KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 1 BAB VII
RENCANA PEMBANGUNAN INFRATRUKTUR CIPTA KARYA
7.1. Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
Luas peruntukan permukiman di Kabupaten Banggai Kepulauan kurang lebih 5,116.98 ha yang terdiri atas:
1. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan dengan luas kurang lebih 1,981.06 Ha. 2. Kawasan peruntukan permukiman pedesaan dengan luas kurang lebih 3,135.92 Ha.
Uraian sebaran lokasi permukiman dan besarannya dapat dilihat pada tabell dibawah ini:
Tabel 2.1.
Luas Kawasan Pemukiman Kabupaten Banggai Kepulauan
No Kecamatan Luas (Ha) %
1 Totikum 155,45 87,45
2 Totikum Selatan 95,19 87,45
3 Tinangkung 312,60 58,84
4 Tinangkung Selatan 187,89 57,21
5 Tinangkung Utara 136,65 58,84
6 Liang 176,19 74,24
7 Peling Tengah 140,00 74,24
8 Bulagi 275,66 52,41
9 Bulagi Selatan 319,00 52,42
10 Bulagi Utara 318,00 52,41
11 Buko 184,84 85,04
12 Buko Selatan 187,32 85,04
Banggai Kepulauan 2.488,79 72,83
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai Kepulauan (2015)
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 2 Sumber: Pedoman Reklamasi, Kementerian Pekerjaan Umum
Gambar 7.1 Contoh deliniasi ruang kawasan reklamasi pantai
7.1.1. Kondisi EksistingKawasan Permukiman
a. Kawasan Permukiman Kumuh
Bedasarkan data luas kawasan permukiman sebagaimana pada tabel 7.1 di atas Secara umum kondisi eksisting kawasan kumuh terdapat pada kawasan padat penduduk dan kawasan perdagangan yang ditandai dengan pelayanan air minum maupun sanitasi yang belum layak. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banggai Kepulauan Nomor : 188.45/KEP-B.MU/0119.a/V/2015 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Mrowali Utara disajikan pada tabel berikut.
Tabel 7.2.Lokasi Lingkungan Perumahan danPermukiman Kumuh di Kabupaten Banggai Kepulauan
No Lokasi/Kawasan Kumuh Kecamatan Luas Ha
Jumlah Penduduk
(jiwa)
1. Kelurahan Banggai
Kepulauan
Petasia 4,0 788
2. Kelurahan Bahoue Petasia 4,0 448
3. Kelurahan Bahontula Petasia 4,5 726
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 3
5. Desa Beteleme Lembo 3,5 908
6. Desa Bungintimbe Petasia Timur 3,0 375
7. Desa Baturube Bungku Utara 3,5 325
8. Desa Tanasumpu Mamosalato 3,0 347
9. Desa Kolo Bawah Mamosalato 2,0 388
Total 30,0 4.626
Berdasarkan Tabel 7.2, jumlah kawasan kumuh di Kabupaten Banggai Kepulauan kurang lebih 30 hektar, dengan luas kawasan kumuh terluas terdapat di Kecamatan Petasia pada tiga kelurahan sebagai bagian wilayah Ibu Kota Kabupaten Banggai Kepulauan dengan luas mencapai 12,5 hektar.
b. Kawasan Permukiman Perdesaan dan Kawasan Permukiman Khusus (Permukiman
Nelayan, Rawan Bencana, Perbatasan dan Pulau Kecil).
Berdasarkan data RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan, luas kawasan peruntukan permukiman pedesaan mencapai kurang lebih 3,135.92 Ha tersebar di 114 desa dan 12 kecamatan, letak lokasi permukiman berada pada dataran, lereng, pegunungan dan pesisir pantai. Beberapa kawasan permukiman perdesaan yang berada di pedalaman di Kecamatan Buko merupakan daerah permukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) letaknya di desa Paisu Batu, letaknya masih tergolong sulit untuk dijangkau dengan sarana transportasi (hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki dan sebagian dengan kendaraan roda dua).
Tabel 7.3Kawasan Permukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Banggai Kepulauan
No Kawasan Permukiman KAT Jumlah Desa Jumlah
Dusun
Jumlah Penduduk
(jiwa)
1. Kec. Buko 1 1 351
Jumlah 1 1 351
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 4 tersebar pada beberapa kecamatan sebagai berikut.
Tabel 7.4Kawasan Permukiman Nelayandi Kabupaten Banggai Kepulauan
No Nama Desa/Kel Kecamatan Luas
(ha)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
1. Bajo Liang 5,0
2. Bongganan Tinangkung 4,0
3. Kalumbatan Totikum Selatan 4,0
4. Balalaon Bulagi Selatan 5,0
4. Patukuki Peling Tengah 4,0
5. Liang Liang 4,5
Untuk kawasan permukiman pulau kecil terdapat 3 (tiga) desa yaitu desa Bakalan, Bulungkobit dan Desa Bungin di Kecamatan Tinangkung, dengan luas lebih kurang 4 hektar.
Berdasarkan RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan telah menetapkan kawasan
rawan bencana alam yang tersebar dibeberapa kecamatan.Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) mengartikan bencana sebagai sesuatu yang disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster) maupun oleh ulah manusia (man-made disaster).Dalam UU no 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan manusia yang disebabkan, baik oleh factor alam dan/atau factor non non-alam maufun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya,politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.
Kawasan rawan tanah longsor
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 5
Kawasan rawan gelombang pasang
Kawasan rawan gelombang pasang di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat di Hampir semua wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan yang berada di wilayah sepanjang garis pantai.
Kawasan rawan banjir
Kawasan rawan banjir di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat di ; Desa Manggalai, Kecamatan Tinangkung, Desa Kambani Kecamatan Buko Selatan, Desa Peling Lalomo, Desa Labasiano Kecamatan Buko serta Desa Bonepuso Kecamatan Bulagi Selatan
Kawasan rawan kebakaran
Kawasan rawan kebakaran di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat di Kecamatan Tinangkung, Kecamatan Bulagi, Kecamatan Totikum, Kecamatan Buko Selatan dan Kecamatan Liang.
Kawasan rawan abrasi
Kawasan rawan abrasiterdapat di Kecamatan Tinangkung, Kecamatan Totikum Selatan, Kecamatan Buko dan Kecamatan Bulagi Utara.
Tabel 7.5 Penetapan Kawasan Rawan Bencana dan Rencana Pengelolaan (Mitigasi) Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Banggai Kepulauan
No. Jenis Bahaya Jenis Kelompok Bahaya Rencana Pengelolaan
1 Bahaya Goelogi –
Geological Hazard
Gerakan tanah Pemetaan : Menyajikan
informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam di suatu wilayah, sebagai pemerintah
kabupaten/kota dan provinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari bencana.
Penyelidikan Mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga
2 Bahaya
Hidrometeorologi – Hydrometeorological hazards
Banjir, longsor
3 Penurunan kualitas lingkungan
(environmental degradation)
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 6
No. Jenis Bahaya Jenis Kelompok Bahaya Rencana Pengelolaan
dapat digunakan dalam perencanaan
penanggulangan bencana dan rencana pengembangan wilayah.
Pemeriksaan Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat
diketahuipenyebab dan cara penaggulangannya.
Pemantauan Pemantauan
dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah
strategis secara ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
Sosialisasi Memberikan pemahaman kepada
Masyarakat umum, tentang bencana alam dan akibat yang ditimbulkan
Khusus untuk Penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation), di daerah KabupatenBanggai Kepulauan yaitu di daerah eks tambang yang tidak di reklamasi sehingga menimbulkan ancaman bahaya tanah longsor dan banjir (khusunya pada musim penghujan) daerah rawan bencana tersebut dapat di masukkan kedalam daerah lahan kritis maupun ditetapkan menjadi daerah rawan bencana.
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 7 Kepulauan tahun 2015). Sedangkan untuk akses sanitasi layak sampai dengan tahun 2016 yang terdiri dari penanganan air limbah domestik baru mencapai 18%, persampahan 20% dan drainase perkotaan mencapai 35% dan luas genangan di Kecamatan Bulagi Utara mencapai 11,4 ha, Tinangkung, 4,4 ha, Peling Tengah 0,4 ha, Buko 6,3 ha dan Tinangkung Selatan 8,6 ha (SSK Kabupaten Banggai Kepualuan tahun 2014).
