• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN

A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS

Sepeda yang merupakan sebuah produk yang telah menjadi bagian hidup bagi masyarakat. Dengan bersepeda , orang memperbaiki kesehatan dan stamina, Dengan bersepeda pula orang mendekatkan diri secara langsung dengan udara dan alam di seputarnya. Besepeda itu terapi diri. Warga kota yang terbiasa melihat segala sesuatu dari balik layar diajak membiasakan diri lagi merasakan pergerakan badan, roda, udara, suara, angin, jalan, dan kenyataan alamai yang lain1.

Frame sepeda adalah salah satu komponen penting dalam sepeda, terletak pada bagian tengah, dengan sebagai tempat meletekan komponen-komponen sepeda lainnya seperti handle bar, stem, roda, Seat Post dan sadel. Hal ini tentu saja agar bisa menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat digunakan. Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam sebuah sebuah frame sepeda. Seperti geometri, bahan yang digunakan, serta kegunaan yang mengacu pada kebergunaan/tujuan frame tersebut dibuat.

Tema dari perancangan frame sepeda ini adalah pengembangan desain frame sepeda dengan mengaplikasikan fungsi sebuah puzzle dan menjadikan sebuah frame sepeda tidak hanya menjadi sebuah frame sepeda tetapi dapat menjadi benda lainnya dalam hal ini sebagai Floor Lamp.

Mengacu pada beberapa referensi yang ada bahwa pengembangan

frame sepeda yang didaur ulang menjadi benda lainnya, frame yang didaur ulang tidak bisa kembali lagi untuk menjadi sebuah frame sepeda alias bersifat permanen menjadi benda lain. Hal ini tentu hanya menyebabkan

frame sebagai elemen dekoratif dari hasil daur ulang tersebut bukan sebagai elemen utama daur ulang tersebut. Agar frame sepeda dapat menjadi elemen utama pada proses daur ulang menjadi benda lain, harus

1

Dudy Wiyancoko, Desain Sepeda Indonesia, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2010, hlm. 15.

(2)

memunculkan sifat multifungsi. Multifungsi berarti memiliki berbagai fungsi, seperti halnya frame ini bisa menjadi sebuah frame sepeda atau menjadi sebuah benda lain dalam hal ini floor lamp.

Sifat multifungsi ini tentu dapat menghemat pemakaian material untuk membentuk produk lain. Frame ini tentu saja juga akan mengeliminasi limbah material untuk membuat produk lain tersebut.

B. TATARAN SISTEM

Penyebaran produk ini bisa memanfaatkan komunitas sepeda, selain itu penting sekali untuk suatu produk mengikuti pameran produk baru, cara lain juga bisa dengan mengikutsertakan produk ke lomba-lomba yang berkaitan dengan inovasi dan pengembangan produk. Membuat berbagai promosi dan mengenalkan produk lewat media sosial diantaranya seperti instagram, facebook, twitter dan pinterest. Bisa juga menaruh produk di outlet yang berhubungan dengan sepeda seperti toko dan bengkel sepeda. Produk ini merupakan jenis produk multifungsi yang memiliki lebih

dari satu fungsi, jadi cara penggunaannya tergantung dari pemakainya yang ingini menggunakan produk ini menjadi apa.

Frame ini bisa menjadi sepeda jika ditambahkan komponen utama sepeda. Frame menggunakan geometri sepeda road bike dan dijadikan menjadi jenis sepeda fixed gear yang sederhana karena hanya menggunakan komponen utama dari sepeda.

Di sini frame dibagi menjadi empat bagian. Empat bagian ini disatukan jika ingin dijadikan menjadi sepeda. Setelah disatukan kemudian ditambahkan komponen utama sepeda.

(3)

Gambar 4. 1. Geometri Sepeda Fixed Gear Sumber: http://google.com

Frame yang dibuat menjadi produk ini merupakan frame sepeda fixed gear dengan geometri seperti pada gambar di atas.

Gambar 4. 2. Empat bagian frame yang terpisah Sumber: penulis

Komponen utama sepeda yang digunakan terdiri dari dua set ban depan dan belakang. Satu set ban terdiri dari hub, jari-jari, rim, ban luar dan ban dalam sepeda. pada bagian belakang ditambahkan gir belakang yang memiliki sistem six bolt untuk mendukung pemasangan komponen penghubung yang menghubungkan frame dengan ban agar menjadi meja.

