• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan. analisis efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan. analisis efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

48 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan penelitian mengenai analisis efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap PAD Kabupaten Bantul. Efektivitas pajak reklame sudah sangat efektif, tingkat efektivitas tertinggi terjadi pada tahun 2013 sedangkan efektivitas terendah terjadi pada tahun 2011. Kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan kontribusi terendah terjadi pada tahun 2014.

Potensi obyek pajak reklame yang dimiliki Kabupaten Bantul sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat potensial. Hal ini disebabkan karena wilayah Kabupaten Bantul yang strategis untuk dijadikan sebagai ajang promosi atau tempat pemasangan reklame, banyak usaha-usaha barang atau jasa yang mulai tumbuh di Kabupaten Bantul yang menjadikan banyaknya objek pajak reklame dan semakin banyaknya objek pajak reklame akan memperlancar pemasukan penerimaan pajak daerah dari pajak reklame. Target penerimaan pajak reklame yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini pihak DPPKAD Kabupaten Bantul selalu meningkat dari tahun ke tahun, dan realisasinya juga setiap tahun mengalami peningkatan.

Tingkat efektivitas pajak reklame Kabupaten Bantul dapat dikatakan sangat efektif karena melebihi angka 100% dengan rata-rata efektivitasnya sebesar 122,16% serta rendahnya kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan rata-rata sebesar 1,55% hal ini

(2)

dikarenakan realisasi pajak reklame masih sangat kecil dibanding Pendapatan Asli Daerah.

B. Implikasi

1. Berdasarkan hasil simpulan di atas, pemungutan pajak reklame Kabupaten Bantul sudah dilakukan secara efektif, maka diperlukan kajian lebih lanjut mengenai pemungutan pos-pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lain, sehingga bisa dijadikan dasar yang komprehensif dalam pengambilan kebijakan dalam upaya peningkatan pemungutan pajak reklame.

2. Pajak reklame Kabupaten Bantul yang sudah dipungut secara efektif perlu dipertahankan. Untuk mengoptimalkan pemungutan pajak reklame perlu dilakukan kajian tentang ekstensifikasi pemungutan pajak reklame Kabupaten Bantul.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Pengambilan data hanya dilakukan berdasarkan perhitungan satu sumber saja dan tidak bisa dilakukan dari sumber lain yaitu di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bantul. 2. Penelitian ini hanya memberikan gambaran secara umum tentang

efektivitas pajak reklame dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak memberikan penjelasan mengapa terjadi kenaikan atau penurunan nilai data yang ada dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

(3)

50

D. Saran

Dari berbagai kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, untuk masukan sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintahan Kabupaten Bantul dalam upaya meningkatkan penerimaan Pajak Daerah dari sektor pajak reklame, maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Proses penetapan target yang dilakukan sebelumnya, sebaiknya memperhatikan potensi yang ada sebenarnya, sehingga petugas yang terkait akan terpacu untuk melampaui target yang telah ditetapkan.

2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengambil data tidak hanya berdasarkan perhitungan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bantul, agar ruang lingkup penelitian lebih luas.

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar memberikan penjelasan mengapa terjadi kenaikan atau penurunan nilai data yang ada dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga hasil penelitian lebih fokus dan spesifik. 4. Koordinasi dengan instansi terkait untuk membentuk kerja sama di dalam

pelaksanaan pemungutan pajak reklame, sehingga adanya koordinasi akan memperlancar mekanisme kerja secara menyeluruh. Misalnya dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat agar mengetahui arti penting pembayaran pajak reklame.

5. Untuk meningkatkan kontribusi penerimaan yang bersumber dari pemungutan pajak daerah maka harus menggali potensi dan kebutuhan masyarakat di daerah dan sekaligus memberikan jenis-jenis pelayanan

(4)

publik yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah. Dengan demikian akan terjadi peningkatan penerimaan pajak reklame.

