahapan kompaksi, serbuk magnet ferit dibentuk oleh cetakan

dengan besar tekanan yang akan mempengaruhi densitas dari magnet ferit.

Densitas tersebut akan mempengaruhi besar karakteristik magnet keras ferit yang

dihasilkan.

Kompaksi serbuk adalah teknik yang biasa digunakan dalam berbagai

bidang , termasuk teknologi serbuk , geologi , farmasi , dan industri baterai termal

(Jasim, 2011).Kompaksi serbuk adalah proses secara luas digunakan di banyak

industri . Misalnya , dalam metalurgi serbuk dan industri keramik , umumnya

serbuk dikompaksimenjadi sebuah green bodysebelum disinter pada suhu tinggi

(C.-Y.Wu, 2005).

Proses kompaksi serbuk secara umum dapat dibagi menjadi tiga tahap

yang berbeda : (1) Pengisian cetakan , di mana campuran serbuk disampaikan

bagian bawah cetakan. ;(2)pemadatan , dimana serbuk dikompaksi di dalam

cetakan dengan menggunakan dua penekan;(3)Pengeluaran, di mana green

compact dikeluarkan dari cetakan . Ketiga tahapan perlakuan serbuk diatasakan

menentukan sifat-sifat green body akhir . Oleh karena itu, perlakuan mekanik

serbukpada setiap tahap sangat penting dan telah menarik perhatian yang

signifikan selama beberapa dekade terakhir .

Berdasarkan gerakan penekan , proses pemadatan dapat dibagi menjadi

dua fase : kompresi dan dekompresi . Selama kompresi , penekan atas bergerak ke

arah penekan bawah , kemudian serbuk mengalami densifikasi intensif dan

partikel serbuk bergerak bersama untuk membentuk agregat dengan kekuatan

kohesif yang cukup karena gaya Van Der Walls (G. Alderborn, 1996). Banyak

penelitian sebelumnya telah berkonsentrasi pada hubungan antara kepadatan

relatif dan meningkatnya tekanan kompaksi (R.W.Heckel,K.Kawakita,

1961). Hubungan ini tergantung bahan dan dianggap sebagaiukuran

kompresibilitas bahan. Sejumlah model telah dikembangkan dan dimodifikasi

untuk mengkarakterisasi kompresibilitas serbuk lebih akurat (G.Alderborn,1996.

J.T. Carstensen, 1990). Meskipun belum ada bukti langsung dari mekanisme

(3)

butiran adalah perilaku dominan akibat tekanan kompaksi yang rendah. Faktor

peningkatan tekanan dan deformasi elastis dari partikel menjadi faktor dominan.

Dalam industri pembuatan magnet salah satu faktor yang paling penting

diperhatikan adalah struktur alat cetak ( punch dies). Desain struktur cetakan

(punch dies) akan mempengaruhi sifat mekanis suatu green body. Industri-

Industri pembuatan magnet menggunakan alat cetak(punch dies) dengan desain

yang optimal untuk memperoleh green body yang kegagalannya serendah

mungkin. Untuk dapat mencapai kebutuhan industri, diperlukan desain punch dies

dengan kegagalan proses kompaksi kurang dari 2%.

Di Indonesia studi yang mempelajari desain terhadap green compact

sangat jarang dilakukan. Hal ini sangat wajar sehingga sistem punch dies pada

umunya diperoleh dari produk import. Untuk mempelajari efek desain punch dies

terhadap green compact, pada penelitian ini dilakukan studi efek kehalusan

permukaan cetakan dan berbagai variasi proses kompaksi. Diharapkan studi ini

dapat memperoleh data-data penting pada pengembangan desain punch dies di

Indonesia. Sehingga Diharapkan peneliti- peneliti Indonesia dapat memproduksi

punch dies yang berkualitas secara lokal di masa mendatang.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana efek tekanan, waktu penahanan, massa sampel, diameter alat

penekan, dan kehalusan permukaan alat cetak pada kompaksi ?

2. Bagaimana efek SingleuniaxialPressing dan Doubleuniaxial

pressingterhadap terbentuknya retakan?