Potensi pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Banggai Kepulauan didukung oleh tekad Pemerintah Daerah yang dituangkan dalam visi dan misinya khususnya untuk meningkatkan infrastruktur daerah. Beberapa program yang terkait dengan hal tersebut bertujuan menghilangkan Kawasan Kumuh di ibukota kabupaten, meningkatkan Layanan infrastruktur di perkotaan dan pemerataan pembangunan infrastruktur disemua ibukota kecamatan. Sedangkan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Banggai Kepulauan antara lain masih terbatasnya akses permukiman penduduk terhadap air minum dan sanitasi yang layak (Pengelolaan air limbah, persampahan dan draenase permukiman); akses keterjangkauan wilayah terhadap desa-desa yang berada dipedalaman khususnya permukiman Kumunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Wana yang terdapat di Kecamatan Buko terbatasnya lokasi pengembangan kawasan permukiman Kota Banggai Kepulauan; Dukungan pembiayaan yang terbatas dari APBD.
Adapun intervensi program pembangunan kawasan permukiman, oleh Pemda Kabupaten Banggai Kepulauan masih terbatas pada penyusunan data dasar dan perencanaan. Pada Tahun 2015 oleh Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi telah meluncurkan program Rehabilitasi Rumah Layak Huni di Kecamatan Liang dengan target sasaran 100 rumah tangga, serta pembangunan permukiman transmigrasi di Kecamatan Bungku Utara sebanyak 100 kepala keluarga.
7.1.2. Sasaran Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 8 penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan ) menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar.
Adapun sasaran program sektor pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Banggai Kepulauan sesuai target dalam RPJMD Kabupaten Banggai Kepulauan ditetapkan rasio permukiman layak huni mencapai 65%-75% di akhir tahun 2021. Berdasarkan hal tersebut maka sasaran pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan jenis kawasan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.6 Sasaran Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman di Kabupaten Banggai Kepulauan
NO
7.1.3. Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 10 Tabel 7.7Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukimandi Kabupaten Banggai Kepulauan
NO URAIAN SASARAN PROGRAM LUAS KAWASAN RENCANA PROGRAM KET
2017 2018 2019 20120 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kawasan Kumuh Perkotaan 12,5 Ha 4,0 Ha 4,0 Ha 4,5 Ha 0 0
1. Kawasan Kel. Banggai Kepulauan 4,0 Ha 0 4,0 Ha 0 0 0
2. Kawasan Kel. Bahontula 4,5 Ha 0 0 4,5 Ha 0 0
2. Kawasan Kel. Bahoue 4.0 Ha 4,0 Ha 0 0 0 0
2 Kawasan Permukiman Perdesaan 3.135,92 Ha 470 Ha 475 Ha 480 Ha 490 Ha 500 Ha
1. Kaw. Permukiman Perdesaan Kecamatan Petasia
2. Kaw. Permukiman Perdesaan Kecamatan Petasia
Timur
3. Kaw. Permukiman Perdesaan Kecamatan Petasia
Barat
4. Kaw. Permukiman Perdesaan Kecamatan Lembo
5. Kaw. Permukiman Perdesaan Kecamatan Lembo
Raya
6. Kaw. Permukiman Perdesaan Kecamatan Mori
Atas
7. Kaw. Permukiman Perdesaan Kecamatan Mori
Utara
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 11 Jaya
9. Kaw. Permukiman Perdesaan Kecamatan Bungku
Utara
10. Kaw. Permukiman Perdesaan Kecamatan
Mamosalato
3 Kawasan Permukiman Khusus (Permukiman Nelayan,
Perbatasan, Pulau Kecil, Rawan Bencana dsb) 63,2 Ha 11,2 Ha 12 Ha 15 Ha 15 Ha 10 Ha
1. Kawasan Permukiman Nelayan 59,2 Ha 9,2 Ha 10 Ha 15 Ha 15 Ha 10 Ha
2. Kawasan Permukiman Pulau Kecil 4,0 Ha 2,0 Ha 2,0 Ha 0 0 0
Tabel 7.8Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Pengembangan Kawasan Permukimandi Kabupaten Banggai Kepulauan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 12 O
PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
1 Pengentasan Kawasan
Kumuh Perkotaan
2 Kawasan Permukiman
Perdesaan layak huni
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 13 layak huni nelayan yang berakses
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 14
TOTAL 5600
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 15 7.2 Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
7.2.1 Kondisi Eksisting Penataan Bangunan dan Lingkungan
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, baik perkotaan maupun di perdesaan. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Banggai Kepulauan belum berjalan maksimal sebagai DOB yang baru dimekarkan tahun 2013. Upaya Pemerintah Daerah dalam rangka penataan bangunan dan lingkungan telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perizinan Tertentu yang didalamnya mengatur tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Penetapan Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Kota Banggai Kepulauanmelalui Peraturan Bupati Banggai Kepulauan Nomor 30 Tahun 2016.
Penyelenggaran penataan bangunan dan lingkungan difokuskan pada kawasan Ibu Kota Kabupaten dan Ibu Kota Kecamatan melalui pelaksanaan Perda IMB yang meliputi penataan bangunan dan lingkungan strategis kompleks perkantoran Pemerintah Daerah, Penetapan Ruang Terbuka Hijau Kota Banggai Kepulauan, Revitaliasi Bangunan Bersejarah Situs Rumah Raja Mori, pengembangan fasilitas publik Wisata Jompi Desa Ganda-Ganda serta Fasilitas Pesenggarahan Kilometer tiga Korololama.
Untuk melihat perkembangan penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Banggai Kepulauan, dapat ditunjukan melalui realisasi IMB pada tabel berikut.
Tabel 7.9Daftar Realisasi IMB Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014-2016
No. Kecamatan Bangunan yang telah memiliki IMB Ket
2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Petasia - 34 43 72
2 Petasia Timur - 7 34 -
3 Petasia Barat - - 6 -
4 Lembo - 7 10 2
5 Lembo Raya - 15 - -
6 Mori Atas - 16 - 9
7 Mori Utara - - - 8
8 Soyo Jaya - - - -
9 Mamosalato - - 6 2
10 Bungku Utara - - - -
Total 0 79 99 93
Sumber : Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Banggai Kepulauan, 2016
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 16 Daerah pada umumnya merupakan peninggalan asset yang diserahkan dari Kabupaten Morowali (Kabupaten Induk) pada tahun 2015. Kondisi bangunan Pemerintah tersebut secara rinci sebagaimana tabel berikut.
Tabel 7.10Kondisi Bangunan Kantor pada Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan
N
PERSIDANGAN DAN
PERUNDANG-KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 17
14 DINAS PENDIDIKAN,
KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL,
SOSIAL, TENAGA
KERJA DAN
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
1 1 - - - -
2 0
DINAS PENDAPATAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET
1 1 - - - -
PEREMPUAN DAN
PEMERINTAHAN DESA
1 - - - -
2 4
KANTOR KESATUAN
BANGSA, POLITIK DAN
SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA
1 1 - - - -
2 5
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
DAN PENANAMAN
MODAL
1 1 - - - -
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 18 6 DAERAH KABUPATEN
Banggai Kepulauan
Sumber : Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setkab Banggai Kepulauan
Tabel 7.11Kondisi Kantor KDH/PEJABAT Kabupaten Banggai Kepulauan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 19 DPRD PEREMPUAN DAN PEMERINTAHAN
BANGSA, POLITIK
DAN SATUAN
POLISI PAMONG
PRAJA
12 - 12 12 - - - 6
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 20 5 PELAYANAN
PERIZINAN
TERPADU DAN
PENANAMAN MODAL 2
6
RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH
KABUPATEN Banggai Kepulauan
380 20 50 - 40 250 25 30
Sumber : Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setkab Banggai Kepulauan
Dalam upaya menyediakan ruang publik bagi masyarakat khususnya di Ibu Kota Kabupaten, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan tengah mengembangkan fasilitas publik Wisata Jompi (tempat permandian pinggiran pantai) seluas kurang lebih 5000m2, perencanaan pengembangan fasilitas Pesenggarahan (Wisata alam pemandangan Teluk Tomori Kilometer tiga) Desa Korololama seluas kurang lebih 20.000m2. danpenetapan Runag Terbuka Hijau (RTH) Kota Banggai Kepulauan seluas 29,8 hektar.
