PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER II
TAHUN 2014/2015
MATA KULIAH TERMINOLOGI HUKUM
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
UNIVERSITY Muh_Nur_Jamal7D744149
08122395673816jamal
muh.jamal08
KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG
KETUPLAK LK I/2016-II
Silakan follow ya
   [email protected] muhnurjamaluddin.blogspot.co.id mnurjamaluddin.blogspot.co.id creativityjamal.blogspot.co.id [email protected] SAAT INIJalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja, RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Renungan
Ya Tuhan, saya lupa
Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa? Ya Tuhan, karena saya lupa
Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku
Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini
Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini Ingat:
Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui? Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu? Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik
Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya
Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini Ingat:
Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku? Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku? Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia
Dan juga kebahagiaan di akhirat
Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan Ingat:
Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261
UJIAN AKHIR SEMESTER II TAHUN AKADEMIK 2014/2015
MATA KULIAH : TERMINOLOGI HUKUM
HARI, TANGGAL : SENIN, 01 JUNI 2015 KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H/II
WAKTU : 90 MENIT
DOSEN : TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : OPEN BOOK
SOAL
1. Paparkan oleh Saudara berbagai sistem hukum yang berlaku saat ini di Indonesia dan sebutkan serta jelaskan terminologi hukumnya baik dalam Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris!
Jawaban:
a. Sistem Hukum Eropa Koninental/Civil Law System
Sistem hukum Eropa Konintel/civil system merupakan sumber hukum yang berkembang di negara-negara Eropa, sumber hukumnya berasal kodifikasi hukum yang disebut Corpus Juris Civilis (hukum yang terkodifikasi). Corpus Juris Civilis dijadikan prinsip dasar dalam perumusan dan kodifikasi di negara-negara Eropa daratan seperti Jerman, Belanda, Prancis, Italia, Amerika Latin, dan Asia (termasuk Indonesia pada masa penjajahan Belanda). Adapun prinsip utama dalam civil system, yaitu:
1) Memperoleh kekuasaan mengikat yang berbentuk undang-undang (de wet) yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi.
2) Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum.
3) Adagium yang berbunyi tidak ada hukum selain undang-undang (de wet).
Peran hakim/judge/de rechter dalam civil system ini tidak bebas dalam menciptakan hukum baru, putusan hakim tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak yang berperkara saja (doktrins res ajudicata). Kemudian sumber hukum civil system terdiri atas:
1) undang-undang dibentuk oleh legislatif (statutes/wetgever); 2) peraturan-peraturan hukum (regulation);
Selanjutnya penggolongan hukum yang terdapat dalam civil system terdiri atas: 1) Bidang hukum publik/het publiekrecht:
a) hukum tata negara/state law/het staatsrecht; b) hukum pidana/criminal law/het straftrecht;
c) hukum administrasi negara/administration law/administratte recht; d) hukum internasional/internasional law;
e) hukum lingkungan/enviromental law. 2) Hukum privat/private law/privaat recht:
a) hukum perdata/civil law/bugerlijk recht;
b) hukum dagang/conmercial law/koophande recht. b. Sistem Hukum Anglo Saxon/Common Law System
Sistem hukum Anglo Saxon merupakan sistem hukum yang berkembang di negara Inggris, dikenal juga istilah common law/unwitten law (hukum tidak tertulis). Sumber hukumnya berasal dari putusan-putusan hakim/putusan pengadilan/yurisprudensi (judicial decisions). Kemudian kebiasaan-kebiasaan (costum) dan peraturan hukum tertulis bersumber dari putusan pengadilan. Hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis (asas doctrine of precedent). Selanjutnya penggolongan hukum privat lebih ditujukan kepada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik (law of property), hukum tentang orang (law of persons), hukum perjanjian (law of contract) dan hukum tentang perbuatan melawan hukum (law of tort).
