i
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Anggario Niko Sena Firmantyo NIM: 042214008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Hidup ini indah, nikmatilah dengan bersyukur, jagalah apa yang kau punya, berikan berkat pada sesama dan andalkanlah selalu Tuhan Yesus Kristus
Don’t worry be happy, keep smile.
Sk ripsi ini sa ya pe rse m ba hk a n k e pa da :
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universita Sanata Dharma Yogyakarta :
Nama : Anggario Niko Sena F.
NIM : 042214088
Demi kepentingan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SKUTER BEBEK MATIK BERMEREK YAMAHA MIO” Studi kasus pada anggota klub Mataram Indie Otoped di kota Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkodean data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya ke Internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberikan royalti selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.
Pada tanggal, 12 Febuari 2010
Yang menyatakan,
vi
limpahan anugerah, berkat, rahmat, dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga
pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang dalam dan tulus
kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan berkat, kesehatan dan
kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
3. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Kepala
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
vii
6. Bapak Antonius Budi Susila, SE., M.Sos., Sc. selaku dosen Pembimbing II
yang dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis
selama menyelesaikan skripsi ini.
7. Perpustakan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
menyediakan fasilitas buku-buku sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
8. Untuk Klub Mataram Indie Otoped, terima kasih atas kerja samanya dan
bantuannya dalam penulisan skripsi.
9. Untuk Kedua Orang Tuaku, terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa, dan
dorongan yang telah diberikan kepada penulis selama masa studi sehingga
terselesaikan skripsi ini.
10.Untuk mbak Anggie dan mas Febri terima kasih atas dorongan semangat
dan bantuannya selama penulisan skripsi ini.
11.Keluarga di rumah Ngori, om sus dan tante yuli, terima kasih atas
kehangatan kekeluargaannya. Dek Theo, dek Yozie, dek Ruben, dan dek
Lisa, terima kasih atas semuanya.
12.Kepada segenap crew Violet tour and travel, khususnya kepada mas
Anton, mbak Rini, Guntur, Yor, terima kasih atas kesempatan dan
pengalaman yang boleh saya dapatkan serta motivasi untuk menyelesaikan
viii
berikan. Ayo cepet lulus!
15.Buat teman-temanku anak Manajemen 2004 dan 2005 semua rekan penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan
persahabatan yang diberikan selama ini.
16.Temen –temanku futsal, Soni, Fauzan, Mara, Dimas, Yor, Hari, Restu,
Hendra, Wisnu, Enggar, Billy dan yang belum saya sebutkan ayo maju
terus teman teman dan jaga kekompakan selalu.
17.Temen-temen kontrakan ku dulu, buat Sonny, Dega, Fauzan dan Taufik,
terima kasih telah menampung ku selama setahun.
18.Keluarga Besar Pleton Inti Aradhana, Khususnya Pak Risman, Andien,
Okta, Wisnu, dan temen – temen yang lain yang belum saya sebutkan,
terima kasih telah menjadi bagian hidupku. ARADHANA !!!
19.Untuk Gembala Jemaat, para Majelis dan seluruh jemaat GKMI
ix
bagi semua pihak.
Yogyakarta, 3 November 2009
Penulis
Anggario Niko Sena F.
x
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ...iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
HALAMAN ABSTRAK ... xv
HALAMAN ABSTRACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... .4
C. Batasan Masalah ... .4
D. Tujuan Penelitian ... .5
E. Manfaat Penelitian ... .6
F. Sistematika Penulisan………..6
BAB II LANDASAN TEORI ... .8
A. Pengertian Pemasaran ... .8
B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 10
C. Konsep Pemasaran ... .11
D. Pengertian Perilaku Konsumen ... .13
E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 14
F. Sikap……… ... 17
G. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Sikap Konsumen ... 20
H. Komponen Atribut ... 20
I. Kerangka Konseptual ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Jenis Penelitian ... 25
B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 25
xi
H. Teknik Pemngumpulan Data……….31
I. Teknik Pengujian Instrumen ... 31
J. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 39
A. Sejarah Klub Mataran Indie Otoped Yogyakarta ... 39
B. Visi dan Misi Mataram Indie Otoped Yogyakarta ………39
C. Struktur Organisasi……….39
D. Cabang – Cabang dari Mataram Indie Otoped Yogyakarta..….40
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………. ... 42
A. Deskripsi Data ... 42
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas……… 45
C. Analisis Data Penelitian……… ... 59
D. Pembahasan………... ... 92
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……… ... 97
A. Kesimpulan………. . 97
B. Saran………... .. 99
C. Keterbatasan Penelitian……….. . 100
DAFTAR PUSTAKA………. .. 101
xii
Halaman
Tabel III.1 Definisi Operasional ... 29
Tabel III.2 Perhitungan Bobot ... 35
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43
Tabel V.3 Karakteristik Responden BerdasarkanTingkat Pendidikan ... 44
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 45
Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Nilai Harapan Konsumen ... 47
Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Nilai Keyakinan Konsumen ... 48
Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 49
Tabel V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50
Tabel V.10Penilaian Konsumen Terhadap Atribut Yamaha Mio Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51
Tabel V.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 52
Tabel V.12Penilaian Konsumen Terhadap Atribut Yamaha Mio Berdasarkan Usia ... 53
Tabel V.13Karakteristik Responden BerdasarkanTingkat Pendidikan ... 54
Tabel V.14Penilaian Konsumen Terhadap Atribut Yamaha Mio Berdasarkan Tingkat pendidikan ... 55
Tabel V.15Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 56
Tabel V.16Penilaian Konsumen Terhadap Atribut Yamaha Mio Berdasarkan Pekerjaan ... 57
Tabel V.17Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 58
xiii
Tabel V.22Sikap konsumen Terhadap Atribut Warna Butir 1 ... 65
Tabel V.23Sikap konsumen Terhadap Atribut Warna Butir 2 ... 66
Tabel V.24Sikap konsumen Terhadap Atribut Warna Butir 3 ... 67
Tabel V.25Sikap konsumen Terhadap Atribut Model Butir 4 ... 68
Tabel V.26Sikap konsumen Terhadap Atribut Model Butir 5 ... 69
Tabel V.27Sikap konsumen Terhadap Atribut Model Butir 6 ... 70
Tabel V.28Sikap konsumen Terhadap Atribut Kualitas Mesin Butir 7 .... 72
Tabel V.29Sikap konsumen Terhadap Atribut Kualitas Mesin Butir 8 .... 73
Tabel V.30Sikap konsumen Terhadap Atribut Kualitas mesin Butir 9 .... 74
Tabel V.31Sikap konsumen Terhadap Atribut Besarnya Harga Butir 1 ... 75
Tabel V.32Sikap konsumen Terhadap Atribut Besarnya Harga Butir 2 ... 76
Tabel V.33Sikap konsumen Terhadap Atribut Besarnya Harga Butir 3 ... 77
Tabel V.34Sikap konsumen Terhadap Atribut Cara Pembayaran Kredit Butir 4 ... 79
Tabel V.35Sikap konsumen Terhadap Atribut Cara Pembayaran Kredit Butir 5 ... 80
Tabel V.36Sikap konsumen Terhadap Atribut Cara Pembayaran Kredit Butir 6 ... 81
Tabel V.37Sikap konsumen Terhadap Atribut Service Butir 1 ... 82
Tabel V.38Sikap konsumen Terhadap Atribut Service Butir 2 ... 83
Tabel V.39Sikap konsumen Terhadap Atribut Suku Cadang Butir 3 ... 85
Tabel V.40Sikap konsumen Terhadap Atribut Suku Cadang Butir 4 ... 86
Tabel V.41Sikap konsumen Terhadap Atribut Suku Cadang Butir 5 ... 87
Tabel V.42Sikap konsumen Terhadap Atribut Garansi Butir 6 ... 88
Tabel V.43Sikap konsumen Terhadap Atribut Garansi Butir 7 ... 89
xiv
Halaman Tabel II.1 Kerangka Konseptual ... 24
xiv
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SKUTER BEBEK MATIK BERMEREK YAMAHA MIO
Studi Kasus pada Anggota Klub Motor Mataram Indie Otoped di kota Yogyakarta.
