• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI KNO3 TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG (Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI KNO3 TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG (Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

KNO

3

TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG

(

Dimocarpus longan

Lour)

SKRIPSI

OLEH

S U P I N I A T I

11C10407046

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT

(2)

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI

KNO

3

TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG

(

Dimocarpus longan

Lour)

SKRIPSI

OLEH

S U P I N I A T I

11C10407046

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT

(3)

Judul : Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3terhadap

Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longanLour) Nama Mahasiswa : Supiniati

NIM : 11C10407046 Jurusan : Agroteknologi

Menyetujui, Komisi pembimbing Pembimbing Utama,

Muhammad Jalil, SP, MP NIDN 0115068302

Pembimbing Anggota,

Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Ir. Rusdi Faizin, M. Si NIP. 19630811 199203 1 001

Ketua Program Studi Agroteknologi

(4)

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul :

Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3terhadap Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)

Yang disusun oleh :

Nama : SUPINIATI N I M : 11C10407046 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agroteknologi

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 21September 2015 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

1. Muhammad Jalil, SP., MP

Pembimbing I / Ketua TIM Penguji ... 2. Ir. T. Sarwanidas, M.Si

Pembimbing II ... 3. Irvan Subandar, SP., MP

Penguji Utama ... 4. Jasmi, SP., M.Sc

Penguji Anggota ... Meulaboh, 21 September 2015 Ketua Prodi Agroteknologi,

(5)

Ya Allah…..

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”

(Al-Kahfi : 109)

“Orang Alim itu bersama Ilmunya ditempatkan di Surga”..

Ya Allah… Jadikanlah ilmuku ini bermanfaat untuk diriku dan keluargaku. Sekelilingku, dan untuk negaraku…..

Jadikanlah aku pemuda yang berperilaku dalam berkata dan berbuat sesuai dengan firman - Firman-MU…..

Ya Allah jadikan ilmuku ini harum seperti parfum.. Mengharumkan jiwa ini yang penuh dengan dosa….

Teruntuk Ibunda ... yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku, membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malam Ibunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dan cercahan Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi, dan dorongan demi buah hatimu.

Teruntuk Ayahanda... yang sangat kucintai

Tutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmu Pegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelah

Hanya Allah yang dapat membalas semua jasamu... Demi sayang Ibu dan demi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih mereka melimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini dan engkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan...

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Suratman dan Ibunda tersayang Riani, kakek Kasirin dan Alhm nenekku tersayang Tukijem, adik-adik M. Ses Zainullah, Siti Khatija Harnum, Cut Habibah Intan Nurani, dan Akbar Qodri Romadhan Hamit yang saya banggakan, mereka semua penyemangat hidup dan inspirasi saya selama ini.

Terimakasih ku ucapkan kepada Abang, Kakak dan Adik Fakultas Pertanian yang saya banggakan. Ade Iruwanto SP, Maulidil Fajri SP, Dedi Darmansyah SP, Faisal Azis SP, Said Arismansyah SP, Robby, Fadil, Darwis, Mustafa, Debi, Jasman J, Said Juni, Ekar Juwita SP, Riska Aprilia SP, Eka, Halimatun, Cut Melinda, Heri Y, Yahya, Ilham, Heriyanto, Iqbal, Kausar, Nurlita, Risa, Ona, Abduh, Riski D, Fadhul, Sri. Sahabat Seperjuangan Ida, Shinta, Rahmi M, Suparman, Rajulis, Syahrol, Samsul, Arvanda, serta lainya yang tidak bisa disebut satu persatu…

Ya Allah...

Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan-Mu Amin ...

Supiniati, SP

Ya Allah…..

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”

(Al-Kahfi : 109)

“Orang Alim itu bersama Ilmunya ditempatkan di Surga”..

Ya Allah… Jadikanlah ilmuku ini bermanfaat untuk diriku dan keluargaku. Sekelilingku, dan untuk negaraku…..

Jadikanlah aku pemuda yang berperilaku dalam berkata dan berbuat sesuai dengan firman - Firman-MU…..

Ya Allah jadikan ilmuku ini harum seperti parfum.. Mengharumkan jiwa ini yang penuh dengan dosa….

Teruntuk Ibunda ... yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku, membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malam Ibunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dan cercahan Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi, dan dorongan demi buah hatimu.

Teruntuk Ayahanda... yang sangat kucintai

Tutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmu Pegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelah

Hanya Allah yang dapat membalas semua jasamu... Demi sayang Ibu dan demi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih mereka melimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini dan engkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan...

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Suratman dan Ibunda tersayang Riani, kakek Kasirin dan Alhm nenekku tersayang Tukijem, adik-adik M. Ses Zainullah, Siti Khatija Harnum, Cut Habibah Intan Nurani, dan Akbar Qodri Romadhan Hamit yang saya banggakan, mereka semua penyemangat hidup dan inspirasi saya selama ini.

Terimakasih ku ucapkan kepada Abang, Kakak dan Adik Fakultas Pertanian yang saya banggakan. Ade Iruwanto SP, Maulidil Fajri SP, Dedi Darmansyah SP, Faisal Azis SP, Said Arismansyah SP, Robby, Fadil, Darwis, Mustafa, Debi, Jasman J, Said Juni, Ekar Juwita SP, Riska Aprilia SP, Eka, Halimatun, Cut Melinda, Heri Y, Yahya, Ilham, Heriyanto, Iqbal, Kausar, Nurlita, Risa, Ona, Abduh, Riski D, Fadhul, Sri. Sahabat Seperjuangan Ida, Shinta, Rahmi M, Suparman, Rajulis, Syahrol, Samsul, Arvanda, serta lainya yang tidak bisa disebut satu persatu…

Ya Allah...

Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan-Mu Amin ...

Supiniati, SP

Ya Allah…..

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”

(Al-Kahfi : 109)

“Orang Alim itu bersama Ilmunya ditempatkan di Surga”..

Ya Allah… Jadikanlah ilmuku ini bermanfaat untuk diriku dan keluargaku. Sekelilingku, dan untuk negaraku…..

Jadikanlah aku pemuda yang berperilaku dalam berkata dan berbuat sesuai dengan firman - Firman-MU…..

Ya Allah jadikan ilmuku ini harum seperti parfum.. Mengharumkan jiwa ini yang penuh dengan dosa….

Teruntuk Ibunda ... yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku, membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malam Ibunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dan cercahan Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi, dan dorongan demi buah hatimu.

Teruntuk Ayahanda... yang sangat kucintai

Tutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmu Pegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelah

Hanya Allah yang dapat membalas semua jasamu... Demi sayang Ibu dan demi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih mereka melimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini dan engkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan...

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Suratman dan Ibunda tersayang Riani, kakek Kasirin dan Alhm nenekku tersayang Tukijem, adik-adik M. Ses Zainullah, Siti Khatija Harnum, Cut Habibah Intan Nurani, dan Akbar Qodri Romadhan Hamit yang saya banggakan, mereka semua penyemangat hidup dan inspirasi saya selama ini.

Terimakasih ku ucapkan kepada Abang, Kakak dan Adik Fakultas Pertanian yang saya banggakan. Ade Iruwanto SP, Maulidil Fajri SP, Dedi Darmansyah SP, Faisal Azis SP, Said Arismansyah SP, Robby, Fadil, Darwis, Mustafa, Debi, Jasman J, Said Juni, Ekar Juwita SP, Riska Aprilia SP, Eka, Halimatun, Cut Melinda, Heri Y, Yahya, Ilham, Heriyanto, Iqbal, Kausar, Nurlita, Risa, Ona, Abduh, Riski D, Fadhul, Sri. Sahabat Seperjuangan Ida, Shinta, Rahmi M, Suparman, Rajulis, Syahrol, Samsul, Arvanda, serta lainya yang tidak bisa disebut satu persatu…

Ya Allah...

Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan-Mu Amin ...

