• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berhasil 100 % Sangat baik Sangat Baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berhasil 100 % Sangat baik Sangat Baik"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Bandung merupakan arah bagi peningkatan kinerja dan fungsi yang dijalankan berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang dijalankan serta urusan yang menjadi kewenangannya. Penjabaran target kinerja yang ditetapkan dalam rencana strategis kedalam rencana tahunan yang dituangkan dalam rencana kerja dievaluasi melalui penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) SKPD yang dilakukan setiap tahun.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya berupa anggaran dan SDM, maka sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2014 ditetapkan dengan dokumen Penetapan Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung. Dokumen penetapan kinerja tersebut digunakan sebagai dasar untuk melaporkan capaian kinerja, dan menilai keberhasilan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2014. Dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2014 tersebut diuraikan sasaran-sasaran dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang diprioritaskan untuk dicapai, indikator kinerja yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran beserta target yang harus dicapai tahun 2014, program-program, dan anggaran yang disediakan untuk mendukung pencapaian masing-masing sasaran.

(2)

Berdasarkan analisis terhadap pencapaian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung pada tahun 2014, beberapa capaian yang mengindikasikan keberhasilan kinerja Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dapat dirumuskan sebagai berikut :

!! Pada tahun 2014, pengukuran kinerja yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dilakukan pada 7 sasaran strategis dengan menggunakan 21 Indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014, tingkat pencapaian kinerja Berhasil atau rata-rata tercapai diatas 100 % (Sangat baik).

Uraiannya adalah sebagai berikut :

1.! Sasaran Strategis terjaganya ketersediaan pangan, diukur melalui 5 indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat

Baik (rata-rata capaian 103,49%) Indikator Kinerjanya

berupa; 1). Score Pola Pangan Harapan (PPH) dari target 87,8 dapat terealisasi 91,20 atau terealisasi mencapai (103,87 %).2). Penguatan cadangan pangan dari target 24 ton dapat terealisasi sebanyak 26,7 ton atau terealisasi mencapai (111,25 %), 3). Tingkat Konsumsi Pangan; a. Beras : dari target 96,4 kg/kapita/tahun dapat terealisasi sebesar 96,10 kg/kapita/tahun atau terealisasi mencapai (100,31%). Tingkat konsumsi beras ini perhitungannya berbeda dengan perhitungan yang lain dimana semakin rendah tingkat konsumsinya maka semakin baik, karena capaian target kinerja tingkat konsumsi pangan beras adalah menurunnya konsumsi pangan beras sehingga bila capaiannya lebih kecil dari target itu menunjukan kinerja yang baik karena targetnya adalah mengurangi konsumsi beras setiap tahunnya.; b. tingkat konsumsi Daging : dari target 15,84 kg/kapita/tahun dapat terealisasi sebesar 15,95 kg/kapita/tahun atau terealisasi mencapai (100,69%); dan

(3)

c. tingkat konsumsi Ikan : dari target 33,50 kg/kapita/tahun dapat terealisasi sebesar 33,95 kg/kapita/tahun atau terealisasi mencapai (101,34%);

2.! Sasaran Strategismeningkatnya produksi dan produktivitas hasil pertanian dan perikanan diukur melalui 6 indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata

capaian 116,46%), Indikator Kinerjanya berupa : 1). Produktivitas tanaman padi dari target 63,09 kwintal/Ha

dapat terealisasi sebanyak 65,03 kw/ha atau terealisasi mencapai (103,07 %), sedangkan pada tahun sebelumnya terealisasi 62,95 kwintal/Ha 2). Produksi tanaman hias dari target 186.500 pot/tahun dapat terealisasi sebanyak 186.920 pot/tahun atau terealisasi mencapai (100,23 %), sedangkan pada tahun sebelumnya terealisasi 185.000 pot/tahun 3). Populasi ternak : a. Sapi : dari target 1.417 ekor dapat terealisasi sebanyak 1.554 ekor atau terealisasi mencapai (109,67 %) sedangkan pada tahun sebelumnya terealisasi 1.307 ekor, b. Domba : dari target 29.365 ekor dapat terealisasi sebanyak 29.955 ekor atau terealisasi mencapai (102,01 %), sedangkan pada tahun sebelumnya terealisasi 26.901 ekor; 4). Produksi Ikan : a. Ikan Konsumsi : dari target 2.600 ton dapat terealisasi sebanyak 2.764,09 ton mencapai (106,31 %), sedangkan pada tahun sebelumnya terealisasi 2.575 ton b. Ikan Hias dari target 821.700 ekor dapat terealisasi sebanyak 907.670 ekor atau terealisasi mencapai (110,46 %), sedangkan pada tahun sebelumnya terealisasi 721.700 ekor.

3.! Sasaran Strategis terkendalinya kasus penyakit zoonosa diukur melalui 1 indikator Kinerja dengan capaian kategori

Sangat Baik ( capaian 187,50% ) indikator kinerjanya

berupa jumlah kasus penyakit zoonosa di Kota Bandung, dari target maksimal kejadian 8 kasus ternyata

(4)

kejadian 1 kasus tahun sebelumnya juga terjadi 1 kasus, hal ini menunjukan kinerja baik karena semakin sedikit terjadinya kasus, maka semakin baik kinerjanya.

4.! Sasaran Strategis menurunnya produk pangan segar yang tercemar diukur melalui 1 indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik ( capaian 200,00 % ) indikator kinerjanya berupa jumlah pangan segar yang tercemar, dari target kejadian kasus maksimal 50 kasus realisasinya 0 kasus ini menunjukkan kinerja yang baik karena semakin sedikit terjadinya kasus, maka semakin baik kinerjanya. 5.! Sasaran Strategis bertambahnya pelaku usaha di bidang

pertanian dan perikanan diukur melalui 2 indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian diatas 111,90 %) indikator kinerjanya berupaJumlah pelaku usaha di bidang pertanian dan perikanan : a. Budidaya : dari target 690 pelaku usaha dapat terealisasi sebanyak 695 pelaku usaha atau teralisasi sebesar (100,72 %); dan b. Olahan : dari target 195 orang pelaku usaha dapat terealisasi sebanyak 240 orang pelaku usaha atau sebesar (123,08 %). 6.! Sasaran Strategis meningkatnya keterampilan pelaku usaha

yang menggunakan sarana teknologi pertanian dan perikanan diukur melalui 2 indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian diatas 110,25 %) indikator kinerjanya berupa jumlah pelaku usaha yang menggunakan sarana teknologi pertanian dan perikanan : a. Budidaya : dari target 600 pelaku usaha dapat terealisasi sebanyak 603 pelaku usaha atau teralisasi sebesar (100,50 %); dan b. Olahan : dari target 100 orang pelaku usaha dapat terealisasi sebanyak 120 orang pelaku usaha atau sebesar (120,00 %).

(5)

7.! Sasaran Strategis terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik dan akuntabilita kinerja diukur melalui 4 indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian diatas 105,92 %) indikator kinerjanya berupa : 1). Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dari target 75 dapat terealisasi 79 atau mencapai 105,33 %; 2). Prosentase keluhan/pengaduan layanan yang ditindaklanjuti dari target 100 % dapat terealisasi 100 %; 3). Nilai evaluasi AKIP dari target angka 63 (kategori CC) dapat terealisasi 74,57 (B) atau terealisasi mencapai 118,36 %; 4). Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dari target 100 % dapat terealisasi 100 %.

Selain beberapa capaian kinerja tersebut, masih ditemui beberapa kendala dan permasalahan dalam peningkatan kinerja Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Bandung antara lain :

–! Terlambatnya pengesahan APBD murni dan pengesahan APBD Perubahan

–! Menumpuknya beban pekerjaan dan pencairan anggaran pada akhir Triwulan ke -4 setiap tahunnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya adalah :

–! Melakukan koordinasi dan konsultasi secara rutin ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

–! Mengoptimalkan ketersediaan sumber daya manusia yang tersedia sesuai dengan tupoksi dan kemampuannya.