Anggario Niko Sena Firmantyo Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk motor
Yamaha Mio di kota Yogyakarta, dan faktor atau atribut yang paling mempengaruhi terhadap
keputusan pembelian motor Yamaha Mio. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus
dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 76 orang responden.
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui gambaran profil konsumen dan
penilaian konsumen terhadap atribut digunakan analisis deskriptif, dan untuk mengetahui sikap
konsumen serta faktor atau atribut yang mempengaruhi konsumen digunakan metode analisis
Multiattribute Attitude Model.
Hasil Analisis deskriptif menunjukan bahwa paling banyak konsumen yang diteliti adalah
pria (85,52%), berusia 21 - 30 tahun (63,16%), berlatar belakang pendidikan SMU(57,89%),
berstatus sebagai pelajar/ mahasiswa (43,42%), dan tingkat pendapatan / pengeluaran / uang saku
perbulan sebesar Rp 300.000 – Rp 600.000 (32,89%). Hasil analisis Multiatribute Attitude
Model mengenai sikap konsumen adalah positif. Atribut yang paling mempengaruhi konsumen
xv
A Case Study an Members of Mataram Indie Otoped in Yogyakarta.
Anggario Niko Sena Firmantyo Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This purpose of this research is to know consumers attitude towards Yamaha Mio
motorcycle attribute and the most influential attributein decision making to buy a Yamaha Mio.
This is a case study involving research samples of 76 respondents.
Data analysis technique to obtain a profil consumers in Yogyakarta was descriptbive
analysis. To know consumers attitude towards the atributes and which atribute is the most
influential, a Multiattribute Attitude model is word.
The descriotive analysis show that respondents are, man (85,52%), aged 21-30 (63,26%),
level of education of senior high school (57,89), students ( 43,42%), with pocket money /
expenditure of around Rp 300,000 – Rp 600,000 per month (32,89%). The result of the Multi
Atribute Attitude Model shows positive attitude of consmers toward the product, while the most
1 A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan jaman yang semakin pesat dewasa ini, berpengaruh
terhadap kebutuhan konsumen, baik yang bersifat langsung maupun yang
bersifat tidak langsung. Selain itu juga mengakibatkan banyaknya perusahaan
yang mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan ketatnya
persaingan antar produsen dalam menghadapi perkembangan jaman. Selain
itu juga sikap konsumen semakin kritis dan jeli dalam memilih barang-barang
dan jasa kebutuhannya. Oleh karena itu setiap perusahaan harus selalu bisa
untuk melihat peluang bisnis yang ada, selain itu juga dituntut untuk selalu
inovatif dan peka terhadap kebutuhan konsumen.
Saat ini salah satu industri yang berkembang cukup pesat adalah
industri otomotif, khususnya adalah kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Dengan banyaknya permintaan akan sepeda motor dan ditunjang dengan
kemajuan teknologi, membuat produsen sepeda motor melihat ini sebagai
peluang bisnis dan berusaha untuk bisa memasarkan produknya
seluas-luasnya dengan cara banyak mendirikan dealer-dealer motor, memberikan
promosi-promosi yang bisa menarik minat konsumen untuk membeli. Dan hal
tersebut memberikan dampak yang positif bagi konsumen.
Produsen sepeda motor saat ini harus pandai mengamati kebutuhan
dan keinginan konsumen sehingga dapat menyesuaikan produknya dengan
berbagai faktor, salah satunya adalah atribut yang melekat pada produk
tersebut. Dalam hal ini adalah atribut harga, model atau body motor,
keunggulan mesin, keunggulan teknologi, suku cadang, kenyamanan dan
kemudahan perawatan. Prioritas pemilihan atribut produk berbeda-beda oleh
setiap konsumen. Tergantung pada sikap konsumen dalam mengambil
keputusan untuk memakai produk yang dihasilkan produsen.
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan
jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Setiap konsumen mempunyai sikap
yang berbeda-beda hal ini disebabkan Karena sikap seseorang terbentuk
sesuai dengan perkembangan individu karena lingkungan atau keluarga.
Melalui pemahaman perilaku konsumen terhadap atribut yang
melekat pada suatu produk dapat diramalkan keputusan konsumen dalam
pembelian, sehingga dapat dirumuskan suatu strategi pemasaran yang tepat
dalam rangka memenangkan persaingan. Akibatnya bidang pemasaran perlu
serius dalam rangka menghadapi persaingan ini, karena pemasaran
merupakan salah satu keinginan pokok yang dilakukan pengusaha (pemilik
dealer) dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya.
Yamaha Mio adalah cerita manis bagi Yamaha Motor Kencana
Indonesia (YMKI). Beberapa kali angka penjualan bulanan YMKI berhasil
Indonesia, Mio juga muncul tahun 2003. Saat pertama hadir, YMKI memilih
menjual Mio dengan balutan tagline sebagai sepeda motor yang "mengerti
wanita." Tentu karena ukurannya yang ramping, ringan dan teknologi
matic-nya yang simpel. Termatic-nyata pendekatan ini mengena. Kaum wanita terutama
kalangan pekerja dan siswi sekolah mulai menggunakan Mio. Begitu
populernya Mio, cap sebagai sepeda motor khusus wanita akhirnya surut
juga. Banyak juga pria dari semua usia yang akhirnya ikut mondar-mandir
dengan Yamaha Mio. Dan memang belakangan, YMKI sendiri memilih
meninggalkan tagline awalnya tersebut. Apalagi sejak dikeluarkan Yamaha
Mio Soul yang dirilis pada tahun 2006. Produk ini makin mengatrol
hegemoni Yamaha di kelas bebek matic. Wakil Presiden Direktur PT Yamaha
Motor Kencana Indonesia (YMKI) Ir Dionisius Betti kepada pers di Jakarta
mengatakan, dari total penjualan motor Yamaha, dominasi pasar direbut jenis
motor skutik (skuter otomatik) Mio. konsumen tertarik Mio karena selain
andal, lebih murah dibanding produk lain, juga sangat mudah
pengoperasiannya (www.otomotif.com).
Alasan peneliti untuk mengadakan penelitian dibidang pemasaran
khususnya sikap konsumen terhadap skuter bebek matic merek Yamaha Mio,
karena pada pada beberapa tahun terakhir terjadi persaingan yang
meningkatkan penjualan sepeda motor di Yogyakarta. selain itu juga banyak
faktor atau atribut yang mempengaruhi sikap konsumen dalam keputusan
untuk melakukan pembelian sepeda motor. Atas latar belakang masalah
“ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP SKUTER BEBEK
MATIK MEREK YAMAHA MIO” STUDI KASUS PADA ANGGOTA KLUB MATARAM INDIE OTOPED DI KOTA YOGYAKARTA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah karakteristik konsumen menentukan penilaian atau sikap
konsumen terhadap atributYamaha Mio?
