61 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, peneliti menarik dua
kesimpulan utama;
Pertama, peran klasis klasis GKJ Salatiga Selatan dalam konflik perpecahan
jemaat di GKJ Salatiga Timur adalah sebagai pihak ketiga (mediator) yang
menjembatani perdamaian bagi kedua kubu yang berkonflik. Namun dalam
kenyataannya proses mediasi yang ditempuh klasis tidak membuahkan hasil.
Langkah selanjutnya yang ditempuh yaitu menggunakan metode win-win
solution. Namun metode tersebut juga tidak membuahkan hasil. Maka dengan
mempertimbangkan berbagai hal untuk keselamatan organisasi, klasis
menggunakan metode litigasi dalam menyelesaikan konflik. Metode ini
membuahkan hasil tetapi salah satu pihak tidak menerima keputusan tersebut.
Tetapi dalam kenyataannya, pihak tersebut harus menjalankan keputusan
dimaksud karena sifat dari litigasi adalah memaksa dan mengikat.
Kedua, dampak dari keputusan tersebut adalah mendewasakan PMK menjadi
jemaat dewasa. Dengan demikian PMK terpisah dari GKJST. Jika semula
merupakan satu GKJ (Salatiga Timur), sekarang menjadi dua yaitu GKJ
Salatiga Timur dan GKJ Menara Kasih.Adapun perpecahan ini tanpa
mengindahkan peraturan gereja yang mengikat seluruh GKJ yang ada (Tata
62
berdampak dalam kehidupan sosial masyarakat. Dengan adanya konflik
perpecahan ini, administrasi gerejapun menjadi tidak teratur karena
perpindahan anggota jemaat ke gereja lain tanpa surat pindah gereja (atestasi).
Konflik ini juga mengakibatkan GKJ Salatiga Timur banyak kehilangan
anggota jemaat.
5.2 Saran Untuk Organisasi
5.2.1 Klasis
Dengan adanya penelitian ini, maka penulis menyarankan kepada Klasis
GKJ Salatiga Selatan;
pertama, dalam setiap keputusan atau kebijakan yang diambil, bukan hanya
memperhatikan kondisi yang ada, tetapi perlu juga memperhatikan tata GKJ
dan tata laksana yang menjadi pemandu dalam berorganisasi di GKJ.
Kedua, perlu mengupayakan rekonsiliasi lanjutan bagi kedua jemaat GKJST
dan GKJMK, sehingga tidak berpengaruh dalam kehidupan pelayanan di
kedua GKJ.
Ketiga, agar klasis lebih sering mengadakan kegiatan yang melibatkan kedua
jemaat sehingga membangun komunikasi yang bertujuan untuk rekonsiliasi.
5.2.2 Jemaat
Bagi kedua jemaat agar harus mengadakan kunjungan pastoral kepada
63
Kunjung bertujuan, adanya kepastian tentang jumlah anggota jemaat di
masing-masing gereja. Kemudian Mencoba memperbaiki dan membangun kembali relasi