–! Pelaksanaan kegiatan berdasarkan time schedule yang disepakati pada awal pelaksanaan kegiatan.

(6)

Beberapa penghargaan yang diraih oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung selama tahun 2014 adalah :

No# KEJUARAAN/#NAMA# KEGIATAN# TINGKAT# KEJUARAAN/ KEGIATAN# PRESTASI#SKPD# TAHUN#2014# KETERANGAN# 1 Raskin

Award Nasional Tingkat Kategori kota Juara Umum terbaik dalam

pengelolaan Raskin

Penganugrahan Raskin Award 2014 diserahkan oleh Menkokesra H.R. Agung Laksono 2 Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2014 Tingkat Nasional Penghargaan Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2014 kategori Produk Olahan Peternakan Berdaya Saing Unggul Penghargaan diberikan kepada kelompok Mamazy Penghargaan dari Kementerian

(7)

3 APTEK 2014 dan Agro and Food Ekspo 2014 di Jakarta Convention Centre (JCC) Tingkat

Nasional Stand Terbaik ke IV Tingkat Kab/Kota se

Indonesia

Penghargaan diserahkan ole Dirjen P2HP Kementan

(8)

4 Penyaluran Raskin terbaik Tingkat Jawa Barat Tingkat Provinsi Jawa Barat Penghargaan sebagai Kota Pelaksana Penyaluran Raskin terbaik Tingkat Jawa Barat

(9)

5 Kontes

Ternak Provinsi Tingkat Jawa Barat 1.!Juara I, II , III Kontes Ternak Domba Garut Kategori Petet Jantan 2.!Juara II Kontes Ternak Domba Garut Kategori Raja Pedaging

Kota Bandung keluar sebagai Juara Umum

6 Raskin

Award Provinsi Tingkat Jawa Barat

Juara 1 pengelola Raskin

Terbaik

Penganugrahan Raskin Award 2014 diserahkan oleh Gubernur, tanggal 17 Oktober

2014 7 Lomba Inovasi Produk Olahan Hasil Peternakan Tingkat Provinsi Jawa Barat Juara 1 Inovasi Pengolahan

Penghargaan diserahkan oleh Gubernur kepada kelompok

(10)

8 Lomba UMKM Olahan Hasil Perikanan Tingkat Provinsi Jawa Barat

Juara ke 3 Penghargaan diserahkan oleh Gubernur kepada Kelompok

Usaha Aula Sari (Olahan Rumput Laut)

(11)

9 Lomba Kendaraan Hias antar SKPD Tingkat Pemerintah Kota Bandung

Juara ke 1 Penghargaan diserahkan oleh Walikota Bandung di Balai

Kota Pemerintah Kota Bandung

(12)

10 SKPD Penerima penghargaan zona hijau kepatuhan dari Ombusdman Tingkat Pemerintah Kota Bandung Penghargaan zona hijau kepatuhan dari Ombusdman

Penghargaan diserahkan oleh Walikota Bandung di Balai

Kota Pemerintah Kota Bandung

(13)

11 Gerakan Pungut Sampah (GPS) Tingkat Pemerintah Kota Bandung Sertifikat Penghargaan kampanye Gerakan Pungut Sampah (GPS) tingkat Dinas Pemerintah Kota Bandung

Penghargaan diserahkan oleh Walikota Bandung

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat LKIP adalah Dokumen yang berisi gambaran, perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga sedangkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu Intansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2014 pada dasarnya dilatarbelakangi oleh tekad dan kesungguhan untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan yang ada maupun dokumen perencanaan pembangunan daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) serta ikut memenuhi tuntutan visi, misi dan agenda pembangunan Walikota

(15)

Bandung sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembangunan di Kota Bandung.

Dalam rangka penyelenggaraan good governance,

diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan sah sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk mewujudkan hal tersebut, setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan, dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2014, mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013 – 2018, yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018, Rencana Kinerja Tahun 2014Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, yang merupakan penjabaran dari Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2014, serta Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUAPBD) Kota Bandung Tahun 2014 yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah Kota Bandung.

(16)

1.2. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah nomor : 13 tahun 2009 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Bidang pertanian dan ketahanan pangan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan yang diserahkan oleh Walikota.

Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung terdiri dari :

1.! Kepala Dinas 2.! Sekretaris

a.! Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b.!Sub Bagian Keuangan dan Program 3.! Bidang Produksi

a.!Seksi Produksi Peternakan dan Perikanan

b.!Seksi Produksi Tanaman Pangan , Hortikultura dan Konservasi

4.! Bidang Bina Usaha

a.!Seksi Pemasaran dan Pelayanan Usaha b.!Seksi Pasca Panen dan Pengolahan 5.! Bidang Pengawasan Mutu Hasil Pertanian

a.!Seksi Pengawasan Mutu Hasil Peternakan dan Perikanan b.!Seksi Pengawasan Mutu Hasil Tanaman Pangan dan

Hortikultura

6.! Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan a.!Seksi Pencegahan Penyakit dan Pengawasan Lalulintas

Hewan

b.!Seksi Pemberantasan Penyakit Hewan 7.! Bidang Ketahanan Pangan

(17)

a.!Seksi Keamanan dan Mutu Pangan;

b.!Seksi Ketersediaan dan Penganekaragaman Pangan; 8.! Unit Pelaksana Teknis Dinas

a.!UPT Pembibitan dan Pembenihan b.!UPT Rumah Potong Hewan

c.!UPT Klinik Hewan

1.3.TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah di bidang pertanian dan ketahanan pangan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mempunyai fungsi :

1.! Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian dan ketahanan pangan

2.! Penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintah Daerah dan Pelayanan umum di bidang pertanian dan ketahanan pangan.

3.! Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian yang meliputi Produksi, Bina Usaha, Pengawasan Mutu Hasil Pertanian, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan, serta Ketahanan Pangan.

4.! Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas. 5.! Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota

(18)

1.4.ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI

Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan dan menjawab persolan nyata yang dihadapi dalam pembangunan.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi yang menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunankarena dampaknya yangsignifikan bagi SKPD dimasa datang.Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis dalam perencanaan pembangunan daerah di Kota Bandung dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut :

1)! Pemantapan Ketersediaan pangan berbasis kemandirian 2)! Keterbatasan lahan pertanian perkotaan

3)! Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha Pertanian dan Perikanan

4)! Penggunaan sarana teknologi pertanian masih rendah 5)! Masih adanya kasus-kasus penyalahgunaan bahan kimia

berbahaya pada produk pertanian

(19)

1.5. DASAR HUKUM PENYUSUNAN LKIP

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan LKIP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun2014 adalah: 1.! Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme; 2.! Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

3.! Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

4.! Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 5.! Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kineja Instansi Pemerintah;

6.! Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7.! Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

8.! Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviuatas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

10. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

12. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kota Bandung dan Sekretariat DPRD Kota Bandung, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2009.

(20)

13. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025;

14. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018;

1.6.SISTEMATIKA LKIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNGTAHUN 2014

Penulisan LKIP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota BandungTahun 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Ringkasan Eksekutif

Berisi ringkasan pencapaian kinerja/ tujuan dan sasaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota BandungTahun 2014.

BAB I

Pendahuluan menguraikan tentang tentang latar belakang, gambaran umum organisasi, tugas dan fungsi organisasi, isu strategis yang dihadapi, dasar hukum dan sistematika penyusunan LKIP

BAB II

Perencanaan Kinerja pada pada 2.1. menguraikan Renstra strategis sebelum Reviu, rencana strategis, IKU dan perjanjian kinerja, sedangkan untuk 2.2. menguraikan rencana strategis hasil Reviu,rencana strategis, IKU dan perjanjian kinerja

BAB III

Akuntabilitas Kinerja menguraikan tentang Capaian IKU, Pengukuran Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja, akuntabilitas keuangan dan prestasi.

