• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KONSEP DASAR SISTEM. dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KONSEP DASAR SISTEM. dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

9 2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar. a. Karateristik Sistem

Penjelasan Karaktristik sistem menurut Marliana B. Winanti,S.Si.,M.Si dalam bukunya sistem informasi manajemen (2014: 8), yaitu sebagai berikut. 1. Batasan (Boundary) : Penggambaran dari suatu elemen/unsur mana yang

termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.

2. Lingkungan (Environment) : Segala sesuatu di luar sistem,lingkungan menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (Input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

4. Komponen (Components) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentranformasikan input menjadi bentuk setengah jadi ataupun output. Komponen ini bisa subsistem dari sebuah sistem.

5. Interface : Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau beinteraksi.

6. Penyimpanan (Storage) : Area yang di kuasai dan di gunakan untuk menyimpan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan

(2)

sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara kompon sistem yang memungkinkan komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

b. Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch Irfan (2016;42), Klasifikasi dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,diataranya sebagai berikut. 1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem

abstrak adalah sistem berupa pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik. Misalkan sistem teologi, yaitu sistem yang bukan berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem computer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi anatara manusia dan mesin disebut human-mechine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan langkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari

(3)

sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoretis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem mempunyai sistem pengendalian yang baik.

2.1.2 Pengertian Informasi

Pengertian menurut Romney dan Steinbart (2015:4) :Informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Pengertian menurut Krismaji (2015:15) : Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola,

(4)

mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.4 Pengertian Sistem Pelayanan

Pengertian menurut Kotler (2016) pelayanan merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.1.5 Pelayanan Administrasi Kecamatan Terpadu

Dalam Peraturan Bupati Kabupaten Karawang no.20 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Lingkungan Kabupaten Karawang. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan selanjutnya disingkat PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari tahap permohonan sampai ketahap terbitnya dokumen dalam satu tempat.

2.1.6 Basis Data

a. Pengertian Basis Data

Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016:43), Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

b. Pengertian Data

Menurut Kadir (2014 : 44) , Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang mempunyai makna untuk atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

(5)

2.1.7 Pengertian Kosep Dasar Berorientasi Objek

Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016:103), pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendektan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak,sistem informasi,atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek objek dunia nyata.

2.1.8 Konsep Dasar Program

Menurut Sunarto, S.Kom mengatakan Program adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut.

2.1.9 Pengertian Bahasa Pemograman Java

Menurut Sun Microsystem dalam Sukamto dan Shalahudin (2016:103), “Java adalah nama untuk kumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan”. Java merupakan bahasa pemograman objek murni karena semua kode pemogramnya dibungkus dalam kelas.

2.1.10 Model Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan sistem pada tugas akhir ini penulis menggunakan metode waterfall. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:28) menjelaskan bahwa “Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air

(6)

terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,desain,pengokodean,pengujian dan tahap pendukung (support).

Berikut ini penjelasannya:

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti yang dibutuhkan user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses mutli langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitekstur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

(7)

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) dan pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

Sumber : Sukamto dan Shalahudin (2016:29)

Gambar I.1. Model air terjun (waterfall) 2.1.11. MySQL

Menurut Sibero dalam Supriyanta dan Khoirun Nisa (2015), “MySQL atau dibaca “My Sekuel” dengan suatu RDBMS (Relational Database Management System) merupakan aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data. MySQL sendiri pertama dikembangkan oleh MySQL AB yang

(8)

kemudian diakuisisi oleh Sun Microsystem dan terakhir dikelola oleh Oracle Coorporation.

2.1.12. Xampp

Menurut Yudhanto dan Agus Purbaya dalam Supriyanta dan Khoirun Nisa (2015), “XAMPP merupakan program paket PHP dan MySQL berbasis opensource yang saat ini merupakan andalan para programmer PHP dalam melakukan programming dan melakukan testing hasil programnya”. Sedangkan menurut Sadeli dalam Supriyanta dan Khoirun Nisa (2015) “Xampp adalah program yang berisi paket Apache , MySQL, dan phpMyAdmin”.

2.1.13. Jurnal Terkait

1. Leo Agung Kurniawan (Volume 4, Nomor 3, September – Desember 2016) Berdasarkan penyajian, analisis dan interpretasi data yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya terkait implementasi kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo telah berjalan dengan cukup baik, meskipun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai macam masalah. Namun, setidaknya masalah yang ada dapat diatasi dengan baik oleh implementor. Masalah yang ada tidak menjadi hambatan berarti oleh pelaksana untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Kekurangan yang nampak nyata adalah informasi yang diberikan kepada masyarakat dirasa kurang. Masyarakat sebagai kelompok sasaran harunya mengetahui secara pasti apa itu Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN). Jika melihat pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4

(9)

Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, implementasi PATEN di Kecamatan Buduran telah sesuai dengan apa yang tertera dalam kebijakan tersebut. Tujuan dari adanya PATEN telah dilaksanakan dengan baik di Kecamatan Buduran.

