PREDIKSI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER II
TAHUN 2015/2016
MATA KULIAH TERMINOLOGI HUKUM
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
UNIVERSITY Muh_Nur_Jamal7D744149
08122395673816jamal
muh.jamal08
KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG
KETUPLAK LK I/2016-II
Silakan follow ya
   [email protected] muhnurjamaluddin.blogspot.co.id mnurjamaluddin.blogspot.co.id creativityjamal.blogspot.co.id [email protected] SAAT INIJalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja, RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Renungan
Ya Tuhan, saya lupaSaya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa? Ya Tuhan, karena saya lupa
Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku
Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini
Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini Ingat:
Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui? Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu? Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik
Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya
Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini Ingat:
Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku? Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku? Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia
Dan juga kebahagiaan di akhirat
Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan Ingat:
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261
UJIAN AKHIR SEMESTER II TAHUN AKADEMIK 2015/2016
MATA KULIAH : TERMINOLOGI HUKUM
HARI, TANGGAL : KAMIS, 09 JUNI 2016 KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H/II
WAKTU : 90 MENIT
DOSEN : TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : OPEN BOOK
SOAL
1. Paparkan oleh Saudara berbagai sistem hukum yang berlaku saat ini di Indonesia dan sebutkan serta jelaskan terminologi hukumnya baik dalam Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris!
Jawaban:
a. Sistem Hukum Eropa Koninental/Civil Law System
Sistem hukum Eropa Konintel/civil system merupakan sumber hukum yang berkembang di negara-negara Eropa, sumber hukumnya berasal kodifikasi hukum yang disebut Corpus Juris Civilis (hukum yang terkodifikasi). Corpus Juris Civilis dijadikan prinsip dasar dalam perumusan dan kodifikasi di negara-negara Eropa daratan seperti Jerman, Belanda, Prancis, Italia, Amerika Latin, dan Asia termasuk Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Adapun prinsip utama dalam civil system, yaitu:
1) Memperoleh kekuasaan mengikat yang berbentuk undang-undang (de wet) yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi.
2) Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum.
3) Adanya adagium yang berbunyi tidak ada hukum selain undang-undang (de wet).
Peran hakim/judge/de rechter dalam civil system ini tidak bebas dalam menciptakan hukum baru, putusan hakim tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak yang berperkara saja (doktrins res ajudicata). Kemudian sumber hukum civil system terdiri atas:
1) undang-undang dibentuk oleh legislatif (statutes/wetgever); 2) peraturan-peraturan hukum (regulation);
Selanjutnya penggolongan hukum yang terdapat dalam civil system terdiri atas: 1) Bidang hukum publik/het publiekrecht:
a) hukum tata negara/state law/het staatsrecht; b) hukum pidana/criminal law/het straftrecht;
c) hukum administrasi negara/administration law/administratte recht; d) hukum internasional/internasional law;
e) hukum lingkungan/enviromental law. 2) Hukum privat/private law/privaat recht:
a) hukum perdata/civil law/bugerlijk recht;
b) hukum dagang/conmercial law/koophande recht. b. Sistem Hukum Anglo Saxon/Common Law System
Sistem hukum Anglo Saxon merupakan sistem hukum yang berkembang di negara Inggris, dikenal juga istilah common law/unwitten law (hukum tidak tertulis). Sumber hukumnya berasal dari putusan-putusan hakim/putusan pengadilan/yurisprudensi (judicial decisions). Kemudian kebiasaan-kebiasaan (costum) dan peraturan hukum tertulis bersumber dari putusan pengadilan. Hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis (asas doctrine of precedent). Selanjutnya penggolongan hukum privat lebih ditujukan kepada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik (law of property), hukum tentang orang (law of persons), hukum perjanjian (law of contract) dan hukum tentang perbuatan melawan hukum (law of tort).
