e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 27
QALAM: Jurnal Pendidikan Islam
JURUSAN TARBIYAH - STAI SUFYAN TSAURI MAJENANG https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm
SK E.ISSN No. : 0005.27458245/K.4/SK.ISSN/2020.09 || P.ISSN No. 0005.2745844X/K.4/SK.ISSN/2020.09
EFISIENSI ANGGARAN EVALUASI PEMBELAJARAN MELALUI PEMANFAATAN ANDROID BASED TESTING (ABT)
DI MI MUHAMMADIYAH AJIBARANG KULON Muhtar Yusuf,
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, [email protected]
Diterima tanggal: 10 April 2020 Dipublis tanggal: 5 Mei 2020
Abstract: This study aims to determine the efficiency of the learning evaluation budget by utilizing Android Bassed Testing (ABT). This research is a descriptive study, a type of research that seeks to describe a phenomenon that exists by describing data in words, and images. The approach in this study is a qualitative approach, namely research that intends to understand the phenomena about what is experienced by research subjects such as behavior, perception, motivation, action and holistically by means of descriptions in the form of words and language, in a special natural context and by utilizing various scientific methods. The results showed that the evaluation of ABT-based learning was very efficient because the madrasa did not need to duplicate the test questions manually, then the ABT also greatly assisted the administration of the teacher, because the teacher did not need to correct student test results. Keywords: Android Based Testing, Efficiency, Evaluation.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui efisiensi anggaran evaluasi pembelajaran dengan memanfaatkan Android Bassed Testing (ABT). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena yang ada dengan jalan memaparkan data secara kata-kata, dan gambar. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran berbasis ABT sangat efisien karena pihak madrasah tidak perlu menggandakan soal ulangan secara manual, kemudian ABT tersebut juga sangat membantu administrasi guru, karena guru tidak perlu mengoreksi hasil ulangan siswa.
Kata Kunci: Android Based Testing, Efisiensi, Evaluasi. A. Pendahuluan
Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society ”. Hingga kini statement tersebut menjadi perdebatan yang tak bertepi. Ada yang menginginkan pendidikan terfokus pada kecerdasan otak dan ada yang
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 28
menganjurkan jika pendidikan lebih mengedepankan aspek moral. Ada juga yang lainnya menginginkan agar ada integrasi antara kecerdasan otak dengan aspek moral dengan proporsi yang berlainan.
Melihat kenyataan sekarang, madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang seharusnya dapat mengintegrasikan antara kecerdasan otak dan aspek moral secara proporsional malah kini terjebak dan cenderung mendidik siswa yang cerdas (kognitif) dan mengabaikan aspek moral (afektif). Namun disisi lain beberapa madrasah sedang mencoba mengembangkan kedua-duanya yaitu dengan mengembangkan kecerdasan kognitif dan afektifnya. (Wiyani, 2015)
Indonesia merupakan negara penghutang atau debitor nomor 6, negara terkorup nomor 3, peringkat Sumber Daya manusia (SDM) ke 112 dari 127 negara dengan penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 30% dan pengangguran terbuka mencapai 12 juta (Mulyasa, 2009: 3). Ketika angka pengangguran meningkat, lembaga pendidikan pun selalu menuai badai tudingan masyarakat dan dunia kerja karena tidak mampu melahirkan lulusan yang bermutu (Danim, 2008: 10). Itulah tantangan lembaga pendidikan dalam memasuki
millennium development goal, yaitu era globalisasi sebagai era persaingan mutu atau kualitas.
Globalisasi yang ditandai oleh adanya mega kompetisi dalam segala aspek kehidupan semakin terasa sulit untuk dapat dihindari. Konsekuensinya, lembaga pendidikan di Indonesia dituntut dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi. Lulusan lembaga pendidikan Islam, terutama madrasah tanpa mendapatkan SDM bermutu sulit untuk memenangkan kompetisi dalam era globalisasi ini (Sutrisno, 2010: 224). Hal ini yang menjadikan mutu sebagai satu-satunya target yang sangat penting dalam dunia pendidikan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sains dan teknologi berkembang sangat cepat, salah satu cabang dari sains dan teknologi yang berkembang di era sekarang adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK berkembang sangat pesat sehingga hal tersebut membawa dampak perubahan pada semua lini kehidupan diantanya adalah di bidang politik, ekonomi, pendidikan, dirgantara dan lain sebagainya. Perkembangan yang terjadi pada ranah pendidikan menjadikan guru dan dosen harus menyesuaikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan TIK dan hal tersebut menjadi salah satu indikator dari kompetensi profesionalisme guru yang harus dimiliki.
