• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Penerapan Pembelajaran Tematik terhadap Peningkatan Prestasi Belajar dengan Pendekatan Saintifik di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Optimalisasi Penerapan Pembelajaran Tematik terhadap Peningkatan Prestasi Belajar dengan Pendekatan Saintifik di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta"

Copied!
279
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh: Widya Aprilia NIM 1113018300018

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1437 H./2018 M.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i ABSTRAK

Widya Aprilia (NIM. 1113018300018) Optimalisasi Penerapan Pembelajaran Tematik terhadap Peningkatan Prestasi Belajar dengan Pendekatan Saintifik di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta. Skripsi Proram Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran tematik dengan penerapan pendekatan saintifik di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta.

PTK merupakan suatu bentuk penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di dalam kelas secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan penurunan siklus dengan jumlah siklus yang diturunkan adalah sebanyak 2 siklus, Dalam setiap siklus dalam penelitian ini meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan di MI Pembangunan UIN Jakarta pada Bulan Februari- 2018. Penelitian ini menggunakan subyek penelitian yaitu siswa kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta dengan sampel kelas IV C. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari peneliti sebagai guru pembelajaran tematik, teman sejawat sebagai observer , posttest, lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan dokumentasi.

(8)

ii ABSTRACT

Widya Aprilia (NIM. 1113018300018), Optimizing the application of Thematic Learning to the Improvement of Learning Achievement by Scientific Approach in fourth grade MI Pembangunan UIN Jakarta. Thesis Program Strata One (S-1) Faculty of Science Tarbiyah and Teacher Training State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.

This research is Class of Behavioral Research to increase an study achievement of tematik learning that adjust saintific approach in grade IV MI Pembangunan UIN Jakarta.

CBR is a research with specific actions that rectify and improve some of practical study in the classroom more qualified and all of student can get a better result which is an effect of this learning method. CBR also used to deacreasing a number of cycles twice in which every cycle in this research involved planning, actuating, observating and reflecting.

This research in MI Pembangunan UIN Jakarta, february 2018, is held over. This research has student grade IV MI Pembangunan as an subject of research which particularly sampling student grade IV C. An instrument of research consists largely of the researcher as a teacher of thematic learnig, colleague as observer, posttest, obervation papers of teacher’s activities, students in teaching and learning activities, and documentation.

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahiim

Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini berjudul “Optimalisasi Penerapan Pembelajaran Tematik terhadap Peningkatan Prestasi Belajar dengan Pendekatan Saintifik di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tentunya dibantu oleh berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Nafia Wafiqni, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi I dan Asep Ediana Latip, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi II sekaligus sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan ini dengan sebaik-baiknya.

5. Drs. H. Sugiono, Kepala MI Pembangunan UIN Jakarta yang telah memberikan informasi serta kesempatan untuk melakukan penelitian di

(10)

iv

sekolah ini dan Seluruh Dewan Guru MI Pembangunan UIN Jakarta yang telah memberikan banyak masukan dan saran-saran selama proses penelitian berlangsung.

6. Teristimewa untuk orang tua tercinta, Emma Kusmiati dan Tatang Torpilah yang selalu mendo`akan dan memberikan kasih sayang, semangat dan dukungan yang tiada hentinya.

7. Kakak tersayang, Sovina Silviani Torpilah dan Asep Mujahidin yang selalu setia memberikan dukungan dan do`anya disetiap saat.

8. Keluarga besar HMI Komisariat Tarbiyah Cabang Ciputat yang banyak memberikan ilmu dan pengalaman berharga kepada penulis.

9. Seluruh mahasiswa PGMI angkatan 2013 yang telah memberikan banyak warna pada perkuliahan yang telah ditempuh.

10. Sahabat-sahabat terbaik, Septi, Maudy, Nisa, Yuni, Djimun (MABESTPREI), Nabila, Riri, Agnes, Jija, Fida, Dhana, Intan, Dian (SAKURAYS) yang selalu setia memberikan semangat.

11. Teman Dunia Akhirat (Quro, Nabila, Bani, Yuris, Ikhwan, Adhit, Fatur, David, Wiko, Maman, Sigit, Jauhari, Suci) yang setia menemani disaat suka dan duka menjalani hidup di kota Ciputat ini.

12. Ghita Tamalia, partner terbaik sekaligus penyemangat yang selalu setia. 13. SADEGI (Shavinia dan Ghita), Adik sekaligus sahabat yang tidak pernah

bosan untuk saling menyemangati.

14. Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) Periode 2017 terutama untuk Riyan Hidayat, Imam Qolyubi, Muharromah dan Nurul Rosyida yang telah menjadi team tangguh yang saling menyemangati satu sama lain.

Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga bantuan, bimbingan, semangat, do`a dan dukungan yang diberikan pada penulis dibalas oleh Allah swt. Tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi sempurnanya sripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan informasi bagi

(11)

v

masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Aamiin.

Jakarta, 20 April 2018

(12)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT. ... ii

KATA PENGANTAR. ... iii

DAFTAR ISI. ... vi

DAFTAR TABEL. ... ix

DAFTAR BAGAN. ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN. ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah. ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritik…... 8

1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar. ... 8

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. 8 c. Pengukur Prestasi Belajar ... 10

d. Prinsip dasar Prestasi Belajar. ... 11

2. Pembelajaran Tematik a. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 12

b. Dasar Pemikiran Pembelajaran Tematik ... 13

c. Prinsip Pembelajaran Tematik ... 15

d. Karakteristik Pembelajaran Tematik . ... 16

e. Manfaat dan Fungsi Pembelajaran Tematik . ... 17

3. Pendekatan Saintifik a. Pengertian Pendekatan Saintifik. ... 18

(13)

