ANALISIS PENERAPAN JOB SPECIFICATION DAN JOB
DESCRIPTION TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA
PADA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PROVINSI SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
Oleh
SYAHRUL
105721122916
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
i
ANALISIS PENERAPAN JOB SPECIFICATION DAN JOB
DESCRIPTION TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA
PADA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI
SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
SYAHRUL
105721122916
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan kepada :
1. Kedua orang tua tercinta Bapak Sulaeman dan Ibu Nurmi Yang tiada pernah merasa lelah dalam memberikan semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang yang sangat besar buat saya serta pengorbanan yang tak tergantikan oleh apapun sehingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku. Ayah dan ibu tercinta rela mengorbankan segala perasaan tanpa kenal Lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa agar bisa membuat hidup saya bahagia.
2. Kepada Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus dan iklas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Sahabatku dan teman kelas manajemen F-16 yang selalu membantu dalam mengerjakan skripsi ini sampai selesai
iii
MOTTO HIDUP
Manusia di lahirkan kebumi dan diberikan hidup adalah takdir dan amanah, namun untuk menjalani kehidupannya manusia itu sendiri yang menentukan maubuat bagaimana kehidupannya bisa saja menjadi baik dan bisa saja menjadi buruk, maka dari situ kita harus teruslah bergerak dan berusaha menjalankan proses kehidupan dengan penu sengat,usaha dan doa agar kita menjadi baik, karena seberapa besar usaha dan proses yang kita lakukan maka sebesar itupulah hasil yang didapatkan
“
Tidak Akan sebuah proses menghianati hasil”
(syahrul)vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah AWT atas segala rahmaat dan hidayahnya yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “
Analisis
Penerapan Job Specification Dan Job Description Terhadap Aparatur
Sipil Negara Pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi
Sulawesi Selatan
”. Skripsi yang dibuat penulis ini bertujuan untuk memenuhisyarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Terisitimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua penulis bapak Sulaeman dan Ibu Nurmi yang senantiasa memberi harapan , semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:
viii
1. apak Prof. Dr. H. Ambo Asse,M.Ag. rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar. 2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM . Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar, serta para pembantu dekan yang telah memberikan kemudahan dalam rangka penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM ketua program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan segala arahan dan perbaikan dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Dr. H. Muhammad Ikram Idrus, SE., Msi selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, putunjuk, arahan dan saran-saran kepada penulis.
5. Bapak Muh. Hidayat, SE.,MM selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, putunjuk, arahan dan saran-saran kepada penulis.
6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap staf pengajar dan staf kantor Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, khususnya pada program studi Manajemen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pelayanan akademik bagi penulis. 8. Bapak/ibu pewai pada kantor bawaslu Sulawesi selatan yang telah
memberikan kesempatan penulis melakukan penelian dan kerjasama yang baik
ix
9. Sahabatku dan Teman-teman seperjuangan Man 16 F tanpa terkecuali terimakasih sudah hadir dan memberikan warna yang indah dalam hidupku.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 21 November 2020
penulis
x ABSTRAK
Syahrul, 2020. “Analisis Penerapan Job Specification dan Job Description Terhadap Aparatur sipil Negara Pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan”. Skripsi program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Di bimbing oleh Pembimbing I H. Muhammad Ikram Idrus dan Pembimbing II Muhammad Hidayat
Penelitian ini bertujuan agar bisa mengetahui penerapan job specification
dan job description terhadap aparatur sipil negara pada badan pengawas
pemilihan umum provinsi sulawesi selatan.
Berdasarkan hasil penelitian, Bawaslu Sulawesi selatan telah menerapkan
job specification dan job description terhadapa pegawai dalam hal penerimaan
calon pegawai baru sampai kepada pembagian kerja sesuai dengan bakat dan minat dari pegawai, dengan tujuan agar pegawai yang diterima sesuai dengan kebutuhan instansi agar bisa bekerja sesuai dengan pekerjaan yang diberikan kepada masing-masing pegawai bawaslu Sulawesi selatan
xi
ABSTRACT
SYAHRUL, 2020. "Analysis of the Application of Job Specifications and Job Descriptions to State Civil Apparatus in the South Sulawesi Provincial Election Supervisory Board". Thesis Management Study program, Faculty of Economics and Business Supervised by Advisor I H. Muhammad Ikram Idrus and Supervisor II Muhammad Hidayat
This study aims to determine the application of job specifications and job descriptions to state civil servants in the general election supervisory body in South Sulawesi province.
Based on the results of Bawaslu's research, South Sulawesi has implemented job specifications and job descriptions for employees in terms of recruiting new employee candidates to the division of labor according to the talents and interests of employees, with the aim that employees who are accepted are in accordance with the needs of the agency so that they can work in accordance with the job given to each South Sulawesi Bawaslu employee
xii
DAFTAR ISI SAMPUL.
HALAMAN JUDUL ... I HALAMAN MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN ……… II HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN ……… IV KATA PENGANTAR ………... VII ABSTRAK ………. X ABSTACT ………. XI DAFTAR ISI ... XII DAFTAR TABEL ... XIV DAFTAR GAMBAR ... XV BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar belakang ... 1 B. Rumusan masalah ... 4 C. Tujuan penelitian ... 4 D. Mampaat penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. Kajian teori ... 6
B. Tinjauan Empiris ... 17
C. Kerangka konsep ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
xiii
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 22
C. Jenis dan sumber data ... 22
D. Instrument penelitian ... 23
E. Teknik pengumpulan data ... 24
F. Informan penelitian ... 25
G. Metode Analisis Data ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum dan objek penelitian ………. 28
B. Visi dan misi organisasi……… 29
C. Tujuan dan fungsi organisasi ………. 30
D. Struktur organisasi ……… 34
E. Hasil penelitian ………. 35
F. Pembahasan ………. 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 50
B. Saran ……….. 50 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu ... 18
xv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Konsep ... 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdebatan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) terjadi setiap hari di tempat kerja. Hal ini dapat terjadi karena para karyawan tidak dapat memaksimalkan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang ditetapkannya. Di sisi lain, karyawan/pegawai sering merasa kepentingannya terabaikan, tidak menjadi perhatian utama pimpinan untuk mengembangan SDM yang bersangkutan dan tidak terlalu tertarik dengan masalah karyawan, karyawan hanyalah sebagai pekerja yang menjalankan tugasnya, tercipta budaya kerja yang rendah, jenjang karir yang tidak jelas, hubungan dan komunikasi karyawan secara horizontal maupun vertikal tidak bermakna dalam bekerja, kelayakan gaji, konflik, dan sebagainya, sehingga pentingnya SDM dengan mudah diabaikan dalam kesibukan sehari-hari di tempat kerja.