(21)

BAB IV

Penutup Mengemukakan tinjauan secara umum dengan mengemukakan keberhasilan/ kegagalan, permasalahan/ kendala yang berkaitan dengan kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, dan tindaklanjut pemecahan masalah untuk meningkatkan kinerja periode berikutnya.

Lampiran

Berisi lampiran hasil pengukuran kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota BandungTahun 2014, IKU, RKT, Penetapan Kinerja dan Pembiayaan dalam Pencapaian Sasaran.

(22)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviuatas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. RENCANA STRATEGIS SEBELUM REVIU

Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya (Manusia, Alam, dan Keuangan) yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung.

Rencana Strategis DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2013 – 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Disamping itu pula, Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung diharapkan dapat

(23)

mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Pusat dan Daerah sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.

Penyusunan Renstra DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dan stakeholder.

Visi dan Misi Kota Bandung yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung Tahun 2013–2018adalah :

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”

Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas, adapun misi kota Bandung terdiri dari:

1.! Menata Kota Bandung melalui penataan ruang,pembangunan infrastruktur, dan fasilitas pubilk yang berkelanjutan (sustainable) dan nyaman.

2.! Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani.

3.! Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. 4.! Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, maka dalam rangka pencapaian Misi Pemerintah Kota Bandung,Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota

(24)

Bandungberkontribusi untuk mewujudkan misi3 dan 4 dalam RPJMD 2013-2018 yaitu :

Misi 3 : Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas, dan berdaya saing.

Urusan Pertanian : Tujuan :

Peningkatan taraf kesehatan dan perluasan akses layanan. Sasaran :

Pencegahan penyakit hewan menular ( zoonosis)

Untuk mencapai sasaran dilakukan melalui strategi :

1)! Meningkatkan pemeriksaan kesehatan hewan dan ternak, terutama penyakit zoonosa (penyakit hewan yang menular dan membahayakan manusia)

2)! Melaksanakan secara rutin vaksinasi, desinfeksi, depopulasi bila ada kasus kejadian, dan surveilance di wilayah Kota Bandung,

3)! Meningkatkan pelayanan Kesehatan Hewan di Klinik Hewan

Misi 4 : Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Urusan Ketahanan Pangan,

Tujuan :

Meningkatkan ketahanan pangan, produktivitas hasil pertanian, dan perikanan secara berkesinambungan

Sasaran :

Terjaganya Ketersediaan Pangan

Untuk mencapai sasaran dilakukan melalui strategi :

•! Penguatan cadangan pangan dengan melakukan pengadaan beras •! Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Segar

•! Meningkatkan ketahanan pangan pada skala rumah tangga dengan pengukuran Score Pola Pangan Harapan (PPH)

(25)

! Indikator kinerja SKPD yang masuk pada tujuan dansasaran RPJMD 2013 2018 yaitu Penguatan Cadangan Pangan ekuivalen beras, pengendalian Penyakit Zoonosa di Kota Bandung, Jumlah Pelaku Usaha Olahan Hasil Pertanian, seperti yang terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1.

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD No. Indikator Kinerja Sasaran Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Penguatan Cadangan Pangan ekuivalen beras 24 Ton 24 Ton 60 Ton 60 Ton 60 Ton 60 Ton 240 Ton 2. Penyakit Zoonosa di Kota Bandung 1 kasus 8 kasus 8 kasus 8 kasus 8 kasus 8 kasus 8 kasus 3. Jumlah Pelaku Usaha Olahan Hasil Pertanian 65 100 150 200 250 300 1.000

(26)

Selanjutnya, Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

2.1.1.! RENCANA STRATEGIS A.VISI

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung menerapkan Visinya adalah:

“TERWUJUDNYA PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN YANG TANGGUH DAN UNGGUL”

1.! Pertanian Tangguh :

Pertanian tangguh adalah kegiatan pertanian yang mampu bersaing dan bertahan dalam kondisi apapun, serta mampu menghasilkan produk hasil pertanian dengan memanfaatkan secara optimal potensi sumber daya pertanian (lahan, manusia dan teknologi) secara berkelanjutan.

2.! Pertanian Unggul :

Pertanian unggul adalah kegiatan pertanian melalui terobosan inovasi teknologi dan pemilihan komoditas unggul yang memiliki produktivitas tinggi, mempunyai nilai ekonomi tinggi, bisa dikembangkan dilahan terbatas, memiliki daya saing serta mampu memanfaatkan potensi dan peluang pasar yang masih terbuka dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. 3.! Ketahanan Pangan Tangguh :

Ketahanan pangan yang tangguh adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap individu dan rumah tangga secara terus menerus yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dalam

(27)

jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau oleh masyarakat.

4.! Ketahanan Pangan Unggul :

Ketahanan pangan yang unggul adalah kondisi terwujudnya pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman yang diindikasikan oleh tercapainya Score Pola Pangan Harapan.

B.! MISI

VISI MISI

“TERWUJUDNYA PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN YANG TANGGUH DAN UNGGUL”

1.!Mengembangkan potensi sumberdaya pertanian secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

2.!Meningkatkan ketahanan pangan 3.!Meningkatkan pengawasan mutu dan

keamanan pangan

4.!Meningkatkan pelayanan di bidang pertanian.

C.! TUJUAN

MISI TUJUAN

Mengembangkan potensi sumberdaya pertanian secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Meningkatkan ketahanan pangan, produktivitas hasil pertanian, dan perikanan secara berkelanjutan Meningkatkan ketahanan

pangan

Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pangan

Meningkatkan komoditas pertanian yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi

Meningkatkan pelayanan di

bidang pertanian. Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan (mewujudkan masyarakat Kota Bandung terbebas dari penyakit hewan zoonosis).

(28)

Peningkatan pelayanan di bidang pertanian Meningkatkan pemasaran produk pertanian D.!SASARAN TUJUAN SASARAN Meningkatkan ketahanan pangan, produktifitas hasil pertanian, dan perikanan secara berkelanjutan

1.! Terjaganya Ketersediaan Pangan

2.! Meningkatnya produktivitas hasil pertanian dan perikanan Berkembangnya Usaha di

Bidang Pertanian dan Perikanan

Terjaganya Pertumbuhan Ekonomi

Meningkatkan komoditas pertanian yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi

Peningkatan Produktivitas Keamanan Pangan dan Pelaku Usaha Olahan Hasil Pertanian Peningkatan taraf kesehatan

masyarakat secara

berkelanjutan (mewujudkan masyarakat Kota Bandung terbebas dari penyakit hewan zoonosis)

Terkendalinya kasus penyakit zoonosa

Peningkatan pelayanan di

bidang pertanian 1.! Terwujudnya Kualitas Pelayanan Publik Peningkatan 2.! Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja birokrasi

3.! Terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

(29)

E.! INDIKATOR KINERJA SASARAN

SASARAN INDIKATOR KINERJA

Terjaganya Ketersediaan

Pangan 1.!Score Pola Pangan Harapan (PPH)

2.!Peguatan Cadangan Pangan Meningkatnya produksi dan

produktivitas hasil pertanian dan perikanan

1.!Produktivitas tanaman padi 2.!Produktivitas tanaman hias 3.!Meningkatnya jumlah pohon

produktif

4.!Populasi ternak Sapi 5.!Populasi ternak Domba 6.!Peningkatan produksi Ikan

Konsumsi

7.!Peningkatan produksi Ikan Hias

Bertambahnya Pelaku Usaha di Bidang Pertanian dan Perikanan

Jumlah Pelaku Olahan Hasil Pertanian

Meningkatnya Keamanan

Pangan Segar Menurunnya komoditas produk pertanian yang tercemar Terkendalinya kasus penyakit

zoonosa Penyakit Zoonosa di Kota Bandung Terwujudnya Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM} Meningkatnya Kapasitas dan

Akuntabilitas Kinerja birokrasi Nilai evaluasi AKIP Terwujudnya Pemerintahan

yang bersih dan bebas KKN 1.!Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklajuti 2.!Prosentase Tertib Administrasi

(30)

TABEL 2.2.