(6)

iii

RINGKASAN

Supiniati. “Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3 terhadap

Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)”. Di bawah bimbingan Muhammad Jalil sebagai pembimbing utama dan T. Sarwanidas, sebagai pembimbing anggota.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi KNO3 terhadap viabilitas benih lengkeng serta nyata tidaknya

interaksi kedua faktor tersebut.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium benih Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar mulai tanggal 15 Mei sampai dengan tanggal 11 Juni 2015. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa benih lengkeng, media perkecambahan, baskom perkecambahan, air, senyawa prakecambah KNO3.

Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baskom perkecambahan, gelas ukur, alat tulis, jam, kertas label dan kamera.

Rancangan percobaaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor yang diteliti meliputi lama perendaman terdiri dari tiga taraf yaitu : 3 jam, 6 jam dan 9 jam. Konsentrasi KNO3terdiri dari empat taraf yaitu : 0,5, 1,0, 1,5, 2,0.

Peubah yang diamati meliputi : potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserampakan tumbuh dan vigor kecambah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap vigor kecambah, dan berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor benih lengkeng terbaik dijumpai pada lama perendaman 9 jam. Konsentrasi KNO3 berpengaruh sangat nyata terhadap vigor

kecambah, dan berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh dan daya berkecambah, namun berpengaruh tidak nyata terhadap kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor benih lengkeng terbaik dijumpai pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1. Terdapat interaksi yang

sangat nyata antara lama perendaman dan konsentrasi KNO3 terhadap vigor

(7)

iv

Puji beserta syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehimgga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3 terhadap Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)”. Selawat beriring salam penulis juga sanjungkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad Saw yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kealam berilmu pengetahuan.

Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Unversitas Teuku Umar. Mengiringi rasa syukur Alhamdulillah atas selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada.

1. Muhammad Jalil, SP., MP selaku pembimbing utama yang senantiasa bersedia meluangkan waktu, tenaga dan kerja keras maupun fikiran beliau dalam menuntun, membimbing serta mendidik dengan penuh kesabaran dan keuletan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

2. Ir. T. Sarwanidas, M.Si selaku pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam menuntun, membimbing, mengarahkan serta saran dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

3. Ir. Rusdi Faizin, M.Si Sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

4. Jasmi, SP., M.Sc Sebagai ketua prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar .

5. Ayahanda Suratman beserta Ibunda Riani dan Adik yang telah banyak memberikan cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Para sahabat dan teman seperjuangan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar atas kebersamaan dan dukungannya kepada penulis

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini nantinya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Amin ya rabbal alamin.

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Penelitian ... 4

1.3. Hipotesis ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Botani Tanaman Kelengkeng ... 5

2.2. Perendaman Benih ... 7

2.3. KNO3 ... 9

2.4. Viabilitas dan Vigor Benih ... 11

III. METODE PENELITIAN... 13

3.1. Tempat dan Waktu ... 13

3.2. Bahan dan Alat ... 13

3.3. Perancangan Percobaan ... 14

3.4. Pelaksanaan Penelitian ... 16

3.5. Pengamatan ... 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 20

4.1. Pengaruh Lama Perendaman ... 20

4.2. Pengaruh Konsentrasi KNO3... 22

4.3. Pengaruh Imteraksi ... 26

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 29

5.1 Saran ... 29

5.2 Kesimpulan ... 29

(9)

vi

Nomor Teks Halaman

1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3Terhadap Viabilitas Benih Lengkeng... 15

2. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh, Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman ... 20 3. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh,

Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3... 23

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman ... 21

2. Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3... 24

3. Daya Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3... 24

4. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3... 25

(11)

viii

Nomor Teks Halaman

5. Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan

Konsentrasi KNO3... 34

6. Analisis Ragam Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3... 34

7. Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3... 35

8. Analisis Ragam Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3... 35

9. Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3... 36

10. Analisis Ragam Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3... 36

11. Keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3... 37

12. Analisis Ragam keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3... 37

13. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3... 38

14. Analisis Ragam Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3... 38

15. Bagan percobaan ... 39

16. Dokumentasi Penelitian ... 40

(12)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) berasal dari utara India, Timur, Burma atau Cina (Tindall, 1994). Lengkeng yang dibudidayakan di Indonesia ada dua macam yaitu lengkeng lokal dan lengkeng introduksi. Lengkeng lokal ada beberapa kultivar diantaranya adalah lengkeng batu dan lengkeng kopyor (Prawitasari, 2002). Sedangkan lengkeng introduksi ada yang berasal dari Thailand misalnya lengkeng‘Diamond river’, dan yang berasal dari Vietmam adalah ‘Pimpong’ (Kuntarsihet al., 2005).

Tanaman lengkeng di Indonesia umumnya masih diusahakan dalam skala kecil sebagai sistem usaha tani perkarangan, sehingga kuantitas dan kualitas hasilnya masih rendah. Ini karena bahan tanam yang digunakan belum menggunakan bibit unggul, dan pemeliharaannya belum intensif. Tanaman lengkeng merupakan tanaman pohon berkayu keras, tinggi tanaman biasanya mencapai 12 m dan diameter tajuk sekitar 10 m. Perakaran dalam, sehingga tanaman lengkeng termasuk tanaman yang masih dapat tumbuh di tempat dengan permukaan air tanah dalam, atau tanaman yang tahan kekurangan air (Prosea, 1992).

(13)

Dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat

(viable) gagal berkecambah meskipun berada pada kondisi yang cocok untuk perkecambahan (Schmidt, 2002). Dormansi benih adalah ketidakmampuan benih hidup untuk berkecambah pada lingkungan yang optimum. Dormansi dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit benih, keadaan fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua keadaan tersebut. Namun demikian dormansi bukan berarti benih tersebut mati atau tidak dapat tumbuh kembali.

Akhirudin (2007), menyatakan perendaman dengan menggunakan bahan kimia sering pula dilakukan untuk memecahkan dormansi benih, bertujuan untuk menjadikan agar kulit biji lebih mudah masuk air pada saat imbibisi. Perendaman menggunakan air bersuhu tinggi teruji efektif menghilangkan bahan-bahan penghambat perkecambahan dan memicu pembentukan hormon pertumbuhan sehingga biji dapat berkecambah (Raharjo, 2002).

Ada beberapa teknik untuk mematahkan dormansi yaitu dengan skarifikasi secara mekanis, fisik maupun kimia. Salah satu cara efektif pematahan dormansi adalah dengan menggunakan larutan kimia. Tujuan utama yang diharapkan adalah memudahkan proses imbibisi, dengan menjadikan kulit biji menjadi permeabel sehingga mudah dimasuki oleh air saat proses imbibisi. Berbagai larutan yang biasa dipakai untuk pemecahan dormansi diantaranya adalah larutan KNO3dan

larutan lainnya (Sutopo, 2002).

(14)

3 perendaman air selama 6 jam pada benih tanjung (Mimusop elingi L.) merupakan perlakuan yang terbaik dengan meningkatkan persentase perkecambahan sebesar 83,33% dibandingkan perendaman benih tanjung dengan air selama 4 jam atau selama 2 jam.

Larutan kalium nitrat (KNO3) merupakan salah satu senyawa kimia yang

berpotensi untuk mematahkan dormansi suatu benih (Kartasapoetra, 2003). Karakteristik larutan KNO3 yang relatif ekonomis, aman dan mudah digunakan,

menjadi alasan banyak penelitian ilmiah mengenai pematahan dormansi menggunakan larutan tersebut. KNO3 digunakan sebagai promotor

perkecambahan dalam sebagian besar pengujian perkecambahan benih. Penelitian pada benih tanjung memperlihatkan hasil bahwa rerata kombinasi perlakuan (skarifikasi dan perendaman KNO3) memberikan nilai kecepatan berkecambah

42,6 hari lebih awal dibandingkan dengan kontrol dengan presentase perkecambahan 75,3%. Viarini (2007) dalam penelitiannya menyatakan, Kalium nitrat (KNO3) pada konsentrasi 0,2% dapat meningkatkan

perkecambahan benih Acacia nilotica menjadi 79% sedangkan pada konsentrasi KNO3 1% hanya memberikan 37% daya kecambah. Konsentrasi yang digunakan

untuk berbagai jenis biji tentunya tidak sama, tergantung kepada karakteristik biji yang bersangkutan.