Bagian pengelola SDM (Human Resources Departemen) harus jitu melihat semua hal itu. Organisasi maju, SDM juga maju. Ini 2 hal yang bersinergi, menunjukkan bahwa SDM adalah penting dan utama bagi organisasi. Pengelola SDM harus membawa ide-ide baru dan praktik yang efektif ke dalam organisasi, bertanggung jawab atas perekrutan tenaga kerja yang unggul secara keseluruhan. Salah pelaksanaan tugas itu adalah memperhatikan job specification dan job description.
Juneja (2021), menyebut deskripsi pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan (job specification) adalah bagian penting dari informasi analisis pekerjaan. Menuliskannya dengan jelas dan akurat membantu
organisasi dan pekerja mengatasi banyak tantangan saat bekerja. Meskipun menyiapkan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan bukanlah persyaratan hukum, namun memainkan peran penting dalam mendapatkan hasil yang diinginkan. Kumpulan data ini membantu dalam menentukan kebutuhan, harga, dan ruang lingkup pekerjaan tertentu.
Menurut Trueick (2018), job description adalah dokumen yang menyatakan gambaran tentang tugas, tanggung jawab dan fungsi dari suatu pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi, sementara job spesification adalah pernyataan tentang kualifikasi, ciri kepribadian, keterampilan, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan itu.
Job description biasanya mencantumkan judul pekerjaan, lokasi, ringkasan pekerjaan, lingkungan kerja, tugas yang harus dilakukan pada pekerjaan itu, dan lain-lain. Pernyataan uraian tugas membantu organisasi memperjelas tentang 'Siapa yang harus melakukan apa ?'. Job spesification mencantumkan kualifikasi, pengalaman, pelatihan, keterampilan, atribut emosional, kemampuan mental seseorang untuk melakukan pekerjaan itu. Pernyataan spesifikasi pekerjaan membantu manajemen untuk mengambil keputusan terkait promosi, bonus, transfer/pemindahan internal dan kenaikan gaji (Trueick (2018).
Menurut LinovHR (2018), setelah job description dan job spesification telah tersusun dengan baik dan jelas maka telah terbentuk suatu sistem yang disebut dengan job profiling (analisa jabatan), yaitu perusahaan telah meletakkan dasar yang kuat bagi proses perencanaan dan pengembangan SDM.
Untuk mengetahui model dan mengamati efektifitas penerapan job description dan job specification dalam organisasi, maka perlu dilakukan studi dengan memilih Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan institusi ini adalah karena dianggap unik, yaitu selain rutinitas sebagaimana kantor-kantor lainnya, juga karena pada waktu-waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan beban yang memuncak, serta sering menjadi sasaran pertanyaan dan pernyataan dari masyarakat yang tidak puas atas kinerja BAWASLU ataupun bukan disebabkan oleh BAWASLU.
BAWASLU adalah lembaga pengawas pemilu (Pemilihan Umum) yang mengawasi dan menegakkan pelaksanaan tahapan pemilu, menerima pengaduan, serta menangani kasus-kasus pelanggaran administrasi, pelanggaran pidana pemilu, serta kode etik. Peran BAWASLU yaitu mengkoordinasikan dan memantau tahapan pengawasan penyelenggaraan pemilihan, menerima dan menindaklanjuti laporan atas tindakan penyelenggaraan pemilihan, menindaklanjuti rekomendasi dan/atau putusan BAWASLU Provinsi maupun Panwas Kabupaten/Kota kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum) terkait terganggunya tahapan pemilihan, dan lain-lain. Fungsi pengawasan oleh BAWASLU dan kontribusi penegak hukum Pemilu menjadi lebih berkualitas, efektif dan efisien.
Pekerjaan itu semua tentunya memerlukan SDM yang memiliki spesifikasi sesuai kebutuhan organisasi serta uraian jabatan yang jelas untuk mendukung tugas yang ada dalam rangka menegakkan Peraturan KPU yang pengalaman selama ini diketahui rawan potensi penyimpangan.
Penelitian ini menjadi menarik untuk dikaji karena selain terkait dengan sistem demokrasi dan penegakan peraturan BAWASLU, juga karena diperlukan
SDM (Aparatur Sipil Negara/ASN) yang terencana guna menjamin keterampilan, kemampuan serta pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kontinuitas organisasi, serta memastikan kesesuaian antara pegawai dan pekerjaan, yaitu dari segi jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan. Untuk menjangkau hal tersebut maka perlu melihat job specification dan job description yang diterapkan sesuai prinsip manajemen oleh pihak BAWASLU Propinsi Sulawesi Selatan yang dapat menunjang terlaksananya tugas secara efektif dan efisien dalam proses penyelenggaraan Pemilu.
Untuk itu ditetapkan judul : Analisis Penerapan Job Specification Dan Job Description Terhadap Aparatur Sipil Negara Pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan.
B. Rumusan Masalah
Merujuk uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : sejauhmana penerapan Job Specification dan Job Description dalam pengelolaan Aparatur Sipil Negara pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan job specification
dan job description dalam pengelolaan Aparatur Sipil Negara pada Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diaharapkan dapat menghasilkan konsep tentang Analisis Penerapan Job Specification Dan Job Description dalam
pengelolaan Aparatur Sipil Negara Pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis
Dapat memberikan pengetahuan dan referensi yang lebih mendalam tentang pelaksanaan Job Specification Dan Job
Description dalam pengelolaan sumber daya Aparatur suatu
organisasi semisal Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan.
b. Bagi instansi
Bagi kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi selatan (Bawaslu) diharapkan memberikan masukan-masukan mengenai penerapan Job Specification dan Job
Description pada pegawai, agar bisa menjadi landasan dalam
pengaplikasiannya. c. Bagi Akademis
Melengkapi referensi mengenai manajemen sumber daya manusia terkhusus Job Specification dan Job Description.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian
Menurut Mathis dan Jakson (2006:3), manajemen sumber daya manusia adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencacapi tujuan organisasi.
Berikut ini beberapa pengertian mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia menurut beberapa ahli, diantaranya
Manajemen sumber daya manusia menurut Mangkunegara (2013: 2) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, dan pemisah tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi”
Menurut Sutrisno (2016:6) mengartikan bahwa: manajemen sumber daya manusia ialah pengakuan terhadap pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang paling penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi dan menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia tersebut dimanfaatkan secara baik dan adil bagi kepentingan perseorangan, kelompok dan masyarakat.