6. Pemerintahan Kabupaten Bantul dapat meningkatkan kerja sama dengan instansi misalnya perguruan tinggi yang ada di Bantul dan lembaga lain yang terkait dalam mengelola pajak reklame sehingga selain dapat mengoptimalkan pengoperasian dan pengendalian wajib pajak, juga dapat memaksimalkan penerimaan pajak reklame.

(5)

52

DAFTAR PUSTAKA

Dewi. 2006. Identifikasi Sumber Pendapatan Asli Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah. Medan: Pustaka USU.

Depdagri. 1991. Kepmendagri No.690.900.327, 1996. Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan. Sekretariat Negara:Jakarta.

Dian. 2007. Analysis Of Effectiveness, Efficiency And Contribution To Increase Tax Revenue In The Original Regional (A Case Study In Kppd Of Yogyakarta). Jurnal Ekonomi. STIE Nusa Mega Kencana.

Effendi, Rizal. 2012. Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyuasin. Jurnal Ekonomi. STIE MDP.

Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah (Edisi Tiga). Jakarta: Salemba Empat.

Haryani. 2013. Analisis Kontribusi, Elastisitas, Efisiensi dan Efektivitas Pajak Penerangan Jalan Di Kabupaten Bireuen. Jurnal Ilmu Ekonomi.Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Kusuma, Budi Made. 2010. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pajak Reklame Serta Prospeknya di Kabupaten Badung. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Universitas Udayana.

Mahmudi. 2010. Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Erlangga. Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. ,

Nurmalasari, Dewi. 2014. Analisis Kontribusi Pajak Hotel, Restoran, Reklame dan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta (Studi pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta Pada Tahun 2010-2013). Naskah Publikasi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahayuningsih. 2009. Analisis Efektivitas Pajak Reklame Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol. 6 No. 16.

Rahayu, Sri. Enggar dan Wahyudi. 2011. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Provinsi Jambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. Volume 13 Nomor 1.

(6)

Safitri, Lili. 2010. Analisis Peranan Dan Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jambi. Jurnal Ekonomi. STIE MDP.

Siahaan. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Erlangga. Sugiono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Triantoro, Arvian. 2010. Efektivitas Pemungutan Pajak Reklame dan Kontribusinya Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Di Kota Bandung Vol 5 No 1 Bohari.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

(7)

54

(8)
(9)
(10)
(11)

Pendapatan Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2010-2014 KETERANGAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 PAD 106.885.124.343 128.896.456.173,41 166.597.778.028,56 224.197.857.443,31 357.271.829.724,21 1. Pajak Daerah 16.541.249.955 35.068.591.776,50 51.768.352.231,50 83.232.017.500,20 99.558.470.705 2. Retribusi Daerah 15.978.422.097 17.798.603.458 20.595.098.751 27.116.286.436 26.004.713.221 3. Hasil Pengelolaan Daerah

yang dipisahkan

- - - - -

4. Lain-lain PAD yang sah 41.702.235.183,49 68.738.330.385,16 86.050.063.944,05 104.341.477.840,95 219.065.263.545,53

DANA PERIMBANGAN 688.676.566.702 717.123.249.859 885.352.411.354 938.492.077.341 1.036.632.898.871

1. Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak

- 46.143.222.859 54.036.377.354 36.484.563.341 26.466.340.871 2. Dana Alokasi Umum 573.512.337.000 625.060.827.000 768.034.584.000 854.810.634.000 949.252.188.000 3. Dana Alokasi Khusus 60.565.500.000 45.919.200.000 63.281.450.000 47.196.880.000 60.914.370.000 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 216.553.236.368 334.527.406.400 285.620.536.000 357.612.754.130 419.873.181.101,54 1. Pendapatan Hibah 17.168.480.000 - - 4.931.948.900 3.413.205.900 2. Dana Darurat - - -

3. Dana Bagi Hasil Pajak & Propinsi & Pemda Lainnya

- 53.144.140.000 64.463.325.000 77.299.389.230 98.768.112.401,54

4. Dana Penyesusaian dan Otonomi Khusus

49.921.385.094 243.734.530.400 205.719.691.000 246.782.676.000 285.847.270.000 5. Bantuan Keuangan dari

