• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis sikap konsumen terhadap atribut skuter bebek matik bermerek Yamaha Mio : studi kasus pada anggota Klub Mataram Indie Otoped di kota Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis sikap konsumen terhadap atribut skuter bebek matik bermerek Yamaha Mio : studi kasus pada anggota Klub Mataram Indie Otoped di kota Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

i  

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Anggario Niko Sena Firmantyo NIM: 042214008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv   

Hidup ini indah, nikmatilah dengan bersyukur, jagalah apa yang kau punya, berikan berkat pada sesama dan andalkanlah selalu Tuhan Yesus Kristus

Don’t worry be happy, keep smile.

Sk ripsi ini sa ya pe rse m ba hk a n k e pa da : 

(5)
(6)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universita Sanata Dharma Yogyakarta :

Nama : Anggario Niko Sena F.

NIM : 042214088

Demi kepentingan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SKUTER BEBEK MATIK BERMEREK YAMAHA MIO” Studi kasus pada anggota klub Mataram Indie Otoped di kota Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkodean data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya ke Internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberikan royalti selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal, 12 Febuari 2010

Yang menyatakan,

(7)

vi

 

limpahan anugerah, berkat, rahmat, dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga

pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang dalam dan tulus

kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan berkat, kesehatan dan

kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma.

3. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Kepala

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

(8)

vii

 

6. Bapak Antonius Budi Susila, SE., M.Sos., Sc. selaku dosen Pembimbing II

yang dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis

selama menyelesaikan skripsi ini.

7. Perpustakan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

menyediakan fasilitas buku-buku sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

8. Untuk Klub Mataram Indie Otoped, terima kasih atas kerja samanya dan

bantuannya dalam penulisan skripsi.

9. Untuk Kedua Orang Tuaku, terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa, dan

dorongan yang telah diberikan kepada penulis selama masa studi sehingga

terselesaikan skripsi ini.

10.Untuk mbak Anggie dan mas Febri terima kasih atas dorongan semangat

dan bantuannya selama penulisan skripsi ini.

11.Keluarga di rumah Ngori, om sus dan tante yuli, terima kasih atas

kehangatan kekeluargaannya. Dek Theo, dek Yozie, dek Ruben, dan dek

Lisa, terima kasih atas semuanya.

12.Kepada segenap crew Violet tour and travel, khususnya kepada mas

Anton, mbak Rini, Guntur, Yor, terima kasih atas kesempatan dan

pengalaman yang boleh saya dapatkan serta motivasi untuk menyelesaikan

(9)

viii

 

berikan. Ayo cepet lulus!

15.Buat teman-temanku anak Manajemen 2004 dan 2005 semua rekan penulis

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan

persahabatan yang diberikan selama ini.

16.Temen –temanku futsal, Soni, Fauzan, Mara, Dimas, Yor, Hari, Restu,

Hendra, Wisnu, Enggar, Billy dan yang belum saya sebutkan ayo maju

terus teman teman dan jaga kekompakan selalu.

17.Temen-temen kontrakan ku dulu, buat Sonny, Dega, Fauzan dan Taufik,

terima kasih telah menampung ku selama setahun.

18.Keluarga Besar Pleton Inti Aradhana, Khususnya Pak Risman, Andien,

Okta, Wisnu, dan temen – temen yang lain yang belum saya sebutkan,

terima kasih telah menjadi bagian hidupku. ARADHANA !!!

19.Untuk Gembala Jemaat, para Majelis dan seluruh jemaat GKMI

(10)

ix

 

bagi semua pihak.

Yogyakarta, 3 November 2009

Penulis

Anggario Niko Sena F.

   

(11)

x

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ...iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN ABSTRAK ... xv

HALAMAN ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... .4

C. Batasan Masalah ... .4

D. Tujuan Penelitian ... .5

E. Manfaat Penelitian ... .6

F. Sistematika Penulisan………..6

BAB II LANDASAN TEORI ... .8

A. Pengertian Pemasaran ... .8

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 10

C. Konsep Pemasaran ... .11

D. Pengertian Perilaku Konsumen ... .13

E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 14

F. Sikap……… ... 17

G. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Sikap Konsumen ... 20

H. Komponen Atribut ... 20

I. Kerangka Konseptual ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 25

(12)

xi

H. Teknik Pemngumpulan Data……….31

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 31

J. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 39

A. Sejarah Klub Mataran Indie Otoped Yogyakarta ... 39

B. Visi dan Misi Mataram Indie Otoped Yogyakarta ………39

C. Struktur Organisasi……….39

D. Cabang – Cabang dari Mataram Indie Otoped Yogyakarta..….40

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………. ... 42

A. Deskripsi Data ... 42

B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas……… 45

C. Analisis Data Penelitian……… ... 59

D. Pembahasan………... ... 92

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……… ... 97

A. Kesimpulan………. . 97

B. Saran………... .. 99

C. Keterbatasan Penelitian……….. . 100

DAFTAR PUSTAKA………. .. 101

(13)

xii

Halaman

Tabel III.1 Definisi Operasional ... 29

Tabel III.2 Perhitungan Bobot ... 35

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43

Tabel V.3 Karakteristik Responden BerdasarkanTingkat Pendidikan ... 44

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 45

Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Nilai Harapan Konsumen ... 47

Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Nilai Keyakinan Konsumen ... 48

Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 49

Tabel V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

Tabel V.10Penilaian Konsumen Terhadap Atribut Yamaha Mio Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel V.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 52

Tabel V.12Penilaian Konsumen Terhadap Atribut Yamaha Mio Berdasarkan Usia ... 53

Tabel V.13Karakteristik Responden BerdasarkanTingkat Pendidikan ... 54

Tabel V.14Penilaian Konsumen Terhadap Atribut Yamaha Mio Berdasarkan Tingkat pendidikan ... 55

Tabel V.15Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 56

Tabel V.16Penilaian Konsumen Terhadap Atribut Yamaha Mio Berdasarkan Pekerjaan ... 57

Tabel V.17Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 58

(14)

xiii

Tabel V.22Sikap konsumen Terhadap Atribut Warna Butir 1 ... 65

Tabel V.23Sikap konsumen Terhadap Atribut Warna Butir 2 ... 66

Tabel V.24Sikap konsumen Terhadap Atribut Warna Butir 3 ... 67

Tabel V.25Sikap konsumen Terhadap Atribut Model Butir 4 ... 68

Tabel V.26Sikap konsumen Terhadap Atribut Model Butir 5 ... 69

Tabel V.27Sikap konsumen Terhadap Atribut Model Butir 6 ... 70

Tabel V.28Sikap konsumen Terhadap Atribut Kualitas Mesin Butir 7 .... 72

Tabel V.29Sikap konsumen Terhadap Atribut Kualitas Mesin Butir 8 .... 73

Tabel V.30Sikap konsumen Terhadap Atribut Kualitas mesin Butir 9 .... 74

Tabel V.31Sikap konsumen Terhadap Atribut Besarnya Harga Butir 1 ... 75

Tabel V.32Sikap konsumen Terhadap Atribut Besarnya Harga Butir 2 ... 76

Tabel V.33Sikap konsumen Terhadap Atribut Besarnya Harga Butir 3 ... 77

Tabel V.34Sikap konsumen Terhadap Atribut Cara Pembayaran Kredit Butir 4 ... 79

Tabel V.35Sikap konsumen Terhadap Atribut Cara Pembayaran Kredit Butir 5 ... 80

Tabel V.36Sikap konsumen Terhadap Atribut Cara Pembayaran Kredit Butir 6 ... 81

Tabel V.37Sikap konsumen Terhadap Atribut Service Butir 1 ... 82

Tabel V.38Sikap konsumen Terhadap Atribut Service Butir 2 ... 83

Tabel V.39Sikap konsumen Terhadap Atribut Suku Cadang Butir 3 ... 85

Tabel V.40Sikap konsumen Terhadap Atribut Suku Cadang Butir 4 ... 86

Tabel V.41Sikap konsumen Terhadap Atribut Suku Cadang Butir 5 ... 87

Tabel V.42Sikap konsumen Terhadap Atribut Garansi Butir 6 ... 88

Tabel V.43Sikap konsumen Terhadap Atribut Garansi Butir 7 ... 89

(15)

xiv

Halaman Tabel II.1 Kerangka Konseptual ... 24

(16)

xiv   

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SKUTER BEBEK MATIK BERMEREK YAMAHA MIO

Studi Kasus pada Anggota Klub Motor Mataram Indie Otoped di kota Yogyakarta.  