(15)

Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi KNO3

yang tepat agar diperoleh viabilitas dan vigor benih lengkeng yang optimum.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi KNO3 terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng serta nyata

tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

1.3. Hipotesis

1. Lama Perendaman berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng 2. Konsentrasi KNO3berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng.

3. Terdapat interaksi antara konsentrasi KNO3dan lama perendaman terhadap

(16)

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. BotaniTanaman Lengkeng 2.1.1. Sistematika

Taksonomi lengkeng sebagai berikut: Divisi : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Famili : Sapindaceae Genus : Dimocarpus

Species : Dimocarpus longan Lour. [Germplasm Resoursces InformationNetwork (GRIN) dan Integrated Taxonomic Information System (ITIS), 2011.]

2.1.2. Morfologi a. Akar

Lengkeng adalah tanaman keras yang tumbuh tegak dengan ketinggian hingga mencapai 20 - 25 m dengan sistem perakaran tunggang yang kuat. Diameter batang lengkeng dapat mencapai 100 cm pada ketinggian 130 cm di atas permukaan tanah, warna batang coklat, permukaan batang kasar, batang lengkeng mempunyai percabangan yang banyak dan menyebar membentuk tajuk pohon yang membulat dan daun yang rimbun (Mursal, 2004).

b. Batang

(17)

panjang (dengan daun meruncing), dan berwarna hijau gelap. Batangnya bercabang banyak, arah cabang mendatar dan rapat (Sunarjono, 2007).

c. Daun

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun biasanya tipis melebar terdapat zat warna hijau yaitu klorofil. Daun mempunyai fungsi sebagai alat untuk pengambilan zat-zat makanan, pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), penguapan air (transpirasi), dan respirasi (Tjitrosoepomo, 1990). Bentuk dan ukuran daun sangat bervariasi tetapi daun mempunyai komposisi jaringan yang sama yaitu : epidermis dan derivatnya, mesofil, dan sistem pembuluh (Mauseth, 1988). Daun lengkeng merupakan daun majemuk dengan 3 - 6 pasang helai daun. Bentuk daun bulat memanjang, ujungnya agak runcing, tepi daun rata, daun tidak berbulu, permukaan daun lengkeng mengandung lapis-lapis lilin. Kuncup daunnya berwarna kuning kehijauan, ada pula yang berwarna merah (Sunanto, 1990).

d. Bunga

Bunga lengkeng terdapat pada bagian ujung atau terminal. Bunga berbentuk malai dengan bentuk percabangan monopodial, mahkota bunga berjumlah 5 petal (Mursal, 2004). Warna bunga kuning muda atau putih kekuningan.

e. Buah

(18)

7 setelah dilepas dari dagingnya. Daging buah terasa manis sekali dan harum (Sunarjono, 2007).

Buah lengkeng sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang dalam pemulihan stamina setelah sakit karena dapat memperkuat limpah, meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan dan menambah tenaga (Tampubolon, 1999).Buah lengkeng berguna pula menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang air kecil, mengatasi cacingan, mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia (Muhlisah, 1999).

Buah lengkeng ‘Diamond river’ berbentuk bulat yang terdiri atas kulit

buah,daging buah, dan biji. Kulit buah tipis dan berwarna hijau kecoklatan sampai coklat.Pericarpium pada kulit dapat bervariasi dalam warna dari kekuningan sampai coklat muda, dan kulit halus (Haryadi, 2007). Daging buah lebih tebal dibandingkan lengkeng lokal, berwarna putih bening, memiliki kadar air yang tinggi, beraroma harum khas lengkeng dan manis. Biji berbentuk bulat kecil dan berwarna cokelat (Usman, 2004).

2.2. Perendaman Benih

(19)

efektif menghilangkan bahan-bahan penghambat perkecambahan dan memicu pembentukan hormon pertumbuhan sehingga biji dapat berkecambah (Raharjo, 2002).

Air dalam proses perkecambahan berfungsi untuk mencairkan zat-zat makanan yang berada dalam keping biji yang disalurkan di dalam lembaga. Dalam lembaga telah tersedia bahan baku auxin dalam bentuk asam amino, yang dalam perkembangan pertumbuhan kecambah berubah menjadi auxin.

Penyebarluasan auxin kedalam tubuh kecambah akan berlangsung hingga ke pucuk akar. Untuk kelangsungan penyerapan ini secara mutlak dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal total (Rismunandar, 1999).

Selama proses perkecambahan, air dibutuhkan untuk perkembangan embrio dan endosperm sedangkan gas-gas seperti oksigen dibutuhkan untuk respirasi embrio (Kamil, 1979). Air dalam proses perkecambahan berfungsi untuk mencairkan zat-zat makanan yang berada dalam keping biji yang disalurkan di dalam lembaga. Untuk kelangsungan penyerapan ini secara mutlak dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal total (Rismunandar, 1999).

(20)

9 Imbibisi terjadi pada waktu biji kering yang tidak mempunyai kulit biji yang kedap diletakkan dalam kontak dengan air sebagaimana biji dalam tanah. Sementara air masuk, bahan-bahan koloid, terutama protein cenderung untuk menggembungkan dan penggembungan ini sering kali bertanggung jawab dalam pemecahan kulit biji. Derajat kontak antara tanah dan biji adalah penting untuk laju imbibisi karena air dalam tanah yang tak jenuh terdapat selaput tipis disekitar partikel-partikel tanah dan hanya untuk pengambilan air (Goldsworthy dan Fisher, 1996). Selama proses perkecambahan, air dibutuhkan untuk perkembangan embrio dan endosperm sedangkan gas-gas seperti oksigen dibutuhkan untuk respirasi embrio (Kamil, 1979).

2.3. KNO3

Potassium Nitrat (KNO3) merupakan salah satu perangsang

perkecambahan yang sering digunakan. KNO3 digunakan baik dalam

hubungannya dengan pengujian (ISTA 1996 dalam Schmidth 2002) dan dalam operasional perbanyakan tanaman. Menurut Hartmann et al. (1997) dalam

Schmidth (2002), peran fisiologis dari KNO3 tidak jelas. KNO3 mempunyai

pengaruh yang kuat terhadap persentase perkecambahan dan vigor pada perlakuan pendahuluan asam benih Acacia nilotica (Palani et al. 1995 dalam Schmidth, 2002).

Kombinasi perlakuan terbaik adalah pada perlakuan tanpa skarifikasi dengan konsetrasi KNO3 0,5% dan 0,4% yang masing-masing dapat

(21)

Nisa et al. (1984), bahwa KNO3 diduga dapat mengaktifkanefektifitas

giberelin,dimana giberelin dapatmengaktifkankerja enzim alfa amylase yang dapat meningkatkan perombakan pati sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bibit. Selanjutnya Wilkins (1989) menyatakan bahwa giberelin juga dapat meningkatkan efektifitas enzim proteiase menjadi asam amino dan peptide sedangkan enzim lipase merombak lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sehingga dapat diangkut kesumbu embrio untuk meningkatkan aktifitas sumbu embrio dalam pertumbuhan.

Kalium Nitrat (KNO3) merupakan bahan kimia yang paling banyak

digunakan untuk mempromosikan perkecambahan benih. Perendaman pada 7.500 ppm dan 10.000 ppm larutan KNO3memberikan hasil perkecambahan yang

signifikan, yaitu 64.54% untuk benih yang masih tertutup kulit benih dan 74.24% untuk benih tanpa kulit benih (Cetinba dan Koyuncu, 2006). Viarini (2007) dalam penelitiannya menyatakan, Kalium nitrat (KNO3) pada konsentrasi

0,2% dapat meningkatkan perkecambahan benih Acacia nilotica menjadi 79% sedangkan pada konsentrasi KNO3 1% hanya memberikan 37% daya kecambah.

