Bahu Membahu
Wujudkan
ZERO
ACCIDENT
Lebaran 2016
EDISI 03 I 2016
34
Implementasi Perubahan UPT Menjadi BLU – AgarPelayanan Semakin Optimal
48
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung: Pusat Pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
18
Mengawal KeselamatanUpaya Wujudkan
Zero Accident
Pembaca Budiman
S
etiap datang musim lebaran, arus mudik selalu menjadi perhatian. Selain kemacetan, gelombang besar perpindahan penduduk ini sering menimbulkan insiden kecelakaan. Data Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan demikian.Tak pelak, upaya pencegahan pun selalu dilakukan. Bahkan pada penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2016 ini, pemerintah terus berupaya untuk mewujudkan zero accident pada seluruh angkutan umum baik di darat, laut, udara maupun kereta api. Pada penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2015 lalu, zero accident sudah tercapai di moda angkutan udara, laut, dan kereta api. Namun belum dapat terwujud pada angkutan jalan. Target itulah yang kini sedang dan terus diupayakan pemerintah.
Tingginya jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor, menyebabkan potensi terjadinya kecelakaan di jalan turut besar. Umumnya insiden kecelakaan dialami para pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor.
Oleh karenanya, pemerintah meningkatkan program mudik gratis bagi masyarakat pengguna sepeda motor dengan angkutan kereta api dan bis (truk). Peningkatan jumlah masyarakat yang mengikuti program mudik gratis diharapkan bisa
mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor. Selain itu, program mudik gratis, --baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta,-- bisa menumbuhkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Turunnya pengguna sepeda motor berkorelasi positif dengan turunnya angka kecelakaan. Tak berhenti disitu. Pada musim lebaran ini, pemerintah juga mengoptimalkan pengecekan (ramp check) seluruh angkutan umum baik angkutan darat, laut, udara dan kereta api. Semua bertujuan agar aspek keselamatan transportasi tak diabaikan. Keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan keselamatan dan kelancaran transportasi selama musim mudik lebaran, mutlak diperlukan. Peran Kepolisian, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPERA), Pemerintah Daerah serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Komite Nasional Keselamatan Transportas serta intansi terkait lainnya bagi pencapaian zero accident menjadi menentukan. Tak terkecuali operator dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan mudik lebaran 2016 ini. (*)
Majalah Kementerian Perhubungan No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976 ISSN : 0853179X
PEMBINA :
Menteri Perhubungan RI
PENASEHAT :
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik dan Organisasi Sosial
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Direktur Jenderal Perkeretaapian
Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kepala Badan Litbang Perhubungan
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek
PENANGGUNG JAWAB :
Hemi Pamuraharjo
PEMIMPIN REDAKSI :
Budi Rahardjo
REDAKTUR PELAKSANA :
Tinitah S. Amrantasi Muhammad Pamungkas
REDAKSI :
Franky Houtman Simatupang, Gatut Aribowo S, Romauli Fransiska, Revi Yohana, Daniel Pietersz, Yosephin Parsaulian, Muhammad Mifdhal, R. Achmad Herdin, Hari Supriyono, Hariyadi Dwi Putera H, Christanto Agung
TIM REDAKSI :
Andesrianta Rakhmad, Andung Bayumurti, Prayogie, Syarifah Noor Hidayati
REDAKSI FOTO :
Muhamad Nurcholis, Okto Berbudi, Nur Fitrianto Alfian, Chairudi Bharata Dharma, Abdullah Baraja, Dyota Laksmi Tenerezza
ALAMAT REDAKSI :
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419 Fax (021) 3504631, 3511809
E-MAIL :