Satuan pendidikan harus sigap dalam menyikapi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini. Sekolah dan madrasah baik dari tingkat Dasar sampai pada Sekolah
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 29
Menengah Atas, bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi harus mampu menerapkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi ini. Implementasi sistem pembelajaran tersebut menuntut para guru atau dosen dan pengelola pendidikan menguasai teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana telah dikemukakan tersebut, karena implementasi TIK dalam pembelajaran merupakan bagian terpenting dari inovasi pembelajaran.
MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon merupakan salah satu sekolah/madrasah tingkat dasar yang berada di Kecamatan Ajibanrang Kabupaten Banyumas, sebagai sekolah yang sedang berkembang maka madrasasah tersebut mencoba membuat banyak inovasi baik dari pengembangan sekolah sampai dengan pembelajarannya, salah satu inovasinya adalah madrasah tersebut sedang mencoba menerapkan sistem evaluasi atau tes dengan berbasis online atau sering disebut dengan ABT (Android Bassed Testing).
Penerapan evaluasi pembelajaran berbasis online tersebut akan memudahkan siswa untuk dalam mengerjakan soal evaluasi, kemudian dari segi operasional juga lebih hemat karena pihak madrasah tidak perlu menggandakan naskah ulangan tersebut, karena dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut maka akan didapatkan cara belajar yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya metode evaluasi seperti ini diharapkan akan membuat proses belajar dan mengajar menjadi lebih kondusif, tidak membuat para siswa menjadi bosan dalam menerima pelajaran sehingga dapat menimbulkan dan meningkatkan minat siswa dalam mempelajari materi pelajaran tersebut.
Menurut Slameto sebagaimana dikutip oleh Ardidlo mengemukakan bahwa hasil belajar siswa merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Siswa akan menghasilkan perubahan-perubahan di bidang pengetahuan/pemahaman, keterampilan, juga dalam bentuk nilai dan sikap (Ardidlo, 2006: 23). Oleh karena itu prestasi belajar yang tinggi dapat meningkatkan pengetahuan/pemahaman, keterampilan, juga nilai dan sikap, sehingga dapat menjadi bekal siswa dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat.
Selama ini evaluasi pembelajaran di madrasah masih menggunakan pola manual yaitu siswa mengerjakan soal di kertas, banyak sekali kelemahan di dalam evaluasi pembelajaran manual ini diantaranya adalah mahalnya biaya operasional penggandaan soal, kemudian selain itu juga guru harus mengoreksi hasil evaluasi secara manual pula sehingga hal tersebut memakan waktu dan tenaga.
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 30
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka diharapkan dengan metode evaluasi pembelajaran berbasis Android Bassed Testing (ABT) tersebut maka biaya akan lebih efisien, karena dari segi penggandaan soal tidak ada, kemudian cara mengoreksi hasil evaluasi siswapun sangat mudah karena nilai sudah masuk otomatis di sestem komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi implementasi evaluasi pembelajaran Android Bassed Testing (ABT) terhadap hasil belajar siswa di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas.
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena yang ada dengan jalan memaparkan data secara kata-kata, dan gambar (Moleong, 2012: 6). Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu peneliti yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Maksud peneliti menggunakan metode tersebut untuk mendeskripsikan dan memperoleh pemahaman menyeluruh dan mendalam tentang Efisiensi evaluasi berbasis Android Bassed Testing (ABT) di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas.
Lokasi penelittian ini adalah di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon, salah satu madrasah di bawah naungan Kementerian Agama yang ada di Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Kenapa penulis mengambil lokasi penelitian di madrasah tersebut, karena di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon adalah MI yang pertama menerapkan evaluasi pembelajaran dengan metode Android Bassed Testing (ABT) khususnya di Kabupaten banyumas.
Kemudian yang menjadi sumber data dari penelitian ini yaitu yang pertama adalah kepala madrasah, sebagai sumber data kebijakan-kebijakan yang diambil terkait dengan penerapan evaluasi berbasis Android Bassed Testing (ABT) tersebut. Kemudian sumber data yang kedua adalah admin atau pengelola jaringan, sumber data yang diharapkan dari pengelola jaringan diantaranya data pelaksanaanya, kendala apa yang muncul, kelebihannya apa saja dan lain sebagainya. Sumber data yang ketiga adalah guru kelas, data yang diharapkan adalah seperti kelebihan dan kelemahan dari penerapan evaluasi berbasis Android Bassed Testing (ABT) ini. Selanjutnya sumber data yang keempat adalah dari siswa itu sendiri, seperti data
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 31
kendala-kendala yang dihadapi, kesan mereka terhadap penerapan evaluasi berbasis Android
Bassed Testing (ABT) ini.
Selanjutnya untuk mendapatkan data di dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif, di mana data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan cara berpikir dari umum ke khusus untuk menjawab rumusan penelitian.