c. Hukum Adat/Adatrecht
Hukum adat di Indonesia yang memiliki kemiripan dengan hukum Anglo Saxon bahwa hukum adat/adatrect adalah wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu sistem dan memiliki sanksi riil yang sangat kuat. Contohnya sejak zaman dulu, Suku Sasak di Pulau Lombok dikenal dengan konsep Gumi Paer atau Paer. Paer adalah satu kesatuan sistem teritorial hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, kemanan dan kepemilikan yang melekat kuat dalam masyarakat. Ciri-ciri hukum adat/adatrech memiliki kemiripan dengan hukum Anglo Saxon yaitu tidak tertulis dalam bentuk perundangan dan tidak dikodifikasi, tidak tersusun secara sistematis, tidak dihimpun dalam bentuk kitab perundangan, tidak tertatur, keputusannya tidak memakai konsideran (pertimbangan), dan pasal-pasal aturannya tidak sistematis dan tidak mempunyai penjelasan.
d. Hukum Islam
Sistem hukum Islam menganut suatu keyakinan dan ajaran Islam dengan keimanan lahir batin secara individual. Sistem hukum Islam berasal dari Arab, kemudian berkembang ke negara-negara lain seperti negara-negara-negara-negara Asia, Afrika, Eropa, Amerika secara individual maupun secara kelompok. Sumber hukum Islam meliputi Al-quran, sunnah Nabi (hadist), ijma, dan qiyas. Kemudian penggolongan hukum Islam terdiri atas:
1) Hukum rohaniah/ibadah, ialah cara-cara menjalankan upacara tentang kebaktian terhadap Allah (salat, puasa, zakat, menunaikan ibadah haji).
2) Hukum duniawi meliputi muamalat, nikah (munakahah) dan jinayat.
2. Jelaskan terminologi hukum dalam pembidangan hukum publik dan hukum privat sebutkan pula terminologi hukumnya dalam Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris!
Jawaban:
Pembidangan hukum publik/het publiekrecht terdiri atas:
a. Hukum tata negara/state law/het staatsrecht yaitu hukum yang mengatur sistem ketatangeraan suatu negara tertentu.
b. Hukum pidana/criminal law/het straftrecht yaitu hukum yang mengatur tentang kejahatan dan pelanggaran yang terjadi dalam suatu negara tertentu.
c. Hukum administrasi negara/administration law/administratte recht yaitu hukum yang mengatur sistem administrasi dalam ketatangeraan suatu negara tertentu.
d. Hukum internasional/internasional law yaitu hukum yang mengatur sistem hubungan dua negara atau lebih untuk dapat melangsungkan urusannya.
e. Hukum lingkungan/enviromental law yaitu hukum yang mengatur tentang lingkungan baik dalam negeri maupun di luar negeri yang cakupannya dengan hukum internasional.
Selanjutnya pembidangan hukum privat/private law/privaat recht terdiri atas:
a. Hukum perdata/civil law/bugerlijk recht yaitu hukum yang mengatur hubungan individual yang satu dengan yang lainnya atau hubungan perseorangan dengan negara.
b. Hukum dagang/conmercial law/koophande recht yaitu hukum yang mengatur tentang perdangan atau yang berhubungan dengan sistem ekonomi.
3. Paparkan terminologi hukum dari Burgerlijk Wet Boek yang terdapat dalam Buku I, Buku II dan Buku III jelaskan disertai contoh!
Jawaban:
a. Buku I tentang Orang/Van Personen
Perkataan orang (persoon) berarti pembawa hak (recht) dan kewajiban (plicht) sebagai subjek di dalam hukum. Dimaksud dengan orang atau subjek hukum, dapat diartikan sebagai manusia (naturlijkpersoon) atau badan hukum (rechtspersoon). Dalam Burgerlijk Wetboek (BW) diatur dalam Buku I yang berjudul Van Personen yang terdiri atas peraturan-peraturan yang mengenai subjek hukum. Adapun contohnya yaitu peraturan-peraturan mengenai hubungan keluarga (persoon en familie recht), meliputi mengenai perkawinan dan hak-hak (recht) kewajiban (plicht) suami, kekayaan perkawinan, kekuasaan orang tua, dan perwalian dan pengampuan (curatele).