vii

c. Kriteria Pendekatan Saintifik. ... 19

d. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik. ... 21

B. Penelitian yang Relevan . ... 23

C. Kerangka Berfikir ... 24

D. Hipotesis Penelitian… ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian. ... 23

1. Tempat Penelitian... 23

2. Waktu Penelitian. ... 23

3. Subyek Penelitian. ... 23

B. Desain Penelitian Tindakan Kelas. ... 23

C. Teknik Pengumpulan Data. ... 25

D. Instrumen Pengumpulan Data. ... 25

E. Teknik Analisis Data. ... 34

F. Kisi-Instrumen Soal ... 38

G. Prosedur Penelitian Kelas... 43

1. Pra Penelitian ... 43

2. Penelitian Tindakan Siklus ... 43

H. Indikator Keberhasilan Penelitian. ... 45

I. Tim Kolaborasi... 46

J. Rancangan Jadwal Penelitian Tindakan Kelas. ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 47

1. Sejarah Singkat MI Pembangunan UIN Jakarta... 47

2. Visi, Misi dan Tujuan MI Pembangunan UIN Jakarta .... 47

3. Sarana dan Prasarana MI Pembangunan UIN Jakarta ... 49

4. Kegiatan Ekstrakurikuler ... . 50

B. Gambaran Tentang Kondisi Awal Siswa ... 51

(14)

viii

1. Tindakan Pelaksanaan Siklus I... 53

2. Tindakan Pelaksanaan Siklus II. ... 84

D. Analisis data ... 115

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 120

F. Keterbatasan Penelitian ... 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 124

B. Saran ... 125

(15)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 26

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Aktivitas Guru ... 28

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 29

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa... 30

Tabel 3.5 Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif Siswa ... 31

Tabel 3.6 Indikator Hasil Belajar Afektif Siswa ... 31

Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa ... 32

Tabel 3.8 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Siswa .... 32

Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ... 33

Tabel 3.10 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa ... 34

Tabel 3.11 Kategori Kinerja Aktivitas Guru ... 34

Tabel 3.12 Kategori Kinerja Aktivitas Siswa... 35

Tabel 3.13 Kategori Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa ... 35

Tabel 3.14 Kategori Persentase Hasil Belajar Afektif Siswa secara Klasikal... 36

Tabel 3.15 Kategori Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ... 36

Tabel 3.16 Kategori Persentase Hasil Belajar Psikomotorik Siswa secara Klasikal ... 37

Tabel 3.17 Kriteria Ketuntasan Belajar ... 38

Tabel 3.18 Kategori Persentase Hasil Belajar Kognitif Siswa secara Klasikal ... 38

Tabel 3.19 Kisi-kisi Instrumen Soal Pembelajaran Tematik (Posttest I) ... 39

Tabel 3.20 Kisi-kisi Instrumen Soal Pembelajaran Tematik (Posttest II) ... 41

Tabel 3.21 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ... 46

Tabel 4.1 Daftar Sarana MI Pembangunan UIN Jakarta ... 49

Tabel 4.2 Daftar Prasarana MI Pembangunan UIN Jakarta ... 50 Tabel 4.3 Gambaran Kemampuan Awal Siswa kelas IV C

(16)

x

MI Pembangunan UIN Jakarta ... 51 Tabel 4.4 Gambaran Aktivitas Guru dan Siswa setiap Pertemuan.. 53 Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus I Pertemuan I ... 55 Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I Pertemuan I ... 57 Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus I Pertemuan II ... 59 Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I Pertemuan II ... 61 Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus I Pertemuan III ... 64 Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I Pertemuan III ... 66 Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus I Pertemuan IV ... 68 Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I Pertemuan IV ... 70 Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus I Pertemuan V ... 72 Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I Pertemuan V ... 74 Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus I Pertemuan VI ... 77 Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I Pertemuan VI ... 79 Tabel 4.17 Hasil Posttest Siklus I ... 80 Tabel 4.18 Hasil Refleksi Tindakan Pembelajaran Pada Siklus I .... 83 Tabel 4.19 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus II Pertemuan I ... 86 Tabel 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

(17)

xi

Siklus II Pertemuan I ... 89 Tabel 4.21 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus II Pertemuan II ... 91 Tabel 4.22 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus II Pertemuan II ... 93 Tabel 4.23 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus II Pertemuan III ... 95 Tabel 4.24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus II Pertemuan III ... 97 Tabel 4.25 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus II Pertemuan IV ... 100 Tabel 4.26 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus II Pertemuan IV ... 102 Tabel 4.27 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus II Pertemuan V ... 104 Tabel 4.28 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus II Pertemuan V ... 106 Tabel 4.29 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus II Pertemuan VI ... 108 Tabel 4.30 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus II Pertemuan VI ... 110 Tabel 4.31 Hasil Posttest Siklus II ... 112 Tabel 4.32 Hasil Belajar Pembelajaran Tematik Siklus I dan Siklus II.. 116 Tabel 4.33 Hasil Aktivitas Belajar Mengajar Guru dan Siswa ... 116 Tabel 4.34 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ... 116

(18)

xii DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ... 21 Bagan 3.1 Desain Siklus PTK Model Kemmis S dan Mc. Taggart.. 24

(19)

xiii Daftar Lampiran

Lampiran 1 Tabel catatan lapangan……… ...128

Lampiran 2 Lembar Soal Posttest Siklus I……… ....130

Lampiran 3 Lembar Soal Posttest Siklus II ………. .134

Lampiran 4 RPP 1 Tema 7 Subtema 2……… ...138

Lampiran 5 RPP 2 Tema 7 Subtema 2……… .148

Lampiran 6 RPP 3 Tema 7 Subtema 2……… 157

Lampiran 7 RPP 4 Tema 7 Subtema 2……… ...167

Lampiran 8 RPP 5 Tema 7 Subtema 2……… ...179

Lampiran 9 RPP 6 Tema 7 Subtema 2... ...189

Lampiran 10 Nilai Posttest Siklus I……….. ...198

Lampiran 11 RPP 1 Tema 7 Subtema 3……… 201

Lampiran 12 RPP 2 Tema 7 Subtema 3……… ...211

Lampiran 13 RPP 3 Tema 7 Subtema 3……… ...221

Lampiran 14 RPP 4 Tema 7 Subtema 3……….. 229

Lampiran 15 RPP 5 Tema 7 Subtema 3……… 240

Lampiran 16 RPP 6 Tema 7 Subtema 3……… 250

Lampiran 17 Nilai Posttest II………...258

Lampiran 18 Surat Bimbingan Skripsi. ...261

Lampiran 19 Surat Permohonan Izin Penelitian. ...262

Lampiran 20 Surat Balasan Izin Penelitian. ...263

(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia pendidikan saat ini semakin pesat dan banyak memberikan pilihan bagi masyarakat. Semakin banyaknya lembaga pendidikan yang bermunculan, berimplikasi pada banyaknya alternatif yang dapat dipilih oleh masyarakat. Pada saat yang sama, lembaga pendidikan berlomba-lomba untuk menunjukkan karakteristik dan keunggulan masing-masing. Tantangan bagi lembaga pendidikan ini akan semakin berat dengan dimulainya AFTA (ASEAN Free Tred Area) yang memungkinkan terjadinya persaingan bebas antar pendidikan di berbagai Negara.