Konsentrasi yang digunakan untuk berbagai jenis biji tentunya tidak sama, tergantung kepada karakteristik biji yang bersangkutan

Hasil penelitian Saleh et al. (2008), menyatakan bahwa benih aren berkecambah terbanyak diperoleh pada perlakuan skarifikasi ditambah KNO3 0,5

% yang direndam selama 36 jam ditambah suhu 400C yang dikecambahkan pada media tumbuh asal hutan aren + pupuk organik (1 : 1) + pupuk NPK 1 g/kg media yaitu daya berkecambah 83,33 – 86,67 %. Yucel dan Yilmaz (2009) menambahkan bahwa konsentrasi rendah dari KNO3 (0.5%, 1%) dapat

(22)

11

2.4. Viabilitas dan Vigor Benih

Viabilitas benih merupakan daya hidup benih yang ditunjukkan oleh fenomena pertumbuhan benih atau gejala metabolisme (Sadjad, 1994). Pengujian viabilitas benih bertujuan untuk mengetahui kemampuan hidup benih yang mencakup pengujian daya berkecambah dan vigor. Pengujian daya berkecambah memberikan informasi tentang kemungkinan tanaman dapat tumbuh normal berproduksi normal pada kondisi yang optimum. Viabilitas benih diartikan sebagai daya hidup benih yang ditunjukkan melalui gejala metabolisme dan fenomena pertumbuhan (Sadjad, 1972dalamIPB, 2010).

Pengujian viabilitas benih merangkum metode langsung dan tidak langsung. Uji langsung dilakukan melalui potensi tumbuh benih maksimum, daya kecambah benih, kekuatan tumbuh benih dan kecepatan tumbuh benih. Uji secara tidak langsung berkaitan dengan mutu benih hidup yang dapat ditunjukkan melalui gejala metabolisme benih, yaitu pernapasan, aktivitas enzim dan permeabilitas kulit (Sadjad, 1980 dalam IPB, 2010).Sedangkan vigor bertujuan menduga tanaman dapat tumbuh normal dan berproduksi normal pada kondisi suboptimum (Sadjad, 1993). Nilai kecepatan tumbuh benih menunjukkan vigor suatu benih. Benih dengan vigor tinggi lebih cepat tumbuh dibandingkan benih dengan vigor rendah (Sadjad, 1994). Kecepatan tumbuh benih mencerminkan vigor individu benih dikaitkan dengan waktu (Widajati et al., 2013).

(23)

merupakan indikasi viabilitas benih yang menunjukkan benih tumbuh kuat di lapangan dalam kondisi yang tidak ideal (Byrd, 1983).

Benih bervigor tinggi dicirikan oleh berbagai karakteristik, yaitu berkecambah cepat dan merata, bebas dari penyakit, tahan simpan, kuat dalam keadaan lapangan yang kurang menguntungkan dan efesien dalam memanfaatkan cadangan makanan, laju tumbuh atau pertumbuhan berat kering tinggi tidak menunjukkan perbedaan di lapangan dan dilaboratorium (Heydecker, 1977).

(24)

13

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Mei sampai dengan 11 Juni 2015.

3.2. Bahan dan Alat

a. Bahan

Bahan yang digunakanyaitu : 1. Benih lengkeng

Benih yang digunakan adalah benih baru yang belum mengalami kemunduran yang diambil langsung dari pedagang lengkeng yang berada di Meulaboh. Jumlah benih yang digunakan 648 benih, untuk masing-masing unit percobaan 18 benih per unit perlakuan dengan kualitas benih yang belum mengalami kemunduran.

2. Media perkecambahan

(25)

3. Air

Air aquades yang digunakan untuk perendaman benih lengkeng adalah air mineraldan membasahi media tanam hingga kapasitas lapang.

4. KNO3

Larutan senyawa pra perkecambahan yang digunakan adalah kalium nitrat (KNO3) dengan konsentrasi yang berbeda yaitu :K1= 0,5 g l air-1K2= 1,0g l air-1,

K3= 1,5g l air-1 dan K4= 2,0g l air-1.

b. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baskom perkecambahan dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm sebanyak 36 buah, gelas ukur, kertas label, dan alat tulis menulis.

3.3. Rancanga Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan. Terdapat dua faktor yang di teliti yaitu lama perendaman (L) dan konsentrasi KNO3(K).

Faktor lama perendaman (L), terdiri atas tigataraf yaitu : L1 = 3jam

L2 = 6 jam

L3 = 9 jam

Faktor konsentrasi KNO3(K), terdiri atas empattaraf yaitu :

K1 = 0,5g l air-1

K2 = 1,0 g l air-1

K3 = 1,5 g l air-1

(26)

15 Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan, secara keseluruhan terdapat 36 unit perlakuan. Susunan kombinasi perlakuan antara lama perendaman dan konsentrasi KNO3dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Susunan KombinasiPerlakuan Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3Terhadap Viabilitas Kelengkeng.

No Kombinasi Perlakuan Lama Perendaman (jam)

Model matematis dari rancangan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Yij = μ +Li+ Kj+ (LK)ij+ εij

Yij = Hasil pengamatan dari faktor lama perendaman (L) taraf ke- i,

faktor konsentrasi KNO3(K) taraf ke- j.

μ = Rata-rata umum

Li = Pengaruh faktorlama perendaman (L) taraf ke- i (i = 1,2,3)

Kj = Pengaruh faktor konsentrasi KNO3(K) taraf ke-j (j = 1,2,3,4)

(LK)ij = Pengaruh interaksi antaralama perendaman (L) taraf ke- i

dengan faktor faktor konsentrasi KNO3(K) taraf ke- j

εij = Galat percobaan dari faktor L taraf ke- i dan faktor K taraf ke-j

(27)

Apabila hasil uji F ternyata berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjutan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil), pada tingkat peluang 0,05 yaitu:

BNT0,05= t0,05; dB galat

Dimana:

KTg = Kuadrat Tengah Galat t = Diperoleh dari Tabel t0.05

dBgalat = Derajat Bebas Acak r = Ulangan

3.4. Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Benih

Benih lengkeng yang digunakan terlebih dahulu harus diseleksi agar benih yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, seleksi benih dapat dilakukan dengan cara seleksi benih yang hampir sama ukurannya dipilih untuk dilakukan perendaman dengan memakai larutan KNO3 dengan konsentrasi yang telah

ditentukan.

b. Persiapan Media

Media yangdigunakan untuk perkecambahan benih ialah tanah lapisan atas (top soil) kemudian tanah dibersikan dari segala kotoran dengan menggunakaan ayakan sebanyak satu kali ayakan, lalu tanah dan pupuk kandang dicampur dengan perbandingan 3 : 1. Dan kemudian media kecambah dimasukan kedalam baskom perkecambahan dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm.

c. Perendaman Benih

(28)

17 jam, dan 9 jam untuk masing-masing perlakuan. Perendaman dilakukan dengan cara benih lengkeng dimasukukan kedalam baskom yang berisikan larutan KNO3

dengan konsentrasi yang telah ditentukan yaitu : K1= 0,5 g l air-1K2= 1,0g l air-1,

K3= 1,5g l air-1 dan K4= 2,0g l air-1.

d. Pengecambahan Benih

Benih yang telah direndamdengan air yang telah bercamburkan konsentrasi KNO3 direndam seperti perlakuan selama 3 jam, 6 jam, dan 9 jam kemudian

diletakkan kedalam baskom perkecambahan dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm yang telah berisikan tanah dengan campuran pupuk kandang 3 : 1, dan kemudian dilakukan pengamatan mulai dari perkecambahan awal hingga berumur 27 hari untuk mengetahui indeks vigor dan viabilitasnya.