2. Apakah prioritas atribut Yamaha Mio dan sikap konsumen terhadap
atribut Yamaha Mio sejalan dengan penilaian atribut Yamaha Mio?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalahnya pada :
1. Karakteristik konsumen yang diteliti adalah jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan terakhir, pekerjaan, dan tingkat penghasilan.
2. Atribut yang melekat pada skuter bebek matik meliputi :
a. Produk
1) Warna 4) Keiritan Bahan Bakar
2) Model 5) Kenyamanan Jok Motor
3) Kualitas Mesin 6) Kapasitas Bagasi Motor
Penulis membatasi atribut produk yang diteliti meliputi; warna,
b. Harga
1) Besarnya harga
2) Cara pembayaran dengan kredit atau tunai
3) Harga Promosi
Penulis membatasi atribut harga yang diteliti pada besarnya
harga dan cara pembayaran bisa kredit atau tunai.
c. Pelayanan Purna Jual
1) Service
2) Garansi
3) Suku Cadang
3. Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang terhadap
suatu objek atau gagasan. Sikap konsumen sebelum membeli atau prabeli
berbeda dengan sikap konsumen setelah membeli atau purnabeli. Peneliti
hanya meneliti sikap konsumen terhadap atribut skuter bebek matik
setelah membeli atau purnabeli.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penilaian atau sikap konsumen Yamaha Mio
berdasarkan karakteristik.
2. Untuk mengetahui prioritas atribut Yamaha Mio yang dipilih konsumen,
sikap konsumen terhadap atribut Yamaha Mio dan Penilaiannya terhadap
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penulis berharap agar penelitian ini dapat digunakan bahan pertimbangan
untuk menentukan kebijakan terutama yang berkaitan upaya peningkatan
kepuasan konsumen terutama terhadap atribut skuter bebek matik merek
Yamaha Mio.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian dapat menjadi tambahan dalam daftar kepustakaan yang
dapat dimanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk penelitian
lebih lanjut berkaitan dengan sikap konsumen dan tambahan referensi
bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai bagain dari suatu penerapan atas ilmu yang didapat
selama perkuliahan dan dapat menambah pengetahuan.
F. Sistematika Penelitian
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan landasan teori yang digunakan untuk
pengertian manajemen pemasaran, konsep pemasaran, pengertian
perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen,sikap, dan atribut produk.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini mencakup tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, jenis
dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengambilan
sampel, teknik pengumpulan data, metode pengujian instrumen
dan analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisikan tentang sejarah terbentuknya Klub Mataram Indie Otoped Yamaha Mio Yogyakarta, visi dan misi.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini mengemukakan tentang analisis data yang telah
dikumpulkan berdasarkan teknik analisis data yang telah
ditentukan serta pembahasannya.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan
saran yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait serta
8
Dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan
pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan usahanya
dan mencapai tujuannya untuk memenangkan persaingan. Perusahaan harus
dapat menafsirkan kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya dengan
data-data pasar seperti lokasi tempat tingal konsumen, jumlah konsumen,
kesukaan dan data pasar lainnya. Data tersebut sangat membantu pemasar
dalam melakukan pekerjaannya dalam hal mengidentifikasi kebutuhan
konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga yang tepat, melakukan
promosi secara efisien dan mendistribusikannya, sehingga akan mempermudah
pemasar dalam menjual produknya. Setelah itu, perusahaan dapat mengambil
celah atau peluang dan menyusun strategi agar dapat mengungguli pesaingnya.
Ada beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan oleh pakar
pemasaran jasa, antara lain :
1. Philip Kotler (2004:10) menyatakan sebagai berikut:
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut:
(barang, jasa, dan gagasan); nilai; biaya; dan kepuasan; pertukaran; dan
transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek.
2. The American Marketing Association (Kotler, 2000:8) menyatakan
sebagai berikut:
Marketing (management) is the process of planning and executing
the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods,
services to create exchanges that satisfy individual and organizational
goals.
3. William J. Stanton (dalam Swastha dan Irawan, 2005:5) menyatakan
sebagai berikut:
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Jadi, kita meninjau pemasaran sebagai suatu sistem dari
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan
jasa kepada kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di
dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan
itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial dari
perusahaan. Pada umumnya, dalam pemasaran perusahaan berusaha
menghasilkan laba dari penjulan barang dan jasa yang diciptakan untuk
dilakukan untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mendistribusikan
program-program dan jasa yang disponsori oleh organisasi non-laba. Jadi,
tugas manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan perlu
adanya suatu kegiatan pokok agar perusahaan dapat menjual produk dan
memperoleh laba. Pemasaran begitu penting sehingga tidak dapat dipandang
sebagai suatu fungsi tersendiri, melainkan merupakan fungsi keseluruhan
bisnis dilihat dari sudut pandang hasil akhirnya yakni dari pemenuhan
kebutuhan pelanggan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:18) manajemen pemasaran
adalah analisis perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sedangkan menurut Philip Kotler (dalam Swastha dan
Irawan 2005:7) Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan
individu dan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi
harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk
memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.
Dengan demikian gambaran umum manajer pemasaran adalah
seseorang dengan tugas utama merangsang permintaan atau produk
perusahaan. Manajer pemasaran mengelola permintaan dengan melaksanakan
riset pemasaran, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam
perencanaan pemasaran, pemasar harus memutuskan pasar sasaran, posisi
produk dalam pasar, pengembangan produk, penetapan harga, saluran
distribusi, promosi, dan lain-lain.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran adalah suatu sistem kerja dalam pemasaran yang harus dilakukan
untuk mengatur dan memenuhi permintaan konsumen, termasuk juga mengatur
hubungan yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen
sehingga tercapai tujuan yang telah diharapakan.
C. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen, atau berorientasi pada konsumen. Konsep
pemasaran juga mengajarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan
harus dimulai dengan usaha mengenalnya dan merumuskan keinginan dan
kebutuhan dari konsumennya. Kemudian perusahaan itu harus merumuskan
dan distribusi setepat-tepatnya agar kebutuhan para konsumennya dapat
dipenuhi secara memuaskan.
Menurut Dharmmesta dan Hani Handoko (2000:6) konsep
pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Defenisi tersebut mengungkapakan bahwa faktor pemuas
kebutuhan konsumen sangat penting untuk tercapainya salah satu tujuan
perusahaan yaitu, kelangsungan hidup perusahaan.
Di dalam konsep pemasaran itu terdapat 3 unsur pokok yaitu :
1. Orientasi pada konsumen
Perusahaan harus berorientasi kepada konsumen, maka perusahaan
harus menciptakan produk yang sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen
harus :
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran
penjualan.
c. Menetukan produk dan program pemasarannya.
d. Mengadakan penelitian pada konsumen.
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
Setiap bagian dari perusahaan atau seluruh karyawan dalam perusahaan
mempunyai tanggung jawab agar tercapainya tujuan perusahaan dengan
memberikan kepuasan konsumen melalui koordinasi dalam kegiatan
pemasaran.