Anggario Niko Sena Firmantyo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk motor

Yamaha Mio di kota Yogyakarta, dan faktor atau atribut yang paling mempengaruhi terhadap

keputusan pembelian motor Yamaha Mio. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus

dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 76 orang responden.

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui gambaran profil konsumen dan

penilaian konsumen terhadap atribut digunakan analisis deskriptif, dan untuk mengetahui sikap

konsumen serta faktor atau atribut yang mempengaruhi konsumen digunakan metode analisis

Multiattribute Attitude Model.

Hasil Analisis deskriptif menunjukan bahwa paling banyak konsumen yang diteliti adalah

pria (85,52%), berusia 21 - 30 tahun (63,16%), berlatar belakang pendidikan SMU(57,89%),

berstatus sebagai pelajar/ mahasiswa (43,42%), dan tingkat pendapatan / pengeluaran / uang saku

perbulan sebesar Rp 300.000 – Rp 600.000 (32,89%). Hasil analisis Multiatribute Attitude

Model mengenai sikap konsumen adalah positif. Atribut yang paling mempengaruhi konsumen

(17)

xv

 

A Case Study an Members of Mataram Indie Otoped in Yogyakarta.

Anggario Niko Sena Firmantyo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This purpose of this research is to know consumers attitude towards Yamaha Mio

motorcycle attribute and the most influential attributein decision making to buy a Yamaha Mio.

This is a case study involving research samples of 76 respondents.

Data analysis technique to obtain a profil consumers in Yogyakarta was descriptbive

analysis. To know consumers attitude towards the atributes and which atribute is the most

influential, a Multiattribute Attitude model is word.

The descriotive analysis show that respondents are, man (85,52%), aged 21-30 (63,26%),

level of education of senior high school (57,89), students ( 43,42%), with pocket money /

expenditure of around Rp 300,000 – Rp 600,000 per month (32,89%). The result of the Multi

Atribute Attitude Model shows positive attitude of consmers toward the product, while the most

(18)

  1  A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman yang semakin pesat dewasa ini, berpengaruh

terhadap kebutuhan konsumen, baik yang bersifat langsung maupun yang

bersifat tidak langsung. Selain itu juga mengakibatkan banyaknya perusahaan

yang mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan ketatnya

persaingan antar produsen dalam menghadapi perkembangan jaman. Selain

itu juga sikap konsumen semakin kritis dan jeli dalam memilih barang-barang

dan jasa kebutuhannya. Oleh karena itu setiap perusahaan harus selalu bisa

untuk melihat peluang bisnis yang ada, selain itu juga dituntut untuk selalu

inovatif dan peka terhadap kebutuhan konsumen.

Saat ini salah satu industri yang berkembang cukup pesat adalah

industri otomotif, khususnya adalah kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Dengan banyaknya permintaan akan sepeda motor dan ditunjang dengan

kemajuan teknologi, membuat produsen sepeda motor melihat ini sebagai

peluang bisnis dan berusaha untuk bisa memasarkan produknya

seluas-luasnya dengan cara banyak mendirikan dealer-dealer motor, memberikan

promosi-promosi yang bisa menarik minat konsumen untuk membeli. Dan hal

tersebut memberikan dampak yang positif bagi konsumen.

Produsen sepeda motor saat ini harus pandai mengamati kebutuhan

dan keinginan konsumen sehingga dapat menyesuaikan produknya dengan

(19)

   

berbagai faktor, salah satunya adalah atribut yang melekat pada produk

tersebut. Dalam hal ini adalah atribut harga, model atau body motor,

keunggulan mesin, keunggulan teknologi, suku cadang, kenyamanan dan

kemudahan perawatan. Prioritas pemilihan atribut produk berbeda-beda oleh

setiap konsumen. Tergantung pada sikap konsumen dalam mengambil

keputusan untuk memakai produk yang dihasilkan produsen.

Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan

jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan

penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Setiap konsumen mempunyai sikap

yang berbeda-beda hal ini disebabkan Karena sikap seseorang terbentuk

sesuai dengan perkembangan individu karena lingkungan atau keluarga.

Melalui pemahaman perilaku konsumen terhadap atribut yang

melekat pada suatu produk dapat diramalkan keputusan konsumen dalam

pembelian, sehingga dapat dirumuskan suatu strategi pemasaran yang tepat

dalam rangka memenangkan persaingan. Akibatnya bidang pemasaran perlu

serius dalam rangka menghadapi persaingan ini, karena pemasaran

merupakan salah satu keinginan pokok yang dilakukan pengusaha (pemilik

dealer) dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup

usahanya.

Yamaha Mio adalah cerita manis bagi Yamaha Motor Kencana

Indonesia (YMKI). Beberapa kali angka penjualan bulanan YMKI berhasil

(20)

   

Indonesia, Mio juga muncul tahun 2003. Saat pertama hadir, YMKI memilih

menjual Mio dengan balutan tagline sebagai sepeda motor yang "mengerti

wanita." Tentu karena ukurannya yang ramping, ringan dan teknologi

matic-nya yang simpel. Termatic-nyata pendekatan ini mengena. Kaum wanita terutama

kalangan pekerja dan siswi sekolah mulai menggunakan Mio. Begitu

populernya Mio, cap sebagai sepeda motor khusus wanita akhirnya surut

juga. Banyak juga pria dari semua usia yang akhirnya ikut mondar-mandir

dengan Yamaha Mio. Dan memang belakangan, YMKI sendiri memilih

meninggalkan tagline awalnya tersebut. Apalagi sejak dikeluarkan Yamaha

Mio Soul yang dirilis pada tahun 2006. Produk ini makin mengatrol

hegemoni Yamaha di kelas bebek matic. Wakil Presiden Direktur PT Yamaha

Motor Kencana Indonesia (YMKI) Ir Dionisius Betti kepada pers di Jakarta

mengatakan, dari total penjualan motor Yamaha, dominasi pasar direbut jenis

motor skutik (skuter otomatik) Mio. konsumen tertarik Mio karena selain

andal, lebih murah dibanding produk lain, juga sangat mudah

pengoperasiannya (www.otomotif.com).