Menurut Kasmir (2016:6) manajemen sumber daya manusia adalah “proses pengelolaan manusia, melalui perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, pemberian kompensasi, karier, keselamatan
dan kesehatan serta menjaga hubungan industrial sampai pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan instansi dan peningkatan kesejahteraan stakeholder.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat dilihat bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu penerapan fungsi-fungsi perencanaan, pengelolaan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan dan fungsi tersebut digunakan untuk melaksanakan tindak pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pendayagunaan sumber daya manusia.
b. Tujuan
Tujuan manajemen sumber daya manusia menurut Irianto (2001), meliputi:
a) Dapat dijadikan pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan sumber daya manusia agar bisa memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang termotivasi dan bekerja dengan baik, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban.
b) Menerapkan dan menjaga semua aturan dan prosedur SDM yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
c) Membantu dalam proses pengembangan arah keseluruhan organisasi da
d) strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.
e) Memberi dukungan semangat dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai tujuannya.
f) Mencegah beberapa krisis dan situasi yang rumit dalam hubungan antar karyawan untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.
g) Menyediakan saran komunikasi antara karyawan dan manajemen organisasi.
h) Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai pada manajemen SDM.
c. Fungsi
Hasibuan (2012:21) mengatakan bahwa fungsi manajemen dalam manajemen sumber daya manusia meliputi:
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu rancangan tenaga kerja yang dikerjakan secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan organisasi dalam membantu mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian ialah pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik dan sesuai akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan sedirinya semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi tersebut merupakan alat untuk
mencapai tujuan, Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
c. Pengarahan
Pengarahan merupakan suatu kegiatan dengan mendorong semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat.
d. Pengendalian
Pengendalian ialah kegiatan untuk mengendalikan karyawan agar mengikuti peraturan yang diterapkan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat kesalahan, maka akan dilakukan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
2. Job Spesification dan Job Description a. Job specification (Spesifikasi Pekerjaan)
1) Pengertian
Menurut Hasibuan (2010), job specification merupakan uraian pekerjaan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompoten
Pengertian job specification adalah penyusunan pekerjaan-pekerjaan kedalam kelas-kelas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu. Spesifikasi pekerjaan (job spesification) merupakan uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima
agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten.
2) Tujuan
Job specification merupakan persyaratan bagi pekerja
yang akan direkrut dan job specification dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk menyeleksi dini ditingkat luar organisasi, artinya sebelum organisasi menyeleksi sendiri dari sekian banyak pelamar kerja dengan sendirinya jumlah peminat atau pelamar akan berkurang setelah membaca persyaratan-persyaratan yang tertulis dalam job spesifikasi yang dibuat orgasisasi sebagai patokan, Job specification juga sangat penting sebagai penunjang keberhasilan tujuan dari sebuah organisasi. Karena dengan kualitas SDM yang memadai maka produktivitas organisasi juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas SDM yang ikut berperan serta didalamnya.
3) Isi Job Specification
Secara umum, job spesifikasi adalah sebagai berikut : a) Tingkat pendidikan karyawan
b) Jenis kelamin kayawan, Keadaan fisik pekerja c) Pengetahuan dan kecakapan karyawan d) Batas umur karyawan
e) Status pernikahan f) Minat karyawan
g) Emosi dan moral karyawan h) Pengalaman karyawan
Spesifikasi pekerjaan untuk setiap organisasi berbeda-beda sesuai ketentuan organisasi itu sendiri, karena spesifikasi ini disusun dari uraian pekerjaan yang pada setiap organisasi yang dibutuhkan tidak sama. Contohnya organisasi yang menginginkan kecerdasan, tidak berkacamata, serta cantik.
Hasibuan (2010), mengatakan becara umum spesifikasi pekerjaan ini merupakan rincian karakteristik atau kualifikasi yang dibutuhkan olehi tenaga kerja yang dipersyaratkan. Spesifikasi pekerjaan dinamakan pula kualifikasi personal. Kualifikasi personal ini secara umum dapat dibagi dua yaitu Pertama, kualifikasi umum yaitu kualifikasi yang kecil yang biasanya diperlukan untuk menempati suatu posisi dalam suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Adapun kualifikasi yang kedua adalah kualifikasi spesifik (spesific qualification) yaitu kualifikasi tambahan yang secara spesifikasi sangat diperlukan bagi pengisian jabatan tertentu.
4)
Contoh Job Specification
Spesifikasi Pekerjaan
Nama Jabatan : Kepala Bagian Komputer Kode Jabatan: R-239Tanggal: 2 Agustus 2009
Penyusun : Ika Ramadhan W
Departemen : Divisi AdministrasiLokasi: Jl. Orong-orong 05 Bandung Persyaratan Pekerjaan 37
5) Indikator job specification
Seperti yang dibahas diawal bahwa job specification adalah bentuk sikap dan karakter seorang pekerja atau karyawan terkait
pekerjaannya. untuk menilai kepuasaan kerja tersebut maka ada beberapa indikator yang bisa menjadi bahan acuan.
Dalam hal ini ada beberapa indikator job specification : a) Keterampilan
Kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran,ide dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah maupun untuk membuat sesuatu yang lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari suatu pekerjaan tersebut
b) Pengetahuan
Informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang dan pengetahuan diproleh oleh seseorang atau manusia melalui pengamatan akal dan pengalaman.
c) Kemampuan
Kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan
d) Kepribadian
Keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain, disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu.
b. Job Description 1) Pengertian
Pengertian job description adalah jabatan yang merupakan suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang melakukan tugas tersebut
Menurut Hasibuan (2007:32) pengertian job description adalah gambaran tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung
jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
2) Tujuan Job Description
Menjelaskan fungsi masing-masing jabatan dalam bahasa yang sederhana mungkin. Dengan job description, pemegang jabatan (job holder) akan mengetahui dengan persis tugas, wewenang, dan pengukuran apa yang menentukan sukses tidaknya menjalankan fungsi jabatan tersebut.
Sering terjadi, perusahaan mengandalkan konsultan untuk menyusun job description. Biasanya job description yang dibuat oleh kunsultan tersebut berbentuk suatu dokumen yang secara rinci mencantumkansemua lingkup pekerjaan tersebut, dan ditulis dengan bahasa hukum.
3) Fungsi Job Description
Job description sangat diperlukan oleh pihak organisasi baik
organisasi besar maupun organisasi kecil job description yang lengkap akan sangat membantu dalam proses seleksi, training, penilaian kerja, dan perencanaan komposisi.
Untuk keperluan review organisasi, job description akan sangat membantu dalam menentukan pekerjaan apakah pekerjaan itu masih diperlukan, perlu adanya penyesuaian atau bahkan dihilangkan.
Job Description menjadi acuan dalam pembuatan mekanisme dan tools untuk pelaksanaan assessment. Sementara untuk perencanaan karier job description sangat bermanfaat bagi departemen untuk melihat pekerjaan dalam suatu organisasi.
Selain itu, job description juga sangat berguna bagi karyawan untuk digunakan sebagai pedoman melihat peluan karier, baik pada jabatan bersangkutan maupun untuk kemungkinan berpindah pada jabatan lainnya.
