BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian quasi
experiment dengan menggunakan pola satu grup pre-test dan post-test design,
yaitu eksperimen yang dilakukan satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding.
Suryana (1996 : 11) pun dalam bukunya menjelaskan bahwa quasi
eksperimen adalah metode yang digunakan dimana peneliti akan mengadakan
pengamatan langsung terhadap satu kelompok subjek dengan kondisi observasi yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding, sehingga setiap subjek merupakan kontrol atas dirinya sendiri.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan One Group Pre-test Post-test
Design. Dalam desain ini, sebelum treatment diberikan terlebih dahulu sampel
diberi pre-test (tes awal), hasil treatment dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi treatment.
3.1.2 Desain Penelitian
Hubungan sebab-akibat atau pengaruh dalam eksperimen dirancang dalam suatu desain yang disebut sebagai desain eksperimen (Sukmadinata, 2012 : 195)
Seperti yang telah dibahas pada bagian metode peneitian, desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu One Group
Pre-test Post-test Design dengan memberikan tes awal (pre-test) kepada siswa,
kemudian diberikan perlakuan yaitu pengajaran kosakata dengan menggunakan teknik permainan Hangman, setelah itu diberi tes akhir (post-test). Desain ini
27
digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
O1 = Tes awal (pre-test) dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
terhadap kosakata sebelum mendapatkan pengajaran dengan menggunakan teknik permainan Hangman.
X = Pengajaran kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan teknik permainan Hangman.
O2= Test akhir (post-test) dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam kosakata, setelah ,mendapatkan pengaajaran dengan menggunakan teknik permainan Hangman.
(Sugiyono, 2007 : 11)
3.1.3 Variabel Penelitian
Seperti yang dikemukakan oleh Nawani (1983 : 56) bahwa di dalam suatu penelitian terdapat beberapa variabel yang harus diterapkan dengan jelas oleh seorang penelitian sebelum memulai pengumpulan data. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian, atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Chaer, 2007:32).
Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode quasi
eksperimen, maka variabel dalam penelititan ini dibagi menjadi dua variabel,
yaitu :
a. Variabel ( X ) : yaitu hasil dari pembelajaran kosakata sebelum menggunakan permainan tabak kata“Hangman” .
b. Variabel ( Y ) : yaitu hasil dari pembelajaran kosakata setelah menggunakan permainan tebak kata“Hangman”.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 1 Bandung Jl.Sukagalih No. 80 Bandung. Waktu pelaksanaannya dimulai dari tanggal 25 Maret 2013 sampai dengan 22 April 2013 sebanyak 5 kali pertemuan.
Pada pertemuan pertama tanggal 25 Maret 2013, sampel diberikan
pre-test.Pada pertemuan kedua tanggal 01 April 2013, sampel diberikan treatment
pertama dengan materi pembelajaran yaitu mengenai nama-nama mata pelajaran. Pada pertemuan ketiga tanggal 08 April 2013, sampel diberikan treatment kedua dengan materi pembelajaran yaitu mengenai nama tempat dan benda-benda di kelas. Pada pertemuan keempat tanggal 15 April 2013, sampel diberikan treatment ketiga dengan materi pembelajaran yaitu mengenai nama-nama anggota keluarga sendiri.Kemudian pada pertemuan kelima yaitu pertemuan terakhir tanggal 22 April 2013, sampel diberikan post-test dan angket.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Nawawi (1983 : 140) menjelaskan bahwa setiap penelitian ilmiah berhadapan dengan masalah sumber data yaitu disebut populasi dan atau sampel. Pemilihan dan penentuan sumber data itu tergantung pada permasalahan yang akan diselidiki dan hipotesis yang hendak diuji kebenarannya atau ketidak benarannya.
29
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Arikunto, 2006 : 130). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung 2013/2014.
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 2006 : 131). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling.Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas X-3 SMA PGRI 1 Bandung.
Alasan yang menjadi pertimbangan pemilihan siswa kelas X adalah dikarenakan kelas X sedang mempelajari kosakata dasar bahasa Jepang di sekolah sekaligus karena peneliti juga melakukan kegiatan Program Pelatihan Profesi (PPL) di SMA PGRI 1 bandung. Selain itu kelas X-3 yang menjadi sampel penelitian merupakan salah satu kelas yang menjadi tanggung jawab peneliti untuk mengajarkan bahasa Jepang selama kegiatan PPL.
3.4 Instrumen Penelitian
Menurut Sutedi (2011 : 155) instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penellitian.
Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data dalam menjawab pertanyaan dan hipotesis penelitian. Instrumen yang digunakan sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu kegiatan penelitian, sebab data yang diperoleh untuk menjawab masalah penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen.
Pada penelitian ini penulis akan menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut :
3.4.1 Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atua kelompok.(Arikunto, 2006 : 150)
Tes dilakukan untuk memperoleh data pre-test untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan kosakatasebelum menggunakan permaianan tebak kata Hangman dan post-test untuk mengukur kemampuan siswa setelah menggunakan permainan tebak kata Hangman.Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis berupa tes pilihan ganda yang diberikan pada pre-test dan post-test.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest
NO Standar Kompetensi Indikator No.soal 1. Mampu memahami dan
menyebutkan informasi tentang kosakata bahasa Jepang yang berkaitan dengan nama-nama mata pelajaran dan kesan atas kegiatan sekolah
Mengidentifikasi nama-namamata pelajaran dan kesan atas kegiatan sekolah
1,2,3,4,5,6,7, 8,9,10, 11,
12,13, 14, 15, 16
2. Mampu memahami dan menyebutkan informasi tentang kosakata bahasa Jepang yang berkaitan dengan nama-nama ruangan di
sekolah, benda-benda yang ada di sekolah serta kegiatan yang dilakukan di sekolah
Mengidentifikasi nama-nama ruangan di sekolah, benda-benda yang ada di sekolah, serta kegiatan yang dilakukan di sekolah
17,18,19,20, 21,22,23,24, 25,26,27.
3. Mampu memahami dan menyebutkan informasi
Mengidentifikasi nama-nama anggota
28,29,30,31, 32,33,34,35,
31 3.4.2 Angket
tentang kosakata bahasa Jepang yang berkaitan dengan nama-nama anggota keluarga sendiri
keluarga sendiri 36,37,38,39, 40.
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.(Arikunto, 2006 : 151)
Angket diberikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian untuk mengetahui respon siswa terhadap teknik permainan tebak kata Hangman dalam pembelajaran siswa, apakah permainan tebak kata Hangman ini dapat meningkatkan minat serta membantu siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup, sehingga responden tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya, responden tinggal memilih alternatif jawaban dengan cara melingkari atau memberi tanda silang dari salah satu jawaban.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket Penelitian
No Indikator Angket No.Soal Jumlah Soal
1 Minat siswa terhadap mata
pelajaran bahasa Jepang 1 1
2 Pendapat siswa mengenai kosakata
bahasa Jepang 2, 3 2
3
Pendapat siswa mengenai
mediadalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang
4 1
4
Pendapat siswa mengenai permainan Hangman dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang
5, 6, 7, 8, 9, 10 6
33
Instrumen penelitian yang baik harus diuji kelayakannya agar keefektivan dari penerimaan suatu metode atau teknik bisa jelas terlihat.Dalam uji kelayakan instrumen ada 3 langkah yang bisa ditempuh, yaitu dengan menganalisis butir soal, uji validitas, dan uji reliabilitasnya.
3.5.1 Analisis Butir Soal
Analisis butir soal mencakup tingkat kesukaran (TK), dan daya pembeda (DP). Analisi butir soal diperlukan untuk mengukur apakah soal yang diberikan sudah memenuhi kelayakan suatu instrumen untuk digunakan
a. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal dihitung menggunakan rumus :
Keterangan :
TK = tingkat kesukaran
BA = jumlah jawaban benar kelas atas BB = jumlah jawaban benar kelas bawah
N = banyaknya peserta kelompok atas dan bawah
Tabel 3.4
Klasifikasi Indeks Kesukaran
IK Klasifikasi 0,00-0,25 Sukar 0,26-0,75 Sedang 0,76-1,00 Mudah (Sutedi, 2009 : 214) Tabel 3.5
Hasil Analisis Uji Coba Tingkat Kesukaran Soal
No. Soal Tingkat Kesukaran Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14 Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20 Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 0,44 0,38 0,75 0,56 0,63 0,69 0,44 0,44 0,69 0,63 0,63 0,63 0,56 0,56 0,69 0,69 0,75 0,75 0,56 0,44 0,44 0,5 0,69 0,5 0,75 0,5 sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang
35 Soal 27 Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34 Soal 35 Soal 36 Soal 37 Soal 38 Soal 39 Soal 40 0,5 0,5 0,56 0,75 0,44 0,44 0,38 0,44 0,5 0,31 0,38 0,38 0,44 0,44 sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh hasil yaitu 0,31-0,75 yang berarti tingkat kesukaran soal sedang.