c. Hukum Adat/Adatrecht
Hukum adat di Indonesia yang memiliki kemiripan dengan hukum Anglo Saxon bahwa hukum adat/adatrect adalah wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu sistem dan memiliki sanksi riil yang sangat kuat. Contohnya sejak zaman dulu, Suku Sasak di Pulau Lombok dikenal dengan konsep Gumi Paer atau Paer. Paer adalah satu kesatuan sistem teritorial hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, kemanan dan kepemilikan yang melekat kuat dalam masyarakat. Ciri-ciri hukum adat/adatrech memiliki kemiripan dengan hukum Anglo Saxon yaitu tidak tertulis dalam bentuk perundangan dan tidak dikodifikasi, tidak tersusun secara sistematis, tidak dihimpun dalam bentuk kitab perundangan, tidak tertatur, keputusannya tidak memakai konsideran (pertimbangan), dan pasal-pasal aturannya tidak sistematis dan tidak mempunyai penjelasan.
d. Hukum Islam
Sistem hukum Islam menganut suatu keyakinan dan ajaran Islam dengan keimanan lahir batin secara individual. Sistem hukum Islam berasal dari Arab, kemudian berkembang ke negara-negara lain seperti negara-negara-negara-negara Asia, Afrika, Eropa, Amerika secara individual maupun secara kelompok. Sumber hukum Islam meliputi Al-quran, sunnah Nabi (hadist), ijma, dan qiyas. Kemudian penggolongan hukum Islam terdiri atas:
1) Hukum rohaniah (ibadat), ialah cara-cara menjalankan upacara tentang kebaktian terhadap Allah (salat, puasa, zakat, menunaikan ibadah haji).
2) Hukum duniawi meliputi muamalat, nikah (munakahah) dan jinayat.
2. Jelaskan terminologi hukum dalam pembidangan hukum publik dan hukum privat sebutkan pula terminologi hukumnya dalam Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris!
Jawaban:
Pembidangan hukum publik/het publiekrecht terdiri atas:
a. Hukum tata negara/state law/het staatsrecht yaitu hukum yang mengatur sistem ketatangeraan suatu negara tertentu.
b. Hukum pidana/criminal law/het straftrecht yaitu hukum yang mengatur tentang kejahatan dan pelanggaran yang terjadi dalam suatu negara tertentu.
c. hukum administrasi negara/administration law/administratte recht yaitu hukum yang mengatur sistem administrasi dalam ketatangeraan suatu negara tertentu.
d. hukum internasional/internasional law yaitu hukum yang mengatur sistem hubungan dua negara atau lebih untuk dapat melangsungkan urusannya.
e. hukum lingkungan/enviromental law yaitu hukum yang mengatur tentang lingkungan baik dalam negeri maupun di luar negeri yang cakupannya dengan hukum internasional.
Selanjutnya pembidangan hukum privat/private law/privaat recht terdiri atas:
a. hukum perdata/civil law/bugerlijk recht yaitu hukum yang mengatur hubungan individual yang satu dengan yang lainnya atau hubungan perseorangan dengan negara.
b. hukum dagang/conmercial law/koophande recht yaitu hukum yang mengatur tentang perdangan atau yang berhubungan dengan sistem ekonomi.
3. Paparkan terminologi hukum dari Burgerlijk Wet Boek yang terdapat dalam Buku I, Buku II dan Buku III jelaskan disertai contoh!
Jawaban:
a. Buku I tentang Orang/Van Personen
Perkataan orang (persoon) berarti pembawa hak (recht) dan kewajiban (plicht) sebagai subjek di dalam hukum. Dimaksud dengan orang atau subjek hukum, dapat diartikan sebagai manusia (naturlijkpersoon) atau badan hukum (rechtspersoon). Dalam Burgerlijk Wetboek (BW) diatur dalam Buku I yang berjudul Van Personen yang terdiri atas peraturan-peraturan yang mengenai subjek hukum. Adapun contohnya yaitu peraturan-peraturan mengenai hubungan keluarga (persoon en familie recht), meliputi mengenai perkawinan dan hak-hak (recht) kewajiban (plicht) suami, kekayaan perkawinan, kekuasaan orang tua, dan perwalian dan pengampuan (curatele).