b. Buku II tentang Benda/Thing/Van Zaken
Buku dua tentang benda/thing/van zaken mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang mengatur hak (recht) dan kewajiban (plicht) yang dimiliki subjek hukum yang berkaitan dengan benda, antara lain hak-hak kebendaan/zakenrecht, waris/erfrecht dan penjaminan hukum harta kekayaan/vermogensrecht. Yang dimaksud dengan benda meliputi:
1) benda berwujud yang tidak bergerak misalnya tanah, bangunan dan kapal dengan berat tertentu;
2) benda berwujud yang bergerak, yaitu benda berwujud lainnya selain yang dianggap sebagai benda berwujud tidak bergerak, contohnya sepeda, motor, mobil dan
3) benda tidak berwujud misalnya hak tagih atau piutang.
Khusus untuk bagian tanah, sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Undang-Undang Pokok Agraria. Begitu pula bagian mengenai penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya undang-undang tentang hak tanggungan.
c. Buku III tentang Perikatan/Van Verbintenissen
Verbintenissen sering disebut hukum perikatan atau hukum perutangan. Hukum perikatan adalah aturan yang mengatur hubungan hukum dalam lapangan hukum harta kekayaan (vermogen recht) antara dua orang atau lebih, yang memberi hak (recht) pada salah pihak (kreditur) dan memberi kewajiban (plicht) pada pihak yang lain (debitur) atas sesuatu prestasi.
Kemudian subjek perikatan adalah mereka yang memperoleh hak (kreditur) dan mereka yang dibebani kewajiban (debitur) atas suatu prestasi. Pada prinsipnya, semua orang, baik natuurlijke persoon maupun rechts persoon (badan hukum), dapat menjadi subjek perikatan. Selanjutnya objek perikatan (voorwerp der verbintenissen) adalah hak pada kreditur dan kewajiban pada debitur yang dinamakan prestasi.
Adapun hubungan hukum dalam perikatan tidak bisa timbul dengan sendirinya, melainkan harus didahului oleh adanya tindakan hukum (rechhandeling) yang dilakukan pihak-pihak, sehingga menimbulkan hak di satu sisi dan kewajiban pada pihak lain. Suatu perikatan terjadi karena adanya perjanjian/persetujuan atau karena tindakan yang sesuai atau tidak sesuai dengan undang-undang. Dengan demikian, sumber perikatan itu ada dua, yakni perjanjian bukan dalam undang-undang dan perjanjian dalam undang-undang. Contohnya tidak zaakwaarneming.
4. Paparkan terminologi hukum dari Wet Boek Van Strafrecht tentang kejahatan dan pelanggaran jelaskan disertai contoh!
Jawaban:
Salah satu kejahatan/criminal/het misdrijf yang terdapat Wet Boek Van Strafrecht/KUHP adalah Pembunuhan. Pembunuhan secara terminologi hukum merupakan perkara membunuh/murder case/perbuatan membunuh/act of killing. Menurut KUHP bahwa pembunuhan merupakan kesengajaan (dolus) menghilangkan nyawa orang lain. Dalam KUHP, ketentuan-ketentuan pidana tentang kejahatan/criminal/het misdrijf yang ditujukan terhadap nyawa orang lain diatur dalam Buku II bab XIX, yang terdiri dari 13 Pasal, yakni Pasal 338 sampai Pasal 350. Bentuk kesalahan tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain ini dapat berupa sengaja (dolus) dan tidak sengaja (alpa).
Berdasarkan unsur kesalahan, tindak pidana pembunuhan dapat dibedakan menjadi: a. Pembunuhan sengaja, meliputi
1) Pembunuhan biasa yang diatur dalam Pasal 338 KUHP merupakan tindak pidana dalam bentuk pokok (doodslag in zijn grondvorm), yaitu delik yang telah dirumuskan secara lengkap dengan semua unsur-unsurnya.
2) Pembunuhan dengan pemberatan (gequalificeerde doodslag) yang diatur dalam Pasal 339 KUHP.