Alasan peneliti untuk mengadakan penelitian dibidang pemasaran

khususnya sikap konsumen terhadap skuter bebek matic merek Yamaha Mio,

karena pada pada beberapa tahun terakhir terjadi persaingan yang

meningkatkan penjualan sepeda motor di Yogyakarta. selain itu juga banyak

faktor atau atribut yang mempengaruhi sikap konsumen dalam keputusan

untuk melakukan pembelian sepeda motor. Atas latar belakang masalah

(21)

   

“ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP SKUTER BEBEK

MATIK MEREK YAMAHA MIO” STUDI KASUS PADA ANGGOTA KLUB MATARAM INDIE OTOPED DI KOTA YOGYAKARTA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah karakteristik konsumen menentukan penilaian atau sikap

konsumen terhadap atributYamaha Mio?

2. Apakah prioritas atribut Yamaha Mio dan sikap konsumen terhadap

atribut Yamaha Mio sejalan dengan penilaian atribut Yamaha Mio?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalahnya pada :

1. Karakteristik konsumen yang diteliti adalah jenis kelamin, usia, tingkat

pendidikan terakhir, pekerjaan, dan tingkat penghasilan.

2. Atribut yang melekat pada skuter bebek matik meliputi :

a. Produk

1) Warna 4) Keiritan Bahan Bakar

2) Model 5) Kenyamanan Jok Motor

3) Kualitas Mesin 6) Kapasitas Bagasi Motor

Penulis membatasi atribut produk yang diteliti meliputi; warna,

(22)

   

b. Harga

1) Besarnya harga

2) Cara pembayaran dengan kredit atau tunai

3) Harga Promosi

Penulis membatasi atribut harga yang diteliti pada besarnya

harga dan cara pembayaran bisa kredit atau tunai.

c. Pelayanan Purna Jual

1) Service

2) Garansi

3) Suku Cadang

3. Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang terhadap

suatu objek atau gagasan. Sikap konsumen sebelum membeli atau prabeli

berbeda dengan sikap konsumen setelah membeli atau purnabeli. Peneliti

hanya meneliti sikap konsumen terhadap atribut skuter bebek matik

setelah membeli atau purnabeli.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penilaian atau sikap konsumen Yamaha Mio

berdasarkan karakteristik.

2. Untuk mengetahui prioritas atribut Yamaha Mio yang dipilih konsumen,

sikap konsumen terhadap atribut Yamaha Mio dan Penilaiannya terhadap

(23)

    E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penulis berharap agar penelitian ini dapat digunakan bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan terutama yang berkaitan upaya peningkatan

kepuasan konsumen terutama terhadap atribut skuter bebek matik merek

Yamaha Mio.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian dapat menjadi tambahan dalam daftar kepustakaan yang

dapat dimanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk penelitian

lebih lanjut berkaitan dengan sikap konsumen dan tambahan referensi

bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai bagain dari suatu penerapan atas ilmu yang didapat

selama perkuliahan dan dapat menambah pengetahuan.

F. Sistematika Penelitian

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan landasan teori yang digunakan untuk

(24)

   

pengertian manajemen pemasaran, konsep pemasaran, pengertian

perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen,sikap, dan atribut produk.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini mencakup tentang jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, jenis

dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengambilan

sampel, teknik pengumpulan data, metode pengujian instrumen

dan analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisikan tentang sejarah terbentuknya Klub Mataram Indie Otoped Yamaha Mio Yogyakarta, visi dan misi.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini mengemukakan tentang analisis data yang telah

dikumpulkan berdasarkan teknik analisis data yang telah

ditentukan serta pembahasannya.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan

saran yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait serta

(25)

  8 

Dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan

pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan usahanya

dan mencapai tujuannya untuk memenangkan persaingan. Perusahaan harus

dapat menafsirkan kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya dengan

data-data pasar seperti lokasi tempat tingal konsumen, jumlah konsumen,

kesukaan dan data pasar lainnya. Data tersebut sangat membantu pemasar

dalam melakukan pekerjaannya dalam hal mengidentifikasi kebutuhan

konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga yang tepat, melakukan

promosi secara efisien dan mendistribusikannya, sehingga akan mempermudah

pemasar dalam menjual produknya. Setelah itu, perusahaan dapat mengambil

celah atau peluang dan menyusun strategi agar dapat mengungguli pesaingnya.

Ada beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan oleh pakar

pemasaran jasa, antara lain :

1. Philip Kotler (2004:10) menyatakan sebagai berikut:

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di

dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain.

Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut:

(26)

(barang, jasa, dan gagasan); nilai; biaya; dan kepuasan; pertukaran; dan

transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek.

2. The American Marketing Association (Kotler, 2000:8) menyatakan

sebagai berikut:

Marketing (management) is the process of planning and executing

the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods,

services to create exchanges that satisfy individual and organizational

goals.

3. William J. Stanton (dalam Swastha dan Irawan, 2005:5) menyatakan

sebagai berikut:

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Jadi, kita meninjau pemasaran sebagai suatu sistem dari

kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan

jasa kepada kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di

dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan

itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial dari

perusahaan. Pada umumnya, dalam pemasaran perusahaan berusaha

menghasilkan laba dari penjulan barang dan jasa yang diciptakan untuk

(27)

dilakukan untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mendistribusikan

program-program dan jasa yang disponsori oleh organisasi non-laba. Jadi,

tugas manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan

pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan perlu

adanya suatu kegiatan pokok agar perusahaan dapat menjual produk dan

memperoleh laba. Pemasaran begitu penting sehingga tidak dapat dipandang

sebagai suatu fungsi tersendiri, melainkan merupakan fungsi keseluruhan

bisnis dilihat dari sudut pandang hasil akhirnya yakni dari pemenuhan

kebutuhan pelanggan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:18) manajemen pemasaran

adalah analisis perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari

program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai

tujuan perusahaan. Sedangkan menurut Philip Kotler (dalam Swastha dan

Irawan 2005:7) Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan

pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan,

barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan

individu dan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi

(28)

harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk

memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.

Dengan demikian gambaran umum manajer pemasaran adalah

seseorang dengan tugas utama merangsang permintaan atau produk

perusahaan. Manajer pemasaran mengelola permintaan dengan melaksanakan

riset pemasaran, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam

perencanaan pemasaran, pemasar harus memutuskan pasar sasaran, posisi

produk dalam pasar, pengembangan produk, penetapan harga, saluran

distribusi, promosi, dan lain-lain.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

pemasaran adalah suatu sistem kerja dalam pemasaran yang harus dilakukan

untuk mengatur dan memenuhi permintaan konsumen, termasuk juga mengatur

hubungan yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen

sehingga tercapai tujuan yang telah diharapakan.

C. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap

keinginan dan kebutuhan konsumen, atau berorientasi pada konsumen. Konsep

pemasaran juga mengajarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan

harus dimulai dengan usaha mengenalnya dan merumuskan keinginan dan

kebutuhan dari konsumennya. Kemudian perusahaan itu harus merumuskan

(29)

dan distribusi setepat-tepatnya agar kebutuhan para konsumennya dapat

dipenuhi secara memuaskan.

Menurut Dharmmesta dan Hani Handoko (2000:6) konsep

pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan

hidup perusahaan. Defenisi tersebut mengungkapakan bahwa faktor pemuas

kebutuhan konsumen sangat penting untuk tercapainya salah satu tujuan

perusahaan yaitu, kelangsungan hidup perusahaan.

Di dalam konsep pemasaran itu terdapat 3 unsur pokok yaitu :

1. Orientasi pada konsumen

Perusahaan harus berorientasi kepada konsumen, maka perusahaan

harus menciptakan produk yang sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen.

Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen

harus :

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan

dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan.

c. Menetukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen.

