• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. sebagai pengembangan bakat dan minat anak adalah attaractif behavior.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KONSEP PERANCANGAN. sebagai pengembangan bakat dan minat anak adalah attaractif behavior."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar

Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Taman Pintar sebagai pengembangan bakat dan minat anak adalah attaractif behavior.

Konsep ini diambil dari karakteristik atau perilaku anak, karakteristik objek, dan tapak. Prinsip-prinsip yang akan diterapkan ke dalam seluruh rancanangan berdasarkan konsep attractive behavior. Brikut pemetaan konsep yang diturunkan dari tema perilaku anak dan karakteristik objek.

Gambar 5.1 Konsep Dasar Sumber: hasil analisis 2011

(2)

5.2 Konsep Tapak

Taman Pintar sebagai tempat pengembangan bakat dan minat anak merupakan bangunan masa banyak yang tersusun atas berbagai ruang yang mewadahi kegiatan bermain dan belajar anak. Oleh karenanya Taman Pintar ini menggunakan konsep tatanan massa combine, yakni perpaduan ruang-ruang massif dan terbuka. Bentukan linier dan terpusat juga digunakan dalam penataan massa dipilih karena untuk mempermudah sirkulasi dan hubungan antar ruang, sehingga anak-anak dapat berinteraksi dengan baik. Pengolahan aktivitas anak selain diarahkan dalam segi pengembangan bakat dan minat juga dalam aktivitas permainan yang sesungguhnya terarah untuk mengasah bakat dan minat mereka. Konsep area terbuka juga disuguhkan untuk pemenuhan interaksi anak terhadap lingkungan sekitar, karena anak adalah makhluk sosial yang seharusnya dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

Taman Pintar sebagai pengembangan bakat dan minat anak merupakan bangunan masa banyak yang tersusun atas berbagai ruang yang mewadahi fungsi utama sebgai sarana bermain dan belajar serta menambah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu Taman Pintar ini menggunakan konsep tata masacombine. Yakni bentuk bangunan terbuka dan tertutup. Bentuk ini dipilih karena memudahkan sirkulasi dan hubungan antar ruang dapat terjalin dengan baik. Selain itu mudah bagi untuk anak-anak ketika memasuki unit-unit bangunan sesuai dengan

(3)

Batas tapak yang digunakan menggunakan kombinasi tembok dengan ukuran setengah dan pagar yang terbuat dari besi, sehingga rasa aman yng tercapai dan memngembankan rasa sosial anak terhadap lingkungan sekitar. Bentukan desain yang digunakan imajinatif, terdapat symbol atau tanda “?” untuk pengenalan kepada anak. Edukatif, terdapat alphabet dan angka.

Colourfull mengunakan warna-warna yang cerah dapat membangkitkan semangat anak dan gradiasi warna hijau, sehingga selain dapat menarik perhatian anak dan rasa ingin tahu juga dapat membantu proses belajar anak.

Pemanfaatan kontur yang ada sebagai batas tapak, untuk menghindari kemubadziran. Tidak membuat level atau tingkatan kontur yang terlalu curam, sehingga tidak membahayakan anak ketika sedang bermain dan belajar di dalam Taman Pintar ini.

Membuat main entrance di sebelah timur yang dekat dengan jalan raya, dengan pembedaan jalur antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Penggunaan taman sebagai pemisah jalur dengan bentukan edukatif menyerupai huruf “e” sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi anak. Selasar disediakan untuk pejalan kaki, sehingga akses masuk untuk pejalan kaki tidak terganggu oleh pengendara motor.

Membuat jalur lambat di depan tapak sebagai salah satu solusi untuk mengantisipasi kemacetan dengan memperhitungkan jarak antara jalan raya dengan jalur lambat itu sendiri. Diletakkan di depan tapak dengan bentukan yang aman dan nyaman, tidak monoton dan colourfull menggunakan warna cerah sehingga dapat menarik perhatian pengunjung khusunya anak-anak

(4)

serta dapat mengembangkan pola pikir anak dengan bentukan-bentukan yang variatif dan inovatif.