b. Buku II tentang Benda/Thing/Van Zaken
Buku dua tentang benda/thing/van zaken mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang mengatur hak (recht) dan kewajiban (plicht) yang dimiliki subjek hukum yang berkaitan dengan benda, antara lain hak-hak kebendaan/zakenrecht, waris/erfrecht dan penjaminan hukum harta kekayaan/vermogensrecht. Yang dimaksud dengan benda meliputi:
1) benda berwujud yang tidak bergerak misalnya tanah, bangunan dan kapal dengan berat tertentu;
2) benda berwujud yang bergerak, yaitu benda berwujud lainnya selain yang dianggap sebagai benda berwujud tidak bergerak, contohnya sepeda, motor, mobil dan
3) benda tidak berwujud misalnya hak tagih atau piutang.
Khusus untuk bagian tanah, sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Undang-Undang Pokok Agraria. Begitu pula bagian mengenai penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU tentang hak tanggungan.
c. Buku III tentang Perikatan/Verbintenissen
Verbintenissen sering disebut hukum perikatan atau hukum perutangan. Hukum perikatan adalah aturan yang mengatur hubungan hukum dalam lapangan hukum harta kekayaan (vermogen recht) antara dua orang atau lebih, yang memberi hak (recht) pada salah pihak (kreditur) dan memberi kewajiban (plicht) pada pihak yang lain (debitur) atas sesuatu prestasi.
Kemudian subjek perikatan adalah mereka yang memperoleh hak (kreditur) dan mereka yang dibebani kewajiban (debitur) atas suatu prestasi. Pada prinsipnya, semua orang, baik natuurlijke persoon maupun rechts persoon (badan hukum), dapat menjadi subjek perikatan. Selanjutnya objek perikatan (voorwerp der verbintenissen) adalah hak pada kreditur dan kewajiban pada debitur yang dinamakan prestasi.
Adapun hubungan hukum dalam perikatan tidak bisa timbul dengan sendirinya, melainkan harus didahului oleh adanya tindakan hukum (rechhandeling) yang dilakukan pihak-pihak, sehingga menimbulkan hak di satu sisi dan kewajiban pada pihak lain. Suatu perikatan terjadi karena adanya perjanjian/persetujuan atau karena tindakan yang sesuai atau tidak sesuai dengan undang-undang. Dengan demikian, sumber perikatan itu ada dua, yakni perjanjian dan undang-undang. Kemudian terjadinya perikatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1338 KUHPerdata, yaitu adanya kesepakatan kedua belah pihak, cakap untuk melakukan perbuatan hukum, adanya objek yang dijanjikan, dan kausa yang halal (tidak melanggar hukum), misalnya tidak zaakwaarneming.
4. Paparkan terminologi hukum dari Wet Boek Van Strafrecht tentang kejahatan dan pelanggaran jelaskan disertai contoh!
Jawaban:
Salah satu kejahatan/criminal/het misdrijf yang terdapat Wet Boek Van Strafrecht/KUHP adalah Pembunuhan. Pembunuhan secara terminologi hukum merupakan perkara membunuh/murder case/perbuatan membunuh/act of killing. Menurut KUHP bahwa pembunuhan merupakan kesengajaan (dolus) menghilangkan nyawa orang lain. Dalam KUHP, ketentuan-ketentuan pidana tentang kejahatan/criminal/het misdrijf yang ditujukan terhadap nyawa orang lain diatur dalam buku II bab XIX, yang terdiri dari 13 Pasal, yakni Pasal 338 sampai Pasal 350. Bentuk kesalahan tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain ini dapat berupa sengaja (dolus)dan tidak sengaja (alpa). Berdasarkan unsur kesalahan, tindak pidana pembunuhan dapat dibedakan menjadi:
a. Pembunuhan sengaja, meliputi
1) Pembunuhan biasa yang diatur dalam Pasal 338 KUHP merupakan tindak pidana dalam bentuk pokok (doodslag in zijn grondvorm), yaitu delik yang telah dirumuskan secara lengkap dengan semua unsur-unsurnya.
2) Pembunuhan dengan pemberatan (gequalificeerde doodslag) yang diatur dalam Pasal 339 KUHP.