(4)

Selain ban, komponen utama sepeda yaitu rantai, crank, pedal, saddle dan handlebar. Komponen ini yang nantinya ditambahkan ke bagian frame yang telah terpasang agar menjadi sepeda dan dapat digunakan.

Gambar 4. 3. Frame yang sudah disatukan dan ditambahkan komponen lainnya menjadi sepeda. Sumber: penulis

Dengan frame yang sama pengguna bisa membuatnya menjadi meja dan gantungan. Proses pembuatannya dengan membongkar frame menjadi empat bagian dan yang digunakan adalah top tube, down tube, segitiga belakang, satu set ban belakang, stem dan handlebar.

Setelah frame dibongkar, yang pertama digunakan ialah dudukan segitiga pada frame yang menjadi kaki dari meja dan bagian bawah gantungan. Kemudian dipasang komponen tambahan untuk menghubungkan dop dengan segitiga. Dop nantinya akan dijadikan menjadi meja.

Setelah itu as roda dihubungkan pada down tube yang memiliki drat juga sehingga bisa diputar dan kemudian dihubungkan dengan top tube dengan komponen tambahan lainnya.

(5)

Gambar 4. 4 Ilustrasi perakitan menjadi meja dan gantungan Sumber: penulis

Setelah itu bagian atas diberi tabung tambahan agar stem dan handlebar bisa terpasang yang nantinya akan menjadi bagian yang berfungsi sebagai gantungan.

(6)

Gambar 4. 5Pemasangan komponen tambahan untuk membentuk frame Sumber: penulis

Gambar 4. 6Komponen Down Tube yang memiliki drat yang difungsikan untuk menghubngkan bagian tiang dengan dop sepeda.

(7)

Sumber: penulis

Gambar 4. 7ilustrasi komponen frame menjadi meja dan gantungan Sumber: penulis

Jika semua komponen telah terpasang maka akan membentuk meja dan gantungan seperti gambar di atas.

C. TATARAN PRODUK

Produk yang dibuat adalah frame yang dikembangkan sehingga tidak hanya dipakai untuk bersepeda saja melainkan bisa digunakan menjadi produk lain yaitu menjadi meja dan gantungan.

(8)

Frame yang digunakan adalah frame sepeda fixed gear dengan bahan besi. Frame sepeda fixed gear mengikuti geometri sepeda road bike. Jenis frame yang dipilih yaitu frame fixed gear dengan posisi track bike. Yang biasanya geometrinya tidak terlalu membungkuk.

Gambar 4. 8Keterangan dan ukuran frame sepeda Sumber: penulis

Frame dibuat menjadi terpisah-pisah untuk menentukan produk yang ingin dibuat. Frame sepeda memiliki enam bagian penyusunnya seperti yang dijelaskan digambar. Dengan ukuran frame yang telah ditetapkan sangat berpotensial untuk membentuk produk meja dan gantungan.

(9)

Gambar 4. 9bagian yang dipisah dan sistem drat yang berlawanan arah Sumber: penulis

Pada awalnya bentuk frame dieksplorasikan untuk ditentukan bagian mana yang bisa dibelah. Kemudian setelah itu dicari sistem untuk membongkar-pasang frame.

Setelah melewati beberapa pencarian metode akhirnya dipilih sistem drat. Sistem drat dipilih karena terbilang yang paling aman juga tidak mengurangi estetis dari bentuk frame sepeda itu. Jadi tidak ada komponen penghubung tambahan untuk menyambungkan bagian-bagian frame.

Sistem drat dibuat kiri-kanan. Hal ini dimaksudkan agar ketika top tube atau down tube diputar, bagian kiri-kanannya saling mengunci dan

(10)

bisa tertutup rapat. Karena jika tidak dibuat drat kiri-kanannya frame akan sangat sulit menyatu mengingat sudut yang berbeda pada bagian top tube dan down tube jika dihubungkan dengan front tube dan seat stay.

Ketika melepas dan memasang frame arah putaran drat dibuat berlawanan arah dengan tangan kita agar tenaga yang dikeluarkan maksimal. Karena jika searah akan memakan banyak energi untuk membongkar dan memasangnya.

Gambar 4. 10tampak depan produk dan ukurannya Sumber: penulis

Gambar diatas merupakan tampak depan dari frame ketika dibuat menjadi meja dan gantungan. Dengan ukuran yang cukup besar sangat pas

(11)

jika diletakkan di dalam interior rumah ketika frame tidak digunakan saat berspeda.