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan menyesuaikan perkembangan zaman adalah melakukan pengembangan kurikulum, karena kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan dengan memperhatikan perkembangan peserta didik dan kesesuainnya dengan lingkungan, perkembangan ilmu pengetahuan, serta teknologi yang semakin berkembang pada saat ini.1

Kurikulum tidak hanya terdiri atas sejumlah mata pelajaran, tetapi juga meliputi semua kegiatan dan pengalaman potensial yang telah disusun secara ilmiah. Kegiatan dan pengalaman belajar tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga diluar sekolah atas tanggungjawab sekolah. Sedangkan guru sebagai pengembang kurikulum perlu menggunakan multi strategi dan pendekatan secara bervariasi dan mengajar.2

1

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h. 1

2 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja

(21)

Pendekatan merupakan hal yang sangat perlu dalam pembelajaran. Suatu pendekatan menggambarkan sifat dan ciri khas suatu pokok pembahasan yang dianjurkan. Pembelajaran dapat menggambarkan latar psikologis dan latar pedagogis dari pilihan metode pembelajaran yang akan digunakan dan diterapkan oleh guru bersama siswa.

Menurut pengamatan penulis, dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvensional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang ada. Padahal penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan belajar yang dikoordinasikan oleh guru. Guru adalah pencipta kondisi lingkungan belajar. Anak usia sekolah dasar memiliki pola pikir operasional konkret dan holistik, untuk itu pembelajaran harus dilakukan secara terpadu. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pembelajaran tematik terpadu diterapkan pada anak Sekolah Dasar kelas 1 sampai kelas 3. Sedangkan pada Kurikulum 2013 pembelajaran tematik terpadu diterapkan dari kelas 1 sampai kelas 6. Pembelajaran tematik terpadu yaitu pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema (tematik terpadu). Tema merupakan wadah untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh.3

Pembelajaran terpadu diberikan dengan maksud menyatukan konten kurikulum dalam tema-tema menjadi satu kesatuan yang utuh dan membuat pembelajaran lebih bermakna dan mudah dipahami oleh siswa karena pembelajaran tidak pecah-pecah. Muatan-muatan mata pelajaran dikemas dalam bentuk tema-tema yang harus disampaikan kepada peserta didik secara utuh dan terpadu. Permbelajaran ini diyakini sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik dan akademik peserta didik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah.

(22)

Pembelajaran tematik pada mulanya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan bertalenta, anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar dan peserta didik yang cepat dalam belajar. Pembelajaran ini pun sudah terbukti secara empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik untuk waktu yang panjang.4

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun secara kelompok yang aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.5 Proses pembelajaran tematik integratif dirancang untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk aktif melalui proses kelompok, anak-anak akan berpikir bersama, berdiskusi bersama, melakukan penyelidikan bersama, dan berbuat ke arah tujuan bersama. Dengan kata lain, proses kelompok memberi peluang bagi setiap anak untuk melaksanakan prinsip kerjasama secara demokratis sehingga proses pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan.

Penelitian ini merupakan suatu proses belajar yang sistematik, artinya kegiatan ini memerlukan kemampuan dan keterampilan. Orientasi penelitian ini adalah perbaikan pendidikan dengan melakukan perubahan-perubahan dalam mengajar, karena itu kesiapan guru untuk berubah merupakan syarat penting yang sedang dihadapi. Guru adalah pencipta kondisi lingkungan belajar bukan sebagai transformator yang hanya menyuapi siswa dengan informasi yang kurang bermakna. Perlu kita ketahui bahwa hasil akhir pembelajaran pada Kurikulum 2013 adalah peningkatan dan keseimbangan antara soft skills dan hard skills dari peserta didik yang meliputi aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan. Untuk itulah pada Kurikulum 2013, proses pembelajaran harus dilakukan melalui pendekatan saintifik karena peserta didik didorong untuk melakukan pengamatan,

4 Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015) h. 2

5 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014)

(23)

melakukan Tanya jawab, menalar, bereksperimen, menyimpulkan dan mengomunikasikan dengan teman-temannya disekolah.6

Dalam penelitian ini metode efektif yang dipilih adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan dan sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal.

Rendahnya perolehan hasil belajar menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Untuk mengetahui mengapa prestasi siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pembelajaran. Sebagai guru yang baik dan professional, permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan segera.

Dari pemaparan diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta. Agar pembahasan penelitian ini tidak melebar, peneliti lebih memfokuskan pada pembelajaran Tema 7 “Indahnya Negeriku” Subtema 2 dan 3. MI Pembangunan UIN Jakarta ini merupakan MI terbaik yang sudah menerapkan dengan maksimal peraturan dari pemerintah yaitu menggunakan Kurikulum 2013 yang sebelumnya menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu MI ini dalam perkembangannya sangat maju dibuktikan dengan berbagai prestasi yang telah diraih. Awal kurikulum 2013 dicetuskan, MI Pembangunan UIN Jakarta menerapkannya pada kelas I dan V lalu dilanjutkan pada kelas IV serta akan merata pada tahun ajaran berikutnya pada kela I – VI

6 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014)

(24)

menggunakan Kurikulum 2013. Maka dari itu penulis tertarik meneliti kelas IV karena kelas ini merupakan salah satu kelas yang belum lama menerapkan peraturan yang diatur pemerintah, tetapi sudah menunjukkan hasil belajar yang bagus. Dikelas IV terdapat 8 ruang kelas diantaranya kelas IV C yang menjadi ruang untuk penulis melakukan penelitian. Dalam penerapannya, pendekatan saintifik sudah mulai digunakan pada pembelajaran tematik, namun penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik. Sehingga penulis dalam penelitiannya mengoptimalkan penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta.

Untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam pengoptimalan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik yang kaitannya dengan prestasi belajar, maka diperlukan kajian yang komprehensif. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Optimalisasi Penerapan Pembelajaran Tematik terhadap Peningkatan Prestasi Belajar dengan Pendekatan Saintifik di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti kemukakan maka peneliti mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Belum terciptanya proses pembelajaran yang inovatif, sehingga pembelajaran masih bersifat satu arah atau berpusat pada guru (teacher centered).

2. Guru kurang berupaya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, baik ketika penanaman konsep maupun penugasan.

3. Guru kurang mengoptimalkan langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik sehingga pembelajaran masih bersifat abstrak.

4. Kurang mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, banyak hal yang harus penulis teliti. Namun karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya penelitian ini dibatasi pada optimalisasi penerapan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik materi

(25)

semester 2 tema 7 “Indahnya Negeriku” Subtema 2 dan 3 kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini dimaksudkan agar peneliti tidak melebar permasalahannya, sehingga mudah memahami hasilnya. Berdasarkan beberapa uraian latar belakang dan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana optimalisasi penerapan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan prestasi belajar di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diungkapkan tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar dalam optimalisasi penerapan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta”.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak diantaranya:

 Untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik.  Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi para

peneliti bidang pendidikan dan para pengembang kurikulum maupun para pakar teknologi pendidikan.

 Memberikan rekomendasi kepada para peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis secara lebih luas, intensif dan memudahkan.

 Sebagai bahan acuan atau literatur bagi peneliti lain yang berkepentingan dengan tema yang sama yaitu Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik dan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa di MI. 2. Manfaat secara praktik ditujukan kepada:

a. Bagi Siswa

 Siswa dapat memberikan pendapatnya mengenai pembelajaran tematik yang baru saja dipelajari oleh mereka.

(26)

 Melalui penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik diharapkan peserta didik dapat memiliki keterampilan lebih sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Bagi Guru

 Sebagai bahan informasi bagi para guru MI Pembangunan UIN Jakarta mengenai pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik.

 Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan sebagai pelaksana dalam pembelajaran tematik.

c. Bagi Sekolah

 Sebagai masukan dalam pelaksanaan pendidikan untuk meningkatkan keberhasilan akademik.

 Sebagai bahan kajian untuk dasar menentukan kebijakan yang efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pelaksanaan pembelajaran tematik integratif.

(27)

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritik

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni “prestasi” dan “belajar” yang mempunyai arti berbeda. Untuk mempermudah pemahaman tentang prestasi belajar, maka kita akan memaknai prestasi dan belajar secara terpisah. Prestasi dapat didefinisikan sebagai nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan belajar siswa selama masa tertentu.7

Belajar pada hakikatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.8

Jadi, prestasi belajar adalah hasil usaha siswa yang dapat dicapai berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan kebiasaan dan keterampilan serta sikap setelah mengikuti proses pembelajaran yang dapat dibuktikan dengan hasil test. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang dibutuhkan siswa untuk mengetahui kemampuan yang diperolehnya dari suatu kegiatan yang disebut belajar.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar mempunyai hubungan erat dengan kegiatan belajar, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik yang berasal dari dalam individu itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :9

7 Sumadi Surayabata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006)

h.297

8

Majid, Abdul. Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) h. 15

(28)

1) Faktor dari dalam diri individu

a) Faktor fisiologi : kondisi fisiologis dan panca indera

b) Faktor psikologis : minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif.

2) Faktor dari luar individu

a) Faktor lingkungan : lingkungan alami dan sosial budaya

b) Faktor instrumental : kurikulum, program, sarana dan fasilitas, guru.

Namun, terkait dalam penelitian ini, faktor yang ingin diungkap atau dijadikan variabel adalah penggunaan metode pembelajaran. Adanya penggunaan metode pembelajaran yang baik dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat mendorong siswa untuk belajar maksimal untuk memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Selain penggunaan metode pembelajaran, faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah kreativitas mengajar guru. Kreativitas mengajar guru diduga sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa dikelas. Disamping itu juga tersedianya lingkungan fisik yang mendukung seperti penerangan, kursi , meja belajar, sumber belajar, alat-alat belajar serta tempat belajar itu sendiri. Apabila penggunaan metode pembelajaran dan kreativitas mengajar guru baik, dimungkinkan prestasi belajar siswa akan meningkat.

Untuk mengetahui tingkat kecakapan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar atau prestasi belajarnya. Prestasi belajar yang diperoleh melalui tes atau evaluasi memberikan gambaran yang lebih umum tentang kemajuan siswa. Keberhasilan suatu pengajaran apabila pengajaran itu menghasilkan proses belajar secara aktif dan efektif. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar maka seorang guru mengadakan suatu penilaian dengan cara mengevaluasi siswa. Dengan mengadakan penilaian tersebut seorang guru akan mengetahui sejauh mana keberhasilan siswanya dalam melakukan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dapat dikatakan

(29)

bahwa evaluasi belajar merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar.

Banyak manfaat yang diambil dari evaluasi belajar, antara lain untuk mengetahui kesulitan, kekurangan dan kelebihan siswa, mendapat umpan balik dari kegiatan belajar mengajar dan mengambil keputusan apakah siswa sudah memenuhi kriteria atau belum. Hasil dari evaluasi belajar tersebut adalah prestasi belajar. Prestasi belajar siswa tersebut diwujudkan dalam bentuk nilai.