C. Hasil Dan Pembahasan 1. Hasil
Penerapan Android Based Test (ABT) pada suatu lembaga pendidikan memang bukanlah yang pertama kali, sebelumnya sudah banyak di sekolah-sekolah SMK dan perguruan tinggi yang menerapkan ABT tersebut. SMK menjadi pilihan tepat dalam menerapkan ABT karena kultur pembelajaran yang berbeda dengan yang lain. SMK lebih menekankan teori dan praktik sehingga ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai melalui pembelajaran adaptif, normatif, dan produktif.
MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon sebagai sekolah yang sedang berkembang mencoba melaksanakan semua evaluasi pembelajaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu dengan Android Based Test (ABT). Ada beberapa hal yang melatar belakangai penerapan evaluasi pembelajaran dengan model ABT ini diantaranya adalah;
pertama bahwa perkembangan teknologi yang harus diimbangi oleh dunia pendidikan agar
tidak menjadi salah penggunaan, salah penggunaan yang dimaksud disini adalah penyalahgunaan teknologi seperti anak-anak lebih suka bermain game, menonton konten video yang tidak mendidik, fitnah dan pencemaran nama baik, penipuan serta kejahatan cyber, cyber bullying dan lain sebagainya. Kedua adanya digital class yang pembelajarannya termasuk evaluasi menggunakan android, bahwa MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon juga sedang membuka kelas unggulan yaitu digital class, maka sebagai pendukung program tersebut maka program ABT diterapkan. Ketiga pengembangan dari permintaan stakeholder yang menuntut untuk lebih mengedepankan teknologi selain faktor spiritual, memang dari beberapa stakeholder yang ada mereka menginginkan bahwa hendaknya tidak hanya faktor spritual atau agama saja yang dikedepankan damun juga faktor kecerdsan dan penguasaan teknologi. Keempat Memicu guru untuk lebih kreatif dan
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 32
terus belajar, penerapan ABT ini juga sebagai media untuk memicu para guru agar kreatif dan terus belajar dengan hal-hal baru.
Inisiatif menerapkan ABT pertama kali adalah dari kepala MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon, dari tahun 2016 memang sudah masuk dalam program jangka panjang dan baru terealisasi di tahun 2020 dan salah satu misinya adalah menjadikan MI muhammadiyah Ajibarang Kulon bukan hanya unggul di faktor keagamaanya saja namun juga unggul dalam kecerdasan dan penguasaan teknologi. Awalnya ada beberapa pihak yang kurang setuju dengan penerapan ABT ini, Karena semua melalui proses dan komunikasi yang jelas serta terbuka dari awal mereka mengetahui bahwa ABT adalah program madrasah akhirnya meraka justru sangat mendukung. Dari pihak wali siswa pertama kali disosialisasikan, beberapa orang dari wali siswa kurang setuju, mereka yang kurang setuju beralasan bahwa terkendala tidak mempunya handphone, tidak ada sinyal, boros kuota internet, namun karena lebih banyak yang mendukung maka program tetap dilaksanakan, dan ketika sudah dilaksakan mereka yang tidak setuju justru sekarang mendukung.
Dari hasil pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi maka didapat data-data sebagai berikut:
a). Kepala Madrasah
Menurut kepala MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon bahwa tujuan dan manfaat penerapan Android Based Test (ABT) pada evaluasi pembelajaran di madrasah tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil wawancara dengan Kepala MI Muhammadiyah Ajibrang Kulon
No Pertanyaan Jawaban Kepala MI
1. Apa Saja yang menjadi tujuan diterapkanya evaluasi pembelajaran berbasis Android
Based Test (ABT)?
Satu Dua Tiga Empat : : : :
Sebagai media untuk mengenalkan kepada siswa bahwa android juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bukan hanya sebagai alat untuk bermain game.
Menumbuhkan daya kreativitas guru dan anak dalam pembelajaran.
Sebagai promosi digital class.
Bahwa MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon tidak bersaing dengan sekolah lain, tetapi bersaing dengan kemajuan zaman.