b. Analisis Daya Pembeda
Butir soal yang baik adalah yang bisa membedakan kelompok atas dan kelompok bawah, untuk melihat daya pembeda tiap butir soal dapat digunakan rumus berikut :
Keterangan :
DP = daya pembeda
BA = jumlah jawaban benar kelompok atas
BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah
n = jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah
Tabel 3.6
Klasifikasi Daya Pembeda IK Klasifikasi 0,00-0,25 Lemah 0,26-0,75 Sedang 0,76-1,00 Kuat (Sutedi, 2009 : 214-215) Tabel 3.7
Hasil Analisis Uji Coba Daya Pembeda
No. Soal Daya Pembeda Klasifikasi Daya Pembeda Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 0,25 0,38 0,38 0,38 0,25 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,5 0,5 0,38 sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang
37 Soal 14 Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20 Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27 Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34 Soal 35 Soal 36 Soal 37 Soal 38 Soal 39 Soal 40 0,38 0,25 0,38 0,5 0,5 0,38 0,5 0,25 0,25 0,38 0,25 0,5 0,5 0,5 0,5 0,38 0,38 0,25 0,25 0,38 0,5 0,5 0,38 0,38 0,38 0,25 0,38 sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh hasil yaitu 0,25-0,5 yang berarti daya pembeda soal sedang
3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang baik yaitu yang memiliki validitas dan reliabilitas. Valid artinya dapat mengukur apa yang hendak diukur dengan baik, sedang reliable yaitu ajeg, dalam arti dapat menghasilkan data yang sama meskipun digunakan berkali-kali. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukut itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predicyability).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu instrumen, yaitu dengan cara mengkonsultasikan instrumen yang akan digunakan pada penelitian kepada pembimbing skripsi atau orang lain yang dianggap ahli untuk menilai kelayakan instrumen melalui surat pertanyaan
Expert Judgement.Pada penelitian ini peneliti mengkonsultasikan instrumen
penelitian kepada guru pembimbing PPLdimana peneliti melaksanakan PPL.dan penelitian.
Sementara untuk mengukur uji reliabilitas tes penelitian , penulis menggunakan rumus Product Moment
Tabel 3.8
Penafsiran Angka Korelasi
Rentang Angka Korelasi Penafsiran 0,00 - 0,20 Sangat rendah
( )( )
39 0,21 - 0,40 Rendah 0,41 - 0,60 Sedang 0,61 - 0,80 Kuat 0,81 – 1,00 Sangat kuat (Sutedi, 2009 : 220)
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, langkah mengumpulkan data adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan data dalam suatu penelitian, akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian.
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan teknik pengunpulkan informasi yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian.
2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.Tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.
3. Tes
Tes dalam penelitian ini berupa tes awal atau pre-test dan tes akhir atau
penguasaan kosakata bahasa Jepang sebelum treatment diberikan. Siswa akan diminta untuk menjawab pertanya mengenai beberapa kosakata.Post-test diberikan setelah melakukan treatment.Post-test diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah treatment diberikan. Siswa akan diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai kosakata yang telah diajarkan sebelumnya. 4. Pemberian angket
Angket diberikan untuk mengetahui respon siswa terhadap teknik permainan Hangman dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang.
3.7 Teknik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data, penulis mengambil langkah-langkah sebagai berikut : a. Membuat tabel persiapan untuk menilai thitung
Tabel 3.9
Persiapan untuk menghitung nilai thitung
No X Y d d2 (1) (2) (3) (4) (1) - - - -- - Σ M Keterangan :
1) Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah sampel. 2) Kolom (2) diisi dengan nilai tes awal (pre-test).\
3) Kolom (3) diisi dengan nilai tes akhir (post-test).
4) Kolom (4) diisi dengan nilai gian antara tes awal dan tes akhir. 5) Kolom (5) diisi dengan pengkuadratan angka-angka pada kolom (4). 6) Isi baris sigma (jumlah) dari setiap kolom tersebut.