Gambar 7.2Peta Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Banggai Kepulauan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 21 masyarakat sehingga menimbulkan beban biaya ganti rugi lahan.
7.2.2 Sasaran Program Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
Berdasarkan arahan kebijakan pembangunan bidang cipta karya khususnya sektor penataan bangunan dan lingkungan dalam RPJMN 2015-2019 telah menetapkan sasaran untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan melalui pembinaan dan pengawasan khususnya bangunan milik Pemerintah di seluruh kabupaten/kota dan penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) untuk seluruh bangunan gedung dan penyerapan penyelenggaraan bangunan hijau di seluruh kabupaten/kota.
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 22 Tabel 7.12Sasaran Program Sektor Penataan Bangunan dan LingkunganDi Kabupaten Banggai Kepulauan
NO URAIAN SASARAN PROGRAM LUAS KAWASAN SASARAN PROGRAM (dalam 000) KET
2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Penyelenggaraan Bangunan Gedung
5.116.000M² 1020 1025 1030 1035 1000
2 Penataan Bangunan dan Lingkungan
Strategis 100.000M² 100.000M² 100.000M² 100.000M² 100.000M² 100.000M²
3 Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan
3 Kawasan 1 1 1
4 Pengembangan RTH
298.000M² 3000 3500 10000 20000 25000
5 Fasilitasi Ruang TERBUKA
Publik/Edukasi dan Partisipasi Masy. 10 Kecamatan 1 2 3 2 2
6 Turbinas BG 2,51% Bangunan ber
IMB 15 25 50 65 75
7.2.3 Usulan Kebutuhan Program Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 23
NO KEGIATAN PENATAAN BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN SATUAN
RENCANA PROGRAM
KET
2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Penyelenggaraan Bangunan Gedung
1. Kawasan Lingk Strategis 100.000M² 100.000M² 100.000M² 100.000M² 100.000M² 100.000M²
2. Kawasan Tematik Perkotaan 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M²
2 Penataan Bangunan dan Lingkungan Strategis
1. Kawasan Perkantoran Pemda 100.000M² 100.000M² 100.000M² 100.000M² 100.000M² 100.000M²
2. Kawasan Tematik Perkotaan 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M²
3 Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan
1. Kawasan Budaya Situs Rumah Raja Mori 1 Kawasan 1 Kawasan 1 Kawasan 1 Kawasan 1 Kawasan 1 Kawasan
2. Fasilitas Wisata Jompi dan Pesenggarahan Wisata alam pemandangan Teluk Tomori Km 3 Desa Korololama
2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan
4 Pengembangan RTH
1. RTH Kawasan Kota Banggai Kepulauan 298.000M² 3000 3500 10000 20000 25000
2. RTH Kawasan IKK 2980000M2 3000000 3500000 10000000 20000000 25000000
5 Fasilitasi Ruang Terbuka Publik/Edukasi dan Partisipasi Masy.
1. Kecamatan Petasia 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M²
2. Kecamatan Lembo 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M² 5000 M²
Tabel 7.14Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungandi Kabupaten Banggai Kepulauan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 24 O
PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 25
Rasio Ketaatan terhadap RTRW
2.a DED Pembang unan kawasan pesenggar an
Banggai
Kepulauan 2018 1 Paket 0 0 5000 0
2.b Penyediaa n Sarpras wisata jompi dan pesenggar ahan
Desa
Salubiro 2018 1 Paket 0 0 15000 0 0
3 Pengembangan RTH
Rasio Ketaatan terhadap
RTRW
3.a
Peningkat an RTH Kota Banggai Kepulaua n
Kawasan kumuh Ds. Kolo Bawah
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 26 3.b
Penyediaa n srpras RTH Ibu Kota kecamata n
Kawasan Nelayan Ds. Uewajo
2018 10 Paket 0 10000 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 7 8 9 10 11 12
3 Pengawasan PERDA
IMB
Rasio Ketaatan terhadap
RTRW
4.a
Optimalis asi Perda IMB
10 Kec 5 thn 10 Paket 2500 0 0
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 27 7.2.4 Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
7.3.1 Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM di Kabupaten Banggai Kepulauan
Data air minum di Kabupaten Banggai Kepulauan masih merujuk dari data PDAM Morowali begitu juga untuk pengelolaan SPAM IKKnya. Sistem penyediaan air minum (SPAM) yang terbangun dan dikelola di Kabupaten Banggai Kepulauan saat ini telah ada 5 IKK yaitu IKK Kolonedale, IKK Baturube, IKK Beteleme yang masih dikelola Oleh PDAM Morowali dan dan 2 IKK yaitu IKK Mamosalato (tahun 2011) dan IKK Lembo yang baru dibangun Tahun 2014 belum difungsikan.
Sistem Jaringan Air MinumPDAM Kabupaten Morowali mengelola air minum sistim perpipaan yang terbagi menjadi 4 (empat) sistem, yaitu :
Sistim IKK Banggai Kepulauan
Intake Sungai Olonsawa, Sungai Limbolioka, dan Sungai Gunung Tondu dengan kapasitas sumber air 75 liter/detik, kapasitas sumber terpasang 25 liter/det dan kapasitas produksi terpasang 17 lter/detik. Sistim pendistribusian IKK Banggai Kepulauan PDAM Kabupaten Morowali dengan sistim gravitasi.
Sistim IKK Beteleme
Sumber dari Sungai Ue Poto yang dialirkan secara gravitasi dengan kapasitas sumber air 75liter/det, kapasitas sumber terpasang 10 liter/detik, kapasitas produksi 7 liter/detik.
Sistim IKK Baturube
Sumber dari singai Werampadoa dengan sumber air sebesar 120 liter/detik. Kapasitas sumber terpasang 5 liter/detik dan kapasitas yang dapat diolah rata-rata 2,5 liter/det dengan sistem gravitasi, dilaksanakan Iangsung ke pelayanan.
Secara umum, kapasitas produksi dan distribusi PDAM Kabupaten Morowali berbeda. Hal ini dikarenakan, beberapa meter kubik (m3) air hasi produksi ada yang
digunakan untuk kebutuhan instalasi, dan lain sebagainya. Sehingga jumlah kapasitas distribusi selalu lebih kecil beberapa m3 dari kapasitas produksi. Kapasitas produksi dari
tahun 2007 sampai tahun 2008 mengalami kenaikan dan tahun 2009 mengalami penurunan. Kapastitas Terpasang pada tahun 2010 adalah 39 L/det, dan kapasitas produksinya adalah 26 L/dtk.
A. SPAM Ibukota Kabupaten
1. Jaringan Perpipaan (JP)
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 28 Olonsawa,Sungai Lembolioka dan Sungai Gunung Tondu wilayah Kelurahan Bahontula Kecamatan Petasia. Sistem pengaliran dari lokasi bak penampung ke Instalasi Pengolahan Air dilakukan secara gravitasi.Wilayah pelayanan sistem penyediaan air minum Kota Banggai Kepulauan yang terdiri dari 3 kelurahan yaitu Kelurahan Banggai Kepulauan, Kelurahan Bohontula dan Kelurahan Bahoue.
Berdasarkan Laporan PDAM Kabupaten Morowali pada bulan Desember 2013, jumlah sambungan PDAM Cabang Kota Banggai Kepulauan adalah sebanyak 957 unit sambungan aktif, terdiri dari 5 unit sambungan Sosial Khusus, 857 unit sambungan Rumah Tangga A, 28 unit sambungan Rumah Tangga B, 27 unit sambungan Instasi Pemerintah dan 40 unit sambungan Niaga Kecil.
Persentase pelayanan PDAM untuk wilayah Kota Banggai Kepulauan adalah sebesar 38,32% dengan jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 3.540 jiwa dari total jumlah penduduk Kota Banggai Kepulauan sebanyak 9.327 jiwa.Jam pelayanan ke pelanggan dilakukan selama ± 24 jam/hari secara bergiliran.