2. Panji Cahya Gumilar Volume 4, Nomor 3, September - Desember 2016. Melalui analisis data, peneliti mendapat kesimpulan yang menjawab rumusan masalah. Pertama, kesimpulan mengenai bagaimana inovasi PATEN di Kecamatan Kota Sumennep berdasarkan tipologi, level, dan kategori inovasi. Berdasarkan kategori inovasi, PATEN di Kecamatan Kota Sumenep termasuk dalam inovasi desain layanan, inovasi proses, inovasi metode, inovasi strategi / kebijakan, dan inovasi sistem. Berdasarkan level inovasi, PATEN di Kecamatan Kota Sumenep termasuk dalam level radikal. Berdasarkan kategori inovasi, PATEN di Kecamatan Kota Sumenep termasuk dalam kategori discontinues innovation. Kesimpulan kedua, faktor-faktor kritis pengembangan inovasi PATEN di Kecamatan Kota Sumenep antara lain kepemimpinan yang mendukung inovasi, pengembangan budaya yang mendukung inovasi, pengembangan pengetahuan dan keahlian pegawai, pengembangan tim kerja, orientasi pada kinerja yang terukur, dan pengembangan jaringan inovasi.

3. Wahyu Hidayat1, Hartawan dan Hasanudin Mustari2 (Volume 5 Nomor 10, Oktiber 2017) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap fokus permasalahan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, bahwa Implementasi Kebijakan Program Pelayanan Kartu Tanda

(10)

Penduduk Elekronik (E-KTP) di Kec. Palu Timur belum Optimal, karena dari aspek yang mempengaruhinya, antara lain :

1) Aspek komunikasi sudah baik, 2) Aspek sumber daya belum baik, 3) Aspek desposisi belum baik, dan 4) Aspek struktur birokrasi belum baik. 4. Sri Maulidiah Vol.3.No.3. September 2014

1. Penerapan PATEN dalam peningkatan kualitas pelayanan publik di kecamatan Siak khususnya kualitas pelayanan pengurusan IMB sudah maksimal,yaitu dalam penerapannya sudah sesuai dengan aturan pelaksanaan PATEN dan telah terlaksananya idikator-indikator dalam pengukuran kualitas pelayanan publik.

2. Faktor menjadi kendala penerapan PATEN dalam peingkatkan kualitas pelayanan publik di kecamatan Siak khususnya pengurusan IMB diantaranya;

a. Masih kuarangnya kemampuan SDM (pegawai) dalam pelayanan pengurusan IMB.

b. Jumlah Pegawai yangv melayani tidak sebanding dengan Jumlah masyarakat Kecamatan Siak yang mengurus periziunan IMB.

5. Walid Mustafa 3(1) (2015),

Kinerja di bidang pelayanan administrasi kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh aparat Kantor Camat di Kecamatan Blangpidie masih kurang baik.Hal ini telihat dari pencapaian kinerja menurut aparatur dan menurut masyarakat yang mana mereka mengatakan bahwa kinerja aparat

(11)

kemacatan masih kurang baik, masih banyak kekurangan-kekurangan pada kinarja aparat kecamatan dalam rangka melaksanakan pelayanan administrasi kepada masyarakat. Hal ini memberi arti bahwa kualitas pelayanan masih bisa di tingkatkan lagi, sehingga pada saatnya terwujud aparatur kecamatan yang profesional yang mampu melayani masyarakat secara prima.

Faktor yang menjadi penghamabat terhadap kinerja aparat Kecamatan Blangpidie adalah kurangnya kedisiplinan pegawai instansi tersebut dan selain itu faktor yang menjadi penghamabat kinerja instansi Kecamatan Blangpidie adalah belum diterapkannya program PATEN (Pelyanan Administrasi Terpadu Kecamatan) dan hal tersebut menjadi penghambat untuk keefektifen kinerja aparat di instansi Kecamatan Blangpidie.

2.2. Teori pendukung

2.2.1 Unified modeling language

Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016:133), UML (unifed modeling language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industry untuk mendefiniskan requitment, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasin objek.