4) Unsur-Unsur Job Description
Menurut Hasibuan (2010), uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya mudah dipahami serta menguraikan hal-hal berikut:
Identifikasi pekerjaan atau jabatan, misalnya memberikan nama jabatan seperti direktur, manajer, karyawan atau kepala bagian administrasi.
Hubungan tugas dan tanggung jawab, adalah perincian tugas dan tanggung jawab secara nyata diuraikan sendiri-sendiri agar jelas dan muda diketahui. Rumusan hubungan sebaiknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain di dalam maupun di luar organisasi.
Syarat kerja harus jelaskan, seperti alat, mesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan selama melakukan pekerjaan . 5) Indikator Job Description
a) Wewenang
1) wewenang terdefinisikan dengan jelas 2) Tidak menjabat diposisi lain
3) Kesesuaian kemauan dengan posisi b) Tanggung jawab karyawan
1) Mendapatkan kejelasan mengenai tanggung jawab yang di ambil secara umum
3) Gaji yang didapatkan sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan
c) Kondisi pekerjaan
1) Kebijakan muda di pahami
2) Adanya kejelasan pengarahan dalam melaksanakan pekerjaan
d) Standar hasil kerja
1) Kejelasan mengenai target yang akan dicapai 2) Kesesuian target dengan bidang pekerjaan 6) Faoktor-faktor Job Description
a. keberhasilan organisasi merupakan tujuan-tujuan yang hendak dicapai setiap organisasi,
b. hal yang dilakukan karyawan untuk mendukung keberhasilan dalam pekerjaan, mereka alat yang menjadi tujuan organisasi dicapai melalui aktivitas karyawan dalam bentuk pelaksanaan kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran tersebut.
c. Tingkat dan perencanaan apa yang dilakukan para karyawan.
Karyawan-karyawan disuatu organisasi perlu memiliki
perencanaan dalam bekerja, dalam bentuk pemahaman-pemahaman maksud dari pekerjaan yang dilakukan masing-masing karyawan.
d. Standar Kinerja Organisasi umumnya memiliki standar kerja
yang menjadi tolakukur karyawan dalam melakukan
pekerjaannya sehingga menghasilkan sesuatu yang termuat dalam standar yang ada.
e. Pelatihan kerja karyawan mempengaruhi pelaksanaan kerja, pelatihan diadakan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan bekerja dalam mencapai kinerja.
7) Manfaat Job Description
a. Membantu semua kalangan mengerti : Mengapa suatu jabatan diadakan dan apa tujuan utamanya.
b. Salah satu alat manajemen untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi : Performance Management, Staffing & Selection,
Organization Design, Reward System, Career Development & Training.
c. Sebagai bahan landasan untuk mengadakan perbandingan antar tugas dan pekerjaan dalam suatu perusahaan dengan tugas dan pekerjaan pada perusahaan yang lainnya Sebagai dasar berpijak untuk penentuan sistem kompensasi di dalam perusahaan melalui proses evaluasi jabatan.
d. Sebagai landasan untuk pembentukan performance appraisal
system penyusunan program-program pengembangan sumber
daya manusia, promosi jabatan, seleksi, dan sebagainya. e. Memudahkan seseorang untuk bisa lebih mengerti mengenai
tugas, wewenang maupun tanggung jawab dari jabatannya. Dala juga akan membantu dalam hal memberi bahan perencanaan jabatan untuk penjabatan baru.
3. Hubungan dan Pengaruh Job Spesification dan Job Description
Job description atau uraian jabatan atau gambaran tugas adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu jabatan/tugas. Uraian ini berisi gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana suatu pekerjaan dilakukan,
alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan, hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di luar lingkup pekerjaannya dan di luar organisasi (eksternal) untuk mencapai tujuan unit kerja dan perusahaan secara luas. Apabila job description telah tersusun dengan baik, maka job spesification atau spesifikasi jabatan akan mulai dikembangkan dikarenakan Job Spesification adalah spesifikasi jabatan yang merupakan suatu uraian tertulis tentang tentang latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan dan kompetensi atau hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus dimiliki sebelum mengisi jabatan tertentu sehingga dapat berfungsi dengan efektif
.
Dengan diterapkannya job description dengan jelas ternyata mampu meningkatkan kinerja SDM yaitu penjabaran wewenang, tanggung jawab, kondisi pekerjaan, fasilitas kerja, standar hasil kerja, dan kurang baiknya penerapan job specification maka tidak mampu meningkatkan kinerja sdm yaitu dalam SKPD spesifikasi jabatan kurang diperhatikan kesesuain pendidikan dan pelatihan serta kompetensi dalam pertimbangan penempatan jabatan.
B. Tinjauan Empiris
Tinjauan Empiris merupakan hasil penelitian terdahulu yang mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan terkait dengan job specification dan job description. Tinjauan empiris bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan dalam penyusunan penelitian. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Beberapa hasil penelitian terdahulu ditampilkan dalam tabel berikut.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NO
Nama dan
Tahun Judul Penelitian
Metode
Analisis Hasil Penelitian 1 Karlina Pitaloka, Nurdiana Mulyantini, Kasman (2019) Pengaruh Job
Description Dan Job Specification
Terhadap Kinerja Karyawan (Suatu Studi Pada PT. Pos Indonesia Cabang Ciamis) Analisis Regresi Sederhana o Penerapan job descriftion di apt pos Indonesia cab. ciamis telah berjalan dengan baik ditinjau dari hasil uji hipotesis terdapat
pengaruh job
descriftion terhadap kinerja karyawan o Penerapan job
specipication telah berjalan dengan baik ditinjau dari uji hipotesis 2 Cut Nur Yuniarti Fatima (2019) Pengaruh Deskripsi Pekerjaan Dan Spesifikasi Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Sumatra Utara Analisi Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) bahwa variable deskripsi pekerjaan (XI), dan variable spesifikasi jabatan (X2), dapat di lihat nilai adjusted R square yang diperoleh sebesar 0,707. Angka tersebut menunjukan bahwa sebesar 70,7% kinerja dapat dijelaskan oleh variable factor deskrifsi pekerjaan dan spesifikasi jabatan 3 Ardiansah (2019) Usulan Deskrifsi pekerjaan Dan Spesifikasi Pekerjaan di CV. Try Satya Abadi.Unika Soegijapranata Semarang Analisi Kualitatif Analisis Jabatan Berupa Deskripsi Pekerjaan (job description) dan Spesifikasi Pekerjaan (job specification) Untuk Jabatan Pimpinan,Estimator, Administrasi, Logistik.