3. Kepuasan konsumen
Faktor yang penting bagi perusahaan dalam mendapatkan laba dalam
waktu jangka panjang ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang
dapat dipenuhi, maka perusahaan harus memperhatikan tanggapan dari
konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
D. Pengertian Perilaku Konsumen
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat
sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk dapat
menciptakan dan mempertahankan pelangan. Agar tujuan itu tercapai maka
perusahaan harus dapat memahami perilaku konsumennya.
Dharmmesta dan Handoko (2000:10) menyatakan perilaku
konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan-penentuan kegiatan
Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen itu:
1. Proses pengambilan keputusan
2. Kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler (2004: 200) ada empat faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam mendayagunakan kemampuannya, yaitu :
1. Faktor-faktor budaya
a. Budaya: susunan nilai-nilai dasar, presepsi, keinginan dan perilaku
yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan institusi
penting lainnya.
b. Sub-budaya: sekelompok orang dengan sistem nilai bersama
berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama.
c. Kelas sosial: bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan
tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan,
dam perilaku yang sama.
2. Faktor-faktor sosial
a. Kelompok: dua orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk
mencapai sasaran individu maupun bersama
b. Keluarga: organisasi pembelian yang paling penting dalam
c. Peran dan status: peran seorang meliputi kegiatan-kegiatan yang
diharapakan dilakukan menurut orang-orang yang ada di sekitar
mereka. Setiap peran membawa status yang mencerminkan
penghargaan yang diberikan masyarakat.
3. Faktor-faktor pribadi
a. Umur dan tahap siklus hidup
Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup dalam keluarga,
tahap-tahap yang mungkin dilalui sesuai dengan kedewasaan
anggotanya
b. Pekerjaan
Pekerjaan sesorang mempengaruhi barang dan jasa yang akan
dibelinya.
c. Situasi ekonomi
Situasi ekonomi mempengaruhi pilihan produknya
d. Gaya hidup
Gaya hidup adalah pola kehidupan sesorang seperti yang diperlihatkan
dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya.
e. Kepribadian dan konsep diri.
Kepribadian dan konsep diri adalah karakteristik psikologis unik
sesorang yang menghasilkan tanggapan-tanggapan yang relatif
4. Faktor-faktor psikologis
a. Motivasi adalah suatu kebutuhan secara cukup dirancang untuk
membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya.
b. Presepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran
yang berarti mengenai dunia.
c. Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku individu yang muncul
dari pengalaman.
d. Keyakinan sikap
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu.
Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungannya seseorang
terhadap suatu objek atau gagasan.
F. Sikap
1. Pengertian sikap
Menurut Philip Kotler (1997:167) sikap adalah evaluasi perasaan
emosional dan kecenderungan yang menguntungkan dan bertahan lama
dari seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan. Sedangkan menurut
Hawkins (dalam Ferrinadewi, 2008:94) sikap adalah proses
pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi dan kognitif yang bersifat
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan sikap berarti
evaluasi dari perasaan seseorang yang memungkinkan orang cenderung
beresponden terhadap suatu obyek dalam lingkungan.
2. Komponen sikap
Sikap mempunyai tiga komponen ( Ferrinadewi, 2008:96) yaitu:
a. Komponen Kognitif
Dalam komponen kognitif terdiri dari keyakinan dan pengetahuan
konsumen tentang produk. Keyakinan dan pengetahuan tentang
produk ini berbeda antar satu konsumen dengan konsumen yang lain.
Misalnya “saya percaya produk X mempunyai….”
b. Komponen Afektif
Komponen afektif merupakan perasaan atau emosi kita terhadap
obyek tertentu. Biasanya diungkapkan dalam bentuk rasa suka atau
rasa tidak suka. Umumnya keyakinan konsumen akan suatu produk
melekat erat dengan perasaannya. Misalnya, “iklan z bagus”.
c. Komponen konatif
Keyakinan dan rasa suka pada suatu produk akan mendorong
konsumen melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan
3. Fungsi sikap
Menurut Solomon (2002) sikap mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Utilitarian Function
Fungsi utilitarian merupakan fungsi sikap yang berhubungan erat
dengan prinsip reward dan punishment. Pada beberapa kejadian
sering konsumen mengembangakan sikap terhadap produk hanya
didasarkan pada apakah produk tersebut memberikan kenyamanan
atau penderitaan.
b. Value Express
Sikap juga dapat berfungsi sebagai alat untuk menunjukan konsep
dirinya. Konsumen dapat memiliki perasaan suka atau tidak suka
terhadap suatu produk bukan karena manfaat yang ditawarkan
melainkan karena jawaban atas pertanyaan mereka “ apa yang
dapat dikatakan oleh produk ini tentang saya?”.
c. Ego-defensive function
Sudah menjadi naluri manusia untuk bersikap bertahan ketika
mereka merasa terancam dengan situasi atau obyek tertentu. Sikap
yang terbentuk untuk melindungi diri baik dari ancaman eksternal
maupun internal.
d. Knowledge function
Sikap dapat terbentuk karena adanya kebutuhan akan keteraturan,
struktur dan makna. Ketika konsumen berada dala kondisi yang
produk terbaru, makanya sikap yang terbentuk berfungsi sebagai
pengetahuan.
Keempat fungsi diatas secara unik dapat terjadi secara bersamaan dalam
suatu obyek atau situasi yang dihadapi oleh konsumen. meskipun
demikian umumnya hanya ada satu fungsi saja yang dominan
(Ferrinadewi, 2008:94).
4. Pembentukan sikap
Menurut Engel (1994 : 340) pembentukan sikap dibagi ke dalam dua
peranan, yaitu :
a. Peranan pengalaman langsung
Sikap seringkali terbentuk sebagai hasil kontak langsung dengan
obyek sikap. Karakteri penting dari sikap yang didasarkan pada
pengalaman langsung adalah sikap yang biasanya dianut dengan
kepercayaan yang lebih besar. Konsisten dengan hal tersebut,
penelitian memperlihatkan bahwa konsumen memiliki keyakinan yang
jauh lebih kuat mengenai sikap terhadap produk bila didasarkan pada
pemakaian produk aktual dibandingkan bila didasarkan pada iklan saja
(Engel 1994 :340).
b. Peranan pengalaman tidak langsung
Sikap dapat dibentuk tanpa adanya pengalaman aktual dengan suatu
obyek. sebagai contoh, banyak orang tidak pernah mengendarai
Mercedes Benz atau pergi berlibur ke Hawaii, tetapi mereka tetap
produk mungkin terbentuk bila pengalaman konsumen dengan produk
yang bersangkutan terbatas pada apa yang mereka lihat di iklan
(Engel, 1994:340).
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen
Dalam pembentukan dan perubahan sikap terdapat faktor- faktor
intern dan ekstern pribadi individu yang memegang peranan yaitu :
1. Faktor Intern
a. Selektivitas sendiri
Selektivitas senantiasa berlangsung karena keterbatasan individu atau
manusia untuk menerima semua rangsangan yang datang dari
lingkungan dengan taraf perhatian yang sama.
b. Daya pilih sesuai dengan keinginannya
Minat perhatiannya untuk menerima pengaruh yang datang dari luar
dirinya.
2. Faktor Ekstern
Dalam pembentukan dan perubahan sikap selain faktor- faktor intern
terdapat pula faktor ekstern, misalnya: pandangan baru ingin diberikan,
dengan melihat siapa yang memberikan pandangan baru tersebut.