3.5. Pengamatan

a. Potensi Tumbuh (PT)

Nilai Potensi tumbuh di peroleh dengan mengamati jumlah benih yang menunjukkan gejala tumbuh yaitu munculnya akar dan plumula yang menembus kulit benih. Pengamatan dilakukan setiap hari, dinyatakan dalam persen sesuai rumus berikut ini :

PT = ∑ benih yang menunjukkan gejala tumbuh

∑ benih yang di tanam x100%

b. Daya Berkecambah (DB)

(29)

hipokotil dalam kondisi baik dan epikotil lebih kurang mempunyai satu daun primer dan satu tunas ujung yang sempurna. Pengamatan dilakukan pada hari ke-23, dan ke-27, yang dinyatakan dalam persen sesuai rumus berikut ini:

DB = ∑ KN Pengamatan I + ∑ KN Pengamatan II

∑ benih yang di tanam x100%

Keterangan: DB = Daya Berkecambah KN = Kecambah Normal c. Kecepatan Tumbuh (KcT)

Nilai kecepatan tumbuh dapat dihitung berdasarkan pengamatan jumlah benih yang berkecambah normal setiap harinya dari hari ke-13 sampai hari pengamatan terakhir hari ke-27 yang dinyatakan dalam persen perlakuan dan di hitung dengan rumus :

KcT = N1 D1+

N2 D1+ ⋯

Nn Dn

Keterangan : KcT = Kecepatan Tumbuh

N1...Nn= Jumlah kecambah normal1,2…n setelah perkecambahan D1...Dn = Jumlah hari pengamatan setelah perkecambahan (27 hari)

d. Keserempakan Tumbuh (KsT)

Perhitungan keserempakan tumbuh dilakukan terhadap kecambah normal kuat pada hari ke-25 yaitu antara pengamanan I (hari ke-23) dan pengamatan II (hari ke-27) setelah tanam dan dinyatakan dalam persen. Keserempakan tumbuh dihitung dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut :

KsT = ∑ Kecambah normal kuat

(30)

19 e. Vigor Kecambah (VK)

Vigor kecambah digunakan untuk mengetahui kemampuan benih untuk tumbuh dengan baik. Pengamatan dilakukan pada hari ke-27 dinyatakan dalam persen, sesuai dengan rumus berikut :

VK = ∑ kecambah vigor yang normal (kuat)

(31)

20 4.1. Pengaruh Lama Perendaman

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 2 sampai 10) menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap vigor kecambah, dan berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh benih lengkeng.

Rata-rata potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh dan vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai lama perendaman setelah diuji lanjut dengan BNT0,05disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh, Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah benih lengkeng pada berbagai lama perendaman

Parameter Lama Perendaman (Jam) BNT0.05 3 (L1) 6 (L2) 9 (L3)

Potensi Tumbuh (%) (35,65) (35,19) (40,74) -Arcsin√x 36,45 36,17 39,56

Daya Berkecambah (%) (35,33) (33,23) (40,84) -Arcsin√x 36,23 34,90 39,59

Kecepatan Tumbuh (%/etmal) (1,62) (1,56) (1,85)

-Arcsin√x 7,17 7,05 7,72

Keserempakan Tumbuh

(%) (22,69) (21,30) (24,54)

-Arcsin√x 28,05 27,21 29,49

Vigor Kecambah (%) (33,33) (31,48) (38,43) 3,49

Arcsin√x 35,01 ab 33,78 a 38,14 b

Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata pada uji lanjut BNT0,05

- ( ) = Data sebelum transpormasi

Tabel 2 menunjukkan bahwa vigor kecambah tertinggi ditunjukkan pada lama perendaman 9 jam (L3), yang berbeda nyata dengan lama perendaman 6 jam

(32)

21

potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh terbaik cenderung ditunjukkan pada lama perendaman 9 jam (L3), meskipun

secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan lama perendaman 3 jam (L3) dan 6 jam (L2).

Rata-rata vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai lama perendaman dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Rata-rata Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman 9 jam (L3)

menghasilkan vigor kecambah yang terbaik di bandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini diduga ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya persediaan makanan dalam biji dan pengaruh dari perendaman yang sangat singkat atau pun perendaman yang terlalu lama. Hal ini sesuai pendapat Delouche dalam Silomba (2006) menyatakan bahwa perlakuan perendaman dalam air berfungsi untuk mencuci zat-zat yang menghambat perkecambahan dan dapat melunakkan kulit benih. Perendaman dapat merangsang penyerapan lebih cepat.

(33)

Menurut Schmidt (2000), Perendaman adalah prosedur untuk mengatasi dormansi fisik, selain itu ada resiko bahwa benih akan mati jika dibiarkan dalam air sampai seluruh benih menjadi permeabel. Oleh karena itu, perlu diperoleh waktu perendaman yang tidak merusak benih dan dapat membantu pematahan dormansi jika dikombinasikan dengan perlakuan lain. Menurut Sutopo (2002), setiap biji tanaman mempunyai kisaran waktu yang tertentu untuk bisa berkecambah. Pada proses perkecambahan lama perendaman diketahui cukup membantu perkecambahan biji.

Menurut Copeland (1976) dalam Abidin (1993), mengemukakan bahwa ketika proses imbibisi berlangsung maka air akan masuk kedalam biji melalui kulit biji, kemampuan mengalami difusi dan masuk kedalam jaringan. Dengan masuknya air kedalam biji maka sel akan menjadi bengkak dan menyebabkan pecahnya dormansi.

Benih yang telah menunjukkan gejala tumbuh seperti tumbuhnya akar atau plumula dikatakan sudah ada potensi untuk tumbuh. Potensi tumbuh adalah persentase benih yang menunjukkan gejala tumbuh dalam pengujian langsung, dinyatakan hidup apabila akar dan plumula tumbuh dan menembus kulit, potensi tumbuh sangat dipengaruhi oleh faktor fisiologis, lingkungan dan umur simpan benih (Sadjad, 1980).

4.2. Pengaruh Konsentrasi KNO3

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 2 sampai 10) menunjukkan bahwa konsentrasi KNO3berpengaruh sangat nyata terhadap vigor kecambah, dan

(34)

23

Rata-rata potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh dan vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai konsentrasi KNO3setelah diuji dengan BNT0,05disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh, Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3.

Parameter Konsentrasi KNO3(g l air -1

(%) (31,48) (45,68) (37,04) (34,57)

5,71

Arcsin√x 33,99 a 42,49 b 37,28 ab 35,81 a

Daya

Berkecambah

(%) (31,12) (45,32) (37,80) (31,63)

6,53

Arcsin√x 33,76 a 42,26 b 37,74 ab 33,88 a Kecepatan

Tumbuh

(%/etmal) (1,46) (2,01) (1,76) (1,47)

-Arcsin√x 6,83 8,07 7,49 6,86

Keserempakan Tumbuh

(%) (19,75) (27,16) (23,46) (20,99)

-Arcsin√x 26,13 31,16 28,59 27,11

Vigor Kecambah

(%) (29,01) (43,21) (35,80) (29,63)

4,03

Arcsin√x 32,44 a 41,01 c 36,54 b 32,58 ab

Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata pada uji lanjut BNT0,05

- ( ) = Data sebelum transpormasi

Tabel 3 menunjukkan bahwa potensi tumbuh dan daya berkecambah benih lengkeng tertinggi dijumpai pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2), yang

berbeda nyata dengan konsentrasi KNO3 0,5 g l air-1 (K1) dan 2,0 g l air-1 (K4).

Vigor kecambah tertinggi dijumpai pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1(K2) yang

berbeda nyata dengan konsentrasi KNO30,5 g l air-1(K1), 1,5 g l air-1(K3), 2,0 g l

air-1 (K4) dan Keserempakan tumbuh tertinggi ditunjukkan pada konsentrasi

KNO3 1,0 g l air-1 (K2) meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang

tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

Hubungan antara potensi tumbuh, daya berkecambah dan vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai konsentrasi KNO3 dapat dilihat pada Gambar 2, 3

(35)

Gambar 2. Potensi Tum

Gambar 3. Daya Keca

Hasil penelitia dan vigor kecambah (K2), namun tidak

keserempakan tumbuh.

Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Konsent

ecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konse

itian menunjukkan bahwa potensi tumbuh, day bah tertinggi ditunjukkan pada konsentrasi KN

ak berpengaruh nyata terhadap kecepatan buh. Hal ini menunjukkan pada konsentrasi KN

onsentrasi KNO3

onsentrasi KNO3

daya berkecambah NO3 1,0 g l air-1

(36)

(K2) mampu mening

kecambah yang diam lengkeng yang direnda dormansi embrio dan sejalan pendapat S menggunakan bahan benih. Tujuannya ada untuk dimasuki air pa

Gambar 4. Vigor Keca

Rismunandar, bentuk asam amino, y menjadiauxin. Penye hingga ke pucuk ak dibutuhkan cukup air, t

ningkatkan potensi tumbuh, daya berkecam diamati dibandingkan perlakuan lainnya. Dika

rendam pada konsentrasi tersebut telah ma dan meningkatkan vigor benih sebelum penyim

Sutopo (2004) menyatakan bahwa perl an kimia sering digunakan untuk memecah adalah menjadikan kulit benih atau biji menja pada proses imbibisi.

ecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konse

ndar, (1999) yang menyatakan bahwa bahan baku no, yang dalam perkembangan pertumbuhan kec

yebarluasanauxinkedalam tubuh kecambah aka akar. Untuk kelangsungan penyebaran ini ir, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal

25 njadi lebih mudah

(37)

Menurut Danoesastro, (1993). Kalium nitrat (KNO3) merupakan garam

anorganik yang secara khusus disebut sebagai bahan kimia yang berpengaruh besar terhadap perlakuan pematahan dormansi. Kalium nitrat (KNO3) merupakan

senyawa kimia yang sering digunakan untuk memacu perkecambahan (Rinzani, 1998).

Menurut Sadjad et al, (1980), rangsangan yang diberikan KNO3 tergantung

pada konsentrasinya. Besar kecilnya persentase perkecambahan suatu benih bergantung pada tingi rendahnya konsentrasi KNO3 yang diberikan pada benih.

Bustamam (1989) dalam Anwar et al, (2008) menyatakan, dengan diberikanya KNO3 pada benih, terjadi perubahan konsentrasi antara zat penghambat dan zat

perangsang perkecambahan di dalam benih. Dalam hal ini, jumlah zat perangsang meningkat dan jumlah zat penghambat tetap, sehinga terjadi perkecambahan.

Wanafiah (2001), reaksi KNO3 sebagai zat perangsang dimulai dari proses

terurainya KNO3 menjadi nitrat (NO3-) dan tereduksi menjadi nitrit (NO2).

Firmansyah et al, (2007), kalium (K+) pada pertumbuhan berfungsi sebagai kofaktor fungsional dalam sintesis protein, osmosis, dan keseimbangan ion dalam sel.

4.3. Pengaruh Interaksi

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 2 sampai 10) menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata antara lama perendaman dan konsentrasi KNO3 terhadap vigor kecambah dan berpengaruh tidak nyata

(38)

27

Rata-rata vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai lama perendaman dan konsentrasi KNO3setelah diuji lanjut dengan BNT0,05disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata-rata Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

Lama Perendaman

(%) (25,93) (40,74) (31,48) (35,19) L2

Arcsin√x 29,35 ab 40,60 cd 37,36 cd 27,82 a (%) (24,07) (42,59) (37,04) (22,22) L3

Arcsin√x 37,40 cd 42,86 d 38,55 cd 33,75 b (%) (37,04) (46,30) (38,89) (31,48)

Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama berbeda tidak nyata pada uji lanjut BNT0,05

- ( ) = Data sebelum transpormasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa vigor kecambah tertinggi ditunjukkan pada lama perendaman 9 jam (L3) dengan konsentrasi KNO31,0 g l air-1(K2) serta lama

perendaman 3 jam (L1) denga konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2) dan pada lama

perendaman 6 jam (L2) dengan konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2). Hubungan

antara vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai lama perendaman dan konsentrasi KNO3dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 menunjukkan bahwa vigor kecambah tertinggi ditunjukkan pada lama perendaman 9 jam (L3) dengan konsentrasi KNO31,0 g l air-1(K2) serta lama

perendaman 3 jam (L1) dengan konsentrasi KNO31,0 g l air-1(K2) dan pada lama

perendaman 6 jam (L2) dengan konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2). Pada

perlakuan lama perendaman dengan konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2), dapat

meningkatkan vigor kecambah lebih baik dengan lama perendaman 3 jam (L1),

(39)

Gambar 5. Vigor Ke dan Konse

Hasil penelitia direndam dalam larut Secara umum perlakua pada benih lengkeng Yilmaz (2009) mena KNO3 dapat meningka

Akan tetapi konsentra Konsentrasi K yang sangat singka (Maideenet al.1990dal

Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai La onsentrasi KNO3

itian Sari et al. (2005) juga menyatakan bahw rutan KNO3 mampu meningkatkan viabilitas da

kuan pra perkecambahan dengan larutan KNO3

g mampu meningkatkan viabilitas dan vigor be enambahkan bahwa konsentrasi rendah (0.5%

gkatkan persentase perkecambahan benih Sal

trasi yang lebih tinggi dapat menghambat perke si KNO3 yang lebih dari 2,0 dan terendah 0,5 pa

(40)

29

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Lama perendaman berpengaruh nyata terhadap vigor kecambah, dan berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor benih lengkeng terbaik dijumpai pada lama perendaman 9 jam. 2. Konsentrasi KNO3 berpengaruh sangat nyata terhadap vigor kecambah,

dan berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh dan daya berkecambah, namun berpengaruh tidak nyata terhadap kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor benih lengkeng terbaik dijumpai pada konsentrasi KNO31,0 g l air-1.

3. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara lama perendaman dan konsentrasi KNO3terhadap vigor kecambah dan berpengaruh tidak nyata

terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor terbaik dijumpai pada lama perendaman 9 jam dengan konsentrasi KNO31,0 g l air-1.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan konsentrasi KNO3 yang lebih tepat dan efektif untuk meningkatkan perkecambahan benih

(41)

30

Abidin, Z. 1993. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa Bandung, Jakarta.

Akhiruddin. 2007. Pengaruh Lamanya Perendaman Dan Letak Benih Pada Bahagian Tongkol Terhadap Viabilitas Benih Jagung (Zea mays L). Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih, Takengon. 44 Hal.

Agromedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Agromedia Pustaka, Jakarta. 84 hal.

Anwar, A., Renfiyeni, dan Jamsari. 2008. Metode perkecambahan benih tanaman andalas (Morus macroura Miq.) Jurnal Jerami. 1(1):1-5.

Byrd, H. W. 1983. Pedoman Teknologi Benih (terjemahan). Pembimbing Nusa, Jakarta. 79 hlm.

Copeland, L.O. and M. B. McDonald. 1995. Principles of Seed Science and Technology. Thirth Edition. Kluwer Academic Publisher, London. 467p. Cetinba., M. and Koyuncu. 2006. Improfing germination of Prunus avium L. seed

by gibberellic acid, potassium nitrate and thio urea. Hort. Sci. 33 (3): 119-123.

Danoesastro, H. 1993. Zat Pengatur Tumbuh Dalam Pertanian. Yayasan Pembina Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta. 115 hal

Goldworthy, P. R Fisher, N. M. 1996. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Gadjah Mada University Press, Yokyakarta.

Germplasm Resoursces Infomation Network (GRIN) dan Integrated Taxonomic Information System (ITIS). 2011. [on line] http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?Source=profile&Symbol =Dilot&display=31[5 Mei 2012].

Heydecker. W and P. C. Bear. 1977. Seed streatmeants for improved performance survey attemted progmesisSeed Sci and Technol: no. Vol (5) 353-425 p. Haryadi, S. 2007. Pengantar Agronomi. Rajawali Pers, Jakarta.

Firmansyah, R., A. Mawardi H., dan M. Umar Riandi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Buku. Setia Purna Inves, Bandung. 218 p.

IPB. 2010. Tinjauan Pustaka Fisiologi Benih Padi Dan Viabilitas Benih. Hak Cipta Milik Institut Pertanian Bogor , Bogor.

