6 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Romney dan steinbart dalam jurnal Penda Sudarto Hasugian, Dkk (2017 : 33) “sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan berinterkasi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang medukung system yang lebih besar” Menurut Fery Wongso (2016 : 163) “sistem adalah kumpulan atau ranngkaian komponen-komponen yang saling berhubungan, bekerja sama dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan dengan melalui 3tahap input(masuk), poses, output(keluar).
1. Karakteristik Sistem
Menurut (Syukroni, 2017) sistem mempunyai karakteristik diantaranya:
a. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem) Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang
b. lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.
c. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
d. Lingkungan (Environment) Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.
e. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen Penghubung
(interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
f. Mempunyai Masukan (input) Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
g. Mempunyai Pengolahan (processing) Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
h. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.
i. Mempunyai Keluaran (output) Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.
j. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back) Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.
2. Klasifikasi Sistem
Menurut (A. Maulana, Sadikin, & Izzudin, 2018) sistem mempunyai klasifikasi diantaranya :
a. Sistem Abstrak (Abstrack System)
Merupakan sistem yang berupa suatu pemikiran yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan tuhan.
b. Sistem Fisik (Physical System)
Merupakan sistem yang ada secara fisik. Contohnya, sistem komputerisasi, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pendidikan sistem sekolah dan lain sebagainya.
c. Sistem Alamiah (Natural System)
Sistem yang terjadi karena proses alam yang berarti tidak dibuat oleh manusia. Contohnya adalah Sistem Tata Surya dan Sistem Reproduksi.
d. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human machine system.
e. Sistem Tertentu
Adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat dilamarkan.
f. Sistem Tak Tentu
Suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
g. Sistem Tertutup
Sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
h. Sistem Terbuka
Adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya, sistem perdagangan.
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah “data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang” (Syukroni, 2017).
2.1.3 Pengertian sistem informasi
Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. Pada hakekatnya sistem informasi adalah seperangkat manusia, data dan prosedur yang bekerja sama secara koordinatif. Tekanannya terletak pada konsep sistem yang memperlihatkan bahwa berbagai komponen yang terlihat di dalamnya secara fungsional dan kooperatif mencapai tujuan yang sama. Kegiatan fungsional dan kooperatif itu meliputi pelaksanaan bisnis setiap hari, komunikasi informasi, manajemen aktifitas dan pembuatan keputusan (Syukroni, 2017).
2.1.4 Pengertian Pendidikan Menurut Kurniawan (2017 : 26) pendidikan adalah mengalihkan nilai-nilai,
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan, kepada generasi muda sebagai usaha generasi tua dalam menyiapkan funngsi hidup generasi selanjutnya, baik jasmani maupun rohani.
2.1.5 Pengertian Sekolah Dasar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Aplikasi KBBI “Sekolah Dasar merupakan tempat memperoleh pendidikan sebagai dasar pengetahuan
untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi”
2.1.6 Pengertian penerimaan peserta didik baru
Penerimaan peserta didik baru merupakan kegiatan suatu instansi pendidikan yaitu sekolah dimana melakukan penerimaan peserta didik baru guna menyaring calon pesertaa didik baru yang akan menndaftar ke sekolah yang di tuju. MenurutYusti Farlina & Jamal Maulana Hudin ( 2017 : 2)
2.1.7 Pengertian website
Menurut Puspitosari dalam Kesuma & Rahmawati ( 2017 : 3 ) menjelaskan bahwa “Website adalah halaman informasi yang di sediakan melalui jalur internet sehingga bisa di akses di seluruh dunia, selama terkoneksi dengan jaringan internet”
2.1.8 Bahasa Pemrograman 1. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman open source yang dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat di sisipkan ke dalam HTML. PHP merupakan salah satu pemrograman web untuk aplikasi yang dijalankan pada server web (server- side programming) (Santoso & Hutahaean, 2018).
2. CSS
Menurut (Wahyudi, 2017), CSS adalah adalah suatu Bahasa pemograman web yang di gunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstuktur, dan seragam.
3. HTML
Menurut (Endra & Aprilita, 2018), HTML atau Hypertext Markup Languange menurupakan salah satu Bahasa yang bisa di gunakan oleh pengguna dalam membuat tampilan yang di gunakan oleh web application.
4. MySQL (My Structure Query Language)
MySQL bekerja menggunnakan SQQL Languange (Structur Query Languange) yang dapat di artikan bahwa MySQL merupakan standart penggunna database di dunia untuk pengolahan data. Kelebihan yang di miliki MySQL yaitu yang bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk di kembanngkan lagi (Wahyudi, 2017)
5. Jquery
Menurut (Wahyudi : 2017) Jquery merupakan sekumpulan kode javascript yang dibuat dakam berbagai modul dan digunakan sesederhana mungkin 2.1.9 Basis Data
Menurut Abdulloh (2018: 103) Basis data adalah kumpulan informasi yang di simpan pada komputer secara sinematik sehingga dapat di periksa mennggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi.