H. Komponen Atribut
Pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan untuk
yang sebaiknya untuk tetap dipertahankan. Sebab apabila suatu produk
memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pembeliannya maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen.
Produk yang demikian akan menjadi yang berhasil.
Menurut Indriyo Gitosudarmo (1995: 188) atribut produk adalah
suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar
produk-produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
diharapkan oleh pembeli. Sedangkan menurut Tjiptono (1997 : 103) atribut
produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan
dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Atribut ada dua macam, yaitu:
1. Atribut produk berupa sesuatu yang berwujud.
Meliputi: desain produk, ciri produk, mutu dan sebagainya. Desain
produk merupakan cara lain untuk menambahkan kekhasan produk.
Desain dapat merupakan salah satu senjata kompetitf yang paling ampuh
dalam perusahaan. Desain merupakan konsep lain yang lebih luas dari
gaya. Gaya hanya mendeskripsikan penampilan sebuah produk dan
merupakan daya tarik produk. Sebuah gaya yang sensional dapat menarik
perhatian tetapi tidak harus membuat produk itu berperforma lebih baik.
Berbeda dengan gaya, desain tidak hanya pada kulit luarnya saja tetapi
juga masuk kedalam jantung. Desain yang baik menyumbangkan
kegunaan atau manfaat produk dan coraknya. Desain yang baik akan dapat
produksi, dan memberikan keunggulan kompetitif yang kuat pada produk
didalam pasar sasarannya.
Ciri produk atau keistimewaan merupakan sarana kompetitif untuk
membedakan produk perusahaan dengan produk-produk pesaing. Menjadi
produsen pertama yang mengintroduksi ciri baru yang dibutuhkan dan
bernilai merupakan salah satu cara yang peling efektif untuk bersaing.
Mutu produk merupakan salah satu saran yang paling penting bagi
pemasar untuk menentukan posisi produknya. Mutu produk menunjukan
kemampuan subuah produk untuk menjalankan fungsinya. Termasuk
dalam mutu produk adalah ketahanlamaan, keterhandalan, ketelitian, taraf
kemudahan operasi dan perbaikan, dan atribu-atribut yang bernilai.
2. Atribut produk yang berupa sesuatu yang tidak berwujud
Meliputi: nama baik yang seringkali terdapat pada angan-angan
atau image konsumen terhadap nama merek yang diberikan terhadap
produk itu.
I. Kerangka Konseptual
Penelitian ini menganalisis penilaian konsumen terhadap atribut
skuter bebek Yamaha Mio berdasarkan karakteristik responden. Kemudian
menegtahui atribut apakah yang paling dominan mempengaruhi konsumen
dalam memilih untuk menggunakan skuter bebek Yamaha Mio dan juga
mengetahui sikap konsumen terhadap atribut skuter bebek Yamaha Mio. Pada
berdasarkan karekteristik responden terhadap atribut skuter bebek Yamaha
Mio. kemudian pada konsep yang kedua ingin mengetahui atribut apakah yang
membuat konsumen tertarik untuk membeli dan menggunakan Yamaha mio,
dan mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap atribut Yamaha Mio,
apakah masih dianggap sangat baik atau sangat tidak baik.
Pertama-tama penulis juga ingin mengetahui bagaimana
karakteristik konsumen Yamaha Mio, kemudian berdasarkan karakteristik
tersebut bagaimana konsumen menentukan penilaian atau sikap terhadap
atribut Yamaha Mio. Disini karakteristik konsumen yang digunakan adalah
jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan pengasilan. Kemudian
bagaimanakah penilaian konsumen berdasarkan karakteristik tersebut terhadap
atribut Yamaha Mio, apakah rendah atau tinggi. Tinggi atau rendah
menggambarkan apakah artribut Yamaha Mio sudah memuaskan konsumen.
Kemudian untuk mengetahui atribut apakah yang paling menjadi
prioritas konsumen untuk memilih dan menggunakan skuter bebek Yamaha
Mio, penulis menjabarkan atribut-atribut yang melekat pada skuter bebek
Yamaha Mio, seperti ; warna, model atau bentuk desain motor, kualitas motor,
harga, pelayanan service, dan suku cadang. Kemudian dari kesemua atribut,
konsumen akan memilih dan memberikan peringkat kepentingan, atribut mana
yang menjadi prioritas konsumen untuk memilih dan menggunakan Yamaha
Mio. Dan akan didapatkan tiga atribut yang menjadi prioritas konsumen untuk
Sikap konsumen yang dimaksud disini adalah sikap konsumen
terhadap atribut-atribut yang melekat pada skuter bebek Yamaha Mio. Penulis ingin mengetahui bagimanakah sikap konsumen terhadap atribut yang telah
dipilih oleh konsumen yang menjadi prioritas dalam memilih dan
menggunakan Yamaha Mio, apakah masih sejalan dengan prioritas atribut yang
dipilihnya, maksudnya adalah sikapnya sangat memuaskan terhadap atribut
yang menjadi protitasnya atau kurang memuaskan. Ini dilihat dari selisih antara
harapan konsumen terhadap atribut Yamaha Mio dengan keadaan nyata atribut
Yamaha Mio.
Gambar II.1
Gambar Kerangka Konseptual
Atribut Yamaha Mio
Sikap Konsumen Penilaian
Konsumen
Besarnya Harga Kualitas
Mesin
Cara Pembayaran
Kredit Service Suku Cadang
Model Warna
25
Jenis penelitian yang dilakukan penulis berupa studi kasus. Studi
kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan terhadap objek tertentu yang
populasinya terbatas, sehinga kesimpulan yang diambil hanya terbatas pada
objek yang diteliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anggota klub Mataram Indie Otoped.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap atribut produk yang
meliputi; warna, model, kualitas mesin, besarnya harga, cara
pembayaran, service, suku cadang dan garansi.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di kota Yogyakarta dimana dijumpai konsumen
skuter bebek matik Yamaha Mio.
2. Waktu Penelitian
D. Variabel Penelitian
1. Karakteristik konsumen yang meliputi jenis kelamin, usia, latar belakang
pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan.
2. Sikap konsumen, yaitu penilaian konsumen terhadap keandalan atribut
skuter bebek matik Yamaha Mio yang meliputi,warna, bentuk body,
kualitas mesin, besarnya harga jual, sistem pembayaran kredit, garansi
produk, service dan spare part.
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2002:55). Populasi dari penelitian ini adalah
anggota klub motor Mataran Indie Otoped (MIO) di kota Yogyakarta.
Penulis memilih anggota klub Mataram Indie Otoped sebagai populasi
dari penelitian ini dengan asumsi, sebagai anggota klub bisa dibilang
sebagai penggemar Yamaha Mio, dan biasanya penggemar Yamaha Mio
lebih cermat dalam mengamati produk Yamaha Mio dibandingkan
dengan konsumen biasa, sehingga anggota klub dianggap cocok untuk
dijadikan sampel penelititan dan dianggap mewakili populasi konsumen
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk
menyimpulkan populasi, dan sebagian dari populasi tersebut benar-benar
mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 76 responden dengan tingkat kesalahan sampel 5% dan 5%
populasi. Ini didapat dari tabel Moser dan Kalton yang dikutip dari buku
D.A de Vaus (D. A de veus, 1991:73).