(12)

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:140)

Gambar 1. Diagram UML a. Use Case

Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016:155), Use Case atau use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

1. Aktor merupakan orang,proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat

(13)

itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case : Tabel 1. Use case diagram

Simbol Deskripsi

Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case

Aktor /actor Orang,proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata benda diawal frase nama actor

Asosiasi/association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor

Nama use case

Nama aktor

(14)

Ekstensi/extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case diamana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prisip inheritance pada pemogrogram berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan, missal arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan; biasanya use case menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use case yang menjadi induknya

Generalisasi/ generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya, misalnya: arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum)

Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini

<<extend>>

<<include>>

(15)

Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case :

Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2016:156)

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:205)

(16)

b. Activity diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:161) menjelaskan “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkatn lunak”. Perlu diperhatikan bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat di lakukan oleh sistem.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas : Tabel 2. Activity diagram

Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitass memiliki sebuah status awal

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,

aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja

percabangan / decision Asosisasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu

(17)

Penggabungan / join Asosisasi penggabungan dimana lebih dari aktivitas digabungkan menjadi satu

Status akhir Status berakhir yang dilakukan

sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki status akhir

Swinmlane

Memisahkan organisasi nisnis yang bertanggung jawab terhadap

aktivitas yang terjadi

Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2013:162) Nama swimlane N am a s wim lan e atau

(18)

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:235)

Gambar 3. Contoh Activity Diagram dengan Swimlane c. Class diagram

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2016:141), “ Diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

1. Atribut merupakan simbol variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas .

2. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas . Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:

(19)

Tabel 3. Class diagram Simbol Deskripsi Kelas Nama_kelas +atribut +operasi

Kelas pada struktur sistem.

Antarmuka/ interface Sama dengan konsep interface

dalam pemograman berorientasi objek.

Asosiasi / association Relasi antarkelas dengan makna umum, asiosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity. Asosiasi berarah / directed

association

Relasi antarkelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.

Generalisasi Relasi antarkelas dengan makna

generalisasi-spesialisasi (umum khusus).

(20)

Kebergantungan / dependency Relasi antarkelas dengan makna kebergantungan antarkelas.

Agregasi / aggregation Relasi antarkelas dengan makna

semua bagian (whole-part).

Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:146)

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016: 205)

(21)

d. Sequence diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:165), “Sequence diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mengdeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirim dan diterima antar objek”. Banyaknya diagram sekuensial yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuensial sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuensial yang harus dibuat juga semakin banyak. Berikut adalah simbol-simbol yang ada diagram sekuensial:

Tabel 4. Sequential diagram

Simbol Deskripsi

Aktor

Tanpa waktu aktif

Orang,proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol darin aktor adalah gambar orang,tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

atau

Nama aktor Nama aktor

(22)

Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi

pesan

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif

dan berinteraksi, semua yang berhubungan dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya.

Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:165) Nama objek : nama kelas

(23)

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin(2016:209)

Gambar II.4 Sequence diagram 2.2.2 Entity Relasionship Diagram

Menurut Rossa A.S dan M.Shalahuddin (2016:50), “Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunkan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teoiri himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.

(24)

Tabel 5. ERD

Simbol Deskripsi

Entitas/entity Entitas merupakan data inti yang akan

disimpan; bakal table pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi computer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama table

Atribut Field atau kolom data yang butuh

disimpan dalam suatu entitas.

Atribut kunci primer Field atau kolomdata yang butuh

disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom , asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama)

Atribut multinilai/multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu

Nama_atribut

Nama_kunci_primer Nama_entitas

(25)

Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja

Asosiasi/association Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki

multipliticity kemungkinan jumlah

pemakaian Kemungkinan jumlah

maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas

Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2016:50)

Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2016:50)

Gambar II.5 Entity Relasionship Diagram Nama_relasi

(26)

2.2.3 Logical Record Structured

Menurut Kristanto, A. dalam Nissa dan Suharyanto (2017), Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Menentukan Kardinalitas, Jumlah Tabel, dan Foreign Key.

Sumber : Suharyanto (2017)

Gambar

Gambar I.1. Model air terjun (waterfall)  2.1.11. MySQL
Gambar 1. Diagram UML  a.  Use Case
Gambar 2. Contoh Use Case
Gambar 3. Contoh Activity Diagram dengan Swimlane c.  Class diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu Informasi adalah data

Istilah sistem sering digunakan untuk menunjukan metode atau cara dari suatu himpunan unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan menjadi satu

Menurut Romney dan steinbart dalam jurnal Penda Sudarto Hasugian, Dkk (2017 : 33) “sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling

Sistem merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan

Menurut (Syaifullah &amp; Burhanuddin, 2018), sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling

Menurut Romney dan Steinbart (2012: 27), siklus pemrosesan transaksi pada sistem adalah suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam melakukan bisnisnya, mulai

“Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana

“ Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain yang mencapai tujuan