Berdasarkan Laporan PDAM Induk Kota Banggai Kepulauan Tahun 2013, diketahui bahwa :
- Kapasitas air produksi terpasang : 1.261.440 m3
- Kapasitas air produksi menganggur (idle) : 394.200 m3
- Kapasitas air produksi : 867.240 m3
- Kehilangan air produksi : 157.695 m3
18,18%
- Kapasitas air distribusi : 709.545 m3
- Kapasitas air terjual : 392.054 m3
- Kehilangan air distribusi : 317.491 m3
44,75%
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 29 2. Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)
khusus di wilayah Kolonedale tidak terdapat SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) karena hanya dilayani oleh PDAM Morowali.
B. SPAM IBUKOTA KECAMATAN (SPAM IKK)
SPAM Ibu Kota Kecamatan adalah merupakan SPAM dengan sistem jaringan perpipaan yang meliputi IKK Baturube, Beteleme, Mamosalato dan Tomata.
1. IKK Baturube
Sumber Air baku yang digunakan berasal dari Sungai Warampadoa dengan Kapasitas Intake Air Baku eksistingnya 5 L/Det dan dibangun pada Tahun 1995 serta menggunakan system gravitasi.
Wilayah pelayanan PDAM Baturube terdiri dari 6 (enam) desa yaitu Desa Lemo, Desa Opo, Desa Tirongan Bawah, Desa Kalombang, Desa Baturube dan SPC (Unit Transmigrasi).Berdasarkan Laporan PDAM Kabupaten Morowali pada bulan Desember 2013, jumlah sambungan PDAM Cabang Baturube adalah sebanyak 319 unit sambungan aktif, terdiri dari 18 unit sambungan Sosial Umum, 3 unit sambungan Sosial Khusus, 260 unit sambungan Rumah Tangga A, 26 unit sambungan Rumah Tangga B 12 unit sambungan Instasi Pemerintah.
Persentase pelayanan PDAM Cabang Baturube adalah sebesar 32,11% dengan jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 1.228 jiwa dari total jumlah penduduk daerah pelayanan sebanyak 3.563 jiwa.Jam pelayanan ke pelanggan dilakukan selama ± 24 jam/hari.
Berdasarkan Laporan PDAM Cabang Baturube bulan Januari Tahun 2010, diketahui bahwa :
Kapasitas air produksi terpasang : 13.392 m3
Kapasitas air produksi menganggur (idle) : 6.696 m3
Kapasitas air produksi : 6.696 m3
Kehilangan air produksi : 1.339 m3
20,00 %
Kapasitas air distribusi : 5.357 m3
Kapasitas air terjual : 3.501 m3
Kehilangan air distribusi : 1.856 m3
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 30 Berdasarkan data tersebut diatas, tingkat kehilangan air PDAM Cabang Baturube sudah diatas kriteria dan harus dilakukan penurunan tingkat kehilangan air, akan tetapi data-data tersebut diatas perlu diuji kembali kebenaranya, karena unit produksi dan unit distribusi tidak dilengkapi dengan alat ukur debit (water meter), sehingga angka-angka tersebut diatas diperoleh berdasarkan hasil perkiraan.
2. IKK Beteleme
Sumber Air baku yang digunakan berasal dari Sungai Ue Poto dengan Kapasitas Intake Air Baku eksistingnya 10 L/Det. Wilayah pelayanan PDAM Beteleme terdiri dari 6 (enam) desa yaitu Desa Beteleme, Desa Uluanso, Desa Tingkeao, Desa Mora, Desa Wara dan Desa Wawopada.
Berdasarkan Laporan PDAM Kabupaten Morowali pada bulan Desember 2013, jumlah sambungan PDAM Cabang Beteleme adalah sebanyak 796 unit sambungan aktif, terdiri dari 13 unit sambungan Sosial Umum, 17 unit sambungan Sosial Khusus, 692 unit sambungan Rumah Tangga A, 24 unit sambungan Rumah Tangga B, 21 unit sambungan Instasi Pemerintah dan 29 unit sambungan Niaga Kecil.
Persentase pelayanan PDAM Cabang Beteleme adalah sebesar 41,80% dengan jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 2.864 jiwa dari total jumlah penduduk daerah pelayanan sebanyak 6.852 jiwa.Jam pelayanan ke pelanggan dilakukan selama ± 24 jam/hari secara bergiliran.
Berdasarkan Laporan PDAM Cabang Beteleme bulan Januari Tahun 2010, diketahui bahwa :
- Kapasitas air produksi terpasang : 24.105 m3
- Kapasitas air produksi menganggur (idle) : 5.627 m3
- Kapasitas air produksi : 18.478 m3
- Kehilangan air produksi : 2.048 m3
13,03%
- Kapasitas air distribusi : 16.070 m3
- Kapasitas air terjual : 14.975 m3
- Kehilangan air distribusi : 1.095 m3
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 31 Data terbaru dengan memanfaatkan bangunan Intake dan IPA yang tahun 2014 cakupan layanannya meliputi Desa Beteleme, Desa Uluanso, Desa Mora, Desa Waraa, Desa Wawopada, dan Desa Tingkeao.
3. IKK Mamosalato
Dibangun pada Tahun 2011 kapasitas 10 L/det dengan dana APBNSatker PKPAM Sulawesi tengah. Namun sangat disayangkan hingga tahun 2015 belum dimanfaatkan oleh karena belum ada pengadaan untuk pipa distribusi sehingga pelayanan belum dilaksanakan.
4. IKK Tomata
Dibangun pada tahun 2012kapasitas 10 L/det dengan dana APBN oleh Satker PKPAM Sulawesi tengah yang sumber airnya berasal dari Korompolo.Lokasinya berada di Desa Pambarea pada koordinat S 01° 59.650ʺ dan E 120° 56.938ʺ dengan elevasi ± 1158 mdpl. Ukuran Bak Intake yaitu Panjang 4.70 m, Lebar = 4.70 m dan Tinggi 1.70 m.Walaupun dinamakan IKK Tomata, namun untuk pelayanannya hanya melayani Desa Pambarea, dan pengelolaanya oleh masyarakat sendiri dengan system bergiliran (Dijadwal).
C. SPAM Perdesaan
1. Jaringan Perpipaan
Data SPAM Perdesaaan terbangun di Kabupaten Banggai Kepulauan yang didapatkan dari Satker PKPAM Sulawesi Tengah dapat dilihat pada Tabel berikut:
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 32 Sumber : Satker PKPAM SULTENG, 2014
2. Bukan Jaringan Perpipaan
SPAM bukan jaringan perpipaan (BPJ) di Kabupaten Banggai Kepulauan meliputi : PAMSIMAS, SPAM BPJ Kecamatan Bungku Utara, Soyo Jaya, Petasia, Petasia Barat, Petasia Timur, Lembo, Lembo Raya, Mori Atas dan Mori Utara. Profil masing SPAM BPJ sebagaimana disajikan pada tabel berikut.
Tabel 7.16Data PAMSIMAS Ibukota Kab. Banggai Kepulauan Tahun 2008-2011
Tahun Kecamatan Desa/
Kelurahan
Parameter
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk
Terlayani
Jumlah KK Terlayani
Tingkat Pelayanan
2008 Lembo Pontangoa 616 602 150 97.73
2009 Petasia Keuno 393 340 85 86.51
Bahoue 512 400 100 78.13
Lembo Korobonde 1302 764 191 58.68
NO VOLUME SATUAN LOKASI TA
1 Pembangunan SPAM Ds Taende Kec.Mori Atas 2007
- Pembuatan Kran Umum + Broncaptering 1 Paket - Pengad./Pemas. Pompa Tenaga Surya Head 60 m' 1 Unit - Pembuatan Reservoir FRP 20 m³ 1 Unit - Pembangunan Jaringan Pipa Ø 3" m'
2 Lokasi Desa Baturube Kec. Bungku Utara 2007
- Pembangunan Jatingan Pipa Ø 6" + Intake 1 Paket
3 Pembangunan SPAM Desa Ensa Kec. Mori Atas 2010
4 Pembangunan SPAM Desa Koya Kec. Petasia 2014
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 33
Lembo Belaia 376 292 73 77.66
Mori Utara Lombontonara 1021 596 149 58.37
Mori Atas Londi 864 440 110 50.93
Peonea 1016 686 171 67.52
2010 Mamosalato Kolo atas 699 699 174 100
Momo 736 669 167 90.90
Tambale 367 367 91 100
Lembo Bitangor
Mukti
480 480 120
100
Soyo Jaya Malino Jaya 710 710 177 100
Bau 692 692 173 100
Panca Makmur
3051 3051 762
100
Petasia Mendoa 1018 1018 254 100
Molores 1081 854 213 79.00
Mohoni 1700 1281 320 75.35
2011 Mori Utara Tiwaa 424
Tabarano 907
Wowondula 975
Mori Atas Gontara 524
Lee 523
Kasingoli 454
Sampalowo 883
Moleono 898
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 34 Tahun
KK Jiwa SR HU Pembangunan
Ueruru M.A Kali Ueruru 99 340
-2m x 3m x 1,5m (pxlxt) 82
-2012 PNPM
Kondisinya airnya jalan, tapi debitnya kurang sehingga airnya tdk mempu
menjangkau semua dusun khususnya dusun 3.