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel ada dua, yaitu probability sampling
dan nonprobability sampling. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah
probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana tiap anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dan
yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu pemilihan sampel
dimana anggota dari populasi dipilih satu persatu secara random (mendapat
kesempatan yang sama) dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi.
Cara pemilihan sampelnya adalah dengan melakukan undian terhadap
anggota populasi. Disini penulis mengundi nomer daftar anggota populasi,
dan akan didapatkan 76 responden sesuai dengan jumlah sampel yang
dbutuhkan. Kemudian penulis mencari anggota dari Mataram Indie Otoped
Yogyakarat yang telah dipilih menjadi sampel berdasarkan undian yang telah
G. Definisi Operasional
Definis operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas
suatu variabel data bentuk yang dapat diukur. Definsi operasional ini
memberikan informasi rang diperlukan untu mengukur variabel-variabel yang
akan diteliti adalah:
1. Sikap adalah tanggapan konsumen terhadap atribut skubek matic
Yamaha Mio dan dapat bersikap positif atau negatif.
2. Atribut adalah segala sesuatu yang melekat pada skuter bebek matic
merek Yamaha Mio yaitu, warna, model, kualitas mesin, harga, cara
pembayaran kredit, service, garansi dan suku cadang.
3. Konsumen adalah orang yang membeli dan menggunakan skuter bebek
Yamaha Mio
4. Warna adalah kesan yang diperoleh mati yaitu corak rupa seperti merah,
biru, emas, dan lain-lain.
5. Kualitas mesin adalah mutu, yakni ukuran baik buruknya dari mesin
skuter bebek Yamaha Mio dan keawetannya tahan lamanya dan tidak
cepet rusaknya mesin skuter bebek merek Yamaha Mio.
6. Model adalah desain skuter bebek merek Yamaha Mio yang dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat menarik konsumen untuk melakukan
pembelian.
7. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar dengan sejumlah uang
tertentu oleh konsumen yang hendak melakukan pembelian skuter bebek
8. Sistem pembayaran kredit adalah cara pembayaran yang dilakukan oleh
konsumen atas pembelian skuter bebek merek Yamaha Mio dengan cara
diangsur.
9. Service adalah perawatan motor yang dilakukan oleh mekanik-mekanik
ahli yang dilakukan di bengkel.
10.Suku cadang adalah bagian dari motor yang dapat diganti, dan terdapat
dibengkel, dapat berupa aksesoris maupun bagian mesin.
11.Garansi adalah jaminan terhadap motor yang diberikan oleh pabrik
dengan syarat kondisi tertentu dan jangka waktu tertentu.
Tabel III.1 Definisi Operasional
Konsep Variabel Indikator Uraian Skala
Pengukuran Atribut skuter bebek Yamaha Mio Tingkat keandalan atribut skuter bebek Yamaha Mio Warna dan Striping
- varian warna gelap dan cerah
- varian striping feminin dan sporty
-Skala Likert -Skala interval
Model
- Bentuk body racing
dan feminim -Skala Likert
-Skala interval
Kualitas Mesin
-Mesin yang awet
- mudah merawatnya -Skala Likert
-Skala Interval
Besarnya Harga
-lebih murah dibanding motor matic lainnya
-Skala Likert -Skala Interval
Sistem Pembayaran
Kredit
-besarnya angsuran -syarat pengambilan kredit motor yang mudah
Serice
- pelayanan service
yang baik -Skala Likert
-Skala interval
Suku Cadang
-harga suku yang terjangkau dan mudah didapatkan
-Skala Likert -Skala interval
Garansi
-lamanya waktu garansi
-mudah untuk mengurus garansi
-Skala Likert -Skala interval
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Nilai sikap terhadap produk Kognitif -Percaya Yamaha Mio akan mampu bertahan lama di pasaran
- Yakin Yamaha Mio akan mampu bersaing dengan motor matic lainnya
-percaya Yamaha mio mempunyai teknologi yang canggih
-Skala Likert
Afektif
-Perasaan nyaman dan senang terhadap Yamaha Mio
-Ada perasaan memiliki produk
-Skala Likert
Kontif -Akan selalu membeli produk Yamaha mio -Akan selalu menggunakan Yamaha Mio
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang responden ketahui.
Adapun kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini dibagai
menjadi tiga bagian yaitu:
a. Bagian Pertama
Sejumlah 5 item pertanyaan mengenai data pribadi responden
konsumen Yamaha Mio.
b. Bagian Kedua
Berupa pertanyaan tentang atribut yang menjadi prioritas utama
dalam memilih dan memakai Yamaha Mio.
c. Bagian Ketiga
Sejumah 44 item pertanyaan mengenai sikap konsumen terhadap
atribut Yamaha Mio.
2. Wawancara
Wawancara adalah mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden
secara langsung untuk mendapat informasi dari responden.
I. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam bentuk
1. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan instrumen. Pengujian validitas
merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan
kecermatan dalam melakukan fungsinya. Rumus yang digunakan adalah
yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi
product moment sebagai berikut (Umar, 2003:80) :
(
) ( )( )
( )
[
∑
∑
−∑
]
∑
[
∑
∑
−( )
∑
]
− = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy nrxy
di mana:
xy
r = koefisien korelasi product moment x = nilai tiap item
y = nilai seluruh item
n = jumlah responden
Dalam penelitian ini apabila nilai korelasi product moment rhitung >rtabel
dengan taraf signifikansi
( )
α 5% yang digunakan, maka kuesioner2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Atau dengan kata lain,
reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam gejala
yang sama. Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah koefisien Alpha
Cronbach. Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut (Umar, 2003:96):
⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − − = t X tt V V 1 1 M M r di mana: tt
r = koefisien reabilitas
M = jumlah butir
X
V = variansi butir-butir
t
V = variansi total
J. Teknik Analisis Data
1. Untuk menganalisis masalah yang pertama, penulis menggunakan rumus
analisis deskriptif, yaitu analisis yang menekankan pada pembahasan
data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara
sistematik dan tidak menyimpulkan hasil penelitian (Priyatno, 2008:10).
Analisis deskriptif yang digunakan pada penelitian adalah
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007:110) proporsi atau
presentase adalah membuat perbandingan suatu kasus dengan total
kasus yang ada dikalikan dengan nilai 100
Rumus dasar yang dipakai adalah :
P
=
(frekeunsisuatukasus) X100 N
P = Perhitungan Proporsi
N = Jumlah total kasus
b. Crosstabulation
Crosstabulation adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
menampilkan tabulasi silang dan berbagai pengukuran asosiasi dari
dua variabel atau lebih.
2. Untuk menjawab masalah kedua penulis menggunakan teknik analisis
data Multiattribute Attitude Model (MAM), yakni salah satu analisis data
yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap atribut skuter
bebek matik merek Yamaha Mio. Analisis ini juga mengetahui atribut
apa yang paling priorotas dalam menggunakan Yamaha Mio.