2. Kemudian apa saja manfaat dari penerapan evaluasi pembelajaran berbasis Android
Satu : Model Android Bassed Testing (ABT) membuat anak lebih antusias baik dalam mengerjakan soal atau
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 33
Based Test (ABT) ini? Dua
Tiga Empat Lima : : : : pun belajar
Anak akan disibukan dengan pembelajaran menggunakan handphon android sehingga mereka lupa untuk bermain game atau menonton konten negatif
Nilai ulangan siswa lebih tinggi dibanding manual, ini dikarena siswa lebih antusias dalam mengerjakan soal ulangan
Siswa lebih cepat menangkap dalam penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Disaat masa pandemi covid-19 siswa masih tetap bisa melaksanakan ulangan secara online dari rumah
Kemudian menurut beliau bahwa dengan kebijakan kepala madrasah menerapkan evaluasi pembelajaran Android Bassed Testing (ABT) ada guru yang tidak setuju dan ada juga yang setuju, Pro dan kontra selalu ada, tetapi tidak sampai penolakan, hanya memberikan masukan jika ada efek negatif dari hal tersebut, tetapi setelah ditimbang antara positif dan negatifnya maka banyak manfaatnya semua mengikuti dan mendukung keputusan yang dibuat. Mereka yang pro dengan program ini menyampaikan bahwa penerapan ABT ini lebih bermanfaat diantaranya adalah; sangat membatu pekerjaan administrasi guru karena guru tidak perlu mengoreksi jawaban siswa secara manual yang membutuhkan waktu lama, kemudian sangat menghemat biaya operasional karena pihak madrasah tidak perlu mengeluarkan biaya penggandaan soal, kemudian dengan penerapan ABT ini siswa lebih antusias dalam belajar. Sedangkan mereka yang tidak setuju beralasan bahwa:
1. Takut memberatkan wali murid karena harus mempunyai Hanphon android dan jaringan internet atau kuota internet.
2. Susah mengontrol kejujuran siswa dalam mengerjakan, tapi menurut beliau justru ini uji kejujuran, karena sistem test tersebut bisa mendeteksi bila siswa membuka selain soal ujian, dan waktu mengerjakan dibatasi sehingga siswa tidak memiliki kesempatan untuk membuka buku atau browser lain.
Akhirnya Kepala MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon mencoba menyakinkan kepada mereka yang tidak setuju dengan menunjukan beberapa kelebihan dan manfaat.
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 34
Setelah dengan musyawarah yang cukup lama mereka yang tadinya tidak setuju setelah diterapakan justru sekarang mendukung karena sudah melihat langsung manfaatnya dari penerapan Android Based Test (ABT).
Selanjutnya kepala madrasah MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon juga menyampaikan bahwa banyak sekali kelebihan dari penerapan evaluasi pembelajaran
Android Based Test (ABT) tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil wawancara dengan Kepala MI Muhammadiyah Ajibrang Kulon
No Pertanyaan Jawaban Kepala MI
1. Apa Saja yang menjadi kelebihan diterapkanya evaluasi pembelajaran berbasis Android
Based Test ABT?
Satu Dua Tiga Empat Lima : : : : :
Sebagai media menciptakan Brand Image madrasah tersebut. sebagai alat untuk bermain game.
Nilai yang didapat oleh anak lebih bagus dari pada mengerjakan secara manual, Sangat meringankan admistrasi guru, karena tidak perlu koreksi, nilai lansung muncul di komputer, memudahkan analisis butir soal.
Efisien dalam pembiyaan, karena tidak ada penggandaan soal.
Hubungan pihak madrasah dengan orang tua siswa semakin intens karena Melibatkan orang tua dalam pengawasan pembelajaran.
b). Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran
Dari hasil wawancara dengan guru kelas dan guru mata pelajaran diperoleh beberapa data sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil wawancara dengan guru
No Pertanyaan Jawaban Guru
1. Bagaimana cara ibu melakukan penilaian terhadap hasil ulangan siswa selama ini?
Dina
Uus :
:
Masih dengan cara manual yaitumelakukan koreksi terhadap jawaban siswa yang begitu banyak. Ya, masih dengan cara manual. Kalau ada program yang bisa mengoreksi dalam jumlah banyak dan waktu yang singkat pasti akan
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 35
Elang : lebih mudah.
Manual, kadang-kadang memerlukan alat bantu dari plastik mika untuk mengetahui mana jawaban siswa yang benar.
2. Kendala-kendala apa yang ibu hadapi selama melakukan penilaian? Dina Uus Elang : : :
Memerlukan waktu yang lama, ditambah lagi jika saya sudah lelah, koreksi tertunda. Padahal ada deadline dari sekolah.
Harus menyediakan waktu khusus untuk mengoreksi karena memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Waktu koreksi lebih lama, banyak kertas yang terbuang.
3. Bagaimana pendapat Ibu mengenai pengembangan ulangan berbasis android menggunakan aplikasi ABT?
Dina Uus Elang : : :
Wah, saya senang sekali. Saya berharap pengembangan ulangan berbasis android ini bisa memudahkan saya dalam melakukan penilaian.
Lebih praktis dalam melakukan penilaian hasil belajar.
Mempermudah saya dalam melakukan penilaian terhadap hasil ulangan siswa dalam waktu yang singkat dan tanpa
banyak kertas yang terbuang 4. Bagiamana pendapat Ibu
mengenai
pelaksanaan ulangan berbasis android
menggunakan aplikasi ABT?
Dina Uus Elang : : :
Ternyata mudah sekali dalam melakukan penilaian hasil belajar siswa menggunakan ABT.