Untuk mengetahui tingkat kecakapan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil atau prestasi belajarnya. Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam bentuk angka 0 sampai dengan 10, secara empiris di sekolah nilai yang diperoleh dapat dijadikan indikator tinggi rendahnya prestasi belajar. Hasil prestasi yang dicapai siswa dapat menentukan sejauh mana anak didik atau siswa dapat mencapai tujuan yang harus dicapai.

c. Pengukur Prestasi Belajar

Pengukuran keberhasilan belajar yaitu sebagai berikut :10 1) Evaluasi Prestasi Kognitif

Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Karena semakin membengkaknya jumlah siswa di sekolah-sekolah, tes lisan dan perbuatan hampir tak pernah digunakan lagi. Alasan lain mengapa tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena pelaksanaannya yang face to face (berhadapan langsung)

2) Evaluasi Prestasi Afektif

Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang berdimensi aktif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakteristik seyogyanya mendapat perhatian khusus. Alasannya, karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak

(30)

mengendalikan sikap dan perbuatan siswa. Salah satu bentuk tes ranah rasa yang populer ialah “Skala Likert” (Likert Scale) yang bertujuan untuk mengidentifikasi kecenderungan/sikap orang.

3) Evaluasi Prestasi Psikomotorik

Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi dalam hal ini dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung. Namun, observasi harus dibedakan dari eksperimen, karena eksperimen pada umumnya dipandang sebagai salah satu cara observasi.

d. Prinsip dasar Pengukuran Prestasi Belajar

Prinsip dasar dalam pengukuran prestasi yaitu sebagai berikut :11

1) Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan intruksional.

2) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program intruksional atau pengajaran

3) Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.

4) Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaan hasilnya.

5) Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil ukurnya ditafsirkan dengan hati-hati.

6) Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak didik.

Dengan demikian hasil belajar siswa dapat diukur dengan tiga ranah yaitu ranah kogitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penelitian hasil belajar. Dari ketiga Ranah tersebut, ranah

11 Saifuddin Azwar, Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar

(31)

kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai bahan pengajaran. 2. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob tahun 1989 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik.12

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.13

b. Dasar Pemikiran Pembelajaran Tematik

Pada mulanya, kemunculan pembelajaran tematik sangat dipengaruhi setidaknya oleh tiga aliran filsafat yang cukup dominan dalam dunia pendidikan, yaitu:14

1) Aliran Konstruktivisme

Dalam konteks konstruktivisme, pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema kontekstual. Sehingga pembelajaran menekankan pada kehidupan nyata, bahkan menjadikan peserta didik

12 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014) hlm. 85

13

Ibid, hlm. 80

14 Departemen Agama RI, PEDOMAN Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (Jakarta:

(32)

mampu mengalami dan menemukan sendiri realitas dalam pembelajaran yang penuh makna (meaningfull).

Dengan mengangkat tema-tema nyata dan kontekstal dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran akan membuat peserta didik mengalami pembelajaran sebagai sarana sumber daya belajar yang penuh makna. Sehingga, belajar menjadi lebih utuh dan membantu peserta didik mampu mendekati kenyataan secara apa adanya, dan dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

2) Aliran Progresivisme

Pengaruh aliran filsafat progresivisme dalam konteks pembelajaran tematik terletak pada pandangan, bahwa proses pembelajaran perlu menekankan pada pembentukan kreativitas, pemberiam serangkaian kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman peserta didik.

Dalam konsepsi ini, setiap pembelajaran akan selalu menghadapkan peserta didik pada berbagai problematika yang membutuhkan penyelesaian (problem solving). Upaya untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul dalam pembelajaran, dilakukan melalui proses pemilihan dan penyusunan ulang baik pengetahuan maupun pengalaman belajar yang dimiliki peserta didik.

Dengan demikian, dari waktu ke waktu peserta didik akan mengalami perkembangan dalam memahami dan menyelesaikan berbagai persoalan, bukan hanya menyangkut materi pembelajaran, tetapi juga menyangkut problem individualnya sebagai pribadi, anggota keluarga dan bagian dari masyarakat.

3) Aliran Humanisme

Aliran humanisme lebih memandang peserta didik sebagai pribadi yang memiliki keunikan, potensi, dan motivasu yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sehingga, hal ini kemudian berdampak pada proses pembelajaran, diantaranya adalah: [1] pelayanan pembelajaran tidak hany dilakukan secara klasikal (sistem kelas),

(33)

melainkan juga bersifat individual; [2] pengakuan terhadap keberagaman potensi yang dimilik peserta didik; [3] penyikapan yang bijaksanan terhadap kenikan yang terdapat dalam diri peserta didik, baik yang terkait dengan faktor personal (individual) maupun yang menyangkut faktor lingkungan, dan kondisi sosial kemsyarakatan. c. Prinsip Pembelajaran Tematik

Beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik sebagai berikut:15

1) Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran. 2) Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. Mungkin terjadi, ada materi pengayaan horizontal dalam bentuk contoh aplikasi yang tidak termuat dalam standar isi. Namun ingat, penyajian materi pengayaan seperti ini perlu dibatasi dengan mengacu pada tujuan pembelajaran.

3) Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.

4) Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal.

5) Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan. Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.

d. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Dalam menerapkan pembelajaran tematik dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, guru perlu memunculkan karakteristik tematik sebagai

(34)

pembeda dengan pembelajaran lainnya. Hal ini penting dan harus dilakukan karena indikator pembelajaran tematik terletak dalam karakteristik-karakteristik tertentu. Oleh karena itu, setiap guru dituntut mengenal beberapa karakteristik pembelajaran tematik. Di antara beberapa karakteristik pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:16

1) Berpusat pada peserta didik 2) Memberika pengalaman langsung

3) Tidak terjadi pemisahan materi pelajaran secara jelas 4) Menyajikan konsep dari berbagai materi pelajaran 5) Bersifat fleksibel

6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik 7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan 8) Mengembangkan komunikasi peserta didik

9) Mengembangkan kemampuan metakognisi peserta didik 10) Lebih menekankan proses daripada hasil

e. Manfaat dan Fungsi Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik sebagai bagian daripada pembelajaran terpadu memiliki banyak keuntungan yang dapat dicapai, yaitu:17

1) Memudahkan pemusatan perhatian pada satu tema tertentu.