3) Pembunuhan berencana (moord) yang diatur dalam Pasal 340 KUHP. b. Pembunuhan tidak sengaja (alpa) yang diatur dalam Pasal 359 KUHP
Ketidaksengajaan (alpa) adalah suatu perbuatan tertentu terhadap seseorang yang berakibat matinya seseorang. Bentuk dari kealpaan ini dapat berupa perbuatan pasif maupun aktif. Kemudian salah satu pelanggaran yang terdapat Wet Boek Van Strafrecht/KUHP adalah pelanggaran/de overtreding menganai keamanan umum dan tercantum dalam Pasal 489 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur mengenai pelanggaran/de overtreding keamanan umum. Mengenai pasal ini, R. Soesilo dalam bukunya yang berjudul Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, menjelaskan bahwa yang dinamakan kenakalan/naughtiness adalah semua perbuatan orang, berlawanan dengan ketertiban umum, ditujukan pada orang, binatang dan barang yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian atau kesusahan, yang tidak dapat dikenakan salah satu pasal khusus dalam KUHP.
Lebih lanjut R. Soesilo mengatakan bahwa pasal ini seakan-akan merupakan “keranjang kotoran”, karena segala perbuatan tetek-bengek yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian atau kesusahan yang tidak diancam dengan pasal sendiri, senantiasa dapat dikenakan pasal ini, misalnya memberaki pekarangan orang lain, mencoreng-coreng dinding, melempari batu-batu kecil pada rumah orang, melempar-lempar batu atau kulit pisang di jalan, mengganggu bunyi radio tetangga dan lain-lain perbuatan kecil-kecil yang dapat mendatangkan bahaya, kerugian atau kesusahan orang lain. Supaya dapat dihukum, tidak perlu bahaya, kerugian, atau kesusahan itu betul-betul terjadi, sudah cukup akibat-akibat itu bisa terjadi.
5. Jelaskan dan buktikan bahwa hukum Anglo Saxon mempunyai kemiripan dengan hukum adat di Indonesia, paparkan pula terminologi hukumnya!
Jawaban:
Sistem hukum Anglo Saxon merupakan sistem hukum yang berkembang di negara Inggris, dikenal juga istilah common law/unwitten law (hukum tidak tertulis). Sumber hukumnya berasal dari putusan-putusan hakim/putusan pengadilan/yurisprudensi (judicial decisions). Kemudian kebiasaan-kebiasaan (costum) dan peraturan hukum tertulis bersumber dari putusan pengadilan. Hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis (asas doctrine of precedent).
Selanjutnya penggolongan hukum privat lebih ditujukan kepada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik (law of property), hukum tentang orang (law of persons), hukum perjanjian (law of contract) dan hukum tentang perbuatan melawan hukum (law of tort). Demikian halnya hukum adat di Indonesia yang memiliki kemiripan dengan hukum Anglo Saxon bahwa hukum adat/adatrect adalah wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu sistem dan memiliki sanksi riil yang sangat kuat. Contohnya sejak zaman dulu, Suku Sasak di Pulau Lombok dikenal dengan konsep Gumi Paer atau Paer. Paer adalah satu kesatuan sistem teritorial hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, kemanan dan kepemilikan yang melekat kuat dalam masyarakat. Ciri-ciri hukum adat/adatrech memiliki kemiripan dengan hukum Anglo Saxon yaitu:
a. Tidak tertulis dalam bentuk perundangan dan tidak dikodifikasi. b. Tidak tersusun secara sistematis.
c. Tidak dihimpun dalam bentuk kitab perundangan. d. Tidak tertatur.
e. Keputusannya tidak memakai konsideran (pertimbangan).
f. Pasal-pasal aturannya tidak sistematis dan tidak mempunyai penjelasan.
Pada dasarnya berdasarkan perkembangan bahwa hukum Anglo Saxon mempunyai kemiripan dengan hukum adat di Indonesia terdapat dalam hukum kebiasaan (costum) yang tidak tertulis/unwritten law. Contohnya hukum adat Batak, hukum adat Jawa.