Saya senang sekali karena koreksian tidak menumpuk. Nilai langsung jadi. Siswa juga bisa tahu nilainya sendiri.
Sangat menguntungkan siswa dan guru. Waktu tes juga dibatasi sehingga tidak ada siswa yang molor dalam mengerjakan ulangan. Nilai bisa langsung diketahui.
5. Adakah perbedaan dalam penilaian sebelum dan sesudah menggunakan ulangan berbasis android?
Dina
Uus :
:
Jelas ada. Tidak memerlukan waktu yang lama dalam mengoreksi jawaban siswa.
Ya, ada perbedaan yang signifikan. Pastinya, lebih praktis
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 36
Elang : dalam melakukan penilaian.
Ya, ada perbedaan. Hemat waktu, tenaga, dan biaya.
c). Operator/Admin
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia operator adalah orang yang bertugas menjaga, melayani, dan menjalankan suatu peralatan, mesin, telepon, radio, dan sebagainya. Operator Madrasah/Sekolah adalah sekumpulan individu yang memiliki keahlian dalam ilmu teknologi di sekolah mulai dari penguasaan dasar-dasar tentang komputer, cara memperbaiki komputer/ laptop, menguasai sistem online/internet, dan yang paling utama mampu mengurus data-data pendidikan terutama data sekolah (UU 20/2003 Sistem pendidikan). Bapak Ageng beliau adalah operator MI Muhammadiyah Ajibarang kulon, untuk menjadi seorang operator tidak mudah, ada beberapa ketentuan untuk menajdi seorang operator sekolah/madrasah diantaranya adalah; (1) memahami dan mengerti data dan menginput data, (2) menguasai software pengolahan data (microsoft office), (3) mengerti dan memahami sistem DAPODIK/EMIS dan (4) mengerti dan memahami sistem komputer (Prihatini DKK, 2019). Tugas utama dari operator sekolah/madrasah adalah peng-input data dan bukan perancang, pengolah data, Setelah penginputan data, operator sekolah/ madrasah melakukan tugas mengunggah ke server Kemdikbud/Kemenag sebagai pusat data. Kemampuan operator sekolah dalam pengoperasian TIK menjadi tolak ukur keakuratan data sekolah/ madrasah. Termasuk menjadi admin ulangan ABT juga merupakan tugas dari operator madrasah. Menurut operator MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon bahwa beberapa kendala penerapan
Android Based Test (ABT) pada evaluasi pembelajaran di madrasah tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kemampuan IT guru yang terbatas, artinya tidak semua guru mampu mengoperasikan server Android Bassed Testing (ABT).
2. Jika mati listrik atau ada gangguan internet maka tes tidak bisa berjalan.
3. Sinyal internet di siswa/peserta tes dari rumah masing-masing yang kadang susah. 2. Pembahasan
Dari hasil wawancara dengan kepala MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon bahwa ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dari penerapan evaluasi pembelajaran berbasis
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 37
mengenalkan kepada siswa bahwa hanphone android bukan hanya untuk bermain game, namun dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Dari pernyataan diatas, memang ketika melihat fenomena sekarang, anak setingkat sekolah dasar lebih suka menggunakan hanphone android hanya untuk bermain game atau menonton cotent video yang kurang mendidik, maka jika tujuan penerapan Android Bassed Testing (ABT) ini untuk mengenalkan kepada anak bahwa hanphone android juga dapat digunakan sebagai media pembelajara maka hal tersebut adalah memang sudah tepat.
Kemudian tujuan yang kedua adalah untuk menumbuhkan minat dan kreativitas anak dan guru. Tidak dipungkiri bahwa siswa sering kali mengalami kebosanan jika dihadapkan dengan pola pembelajaran yang kurang bervariasi, maka dengan menerapkan pembelajaran atau evaluasi pembelajaran dengan berbasis Android Bassed Testing (ABT) siswa akan lebih tertarik dan anak akan lebih kreatif. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan Undang-undang No.20 tentang Sisdiknas, pasal 40 , di mana salah satu ayat nya berbunyi: “Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis dan PP No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat (1). Dalam PP no 19, ayat (1) dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis siswa”.
Kemudian tujuan ketiga adah bukan hanya minat dan kreativitas anak yang tumbuh namun antusiasme anak ketika mengerjakan soal ulangan dengan berbasis android juga naik, ini dibuktikan bahwa nilai rata-rata siswa ketika mengerjan soal dengan Android Bassed
Testing (ABT) lebih tinggi dibandingkan mereka mengerjakan denngan manual. Seorang
guru juga harus mampu menimbulkan semangat belajar secara individual (Slameto, 2011). Semakin tinggi antusiasme belajar siswa, maka kemungkinan untuk mencapai prestasi yang tinggi juga akan semakin besar, begitupun sebaliknya.