2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar isi mata pelajaran dalam tema yang sama.

3) Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.

5) Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata.

16 Syafaruddin, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (Medan: Perdana Publishing,

2012) h. 153

17 Trianto Ibnu, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik (Jakarta: Prenadamedia

(35)

7) Guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan materi.

Fungsi pembelajaran tematik terpadu yaitu untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.18

3. Pendekatan Saintifik

a. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring pada kegiatan pembelajaran di sekolah. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, di samping itu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya melalui kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru.19

b. Esensi Pendekatan Saintifik

Kegiatan pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran

18

Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015) h. 146

(36)

induktif (inductive reasoning) daripada penalaran deduktif (deductive reasoning).20

Ada empat esensi dari pendekatan saintifik yang harus dipahami oleh guru, yaitu:21

1. Merujuk pada teknik investigasi atas suatu fenomena/gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan siswa sebelumnya.

2. Lebih mengedepankan penalaran induktif (memandang fenomena atau situasi secara spesifik untuk kemudian menarik kesimpulan secara keseluruhan)

3. Berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.

4. Memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.

c. Kriteria Pendekatan Saintifik

Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah (saintifik) harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria sebagai berikut:22

1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda atau dongeng semata.

20 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014) hlm. 195

21

Opcit. h. 231

22 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

(37)

2. Penjelasan guru, respons peserta didik dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis,

analitis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran. 4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir

berdasarkan hipotesis dalam melihat perbedaan, kesamaan dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespons substansi atau materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas dan menarik sistem penyajiannya.

d. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilakukan dengan menempuh langkah-langkah berikut ini:23

1. Mengamati (Observing)

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

2. Menanya (Questioning)

Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yan diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan factual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah

(38)

mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

3. Menalar (Associating)

Menalar merujuk pada teori belajar asosiasi, yaitu kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori dalam otak. Pengalaman-pengalaman yang tersimpan di memori otak berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya (asosiasi)

4. Mencoba (Experimenting)

Mencoba atau melakukan eksperimen merupakan keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar dengan menggunakan metode dan sikap ilmiah dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

5. Mengolah (Processing)

Mengolah merupakan proses bagaimana peserta didik merespons, mempersepsi, mengorganisasi dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterimanya dari lingkungan.

6. Menyajikan (Presenting)

Hasil tugas yang telah dikerjakan secara kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis yang dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio kelompok atau individu.

7. Menyimpulkan (conclusion)

Kegiatan ini dapat dilakukan bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi.

8. Mengomunikasikan (communicating)

Kegiatan belajar mengomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan dalam tahapan mengomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti,

(39)

toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian terdahulu dengan beberapa perbedaan dan persamaan. Penulis memiliki keterbatasan dalam menyertakan penelitianyang relevan karena jumlah penelitian mengenai pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik khususnya untuk meningkatkan prestasi belajar masih belum banyak, berikut diantaranya:

1. Widya Wulandari, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam skripsinya “Pengaruh Persepsi Pembelajaran Tematik terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar Siswa kelas V di SDN Bantul Timur”. Menyimpulkan bahwa, terdapat pengaruh yang positif antara persepsi pembelajaran tematik terhadap keterampilan sosial dengan korelasi kuat atau tinggi yaitu 0,866.

2. Rita Zahara, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam skripsinya “Pengaruh Pendekatan Tematik terhadap Hasil Belajar”. Menyimpulkan bahwa, terdapat pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran tematik terhadap hasil belajar siswa kelas I MI Pembangunan UIN Jakarta. Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas control lebih rendah dibandingkan perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen.

3. Nadia Ja`far Abdat, Institut Pertanian Bogor. Dalam skripsinya “Hubungan Proses Pembelajaran Tematik dengan Prestasi Belajar Siswa di SDIT dan SDN”. Menyimpulkan bahwa, terdapat perbedaan proses pembelajaran dan prestasi belajar yang meyakinkan antara siswa di SDIT dengan siswa SDN. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya, minat dan motivasi siswa. C. Kerangka Berfikir

Pembelajaran di kelas berperan penting dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Berbagai model serta metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran akan menentukan bagaimana peserta didik belajar. Dalam menggunakan model serta metode pembelajaran guru harus memperhatikan

(40)

perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran berperan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dengan kondisi seperti ini peneliti melaksanakan suatu tindakan untuk mengatasinya. Peneliti menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik. Pendekatan Saintifik bertujuan untuk membantu siswa agar aktif dan tidak hanya fokus pada pengembangan kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Penelitian

Untuk mengetahui gambaran jawaban yang bersifat sementara dari penelitian ini diperlukan hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang

Peningkatan Prestasi Belajar

Pada pembelajaran tematik dengan pokok bahasan Indahnya Negeriku (Tema

7) Subtema 2 dan 3

Dengan penerapan Pendekatan Saintifik

Dengan penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran tematik di

kelas IV bertujuan untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa pada

(41)

terkumpul.24 Dengan memperhatikan latar belakang dan pembahasan masalah serta kajian literature yang terkait dapat di ajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik di kelas IV dengan mengaitkan beberapa mata pelajaran (IPS, IPA, Bahasa Indonesia, PKN dan SBDP) dalam satu tema dapat memberikan pemahaman yang berkesan dan mendalam bagi siswa sehingga siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar itu sendiri. Dengan demikian pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

2. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik di kelas IV MI Pembangunan UIN Jakarta dapat mencapai prestasi belajar maksimal atau tingkat pencapaian kompetensi penuh mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75 secara klasikal 100% dari jumlah siswa keseluruhan.