(30)

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Setiap bagian dari perusahaan atau seluruh karyawan dalam perusahaan

mempunyai tanggung jawab agar tercapainya tujuan perusahaan dengan

memberikan kepuasan konsumen melalui koordinasi dalam kegiatan

pemasaran.

3. Kepuasan konsumen

Faktor yang penting bagi perusahaan dalam mendapatkan laba dalam

waktu jangka panjang ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang

dapat dipenuhi, maka perusahaan harus memperhatikan tanggapan dari

konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

D. Pengertian Perilaku Konsumen

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat

sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk dapat

menciptakan dan mempertahankan pelangan. Agar tujuan itu tercapai maka

perusahaan harus dapat memahami perilaku konsumennya.

Dharmmesta dan Handoko (2000:10) menyatakan perilaku

konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan

individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan-penentuan kegiatan

(31)

Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen itu:

1. Proses pengambilan keputusan

2. Kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai,

mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2004: 200) ada empat faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam mendayagunakan kemampuannya, yaitu :

1. Faktor-faktor budaya

a. Budaya: susunan nilai-nilai dasar, presepsi, keinginan dan perilaku

yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan institusi

penting lainnya.

b. Sub-budaya: sekelompok orang dengan sistem nilai bersama

berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama.

c. Kelas sosial: bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan

tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan,

dam perilaku yang sama.

2. Faktor-faktor sosial

a. Kelompok: dua orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk

mencapai sasaran individu maupun bersama

b. Keluarga: organisasi pembelian yang paling penting dalam

(32)

c. Peran dan status: peran seorang meliputi kegiatan-kegiatan yang

diharapakan dilakukan menurut orang-orang yang ada di sekitar

mereka. Setiap peran membawa status yang mencerminkan

penghargaan yang diberikan masyarakat.

3. Faktor-faktor pribadi

a. Umur dan tahap siklus hidup

Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup dalam keluarga,

tahap-tahap yang mungkin dilalui sesuai dengan kedewasaan

anggotanya

b. Pekerjaan

Pekerjaan sesorang mempengaruhi barang dan jasa yang akan

dibelinya.

c. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi mempengaruhi pilihan produknya

d. Gaya hidup

Gaya hidup adalah pola kehidupan sesorang seperti yang diperlihatkan

dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya.

e. Kepribadian dan konsep diri.

Kepribadian dan konsep diri adalah karakteristik psikologis unik

sesorang yang menghasilkan tanggapan-tanggapan yang relatif

(33)

4. Faktor-faktor psikologis

a. Motivasi adalah suatu kebutuhan secara cukup dirancang untuk

membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya.

b. Presepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran

yang berarti mengenai dunia.

c. Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku individu yang muncul

dari pengalaman.

d. Keyakinan sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu.

Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungannya seseorang

terhadap suatu objek atau gagasan.

F. Sikap

1. Pengertian sikap

Menurut Philip Kotler (1997:167) sikap adalah evaluasi perasaan

emosional dan kecenderungan yang menguntungkan dan bertahan lama

dari seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan. Sedangkan menurut

Hawkins (dalam Ferrinadewi, 2008:94) sikap adalah proses

pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi dan kognitif yang bersifat

(34)

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan sikap berarti

evaluasi dari perasaan seseorang yang memungkinkan orang cenderung

beresponden terhadap suatu obyek dalam lingkungan.

2. Komponen sikap

Sikap mempunyai tiga komponen ( Ferrinadewi, 2008:96) yaitu:

a. Komponen Kognitif

Dalam komponen kognitif terdiri dari keyakinan dan pengetahuan

konsumen tentang produk. Keyakinan dan pengetahuan tentang

produk ini berbeda antar satu konsumen dengan konsumen yang lain.

Misalnya “saya percaya produk X mempunyai….”

b. Komponen Afektif

Komponen afektif merupakan perasaan atau emosi kita terhadap

obyek tertentu. Biasanya diungkapkan dalam bentuk rasa suka atau

rasa tidak suka. Umumnya keyakinan konsumen akan suatu produk

melekat erat dengan perasaannya. Misalnya, “iklan z bagus”.

c. Komponen konatif

Keyakinan dan rasa suka pada suatu produk akan mendorong

konsumen melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan

(35)

3. Fungsi sikap

Menurut Solomon (2002) sikap mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Utilitarian Function

Fungsi utilitarian merupakan fungsi sikap yang berhubungan erat

dengan prinsip reward dan punishment. Pada beberapa kejadian

sering konsumen mengembangakan sikap terhadap produk hanya

didasarkan pada apakah produk tersebut memberikan kenyamanan

atau penderitaan.

b. Value Express

Sikap juga dapat berfungsi sebagai alat untuk menunjukan konsep

dirinya. Konsumen dapat memiliki perasaan suka atau tidak suka

terhadap suatu produk bukan karena manfaat yang ditawarkan

melainkan karena jawaban atas pertanyaan mereka “ apa yang

dapat dikatakan oleh produk ini tentang saya?”.

c. Ego-defensive function

Sudah menjadi naluri manusia untuk bersikap bertahan ketika

mereka merasa terancam dengan situasi atau obyek tertentu. Sikap

yang terbentuk untuk melindungi diri baik dari ancaman eksternal

maupun internal.

d. Knowledge function

Sikap dapat terbentuk karena adanya kebutuhan akan keteraturan,

struktur dan makna. Ketika konsumen berada dala kondisi yang

(36)

produk terbaru, makanya sikap yang terbentuk berfungsi sebagai

pengetahuan.

Keempat fungsi diatas secara unik dapat terjadi secara bersamaan dalam

suatu obyek atau situasi yang dihadapi oleh konsumen. meskipun

demikian umumnya hanya ada satu fungsi saja yang dominan

(Ferrinadewi, 2008:94).

4. Pembentukan sikap

Menurut Engel (1994 : 340) pembentukan sikap dibagi ke dalam dua

peranan, yaitu :

a. Peranan pengalaman langsung

Sikap seringkali terbentuk sebagai hasil kontak langsung dengan

obyek sikap. Karakteri penting dari sikap yang didasarkan pada

pengalaman langsung adalah sikap yang biasanya dianut dengan

kepercayaan yang lebih besar. Konsisten dengan hal tersebut,

penelitian memperlihatkan bahwa konsumen memiliki keyakinan yang

jauh lebih kuat mengenai sikap terhadap produk bila didasarkan pada

pemakaian produk aktual dibandingkan bila didasarkan pada iklan saja

(Engel 1994 :340).

b. Peranan pengalaman tidak langsung

Sikap dapat dibentuk tanpa adanya pengalaman aktual dengan suatu

obyek. sebagai contoh, banyak orang tidak pernah mengendarai

Mercedes Benz atau pergi berlibur ke Hawaii, tetapi mereka tetap

(37)

produk mungkin terbentuk bila pengalaman konsumen dengan produk

yang bersangkutan terbatas pada apa yang mereka lihat di iklan

(Engel, 1994:340).

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen

Dalam pembentukan dan perubahan sikap terdapat faktor- faktor

intern dan ekstern pribadi individu yang memegang peranan yaitu :

1. Faktor Intern

a. Selektivitas sendiri

Selektivitas senantiasa berlangsung karena keterbatasan individu atau

manusia untuk menerima semua rangsangan yang datang dari

lingkungan dengan taraf perhatian yang sama.

b. Daya pilih sesuai dengan keinginannya

Minat perhatiannya untuk menerima pengaruh yang datang dari luar

dirinya.