Gambar 5.2 Konsep Tapak Sumber: hasil analisis 2011

(5)

Untuk pengolahan lansekp membiarkan vegetasi yang sudah ada dengan menambahai vegetasi baru untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik lagi. Vegetasi yang ditambahkan adalah jenis tanaman hias seperti sansivierra, atrhium, dan pocerika. Ketiga jenis tanaman tersebut selain dapat mengurangi intensitas polusi juga memiliki bentuk daun yang menarik dan berwarna-warni, sehingga dapat menarik perhatian dan rasa ingin tahu anak yang besar akan hal-hal yang baru.

Penataan vegetasi sebagai pengarah, pembiasan dan penyerapan angin. Penggunaan massa banyak sebagai pencegah hembusan angin yang kencang dengan penataan dan pengolahan yang detail sehingga massa bangunan yang satu dengan yang lain terkesan menyatu dan teratur.

Perletakan zona tenang berupa ruang belajar. Pemberian ruang perantara untuk meredam kebisingan. Menggunakan sistem akustik untuk meredam kebisingan pada interior bangunan. Menggunakan material yang dapat meredam kebisingan. Dengan menggunakan material yang tidak membahayakan anak.

Membatasi arah sinar matahari dari arah barat dengan pemberian bukaan serta kisi-kisi, selain itu dapat juga dengan pengolahan bentuk dan struktur dengan bentukan yang edukatif, variatif dan inovatif.

Menyerap sinar matahari secara langsung dengan pemberian taman dan kolam. Selain itu dengan menempelkan rumput pada bentukan fasad. Perletakan zona yang membutuhkan sinar matahari langsung seperti ruang

(6)

belajar dan peraga. Serta zona yang tidak membutuhkan sinar matahari langsung seperti studio musik dan auditorium.

Bangunan menghadap ke arah barat dan timur. Membuat pusat perhatian dengan fasad bangunan, dibuat dengan bentukan yang menarik bentuk tampilan dinamis, inovatif, dan colourfull Menyuguhkan tatanan lansekap yang dianamis dan colourfull yang dapat terlihat langsung dari main entrance sehingga pengunjung terutama anak-anak dapat tertarik. Membingkai pandangan di dalam bangunan dengan bentuk bukaan dan kisi-kisi dinamis, colourfull dengan menggunakan material kaca yang tidak membahyakan anak Menghadirkan taman di sekeliling tapak untuk view estetika dari dalam.

5.3 Konsep Ruang

Taman Pintar sebagai pusat pengembangan bakat dan minat anak memiliki beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut,mewadahi fungsi yaitu Taman Pintar sebagai sarana bermain dan belajar. Fungsi selanjutnya, yaitu fungsi Taman Pintar sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan melalui bidang IPTEK dan seni. Untuk mewujudkan fungsi ini maka akan muncul ruang-ruang lain selain area bermain anak seperti: perpustakaan, theater room, exihibition, food court, workshop dan sebagainya. Apabila fungsi untuk menunjang pengembangan bakat dan minat anak melalui Taman Pintar tersebut maka dapat dikelompokkan menjadi, fungsi bermain dan belajar, fungsi menambah ilmu pengetahuan meliputi perpustakaan, dan

(7)

room theater. Selain fungsi di atas, juga terdapat fungsi pengelolaan dan servis.

Lebih lanjut penekanan konsep ruang tercipta tidak hanya dari sekedar bentuk visual saja, namun bgaimana seorang dapat merasa nyaman ketika bermain dan belajar. Konsep attractive dimunculkan ke dalam seluruh rancangan interior bangunan.

Aspek variatif, tidak monoton diterapkan ke dalam rancangan plafon, bukaan-bukaan, pola lantai, pola dinding. Sehingga anak merasa betah dan tidak bosan ketika berada di dalam ruang baik saat sedang belajar atau sedang bermain yang arahannya untuk penegmbangan bakat dan minat anak.

Tidak jauh beda dengan aspek inovatif dan colourfull tercipta ke dalam bentukan-bentukan yang ada di dalam interior. Inovatif berarti memunculkan sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diterapkan kedalam desain kursi, meja atau permainan yang ada di Taman Pintar. Pemberian warna yang colourfull sangat menarik perhatian anak. Dimana anak akan merasa berada pada duniananya. Namun pemilihan saran juga perlu diperhatikan, memberikan warna-warna yang cerah untuk membangkitkan semangat anak, warna-warna yang kalem member rasa tenang pada anak. Tidak memilih warna yang dapat menyakiti anak.