Analisis ini dilakukan dengan langkah-langkah :
a. Mengembangkan serangkaian atribut produk yang diperhitungkan
konsumen
b. Menentukan n (jumlah atribut) dengan cara memilih atribut produk
yang paling dominan, selanjutnya atribut tersebut diberi nilai dari 1
Urutan tingkat kepentingan Nilai
1 8
2 7
3 6
4 5
5 4
6 3
7 2
8 1
Jumlah 36
c. Besarnya nilai hasil kali urutan kepentingan dengan jumlah
responden yang menjawab menunjukan urutan tingkat kepentingan
atribut.
d. Menentukan Wi (bobot rata-rata) terhadap urutan kepentingan
suatu atribut dengan rumus :
Wi= X100
variabel nilai
jumlah
variabel masing
-masing nilai
Sehingga bobot urutan kepentingan masing-masing atribut adalah
Tabel III.2 Perhitungan bobot
Urutan kepentingan Bobot Bobot Rata-rata (Wi)
1 8 8/36 x 100 = 22,22
2 7 7/36 x 100 =19,44
3 6 6/36 x 100 =16,67
4 5 5/36 x 100 =13,89
5 4 4/36 x 100 =11,11
6 3 3/36 x 100 =8,33
7 2 2/36 x 100 =5,56
8 1 1/36 x 100 =2,78
e. Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1 – 5
urutannya sebagai berikut :
Sangat Berharap (SB)/Sangat Yakin (SY) 5
Berharap (B)/Yakin (Y) 4
Netral 3
Tidak Berharap (TB)/Tidak Yakin (TY) 2
Sangat Tidak Berharap (STB)/Sangat Yakin (SY) 1
f. Mencari nilai ideal dan nilai belief
1) Nilai ideal adalah suatu kondisi yang diharapkan konsumen
terhadap atribut produk.
Nilai ideal = Skor x
∑
absolut responden ideal masingKemudian dicari nilai ideal rata-rata dengan rumus:
Nilai ideal rata-rata =
ideal responden ideal nilai total
∑
2) Nilai belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen
ada pada atribut produk.
Nilai Belief = Skor x
∑
absolute responden beliefmasing-masing jawaban.
Kemudian dicari nilai belife rata-rata dengan rumus:
Nilai belief rata-rata =
belief Responden belief nilai Total
∑
g. Menentukan sikap konsumen dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Engel, 1994:353):
Ab =
∑
=
n
i 1
Wi
[
Ii−Xi]
di mana :
Ab = sikap konsumen terhadap suatu obyek
Wi = bobot rata-rata kepentingan terhadap atribut i
Xi = nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut i
Ii = nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut i
h. Memasukkan data dalam bentuk tabel, kemudian memasukan
kedalam rumus atau model.
i. Kemudian dapat diinterprestasikan dengan skala likert (Riduwan,
2002:14)
(skor tertinggi- skor terendah) x 76
hasilnya = (5-1) x 76 = 304
jarak tiap interval pada Skala Likert sebesar 60,8 ini didapat dari
8 , 60 5
304 =
hal ini dapat dilihat pada skala sikap di bawah ini :
0 60,8 121,6 182,4 243,2 304
keterangan:
0 -- 60,8 = sangat baik
60,9 -- 121,6 = baik
121,7 -- 182,4 = netral
182,4 -- 243,2 = tidak baik
243,3 -- 304 = sangat tidak baik
Hasil penelitian sikap keseluruhan berarti skala semakin kekiri
maka sikap konsumen secara keseluruhan semakin baik atau
positif, tetapi apabila semakin kekanan, maka sikap konsumen
39
Mataram Indie Otoped (MIO) merupakan klub matik yang tidak berada
dalam naungan dealer atau pabrikan motor di Indonesia. Klub ini berdiri pada
awal Desember 2004, tetapi pembentukan secara resmi mengenai organisasi
beserta AD/ART pada tanggal 27 Mei 2005. Pendiri klub matik ini adalah saudara
Dwi Utama dan Sapto Nugroho, sekretariat klub ini beralamat di Jl. Dr Sarjito,
Jetisharjo, JT II /539 Yogyakarta 55173, berikut ini gambaran organisasi klub
Mataram Indie Otoped:
A. Visi dan misi Mataram Indie Otoped (MIO) Yogyakarta
Visi Mataram Indie Otoped (MIO) adalah menyatukan hobi dan minat
para penggemar dan pengguna motor matik di Yogyakarta. Misi Mataram
Indie Otoped (MIO) adalah menjadikan organisasi sebagai sarana dan wadah
untuk menggabungkan hobi dan bertukar wawasan antar sesama pengguna
matik di Yogyakarta tempat untuk menggabungkan hobi dan bertukar
wawasan antar sesama pengguna matik di Yogyakarta.
B. Struktur Organisasi
Mataram Indie Otoped (MIO) Yogyakarta memiliki struktur organisasi
Struktur Organisasi Mataram Indie Otoped Yogyakarta
Gambar IV. 2.
Struktur Organisasi Mataram Indie Otoped Sumber: Data dan Daftar anggota MIO Yogyakarta
C. Cabang-cabang dari Mataram Indie Otoped
MIO Yogyakarta juga memiliki cabang yang disebut Mataram Indie
Otoped Distric di berbagai kabupaten seluruh DI Yogyakarta, seperti
Kabupaten Bantul dengan nama : PASTI DJOS (Pasukan Matic Djogja
Selatan), Kabupaten Kulon Progo dengan nama : BIAZ (BinangunAutomatic
Zone), Kabupaten Sleman dengan nama : MOC (Mio Owner Community),
Imogiri dan Kotagede dengan nama : MMC (Mio MaticCommunity).
Ketua Umum Mio
Mio Ladies
Divisi‐Divisi
Bendahara
Touring
Keanggotaan Humas
D. Divisi-divisi pada MIO Yogyakarta
Selain divisi Touring, Keanggotaan, Humas dan MIO Ladies,
terdapat divisi-divisi lain yaitu: MARTO : Mio Art Owner (Divisi Kreatif
Mio Jogja), divisi ini merupakan divisi kreatif yang digunakan sebagai tempat
untuk belajar tentang modifikasi bagi anggota MIO Yogyakarta. KAMTO
:Kru Mio Trouble (Divisi Pertolongan Pertama Pada Touring), divisi ini
adalah bagian yang menangani apabila terjadi masalah pada saat
melakukakan Touring. LALI OMAH : Divisi Pecinta Ngampret dan Ngalong
Mio Jogja, divisi ini adalah divisi yang mengurus tempat-tempat yang dapat
42 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi
daftar pertanyaan mengenai karakteristik konsumen, atribut yang menjadi
prioritas konsumen dan sikap konsumen terhadap atribut Yamaha Mio. Alat
analisis yang digunakan yaitu: analisis deskriptif, untuk mengetahui
karakteristik responden dan penilaian atribut. Analisis yang kedua yaitu
Multiattribute Attitude Model (MAM).
Dengan menggunakan kuesioner yang telah disebarkan, maka penulis
memperoleh data mengenai karakteristik yang meliputi jenis kelamin, usia
responden, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Untuk
mengetahui frekuensi hasil dari karakteristik responden digunakan analisis
persentase.
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan
menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat
ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 65 85,52
Perempuan 11 14,48
Total 76 100
Berdasarkan tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin Laki-laki yaitu sebanyak 65 orang atau sebesar
85,52% dan sisanya sebanyak 11 orang atau sebesar 14,48% adalah
perempuan.