Provinsi atau Pemda Lainnya

18.395.631.000 37.648.736.000 15.437.520.000 28.598.740.000 31.844.592.800

(12)

KETERANGAN 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp) Pajak Daerah 16.541.249.955 35.068.591.776,50 51.768.352.231,50 83.232.017.500,20 99.558.470.705 1. Pajak Hotel 91.689.000 131.241.900 823.428.554 1.154.023.956 1.168.040.063 2. Pajak Restoran 393.816.400 1.522.413.345 2.855.070.517,40 3.762.937.995 4.459.210.988 3. Pajak Hiburan 149.914.202 222.246.988 440.593.360 474.855.491,60 57.695.506 4. Pajak Reklame 1.928.535.601 2.078.745.604 2.718.571.111 3.255.704.581 2.513.332.174 5. Pajak Penerangan Jalan 13.523.963.363 14.830.420.831 16.460.816.329 19.418.298.535 23.189.669.744 6. Pajak Parkir 24.682.000 30.675.000 70.833.088,40 92.624.866 98.526.370

7. Pajak Air Tanah - 128.349.465 203.961.491 207.335.763 207.256.333

8. Pajak Sarang Burung Walet

- 2.050.000 2.100.0000 2.050.000 2.250.000

9. Pajak PBB - - - 21.295.685.318 23.920.112.688

10.Pajak BPHTB - 15.676.962.927,50 27.746.383,080,70 33.086.420.990,60 42.872.571.982 Sumber: DPPKAD Kabupaten Bantul

(13)

60

JENIS-JENIS REKLAME

No Jenis Reklame Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 1. Reklame Papan/Billboard 1.735.908.424 2.709.110.345 2.030.576.250 2. Reklame Spanduk/kain 42.845.900 145.775.871 185.686.497 3. Reklame Shopsign 103.644.398 400.318.190 294.981.004 4. Reklame Baliho 37.420.986 0 0 5. Reklame Berjalan 5.947.087 500.175 0 6. KBRP (Kompensasi Beban Ruang Publik) 0 0 0 7. Reklame Rontek 59.111.100 0 0 8. Reklame Umbul-Umbul 47.667.375 0 0 9. Reklame Branding 53.861.417 0 0 10. Reklame Poster 0 0 0

11. Reklame Papan Merk 110.708.812 0 0

12. Reklame Neon Box 171.254.362 0 0

13. Reklame Bando 350.201.250 0 0

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Kita diperkenankan untuk mengambil keputusan yang layak bagi tahap persoalan yg masih tersisa, dan dalam rangkaian keputusan yg telah di ambil, hasil dari masing-masing tergantung

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang diterapkan dalam mata pelajaran sejarah di SMK telah memperlihatkan bahwa materi yang akan disampaikan pada siswa sesuai

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan analisis data mengenai struktur, nilai pendidikan karakter, dan relevansi novel Pethite Nyai Blorong karya Peni sebagai alternatif

a) Situasi komunikatif atau konteks terjadinya komunikasi. Situasi bisa tetap sama walaupun lokasinya berubah, atau bisa berubah dalam lokasi yang sama apabila

Peneliti mengangkat tema pencitraan kafe – resto dengan konsep live entertainment pada The Bee’S House Cafe, karena ketertarikan akan tahap – tahap dari strategi pencitraan bagi

Guru dapat menjelaskan kepada siswa pentingnya cerita rakyat PSR perlu dijadikan sebagai bahan ajar, salah satunya untuk melestarikan kebudayaan karya sastra

Penelitian ini juga meneliti adanya perbedaan kepekatan gas buang antara mesin diesel yang mengunakan Venturi scrubber EGR dengan mesin diesel standar tanpa

Warga Negara dari salah satu pihak, yang merupakan pemegang paspor diplomatik I dan dinas yang sah dan ditugaskan sebagai anggota misi diplomatik atau konsuler di wilayah