Kondisi airnya jalan namun debitnya berkurang saat sebelum pembangunan 1.200 m akan tetapi yang terealisasi hanya 1000 m.
Uempanapa M.A Uempanapa 109 396 - - - - 2012 Pamsimas Kondisi airnya jalan.
Lemowalia
Kondisi airnya jalan ( hanya 1 dusun yg dilayani,
sedangkan 2 dusun belum dilayani.
Salubiro M.A Salubiro 337 1.354
-2m x 3m x -2m
(pxlxt) 50 - 2012 PNPM
Kondisi airnya jalan dan hanya melayani 2 dusun.
Poke'ang S. Karuru 155 585 - - - - 2012 Pamsimas Kondisi airnya jalan.
Wo'omparigi M.A Karuru 168 595
-2m x 1,5m x
1,5m(pxlxt) 168 - 2012 Pamsimas Kondisi airnya jalan.
Tambarobone S. Sama 275 985 - - -
-Belum Ada pembangunan Air Bersih.
Kondisi airnya jalan. Sistemnya pompanisasi
Belum Ada pembangunan Air Bersih. Sumber Alternatif untuk air bersih di ambil dari sungai Solato
Uemasi M.A Uemata 86 325 - - 86 - 2012 Pamsimas Kondisi airnya jalan
Taronggo M.A Pulimbalu 316 1.292
-2m x 1,5m x 1m
(pxlxt) 200 - 2012 Pamsimas Kondisi airnya jalan.
Takonanaka M.A Dalam Tanah 129 427
4m x 3m x 1,70m
(pxlxt) - 40 - 2013 PNPM
Hanya melayani 2 dusun. 1 dusun menggunakan hanya menggunakan sumur suntik.
Matube M.A Kokun 173 685
-
-32
-2012 PNPM
Musim hujan debitnya besar dan musim kemarau
debitnya kering sehingga warga menggunakan sumur gali.
Jumlah Penduduk Kapasitas Sumber Air Baku
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 35
Tahun
KK
Jiwa
SR
HU
Pembangunan
Kolo Atas
M.A Kapali
166
704
1m x 50cm x 50cm
(PxLxT))
3 m x 2m x 2m
(PxLxT)
90
4
2011
Pamsimas
Kondisi airnya jalan.
Momo
M.A Cendana Momogi
191
715
-
-
-
-
2010-2011
Pamsimas
Kondisi Rusak Berat.
Giri Mulya
S. Kali Damar
89
304
-
-
93
2
2013
PNPM
Kondisi airnya jalan tapi
menggunakan pompanisasi.
Hanya sebagian masyarakat
untuk kebutuhan air bersih
Desa
Sumber Air
Jumlah Penduduk
Kapasitas Sumber Air
Baku
Kapasitas Bak
Reservoir
Jumlah Unit
Sumber Dana
Keterangan
180
717
13 liter/detik
7 liter/detik
40
-
2014
PNPM
Sea
M.A Sayobae
Tabel 7.18 Data SPAM Perdesaan BJP Kecamatan Mamosalato
Sumber : Hasil Survey Konsultan, 2015
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 36
Tahun
KK Jiwa SR HU Pembangunan
Tondoyondo S. Tambayoli 142 509
-
-
-
-
2013
Pamsimas
Pembangunannya tidak tuntas sampai sekarang.
Tamainusi M.A Tamainusi 203 822
2,5m x 6m x 2m (PxLxT)
6m x 3m x 2m
(PxLxT)
70
-
2015 PNPMKondisi airnya jalan. Sistem pompanisasi.
Sumara Jaya S. Tambayoli 119 445
-
-
-
-
2013
Pamsimas
Pembangunannya tidak tuntas sampai sekarang.
Malino S. Uekuli 114 420
-
-
-
-
2013
Pamsimas
Pembangunannya tidak tuntas sampai sekarang.
Malino Jaya S. Uekuli 226 847
-
-
-
-
2013
Pamsimas
Pembangunannya tidak tuntas sampai sekarang.
Bau
-
225 788-
-
-
-
2013
Pamsimas
Pembangunannya tidak tuntas sampai sekarang.
Panca Makmur
-
586 2.488-
-
-
-
2013
Pamsimas
Pembangunannya tidak tuntas sampai sekarang.
Toddopoli Uebangke S. Tutua 318 1.435
-
-
-
-
2013
Pamsimas
Pembangunannya tidak tuntas sampai sekarang.
Keterangan Desa Sumber Air Jumlah Penduduk Kapasitas Sumber
Air Baku
Kapasitas Bak Resrvoir
Jumlah Unit Pelayanan
Sumber Dana
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 37 Tahun
KK Jiwa SR HU Pembangunan
Korolama M.A Matadiri 197 797
8m x 0,30m x 1m (PxLxT)
4m x 5m x 3m
(PxLxT) 70 - 2013
Perusahaan
Tambang Nikel Kondisinya airnya jalan.
M.A Mentombua
1,5m x 1,5m x
1m (PxLxT)
-2002 PNPM
Kondisi airnya jalan. Tetapi debit berkurang saat kemarau
M.A Bungku Masigi
- - - Swadaya
Masyarakat
Kondisi airnya jalan. Tetapi debit berkurang saat kemarau
1. Debit Air berkurang saat kemarau.
2. Pipa jaringan induk banyak yang rusak. 3. Bak intake tidak lagi digunakan.
2014 PNPM
Ganda-Ganda M.A Ganda-Ganda 376 1.858 - - - - 2013 PNPM
Pembangunannya tidak
(PxLxT) 130 1 2014 Pamsimas
Kondisi airnya jalan. Rencana pembangunan baru di M.A Matiandiri sumber dana APBD II Kapasitas Bak
Reservoir
Jumlah Unit Pelayanan
Sumber Dana Keterangan Desa/Kelurahan Sumber Air Jumlah Penduduk Kapasitas
Sumber Air Baku
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 38 Tahun
KK Jiwa SR HU Pembangunan
3m x 4m x 1m
Jaringan pipa banyak yang rusak sehingga debit air masuk ke rumah jadi kecil.
2,85m x 3,90m x 1m (PxLxT)
4m x 3m x 2m
(PxLxT) 2013 Pamsimas
Pembangunan Intake dan Jaringan baru di sumber air yang sama.
Tontowea M.A Masense 222 776
4m x 2m x 1,5m
(PxLxT) - 155 - 1995 APBD II
2013 Pamsimas
Renovasi intake. Hanya melayani 1 dusun dari dusun yang ada.
Moleono S. Mondowe 230 888
2m x 1m x 2m
Kondisi airnya jalan. Debit berkurang saat musim kemarau
Sampalowo S. Mondowe 240 877
2m x 1m x 2m
Kondisi airnya jalan. Debit berkurang saat musim kemarau
Mondowe S. Mondowe 197 1.097
2m x 2m x ,1,10m (PxLxT)
3m x 4m x 2m
(PxLxT) 129 12 1993 Care (Kanada)
2011 Pamsimas Rehap Intake dan jaringan pipa
Ulula S. Koro Lama - - -
-Belum ada pembangunan air bersih.