2.1.10 Model Pengembangan Perangkat Lunak
Berdasarkan Rosa dan Shalahuddin (2018 : 28) di jelaskan bahwa model SDLC air terjun (waterfall) sering juga di sebut model sekuennsial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle) model air terjun
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terturut di mulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support) berikut adalah gambar model air terjun:
Pengodean Pengujian
Sistem / Rekayasa Informasi
Analisis Desain
Rosa dan Shalahuddin (2018 : 28) Gambar 2.1 Model Waterfall
1. Analisa kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan di lakukan secara intensif untuk mespesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat di pahami di perangkat lunak seprti apa yang di butuhkan user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk di dokumentasikan.
2. Desain
Prses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program sistem termasuk stuktur data, arsitektur perangkat lunak,represntasi antar muka dan prosedur pengkodean.
3. Pembuatan kode program
Pada tahap pengkodean desain harus di translsikkan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini dalah program komputer sesuai dengan desain yang di telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian focus pada perangkat lunak secara dari segi logis dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah di uji. Hal ini di lakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang di hasilkan sesuai dengan yang di inginkan dalam penelitian ini pengujian sistem akan menggunakan pengujian black-box berfungsi pada persyaratan fungsionl perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian metode ini memungkinkan perekayasaan pada perangkat lunak mendaapatkan serangkaian kondisi input yang sesungguhnnya untuk program.
5. Pendukung ( support ) atau pemeliharaann (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah mengirim ke user. Perubahan bisa terjadi kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi denngan lingkungan baru.
2.2 Peralatan Pendukung
2.2.1 UML (Unified Modeling Language)
Menurut (Lubis, 2016) UML yang merupakan sintesis dari tiga metode analisis dan perancangan berbasis objek serta ditambah dengan keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (Fushion, Shlaer-Mellon, Coad- Yourdon) yang juga disintesiskan dalam UML menawarkan pendekatan yang cukup baik yang sudah digunakan di industri perangkat lunak.
Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dynamic
behaviour dan model management. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut :
1. Diagram Use-Case (Use Case Diagram)
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use Case Diagram merupakan inti fungsionalitas koheren yang diekspresikan
sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara actor dan system.
2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Activity diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.
3. Diagram Kelas (Class Diagram)
Menggambarkan struktur object system. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
4. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)
Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
5. Diagram Komponen (Component Diagram)
Hal penting pada component diagram adalah component yang mewakili potongan-potongan yang independen yang bisa dipesan dan diperbaharui sewaktu- waktu.
6. Diagram Deployment (Deployment Diagram)
Deployment diagram menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian hardware.
2.2.2 Enterprise Relationship Diagram
Komponen ERD Menurut (Fauzi, Erniawati, & Setyawan, 2019) mengemukakan bahwa, “Didalam ERD terdapat komponen-komponen khusus untuk menggambarkan elemen-elemen ERD. Anatara lain yaitu:
a. Entitas
Entitas adalah objek yang harus menampilkan beberapa kali event untuk menjadi sebuah entitas
b. Atribut
Atribut adalah informasi dari sebuah entitas yang merupakan kata benda dan hanya digunakan oleh organisasi yang dimasukan dalam model.
c. Identifier
Identifier adalah satu atau lebih atribut yang dapat menjadi identifier entitas secara unik mengidentifikasi setiap anggota dari entitas.
d. Kardinalitas
Kardinalitas adalah relasi yang menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas yang lain.
Menurut (Rachmawati, Laila, & Susana, 2016) terdapat tiga macam kardinalitas relasi yaitu :
1) One to one
tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan entitas yang kedua dan sebaliknya.
2) One to many
tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat.
3) Many to many
tingkat hubungan kebanyakan terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya.
2.2.3 Logical Record Structure
Menurut (Hidayat, 2017), “Logical Record Structure (LRS) adalah resperentasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Beda LRS dengan diagram entity relationship diagram nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. Perbedaan LRS dan ERD adalah nama dan tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record.
Link ini menunjukan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record.
Pengambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti.
Berikut tahapan transformasi ERD ke LRS.
1. Konversi ERD ke LRS, Entity Relationship Diagram harus diubah ke bentuk LRS (struktur record secara logic). Dari bentuk LRS inilah yang nantinya dapat ditransformasikan ke bentuk relasi tabel.
2. Konversi ERD ke LRS sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah ERD akan mengikuti pola pemodelan tertentu.
2.2.4 Implementasi dan Pengujian Web
Dalam pengembangan sistem pada SD Negeri Begeg Kota Sukabumi ini, implementasi akan dilakukan dengan menerapkan teknologi informasi berbasis web dalam administrasi sekolah. Sedangkan untuk pengujian yang akan dilakukan pada sistem yang telah dibangun, akan digunakan Teknik Blackbox Testing.
Menurut Luqman dalam (Hidayat, 2017) menyatakan bahwa Pengujian Blackbox merupakan tahap yang berfokus pada pernyataan fungsional perangkat lunak. Test Case ini bertujuan untuk menunjukan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Apakah pemasukan data telah berjalan sebagaimana mestinya dan apakah informasi yang tersimpan dapat dijaga kemutahirannya.
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Metode ujicoba Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional dari software.
Ujicoba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya:
a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
b. Kesalahan interface.
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
d. Kesalahan performa.
e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.