4 Muhammad Ainul Yakim (2019)
Analisis Rincian Tugas, KSA, Dan Job Specification Pada Jabatan Pengolah Data Sistem Informasi
Dan Penataan Dokumen Keuangan Analisis Kualitatif Rincian Tugas Digunakan Untuk Memaparkan Job Descriftion Dari Jabatan Terkait, Pada Tugas Ini Yang Menjadi Objek Adalah Pengolaan Data Sistem Informasi Dan Penata Dokumen Keuangan Dari Direktorat PTSI ITS. 5 Melisa
(2017)
Pengaruh Deskripsi Pekerjaan Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil Pada kantor Camat Tambilahan Analisis Regresi Linear Sederhana Deskrifsi Pekerjaan Berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil Pada Kantor Camat Tambilahan
C. Kerangka Konsep
Penelitian ini diarahkan oleh teori dan hasil penelitian sebelumnya, yakni berkaitan dengan job specification dan job description yang diterapkan dalam manajemen SDM. Yang ditinjau adalah bentuk penerapan job sfecification dan job description sebagai bagian dari manajemen SDM.
Diketahui bahwa pengelolaan SDM sangat penting untuk menunjang tercapainya tujuan dari suatu organisasi. Maka dari itu perlu melakukan pengolaan SDM dengan baik diantaranya melalui penerapan job specification dan job description karena SDM organisasi memerlukan kejelasan mengenai spesifikasi pekerjaan dan pembagian kerja yang diberikan agar bisa bekerja sesuai dengan job atau batas pekerjaannya masing-masing. Hal ini jelas memberi pengaruh misalnya pada pelaksanaan pekerjaan itu sendiri, semangat kerja, karir, dan yang paling penting adalah prestasi kerja dan efektifitas pencapaian tujuan organisasi.
Penerapan kedua hal tersebut (specification dan job description) pada organisasi dijadikan arah atau kerangka konsep penelitian ini. Secara ringkas kerangka konsep penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Sumber Daya Manusia Job Specification Job Description
21 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menurut tempatnya adalah dilakukan secara field research (penelitian lapangan) dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif melalui pengamatan kualitatif.
Seyß (2021) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah desain penelitian yang digunakan untuk menyelidiki fenomena dan situasi yang berbeda. Itu selalu menargetkan untuk menjawab pertanyaan seperti bagaimana situasi itu terjadi, kapan dalam hal waktu atau tanggal, di mana dalam hal tempat itu terjadi, dan apa masalah atau fenomena itu. Desain penelitian terutama berfokus pada penjelasan lebih banyak tentang populasi; oleh karena itu, ia mengintegrasikan metode penelitian yang berbeda untuk keberhasilannya. Ini adalah jenis desain yang unik karena tidak ada manipulasi variabel; sebaliknya, peneliti menggunakan observasi untuk mengukur temuan.
Desain penelitian deskriptif digunakan peneliti adalah dengan mendefinisikan masalah dan mengapa hal itu ada, maka untuk itu digunakan desain yang bervariasi yang ditambahkan untuk membantu proses penelitian untuk memecahkan akar masalah.
Lalu, melalui pengamatan kualitatif menurut QuestionPro (2021), yaitu tidak melibatkan pengukuran atau angka, tetapi hanya memantau karakteristik. Dalam desain penelitian deskriptif ini, peneliti memilih untuk menjadi pengamat penuh/lengkap. Hal ini menawarkan wawasan yang lebih mendalam tentang pengalaman khususnya pengelolaan SDM organisasi.
Jadi, tujuan dari penelitian deskriptif yaitu untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (idtesis, 2012) yang diurai secara kualitatif.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar, pada Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi selatan yang berlokasi di jl Andi Pangeran Pettarani Nomor 98, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu bulan (November sampai dengan Desember) 2020.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian ini adalah : 1. Data menurut sumbernya, yaitu data internal.
Data yang dimaksud adalah data yang bersumber dari internal BAWASLU Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Data menurut sifat, yaitu data kualitatif.
Data kualitatif atau disebut juga data naratif, adalah data dalam penelitian yang menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal hal yang umumnya tidak dapat dihitung. Oleh karena itu, data ini disebut data kualitatif karena berdasarkan keadaan dari suatu objek atau fenomena. Karena keadaan atau kualitas umumnya tidak mampu dijelaskan dalam bentuk angka dan statistik, maka data kualitatif umumnya disajikan dengan menggunakan penjelasan deskriktif.
Data kualitatif mampu menggambarkan objek penelitian secara detail dengan uraian yang tidak dapat dijelaskan secara numerik.
3. Data menurut waktu pengumpulannya, yaitu berupa Cross Section Data atau data silang.
Data silang adalah adalah data yang menunjukkan peristiwa pada suatu titik waktu tertentu, yaitu sesuai masa penelitian atau sesuai keadaan tahun 2021.
4. Data menurut cara pengumpulannya
Data menurut cara pengumpulannya adalah terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data Primer, yaitu diperoleh secara langsung dari sumber aslinya, yaitu pada kantor BAWASLU Propinsi Sulawesi Selatan.
Sedang data Sekunder diperoleh dari berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan data penelitian, misalnya Undang-Undang, Peraturan dan Laporan Pelaksanaan Pemilu, Organisasi BAWASLU dan sumberdayanya, serta dokumen terkait lainnya. Selain itu, digunakan literatur penunjang yaitu menyangkut organisasi dan manajemen sumberdaya manusia.
Semua data tersebut diperoleh secara online dan offline. D. instrumen penelitian
Terkait dengan pengumpulan data, maka digunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen dimaksud terdiri dari :
- Peneliti - Wawancara - Observasi
- Buku catatan atau buku harian
- Alat rekam terdiri dari kamera, video, atau perekam suara.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan pengumpulan data, maka secara teknis dapat dijelaskan sebagai berikut :
Peneliti sendiri yang berperan selaku pelaku utama pengumpulan data yang juga nantinya melakukan interpretasi terhadap data itu sendiri. Peran peneliti ini sangat signifikan, khususnya riset dengan pendekatan kualitatif.
Kemudian dilakukan wawancara yang sifatnya mendalam sesuai kriteria kualitatif, yaitu dengan terlebih dahulu menyediakan panduan wawancara (interview guide) secara terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, yaitu menggunakan pertanyaan yang telah ditetapkan peneliti untuk ditanyakan kepada semua kandidat/informan, sehingga proses wawancara akan terarah dengan baik dan bahkan mendapatkan jawaban sesuai arah dan spesifikasi pertanyaan. Untuk mempermudah wawancara, peneliti juga menyediakan kemungkinan jawaban alternatif, sehingga arah jawaban tidak melebar dan tidak menyerap waktu yang panjang.
Lalu, juga melakukan observasi yang merupakan cara pengambilan data melalui pengamatan langsung terhadap situasi atau peristiwa yang ada dilapangan (BAWASLU Provinsi Sulsel) yaitu dengan mencatat informasi sesuai yang diamati atau disaksikan peneliti selama penelitian berlangsung.