One Pute S. Mondowe
2m x 1m x 2m (PxLxT)
2m x 4m x 2m
(PxLxT) 115 1 2010 Pamsimas
Kondisi airnya jalan. Debit berkurang saat musim
Tadakujaya - - -
-Belum ada pembangunan air bersih.
M.A Tadilola 436 1.607
Tiu
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 39
Tahun
KK Jiwa SR HU Pembangunan
Tomata M.A Korongkalae
6m x 7m x 2.70m
(PxLxT) - 1988 Care (Kanada) Kondisi airnya jalan.
Tomui Karya S. Tomui 135 527
3m x 3m x 2m
(PxLxT) - 100 - 1989 Care (Kanada)
Kondisi airnya jalan, hanya saja sistemnya di jadwalkan.
2007 PNPM Rehab Jaringan Pipa sepanjang
3 km. Jumlah Unit Pelayanan
Sumber Dana
234
-Keterangan Desa Sumber Air Jumlah Penduduk Kapasitas Sumber
Air Baku
234 1.268
Kapasitas Bak reservoir
Tahun
KK
Jiwa
SR
HU
Pembangunan
Tompira
M.A Gunung Tompira
537
2.003
2m x 3m x 2m
(PxLxT)
2m x 2m x
1,5m (PxLxT)
-
-
2014
Pamsimas
Pembangunan belum sepenuhnya
rampung.
Mohoni
S. Uetiba
364
1.216
15 liter/detik
2m x 3m x 2m
(PxLxT)
212
5
2010
Pamsimas
Kondisi airnya jalan. Saat musim
kemarau debit airnya berkurang.
Molores
S. Keuno
329
1.294
80
-
2009
Pamsimas
Hanya melayani 2 dusun dari 3
dusun yang ada.
Keuno
S. Keuno
138
495
1m x 1,5m x 1m
(PxLxT)
2m x 3m x 2m
(PxLxT)
110
-
2009
Pamsimas
Kondisi airnya jalan.
Keterangan
Desa
Sumber Air
Jumlah Penduduk
Kapasitas
Sumber Air
Kapasitas Bak
Reservoir
Jumlah Unit Pelayanan
Sumber Dana
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 40
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 41 Tahun
KK Jiwa SR HU Kran Umum Pembangunan
S. Karontombe
1m x 2m x 1.5m
(PxLxT) 6m x 12m x - 7 - 2005 Care (Kanada) Hanya melayani 1 RT.
1. Bak Intake terlalu kecil.
2. Pipa Jaringan banyak yang rusak. 3. HU juga rusak.
1999 Care (Kanada)
2009 PNPM Pergantian jaringan pipa dalam desa.
2011 Pamsimas Penambahan jaringan pipa induk.
Penambahan jaringan pipa 3 inci. Sistem pembagian airnya di gilir.
Wawondula S. Polo 308 1.048 - - - Belum ada air bersih.
Tiwaa S. Tenggoli 128 460
2m x 1m x1m (PxLxT)
4m x 2m x 2m
(PxLxT) 128 2 - 2011 Pamsimas
Kondisi airnya jalan dan melayani RT 1 dan 2.
Lembontonara S. Lembongapak 404 1.129
2m x 3m x 1.5m (PxLxT)
2m x 3m x 2m
(PxLxT) 312 2 - 2012 PNPM Debit airnya kecil. HU tidak lagi berfungsi. Kapasitas Bak
Reservoir Sumber Dana Keterangan
Desa/Kelurahan Sumber Air Jumlah Penduduk Kapasitas Sumber
Air Baku
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 42
Tahun
KK Jiwa SR HU Pembangunan
M.A Petasia
1m x 2m x 1.5m
(PxLxT) - - - 2013/2014 Pamsimas
Pipa Transmisi belum terpasang semua sehingga belum bisa di gunakan serta debit air kecil.
Tinompo S. Uepoto 423 1.678 - - -
-Belum ada pembangunan air bersih.
2009 Pamsimas
Renovasi Bak Intake dan penambahan pipa jaringan
Korompeeli
M.A Ensa Ondau 142 512
2m x 0.5m x 3m (PxLxT)
1m x 1.5m x
1m (PxLxT) - - 2011 - Reservoar tidak lagi berfungsi.
Kumpi - 177 629 - - - Belum ada pembangunan air
bersih.
M.A Uluake
- - 7 - 1997 Swadaya Desa
Hanya melayani sebagian kecil dan tidak menggunakan bak
Korowalelo S. Korowalelo 147 495
7m x 4m x 3m
Banyak jaringan pipa yang rusak sehingga warga dusun 3 banyak yang tidak mendapatkan air.
Desa Sumber Air Jumlah Penduduk Kapasitas Sumber
Air Baku
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 43
Tahun
KK
Jiwa
SR
HU
Pembangunan
Bintangor Mukti S. Morini
161
591
1m x 2m x 2m
(PxLxT)
1m x 1m x 1.5m
(PxLxT)
-
4
2010
Pamsimas
Debit airnya kecil sehingga air tidak
mencukupi.
2007
Pamsimas
Jumlah Unit Pelayanan
Sumber Dana
Keterangan
Desa
Sumber Air
Jumlah Penduduk Kapasitas Sumber
Air Baku
406
118
M.A Merempe
Kapasitas Bak
Reservoir
6
115
4m x 8m x 2m
Lembobelala
1.5m x 1.5m x 1.5m
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 40
D. Kinerja PDAM
Kinerja PDAM Kabupaten Morowali dapat dilihat pada Laporan Rugi Laba berikut :
7.3.2 Sasaran Program Kebutuhan Sektor Pengembangan SPAM
Berdasarkan hasil identifikasi kondisi eksisting SPAM di Kabupaten Banggai Kepulauan sangat memprihatinkan terutama sarana dan prasarana masih kurang memadai. Hal ini berimplikasi terhadap target pencapaian sasaran cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat yang sulit terpenuhi. Sebagaimana arah kebijakan dalam RPJMN untuk optimalisasi
2014 2013 2012
PENDAPATAN
Penjualan Air 327,426,690 465,059,150 594,317,348 Non Air 45,477,000 28,273,749 164,639,500
JUMLAH PENDAPATAN 372,903,690 493,332,899 758,956,848
BIAYA USAHA
Biaya Pegawai 336,863,874 386,200,781 491,853,049 Biaya Listrik 1,658,792 1,970,171 13,557,808 Biaya BBM 8,880,000 11,283,000 2,293,500 Beban Pemakaian Bahan Kimia -
-Biaya Pemeliharaan 13,245,500 21,325,500 15,478,400 Biaya ATK dan Barang Cetakan 8,571,690 6,669,000 9,687,500 Beban Kantor 10,890,000 67,184,023 49,699,068 Beban Peralatan Komputer 4,070,000 1,360,000 1,560,000
Beban Pajak dan Retribusi 3,171,600 2,038,166 3,227,951 Beban Penyisihan/Penghapusan
Beban Penyusutan
Beban Pendidikan dan Pelatihan
Beban Operasional Lainnya 24,763,278 2,446,000 11,170,500
Jumlah Biaya Langsung Usaha 412,114,734 500,476,641 598,527,776 LABA RUGI USAHA (39,211,044) (7,143,742) 160,429,072
PENDAPATAN dan BIAYA LAIN-LAIN
Pendapatan Lain-lain 103,649 28,886
Biaya Lain-lain (126,095) (2,676,000)
JUMLAH PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN - (22,446) (2,647,114)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (39,211,044) (7,166,188) 157,781,958
PAJAK
A.PPN B. PPh
C. Pajak Tangguhan
JUMLAH PAJAK - -
-LABA (RUGI) BERSIH (39,211,044) (7,166,188) 157,781,958
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 41 penyediaan layanan air minum dilakukan melalui fasilitasi SPAM PDAM yaitu bantuan program PDAM menuju 100 persen PDAM Sehat. Sedangkan dalam RPJMD 2016-2021 Kabupaten Banggai Kepulauan telah menetapkan sasaranRumah tangga pengguna air bersih 80%-85%.
Dalam rangka pengembangan SPAM di Kabupaten Banggai Kepulauan maka sasaran program perlu dianalisisberdasarkan kondisi eksisting SPAM saat ini sebagaimana tabel berikut.