Tujuan yang keempat adalah sebagai promosi kelas digital, bahwa MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon juga sedang membuka kelas khusus yaitu kelas digital, maka penerapan Android Bassed Testing (ABT) ini sebagai penunjang kelas khusus tersebut. Kemudian kepala MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon menyampaikan tujuan yang kelima adalah bahwa MI Muhammadiyah Ajibarang sedang bersaing dengan kemajuan
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 38
teknologi bukan bersaing dengan sekolah lain. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa kemajuan teknogi adalah satu hal yang harus diikuti, mau tidak mau kita harus ikut masuk kedalam kemajuan teknologi tersebut jika lembaga pendidikan kita tidak ingin ditinggalkan oleh pelanggan atau masyarakat.
Menurut penuturan Kepala MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon bahwa sebelum menerapkan evaluasi pembelajaran berbasis Android Bassed Testing (ABT), ada pro dan kontra khususnya dari guru kelas dan guru mata pelajaran, mereka yang kontra atau tidak setuju dengan penerapan Android Bassed Testing (ABT) ini alsannya adalah yang pertama Takut memberatkan wali murid karena harus mempunyai Hanphon android dan jaringan internet atau kuota internet. Ternyata setelah diujicobakan ternyata wali murid justru antusias dengan metode ini, kemudian sebagai solusi untuk kuota internet, maka pihak madrasah memberikan subsidi pulsa sebesar RP. 50.000 kepada setiap siswa ketika melaksanakan ulangan dengan berbasis Android Bassed Testing (ABT). Kemudian alasan yang kedua adalah Susah mengontrol kejujuran siswa dalam mengerjakan soal, tapi menurut beliau justru ini uji kejujuran, karena sistem test tersebut bisa mendeteksi bila siswa membuka selain soal ujian, dan waktu mengerjakan dibatasi sehingga siswa tidak memiliki kesempatan untuk membuka buku atau browser lain.
Selanjutnya dari hasil wawancara dengan kepala MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon, disampaikan bahwa banyak sekali kelebihan dari penerapan evaluasi pembelajaran berbasis Android Based Test (ABT) tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: pertama sebagai media menciptakan brand image madrasah tersebut, brand image atau citra merk memang harus selalu digali, hal ini menjadi penting agar suatu lembaga pendidikan mempunyai tempat yang utama di hati masyarakat, ketika citra positif sudah terbentuk maka untuk melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan lebih mudah mendapatkan siswa yang banyak dan berpotensi. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:225) Citra merek (Brand image) adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu. Brand Image merupakan hal yang penting dan menjadi prioritas utama bagi pemilik usaha atau lembaga pendidikan. Karena konsumen akan menjadikan acuan sebelum menggunakan produk kita. Brand Image yang baik atau positif adalah yang dapat memberikan dampak nilai lebih terhadap konsumen, jika suatu merek memiliki citra yang buruk maka secara tidak langsung akan berdampak kepada konsumen dan kemungkinan besar konsumen tidak tertarik untuk menggunakan produk tersebut.
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 39
Kelebihan yang kedua adalah nilai yang didapat oleh anak lebih bagus dari pada mengerjakan secara manual, sebab mereka lebih antusias. “Antusias” merupakan suatu hal yang dapat dijadikan kunci keberhasilan dalam proses pendidikan sekarang ini. Antusiasme siapakah yang dimaksud? Tentu guru dan siswa. Keduanya mempunyai energi yang saling mempengaruhi satu sama lain (Suciati, 2018). Antusiasme anak memang harus senantiasa digali melaluii kreativitas seorang pendidik, kebosan sering kali muncul ketika anak dihadapkan pada pola pembelajaran yang monoton, maka seorang guru khususnya dan pihak sekolah pada umumnya harus mampu membuat inovasi-inovasi guna meningkatkan antusiasme anak di dalam pembelajaran.
Kemudian kelebihan yang ketiga Sangat meringankan admistrasi guru, karena tidak perlu koreksi, nilai lansung muncul di komputer, sekaligus memudahkan analisis butir soal. Guru sering kali disibukan dengan segudang administrasi, sampai-sampai guru tidak fokus dengan kegiatan pembelajarannya, mereka justru fokus pada administrasi guru yang dirasa memberatkan guru. Maka dengan penerapan evaluasi berbasis Android Bassed Testing (ABT) ini guru sedikit terbantu oleh sistem, karena guru tidak lagi mengoreksi hasil ulangan siswa secara manual karena sudah muncul dan direkap di sistem, bukan hanya itu saja bahkan sampai kepada analisis butir soal sudah muncul sistem Android Bassed Testing (ABT) tersebut.