Otentifikasi data yang terkumpul dari peneliti, hasil wawancara dan observasi secara offline dan online adalah juga didukung buku catatan atau buku harian dan alat rekam sebagai bagian dari pendokumentasian.
F. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah bagian penting dan utama untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penelitian ini.
Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi mengenai objek penelitian khususnya dalam lingkup kerja BAWASLU Provinsi Sulsel.
Dalam menentukan informan ini maka digunakan teknik purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu, yang benar-benar menguasai objek yang diteliti.
Untuk itu, hasil pemilihan dimaksud diperoleh informan sebanyak 7 orang, dicantumkan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Nama, Inisial dan Jabatan Informan
NO NAMA INISIAL JABATAN KET
1 Fahrul Nawawi, S.Si. FN Kepala Bagian SDM dan Umum
1 Orang
2 Abdi, SH. A Staf bagian hukum 1 orang
3 Rusni, A.Md. R Bendahara
pengeluaran
1 orang 4 Azry Yusuf, SH, MH. Y Staf bagian humas 1 orang 5 Wiwid Ambarwati,SE WA Kepala bagian
perencanaan
1 orang 6 Zulkifli, ST, MM z Kepala bagian
pengawasan dan akreditasi pemantau
1 orang
B. 7 Frasanti, A.Md F C. Staf perencanaan 1 orang
Melalui instrumen penelitian yang digunakan, para informan tersebut memberikan informasi atau penjelasan sesuai yang dikehendaki oleh arah penelitian yang ditetapkan peneliti, yaitu menyangkut job specification (dengan indikator pendidikan, pengalaman, kemampuan /
kompetensi serta kepribadian) dan job description (dengan indikator berupa wewenang, tanggung jawab pegawai, kondisi pekerjaan, dan standar hasil kerja).
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif. Metode ini memerlukan pendekatan dari data yang sifatnya lebih subjektif. Metode analisis data kualitatif adalah metode pengolahan data secara mendalam dengan data dari hasil pengamatan, wawancara, dan literatur.
Data-data yang dianalisis dengan metode ini berupa teks atau narasi untuk mengungkap makna dari data penelitian dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan klasifikasi tertentu.
Proses analisis data dilakukan melalui tahapan; reduksi data, penyajian atau display data dan kesimpulan atau verifikasi.
Proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus-menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari data yang diperoleh dari hasil penggalian data. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan data yang diperoleh selama penggalian data di lapangan.
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Langkah ini dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. hal ini dilakukan dengan alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi isinya.
Langkah terakhir proses analisis adalah penarikan kesimpulan/verifikasi dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian
pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Organisasi
Dalam sejarah pelaksanaan pemilihan di Indonesia, istilah pengawasan pemilu sebenarnya baru muncul pada era 1980-an. Pada pelaksanaan pemilu yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada 1955 belum dikenal istilah pangwasan pemilu. Pada era tersebut trust di seluruh peserta dan warga Negara tentang penyelenggaran pemilu yang dimaksudkan untuk membentuk lembaga parlemen yang saai itu disebut sebagai kionstityente. Kelembagaan pengawas pemilihan umum baru muncul pada pelaksanaan pemilu 1982, dengan nama panitia pengawas pelaksanan pemili (panwaslak pemilu) yang melekat pada lembaga pemilihan umum atau LPU. Pada saat itu sudah mulai muncul distrust terhadap pelaksanaan pemilu. Pembentukan pawaslak pemilu pada pemilu 1982 dilatari oleh protes-protes atas bayak dugaan pelanggaran dan manipulasi perhitungan suara yang dilaksanakan oleh para petugas pemilu pada pemilu 1971 dan 1977.
Pada era reformasi, tuntutan pembentukan penyelenggaraan pemilu yang bersifat mandiri dan bebas dari intervensi pemerintah semakin menguatan. Itulah dibentuk sebuah lembaga penyelenggara pemilu yang bersifat independen yang diberi nama komisi pemilihan umum (KPU), hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi campur tangan penguasa dalam pelaksanaan pemilu mengingat penyelenggaraan pemilu sebelumnya, yakni LPU, merupakan bagian dari kementrian dalam negeri (sebelumnya Depsrtemen Dalam Negri).
Di sisi lain lembaga pengawasan pemilu juga terjadi perubahan nomenklatur dari panwaslak pemilu menjadi panitia pengawas pemilu ((Pawaslu)
Perubahan mendasar terkait dengan kelembagaan pengawas pemilu baru dilakukan melalui undang-undang Nomor 12 Tahun 2003.
Menurut UU ini dalam pelaksanaan pengawasan pemilu dibentuk sebuah lembaga adhoc terlepas dari struktur KPU yang terdiri dari panitia pengawas pemilu, panitia pengawas pemilu Kabupaten/Kota, dan Panitia Pengawas Pemilu Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu kecamatan.
Selanjutnya aparatur bawaslu dalam pelaksanaan pengawasan berada sampai dengan tingkat kelurahan/desa dengan urutan panitia pengawas pemilu provinsi, panitia pengawas pemilu lapanagan (PPL) di tingkat kelurahan/desa (Badan Pengawas Pemilu,2017).
Adapun aparatur Bawaslu dalam pelaksanaan pengawasan berada sampai dengan tingkat kelurahan/desa dengan urutan Panitia Pengawas Pemilu Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) di tingkat kelurahan/desa (Badan Pengawas Pemilu, 2017).
B. Visi dan Misi organisasi 1. Visi
Terwujudnya Bawaslu sebagai Lembaga Terpercaya dalam penyelenggaraan Pemilu Demokratis, Bermartabat, dan Berkualitas. 2. Misi
a) Membangun aparatur dan kelembagaan pengawas pemilu yang kuat, mandiri dan solid;
b) Mengembangkan pola dan metode pengawasan yang efektif dan episien;
c) Memperkuat sistem kontrol nasional dalam satu manajemen pengawasan yang terstruktur, sistematis, dan integrative berbasis teknologi;
d) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta pemilu, serta meningkatkan sinergi kelembagaan dalam pengawasan pemilu partisipatif;
e) Meningkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja pengawasan berupa kualitas kerja pengawasan berupa pencegahan dan penindakan, serta penyelesaian sengketa secara cepat, akurat dan transparan.
f) Membangun Bawaslu Sebagai pusat pembelajaran pengawasan pemilu baik bagi pihak dari dalam negeri maupun pihak dari luar negeri.
C. Tugas dan fungsi Organisasi a. Tugas Bawaslu
1) Menyusun standar tata laksana pengawasan penyelenggaraan pemilu untuk pengawas pemilu disetiap tingkatan.
2) Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap; a) Pelanggaran pemilu; dan
b) Sengketa proses pemilu
3) Mengawasi persiapan penyelenggaraan pemilu, yang terdiri atas; a) Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan pemilu;
b) Perencanaan pengadaan logistik oleh KPU; c) Sosialisasi penyelenggaraan pemilu; dan
d) Pelaksanaan persiapan lainnya dalam penyelenggaraan pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
4) Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu, yang terdiri atas;
a) Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih sementara serta daftar pemilih tetap;
b) Penataan dan penetapan daerah pemilihan DPRD kabupaten/ kota;
c) Penetapan peserta pemilu;
d) Pencalonan sampai dengan penetapan pasangan calon, calon anggota DPR, calon anggota DPD dan calon anggota DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
e) Pelaksanaan dan dana kampanye;
f) Pengadaan logistik pemilu dan pendistribusiannya;
g) Pelaksanaan pemungutan suara dan perhitungan suara hasil pemilu di TPS;
h) Pergerakan surat suara, berita acara perhitungan suara, dan sertifikat hasil perhitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK; i) Rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara di PPK, KPU
kabupaten/ kota, KPU provinsi, dan KPU;
j) Pelaksanaan perhitungan dan pemungutan suara ulang, pemilu lanjutan, dan pemilu susulan;
k) Penetapan hasil pemilu.
5) Mencegah terjadinya praktik politik uang;
6) Mengawasi netral aparatur sipil Negara, netralitis anggota Tentara nasional Indonesia dan netralitas kepolisian republik Indonesia
7) Mengawasi pelaksanaan/ keputusan, yang terdiri atas; a) Putusan DKPP;
b) Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa pemilu; c) Putusan/ keputusan bawaslu, bawaslu provinsi, dan bawaslu
d) Keputusan KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/ kota;
e) Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas Aparatur sipil Negara, netralitas anggota TNI dan netralitas anggota kepolisian republik Indonesia.
8) Menyampaikan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggaraan pemilu kepada DKKP;
9) Menyampaikan dugaan tindak pidana pemilu kepada;
10) Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan penyusunannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
11) Mengevaluasi pengawasan pemilu;
12) Mengawasi pelaksanaan peraturan KPU; dan
13) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
b. wewenang bawaslu
1) Menerima dan menindaklanjuti yang berkaitan dengan dugaan adanya pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang- undangan yang mengatur mengenai pemilu;
2) Memeriksa dan memutus pelanggaran administrasi pemilu; 3) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran politik uang;
4) Menerima, memeriksa, memutus penyelesaian sengketa proses pemilu;
5) Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai hasil pengawasan terhadap netralisis Aparatur sipil Negara, netral
anggota tentara nasional Indonesia, dan netralitas kepolisian republik Indonesia;
6) Mengambil ahli sementara tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu provinsi dan Bawaslu Kabupaten/ kota secara berjenjang jika bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten kota berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
7) Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran administrasi, pelanggaran kode etik, dan dugaan tindak pidana pemilu, dan sengketa proses pemilu;
8) Mengoreksi putusan dan rekomendasi Bawaslu provinsi dan Bawaslu Kabupaten/ kota apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
Membentuk Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/ kota, dan Panwaslu LN;
9) Mengangkat, membina dan memberhentikan anggota bawaslu provinsi, anggota Bawaslu Kabupaten/ Kota dan anggota Panwaslu LN;
10) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
c. Kewajiban Bawaslu
1. Bersikap adil menjalankan tugas dan wewenang
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas pemilu pada semua tingkatan;
3. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden dan DPR sesuai dengan pemilu secara periodic dan atau berdasarkan kebutuhan;
4. Mengawasi pemuktahiran dan pemeliharaan data pemilih secara berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU dengan memperhatikan dan kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; dan
D. Struktur Organisasi
E. Hasil penelitian
1. Penerapan job specification dan job description 1. AZRY YUSUF, SH, MH : DIV. PENANGANAN PELANGGARAN 2. HASMANIAR BACHRUN, S.Pi : DIV. ORGANISASI
3. DR. ADNAN JAMAL, SH.MH : DIV. HUKUM DAN DATA INFORMASI 4. ASRADI, SE.,MH : DIV. PENYELESAIAN SENGKETA 5. Drs. SAIFUL JIHAD, M.Ag : DIV. HUBUNGAN MASYARAKAT 6. AMRAYADI, SH : DIV. PENGAWASAN DAN HUBAL
EMIL SYAHBUDDIN, S.E., M.M. NUR AWAN DATU, S.IP., M.H. H. MUHLIS MAS'UD, S.STP, M.H. NURMALAWATI PALUBUHU,S.IP
PLT. KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI KEPALA BAGIAN PENGAWASAN
KEPALA BAGIAN PENANGANAN PELANGGARAN DAN PENYELESAIAN
SENGKETA PROSES
KEPALA BAGIAN HUKUM, HUBUNGAN MASYARAKAT, DATA DAN INFORMASI
WIWID AMBARWATI, SE, M.Si ZULKIFLI, ST.,MM ……….. ………. KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN,
KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA
KEPALA SUB BAGIAN PENGAWASAN
DAN AKREDITAS PEMANTAU SUB BAGIAN PENANGANAN PELANGGARAN SUBBAGIAN HUKUM
FACHRUL NAWAWI, S.Si EMIL SYAHBUDDIN, SE.,MM ………... ………. KEPALA SUB BAGIAN SUMBER DAYA
MANUSIA DAN UMUM
KEPALA SUB BAGIAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
SUB BAGIAN PENYELESAIAN SENGKETA PROSES
SUB BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT, DATA, DAN INFORMASI
Dr, JALALUDIN, S.Pd., M.Pd
KEPALA SEKRETARIAT ANGGOTA
Drs. H. L. ARUMAHI, MH
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kantor badan pengawas pemilihan umum provinsi Sulawesi selatan, struktur organisasi bawaslu telah menerapkan job sfecipication dan job
description dalam pembuatan setruktur organisasi bawaslu.
Hal ini dikatan juga oleh FW selaku kasubag SDM dalam hasil wawancara yang mengatakan bahwa:
“Dalam penerapan job specification dan job description sudah diterapkan dibawaslu untuk menunjang kelancaran kegiatan organisasi bawaslu misalnya dalam hal perekrutan pegawai baru dan juga penempatan kerja pegawai sesuai dengan kemampuan dan keahliannya agar bisa bekerja dengan efektif dan efisien”
Dan hal serupa juga dikatakan oleh A sebagai staf bidang hukum dalam hasil wawancara mengatakan bahwa :
“ Dalam penerapan job sfecification dan job description telah berjalan di bawaslu mulai dari penentuan kriteria calon pegawai baru, sampai dengan tahapan seleksi telah diatur dan diterapkan dan untuk penempatan kerja pegawai telah diterapkan aturan job description dengan melihat kuantitas dan kualitas yang dimiliki oleh pegawai apakah cocok dengan pekerjaan yang akan diberikan”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat diketahui bahwa penerapan job specification dan job description telah diberlakukan terhadap pegawai bawaslu sesuai dengan yang ada di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan . Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti selama di lapangan.