2.Usia Responden
Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi empat
kelompok umur, seperti yang tercantum pada tabel V.2 berikut ini:
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
dibawah 21 tahun 17 22,37
21 – 30 tahun 48 63,16
31 – 40 tahun 9 11,84
Diatas 40 tahun 2 2,63
Total 76 100
Sumber : Data Primer, lampiran 3, 2009
Berdasarkan tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas
responden adalah kelompok umur 21 – 30 tahun ada sebanyak 48
(63,16%) responden, yang disusul oleh kelompok umur dibawah 21 tahun
sebanyak 17 (22,37%) responden, disusul kelompok umur 31 – 40 yaitu 9
(11,84%) responden, dan lebih dari 40 tahun, 2 (2,63%) responden.
3. Tingkat Pendidikan
Dalam penelitian ini, tingkat pendidikan responden dikelompokkan
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Responden
Pekerjaan Jumlah Persentase
Tk 0 0
SD 1 1,32
SMP 0 0
SMU 44 57,89
Akademika/ Perguruan Tinggi 31 40,79
Total 76 100
Sumber : Data Primer, lampiran 3, 2009
Berdasarkan tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan
terakhir responden didominasi oleh kelompok SMU yaitu 44 (57,89%)
responden, yang disusul oleh akademika / perguruan tinggi, yaitu 31
(40,79%) responden, SD yaitu 1 (1,32%) responden dan tidak ada
responden yang pendidikan terakhirnya TK atau SMP.
4. Pekerjaan Responden
Dalam penelitian ini, pekerjaan responden dikelompokkan menjadi
lima bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.4 berikut ini:
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Persentase
Pelajar / Mahasiswa 33 43,42
Wiraswasta 8 10,53
Pegawai Swasta 28 36,84
Pegawai Negeri 0 0
Lain-lain 7 9,21
Total 76 100
Sumber : Data Primer, lampiran 3, 2009
Berdasarkan tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan
(43,42%) responden, yang disusul oleh Pegawai Swasta, yaitu 28
(36,84%) responden, wiraswasta yaitu 8 (10,53%) responden, lain-lain
yaitu 7 (9,21%) responden dan tidak ada responden yang bekerja sebagai
pegawai negeri.
5.Penghasilan Responden
Dalam penelitian ini, penghasilan responden dikelompokkan menjadi
empat bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.5 berikut ini :
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Responden
Penghasilan Jumlah Persentase
< Rp300.000 7 9,21
Rp 300.000 – Rp 600.050 25 32,89
Rp 600.000 – Rp 900.000 21 27,63
> RP 900.000 23 30,26
Total 76 100
Sumber : Data Primer, lampiran 3, 2009
Berdasarkan tabel V.5 di atas dapat dilihat bahwa penghasilan responden
didominasi dengan penghasilan sebesar Rp 300.000 – Rp600.000, yaitu 25
(32,89%) responden, yang disusul dengan penghasilan sebesar > Rp 900.000,
yaitu 23 (30,26%) responden, penghasilan sebesar Rp 600.000 – Rp 900.000
yaitu 21 (30,26%) responden.
B. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan dalam
melakukan fungsinya. Rumus yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh
Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut
(Umar, 2003:80) :
(
) ( )( )
( )
[
∑
∑
−∑
]
∑
[
∑
∑
−( )
∑
]
− = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy nrxy
di mana:
xy
r = koefisien korelasi product moment
x= nilai tiap item
y= nilai seluruh item
n= jumlah responden
Dalam penelitian ini apabila nilai korelasi product moment
tabel hitung r
r > dengan taraf signifikansi
( )
α 5% yang digunakan, makakuesioner dinyatakan valid atau sahih.
Berikut ini adalah hasil analisis validitas dari semua pertanyaan tentang
nilai harapan atau nilai ideal konsumen terhadap atribut Yamaha Mio.
Berdasarkan hasil uji validitas yang dihitung dengan menggunakan SPSS 15
diketahui bahwa semua item pertanyaan ternyata koefesien korelasi semua
butir dengan skor total diatas r-tabel, dimana r-tabelnya adalah 0,226.
Sehingga pertanyaan-pertanyaan ideal yang tertuang didalam angket
Tabel V.6
Ringkasan hasil uji validitas nilai harapan konsumen
Item r hitung r tabel Keterangan
item1a 0,541535725 0,226 Valid
item2a 0,471174077 0,226 Valid
item3a 0,438676767 0,226 Valid
item4a 0,422765714 0,226 Valid
item5a 0,441250104 0,226 Valid
item6a 0,562118182 0,226 Valid
item7a 0,609774597 0,226 Valid
item8a 0,679722736 0,226 Valid
item9a 0,507151164 0,226 Valid
item2.1a 0,675110096 0,226 Valid
item2.2a 0,641604816 0,226 Valid
item2.3a 0,693807625 0,226 Valid
item2.4a 0,607424186 0,226 Valid
item2.5a 0,6756606 0,226 Valid
item2.6a 0,757655657 0,226 Valid
item3.1a 0,583928295 0,226 Valid
item3.2a 0,66789279 0,226 Valid
item3.3a 0,657055898 0,226 Valid
item3.4a 0,689925349 0,226 Valid
item3.5a 0,710107735 0,226 Valid
item3.6a 0,561900306 0,226 Valid
item3.7a 0,618569451 0,226 Valid
Sumber : Data Primer diolah, lampiran 4, 2009
Berikut ini adalah hasil analisis validitas dari semua pertanyaan tentang
nilai keyakinan atau nilai belief konsumen terhadap atribut Yamaha Mio.
Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa semua item pertanyaan
ternyata koefesien korelasi semua butir dengan skor total diatas r-tabel,
dimana r-tabelnya adalah 0,226. Sehingga pertanyaan-pertanyaan ideal yang
tertuang didalam angket dinyatakan valid, sehingga bisa digunakan untuk
Tabel V.7
Ringkasan hasil uji validitas nilai keyakinan konsumen
Item r hitung r tabel Keterangan
item1b 0,583400827 0,226 Valid
item2b 0,625896671 0,226 Valid
item3b 0,540144106 0,226 Valid
item4b 0,450796916 0,226 Valid
item5b 0,529991051 0,226 Valid
item6b 0,651331252 0,226 Valid
item7b 0,754948552 0,226 Valid
item8b 0,681275418 0,226 Valid
item9bb 0,720941296 0,226 Valid
item2.1b 0,658555909 0,226 Valid
item2.2b 0,686937078 0,226 Valid
item2.3b 0,689323178 0,226 Valid
item2.4b 0,521883564 0,226 Valid
item2.5b 0,571335153 0,226 Valid
item2.6b 0,683422367 0,226 Valid
item3.1b 0,278459186 0,226 Valid
item3.2b 0,749066135 0,226 Valid
item3.3b 0,681805609 0,226 Valid
item3.4b 0,724046862 0,226 Valid
item3.5b 0,697324359 0,226 Valid
item3.6b 0,647817568 0,226 Valid
item3.7b 0,593214141 0,226 Valid
Sumber : Data Primer diolah, lampiran 4, 2009
2.Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Atau dengan kata lain,
reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam gejala yang
sama. Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah koefisien Alpha
Cronbach. Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut (Umar, 2003:96):
di mana:
tt
r = koefisien reabilitas
M = jumlah butir
X
V = variansi butir-butir
t
V = variansi total
Hasil uji reabilitas tentang variabel-vriabel penelitian, dapat diringkas
sebagaimana yang tersaji dalam tabel berikut :
Tabel V.8