Tabel. 7.27Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan SPAM di Kabupaten Banggai Kepulauan
N
1 Sistem Jaringan Perpipaan
Kebocoran (%) 18,18% 15 10 5 2,5 1,5
2 Sitem Bukan Jaringan Perpipaan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 42 7.2.5 Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan SPAM
Untuk mencapai sasaran program pengembangan SPAM di Kabupaten Banggai Kepulauan dibutuhkan langkah-langkah kegiatan yang dijabarkan setiap tahunnya sebagaimana tabel berikut.
Tabel 7.28Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan SPAM di Kabupaten Banggai Kepulauan
NO KEGIATAN
PENGEMBANGAN SPAM SATUAN
SASARAN PROGRAM
2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SPAM Regional
1. Wilayah Lt/Detik
2 SPAM Perkotaan
1. Ibu Kota Kabupaten (IKK
Petasia I) Lt/Detik 40 50 60 70 75
2. IKK Petasia II Lt/Detik 35 45 60 65 70
3. IKK Lembo I Lt/Detik 35 45 60 65 70
4. IKK Lembo II Lt/Detik 35 45 60 65 70
5. IKK Petasia Timur Lt/Detik 35 45 60 65 70
6. IKK Petasia Barat Lt/Detik 35 45 60 65 70
7. IKK Mori Utara Lt/Detik 35 45 60 65 70
8. IKK Bungku Utara I Lt/Detik 35 45 60 65 70
9. IKK Bungku Utara II Lt/Detik 35 45 60 65 70
10. IKK Mamosalato Lt/Detik 35 45 60 65 70
11. IKK Soyo Jaya Lt/Detik 35 45 60 65 70
12. IKK Lembo Raya Lt/Detik 35 45 60 65 70
13. IKK Mori Atas+Moroi
Utara Lt/Detik 35 45 60 65 70
3 SPAM Perdesaan
1. Desa Menyoe Lt/Detik 40 45 60 0 0
2. Desa Salubiro Lt/Detik 35 45 60 0 0
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 43 1. Kawasan Kumuh Desa
Kolo Bawah Lt/Detik 40 45 60 0 0
2. Kawasan Nelayan Desa
Uewajo Lt/Detik 40 45 60 0 0
4 SPAM Berbasis masyarakat
1. PAMSIMAS Perdesaan Lt/Detik 40 45 60 0 0
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 43 Tabel 7.29 Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Pengembangan SPAMdi Kabupaten Banggai Kepulauan
N
SUMBER DANA (Rpx100000) READINESS CRITERIA
UKL/UPL LAHAN PENGELOLA
RINCIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 7 8 9 10 11 12
PENGATRURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SPAM 1 Tersedianya sarana prasarana
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 44 1.j Peningkatan SPAM
2 Tersedianya sarana prasarana
air minum perdesaan
RT perdesaan terlayani air
minum
2.a Peningkatan Sarana prasaran air bersih perdesaan
Desa Menyoe 2018 1 Paket 0 0 5000 0 50
0
2.b Peningkatan Sarana prasaran air bersih perdesaan
Desa Salubiro 2018 1 Paket 0 0 4500 0 50
0
3 Tersedianya Saran prasarana air minum
kawasan khusus
RT perdesaan terlayani air
minum
3.a
Peningkatan sarana prasaran air bersih perdesaan prasaran air bersih
Kawasan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 45
perdesaan Uewajo
3 Tersedianya Sarana prasarana air minum
berbasis masyarakat
RT perdesaan terlayani air
minum
4.a PAMSIMAS Ds. diMorut 2018 8 Paket 1925 0 275 0 0
TOTAL 36095
3 5000 14625 0
100
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 45 7.4. Sektor Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP)
7.4.1 Kondisi Eksisting Sektor Pengembangan PLP
Sektor pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) diarahkan untuk mencapai sasaran Gerakan Nasional 100-0-100 universal acces. Sektor ini meliputi pengelolaan air limbah (terpusat maupun setempat), pengeloaan persampahan (TPA dan 3R) dan drainase permukiman.
a. Pengelolaan Air Limbah Domestik
Pengelolaan air limbah di Kabupaten Banggai Kepulauan dalam hal sarana dan prasarana masih terbatas pada skala rumah tangga saja, sedangkan skala yang lebih luas dan terpadu seperti IPAL dan IPLT belum tersedia.Pembuangan limbah manusia menggunakan sarana berupa jamban keluarga, jamban jamak / MCK atau bentuk-bentuk sarana lainnya.Sedangkan pembuangan limbah rumah tangga masih dialirkan ke saluran drainase, tempat terbuka (pekarangan, sawah dan kebun).Secara umum sistem penanganan air limbah domestik yang digunakan di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu sistem setempat (on site system).
Tahapan dalam pengeloaan air limbah domestik di Kabupaten Banggai Kepulauan dibagi ke dalam 2 zona sebagai berikut :
1. Pengelolaan limbah domestik Sistem Setempat (On Site system) dengan pilihan prasarananya adalah tangki septik. Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko menengah/sedang yang dapat diatasi dalam jangka pendek dengan perubahan perilaku dan oleh karena merupakan daerah padat penduduk, maka pemilihan sistemnya adalah system setempat dengan pendekatan on site individual dan sistem kumunal.
2. Pengelolaan limbah domestik sistem setempat (on site system) baik itu individual maupun komunal, yang diprioritaskan untuk target penanganan jangka pendek dan menengah. Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko yang relatif kecil/rendah yang dapat diatasi dalam jangka pendek dengan pilihan system setempat (on site) dengan skala rumah tangga (household based). Tahapan penanganannya dengan kegiatan utama untuk perubahan perilaku dan pola pikir masyarakatnya. Zona ini mencakup 7 Kecamatan.
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 46 pada kelurahan yang masuk dalam area beresiko 3 dan 4 dan terletak di daerah pusat kota / CBD.
Zona I, merupakan sistem On Site dengan pilihan prasarananya adalah tangki septik, baik itu individual maupun komunal, yang meliputi :
Kecamatan Petasia
Kecamatan Petasia Timur
Kecamatan Lembo
Pada zona ini, untuk pengembangan sistem jangka menengah dan panjang, bisa diterapkan sistem Off-Site, dengan target cakupan pelayanan sebesar 10 % dari jumlah penduduk.
Zona II, merupakan sistem On Site dengan pilihan prasarananya lebih menitikberatkan pada prasarana pengelolaan air limbah dengan sistem komunal yang meliputi
Kecamatan Petasia Barat • Kecamatan Bungku Utara
Kecamatan Lembo Raya • Kecamatan Mamosalato
Kecamatan Mori Utara • Kecamatan Soyo Jaya
Kecamatan Mori Atas
Tabel 7.30 Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Banggai Kepulauan
No. Sistem Cakupan Layanan Target Cakupan layanan (%)
Eksisting (%) ** Jangka
Setempat (On Site) 1 Cubluk/ Tangki septik
Individual belum
aman***
4% 3% 2% 1%
2 Tangki septik
individual
48% 49% 52% 56%
3 Tangki septik komunal (≤10kk)
0% 3% 6% 8%
4 MCK 5% 4% 3% 2%
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 47
Limbah (SPAL)
Terpusat (Off Site) 1 Tangki septik komunal
(≥10kk)
Sumber : Dokumen SSK Kab. Banggai Kepulauan, 2016 Keterangan:
*) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk. Untuk cakupan layanan eksisting (kolom c) mengacu pada data yang telah dimasukkan dalam Instrumen Profil Sanitasi.
**) Buang air besar di kebun, kolam, sawah, sungai dll.
***)Termasuk di dalamnya adalah jamban yang tidak memiliki fasilitas pengolahan (hanya lubang).
Tabel 7.31 Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini Di Kabupaten Banggai Kepulauan
N
Akses layak (KK) Akses Dasar (KK)
On-Site Off-Site
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 48
Utara 7
10 Soyo
Jaya 8.805 1.554
8 648
Sumber : Dokumen SSK Kab. Banggai Kepulauan, 2016
* Yang termasuk BABS: BAB langsung di kebun, kolam, laut, sungai, sawah/ladang, dsb. ** Belum Aman: jamban tidak dilengkapi tangki septik sesuai kriteria SNI atau
tidakmempunyai tangki septik sama sekali. Cubluk dikategorikan tidak aman bila dibangun di area dengan kepadatan > 50 orang/Ha dan jarak terhadap sumber air bersih yg bukan perpipaan < 10 m.