2. Penerapan Job specification
job specification adalah penyusunan pekerjaan-pekerjaan kedalam kelas-kelas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis
berdasarkan rencana sistematika tertentu. Spesifikasi pekerjaan (job
specification) merupakan uraian persyaratan kualitas minimum orang
yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kantor bawalu Sulawesi selatan, pada kegiatan rekrutmen pegawai baru telah menerapkan job specification dan yang menjadi indikator dari job specification yaitu keterampilan, pengetahuan, kepribadian, dan kemampuan.
a) Keterampilan
Keterampilan adalah Kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran,ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah maupun untuk membuat sesuatu yang lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari suatu pekerjaan tersebut
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang kenapa keterampilan dibutuhkan untuk calon pegawai baru di kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh FW selaku kasubag SDM Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“Keterampilan sangat dibutuhkan oleh calon pegawai baru karena bagaimana calon pegawai bisa menjalankan tugas-tugas yang diberikan apabila tidak memiliki keterampilan, jadi diwajibkan untuk calon pegawai baru minimal mempunyai keterampilan dengan menguasai word,exel dan mampu mengoprasikan komputer dengan baik”
Dan hal serupa dikatakan oleh staf humas mengenai pertanyaan tentang kenapa keterampilan sangat dibutuhkan oleh calon pegawai pegawai baru di kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Di jawab oleh A selaku staf humas Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa:
“keterampil seorang calon karyawan baru sangat dibutuhkan untuk gampang berbaur dengan pekerjaan nantinya yang akan diberikan”
Berdasarkan hasil wawacara dengan informan di atas dapat diketahui bahwa penerapan job specification terhususus tentang keterampilan memang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja khusus untuk calon pegawai baru untuk masuk di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan salah satu kireteria yang harus dimiliki oleh calon karyawan yaitu keterampilan
b) Pengetahuan
Pengetahuan adalah Informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang dan pengetahuan diperoleh oleh seseorang atau manusia melalui pengamatan akal dan pengalaman.
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan tentang apakah pengetahuan atau pengalaman penting untuk calon pegawai baru di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ? Dijawab oleh WA selaku Kasubag Perencanaan Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“Saya kira penting pengalaman dan pengetahuan apalagi kita kan dibawaslu minimal ada basik pernah jadi pengawas dan paham hukum sistem kepemiluan, jadi untuk dapat diterima di bawaslu minimal ada pengetahuan sebelumnya tenteng bawaslu”
Dan hal serupa dikatakan oleh A selaku staf hukum mengenai pertanyaan tentang apakah pengetahuan atau pengalaman penting untuk calon pegawai baru di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh A selaku staf bidang hukum Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“iya sangat penting dikarenakan pengetahuan dan pengalaman sangat dibutuhkan oleh calon pegawai baru agar bisa memiliki nilai tambah untuk dipertimbangkan agar bisa diterima sebagai pegawai diBawaslu Provinsi Sulawesi Selatan selain itu pengetahuan dan pengalaman dapat menunjang calon pegawai baru agar nantinya dapat bekerja dengan baik”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat diketahui bahwa penerapan job specification terkhusus tentang pengetahuan dan pengetahuan sangat penting buat calon pegawai agar bisa diterima di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan dikarenakan pengetahuan dan pengalaman bisa memudahkan pegawai mengerjakan pekerjaan apabila telah diterima nantinya.
c) Kemampuan
Kemampuan adalah Kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan
Dari hasil wawancara peneliti yang menanyakan tentang apakah kemampuan berpengaruh besar untuk diterimanya calon pegawai baru di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh F selaku Staf Perencanaan kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“kemampuan seorang calon pegawai baru sangat berpengaruh untuk dapat diterima di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan , dikarenakan apabila calon pegawai mempunyai kemampuan yang baik dan memadai akan mampu bekerja dengan maksimal dan akan muda berbaur dengan pekerjaan apa saja yang di berikan”
Dan hal serupa dikatakan oleh R selaku Bendahara Pengeluaran mengenai pertanyaan tentang apakah kemampuan berpengaruh besar untuk diterimanya calon pegawai baru di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh R selaku Bendahara Pengeluaran kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa : “iya kemampuan sangat berpengaruh besar untuk calon pegawai agar bisa diterima di bawaslu apalagi di bidang keuangan kemampuan menjadi hal utama misalnya kemampuan membuat nota kegiatan dan kemampuan membuat laporan keuangan”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat diketahui bahwa penerapan job specification terkhusus tentang kemampuan menjadi salah satu hal yang berpengaruh terhadap diterimanya calon pegawai di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan karena kemampuan sudah menjadi kreteria calon pegawai bawaslu, jika seorang calon pegawai
memiliki kemampuan yang baik maka akan memberikan hasil yang baik buat Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan.
d) Kepribadian
Kepribadian adalah Keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain, di samping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu.
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menyatakan tentang apakah kepribadian seseorang dapat membantu calon pegawai agar bisa diterima bekerja di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh Z Kasubag pengawasan dan akreditasi pemantau bawaslu Sulawesi selata Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa:
“kepribadian seseorang bisa membantu calon pegawai agar dapat diterima di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan dimana kepribadian calon pegawai akan diketahui pada proses wawancara yang dilewati apabilah dalam proses wawancara bisa menunjukan kepribadian yang baik otomatis dipertimbangkan untuk diterima di kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan , jika seorang pegawai memiliki kepribadian yang baik maka akan muda melakukan penyesuaian diri dengan pegawai lainnya nantinya apabila ada pekerjaan yang dilakukan secara kelompok”
Dan hal serupa dikatakan oleh F selaku staf Perencanaan mengenai pertanyaan tentang apakah kepribadian seseorang dapat membantu calon pegawai agar bisa diterima di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh F selaku staf Perencanaan Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa:
“kepribadian sangat membantu calon pegawai agar bisa diterima di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan , jika kepribadian calon pegawai bagus dan dapat gampang bersosialisasi dengan baik maka sangat diperlukan oleh bawaslu untuk dapat menemukan pegawai yang dapat bekerja tim dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh bawaslu”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat di ketahui bahwa penerapan job specification terkhususnya tentang kepribadian, jika calon pegawai memiliki kepribadian yang baik dan gampang melakukan penyesuain diri oleh pegawai yang lain maka akan gampang menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dan bisa bekerja sama dengan tim dengan baik.
3. Penerapan job description
job description adalah jabatan yang merupakan suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang melakukan tugas tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan telah diterapkan job
description dimana yang menjadi indikator yaitu wewenang, tanggung
jawab, kondisi pekerjaan, dan standar hasil kerja. a. Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu