• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IX

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM

KEGIATAN BISNIS

9.1. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Sikap

Berdasarkan Tabel 44, terlihat bahwa meskipun sebagian besar responden memiliki sikap positif, ternyata pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya masih rendah dengan persentase sebesar 57,5 persen. Sebanyak 5 persen responden yang memiliki sikap positif dan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong sedang.

Tabel 44. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Sikap

Sikap

Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisis Total Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 2 5 23 57,5 25 62,5

Negatif 0 0 0 0 15 37,5 15 37,5

Total 0 0 2 5 38 95 40 100

Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,054 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,307 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa sikap yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan tidak semua curahan waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha UKM semata-mata untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnis saja. Pengusaha UKM memiliki aktivitas lain seperti bekerja, mengelola usaha dan pergi bersama teman sehingga meskipun sikapnya cenderung positif namun pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong rendah. Selain itu, penggunaan internet yang dilakukan oleh pengusaha UKM tidak hanya untuk keperluan bisnisnya saja tetapi termasuk bersosialisasi atau mencari hiburan melalui jejaring sosial seperti Facebook.

(2)

9.1.1. Hubungan Sikap Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Komunikasi

Berdasarkan Tabel 45 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 55 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya tergolong rendah. Sebanyak 35 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya juga rendah.

Tabel 45. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Fungsi Komunikasi

Sikap

Fungsi Komunikasi Total

Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 3 7,5 22 55 25 62,5

Negatif 0 0 1 2,5 14 35 15 37,5

Total 0 0 4 10 36 90 40 100

Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,176 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,218 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi.

9.1.2. Hubungan Sikap Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Promosi

Berdasarkan Tabel 46 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 57,5 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi promosinya tergolong rendah. Responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet positif dan memanfaatkan internet sebagai fungsi promosi hanya sebanyak 5 persen dari total keseluruhan responden.

(3)

Tabel 46. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Fungsi Promosi

Sikap

Fungsi Promosi Total

Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 2 5 23 57,5 25 62,5

Negatif 0 0 0 0 15 37,5 15 37,5

Total 0 0 2 5 38 95 40 100

Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,057 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,303 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi.

9.1.3. Hubungan Sikap Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Riset

Berdasarkan Tabel 47 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 52,5 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi risetnya tergolong rendah. Sebanyak 32,5 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi risetnya juga rendah.

Tabel 47. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Fungsi Riset Sikap

Fungsi Riset Total

Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 4 10 21 52,5 25 62,5

Negatif 0 0 2 5 13 32,5 15 37,5

Total 0 0 6 15 34 85 40 100

Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,078 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,282 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset.

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa sikap yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Adanya aktivitas lain yang dilakukan oleh pengusaha UKM di luar menggunakan

(4)

internet, penggunaan internet untuk kegiatan bersosialisasi melalui jejaring sosial atau mencari hiburan menyebabkan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis cenderung rendah meskipun sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya positif.

9.2. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Norma Subjektif

Norma subjektif adalah keyakinan individu mengenai kemungkinan orang lain akan menyetujui atau menolak tingkah laku tersebut (Baron dan Byrne, 2003). Norma Subjektif dalam penelitian ini diukur dengan pernyataan-pernyataan yang dapat mengidentifikasi keyakinan responden mengenai kemungkinan orang lain di lingkungannya akan menyetujui atau menolak responden untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis. Penjumlahan dari semua jawaban responden dibagi menjadi norma subjektif positif dan negatif. Responden yang memiliki norma subjektif positif adalah responden yang memiliki keyakinan besar bahwa lingkungannya mendukung atau menyetujui untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis. Responden yang memiliki norma subjektif negatif adalah responden yang memiliki keyakinan rendah bahwa lingkungannya menyetujui atau mendukungnya untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis dengan total skor norma subjektif. Berdasarkan Tabel 48, terlihat bahwa meskipun sebagian besar responden memiliki norma subjektif positif, ternyata pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya masih rendah dengan persentase sebesar 85 persen. Sebanyak 5 persen responden yang memiliki norma subjektif positif dan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong sedang.