2. Faktor Ekstern

Dalam pembentukan dan perubahan sikap selain faktor- faktor intern

terdapat pula faktor ekstern, misalnya: pandangan baru ingin diberikan,

dengan melihat siapa yang memberikan pandangan baru tersebut.

H. Komponen Atribut

Pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan untuk

(38)

yang sebaiknya untuk tetap dipertahankan. Sebab apabila suatu produk

memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

pembeliannya maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen.

Produk yang demikian akan menjadi yang berhasil.

Menurut Indriyo Gitosudarmo (1995: 188) atribut produk adalah

suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar

produk-produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang

diharapkan oleh pembeli. Sedangkan menurut Tjiptono (1997 : 103) atribut

produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan

dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

Atribut ada dua macam, yaitu:

1. Atribut produk berupa sesuatu yang berwujud.

Meliputi: desain produk, ciri produk, mutu dan sebagainya. Desain

produk merupakan cara lain untuk menambahkan kekhasan produk.

Desain dapat merupakan salah satu senjata kompetitf yang paling ampuh

dalam perusahaan. Desain merupakan konsep lain yang lebih luas dari

gaya. Gaya hanya mendeskripsikan penampilan sebuah produk dan

merupakan daya tarik produk. Sebuah gaya yang sensional dapat menarik

perhatian tetapi tidak harus membuat produk itu berperforma lebih baik.

Berbeda dengan gaya, desain tidak hanya pada kulit luarnya saja tetapi

juga masuk kedalam jantung. Desain yang baik menyumbangkan

kegunaan atau manfaat produk dan coraknya. Desain yang baik akan dapat

(39)

produksi, dan memberikan keunggulan kompetitif yang kuat pada produk

didalam pasar sasarannya.

Ciri produk atau keistimewaan merupakan sarana kompetitif untuk

membedakan produk perusahaan dengan produk-produk pesaing. Menjadi

produsen pertama yang mengintroduksi ciri baru yang dibutuhkan dan

bernilai merupakan salah satu cara yang peling efektif untuk bersaing.

Mutu produk merupakan salah satu saran yang paling penting bagi

pemasar untuk menentukan posisi produknya. Mutu produk menunjukan

kemampuan subuah produk untuk menjalankan fungsinya. Termasuk

dalam mutu produk adalah ketahanlamaan, keterhandalan, ketelitian, taraf

kemudahan operasi dan perbaikan, dan atribu-atribut yang bernilai.

2. Atribut produk yang berupa sesuatu yang tidak berwujud

Meliputi: nama baik yang seringkali terdapat pada angan-angan

atau image konsumen terhadap nama merek yang diberikan terhadap

produk itu.

I. Kerangka Konseptual

Penelitian ini menganalisis penilaian konsumen terhadap atribut

skuter bebek Yamaha Mio berdasarkan karakteristik responden. Kemudian

menegtahui atribut apakah yang paling dominan mempengaruhi konsumen

dalam memilih untuk menggunakan skuter bebek Yamaha Mio dan juga

mengetahui sikap konsumen terhadap atribut skuter bebek Yamaha Mio. Pada

(40)

berdasarkan karekteristik responden terhadap atribut skuter bebek Yamaha

Mio. kemudian pada konsep yang kedua ingin mengetahui atribut apakah yang

membuat konsumen tertarik untuk membeli dan menggunakan Yamaha mio,

dan mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap atribut Yamaha Mio,

apakah masih dianggap sangat baik atau sangat tidak baik.

Pertama-tama penulis juga ingin mengetahui bagaimana

karakteristik konsumen Yamaha Mio, kemudian berdasarkan karakteristik

tersebut bagaimana konsumen menentukan penilaian atau sikap terhadap

atribut Yamaha Mio. Disini karakteristik konsumen yang digunakan adalah

jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan pengasilan. Kemudian

bagaimanakah penilaian konsumen berdasarkan karakteristik tersebut terhadap

atribut Yamaha Mio, apakah rendah atau tinggi. Tinggi atau rendah

menggambarkan apakah artribut Yamaha Mio sudah memuaskan konsumen.

Kemudian untuk mengetahui atribut apakah yang paling menjadi

prioritas konsumen untuk memilih dan menggunakan skuter bebek Yamaha

Mio, penulis menjabarkan atribut-atribut yang melekat pada skuter bebek

Yamaha Mio, seperti ; warna, model atau bentuk desain motor, kualitas motor,

harga, pelayanan service, dan suku cadang. Kemudian dari kesemua atribut,

konsumen akan memilih dan memberikan peringkat kepentingan, atribut mana

yang menjadi prioritas konsumen untuk memilih dan menggunakan Yamaha

Mio. Dan akan didapatkan tiga atribut yang menjadi prioritas konsumen untuk

(41)

Sikap konsumen yang dimaksud disini adalah sikap konsumen

terhadap atribut-atribut yang melekat pada skuter bebek Yamaha Mio. Penulis ingin mengetahui bagimanakah sikap konsumen terhadap atribut yang telah

dipilih oleh konsumen yang menjadi prioritas dalam memilih dan

menggunakan Yamaha Mio, apakah masih sejalan dengan prioritas atribut yang

dipilihnya, maksudnya adalah sikapnya sangat memuaskan terhadap atribut

yang menjadi protitasnya atau kurang memuaskan. Ini dilihat dari selisih antara

harapan konsumen terhadap atribut Yamaha Mio dengan keadaan nyata atribut

Yamaha Mio.

Gambar II.1

Gambar Kerangka Konseptual

Atribut Yamaha Mio

Sikap Konsumen Penilaian

Konsumen

Besarnya Harga Kualitas

Mesin

Cara Pembayaran

Kredit Service Suku Cadang

Model Warna

(42)

25

 

Jenis penelitian yang dilakukan penulis berupa studi kasus. Studi

kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan terhadap objek tertentu yang

populasinya terbatas, sehinga kesimpulan yang diambil hanya terbatas pada

objek yang diteliti.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anggota klub Mataram Indie Otoped.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap atribut produk yang

meliputi; warna, model, kualitas mesin, besarnya harga, cara

pembayaran, service, suku cadang dan garansi.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kota Yogyakarta dimana dijumpai konsumen

skuter bebek matik Yamaha Mio.

2. Waktu Penelitian

(43)

D. Variabel Penelitian

1. Karakteristik konsumen yang meliputi jenis kelamin, usia, latar belakang

pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan.

2. Sikap konsumen, yaitu penilaian konsumen terhadap keandalan atribut

skuter bebek matik Yamaha Mio yang meliputi,warna, bentuk body,

kualitas mesin, besarnya harga jual, sistem pembayaran kredit, garansi

produk, service dan spare part.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2002:55). Populasi dari penelitian ini adalah

anggota klub motor Mataran Indie Otoped (MIO) di kota Yogyakarta.

Penulis memilih anggota klub Mataram Indie Otoped sebagai populasi

dari penelitian ini dengan asumsi, sebagai anggota klub bisa dibilang

sebagai penggemar Yamaha Mio, dan biasanya penggemar Yamaha Mio

lebih cermat dalam mengamati produk Yamaha Mio dibandingkan

dengan konsumen biasa, sehingga anggota klub dianggap cocok untuk

dijadikan sampel penelititan dan dianggap mewakili populasi konsumen

(44)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk

menyimpulkan populasi, dan sebagian dari populasi tersebut benar-benar

mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 76 responden dengan tingkat kesalahan sampel 5% dan 5%

populasi. Ini didapat dari tabel Moser dan Kalton yang dikutip dari buku

D.A de Vaus (D. A de veus, 1991:73).