3. Bagaimana bentuk-bentuk retakan yang terbentuk pada drop testdan

darimana asalnya ?

4. Bagaimana efek kecepatan pemanasan sinteringdan suhu awal

(4)

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, makadiberikan

batasan masalah sebagai berikut :

1. Serbuk yang digunakan adalah Ba-Sr Hexaferrite buatan china dengan

ukuran partikel 21,40μm.

2. Temperatur drying adalah 800C.

3. Variasi kompaksi antara lain sebagai berikut :

• Variasi Tekanan [3000 PSI (21.000 Kpa), 4000 PSI (28.000 Kpa), dan 5000 PSI (35.000 Kpa)]

• Variasi Waktu Penahanan ( 1 menit, 2.5 menit, 5 menit ,7.5 menit dan 10 menit

• Variasi Jumlah sampel ( 2 gr, 4 gr, 6 gr, 8 gr dan 10 gr )

• Variasi Struktur Permukaan Alat Cetak (Halus 50 μm dan Kasar

200μm)

• Variasi Diameter Alat Penekan (φ1 = 1,6 cm dan φ 2 = 1 cm)

Variasi Arah Penekanan (SingleuniaxialPressing dan

Doubleuniaxial pressing)

4. Suhu sintering yang digunakan adalah 1100 0C, T Holding = 1 Jam, Variasi

kecepatan pemanasan ΔT = 50C/min, 100C/min dan 150C/min dan Suhu

awal 250C, 2500C.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada tugas akhir ini adalah:

1. Untuk mengetahui efek kualitatif tekanan, waktu penahanan, massa

sampel, struktur permukaan cetakan, dan diameter penekan pada

kompaksi terhadap terbentuknya retakan yang diukur dari kesempurnaan

hasil cetakan.

2. Untuk mengetahui efek SingleuniaxialPressing dan Doubleuniaxial

(5)

3. Untuk mengetahui efek kecepatan pemanasan dan suhu awal pada proses

sintering terhadap terbentuknya retakan.

4. Untuk mengetahui desain kompaksi yang baik.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Dapat mengetahui faktor- faktor penyebab terjadinya retak (crack) pada

green body dan hasil sinter magnet Ba-Sr Hexaferrite.

2. Dapat mengetahui proses kompaksi yang baik dan benar sehingga

diperoleh green body yang bagus.

3. Dapat membuat alat cetak dengan desain khusus dan biaya yang murah

untuk mendapatkan green body yang bagus.

1.6Tempat Penelitian

Penelitian untuk tugas akhir ini dilakukan di Pusat Penelitian Fisika(PPF),

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kawasan PUSPIPTEK

Serpong,Tangerang Selatan, Indonesia

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan Laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai

berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah yang

akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tempat

penelitian dan sistematika penelitian.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan

untuk proses pengambilan data, analisa data, serta pembahasan dari

(6)

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan penelitian, diagram

penelitian( prosedur penelitian), dan karakterisasi cuplikan yang

dilakukan.

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa data

yang diperoleh dari penelitian.

Bab 5 Kesimpulan

Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari

Referensi

Dokumen terkait

UNCITRAL berperan dalam mengharmonisasi hukum tiap negara mengenai transaksi perdagangan elektronik atau electronic commerce ( e-commerce) internasional dengan

ENDAH PRABASINI, E0005157, 2010, PELAKSANAAN PEMENUHAN KUOTA 30% PEREMPUAN DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA. Fakultas Hukum Universitas

Briket Batubara : Briket Batubara adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu, yang tersusun dari butiran-butiran batubara halus yang telah mengalami proses

PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN PROVINSI JAWA TENGAH PADA BALAI PELAKSANA TEKNIS BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO.. DANA APBD TAHUN

PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN PROVINSI JAWA TENGAH PADA BALAI PELAKSANA TEKNIS BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO.. DANA APBD TAHUN

PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN PROVINSI JAWA TENGAH PADA BALAI PELAKSANA TEKNIS BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO.. DANA APBD TAHUN

Adapaun hasil yang diharapkan dari CSR program green economic batik ini yaitu masyarakat menjadi terampil dalam memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan alami

[r]