Tabel 48. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Norma Subjektif

Norma Subjektif

Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisis Total Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 2 5 28 85 30 90

Negatif 0 0 0 0 10 10 10 10

Total 0 0 2 5 38 95 40 100

Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,132 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,242 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka

(5)

terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa norma subjektif yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan tidak semua curahan waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha UKM semata-mata untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnis saja, sehingga meskipun keyakinan bahwa lingkungan responden mendukung untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis cenderung positif namun pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong rendah.

 

9.2.1. Hubungan Norma Subjektif Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Komunikasi

Berdasarkan Tabel 49 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 65 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya tergolong rendah. Sebanyak 25 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya juga rendah.

Tabel 49. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Norma Subjektif dan

Fungsi Komunikasi

Norma Subjektif

Fungsi Komunikasi Total

Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 4 10 26 65 30 75

Negatif 0 0 0 0 10 25 10 25

Total 0 0 4 10 36 90 40 100

Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,073 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,286 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi.

(6)

9.2.2. Hubungan Norma Subjektif Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Promosi

Berdasarkan Tabel 50 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 70 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi promosinya tergolong rendah. Sebanyak 25 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi promosinya juga rendah.

Tabel 50. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Norma Subjektif dan

Fungsi Promosi

Norma Subjektif

Fungsi Promosi Total

Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 2 5 28 70 30 75

Negatif 0 0 0 0 10 25 10 25

Total 0 0 2 5 38 95 40 100

Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,278 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,176 yang menunjukkan hubungan yang rendah sekali, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa adanya dukungan dari lingkungan kepada pengusaha UKM untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnisnya belum tentu membuat pengusaha UKM memanfaatkan internet sebagai fungsi promosi dalam tingkatan yang tinggi.

9.2.3. Hubungan Norma Subjektif Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Riset

Berdasarkan Tabel 51 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 62,5 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi risetnya tergolong rendah. Sebanyak 22,5 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi risetnya juga rendah.

(7)

Tabel 51. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Norma Subjektif dan

Fungsi Riset

Norma Subjektif

Fungsi Riset Total

Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 5 12,5 25 62,5 30 75

Negatif 0 0 1 2,5 9 22,5 10 25

Total 0 0 6 15 34 85 40 100

Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,440 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,126 yang menunjukkan hubungan yang rendah sekali, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa norma subjektif yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula.

9.3. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Intensi

Berdasarkan Tabel 52, terlihat bahwa meskipun sebagian besar responden memiliki intensi positif, ternyata pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya masih rendah dengan persentase sebesar 50 persen. Sebanyak 5 persen responden yang memiliki intensi positif dan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong sedang.

Tabel 52. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Intensi

Intensi

Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisis Total Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 2 5 20 50 22 55

Negatif 0 0 0 0 18 45 18 45

Total 0 0 2 5 38 95 40 100

Hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,122 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,249 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa intensi yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan tidak semua curahan waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha UKM semata-mata

(8)

untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnis saja, sehingga meskipun intensi atau niat untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis cenderung positif namun pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong rendah.

9.3.1. Hubungan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi meliputi penggunaan internet untuk berhubungan dengan berbagai stakeholeder yang terkait dengan kepentingan bisnis perusahaan. Kegiatan komunikasi dalam konteks penelitian ini meliputi kegiatan surat-menyurat dalam bisnis, conference, konsultasi on-line dengan konsumen maupun rekan bisnis. Pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi dan durasi dalam penggunaan internet oleh pengusaha UKM untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Kegiatan komunikasi yang dilakukan dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Tabel 53. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensi dan Fungsi Komunikasi

Intensi

Fungsi Komunikasi Total

Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 4 10 18 45 22 55

Negatif 0 0 0 0 18 45 18 45

Total 0 0 4 10 36 90 40 100

Berdasarkan Tabel 53 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 45 persen responden yang memiliki intensi terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya tergolong rendah.

Bila diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,133 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,242 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi. Pemanfaatan internet yang dilakukan oleh pengusaha UKM tidak hanya untuk kegiatan komunikasi dengan pelanggan ataupun rekan bisnis saja tetapi juga kegiatan komunikasi dengan teman, saudara ataupun kolega.