TARGET KINERJA SASARAN TAHUN 2014 – 2018 SEBELUM REVIU INDIKATOR

KINERJA SATUAN

KONDISI AWAL RENS-TRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Score Pola Pangan Harapan (PPH) Nilai 87.3 87.8 90.0 90.30 90.3 91 Penguatan Cadangan Pangan Ton 24 24 60 60 60 60 Produktivitas

tanaman padi Kw/ha 62,95 63,09 65,05 68,04 69,05 70 Produktivitas

tanaman hias Pot/tahun 185.000 186.500 188.500 190.000 192.000 195.000 Meningkatnya jumlah pohon produktif Pohon - 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 Populasi ternak Sapi Ekor 1.307 1.417 1.488 1.562 1.640 1.722 Populasi ternak Domba Ekor 26.901 29.365 30.833 32.375 33.994 35.693 Peningkatan produksi Ikan Konsumsi Ton 2.575 2.600 2.630 2.665 2.705 2.750 Peningkatan produksi Ikan Hias Ekor 721.700 821.700 921.700 1.021.700 1.121.700 1.221.700 Menurunnya komoditas produk pertanian yang tercemar Kasus 41 50 50 40 40 35 Penyakit Zoonosa di Kota Bandung Kasus 1 8 8 8 8 8 Jumlah Pelaku Usaha Olahan Hasil Pertanian Pelaku usaha 65 100 150 200 250 300 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM} Katagori B B B A A A Nilai evaluasi AKIP Katagori CC B B A A A Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklajuti % 100% 100% 100% 100% 100% 100% Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

(31)

2.1.2.! INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor : 090/341-BAG.ORPAD Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung 2013-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3.

TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKOTA BANDUNG TAHUN 2014 SEBELUM REVIU

NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN PENJELASAN

1 Terjaganya ketersediaan pangan Penguatan Cadangan Pangan ekuivalen beras

Ton Pengadaan beras sebagai cadangan pangan kota

Score Pola

Pangan Harapan (PPH)

Nilai Pola pangan harapan merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai jumlah dan komposisi atau ketersediaan pangan. golongan bahan pangan. Cara Perhitungan PPH :

(32)

Penyediaan pangan terdiri dari komponen produksi, perubahan stok, impor dan ekspor. Rumus penyediaan pangan adalah : Ps = Pr - ∆St + Im – Ek Dimana:

Ps : Total penyediaan dalam negeri

Pr : Produksi

∆St : Stok akhir – stok awal Im : Impor Ek : Ekspor 2 Meningkatnya hasil produksi pertanian tanaman pangan 1. Produktivitas tanaman padi

Kw/ha Formulasi Penghitungan : Produktivitas = Produksi (Kw) Luas Panen (Ha)

2. Produksi tanaman hias 3 Terjaganya pertumbuhan ekonomi Jumlah Pelaku Usaha Olahan Hasil Pertanian Pelaku usaha

Jumlah pelaku usaha baru setelah dilakukan pelatihan 4 Terkendalinya

penyakit hewan / ternak di Kota Bandung

Jumlah kasus

penyakit zoonosa kasus Kejadian kasus ditargetkan tidak akan lebih dari 8 kasus

5

Meningkatnya jumlah ternak 1. Populasi ternak sapi ekor Formulasi Penghitungan : Populasi = Po + Kelahiran - kematian - (Pemotongan + unregister) - Pengeluaran + Pemasukan 2. Populasi ternak domba ekor 6

Meningkatnya produksi ikan

1. Produksi Ikan

Konsumsi ton

Formulasi Penghitungan : Produksi Ikan Konsumsi : P = Luas lahan (kolam) x padat tebar - kematian ket: Kematian = rata-rata 10 % Padat tebar tergantung jenis dan perlakuan (teknologi)

(33)

2. Produksi Ikan Hias

ekor

Produksi Ikan Hias : P = Luas lahan (kolam) x padat tebar - kematian

ket:

Kematian = rata-rata 10 % Padat tebar tergantung jenis dan perlakuan (teknologi)

7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Kategori Sesuai dengan SK Menpan No.16 Tahun 2014 tentang survey kepuasan masyarakat 8 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja birokrasi Nilai evaluasi AKIP

Kategori Sesuai dgn Permenpan No.20/2013 Juklak evaluasi AKIP

9 Terwujudnya

Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yg ditindaklajuti Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah

Temuan BPK/Inspektorat bidang keuangan yang ditindaklajuti dari seluruh jumlah Temuan BPK/Inspektorat bidang keuangan pada tahun berjalan

Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah

Kesesuaian / kecocokan barang / asset SKPD dengan asset di Simda Barang tingkat Kota Bandung (DPKAD)

2.1.3.! PERJANJIAN KINERJA

Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen untuk melaporkan capaian kinerja, dan menilai keberhasilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandungtahun 2014. Dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2014 tersebut diuraikan sasaran-sasaran dalam Renstra yang diprioritaskan untuk dicapai, indikator kinerja yang digunakan untuk

(34)

menilai keberhasilan pencapaian sasaran beserta target yang harus dicapai tahun 2014, program-program, dan anggaran yang disediakan untuk mendukung pencapaian masing-masing sasaran, yang selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4.

PERJANJIAN KINERJA

DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014 SEBELUM REVIU

NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

1 Terjaganya ketersediaan pangan

1. Penguatan Cadangan Pangan

ekuivalen beras 24 ton

Program:

Ketahanan Pangan 1.656.000.000,00

Kegiatan: • Promosi Keamanan

Pangan • Koordinasi Kebijakan perberasan • Operasional Dewan Ketahanan Pangan Kota Bandung • Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif 2. Score Pola Pangan Harapan (PPH) 89.60 332,000,000 350,000,000 703,000,000 296,000,000 2 Peningkatan produktifitas, keamanan pangan, dan pelaku usaha olahan hasil pertanian 1. Produktivitas

tanaman padi kw/ha 63,09 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebu nan) 13,937,766,000 Kegiatan: 10,145,000,000 •Pengembangan Diversifikasi Tanaman 2. Produktivitas

tanaman hias pot/tahun 186.500 •Pengembangan Perbenihan/Perbibit

an 971,466,000 •Pemanfaatan Perkarangan untuk Pengembangan Pangan 2,000,000,000 3. Menurunnya komoditas produk pertanian yang tercemar

50 kasus •Peningkatan Mutu dan Keamanan

(35)

3 Terjaganya pertumbuhan ekonomi Jumlah Pelaku Usaha Olahan Hasil Pertanian

100 org •Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian 511,000,000 4 Terkendalinya kasus penyakit Zoonosa Jumlah kasus penyakit zoonosa maksimal kejadian 8 kasus Program: Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Kegiatan: •Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak 1,578,700,000 475,000,000 •Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Endemik 170,000,000 •Pengelolaan Sanitary Rumah Potong Hewan 533,700,000 •Pelayanan Kesehatan Hewan Di Klinik Hewan 400,000,000

5 Meningkatnya populasi ternak

1. Populasi ternak sapi 1.417 ekor Program: Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 1,000,000,000

2. Populasi ternak domba 29.365 ekor Kegiatan:

•Pengembangan Agribisnis Peternakan 1,000,000,000 6 Meningkatnya produksi ikan konsumsi dan ikan hias 1. Produksi Ikan Konsumsi 2.600 ton Program: Pengembangan Budidaya Perikanan 1,067,500,000

2. Produksi Ikan Hias 821.700 ekor Kegiatan:

•Pendampingan Pada Kelompok Tani

Pembudidaya Ikan 767,500,000 •Pembinaan dan Pengembangan Perikanan 300,000,000 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) B Program : Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

(36)

dan Keuangan

Kegiatan : Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 8 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja birokrasi

Nilai evaluasi AKIP CC

9 Terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yg ditindaklajuti 100% Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah 100%

2.2.! RENCANA STRATEGIS HASIL REVIU

Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung setelah melakukan konsultasi ke Kemenpan RB mengalami perubahan walaupun tidak terlalu banyak tetapi cukup signifikan untuk penyempurnaannya.

Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Ada beberapa penambahan indikator kinerja untuk melengkapi indikator kinerja yang sudah ada.

2.2.1.!RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis setelah hasil reviu untuk Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tidak mengalami perubahan, masih tetap Visinya adalah:

“TERWUJUDNYA PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN YANG TANGGUH DAN UNGGUL”

(37)

Adapun untuk tujuan, sasaran dan indikator sasaran ada perubahan sebagaimana berikut di bawah ini :

NO! MISI! TUJUAN! INDIKATOR!TUJUAN! SASARAN! INDIKATOR!SASARAN!

1! ! ! ! Mengembang* kan!Potensi! Sumber!Daya! Pertanian! secara! Berkelanjutan! dan! Berwawasan! Lingkungan! Meningkatnya! ketahanan! pangan,! produktivitas! hasil!pertanian,! dan!perikanan! secara! berkelanjutan! Penguatan! Cadangan!Pangan! Daerah! 1.! Terjaganya! Ketersediaan! Pangan! 1.! Score!Pola!Pangan! Harapan!(PPH)! 2.! Penguatan!Cadangan! Pangan!Daerah! 3.! Tingkat!Konsumsi! Pangan! a.! beras! b.! daging! c.! ikan! 2.! ! Meningkatkan! Ketahanan! Pangan! 2.! Meningkatnya! produksi!dan! produktivitas! hasil! pertanian!dan! perikanan!! ! 1.! Produktivitas! tanaman!padi! ! 2.! Produksi!tanaman! hias! 3.! Populasi!!ternak! a.! Sapi!!! b.! Domba! ! 4.! Peningkatan! produksi!Ikan! a.! Ikan!Konsumsi! b.! Ikan!Hias! ! 3! Meningkatkan! Pengawasan! Penyakit! Zoonosa!dan! Keamanan! Pangan!Segar! Meningkatnya! taraf! kesehatan! masyarakat! terkait!dengan! penyakit! zoonosa!dan! keamanan! pangan!segar! Jumlah!kasus! penyakit!zoonosa!di! Kota!Bandung! 1.! Terkendali* nya!kasus! penyakit! zoonosa! ! ! Jumlah!kasus!penyakit! zoonosa!di!Kota! Bandung! 2.! Menurunnya! produk! pangan! segar! yang! tercemar! ! Jumlah!pangan!segar! yang!tercemar! 4! ! Meningkatkan!Pelayanan!di! Bidang! Pertanian! Berkembang* nya!usaha!di!di! Bidang! Pertanian!dan! Perikanan! Jumlah!pelaku! usaha!!bidang! pertanian!dan! perikanan! 1.! Bertambah* nya!Pelaku! Usaha!di! Bidang! Pertanian!dan! Perikanan! ! !

Jumlah! pelaku! usaha!! bidang! pertanian! dan! perikanan!

a.! budidaya! b.! olahan!

(38)

! 2.! Meningkatnya! keterampilan! pelaku! usaha! yang! menggunakan! sarana! teknologi! pertanian! dan! perikanan!

Jumlah! pelaku! usaha!!! yang! menggunakan! sarana! teknologi!! pertanian!dan!perikanan! a.! budidaya! b.! olahan! Meningkatnya! pelayanan!dan! kinerja! Dispertapa! Indeks!Kepuasan!

Masyarakat!(IKM)! Terwujudnya!Peningkatan! Kualitas! Pelayanan! Publik! dan! Akuntabilitas! Kinerja! 1.! Indeks! Kepuasan! Masyarakat!(IKM)! 2.! Prosentase! keluhan/pengaduan! layanan!yang! ditindaklanjuti! 3.! Nilai!evaluasi!AKIP! 4.! Prosentase! Temuan! BPK/Inspektorat! yang!ditindaklajuti! !

Adapun perubahan target kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung setelah reviu adalah sebagaimana Tabel 2.5. di bawah ini :

(39)

TABEL 2.5. TARGET KINERJA SASARAN TAHUN 2014 – 2018 SETELAH REVIU NO

. TUJUAN

INDIKATOR

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1. Meningkatnya ketahanan pangan, produktivitas hasil pertanian, dan perikanan secara berkelanjutan Terwujudnya Penguatan Cadangan Pangan Daerah Terjaganya Ketersediaan Pangan

Score Pola Pangan

Harapan (PPH) Nilai

87.3 87.8 91,25 91,50 92,00 92,10

92,10 Penguatan Cadangan

Pangan Daerah Ton 24 24 60 60 60 60 60

Tingkat Konsumsi Pangan

1.! Beras Kg/kapita/ tahun 100 96,4 91,4 89,5 88,6 88,1 88,1 2.! Daging Kg/kapita/ tahun 15,54 15,84 16,12 16,52 16,98 17,45 17,45 3.! Ikan Kg/kapita/ tahun 31,76 33,50 34,20 36,03 36,82 37,94 37,94

Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil pertanian dan perikanan Produktivitas tanaman padi Kw/ha 62,95 63,09 65,05 68,04 69,05 70 70 Produktivitas tanaman hias Pot/tahun 185.000 186.500 188.500 190.000 192.000 195.000 195.000

Populasi ternak Sapi Ekor 1.307 1.417 1.604 1.648 1.697 1.747 1.747

Populasi ternak Domba Ekor 26.901 29.365 30.833 32.375 33.994 35.693 35.693 Peningkatan produksi

Ikan Konsumsi

Ton 2.575 2.600 2.846 2.931 2.958 2.970 2.750 Peningkatan produksi

Ikan Hias Ekor

721.700 821.700 921.700 1.021.700 1.121.700 1.221.700 1.221.7 00 2. Meningkatnya taraf kesehatan masyarakat terkait dengan Teratasinya kasus

penyakit Zoonosa 1.!Terkendalinya kasus penyakit zoonosa!

Jumlah kasus penyakit Zoonosa di Kota Bandung

(40)

TABEL 2.5. TARGET KINERJA SASARAN TAHUN 2014 – 2018 SETELAH REVIU NO

. TUJUAN

INDIKATOR

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) penyakit zoonosa dan keamanan pangan segar 2.! Menurunnya produk pangan segar yang tercemar

Jumlah Pangan Segar

yang Tercemar Kasus 50 50 50 45 45 40 40

3. Berkembang-nya usaha di di Bidang Pertanian dan Perikanan Bertambahnya Jumlah Pelaku Usaha Bidang Pertanian dan Perikanan 1.! Bertambahnya Pelaku Usaha di Bidang Pertanian dan Perikanan

Jumlah Pelaku Usaha Bidang Pertanian dan Perikanan a.! Budidaya b.! Olahan Pelaku usaha 610 95 690 195 750 370 810 595 870 885 1.245 930 930 1.245 2.! Meningkatnya keterampilan pelaku usaha yang menggunakan sarana teknologi pertanian dan perikanan

Jumlah pelaku usaha yang menggunakan sarana teknonologi Pertanian dan Perikanan a.! Budidaya b.! Olahan Pelaku usaha 580 80 600 100 630 160 660 256 690 368 720 498 720 498 4. Meningkatnya pelayanan dan kinerja Dispertapa Tercapainya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM} Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Akuntabilitas Kinerja Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM} Indeks 75 75 80 90 90 90 90

Prosentase

keluhan/pengaduan

(41)

TABEL 2.5. TARGET KINERJA SASARAN TAHUN 2014 – 2018 SETELAH REVIU NO

. TUJUAN

INDIKATOR

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) layanan yang ditindaklanjuti

Nilai evaluasi AKIP Angka 60 63 65 66 70 76 76 Prosentase Temuan BPK/

Inspektorat yang ditindaklajuti

100% 100%! 100%! 100%! 100%! 100%! 100%! 100%!