3) Pembunuhan berencana (moord) yang diatur dalam Pasal 340 KUHP. b. Pembunuhan tidak sengaja (alpa) yang diatur dalam Pasal 359 KUHP
Ketidaksengajaan (alpa) adalah suatu perbuatan tertentu terhadap seseorang yang berakibat matinya seseorang. Bentuk dari kealpaan ini dapat berupa perbuatan pasif maupun aktif. Kemudian salah satu pelanggaran yang terdapat Wet Boek Van Strafrecht/KUHP adalah pelanggaran/de overtreding menganai keamanan umum dan tercantum dalam Pasal 489 ayat (1) KUHP. Mengenai pasal ini, R. Soesilo dalam bukunya yang berjudul Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, menjelaskan bahwa yang dinamakan kenakalan/naughtiness adalah semua perbuatan orang, berlawanan dengan ketertiban umum, ditujukan pada orang, binatang dan barang yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian atau kesusahan, yang tidak dapat dikenakan salah satu pasal khusus dalam KUHP.
Lebih lanjut R. Soesilo mengatakan bahwa pasal ini seakan-akan merupakan “keranjang kotoran”, karena segala perbuatan tetek-bengek yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian atau kesusahan yang tidak diancam dengan pasal sendiri, senantiasa dapat dikenakan pasal ini, misalnya mencoreng-coreng dinding, melempari batu-batu kecil pada rumah orang, melempar-lempar batu atau kulit pisang di jalan, mengganggu bunyi radio tetangga dan lain-lain perbuatan kecil-kecil yang dapat mendatangkan bahaya, kerugian atau kesusahan orang lain.
5. Jelaskan dan buktikan bahwa hukum Anglo Saxon mempunyai kemiripan dengan hukum adat di Indonesia, paparkan pula terminologi hukumnya!
Jawaban:
Sistem hukum Anglo Saxon merupakan sistem hukum yang berkembang di negara Inggris, dikenal juga istilah common law/unwitten law (hukum tidak tertulis). Sumber hukumnya berasal dari putusan-putusan hakim/putusan pengadilan/yurisprudensi (judicial decisions). Kemudian kebiasaan-kebiasaan (costum) dan peraturan hukum tertulis bersumber dari putusan pengadilan. Hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis (asas doctrine of precedent).
Selanjutnya penggolongan hukum privat lebih ditujukan kepada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik (law of property), hukum tentang orang (law of persons), hukum perjanjian (law of contract) dan hukum tentang perbuatan melawan hukum (law of tort). Demikian halnya hukum adat di Indonesia yang memiliki kemiripan dengan hukum Anglo Saxon bahwa hukum adat/adatrect adalah wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu sistem dan memiliki sanksi riil yang sangat kuat. Contohnya sejak zaman dulu, Suku Sasak di Pulau Lombok dikenal dengan konsep Gumi Paer atau Paer. Paer adalah satu kesatuan sistem teritorial hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, kemanan dan kepemilikan yang melekat kuat dalam masyarakat. Ciri-ciri hukum adat/adatrech memiliki kemiripan dengan hukum Anglo Saxon yaitu:
a. Tidak tertulis dalam bentuk perundangan dan tidak dikodifikasi. b. Tidak tersusun secara sistematis.
c. Tidak dihimpun dalam bentuk kitab perundangan. d. Tidak tertatur.
e. Keputusannya tidak memakai konsideran (pertimbangan).
f. Pasal-pasal aturannya tidak sistematis dan tidak mempunyai penjelasan.
Pada dasarnya berdasarkan perkembangan bahwa hukum Anglo Saxon mempunyai kemiripan dengan hukum adat di Indonesia terdapat dalam hukum kebiasaan (costum) yang tidak tertulis/unwritten law. Contohnya hukum adat Batak dan hukum adat Jawa.
6. Paparkan oleh saudara terminologi hukum yang terkait dengan para penegak hukum dan jajarannya yang berperan dalam hukum acara pidana dan hukum acara perdata!