(9)

9.3.2. Hubungan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Promosi

Fungsi promosi meliputi kegiatan pemasaran dan menginformasikan produk kepada konsumen maupun rekan bisnis. Pemanfaatan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi, durasi dan intensitas promosi yang dilakukan oleh pengusaha UKM untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Kegiatan promosi yang dilakukan dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah.

Tabel 54. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensi dan Fungsi Promosi

Intensi

Fungsi Promosi Total

Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 2 5 20 50 22 55

Negatif 0 0 0 0 18 45 18 45

Total 0 0 2 5 38 95 40 100

Berdasarkan Tabel 54 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis. Sebanyak 50 persen responden yang memiliki intensi terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi promosinya tergolong rendah. Sebanyak 45 persen responden yang memiliki intensi negatif kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya juga tergolong rendah.

Bila diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,189 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,212 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa niat yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat kepentingan menurut pengusaha UKM apakah usahanya perlu menggunakan internet dalam mendukung kegiatan promosinya.

(10)

9.3.3. Hubungan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Riset

Fungsi Riset yaitu kegiatan UKM dalam memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan terbaru tentang produk kondisi pasar dan persaingan. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh melalui riset tersebut dapat digunakan perusahaan untuk menentukan strategi bisnis yang mendukung pengembangan kegiatan usaha. Pemanfaatan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi dan durasi riset. Kegiatan riset yang dilakukan dibagi menjadi tinggi, sedang dan rendah.

Tabel 55. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensi dan Fungsi Riset

Intensi

Fungsi Riset Total

Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Positif 0 0 3 7,5 19 47,5 22 55

Negatif 0 0 3 7,5 15 37,5 18 45

Total 0 0 6 15 34 85 40 100

Berdasarkan Tabel 55 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis. Sebanyak 47,5 persen responden yang memiliki intensi terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi risetnya tergolong rendah.

Bila diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,312 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,164 yang menunjukkan hubungan yang rendah sekali, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset. Kesibukan dan adanya aktivitas lain yang dilakukan oleh pengusaha UKM baik formal maupun non formal seperti bekerja, kuliah, mengelola bisnis, berdagang dan bepergian bersama teman membuat waktu yang dimiliki oleh pengusaha UKM menjadi terbatas sehingga kegiatan mencari informasi melalui internet pun menjadi rendah dan terbatas durasi maupun frekuensinya.

Berdasarkan hasil pengolahan data, terlihat bahwa intensi ternyata tidak berhubungan dengan kegiatan komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh pengusaha UKM dalam memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnisnya. Hal

(11)

tersebut menandakan bahwa intensi atau niat yang merupakan fungsi dari determinan sikap dan norma subjektif sebagaimana diungkapkan oleh Azwar (1998) tidak selalu selaras dengan perilaku yang dimunculkan oleh individu. Sikap seringkali tidak dapat secara langsung mempengaruhi perilaku. Tindakan atau perilaku yang muncul pada seseorang didahului oleh niat untuk berperilaku (intensi).

Referensi

Dokumen terkait

Situasi yang diderita dunia akademis universitas, seperti ditunjukan Heru Nugroho, sebenarnya merupakan suatu anomali (kelainan). Tidak adanya korelasi antara bertambahnya

Dalam memaknai tato tersebut tentu terjadi proses komunikasi yang menjadi interaksi antara pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi ulang, mentransimisikan dan

Dalam pelaksanaan penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis baik rawat  jalan, rawat inap, maupun gawat darurat yang selesai digunakan pelayanan untuk  pasien atau

Berdasarkan hasil alternatif pemecahan masalah, diketahui bahwa hal yang menjadi prioritas utama dalam menghadapi target angka penanganan kasus filariasis yang belum tercapai

Sub-CP Mata kuliah (Sub-CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai potensi atas beban irregularities terhadap arus kas serta pendapatan pada salah satu maskapai di Indonesia serta

Bentuk-bentuk integrasi yang direkomendasikan dalam SRAN 2015-2019 antara lain meliputi integrasi program penanggulangan HIV dan AIDS dengan pembangunan kesehatan

sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa perempuan pada pembelajaran menggunakan model ADI secara signifikan lebih tinggi