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel ada dua, yaitu probability sampling

dan nonprobability sampling. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah

probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana tiap anggota

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dan

yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu pemilihan sampel

dimana anggota dari populasi dipilih satu persatu secara random (mendapat

kesempatan yang sama) dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi.

Cara pemilihan sampelnya adalah dengan melakukan undian terhadap

anggota populasi. Disini penulis mengundi nomer daftar anggota populasi,

dan akan didapatkan 76 responden sesuai dengan jumlah sampel yang

dbutuhkan. Kemudian penulis mencari anggota dari Mataram Indie Otoped

Yogyakarat yang telah dipilih menjadi sampel berdasarkan undian yang telah

(45)

G. Definisi Operasional

Definis operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas

suatu variabel data bentuk yang dapat diukur. Definsi operasional ini

memberikan informasi rang diperlukan untu mengukur variabel-variabel yang

akan diteliti adalah:

1. Sikap adalah tanggapan konsumen terhadap atribut skubek matic

Yamaha Mio dan dapat bersikap positif atau negatif.

2. Atribut adalah segala sesuatu yang melekat pada skuter bebek matic

merek Yamaha Mio yaitu, warna, model, kualitas mesin, harga, cara

pembayaran kredit, service, garansi dan suku cadang.

3. Konsumen adalah orang yang membeli dan menggunakan skuter bebek

Yamaha Mio

4. Warna adalah kesan yang diperoleh mati yaitu corak rupa seperti merah,

biru, emas, dan lain-lain.

5. Kualitas mesin adalah mutu, yakni ukuran baik buruknya dari mesin

skuter bebek Yamaha Mio dan keawetannya tahan lamanya dan tidak

cepet rusaknya mesin skuter bebek merek Yamaha Mio.

6. Model adalah desain skuter bebek merek Yamaha Mio yang dirancang

sedemikian rupa sehingga dapat menarik konsumen untuk melakukan

pembelian.

7. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar dengan sejumlah uang

tertentu oleh konsumen yang hendak melakukan pembelian skuter bebek

(46)

8. Sistem pembayaran kredit adalah cara pembayaran yang dilakukan oleh

konsumen atas pembelian skuter bebek merek Yamaha Mio dengan cara

diangsur.

9. Service adalah perawatan motor yang dilakukan oleh mekanik-mekanik

ahli yang dilakukan di bengkel.

10.Suku cadang adalah bagian dari motor yang dapat diganti, dan terdapat

dibengkel, dapat berupa aksesoris maupun bagian mesin.

11.Garansi adalah jaminan terhadap motor yang diberikan oleh pabrik

dengan syarat kondisi tertentu dan jangka waktu tertentu.

Tabel III.1 Definisi Operasional

Konsep Variabel Indikator Uraian Skala

Pengukuran Atribut skuter bebek Yamaha Mio Tingkat keandalan atribut skuter bebek Yamaha Mio Warna dan Striping

- varian warna gelap dan cerah

- varian striping feminin dan sporty

-Skala Likert -Skala interval

Model

- Bentuk body racing

dan feminim -Skala Likert

-Skala interval

Kualitas Mesin

-Mesin yang awet

- mudah merawatnya -Skala Likert

-Skala Interval

Besarnya Harga

-lebih murah dibanding motor matic lainnya

-Skala Likert -Skala Interval

Sistem Pembayaran

Kredit

-besarnya angsuran -syarat pengambilan kredit motor yang mudah

(47)

Serice

- pelayanan service

yang baik -Skala Likert

-Skala interval

Suku Cadang

-harga suku yang terjangkau dan mudah didapatkan

-Skala Likert -Skala interval

Garansi

-lamanya waktu garansi

-mudah untuk mengurus garansi

-Skala Likert -Skala interval

Sikap Konsumen Terhadap Atribut Nilai sikap terhadap produk Kognitif -Percaya Yamaha Mio akan mampu bertahan lama di pasaran

- Yakin Yamaha Mio akan mampu bersaing dengan motor matic lainnya

-percaya Yamaha mio mempunyai teknologi yang canggih

-Skala Likert

Afektif

-Perasaan nyaman dan senang terhadap Yamaha Mio

-Ada perasaan memiliki produk

-Skala Likert

Kontif -Akan selalu membeli produk Yamaha mio -Akan selalu menggunakan Yamaha Mio

(48)

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang responden ketahui.

Adapun kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini dibagai

menjadi tiga bagian yaitu:

a. Bagian Pertama

Sejumlah 5 item pertanyaan mengenai data pribadi responden

konsumen Yamaha Mio.

b. Bagian Kedua

Berupa pertanyaan tentang atribut yang menjadi prioritas utama

dalam memilih dan memakai Yamaha Mio.

c. Bagian Ketiga

Sejumah 44 item pertanyaan mengenai sikap konsumen terhadap

atribut Yamaha Mio.

2. Wawancara

Wawancara adalah mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden

secara langsung untuk mendapat informasi dari responden.

I. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam bentuk

(49)

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan instrumen. Pengujian validitas

merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan

kecermatan dalam melakukan fungsinya. Rumus yang digunakan adalah

yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi

product moment sebagai berikut (Umar, 2003:80) :

(

) ( )( )

( )

[

]

[

( )

]

− = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n

rxy  

di mana:

xy

r   = koefisien korelasi product moment x = nilai tiap item

y = nilai seluruh item

n = jumlah responden

Dalam penelitian ini apabila nilai korelasi product moment rhitung >rtabel

dengan taraf signifikansi

( )

α 5% yang digunakan, maka kuesioner
(50)

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Atau dengan kata lain,

reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam gejala

yang sama. Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah koefisien Alpha

Cronbach. Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut (Umar, 2003:96):

⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − − = t X tt V V 1 1 M M r di mana: tt

r = koefisien reabilitas

M = jumlah butir

X

V = variansi butir-butir

t

V = variansi total

J. Teknik Analisis Data

1. Untuk menganalisis masalah yang pertama, penulis menggunakan rumus

analisis deskriptif, yaitu analisis yang menekankan pada pembahasan

data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara

sistematik dan tidak menyimpulkan hasil penelitian (Priyatno, 2008:10).

Analisis deskriptif yang digunakan pada penelitian adalah

(51)

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007:110) proporsi atau

presentase adalah membuat perbandingan suatu kasus dengan total

kasus yang ada dikalikan dengan nilai 100

Rumus dasar yang dipakai adalah :

 

P

 

=

(frekeunsisuatukasus) X100 N

 

P = Perhitungan Proporsi

N = Jumlah total kasus

b. Crosstabulation

Crosstabulation adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

menampilkan tabulasi silang dan berbagai pengukuran asosiasi dari

dua variabel atau lebih.

2. Untuk menjawab masalah kedua penulis menggunakan teknik analisis

data Multiattribute Attitude Model (MAM), yakni salah satu analisis data

yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap atribut skuter

bebek matik merek Yamaha Mio. Analisis ini juga mengetahui atribut

apa yang paling priorotas dalam menggunakan Yamaha Mio.