*** MCK : termasuk jamban bersama layak & MCK Komunal.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, pengelolaan limbah dalam jangka pendek difokuskan terhadap sistem on-site dengan target pelayanan mencapai 90% dari jumlah penduduk. Pelayanan sistem on-site diarahkan pada pengembangan fasilitas sanitasi tangki septik dan sistem komunal. Pengelolaan limbah domestic dalam jangka panjang, diarahkan menuju pada sistem Off-Site. Target cakupan layanan yang diharapkan dapat menjangkau 10% dari total penduduk yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan.
b. Pengelolaan Persampahan
Tahapan dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Banggai Kepulauan dibagi dalam 3 zona. Berdasarkan kriteria yang ada dalam Standar Pelayanan Minimun (SPM), wilayah pengembangan pelayanan persampahan dapat diidentifikasi.Terdapat 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas penanganan persampahan saat ini yaitu tata guna lahan/klasifikasi wilayah (komersial/CBD, permukiman, fasilitas umum, terminal, dan sebagainya) dan kepadatan penduduk. Hasil dari penentuan wilayah dan kebutuhan pelayanan persampahan Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat 3 (tiga) zona yang dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Zona 1, merupakan area yang harus terlayani dalam jangka M enengah dan Jangka Panjang dengan sistem layanan langsung dari sumber ke TPA dengan jumlah 108 desa / kelurahan dalam zona ini. Tahapan pengembangan pada zona ini diarahkan pada pelayanan Pengelolaan Persampahan menggunakan sistem Cakupan secukupnya untuk pengembangan jangka panjang. Sistem ini merupakan pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat + pemeliharaan dan pengelolaan sampah berbasis RT pengangkutan secukupnya (TPS-TPA).
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 49 dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) baru ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Minimal 60%hingga 100 % cakupan layanan harus diatasi dalam jangka pendek dan menengah (5 tahun) ke depan. Terdapat 10 Desa/Kelurahan yang tersebarKecamatan Petasia. Tahapan pengembangan pada zona ini diarahkan pada peningkatan pengelolaan persampahan sistem layanan penuh eksisting (RT-TPS-TPA) dan penyapuan jalan, serta pemilahan jenis sampah yang dihasilkan di rumah tangga, oleh kelompo k-kelompok swadaya masyarakat (3R dan Komposting).
Zona 3, merupakan area yang harus terlayani dengan sistem Tempat
Pengumpulan Sementara (TPS) baru ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sistem ini mencakup 7 Desa yang merupakan daerah berisiko dan padat pendu duk. Dalam sistem ini perlu dikembangkan program pemberdayaan masyarakat seperti kelompok swadaya masyarakat dalam program TPST, 3R dan Komposting pengolahan sampah.
Pada zona 2, persentase sampah yang terangkut diharapkan mampu mencapai 60 % untuk jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang dalam perencanaan SSK ini persentase sampah yang terangkut mampu mencapai 90%, dengan manajemen pengelolaan sampah dengan sistem memilah sampah rumah tangga pada zona ini sudah mulai di implementasikan dalam jangka p endek-menengah.
Tabel 7.32 Pengembangan Persampahan Kabupaten Morowali Utara
No. Sistem Cakupan
Layanan
Cakupan layanan (%)
Eksisting (%) Jangka Pendek
Jangka Menengah
Jangka Panjang
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
1 Prosentase sampah yang
terangkut ke TPA 20 % 40 % 51 % 65 %
2 Persentasi sampah tereduksi
melalui 3R 0% 10% 20% 30%
3 Persentasi sampah dikelola mandiri oleh masyarakat di sumber*
12,6% 10% 8% 5%
4 Persentasi sampah tidak
terolah 67,4% 40% 21% 0%
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 50
Sumber : Dokumen SSK Kab. Banggai Kepulauan, 2016
Keterangan:
*) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk.
Tabel 7.33Timbulan Sampah Per Kecamatan
Timbulan Sampah
Sumber : Dokumen SSK Kab. Banggai Kepulauan, 2016
Tabel 7.34 Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan
N
Kapasitas Ritasi /hari
1 Pengumpulan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 51 2
Efluen diInlet mg/l
- Hasil
pemeriksaan Lab tulis di bawah ini : Sumber : Dokumen SSK Kab. Banggai Kepulauan, 2016
c. Drainase Permukiman
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 52 umumnya disusun berdasarkan kebutuhan program dan anggaran yang tersedia.
Kriteria yang digunakan dalam penentuan tahapan pengelolaan drainase hamper sama seperti yang digunakan pada pengelolaan limbah domestic dan persam pahan, yaitu kepadatan penduduk dan daerah yang masuk dalam wilayah CBD/tempat komersil/pusat kota. Satu kriteria khusus yang digunakan dalam pengelolaan drainase adalah keberadaan genangan air di kelurahan atau desa yang bersangkutan.Genangan air menunjukkan indikasi terhambatnya aliran air menuju saluran drainase, baik disebabkan oleh tumpukan sampah, kapasitas tamping yang tidak mencukupi atau dikarenakan adanya kerusakan pada saluran drainase eksisting.
Berdasarkan hasil perhitungan tools pada instrumen t profil sanitasi, pembagian penanganan genangan di Kabupaten Banggai Kepulauan dibagi ke dalam 2 zona yaitu:
Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko tinggi dan sedang yang dapat diatasi dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang dengan pembangunan drainase tersier, sekunder dan primer serta penanganan genangan.
Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko sedang yang dapat diatasi dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang dengan pembangunan drainase tersier, sekunder dan primer.
Tahapan dalam pengelolaan drainase di Kabupaten Banggai Kepulauan dibagi dalan 2 zona Sebagai berikut :
Zona I meliputi wilayah :
1. Kecamatan Petasia 4. Kecamatan Petasia Barat
2. Kecamatan Petasia Timur 5. Kecamatan Bungku Utara 3. Kecamatan Lembo
Zona II meliputi wilayah :
1. Kecamatan Mamosalato 4. Kecamatan Mori Utara 2. Kecamatan Lembo Raya 5. Kecamatan Soyo jaya 3. Kecamatan Mori Atas
Tabel 7.35 Pengembangan Drainase Kabupaten Banggai Kepulauan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 53 Sumber : Dokumen SSK Kab. Banggai Kepulauan, 2016
Tabel 7.36 Wilayah Genangan dan Luas Genangan
N o
Wilayah Genangan Infrastruktur*
Lokasi
Sumber : Dokumen SSK Kab. Banggai Kepulauan, 2016
Tabel 7.37Kondisi Sarana dan Prasarana Drainase Perkotaan di Kabupaten Banggai Kepulauan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA |VII - 54 No Jenis Prasarana /
Sarana Satuan
Bentuk Penam - pang Saluran
Dimensi Kondisi Frekuensi
Pemeli-
- Saluran Sekunder A1
2.000 M Segi Empat
V 2 Kali/Tahun
- Saluran Sekunder A2
Bangunan Pelengkap - Rumah Pompa
- Saluran Sekunder B1
Sumber : Dokumen SSK Kab. Banggai Kepulauan, 2016 Keterangan:
*Bentuk penampang saluran: segi empat atau trapesium **B: lebar dasar saluran
***H: tinggi saluran
Adapun permasalahan secara umum yang dihadapi Kabupaten Banggai Kepulauan dalam pengelolaan air limbah domestik adalah:
- Tidak adanya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
- Lokasi pemukiman yang padat menyebabkan saluran limbah langsung disalurkan ke sungai
tanpa ada pembuatan saluran resapan.
- SPAL belum dianggap sebagai kebutuhan/prioritas.
- Kondisi SPAL yang dimiliki masyarakat belum memenuhi syarat
- Kurangnya perawatan sarana yang telah dibangun melalui proyek pemerintah karena
kurangnya biaya operasional untuk pemeliharaan sarana
- Terbatasnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan SPAL. - Terbatasnya alokasi dana untuk kegiatan sanitasi
Terdapat beberapa masalah spesifik terkait system drainase di kabupatean Banggai Kepulauan, antara lain :