Gambar 4. 11 Berbagai tampak frame ketika menjadi meja dan gantungan Sumber: penulis

(12)

Gambar 4. 12 Aplikasi produk di dalam ruangan Sumber: penulis

Gambar 4. 13 Aplikasi produk saat dipakai sebagai gantungan dan meja Sumber: penulis

(13)

D. TATARAN ELEMEN 1. Material

Material yang digunakan pada frame sepeda adalah besi campuran bernama Chromoly, sedangkan pada bagian drat dan sock-nya menggunakan material besi. Pada bagian drat dan sock proses pembuatannya menggunakan proses pembubutan.

2. Warna

A. Warna Cat dan Stiker

Warna pada cat dasar menggunakan warna Biru Navy dengan cat berjenis metalik, ditambah sentuhan finishing glitter dan varnish glossy agar tetap kontras disaat siang dan reflektif disaat malam.

Gambar 4. 14 Biru Navy

Warna kuning digunakan pada bagian decal—stiker— sebagai warna pendukung dari warna cat dasar. Warna kuning dipilih agar kontras dengan cat dasar, serta menimbulkan efek visibilitas—keterlihatan—baik pada siang maupun malam hari.

(14)

B. Warna Logo

Warna kuning yang sama digunakan pada logo, warna kuning sendiri memberi kesan kegembiraan, tenang, cerah dan ketegasan. Serta warna ini diyakini memiliki daya tarik yang kuat, karena mampu merangsang pandangan mata, merangsang aktivitas pikiran serta aktivitas mental.

Gambar 4. 16 Logo

3. Tipografi

A. Tipografi pada Stiker

Tipografi pada stiker menggunakan font Arame Bold, font

tersebut mempunyai tingkat keterbacaan tinggi dan mengesankan kesan kuat, sehingga, font ini cocok digunakan untuk stiker serta sebagai instruksi pada frame sepeda.

Gambar 4. 17 Font Arame

B. Tipografi pada Logo

Tipografi pada logo menggunakan dua jenis font, yang pertama merupakan font CW Ciung Wanara, yang terdapat pada huruf ‘J’ dan ‘s’ pada ‘Jarasanda’, font ini cocok karena memberikan

(15)

kesan luwes, serta bentuk font-nya yang terpisah-pisah—walaupun ada sedikit pengubahan pada huruf ‘J’—seperti pada rancangan

frame yang dibuat, tentunya ini menjadi benang merah tersendiri dalam proses perancangannya.

Gambar 4. 18 Font Ciung Wanara

Kemudian tipografi yang kedua pada logo menggunakan

fontDiavlo Bold, namun pengubahan dilakukan pada tiap-tiap ujung dari hurufnya, yang sebelumnya mempunyai ujung yang lancip, diubah menjadi landai. Hal ini dilakukan agar mendapatkan kesan bersahabat dan tenang dari font tersebut, tentunya hal ini juga mengakomodasi arti warna kuning yang telah dipaparkan sebelumnya.

Gambar

Gambar 4. 2.   Empat bagian frame yang terpisah
Gambar 4. 3.   Frame yang sudah disatukan dan ditambahkan komponen lainnya menjadi sepeda.
Gambar 4. 4  Ilustrasi perakitan menjadi meja dan gantungan    Sumber: penulis
Gambar 4. 6 Komponen Down Tube yang memiliki drat yang difungsikan untuk menghubngkan  bagian tiang dengan dop sepeda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai permasalahan yang dihadapi khalayak sasaran yaitu keluarga kelompok tani/peserta pelatihan teridentifikasi sebagai berikut : (1) Pengetahuan para peserta tentang

terhadap faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap kinerja karyawan sehingga dapat diketahui faktor mana yang paling berpengaruh

Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan nilai kurs rata-rata antara kurs jual dan kurs beli

Hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam sistem periodik unsur Suatu unsur dalam sistem periodik di susun berdasarkan konfigurasi elektronnya, karena tiap

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi filtrat umbi gadung, daun sirsak, dan herba anting-anting pada berbagai

Keterbatasan produksi minyak dalam negeri dari tahun ke tahun menyebabkan pemerintah melakukan impor minyak mentah dan memberikan subsidi terhadap harga jual BBM jenis premium

pembuatan alternatif elemen interior atau eksterior, sebagai bagian dari pengembangan tugas praktik rancangan ‘rangka lanjar’ pada perkuliahan nirnama trimatra. Tugas