24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

(42)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian tindakan kelas melalui rancangan penelitian sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di MI Pembangunan UIN Jakarta yang berada di Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 2 siklus. Untuk memperlancar jalannya Penelitian Tindakan Kelas, maka rangkaian kegiatan penelitian disesuaikan dengan jadwal.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV C MI Pembangunan UIN Jakarta dengan mata pelajaran yang menjadi substansi penelitian adalah tematik. B. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Desain penelitian tindakan kelas berbentuk 3 siklus yang merupakan model PTK dari Kemmis dan M. Taggrat. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Namun semua ini diawali dengan refleksi awal atau disebut prapenelitian seperti tersaji pada bagan berikut:25

25 Tampubolon, Saur. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014) h.

(43)

Bagan 3.1 Desain Siklus PTK Model Kemmis S dan Mc. Taggart

Keterangan:

1) Planning (Perencanaan Tindakan)

Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang akan diteliti, termasuk hasil prapenelitian.Kemudian merencanakan tindakan yang akan dilakukan, termasuk menyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan. 2) Acting (Pelaksanaan Tindakan)

Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan akhir sesuai dengan RPP.

3) Observing (Observasi)

Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator atau observer secara simultan (bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung)

4) Reflecting (Refleksi)

Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang dilakukan

Siklus I Reaksi Awal Planning Observing Acting Reflecting Replanning Observing Acting Reflecting Siklus II

(44)

demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek/indikator yang ditentukan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non tes, tes dan dokumentasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Observasi

Teknik observasi yang digunakan adalah observasi partisipan terstruktur yaitu penelitian dilaksanakan dengan mengamati objek penelitian yang mengacu pada pedoman observasi yang telah ditentukann yakni mengamati serta ikut andil dalam proses pembelajaran tematik dengan menerapkan pendekatan saintifik mulai dari langkah-langkah guru memulai pelajaran hingga mengakhiri pelajaran sesuai dengan RPP, antusiasme peserta didik dalam proses pembelajaran dan komunikasi dengan guru.

2. Tes

Teknik Tes akan menghasilkan data yang bersifat kuantitatif berupa nilai-nilai siswa untuk mengetahui hasil belajar pada aspek kognitif. Teknik tes ini dilaksanakan pada pertemuan akhir setiap siklus. Melalui soal tes formatif ini dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik dengan penerapan pendekatan saintifik.

3. Studi Dokumen

Data yang dikumpulkan dengan teknik ini berupa foto keadaan sekolah, foto saar proses pembelajaran berlangsung, visi dan misi sekolah, RPP serta jadwal kegiatan sekolah.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap, valid serta reliable yang dapat mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian ini. Sementara itu, instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, tes hasil belajar dan dokumentasi.

(45)

1. Lembar Observasi

Instrumen ini dirancang oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Alat penilaian kinerja guru ini digunakan untuk menjaring data yang berkaitan dengan proses dan situasi pembelajaran di kelas yang menyangkut aktivitas guru sesuai dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik. Adapun alat penilaian kinerja guru dalam penelitian ini seperti terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru

Aspek yang Diamati Skor

Kegiatan Pendahuluan Apersepsi

1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman siswa atau pembelajaran sebelumnya

1 2 3 4 5

2 Mengajukan pertanyaan yang memancing siswa berpikir kritis

1 2 3 4 5

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 5

4 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya; individual dan kerja kelompok

1 2 3 4 5

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran

1 2 3 4 5

2 Kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan iptek dan kehidupan nyata

1 2 3 4 5

(46)

tepat

Penerapan Pendekatan Saintifik

1 Memfasilitasi siswa untuk mengkontruksi pengetahuan melalui kegiatan mengamati

1 2 3 4 5

2 Mengarahkan siswa untuk menemukan pengetahuan awal

1 2 3 4 5

3 Mengarahkan siswa untuk bertanya berdasarkan kegiatan mengamati, menanya dan menalar.

1 2 3 4 5

4 Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan diskusi

1 2 3 4 5

5 Memberikan intruksi yang jelas kepada siswa sebelum melakukan diskusi

1 2 3 4 5

6 Memfasilitasi siswa dalam mengomunikasikan hasil kerjanya

1 2 3 4 5

7 Menyimpulkan kegiatan pembelajaran 1 2 3 4 5

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran 1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber

belajar pembelajaran

1 2 3 4 5

2 Menunjukan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran

1 2 3 4 5

3 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran

1 2 3 4 5

4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran

1 2 3 4 5

Pelibatan Siswa dalam Pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa dan sumber belajar

1 2 3 4 5

2 Merespon positif partisipasi siswa 1 2 3 4 5

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 1 2 3 4 5 4 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme siswa dalam 1 2 3 4 5

(47)

belajar

Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 1 Menggunakan bahasan lisan secara jelas dan lancar 1 2 3 4 5 2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 3 4 5 Kegitan Penutup Pembelajaran

1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

1 2 3 4 5

2 Menyampaikan pesan moral kepada siswa 1 2 3 4 5

3 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

1 2 3 4 5

Jumlah Skor yang Diperoleh Skor Maksimal

Nilai Kategori

(Kemendikbud, 2012: 22)

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Aktivitas Guru

Skor Nilai Mutu Keterangan Aspek yang Diamati 5 Sangat Baik Dilaksanakan dengan sangat baik oleh

guru, melakukan tanpa kesalahan dan guru terlihat professional

4 Baik Dilaksanakan dengan baik oleh guru, melakukan tanpa kesalahan dan guru terlihat cukup menguasai

3 Cukup Dilaksanakan dengan cukup baik oleh guru, melakukan sedikit kesalahan dan guru tampak cukup menguasai

2 Kurang Dilaksanakan oleh guru, melakukan dengan banyak kesalahan dan guru tampak tidak menguasai

(48)

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Alat penilaian aktivitas siswa ini digunakan untuk menjaring data yang berkaitan dengan proses dan situasi pembelajaran di kelas yang menyangkut aktivitas siswa sesuai dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik. Adapun alat penilaian aktivitas siswa dalam penelitian ini seperti terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang Diamati Skor