Jawaban:
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata (KUHAPerdata) bahwa:
1) Polisi/police/de politie melaksanakan tugas penyelidikan dan penyidikan.
2) Jaksa/prosecutor/de officier van justitie melaksanakan tugas penuntutan terhadap tersangka/suspect/de beklaagdee.
3) Pengacara/lawyer/de advocaat melaksanakan tugas membela tersangka/suspect/de beklaagdee atau mewakili seseorang untuk memajukan gugatan, baik gugatan perdata maupun gugatan tata usaha negara, terhadap suatu pihak yang dipandang merugikan kliennya. 4) Juri/jury berperan untuk menentukan salah/gulity atau tidak bersalahnya/not gulity
tersangka/suspect/de beklaagdee.
5) Hakim/judge/de rechter berperan untuk mengadili dalam bentuk menentukan hukuman.
7. Jelaskan secara cermat, terminologi hukum tentang ciri-ciri dan karakteristik hukum tanah di Indonesia!
Jawaban:
Menurut Van Vollenhoven ciri-ciri dan karakteristik hukum tanah di Indonesia terdiri atas: a. Hak individual/individual right/ het recht individul diliputi juga oleh hak persekutuan. b. Pimpinan persekutuan dapat menentukan untuk menyatakan dan menggunakan bidang-bidang
tanah tertentu ditetapkan untuk kepentingan umum/public interest dan terhadap tanah ini tidak diperkenankan diletakkan hak perseorangan/individual right.
c. Orang asing yang mau menarik hasil tanah-tanah ulayat ini haruslah terlebih dulu meminta izin dari kepada persekutuan dan harus membayar uang pengakuan, setelah panen harus membayar uang sewa.
d. Persekutuan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di atas lingkungan ulayat. e. Larangan mengasingkan tanah yang termasuk tanah ulayat, artinya baik persekutuan maupun
para anggotanya tidak diperkenankan memutuskan secara mutlak sebidang tanah ulayat sehingga persekutuan hilang sama sekali wewenangnya atas tanah tersebut.
8. Jelaskan mengenai hukum adat tentang perkawinan, dan paparkan terminologi hukumnya secara cermat!
Jawaban:
Dalam perkembangnya, bentuk hukum adat tentang perkawinan tumbuh bervariasi yang bermacam-macam menurut kepentingan kekerabatan yang bersangkutan. Mengenai kejelasan dari masing-masing bentuk hukum perkawinan adat di atas dapat terlihat dalam uraian berikut: a. Perkawinan jujur adalah bentuk perkawinan yang dilakukan dengan pembayaran "jujur", di
Gayo di sebut "onjok", di Maluku disebut "beli, wilin", di Timor disebut "belis", di Batak disebut "tuhor". Pembayaran demikian diberikan pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagaimana terdapat di daerah Gayo, Maluku, Timor, Batak, Nias, Lampung, Bali, Sumba dan Timor. Dengan diterimanya uang atau barang jujur oleh pihak perempuan berarti setelah perkawinan si perempuan akan mengalihkan kedudukannya ke dalam kekerabatan suami selama ia mengikatkan dirinya dalam perkawinan itu atau sebagaimana berlaku di daerah Lampung dan Batak untuk selama hidupnya.