Kelebihan yang keempat adalah efisien dalam pembiyaan, karena tidak ada penggandaan soal. Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan ujian yang diselenggarakan satuan pendidikan dan ujian nasional. Bahwa penyelenggaran ujian pada tahun 2020 semuanya diserahkan kepada satuan pendidikan termasuk penyusunan soal, dengan begitu maka satuan pendidikan diberikan wewenang penuh untuk mnyelenggarakan ujian, maka MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon mencoba menerapakan ujian dengan berbasis Android Bassed Testing (ABT), dengan begitu maka biaya penggandaan soal ujian tidak ada dan ini sangat menghemat biaya operasional ujian.
Kelebihan yang kelima adalah hubungan pihak madrasah dengan orang tua siswa semakin intens karena Melibatkan orang tua dalam pengawasan pembelajaran. Hubungan wali siswa dengan pihak madrasah semakin dekat ini dikarena lebih banyak komunikasi.
Berdasarkan pada tabel 3 di atas, terlihat bahwa respon guru terhadap pengembangan ulangan berbasis android menggunakan aplikasi ABT baik dan mendukung. Guru
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 40
berpendapat bahwa penilaian menjadi lebih cepat dan mudah. Siswa juga langsung dapat mengetahui hasilnya. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa dengan sistem ujian online dapat menyajikan nilai atau skor yang dapat dilihat langsung setelah siswa menyelesaikan ujian (Rachmaningrum, F., A., and Wibawa, S., 2017). Penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa aplikasi pembelajaran akademik berbasis android dapat memberikan solusi dalam pengelolaan data penilaian akademik pada siswa, kapanpun dan dimanapun tanpa harus berada di sekolah terkait, selain itu aplikasi ini dapat dibuka dengan mudah melalui smartphone tanpa harus membuka jendela browser terlebih dahulu (Ardika, R., A., P., Budiwati, S., D., and Budiawan, R. 2017).
Siswa mengerjakan ulangan berbasis android menggunakan gadget dan smartphon masing-masing dengan mengklik link yang diberikan oleh guru karena lebih praktis dan mudah dalam penggunaannya. Siswa bisa mengerjakan ulangan dimanapun dan kapanpun sesuai waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa media ini dapat digunakan secara mandiri baik di sekolah maupun di luar sekolah karena media ini mudah didapatkan dan digunakan dengan praktis serta dapat diakses melalui gadget atau PC media pembelajaran (Muyaroah, S., and Fajartia, M. 2017).
Dalam penerapanya evaluasi pembelajaran berbasis Android Bassed Testing (ABT) berbeda dengan sistem evaluasi pembelajaran berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Keuntungan Berbasis Android Bassed Testing (ABT) bukan hanya dapat dirasakan oleh para peserta, tetapi juga bisa dirasakan oleh guru. Sistem penilaian otomatis, sistem online yang diterapkan dalam evaluasi pembelajaran berbasis android akan langsung menyimpan jawaban dan data lebih rapi dan terstruktur. Guru lebih mudah untuk menyelesaikan administrasi penilaian, memotivasi guru menguasai teknologi, mendapatkan nilai ulangan secara digital, memudahkan dalam melakukan olah data lanjutan berkaitan dengan nilai, meningkatkan motivasi untuk terus berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa lebih cepat dalam menerima informasi dari guru, memotivasi pemanfaatan teknologi di madrasah, dapat mengikuti materi kegiatan belajar mengajar kapanpun dan di manapun, memiliki data yang terkendali dalam sistem, mempermudah pembinaan terhadap guru maupun siswa sebab basis data dalam bentuk digital.
Kemudian hasil wawancara dengan admin atau operator MI Muhammadiyah Ajibarang kulon, beliau menyampaikan bahwa beberapa kendala penerapan Android Based
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 41
kendala pertama adalah Kemampuan IT guru yang terbatas, artinya tidak semua guru mampu mengoperasikan server Android Bassed Testing (ABT). Menurut kepala MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon menuturkan bahwa untuk mengatasi kendala tersebut maka diadakan pelatihan penguasaan IT bagi guru kelas dan guru mata pelajaran, dengan demikian kemampuan guru akan penguasaan IT semakin meningkat.
Selanjutnya kendala yang kedua adalah jika mati listrik atau ada gangguan internet maka tes tidak bisa berjalan. Setiap program atau inovasi pasti ada kendala yang dihadapi, tidak terkecuali penerapan Android Bassed Testing (ABT) di Muhammadiyah Ajibarang juga menemui beberapa kendala salah satunya adalah jika mati lampu dan gangguan internet. Sebagai solusi dari kendala tersebut jika sewaktu-waktu listrik dan jaringan internet mati maka server akan dipindah ketempat yang ada aliran listriknya dan internet, dan bisa menggunakan genset.