(42)

31 Kamil, J. 1979. Teknologi Benih. Angkasa Raya, Padang.

Khurana, E. And J. S. Singh. 2001. Ecology of Tree Seed and Seedlings: Implication for Tropical Forest Conservation and Restoration. Curent Science. 8(6):748-757.

Kuntarsih, S., Wibawa., Samsuardi., dan Sutari. 2005. Budidaya Buah-BuahanLengkeng. Departemen Pertanian, Jakarta.

Mursal. 2004. Studi Pemacuan Pembungaan Dan Pembuahan Pada Tanaman Lengkeng (Euphoria longana Lam.) Untuk Produksi Buah Di Luar Musim. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mugnisjah, W. Q, Asep, S, Suwarto, Cecep, S. 1994. Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Nuraeni dan Maemunah. 2003. Peran air dan KNO3 dalam Pemecahan Dormansi Benih dan Pertumbuhan Bibit Kemiri (Aleurites moluccana W). Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Agroland Vol.10 No.3 september 2003.

Nisa, T.C., Jenimar dan S. Ginting. 1984 Pengujian pengaruh ethopon dan KNO3 dalam mempercepat perkecambahan biji kopi Arabika pada dua tingkat pemasakan buah. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud bekerja sama dengan USU Medan.

Prosea. 1992. Edibles Fruits and Nuts. Bogor Indonesia. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Prawitasari, T. 2002. Perkembangan Struktur Meristem Reproduktif pada ProsesPembungaan Tanaman Lengkeng. Jurnal Hayati, 9(4): 119-124. Rismunandar. 1999. Hormon Tanaman dan Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta. Rahardjo, 2002, Beberapa Cara yang Perlu Dalam Perkecambahan Kopi, Sub

Penelitian Budidaya Perkebunan Kopi, Bogor.

Sunanto, H. 1990. Budidaya Lengkeng dan Aspek Ekonominya. Jogyakarta: Kanisius, Yokyakarta.

Sunarjono, Hendro. 2007. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sari, M., E. Murniati dan R. Suhartanto. 2005. Pengaruh sarcotesta dan pengeringan benih serta perlakuan pendahuluan terhadap benih papaya (Carica papaya L.). Buletin Agronomi 33 (2): 23 . 30.

(43)

Sadjad, S. 1993. Dasar-Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

________. 1994. Kuantifikasi Metabolisme Benih. Jakarta Gramedia Widiasarana, Jakarta.

Sadjad, S., H. Suseno, S. S. Harjadi, Sugiharso, dan Sudarsono. 1980. Dasar-Dasar Teknologi. Buku. Instiut Pertanian Bogor. 216 p.

Schmidt, L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis. Terjemahan. Kerjasama Direktorat Jenderal Rehabiltasi Lahan dan Perhutanan Sosial dengan Indonesia Forest Seed Project, Jakarta. _______. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub

Tropis. Direktorat RLPS dan Danida Forest Seed Centre. Jakarta.

Sihotang, A. R. 1995. Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Kalium Nitrat (KNO3) terhadap Perkecambahan Benih Kemiri. Skripsi Fakultas Pertanian USU. Medan.

Silomba, D. Arruan. 2006. Pengaruh Lama Perendaman dan Pemanasan Terhadap Viabilitas Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jaqc.). Institut Pertanian Bogor. Bogor. 7 hlm

Sutopo, L. 1985. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Rajawali, Jakarta. 247 hal.

_______. 2002. Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

_______. 2004. Teknologi Benih. Fakultas pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Tindall, H.D. 1994. Sapindaceous fruits. Botany and holticulture. Hort. Rev., 16:143-196

Tjitrosoepomo, G. 1990. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Usman, B. 2004. Sukses Membuahkan Lengkeng dalam Pot. Agromedia Pustaka, Jakarta selatan.

Viarini, S, A. 2007. Perlakuan KNO3 dan Suhu Inkubasi Pengaruhnya Terhadap Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq var Tenera). Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Thesis.

Wanafiah, K. 2001. Inhibitor benih. Scribd. Diakses 10 Juni 2014. htp:/www.scribd.com/doc/102314924/Inhibitor-Benih.

(44)

33 Widajati, E., Murniati, E., Palupi, E.R., Kartika T, Suhartanto M.R., Qadir A.

2013. Dasar Ilmu dan Teknologi Benih, Bogor (ID): IPB Pr.

Widhityarini, D. Suryadi Mw, Purwantoro, A. 2011. Pematahan Dormansi Benih Tanjung Dengan Skarifikasi Dan Perendaman Kalium Nitrat.

Yucel, E. and G. Yilmaz. 2009. Effect of different alkaline metal salts (NaCl, KNO3), acid concentrations (H2SO4) and growth regulator (GA3) on the

(45)

Lampiran 1. Rata-rata Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

Perlakuan

Ulangan Ulangan

Total Rerata

% Arc sin√x

I II III I II III

L1K1 27.78 22.22 38.89 31.81 28.13 38.58 98.51 32.84

L1K2 33.33 38.89 55.56 35.27 38.58 48.19 122.04 40.68

L1K3 33.33 44.44 16.67 35.27 41.81 24.10 101.17 33.72

L1K4 38.89 44.44 33.33 38.58 41.81 35.27 115.66 38.55

L2K1 33.33 27.78 22.22 35.27 31.81 28.13 95.20 31.73

L2K2 50.00 38.89 50.00 45.00 38.58 45.00 128.58 42.86

L2K3 38.89 50.00 27.78 38.58 45.00 31.81 115.39 38.46

L2K4 38.89 22.22 22.22 38.58 28.13 28.13 94.83 31.61

L3K1 38.89 44.44 27.78 38.58 41.81 31.81 112.20 37.40

L3K2 38.89 55.56 50.00 38.58 48.19 45.00 131.77 43.92

L3K3 44.44 38.89 38.89 41.81 38.58 38.58 118.97 39.66

L3K4 55.56 27.78 27.78 48.19 31.81 31.81 111.80 37.27

TOTAL 465.51 454.23 426.39 1346.13

Ȳ= 37.39

Lampiran 2. Analisis Ragam Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

SK DB JK KT F.Hitung F.Tabel 0.05 0.01 Keterangan : tn = Tidak Nyata

(46)

35

Lampiran 3. Rata-rata Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

Perlakuan

Ulangan Ulangan

Total Rerata

% Arc sin√x

I II III I II III

L1K1 30.78 24.22 27.78 33.70 29.48 31.81 94.99 31.66

L1K2 35.33 34.33 62.56 36.47 35.87 52.27 124.62 41.54

L1K3 34.33 47.44 17.67 35.87 43.54 24.86 104.26 34.75

L1K4 41.89 44.44 23.22 40.33 41.81 28.81 110.95 36.98

L2K1 29.78 23.22 23.22 33.07 28.81 28.81 90.69 30.23

L2K2 51.00 29.78 50.00 45.57 33.07 45.00 123.65 41.22

L2K3 34.33 54.00 29.78 35.87 47.30 33.07 116.24 38.75

L2K4 36.33 18.67 18.67 37.07 25.60 25.60 88.27 29.42

L3K1 38.89 50.44 31.78 38.58 45.26 34.31 118.15 39.38

L3K2 40.89 52.00 52.00 39.75 46.15 46.15 132.05 44.02

L3K3 46.44 35.33 40.89 42.96 36.47 39.75 119.19 39.73

L3K4 53.00 23.22 25.22 46.72 28.81 30.15 105.68 35.23

TOTAL 465.97 442.16 420.59 1328.72

Ȳ= 36.91

Lampiran 4. Analisis Ragam Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

SK DB JK KT F.Hitung F.Tabel 0.05 0.01

(47)