b. Perkawinan semenda pada umumnya berlaku di lingkungan masyarakat adat yang matrilineal/kekerabatan dalam rangka mempertahankan garis keturunan pihak ibu. Bentuk perkawinan ini merupakan kebalikan dari bentuk perkawinan jujur. Dalam perkawinan semanda, calon mempelai laki-laki dan kerabatnya tidak melakukan pemberian uang jujur kepada pihak perempuan, bahkan sebaliknya berlaku adat pelamaran dari pihak perempuan kepada pihak laki-laki. Perkawinan semacam ini terdapat di lingkungan masyarakat adat Minangkabau. Setelah terjadi perkawinan, suami berada di bawah kekuasaan kerabat isteri dan kedudukan hukumnya bergantung pada bentuk perkawinan semanda yang berlaku. c. Perkawinan bebas (mandiri) pada umumnya berlaku di lingkungan masyarakat adat yang
bersifat parental, seperti berlaku di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Aceh, Melayu, Kalimantan dan Sulawesi serta di kalangan masyarakat Indonesia yang modern, dimana kaum keluarga atau kerabat tidak banyak lagi campur tangan dalam keluarga atau rumah tangga. d. Perkawinan campuran dalam arti hukum adat adalah bentuk perkawinan yang terjadi antara
suami dan istri yang berbeda suku bangsa, adat budaya dan atau berbeda agama yang dianut. Terjadinya perkawinan campuran pada umumnya menimbulkan masalah hukum antara tata hukum adat dan atau hukum agama, yaitu hukum mana dan hukum apa yang akan diberlakukan dalam pelaksanaan perkawinan itu. Pada dasarnya hukum adat atau hukum agama tidak membenarkan terjadinya perkawinan campuran.
Namun dalam perkembangannya, hukum adat ada yang memberikan jalan keluar untuk mengatasi masalah ini sehingga perkawinan campuran dapat dilaksanakan.
e. Perkawinan lari atau biasa di sebut kawin lari dapat terjadi di suatu lingkungan masyarakat adat, tetapi paling banyak terjadi adalah di kalangan masyarakt Batak, Lampung, Bali, Bugis, Makassar dan Maluku. Walaupun kawin lari merupakan pelanggaran adat, tetapi di daerah-daerah tersebut terdapat tata tertib guna menyelesaikan masalah ini. Sesungguhnya perkawinan lari bukanlah suatu bentuk perkawinan sebenarnya, melainkan merupakan suatu sistem pelamaran karena dengan terjadi perkawinan lari dapat berlaku bentuk perkawinan jujur, semanda atau bebas/mandiri, tergantung pada keadaan dan perundingan kedua belah pihak.
9. Jelaskan terminologi hukum tahapan hukum acara pidana! Jawaban:
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) bahwa tahapan hukum acara pidana terdiri atas:
a. Laporan/pengaduan/tertangkap tangan
Setiap orang yang mengalami/melihat/menyaksikan/menjadi korban peristiwa tindak pidana bisa melaporkan atau membuat pengaduan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum. Laporan/report ditujukan untuk delik biasa/khusus. Kemudian pengaduan/complaint ditujukan untuk delik aduan (kesusilaan/morals/de goede zeden). Selanjutnya tertangkap tangan/caught red-hand ditujukan untuk orang yang sedang melakukan tindak pidana.
b. Penyelidikan/investigation/onderzoek adalah serangkaian tindakan penyelidik/pejabat polisi negara Republik Indonesia untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyelidikan menurut cara yang diatur dalam KUHAP.
c. Penyidikan/inquiry/onderzoek adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti untuk membuat jelas tindak pidana yang terjadi dan dimaksudkan untuk mencari tersangka dari tindak pidana tersebut.
d. Penangkapan/arrest/het arrest, untuk kepentingan penyidikan, penyelidik atas perintah penyidik berwenang melakukan penangkapan berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
e. Penahanan/arrestatio/detainment, untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan hakim, perintah penahanan atau penahanan lanjutan dapat dilakukan terhadap seseorang yang diduga kuat melakukan tindak pidana.
f. Penggeledahan/serach, untuk kepentingan penyidikan, penyidik dapat melakukan penggeledahan rumah atau pakaian atau badan menurut tata cara yang ditentukan dalam undang-undang. Surat penggeledahan dikeluarkan oleh ketua pengadilan negeri setempat. g. Penyitaan/confiscation/seizure adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih
dan/atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan, dan peradilan.
h. Bantuan hukum, guna kepentingan pembelaan, seorang tersangka atau terdakwa berhak menerima bantuan hukum, walaupun dia benar sebagai pelaku tindak pidana.
i. Prapenuntutan dan penuntutan/arraigmen/indictment/veroulging adalah tindakan penuntut umum/jaksa/prosecutor/de offucier van justitie untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini dengan permintaan supaya diperiksa atau diputus oleh hakim di sidang pengadilan. j. Praperadilan/court trial/court/court hearing gerechtelijke hoorzitting adalah wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa dan memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang.
k. Sidang pengadilan/execution/de excecutie, setelah pelimpahan dokumen oleh jaksa penuntut umum, perkara akan masuk ke tahap sidang pengadilan. Mengadili berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak memihak di sidang pengadilan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam KUHAP. Selama proses peradilan, terdakwa masih dianggap tidak bersalah (presumption of innocence atau asas praduga tak bersalah) hingga jatuh putusan pengadilan.
10. Jelaskan terminologi hukum tahapan hukum acara perdata! Jawaban:
Tahapan hukum acara perdata:
a. Somasi, adanya teguran sebanyak tiga kali.
b. Gugatan/charge yang diajukan oleh penggugat/plantiff.
c. Mendaftarkan gugatan dan membayar biayara perkara kepada pihak yang berwenang. d. Sidang ke-1, pemeriksaan identitas dan hakim menyarankan mediasi.
e. Sidang ke-2, jawaban tergugat terhadap gugagatan.
f. Sidang ke-3, adanya replik atau tanggapan penggugat terhadap jawaban tergugat. g. Sidang ke-4, adanya duplik atau tanggapan tergugat terhadap jawaban penggugat. h. Sidang ke-5, pembuktian pihak penggugat.
i. Sidang ke-6, pembuktian pihak tergugat.
j. Upaya hukum berupa upaya hukum biasa atau upaya hukum sementara. k. Adanya peninjauan kembali (PK/herztening).
l. Kesimpulan putusan/petitum.
m. Eksekusi/execution/de executio berupa membayar dan atau melakukan perbuatan seperti mengosongkan rumah, menyerahkan harta kekayaan kepada juru sita/panitera.
11. Jelaskan terminologi hukum adat! Jawaban:
Adat berasal dari bahasa Arab (...) yang artinya kebiasaan dan juga berasal dari bahasa Jawa adhat yang artinya kebiasaan lokal. Menurut Prof. Dr. Christian Snouck Hurgronje menyatakan bahwa hukum adat (adatsrecth) ialah segala kebiasaan atau adat istiadat yang mempunyai akibat hukum. Selanjutnya hukum adat secara teknis yuridis dikembangkan oleh Bapak Hukum Adat sedunia yakni Van Vollenhoven yang memiliki ciri adanya persekutuan adat/masyarakat adat yang meliputi:
a. Genealogis atau adanya hubungan darah terdiri atas:
1) Patrilineal yaitu persekutuan adat/masyarakat adat yang berdasarkan garis keturunan ayah, contohnya di Batak.
2) Matrilineal persekutuan adat/masyarakat adat yang berdasarkan garis keturunan ibu, contohnya di Minangkabau.
b. Teritorial atau adanya huungan lingkungan daerah terdiri atas: 1) persekutuan desa (dorp);
2) persekutuan daerah (street); 3) persekutuan berbagai daerah.
Adapun macam hukum adat berdasarkan persekutuan daerah menurut Van Vollenhoven terdiri atas:
1) Aceh
2) Tanah Gayo meliputi Alas, Batak dan Nias 3) Minangkabau
beserta Mentawai
4) Sumatera Selatan 5) Melayu
6) Bangka dan Belitung
7) Kalimantan meliputi Tanah Dayak 8) Minahasa 9) Gorontalo 10) Toraja 11) Sulawesi Selatan 12) Ternate 13) Maluku, Ambon 14) Irian 15) Kepalauan Timor, Nusa Tenggara Timur 16) Bali dan Lombok
(Sumatera Barat) 17) Jawa Tengah dan Jawa
Timur (Madura) 18) Daerwah Swapraja
(Surakarta, Yogyakarta) 19) Jawa Barat
Selanjutnya corak masyarakat adat menurut F.D Holleman terdiri atas religio magis/magisch relijeus, komunal/commune/semangat kebersamaan, kontan dan konkret.