Kemudian kendala yang ketiga Sinyal internet di siswa/peserta tes dari rumah masing-masing yang kadang susah. Memang tidak semua wilayah di kecamatan Ajibarang dan sekitarnya jaringan internet mudah untuk diakses, ada beberapa siswa yang kesulitan untuk mengakses sinyal internet, walaupun begitu pihak madrasah memberikan solusi, yaitu melaksanakan ulangan online dengan menentukan waktu, dan siswa diberitahu terlebih dahulu jadi siswa dapat mempersiapkan atau mencari tempat yang banyak sinyal.
Selanjutnya Operator MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon juga menyampaikan bahwa respon wali siswa baik dan mereka antusias terhadap penerapan Android Bassed
Testing (ABT) ini. Dengan melihat hal tersebut maka respon masyarakat terhadap kemajuan
teknologi baik, ini terlihat ternyata wali siswa MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon merespon dengan baik terhadap penerapan Android Bassed Testing (ABT) ini.
D. Kesimpulan
Berdasarkan temuan-temuan kondisi di sekolah dan pembahasan hasil selama penelitian yang telah dilakukan maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Dari segi anggaran, bahwa dengan penerapan Android Based Test (ABT) sangat efisien karena pihak madrasah tidak perlu mengeluarkan biaya penggandaan soal ulangan.
2. Penerapan Android Based Test (ABT) juga sangat membantu administrasi guru, karena guru tidak perlu mengoreksi hasil ulangan siswa secara manual karena nilai siswa sudah muncul dan dapat direkap, bahkan analisis butir soalpun sudah muncul di sistem tersebut.
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 42
3. Ada beberapa tujuan dalam penerapan Android Based Test (ABT) di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon yaitu; Sebagai media untuk mengenalkan kepada siswa bahwa android juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran buka hanya sebagai alat untuk bermain
game, Menumbuhkan daya kreativitas guru dan anak dalam pembelajaran, model Android Based Test (ABT) membuat anak lebih antusias baik dalam mengerjakan soal atau pun
belajar, sebagai promosi digital class, bahwa MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon tidak bersaing dengan sekolah lain, tetapi bersaing dengan kemajuan zaman.
4. Ada beberapa kelebihan dari penerapan Android Based Test (ABT) diantaranya adalah; sebagai media menciptakan Brand Image madrasah tersebut, nilai yang didapat oleh anak lebih bagus dari pada mengerjakan secara manual sebab mereka lebih antusias, Sangat meringankan admistrasi guru, hubungan pihak madrasah dengan orang tua siswa semakin intens karena Melibatkan orang tua dalam pengawasan pembelajaran.
5. Kemudian ada beberapa kendala dalam penerapan Android Based Test (ABT) ini antara lain; kemampuan IT guru yang terbatas, jika mati listrik atau ada gangguan internet maka tes tidak bisa berjalan, sinyal internet di siswa/peserta tes dari rumah masing-masing yang kadang susah.
Daftar Pustaka
Ardidlo, Muanis. 2006. “Keefektifan Media Vidio Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMP N 1 Kartasurya Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2005/2006” dalam Skripsi. UNNES: Semarang.
Ardika, R., A., P., Budiwati, S., D., and Budiawan, R. 2017. “Aplikasi Berbasis Android untuk Pembelajaran Akademik” on E-Proceeding of Applied Science 3. 3, 1225-1231.
Danim, Sudarwan. 2008. Kinerja Staf dan Organisasi. Bandung, Pustaka Setia.
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional. Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Muyaroah, S., and Fajartia, M. 2017. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android
dengan Menggunakan Aplikasi Adobe Flash CS 6 pada Mata Pelajaran Biologi” on IJCET: Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology 6.
Prihatini, Deslina DKK. 2019. “Tingkat Pemahaman Operator Sekolah Dasar Negeri pada Aplikasi Dapodik di Kecamatan Gelumbang” dalam Jurnal Online Universitas PGRI Palembang. Rachmaningrum, F., A., and Wibawa, S., C. 2017. “Pengembangan Ujian Online Berbasis Bank
Soal Pada Mata Pelajaran Sistem Komputer Kelas X TKJ Di SMK Negeri 1 Surabaya” dalam Jurnal IT-EDU 2. 1, 141-147
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Suciati, Titik. 2019. “Meningkatkan Antusiasme Siswa Terhadap Kegiatan Belajar dan Pembelajaran Di Kelas Melalui Program Literasi Membaca “Tunggu Aku” dalam Insania: Pemikiran Alternatif Pendidikan
e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X 43
Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit Kencana
Wiyani, N. A. 2015. “Planning Moral Education Program (PMEP) Based on Total Quality Management (TQM) at SD Abstract Islam Al-Irsyad Purwokerto” dalam Ta’dib: Journal of Islamic Education (Jurnal Pendidikan Islam.