Analisis ini dilakukan dengan langkah-langkah :

a. Mengembangkan serangkaian atribut produk yang diperhitungkan

konsumen

b. Menentukan n (jumlah atribut) dengan cara memilih atribut produk

yang paling dominan, selanjutnya atribut tersebut diberi nilai dari 1

(52)

Urutan tingkat kepentingan Nilai

1 8

2 7

3 6

4 5

5 4

6 3

7 2

8 1

Jumlah 36

c. Besarnya nilai hasil kali urutan kepentingan dengan jumlah

responden yang menjawab menunjukan urutan tingkat kepentingan

atribut.

d. Menentukan Wi (bobot rata-rata) terhadap urutan kepentingan

suatu atribut dengan rumus :

Wi= X100

variabel nilai

jumlah

variabel masing

-masing nilai

Sehingga bobot urutan kepentingan masing-masing atribut adalah

(53)

Tabel III.2 Perhitungan bobot

Urutan kepentingan Bobot Bobot Rata-rata (Wi)

1 8 8/36 x 100 = 22,22

2 7 7/36 x 100 =19,44

3 6 6/36 x 100 =16,67

4 5 5/36 x 100 =13,89

5 4 4/36 x 100 =11,11

6 3 3/36 x 100 =8,33

7 2 2/36 x 100 =5,56

8 1 1/36 x 100 =2,78

e. Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1 – 5

urutannya sebagai berikut :

Sangat Berharap (SB)/Sangat Yakin (SY) 5

Berharap (B)/Yakin (Y) 4

Netral 3

Tidak Berharap (TB)/Tidak Yakin (TY) 2

Sangat Tidak Berharap (STB)/Sangat Yakin (SY) 1

f. Mencari nilai ideal dan nilai belief

1) Nilai ideal adalah suatu kondisi yang diharapkan konsumen

terhadap atribut produk.

Nilai ideal = Skor x

absolut responden ideal masing
(54)

Kemudian dicari nilai ideal rata-rata dengan rumus:

Nilai ideal rata-rata =

ideal responden ideal nilai total

2) Nilai belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen

ada pada atribut produk.

Nilai Belief = Skor x

absolute responden belief

masing-masing jawaban.

Kemudian dicari nilai belife rata-rata dengan rumus:

Nilai belief rata-rata =

belief Responden belief nilai Total

g. Menentukan sikap konsumen dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Engel, 1994:353):

Ab =

=

n

i 1

Wi

[

IiXi

]

di mana :

Ab = sikap konsumen terhadap suatu obyek

Wi = bobot rata-rata kepentingan terhadap atribut i

Xi = nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut i

Ii = nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut i

(55)

h. Memasukkan data dalam bentuk tabel, kemudian memasukan

kedalam rumus atau model.

i. Kemudian dapat diinterprestasikan dengan skala likert (Riduwan,

2002:14)

(skor tertinggi- skor terendah) x 76

hasilnya = (5-1) x 76 = 304

jarak tiap interval pada Skala Likert sebesar 60,8 ini didapat dari

8 , 60 5

304 =

hal ini dapat dilihat pada skala sikap di bawah ini :

0 60,8 121,6 182,4 243,2 304

keterangan:

0 -- 60,8 = sangat baik

60,9 -- 121,6 = baik

121,7 -- 182,4 = netral

182,4 -- 243,2 = tidak baik

243,3 -- 304 = sangat tidak baik

Hasil penelitian sikap keseluruhan berarti skala semakin kekiri

maka sikap konsumen secara keseluruhan semakin baik atau

positif, tetapi apabila semakin kekanan, maka sikap konsumen

(56)

39

 

Mataram Indie Otoped (MIO) merupakan klub matik yang tidak berada

dalam naungan dealer atau pabrikan motor di Indonesia. Klub ini berdiri pada

awal Desember 2004, tetapi pembentukan secara resmi mengenai organisasi

beserta AD/ART pada tanggal 27 Mei 2005. Pendiri klub matik ini adalah saudara

Dwi Utama dan Sapto Nugroho, sekretariat klub ini beralamat di Jl. Dr Sarjito,

Jetisharjo, JT II /539 Yogyakarta 55173, berikut ini gambaran organisasi klub

Mataram Indie Otoped:

A. Visi dan misi Mataram Indie Otoped (MIO) Yogyakarta

Visi Mataram Indie Otoped (MIO) adalah menyatukan hobi dan minat

para penggemar dan pengguna motor matik di Yogyakarta. Misi Mataram

Indie Otoped (MIO) adalah menjadikan organisasi sebagai sarana dan wadah

untuk menggabungkan hobi dan bertukar wawasan antar sesama pengguna

matik di Yogyakarta tempat untuk menggabungkan hobi dan bertukar

wawasan antar sesama pengguna matik di Yogyakarta.

B. Struktur Organisasi

Mataram Indie Otoped (MIO) Yogyakarta memiliki struktur organisasi

(57)

Struktur Organisasi Mataram Indie Otoped Yogyakarta

Gambar IV. 2.

Struktur Organisasi Mataram Indie Otoped Sumber: Data dan Daftar anggota MIO Yogyakarta

C. Cabang-cabang dari Mataram Indie Otoped

MIO Yogyakarta juga memiliki cabang yang disebut Mataram Indie

Otoped Distric di berbagai kabupaten seluruh DI Yogyakarta, seperti

Kabupaten Bantul dengan nama : PASTI DJOS (Pasukan Matic Djogja

Selatan), Kabupaten Kulon Progo dengan nama : BIAZ (BinangunAutomatic

Zone), Kabupaten Sleman dengan nama : MOC (Mio Owner Community),

Imogiri dan Kotagede dengan nama : MMC (Mio MaticCommunity).

Ketua Umum Mio 

Mio Ladies 

Divisi‐Divisi 

Bendahara 

Touring 

Keanggotaan  Humas 

(58)

D. Divisi-divisi pada MIO Yogyakarta

Selain divisi Touring, Keanggotaan, Humas dan MIO Ladies,

terdapat divisi-divisi lain yaitu: MARTO : Mio Art Owner (Divisi Kreatif

Mio Jogja), divisi ini merupakan divisi kreatif yang digunakan sebagai tempat

untuk belajar tentang modifikasi bagi anggota MIO Yogyakarta. KAMTO

:Kru Mio Trouble (Divisi Pertolongan Pertama Pada Touring), divisi ini

adalah bagian yang menangani apabila terjadi masalah pada saat

melakukakan Touring. LALI OMAH : Divisi Pecinta Ngampret dan Ngalong

Mio Jogja, divisi ini adalah divisi yang mengurus tempat-tempat yang dapat

(59)

42 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi

daftar pertanyaan mengenai karakteristik konsumen, atribut yang menjadi

prioritas konsumen dan sikap konsumen terhadap atribut Yamaha Mio. Alat

analisis yang digunakan yaitu: analisis deskriptif, untuk mengetahui

karakteristik responden dan penilaian atribut. Analisis yang kedua yaitu

Multiattribute Attitude Model (MAM).

Dengan menggunakan kuesioner yang telah disebarkan, maka penulis

memperoleh data mengenai karakteristik yang meliputi jenis kelamin, usia

responden, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Untuk

mengetahui frekuensi hasil dari karakteristik responden digunakan analisis

persentase.

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan

menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat

ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 65 85,52

Perempuan 11 14,48

Total 76 100

(60)

Berdasarkan tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin Laki-laki yaitu sebanyak 65 orang atau sebesar

85,52% dan sisanya sebanyak 11 orang atau sebesar 14,48% adalah

perempuan.