Lampiran 5. Rata-rata Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

Perlakuan

Ulangan Ulangan

Total Rerata % Arc sin√x

I II III I II III

L1K1 1.43 1.30 1.11 6.84 6.54 6.04 19.42 6.47

L1K2 1.56 1.42 3.11 7.16 6.82 10.10 24.09 8.03

L1K3 1.49 2.26 0.76 6.98 8.61 5.01 20.61 6.87

L1K4 2.04 1.88 1.05 8.18 7.85 5.89 21.92 7.31

L2K1 1.22 1.09 1.09 6.32 5.97 5.98 18.28 6.09

L2K2 2.25 1.56 1.96 8.59 7.16 8.03 23.78 7.93

L2K3 1.45 2.82 1.52 6.90 9.63 7.07 23.60 7.87

L2K4 1.85 0.87 1.04 7.79 5.33 5.83 18.96 6.32

L3K1 1.53 2.82 1.51 7.10 9.62 7.04 23.76 7.92

L3K2 1.87 2.13 2.24 7.84 8.36 8.58 24.78 8.26

L3K3 2.08 1.58 1.84 8.27 7.21 7.76 23.25 7.75

L3K4 2.26 0.99 1.29 8.61 5.71 6.51 20.84 6.95

TOTAL 90.60 88.82 83.84 263.26

Ȳ= 7.31

Lampiran 6. Analisis Ragam Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

SK DB JK KT F.Hitung F.Tabel 0.05 0.01 L 2 3.05 1.52 1.04tn 3.40 5.61 K 3 9.46 3.15 2.15tn 3.01 4.72 L.K 6 5.97 1.00 0.68tn 2.51 3.67 Galat 24 35.29 1.47

Total 35 53.78

KK = 16.58%

(48)

37

Lampiran 7. Rata-rata Keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

Perlakuan

Ulangan Ulangan

Total Rerata

% Arc sin√x

I II III I II III

L1K1 27.78 16.67 16.67 31.81 24.10 24.10 80.00 26.67

L1K2 22.22 16.67 50.00 28.13 24.10 45.00 97.22 32.41

L1K3 16.67 27.78 11.11 24.10 31.81 19.47 75.37 25.12

L1K4 22.22 27.78 16.67 28.13 31.81 24.10 84.03 28.01

L2K1 16.67 11.11 16.67 24.10 19.47 24.10 67.66 22.55

L2K2 27.78 22.22 22.22 31.81 28.13 28.13 88.06 29.35

L2K3 16.67 38.89 22.22 24.10 38.58 28.13 90.80 30.27

L2K4 27.78 16.67 16.67 31.81 24.10 24.10 80.00 26.67

L3K1 16.67 33.33 22.22 24.10 35.27 28.13 87.49 29.16

L3K2 27.78 22.22 33.33 31.81 28.13 35.27 95.20 31.73

L3K3 27.78 16.67 33.33 31.81 24.10 35.27 91.17 30.39

L3K4 27.78 16.67 16.67 31.81 24.10 24.10 80.00 26.67

TOTAL 343.47 333.66 339.86 1016.99

Ȳ= 28.25

Lampiran 8. Analisis Ragam keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

(49)

Lampiran 9. Rata-rata Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

Perlakuan

Ulangan Ulangan

Total Rerata

% Arc sin√x

I II III I II III

L1K1 27.78 22.22 27.78 31.81 28.13 31.81 91.74 30.58

L1K2 33.33 33.33 55.56 35.27 35.27 48.19 118.72 39.57

L1K3 33.33 44.44 16.67 35.27 41.81 24.10 101.17 33.72

L1K4 38.89 44.44 22.22 38.58 41.81 28.13 108.52 36.17

L2K1 27.78 22.22 22.22 31.81 28.13 28.13 88.06 29.35

L2K2 50.00 27.78 50.00 45.00 31.81 45.00 121.81 40.60

L2K3 33.33 50.00 27.78 35.27 45.00 31.81 112.07 37.36

L2K4 33.33 16.67 16.67 35.27 24.10 24.10 83.46 27.82

L3K1 38.89 44.44 27.78 38.58 41.81 31.81 112.20 37.40

L3K2 38.89 50.00 50.00 38.58 45.00 45.00 128.58 42.86

L3K3 44.44 33.33 38.89 41.81 35.27 38.58 115.66 38.55

L3K4 50.00 22.22 22.22 45.00 28.13 28.13 101.25 33.75

TOTAL 452.23 426.25 404.76 1283.24

Ȳ= 35.65

Lampiran 10. Analisis Ragam Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

SK DB JK KT F.Hitung F.Tabel 0.05 0.01

Keterangan : * = Nyata

(50)

39

L

3

K

2

(I)

L

1

K

2

(II)

L

3

K

1

(I)

L

2

K

3

(III)

L

3

K

4

(II)

L

1

K

1

(III)

L

1

K

2

(III)

L

2

K

2

(II)

L

2

K

4

(I)

L

1

K

4

(I)

L

1

K

4

(II)

L

1

K

4

(III)

L

3

K

2

(III)

L

2

K

1

(II)

L

2

K

3

(I)

L

2

K

1

(III)

L

2

K

4

(III)

L

3

K

1

(III)

L

2

K

3

(II)

L

1

K

3

(I)

L

2

K

4

(II)

L

1

K

3

(III)

L

1

K

2

(I)

L

2

K

2

(III)

L

3

K

1

(II)

L

1

K

1

(II)

L

3

K

3

(II)

L

1

K

1

(I)

L

3

K

2

(II)

L

2

K

2

(I)

L

3

K

3

(I)

L

3

K

4

(III)

L

3

K

3

(III)

L

1

K

3

(II)

L

3

K

4

(I)

L

2

K

1

(I)

(51)

Gambar1. Olahan tanah dicampur pupuk kandang

Gambar 3. Persiapan media tanam kewadah perkecambahan

Gambar 5. Peletakan Benih pada Media Kercambah.

Gambar 2. PersipanBenihlengkeng

Gambar4. Benih Yang Sudah Dilakukan Perendaman.

(52)

41

Gambar 7. Sesudah Peletakan Benih. Dan akan dilakukan penutupan benih dengan tanah

Gambar 9. Pengamatan benih pada pertama x di hari 13 HST penghitungan benih normal dan abnormal berkecambah

Gambar 11. Pengamatan benihhari ke 19 HST

Gambar 8. Sesudah dilakukan penutupan benih lalu disiram.

Gambar 10.Pengamatan hari ke 15 HST Penghitungan benih abnormal dan normal

(53)

Gambar 13. Benih yang Berkecambah Abormal23HST

Gambar 15. Benih yang Menunjukkan Kecambah Vigor 25 HST.

Gambar 17. Perbandingan antara Benih Mati, Abnormal, Normal dan Vigor

Gambar 14. Benih yang Berkecambah Normal 24 HST

(54)

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 1. Susunan KombinasiPerlakuan Lama Perendaman
Tabel 2. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh,Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah benih lengkeng padaberbagai lama perendaman
Gambar 1.Rata-rata Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama
Gambar 2. Potensi Tum Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Konsentonsentrasi KNO3
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan perlakuan perendaman berbagai jenis krioprotektan berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan laju perkecambahan (hari), kecambah normal (%),

Pengaruh lamanya perendaman tidak menunjukkan pengaruh mandiri pada uji viabilitas dan uji vigor terhadap panjang kecambah benih padi varietas Ciherang diduga kuat dikarenakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman benih dengan H2SO4 75% selama 10 menit berpengaruh meningkatkan kadar air, persentase laju perkecambahan, persentase

Hasil penelitian menunjukkan perlakuan perendaman berbagai jenis krioprotektan berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan laju perkecambahan (hari), kecambah normal (%),

Interaksi antara lama perendaman (P) dan konsentrasi atonik (A) berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap benih berkecambah dan berpengaruh nyata (p<0,05)

Analisis ragam (Lampiran 6) menunjukkan bahwa lama perendaman asam yang berbeda tidak memberikan berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tingkat kerenyahan pada kerupuk

Hasil uji sidik ragam variabel daya kecambah benih menunjukkan bahwa GA3 berpengaruh terhadap daya berkecambah, akan tetapi pada perlakuan waktu perendaman serta interaksi

Interaksi Dari analisis sidik ragam Lampiran 4 menunjukkan bahwa interaksi perlakuan konsentrasi natrium metabisulfit dengan lama perendaman berpengaruh berbeda tidak nyata P>0,05