(42)

2.2.2.! INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2014setelah reviu adalah sebagaimana Tabel 2.6.di bawah ini :

Tabel 2.6.

TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKOTA BANDUNG TAHUN 2014 SETELAH REVIU

NO# STRATEGIS#SASARAN#

INDIKATOR# KINERJA#

UTAMA# SATUAN#

PENJELASAN#

KETERANGAN/KRITERIA# ALASAN# FORMULASI/CARA#PENGUKURAN# SUMBER#DATA#

1.! Terjaganya!ketersediaan! pangan.! Score!Pola! Pangan! Harapan! (PPH)! Nilai! Score!Pola! Pangan! Harapan! (PPH)!sesuai! dengan! sasaran! operasional! pada!!RPJMD! dan! merupakan! SPM!Bidang! Ketahanan! Pangan.! Cara#Perhitungan#PPH# :! Penyediaan! pangan! terdiri! dari! komponen! produksi,! perubahan! stok,! impor! dan! ekspor.! Rumus! penyediaan! pangan! adalah:! ! Ps!=!Pr!H!!ΔSt!+!Im!–!Ek! ! Dimana! :! Ps! :! Total! penyediaan! dalam! negeri! Pr!!!!!!!!! :!Produksi! ΔSt!!!!!!!! :! Stok! akhir! –! stok!awal! Im!!!!!!!!! :!Impor! Ek!!!!!!!!! :!Ekspor! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Pola!pangan!harapan! merupakan!suatu! metode!yang! digunakan!untuk! menilai!jumlah!dan! komposisi!atau! ketersediaan!pangan.! Pola!pangan!harapan! biasanya!digunakan! untuk!perencanaan! konsumsi,!kebutuhan! dan!penyediaan! pangan!wilayah.!Dalam! menentukan!PPH!ada! beberapa!komponen! yang!harus!diketahui! diantaranya!yaitu! konsumsi!energi!dan! zat!gizi!total,! persentase!energi! dan!!gizi!aktual,!dan! skor!kecukupan!energi! dan!zat!gizi.! Dengan!pendekatan! Pola!Pangan!Harapan! dapat!dinilai!mutu! pangan!penduduk! berdasarkan!skor! pangan!(dietary(score).! Semakin!tnggi!skor! mutu!pangan,! menunjukkan!situasi! pangan!yang!semakin! beragam!dan!semakin! baik!komposisi!dan!

(43)

NO# STRATEGIS#SASARAN# INDIKATOR#KINERJA#

UTAMA# SATUAN#

PENJELASAN#

KETERANGAN/KRITERIA# ALASAN# FORMULASI/CARA#PENGUKURAN# SUMBER#DATA#

mutu!gizinya! ! ! Penguatan! Cadangan! Pangan! Daerah! Ton! Penguatan! cadangan! pangan! equivalen! beras!sesuai! dengan! sasaran! strategis!yang! ada!di!!RPJMD! dan! merupakan! SPM!Bidang! Ketahanan! Pangan! Cara!Pengukuran! Indikator!Penguatan! Cadangan!Pangan! yaitu!Pemerintah!Kota! harus!menyediakan! cadangan!pangan!kota! equivalen!beras!mulai! tahun!2014!sebanyak! 24!ton,!selanjutnya! dari!tahun!2015H2018! sebesar!60!ton!setiap! tahunnya.! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Cadangan!Pangan! Pemerintah!Daerah! yang!selanjutnya! disebut!Cadangan! Pangan!Pemerintah! Daerah!adalah! persediaan!pangan! yang!dikuasai!dan! dikelola!oleh! Pemerintah!Daerah! yang!dipergunakan! untuk!menanggulangi! kekurangan!pangan,! gejolak!harga!pangan,! bencana!alam,!bencana! sosial!dan/atau! menghadapi!keadaan! darurat.! ! ! Tingkat! Konsumsi! Pangan!:! 1.!Beras! kg/kapita/! tahun! Tingkat! ketergantunga n! masyarakat!!t erhadap! konsumsi! beras!sebagai! makanan! pokok!sangat! mengkhawatir kan.!Beras! telah!menjadi! pemasok! utama! karbohidrat! bagi! mayoritas! masyarakat! Kota!Bandung.! Persepsi! masyarakat! bahwa!jika! belum! mengkonsums i!beras!maka! dikatakan! belum!makan! meskipun! perut!diisi! dengan! makanan!lain.! Hal!ini!yang! !!!!!!!!RUMUS! PENGHITUNGAN! KONSUMSI!BERAS!:! !! =!∑!BERAS!YANG! MASUK!+!∑!RASKIN!+!∑! PRODUKSI!KOTA! BANDUNG!!/! !!∑!PENDUDUK! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! H! Diversifikasi!pangan! diartikan!sebagai! pengurangan! konsumsi!beras!yang! dikompensasi!oleh! penambahan! konsumsi!bahan! pangan!nonHberas! diiringi!dengan! ditambahnya! makanan! pendamping.! Diversifikasi! konsumsi!pangan! juga!dapat! didefinisikan!sebagai! jumlah!jenis! makanan!yang! dikonsumsi,! sehingga!semakin! banyak!jenis! makanan!yang! dikonsumsi!akan! semakin! beranekaragam.! H! Dimensi! diversifikasi!konsumsi! pangan!tidak!hanya! terbatas!pada!pangan! pokok!tetapi!juga! pangan!jenis!lainnya,! karena!konteks!

(44)

NO# STRATEGIS#SASARAN# INDIKATOR#KINERJA#

UTAMA# SATUAN#

PENJELASAN#

KETERANGAN/KRITERIA# ALASAN# FORMULASI/CARA#PENGUKURAN# SUMBER#DATA#

mengakibatH kan!tingkat! konsumsi! beras! perkapita! penduduk! meningkat! tiap!tahunnya.! Kita!masih! tetap! mengalami! krisis!beras! pada!musimH musim! tertentu.! Berdasarkan! masalah! tersebut,! diperlukan! diversifikasi! pangan! sebagai! pangganti! beras!agar! masyarakat!!ti dak!lagi! bergantung! pada!beras! dan! menjadikanny a!sebagai! komoditi! utama!bahan! pokok! sehingga! mampu! meminimilisas i!konsumsi! beras.! diversifikasi!tersebut! adalah!meningkatkan! mutu!gizi!masyarakat! secara!kualitas!dan! kuantitas,!sebagai! usaha!untuk! meningkatkan!kualitas! sumberdaya!manusia.! ! ! Tingkat! Konsumsi! Pangan!:! 2.!Daging! kg/kapita/t ahun! Diversifikasi! pangan! adalah! salah! satu! upaya! untuk! memperluas! pilihan! masyarakat! dalam! mengkonsums i! pangan,! !! !!!!RUMUS! PENGHITUNGAN! KONSUMSI!DAGING!:! !! =!∑!DAGING!YANG! MASUK!+!∑!PRODUKSI! KOTA!BANDUNG!/! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Tingkat!konsumsi! daging,!seperti!halnya! konsumsi!komoditas! lainnya,!sangat! dipengaruhi!oleh! preferensi!atau!cita! rasa,!dan!harga! komoditi!yang! bersangkutan!apakah! terjangkau!harganya! oleh!masyarakat!atau!