Selain itu bentukan yang edukatif dan imajinatif juga dihadirkan dalam ruang, selain sebagai estetika juga dapat membantu proses belajar anak dan membuat anak larut dalam fantasinya.

(8)

Gambar 5.3 Konsep Ruang Sumber: hasil analisis 2011

(9)

5.4 Konsep Bentuk dan Tampilan

Memunculkan bentukan-bentukan yang asimetris. Menghadirkan pola-pola baru sehingga dapat menarik antusiasme anak untuk mengetahui apa yang belum dimengerti. Tidak menggunakan elemen-elemen rancang yang tinggi. Tidak membuat anak merasa terkurung dan asing.

Memunculkan rancangan yang bersifat imajinatif. Dapat diaplikasikan dengan pergerakan suatu elemen rancangan, seolah-olah memunculkan cerita sehingga anak dapat larut dalam fantasinya.

Menyuguhkan elemen rancang yang menyenangkan, karena daya perhatian anak masih pendek, sehingga selalu cepat mengalihkan perhatian. Elemen rancang yang variatif dan tidak monoton sehingga tidak membuat anak terpaku ditempat dalam jangka waktu yang lama.

Menggunakan elemen-elemen yang edukatif pada seluruh aspek rancangan. Menggunakan bentukan-bentukan seperti angka dan alfabet dengan desain yang arsitektural dan unik, sehingga selain anak dapat bermain dengan huruf tersebut secara tidak langsung juga menghafal huruf-huruf tersebut.

(10)

Gambar 5.4 Konsep Bentuk Sumber: hasil analisis 2011

(11)

5.5 Konsep Struktur

Pemilihan konsep struktur pada Taman Pintar ini didasarkan pada nilai-nilai penghindaran kemudharatan yaitu memberikan struktur yang aman bagi anak serta tidak menggunakan struktur yang berlebihan. Material yang aman bagi anak adalah material yang tidak membahayakan keselamatan anak, melapisinya dengan bahan tertentu. Tidak memberikan sudut-sudut lancip juga salah satu penghindaran kemudharatan bagi anak. Secara garis besar, elemen struktur Taman Pintar akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Struktur pondasi menggunakan pondasi batu kali dengan kedalaman kurang lebih 1 – 1.50 meter pemilihan pondasi ini karena tinggi bangunan yang hanya 1-2 lantai dengan beban bangunan berupa beban mati dan beban hidup yang masih dapat ditampung dengan pondasi batu kali.

2. Struktur dinding menggunakan batu bata untuk memberikan perlindungan maksimal bagi pengguna khususnya ank-anak. Dengan pemberian finishing

yang disesuaikan tema ruang masing-masing.

3. Struktur atap menggunakan rangka baja ringan, karena bentukan atap yang memiliki modifikasi bentuk sehingga tidak memungkinkan menggunakan rangka kayu. Penutup atap menggunakan steel deck yang ditata sesuai bentukan atap masing-masing bangunan. Untuk mengurangi panas yang ditimbulkan bahan penutup atap, terdapat rongga udara pada atap, sehingga penghawaan dapat tetap masuk ke dalam bangunan.

(12)

Gambar 5.5 Konsep Struktur Sumber: hasil analisis 2011

(13)

5.6 Konsep Utilitas

Konsep utilitas terdiri dari sistem penyediaan air bersih, sistem pembuangan air kotor, jaringan listrik, dan sistem penanggulangan kebakaran, yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAB)

Penyediaan Air bersih didapat dari PDAM yang kemudian didistribusikan ke seluruh kawasan. Penyediaan air bersih menggunakan sistem tandon atas dan tandon bawah. Untuk penyediaan air kolam renang menggunakan sistem filterisasi, dimana setelah air yang digunakan di saring ulang ulang dan diisikan kembali ke dalam kolam renang. Hal ini sebagai perwujudan nilai penghilangan kemudharatan, dimana air yang dibuang tidak akan sia-sia karena diolah untuk dipakai kembali.