1 Siswa aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. 1 2 3 4 5 2 Siswa menerima materi pelajaran dengan baik. 1 2 3 4 5 3 Adanya ketertarikan siswa dalam penggunaan media

pembelajaran

1 2 3 4 5

4 Siswa dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan pengetahuan yang relevan.

1 2 3 4 5

5 Siswa dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

1 2 3 4 5

6 Adanya keterlibatan siswa dalam penggunaan media pembelajaran.

1 2 3 4 5

7 Siswa mengajukan berbagai pertanyaan saat proses pembelajaran berlangsung.

1 2 3 4 5

8 Siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan benar.

1 2 3 4 5

9 Siswa dapat menghubungkan materi pelajaran dari penggunaan media pembelajaran yang ditampilkan.

1 2 3 4 5

10 Siswa dapat mengemukakan pendapat yang berhubungan dengan materi pembelajaran setelah ditampilkan media pembelajaran.

1 2 3 4 5

11 Siswa memberi kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

(49)

(Kemendikbud, 2012: 24)

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa

Skor Nilai Mutu Keterangan Aspek yang Diamati 5 Sangat Baik Dilaksanakan dengan sangat baik oleh

guru, melakukan tanpa kesalahan dan guru terlihat professional

4 Baik Dilaksanakan dengan baik oleh guru, melakukan tanpa kesalahan dan guru terlihat cukup menguasai

3 Cukup Dilaksanakan dengan cukup baik oleh guru, melakukan sedikit kesalahan dan guru tampak cukup menguasai

2 Kurang Dilaksanakan oleh guru, melakukan dengan banyak kesalahan dan guru tampak tidak menguasai

1 Sangat Kurang Tidak dilaksanakan oleh guru

c. Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif Siswa

Lembar observasi untuk mengumpulkan data hasil belajar afektif siswa dalam penelitian ini seperti terdapat pada tabel berikut:

12 Siswa menyelasaikan tugas dengan tepat waktu. 1 2 3 4 5 Jumlah Skor yang Diperoleh

Skor Maksimal Nilai

(50)

Tabel 3.5 Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif Siswa No Nama Jujur Disiplin Jumlah

Skor Nlilai Kategori a b a b c 1 2 3 Dst Jumlah Skor Skor Maksimum Rata-rata

Jumlah Siswa Berkategori Baik Persentase Siswa berkategori Baik Kategori Klasikal

(Ahmadi dan Amri, 2014:306)

Tabel 3.6 Indikator Hasil Belajar Afektif Siswa Sikap yang Diamati Indikator Sikap Jujur a. Tidak menyontek dalam

mengerjakan tugas/ulangan b. melaporkan data dan informasi apa adanya/tidak dibuat-buat

Disiplin a. mengumpulkan tugas tepat waktu

b. tertib dalam mengikuti pembelajaran

c. mengikuti praktikum sesuai dengan langkah-langkah yang ditetapkan

(51)

Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Skor Nilai Mutu Keterangan Aspek yang Diamati

5 Sangat Baik Dilaksanakan dengan sangat baik oleh siswa, siswa melakukannya dengan kesadaran sendiri

4 Baik Dilaksanakan dengan baik oleh siswa, siswa melakukannya dengan

pengarahan guru

3 Cukup Dilaksanakan dengan cukup baik oleh siswa, siswa melakukannya dengan sedikit kesalahan

2 Kurang Dilaksanakan dengan kurang baik oleh siswa, siswa melakukannya dengan banyak kesalahan

1 Sangat Kurang Tidak dilaksanakan oleh siswa

d. Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Siswa

Lembar observasi untuk mengumpulkan data hasil belajar psikomotorik siswa dalam penelitian ini seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.8 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Siswa No Nama Aspek yang

Diamati Jumlah Skor Nilai Kategori a b 1 2 3 Dst Jumlah Skor Skor Maksimum

(52)

Rata-rata

Jumlah siswa berkategori Baik Persentase siswa berkategori Baik

Kategori Klasikal

(Ahmadi dan Amri, 2014: 306)

Keterangan:

a = ketelitian dalam mengumpulkan data b = menarik kesimpulan dari hasil percobaan

Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Skor Nilai Mutu Keterangan Aspek yang Diamati

5 Sangat Baik Dilaksanakan dengan sangat baik oleh siswa, siswa melakukannya dengan kesadaran sendiri

4 Baik Dilaksanakan dengan baik oleh siswa, siswa melakukannya dengan

pengarahan guru

3 Cukup Dilaksanakan dengan cukup baik oleh siswa, siswa melakukannya dengan sedikit kesalahan

2 Kurang Dilaksanakan dengan kurang baik oleh siswa, siswa melakukannya dengan banyak kesalahan

1 Sangat Kurang Tidak dilaksanakan oleh siswa

2. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa khususnya mengenai pemahaman dan penguasaan terhadap materi pembalajaran serta tingkat ketercapaian indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe pilihan ganda.

Gambar

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Aktivitas Guru
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 3.5 Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif Siswa  No  Nama  Jujur  Disiplin  Jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yustinus Andi Un adalah mahasiswa Pasca Sarjana (S2) Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarka.. Menurutnya, dalam hubungannya

bahan yang mudah diperolehi 4.2.2 Membuat kraf topeng muka.. 41 PEPERIKSAAN

Untuk mendapatkan hasil kualitas layanan dapat dilakukan analisis tingkat kesesuaian antara kinerja dengan kepentingan layanan menurut pengguna, analisis

Pemda Jateng telah melakukan kerjasama tersebut dengan beberapa mitra di luar negeri,, antara lain: Propinsi Fujian (Cina), Propinsi Chungchoeng buk-do (Korea) dan

Untuk membuat sistem penjualan ini, Penulis membuat struktur database dengan DFD ( Data Flow Diagram ), ERD ( Entity Relationship Diagram ) dan Normalisasi untuk memproses data,

Dari hasil uji validasi harga yang dimiliki kategori Standart Retail, yang memiliki selisih harga paling kecil adalah pada solusi ke-2 yaitu menghasilkan total. pendapatan

Pada transport layer, blok ini akan dipecah ke dalam dua bagian yang lebih kecil yang terdiri dari transport header (mengandung protokol informasi) dan data

Faktor diet / makanan seseorang juga berpengaruh terhadap kebutuhan cairan yang harus dikonsumsi.Seseorang yang mengonsumsi buah dan sayur membutuhkan air putih lebih sedikit