(45)

NO# STRATEGIS#SASARAN# INDIKATOR#KINERJA#

UTAMA# SATUAN#

PENJELASAN#

KETERANGAN/KRITERIA# ALASAN# FORMULASI/CARA#PENGUKURAN# SUMBER#DATA#

termasuk! pangan! sumber! protein! hewani! seperti! daging.Penye diaan! pangan,! termasuk! pangan! asal! hewan! akan! terus! menjadi! tantangan! bagi! Negara! manapun! di! dunia,! termasuk! Indonesia,! terutama! karena! pertambahan! penduduk!dan! tingkat! pendapatan.! Dengan! demikian,! penganekarag aman! dan! keterjangkauH an! pangan! untuk! mencukupi! kebutuhan!gizi! masyarakat! menjadi! sangat! penting.! !! !!∑!PENDUDUK! tidak.! Dalam!kasus! peningkatan!harga! daging!sapi!yang!diikuti! dengan!peningkatan! konsumsi!daging! unggas!menunjukkan! bahwa!daging!unggas! bersifat!substitusi! terhadap!daging!sapi,! dimana!konsumen!akan! memilih!daging!unggas! pada!saat!harga!daging! sapi!naik! !! ! ! Tingkat! Konsumsi! Pangan!:! 3.!Ikan! kg/kapita/t ahun! Tingkat! konsumsi!ikan! per!kapita! masyarakat! Kota!Bandung! masih!rendah,! meski! konsumsi!ikan! masih!rendah! namun!dari! tahun!ke! tahun! !!!RUMUS! PENGHITUNGAN!!KO NSUMSI!IKAN!:! !! =!∑!IKAN!YANG! MASUK!+!∑!PRODUKSI! KOTA!BANDUNG!/! !!!∑!PENDUDUK! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Ikan!adalah!makanan! yang!rendah!kalori,! berprotein!tinggi!yang! baik!untuk!otak.!Semua! manfaat!tersebut! berasal!dari!asam! omega!3!lemak!tak! jenuh!ganda,!populer! disebut!sebagai!omega! 3,!yang!banyak! terdapat!dalam!minyak! ikan.!!

(46)

NO# STRATEGIS#SASARAN# INDIKATOR#KINERJA#

UTAMA# SATUAN#

PENJELASAN#

KETERANGAN/KRITERIA# ALASAN# FORMULASI/CARA#PENGUKURAN# SUMBER#DATA#

mengalami! peningkatan.! !Tubuh!manusia!tidak! bisa!secara!alami! menghasilkan!omega!3.! Meski!demikian!nutrisi! tersebut!dibutuhkan! oleh!tubuh!agar!sehat.!! ! Hubungan!antara! omega!3!dan!kesehatan! jantung!sudah!sejak! lama!kita!tahu.!Namun,! beberapa!penelitian! baru!menunjukkan! cukup!bukti,!bahwa! ikan!yang!tinggi!asam! lemak!sangat!penting! untuk!kesehatan!tubuh! secara!umum.! 2.! Meningkatn ya!produksi! dan! produktivita s!hasil! pertanian! dan! perikanan.! Produktivitas! tanaman! padi! kw/ha! Padi! merupakan! tanaman! pangan!utama! bagi! penduduk! Indonesia.! Kebutuhan! akan!pangan! ini!akan!terus! meningkat! sejalan! dengan! pertumbuhan! penduduk!dan! peningkatan! konsumsi!per! kapita!akibat! peningkatan! pendapatan.! Namun!dilain! pihak,!upaya! peningkatan! produksi!padi! saat!ini! terganjal!oleh! banyak! kendala,! seperti! konversi!lahan! yang! menurunkan! Cara!Pengukuran! Indikator!Produktivitas! tanaman!padi!adalah!:! Produksi!(Kw)! !Luas!Panen!(Ha)! =!!Produktivitas!!!!!!!!! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Semakin! langkanya! lahan! pertanian! menyebabkan! terjadinya! persaingan! penggunaan! lahan,! sehingga! mendorong! pemanfaatan! sumberdaya! lahan! secara! optimal,! terarah! dan! berkelanjutan! dengan! memperhatikan! berbagai!kebutuhan.! upaya! peningkatan! produktivitas! padi! dengan! mengoptimalkan! sumberdaya!lahan!yang! masih! tersisa! dapat! dilakukan! dengan! lebih! efisien! bila! dilaksanakan! pada! lahanHlahan!yang!sesuai! atau! lahan! dengan! kondisi! fisik! yang! sangat!mendukung!dan!

juga! dengan!

penggunaan! teknologi! tepat!guna.!

(47)

NO# STRATEGIS#SASARAN# INDIKATOR#KINERJA#

UTAMA# SATUAN#

PENJELASAN#

KETERANGAN/KRITERIA# ALASAN# FORMULASI/CARA#PENGUKURAN# SUMBER#DATA#

luas!panen! dan! penyimpanga n!iklim!yang! dapat! menyebabkan! penurunan! produktivitas.!! ! ! Produksi! tanaman! hias! Pot/tahun! Bunga!sebagai! salah! satu! bagian! dari! tanaman! hias! dalam! kelompok! hortikultura,! salah! satu! obyek! yang! memiliki! nilai! ekonomi! yang! tidak! bisa! diabaikan,! selain! memiliki! keindahan! juga! memiliki! berbagai! kegunaan! bila! dimanfaatkan! dengan! tepat! dan! benar.! Kota! Bandung! dengan! keterbatasan! lahannya! harus! bisa! memilih! tanaman! hias! yang! memiliki! nilai! ekonomi! tinggi.! Untuk!pengukuran! Produksi!tanaman! hias,!yaitu!:!!

Jumlah! tanaman! hias! dalam!pot/tahun.!! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan!

Berkaca! dari! sejarah,! kota! Bandung! telah! menjadi! icon! bagi! berbagai! kota! lain! di! Indonesia! karena! keberhasilannya! mengembangkan! tanaman! hortikultura! dari! jenis! bungaH bungaan! tersebut,! sehingga! wajar! bila! kota! Bandung! mendapat! julukan! sebagai! Kota! Kembang! bahkan! dalam! istilah! asing! dikenal! juga! dengan! sebutan! Paris! Van! Java! karena! keindahannya! di! masaH masa!dahulu.!!

Ada! 11! komoditas! florikultur! baik! dalam! bentuk! bunga! potong! maupun! tanaman! hias,!

yang! aktif!

dikomersialkan! di! kota! Bandung,! yaitu! terdiri! dari! anggrek,! anthurium,! anyelir,! garbera,! gladiol,! heliconia,! krisan,! mawar,! sedap! malam,! melati!dan!palem.!! ! ! Populasi! ternak!:! 1.!sapi! ekor! Peningkatan! jumlah! populasi! ternak!sapi! merupakan! target! pemerintah! pusat!yang! harus! Cara! Pengukuran! Indikator! Populasi! Ternak! Sapi! adalah!:! Formulasi! Penghitungan!:! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Maraknya!pemotongan! sapi!betina!berujung! kepada!turunnya! populasi!sapi!nasional.! Berdasarkan!sensus! pertanian!Badan!Pusat! Statistik!(BPS),!populasi! ternak!sapi!potong!dan! sapi!perah!turun!