2. Sistem Pembuangan Air Kotor (SPAK)

Sistem pembuangan air kotor menggunakan pengolahan air limbah dan sumur resapan. Di dalamseptic tank atau sumur kotoran, bahwa kotoran mengendap, sedang aimya dibuang ke dalam riol air limbah yang ada. Kalau tidak ada riol ini, air kotor dari septic tank atau sumur kotoran dialirkan ke suatu sumur peresapan melalui pipa yang berlubang-lubang, berdiameter kira-kira 10 cm. Isi sumur peresapan terdiri atas tiga lapis, tiap lapis 0,5 m tebalnya. Lapis terbawah adalah

(14)

pasir, di atasnya adalah selapis kerikil halus dan lapis teratas adalah kerikil kasar, supaya tidak lekas menjadi rapat terisi butir-butir tanah. Dinding sumur peresapan dilapisi ijuk, juga pada nermukaan sumur peresapan dilapisi ijuk. Peresapan dibuat dengan jarak paling sedikit 2 meter dari septic tank. Air dari kamar mandi dan bak cuci boleh dialirkan masuk ke dalam sumur peresapan.

3. Sistem Jaringan Listrik

Listrik yang digunakan berasal dari PLN, dimana terdapat gardu utama dan gardu pembantu untuk mendistribusikan listrik ke seluruh bangunan yang ada di kawasan. Perletakan gardu tersebut di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak, sehingga tidak membahayakan anak. Untuk di dalam bangunan terdapat area kotroling yang di dalamnya terdapat pengaturan jaringan listrik. Area ini diletakkan di dekat area hijau yang diberi batasan khusus untuk mengantisipasi jangkauan anak-anak.

4. Sistem Penanggulanagan Pemadam Kebakaran

Sebagai bangunan Publik, bangunan Taman Pintar harus memenuhi persyaratan sebagai bangunan publik, salah satunya adalah bahaya kebakaran, adapun beberapa kriteria yang harus dipenuhi diantaranya: a) Berjarak bebas dengan bangunan sekitarnya

b) Memiliki tangga kebakaran sesuai aturan

(15)

d) Memiliki pencegahan terhadap sistem penangkal petir

e) Memiliki alat kontrol untukducting pada sistem pengkondisian udara f) Memiliki sistem pendeteksian dengan sistem alarm

g) automatic smoke sistemdanheat ventilating. h) Memiliki alat kontrol terhadap lift

i) Berkomunikasi dengan petugas pemadam kebakaran.

Terdapat 4 macam sistem penanggulangan bahaya kebakaran yaitu : 1. Penguraian, yaitu memisahkan benda-benda yang dapat terbakar dari sumber api.

2. Pendinginan, yaitu menyemprotkan air pada benda yang terbakar. 3. Isolasi/lokalisasi, yaitu dengan menyemprotkan bahan kimia CO2.

4.Blasting effect sistem, yaitu dengan cara memberi tekanan yang tinggi, misal dengan bahan peledak.

(16)

Gambar 5.6 Konsep Utilitas Sumber: hasil analisis 2011

Gambar

Gambar 5.1 Konsep Dasar Sumber: hasil analisis 2011
Gambar 5.2 Konsep Tapak Sumber: hasil analisis 2011
Gambar 5.3 Konsep Ruang Sumber: hasil analisis 2011
Gambar 5.4 Konsep Bentuk Sumber: hasil analisis 2011
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman yang tumbuh di dua lokasi memiliki pertambahan diameter batang dan tinggi bebas cabang berbeda mulai dari

Hampir semua responden yang diwawancarai nampak nyaman dan santai dalam menjawab pertanyaan, namun ada beberapa yang malu serta diam pada saat ditanyai.. Jenis

“Pengaruh Corporate Governance, Etnis dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Environmental Disclosure ” (Studi Empiris Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek

‚penjara‛ menurut Muchou (2005) berasal dari 3000 tahun SM di peradaban Mesopotamia dan Mesir, dimana di masa tersebut penjara hampir selalu berada di ruang bawah tanah. Kemudian

Pendaftarannya Sesudah akta pendirian dibuat,m maka akta pendirian tersebut harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dalam daerah hokum di mana persekutuan Firma

Menurut Simmon dan McCall (1978) pada saat salah satu pasangan meninggal maka pasan- gan yang ditinggal tidak dapat menghindari perubahan identitas peran (role identitiy)

Alat ini merupakan sebuah alat yang terintegrasi dengan mikrokontroler dengan sistem kerja otomatis, jadi alat ini bekerja dengan mengandalkan module GPS yang

Daya dukung blok untuk grup tiang untuk tanah kohesif .... Sistem koordinat dan arah positif untuk komponen tegangan