2.Usia Responden

Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi empat

kelompok umur, seperti yang tercantum pada tabel V.2 berikut ini:

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

dibawah 21 tahun 17 22,37

21 – 30 tahun 48 63,16

31 – 40 tahun 9 11,84

Diatas 40 tahun 2 2,63

Total 76 100

Sumber : Data Primer, lampiran 3, 2009

Berdasarkan tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden adalah kelompok umur 21 – 30 tahun ada sebanyak 48

(63,16%) responden, yang disusul oleh kelompok umur dibawah 21 tahun

sebanyak 17 (22,37%) responden, disusul kelompok umur 31 – 40 yaitu 9

(11,84%) responden, dan lebih dari 40 tahun, 2 (2,63%) responden.

3. Tingkat Pendidikan

Dalam penelitian ini, tingkat pendidikan responden dikelompokkan

(61)

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

Pekerjaan Jumlah Persentase

Tk 0 0

SD 1 1,32

SMP 0 0

SMU 44 57,89

Akademika/ Perguruan Tinggi 31 40,79

Total 76 100

Sumber : Data Primer, lampiran 3, 2009

Berdasarkan tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan

terakhir responden didominasi oleh kelompok SMU yaitu 44 (57,89%)

responden, yang disusul oleh akademika / perguruan tinggi, yaitu 31

(40,79%) responden, SD yaitu 1 (1,32%) responden dan tidak ada

responden yang pendidikan terakhirnya TK atau SMP.

4. Pekerjaan Responden

Dalam penelitian ini, pekerjaan responden dikelompokkan menjadi

lima bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.4 berikut ini:

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Persentase

Pelajar / Mahasiswa 33 43,42

Wiraswasta 8 10,53

Pegawai Swasta 28 36,84

Pegawai Negeri 0 0

Lain-lain 7 9,21

Total 76 100

Sumber : Data Primer, lampiran 3, 2009

Berdasarkan tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan

(62)

(43,42%) responden, yang disusul oleh Pegawai Swasta, yaitu 28

(36,84%) responden, wiraswasta yaitu 8 (10,53%) responden, lain-lain

yaitu 7 (9,21%) responden dan tidak ada responden yang bekerja sebagai

pegawai negeri.

5.Penghasilan Responden

Dalam penelitian ini, penghasilan responden dikelompokkan menjadi

empat bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.5 berikut ini :

Tabel V.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Responden

Penghasilan Jumlah Persentase

< Rp300.000 7 9,21

Rp 300.000 – Rp 600.050 25 32,89

Rp 600.000 – Rp 900.000 21 27,63

> RP 900.000 23 30,26

Total 76 100

Sumber : Data Primer, lampiran 3, 2009

Berdasarkan tabel V.5 di atas dapat dilihat bahwa penghasilan responden

didominasi dengan penghasilan sebesar Rp 300.000 – Rp600.000, yaitu 25

(32,89%) responden, yang disusul dengan penghasilan sebesar > Rp 900.000,

yaitu 23 (30,26%) responden, penghasilan sebesar Rp 600.000 – Rp 900.000

yaitu 21 (30,26%) responden.

B. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

(63)

ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan dalam

melakukan fungsinya. Rumus yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh

Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut

(Umar, 2003:80) :

(

) ( )( )

( )

[

]

[

( )

]

− = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n

rxy  

di mana:

xy

r = koefisien korelasi product moment

x= nilai tiap item

y= nilai seluruh item

n= jumlah responden

Dalam penelitian ini apabila nilai korelasi product moment

tabel hitung r

r > dengan taraf signifikansi

( )

α 5% yang digunakan, maka

kuesioner dinyatakan valid atau sahih.

Berikut ini adalah hasil analisis validitas dari semua pertanyaan tentang

nilai harapan atau nilai ideal konsumen terhadap atribut Yamaha Mio. 

Berdasarkan hasil uji validitas yang dihitung dengan menggunakan SPSS 15

diketahui bahwa semua item pertanyaan ternyata koefesien korelasi semua

butir dengan skor total diatas r-tabel, dimana r-tabelnya adalah 0,226.

Sehingga pertanyaan-pertanyaan ideal yang tertuang didalam angket

(64)

Tabel V.6

Ringkasan hasil uji validitas nilai harapan konsumen

Item r hitung r tabel Keterangan

item1a 0,541535725 0,226 Valid

item2a 0,471174077 0,226 Valid

item3a 0,438676767 0,226 Valid

item4a 0,422765714 0,226 Valid

item5a 0,441250104 0,226 Valid

item6a 0,562118182 0,226 Valid

item7a 0,609774597 0,226 Valid

item8a 0,679722736 0,226 Valid

item9a 0,507151164 0,226 Valid

item2.1a 0,675110096 0,226 Valid

item2.2a 0,641604816 0,226 Valid

item2.3a 0,693807625 0,226 Valid

item2.4a 0,607424186 0,226 Valid

item2.5a 0,6756606 0,226 Valid

item2.6a 0,757655657 0,226 Valid

item3.1a 0,583928295 0,226 Valid

item3.2a 0,66789279 0,226 Valid

item3.3a 0,657055898 0,226 Valid

item3.4a 0,689925349 0,226 Valid

item3.5a 0,710107735 0,226 Valid

item3.6a 0,561900306 0,226 Valid

item3.7a 0,618569451 0,226 Valid

Sumber : Data Primer diolah, lampiran 4, 2009

Berikut ini adalah hasil analisis validitas dari semua pertanyaan tentang

nilai keyakinan atau nilai belief konsumen terhadap atribut Yamaha Mio.

Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa semua item pertanyaan

ternyata koefesien korelasi semua butir dengan skor total diatas r-tabel,

dimana r-tabelnya adalah 0,226. Sehingga pertanyaan-pertanyaan ideal yang

tertuang didalam angket dinyatakan valid, sehingga bisa digunakan untuk

(65)

Tabel V.7

Ringkasan hasil uji validitas nilai keyakinan konsumen

Item r hitung r tabel Keterangan

item1b 0,583400827 0,226 Valid

item2b 0,625896671 0,226 Valid

item3b 0,540144106 0,226 Valid

item4b 0,450796916 0,226 Valid

item5b 0,529991051 0,226 Valid

item6b 0,651331252 0,226 Valid

item7b 0,754948552 0,226 Valid

item8b 0,681275418 0,226 Valid

item9bb 0,720941296 0,226 Valid

item2.1b 0,658555909 0,226 Valid

item2.2b 0,686937078 0,226 Valid

item2.3b 0,689323178 0,226 Valid

item2.4b 0,521883564 0,226 Valid

item2.5b 0,571335153 0,226 Valid

item2.6b 0,683422367 0,226 Valid

item3.1b 0,278459186 0,226 Valid

item3.2b 0,749066135 0,226 Valid

item3.3b 0,681805609 0,226 Valid

item3.4b 0,724046862 0,226 Valid

item3.5b 0,697324359 0,226 Valid

item3.6b 0,647817568 0,226 Valid

item3.7b 0,593214141 0,226 Valid

Sumber : Data Primer diolah, lampiran 4, 2009

2.Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Atau dengan kata lain,

reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam gejala yang

sama. Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah koefisien Alpha

Cronbach. Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut (Umar, 2003:96):

(66)

di mana:

tt

r = koefisien reabilitas

M = jumlah butir

X

V = variansi butir-butir

t

V = variansi total

Hasil uji reabilitas tentang variabel-vriabel penelitian, dapat diringkas

sebagaimana yang tersaji dalam tabel berikut :

Tabel V.8

Gambar

Gambar II.1
Tabel III.1
Tabel III.2
Gambar IV. 2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “ HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI WUJUD

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul PENGHAYATAN SPIRITUALITAS HATI PARA SUSTER PUTRI BUNDA