(48)

NO# STRATEGIS#SASARAN# INDIKATOR#KINERJA#

UTAMA# SATUAN#

PENJELASAN#

KETERANGAN/KRITERIA# ALASAN# FORMULASI/CARA#PENGUKURAN# SUMBER#DATA#

dilaksanakan! dalam!rangka! mendukung! program! percepatan! swasembada! daging!sapi!di! Indonesia.! Populasi!=!Po!+! Kelahiran!H!kematian!H! (Pemotongan!+! unregister)!H! Pengeluaran!+! Pemasukan! dibandingkan!dengan! tahun!sebelumnya.! Sampai!dengan! pelaksanaan!sensus!per! 3!Juni!2013,!menurut! hitungan!BPS,!populasi! ternak!sapi!potong,! sapi!perah!dan!kerbau! sekitar!13,27!juta!ekor.! Padahal!pada!periode! tahun!sebelumnya,! populasi!ternak!sapi! dan!kerbau!mencapai! sekitar!16,49!juta!ekor.! Penurunan!populasi! sapi!dan!kerbau!itu! terjadi!hampir!di! seluruh!wilayah!di! Indonesia!terutama! wilayah!sentra!populasi! sapi.!Di!Jawa!Timur,! populasi!sapi!turun! 26,16%.!Sedangkan!di! Jawa!Tengah!dan!DI! Yogyakarta,!populasi! sapi!merosot!24,87%! sampai!28,37%.!Begitu! pun!dengan!populasi! sapi!dan!kerbau!di!Nusa! Tenggara.!Jumlahnya! merosot!hampir!15%.! ! ! Populasi! ternak!:! 2.!domba! ekor! Peningkatan! populasi! ternak!domba! merupakan! salah!satu! upaya!untuk! meningkatkan! swasembada! pangan! ternak.! Cara! Pengukuran! Indikator! Populasi! Ternak! Domba!adalah!:! Formulasi! Penghitungan!:! Populasi!=!Po!+! Kelahiran!H!kematian!H! (Pemotongan!+! unregister)!H! Pengeluaran!+! Pemasukan! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Populasi!ternak!domba! di!Kota!Bandung!setiap! tahunnya!terus! meningkat!walaupun! dengan!keberadaan! lahan!peternakan!yang! terbatas!tetapi! peternak!domba!di! Kota!Bandung!!bisa! tetap!mengembangkan! usahanya.!Peternak! domba!di!Kota! Bandung!melakukan! kegiatan! untuk!!meningkatkan! populasi,!produktivitas,! dan!mutu!bibit!domba,! meningkatkan!skala! usaha!domba!menjadi!

(49)

NO# STRATEGIS#SASARAN# INDIKATOR#KINERJA#

UTAMA# SATUAN#

PENJELASAN#

KETERANGAN/KRITERIA# ALASAN# FORMULASI/CARA#PENGUKURAN# SUMBER#DATA#

skala!usaha!ekonomis,!! meningkatkan! pendapatan!dan! kesejahteraan! peternak,! mengembangkan!usaha! kelembagaan!kelompok! domba,!menciptakan! kawasan!sumber!bibit! domba!di!Kota! Bandung,!dan! pelestarian!plasma! nuftah!domba!lokal.! ! ! Produksi! !ikan!:! 1.!konsumsi! Ton! Sektor! perikanan,! khususnya! perikanan!air! tawar! dilakukan! dalam!skala! kecil!karena! keterbatasan! lahan!dan! lingkungan! padat! penduduk.! Formulasi! Penghitungan!:! ! Produksi!Ikan!! Konsumsi!:! P!=!Luas!lahan!(kolam)! x!padat!tebar!–! kematian! ket:! Kematian!=!rataHrata!! 10!%! Padat!tebar!tergantung! jenis!dan!perlakuan! (teknologi)! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Untuk!produksi!ikan! konsumsi!diperoleh! dari!beberapa!jenis!ikan! seperti!ikan!mas,!nila,! mujair,!lele,!sepat!siam,! tambakan!dan!ikan! lainnya!yang! dikembangkan!di!kolam! maupun!di!sawah,! dengan!penyumbang! produksi!terbesar! adalah!Ikan!Lele,!diikuti! oleh!Ikan!Mas,!Nila,! tambakan,!Mujair,!ikan! lainnya!dan!Ikan!Sepat! Siam.!!!

(50)

NO# STRATEGIS#SASARAN# INDIKATOR#KINERJA#

UTAMA# SATUAN#

PENJELASAN#

KETERANGAN/KRITERIA# ALASAN# FORMULASI/CARA#PENGUKURAN# SUMBER#DATA#

! ! #Produksi! ikan!:#2.!hias! ekor! Sebagai! alternatif! pilihan!usaha! masyarakat! dibidang! perikanan! yaitu!usaha! budidaya!ikan! hias!karena! selain!tidak! memerlukan! lahan!yang! luas,!potensi! pemasaran! ikan!hias!baik! pasar!lokal! maupun! ekspor!cukup! besar.! Produksi!Ikan!!Hias!:! P!=!Luas!lahan!(kolam)! x!padat!tebar!–! kematian! ket:! Kematian!=!rataHrata!! 10!%! Padat!tebar!tergantung! jenis!dan!perlakuan! (teknologi)! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Jenis!ikan!hias!yang! sering!diusahan!di!Kota! Bandung!ada!13!jenis,! yaitu!Barbir,!Cupang,! Frontosa,!Gapi,! Leuleupi,!Udang!Hias,! Louhan,!Manvis,!Mas! Koki,!Molly,!Plati,! Rainbow,!dan!Sapu! Hias,!dengan! penyumbang!produksi! terbesar!adalah!ikan! Mas!Koki!dan!Udang! Hias.! 3.! Terkendaliny a!kasus! penyakit! zoonosa! Jumlah!kasus! penyakit! zoonosa!di! Kota! Bandung! kasus! Kota!Bandung! sebagai!kota! besar! berpotensi! terjadinya! penyebaran! penyakit! hewan!yang! menular! kepada! manusia! (zoonosa).! Cara!Pengukuran! Indikator!jumlah!kasus! penyakit!zoonosa!yaitu! jumlah!kejadian!kasus! yang!ditargetkan!tidak! akan!lebih!dari!8! kasus.!! Cara!pengukuran! Persentase!Menurun!=! TargetH(RealisasiHTarget)!x!100!%! !!!!!!!!!!!!!!Target! ! Dinas! Pertanian! dan! Ketahanan! Pangan! Penyakit!zoonosa! merupakan!penyakit! atau!infeksi!pada! binatang!yang!dapat! ditularkan!kepada! manusia.!Penyakit!yang! tergolong!dalam! zoonosa!misalnya,! Antraks,!Rabies,! Brucellosis,!Avian! Influenza,!dan!lainHlain.! Kota!Bandung! merupakan!pusat! pemasaran!ternak! terbesar!di!Jawa!Barat,!

Gambar

TABEL 2.5. TARGET KINERJA SASARAN TAHUN 2014 – 2018 SETELAH REVIU
TABEL 2.5. TARGET KINERJA SASARAN TAHUN 2014 – 2018 SETELAH REVIU
TABEL 2.5. TARGET KINERJA SASARAN TAHUN 2014 – 2018 SETELAH REVIU
Gambar 2. Trend Permintaan Bunga Potong di Indonesia                   tahun 2008 - 2012
+4

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya merupakan penjabaran dari tujuan, sasaran, program dan Kegiatan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota

Renja Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMK Kehutanan) Manokwari Tahun 2017 bersifat operasional dan merupakan dokumen rencana pelaksanaan penyelenggaraan

Sebuah metode yang tidak mengukur efek histeresis dan kegayutan terhadap suhu dari alat yang dikalibrasi serta pada umumnya digunakan oleh laboratorium kalibrasi

Rencana Strategis (Renstra) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) Tahun 2020- 2024 ini merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja dalam upaya untuk

Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Balikpapan Timur Kota Balikpapan merupakan penjabaran dari Tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018 pada

Jika almarhum/ah tidak mempunyai ahli waris, maka rumah tersebut bisa dijual atau disewakan kepada warga Kampung Naga yang tinggal di wilayah Kampung Naga, warga keturunan

Dalam hal ini penulis memaparkan ada sebagian murid kelas VI pada tahun pelajaran 2017 / 2018 belum mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis surat