41
b. Mencari nilai rata-rata (mean) kedua variabel dengan rumus :
Keterangan :
Mx = mean hasil pre-test
My = mean hasil posttest
Σx = jumlah seluruh nilai pre-test
Σy = jumlah seluruh nilai post-test
N = jumlah sampel
(Sutedi, 2009 : 218)
c. Mencari gain (d) antara pre-test dan post-test
d. Mencari mean gain (d) antara pre-test dengan post-test dengan rumus :
Keterangan :
Md = mean gain atau selisih antara pre-test dan posttest
Σd = jumlah gain secara keseluruhan
∑
∑
d = posttest-pretest
N = jumlah sampel
e. Menghitung nilai kuadrat deviasi
Keterangan :
∑ d = jumlah kuadrat deviasi
∑ = jumlah gain setelah dikuadratkan ∑d = jumlah gain
N = jumlah sampel/
f. Mencari nilai thitung
Keterangan :
Md = mean gian atau selisih antara posttest dan pretest
= jumlah kuadrat deviasi N = jumlah sampel
Sementara teknik yang dipakai untuk mengolah data angket yaitu dengan menghitung presentasi dari setiap jawaban dengan rumus
d =
–
(∑ )t-hitung =
√
( )
43
Keterangan :
100% = presentase frekuensi dari jawaban responden P = presentase jawaban
f = frekuensi setiap jawaban dari responden n = jumlah responden penelitian
3.8 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yaitu langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian
yang terdiri dari tiga tahap, diantaranya sebagai berikut :
Persiapan penelitian
1) Membuat proposal penelitian yang merupakan garis besar peneitian; 2) Mengadakan studi pendahuluan dengan tujuan untuk menentukan objek
dan subjek penelitian yang tepat, yang sesuai dengan tema penelitian yang menjadi fokus kajian peneliti;
3) Surat izin penelitian. Peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada pihak tempat peneliti melaksanakan penelitian yang bertujuan agar penelititan berjalan lancar dan legal;
4) Menentukan populasi dan sampel penelitian;
5) Menentukan tema dan kosakata yang akan digunakan dalam tiap pertemuan. Kosakata yang digunakan adalah kosakata yang bellum dipelajari oleh siswa dan terdapat pada buku Jepang Sakura 1;
Tablel 3.10
Tema Kosakata Art1 Nihongo ni jugyou wa dou desu ka (nama-nama mata pelajaran) Jugyou Nihon-go Eigo Shuukyou Rekishi Suugaku Taiiku Seibutsugaku Chiri Kagaku Butsurigaku Keizai Omoshiroi Tsumaranai Kantan Muzukashii Pelajaran Bahasa Jepang Bahasa Inggris Agama Sejarah Matematika Olahraga Biologi Geografi Kimia Fisika Ekonomi Menarik Membosankan Mudah Sulit Tabel 3.11
Kosakata pertemuan kedua
Tema Kosakata Arti Toshositsu de hon o
yomimasu (nama-nama kegiatan, tempat serta barang yang ada di sekolah)
Mimasu Kakimasu Kikimasu Yomimasu Benkyou shimasu Supootsu shimasu Melihat Menulis Mendengar Membaca Belajar Olahraga
45 Terebi Teepu Bideo Hon Kyoushitsu Toshoshitsu Koutei LL-kyoushitsu Televisi Tape Video Buku Kelas Perpustakaan Lapangan Lab bahasa Tabel 3.12
Kosakata pertemuan ketiga
Tema Kosakata Arti Watashi no kazoku (nama-nama anggota keluarga sendiri) Kazoku Kyoudai Watashi Anata Hitorikko Sofu Sobo Chichi Haha Ani Ane Otouto Imouto Keluarga Saudara Saya Kamu Anak tunggal Kakek Nenek Ayah Ibu Kakak laki-laki Kakak perempuan Adik laki-laki Adik perempuan
6) Pembuatan RPP penelitian yang diperlukan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran ketika penelitian;
7) Pembuatan instrumen penelitian yaitu soal pre-test, post-test, dan angket. Soal pre-test dan post-test untuk melihat hasil belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran diberikan treatmen. Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap teknik permainan
Hangman dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang.
Pelaksanaan penelitian
1) Mengumpulan data dari instrumen yang telah dibuat..Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penelitian selanjutnya dijadikan dasar dalam menguji hipotesis yang diajukan;
2) Mengolah data. Setelah data dikumpulkan selanjutnya diolah sehingga informasi yang tersaji lebih mudah diinterpretasikan dan dianalisislebih lanjut;
3) Menganalisis data. Selanjutnya hasil olahan data dianalisis lebih lanjut agar dapat dihasilkan kajian yang tepat;
4) Membuat kesimpulan. Peneliti membuat kesimpulan yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Saran disajikan pula karena penelitian mempunyai keterbatasan-keterbatasan atau asumsi-asumsi
Laporan penelitian
Untuk kepentingan publikasi, penelitian harus dilaporkan kepada umum atau orang yang berkepentingan