transmedia@dephub.go.id
PENERBIT :
Kementerian Perhubungan RI
Bahu Membahu Wujudkan 34Implementasi Perubahan
UPT Menjadi BLU – Agar Pelayanan Semakin Optimal 48
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung: Pusat Pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia 18Mengawal Keselamatan
dan Kelancaran Mudik Lebaran
EDITORIAL
Cover :
Pendaftaran MUDIK GRATIS BAGI PENGGUNA SEPEDA MOTOR 2016, Kementerian Perhubungan. Foto : Istimewa
DAFTAR ISI
TRANSMEDIA I EDISI 03 I 2016
TRANSDARAT TRANSLAUT TRANSUDARA TRANSPERKERETAAPIAN
18 Mengawal Keselamatan dan Kelancaran Mudik Lebaran
22 Membudayakan Mudik Lewat Laut
26 Mudik Nyaman Dengan Pesawat Terbang
30 Mudik Kereta Api 2016 Angkutan Teraman Pemudik Lebaran
10
TRANSUTAMA Bahu Membahu Wujudkan Zero Accident Lebaran 20163 EDITORIAL 6 INFOGRAFIS 8 MATA
42 Kesiapan Angkutan Laut Jelang Mudik Lebaran 43 Kerja Sama
Indonesia-AS: Tingkatkan Keselamatan Penerbangan di Kawasan Timur Indonesia
44 Kesiapan Angkutan Udara di Musim Lebaran 2016
45 Bandara Bua Dan Andi Jemma Permudah Aksesibilitas Masyarakat Sulsel 46 KRL dan Transjakarta,
Duo Andalan Transportasi Ibukota
70
TRANSWISATA
Indahnya Kota Lama Dubrovnik, Kroasia 36 Kecukupan Rambu
Lalu Lintas Menunjang Keselamatan
Transportasi 37 Mudik Gratis Sepeda
Motor Tingkatkan Keselamatan Pengendara
38 BPTJ Check Langsung Kesiapan Terminal 40 Pembangunan Dan
Pengembangan Pelabuhan Dorong Potensi Ekonomi Sulawesi 41 Kapal KPLP Jaga
Wilayah Perairan Indonesia
34 Implementasi Perubahan UPT Menjadi BLU – Agar Pelayanan Semakin Optimal
SUMBER DAYA MANUSIA
KILAS BERITA
48
POTRET
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung: Pusat Pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
66
INTERNASIONAL
NORRY, Kereta Api Bambu Milik Kamboja TRANSPORTASI HIJAU
64 Taksi London Bertenaga Hybrid
PERSPEKTIF
TEKNOLOGI SENGGANG
68 Murahnya Transportasi Publik BEIJING
72 WalkCar, Transportasi Portable Bagi Manula dan Disabilitas
74 Sensasi Memancing Di Laut Lepas
SEHAT
76 Bahaya Merokok Dalam Mobil
INFOGRAFIS
Prediksi Penumpang Angkutan Umum
Prediksi Pertumbuhan (%)
Prediksi Angkutan Pribadi
Mobil Pribadi
Sepeda Motor
UDARA
7,62%
* Diolah dari 24 Bandar Udara ** Diolah dari 32 Bandar Udara *** Diolah dari 35 Bandar Udara DATA MODA JALAN, PENYEBERANGAN, UDARA, LAUT DAN KERETA API (H-7 s.d H+7)
KETERANGAN :
Data pantauan Tim Posko Lapangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di 7 (tujuh) titik pemantauan arus lalu lintas : Ciasem, Sadang, Cileunyi, Merak, Ciamis, Cicurug dan Cisarua.
POSKO PEMANTAUAN ANGKUTAN JALAN DI 14 PROVINSI, 48 TERMINAL; POSKO PEMANTAUAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DI 7 LINTAS UTAMA; POSKO PEMANTAUAN ANGKUTAN LAUT DI 52 PELABUHAN; POSKO PEMANTAUAN ANGKUTAN UDARA DI 35 BANDARA;
POSKO PEMANTAUAN ANGKUTAN KERETA API DI 9 DAOP DAN 4 DIVISI REGIONAL (DIVRE).
2013
JALAN 5.538.081
PENYEBERANGAN 3.335.053
KERETA API 3.336.098
LAUT 854.064
UDARA 3.681.364
JUMLAH 16.744.660
2015
JALAN 4.697.945
PENYEBERANGAN 3.572.103
KERETA API 3.931.712
LAUT 883.681
UDARA ***4.319.134
JUMLAH 17.404.575
2014
JALAN 5.231.389
PENYEBERANGAN 3.539.392
KERETA API 3.897.225
LAUT 910.823
UDARA **4.043.769
JUMLAH 17.622.598
Prediksi 2016
JALAN 4.328.337
PENYEBERANGAN 3.698.042
KERETA API 4.113.867
LAUT 910.191
UDARA 4.648.047
JUMLAH 17.698.484
PENYEBERANGAN
3,54%
2013
1.513.8482014
2.277.705Prediksi 2016
2.478.069
2015
2.371.3582013
2.043.0942014
2.525.920Prediksi 2016
5.638.683
2015
3.759.122JALAN
- 7,87%
KERETA API
4,63%
LAUT
3%
Prediksi
Pertumbuhan (%)
4,5%
Prediksi
Pertumbuhan (%)
INFOGRAFIS
KESIAPAN SARANA
Jalan
Laut
Penyeberangan
Kereta Api
2015
44.871 Bus (AKAP, AKDP, Pariwisata)
2015
25 Kapal PELNI 28 Kapal Ro-Ro Swasta 74 Kapal Swasta 1.049 Kapal Swasta Jarak
Dekat 86 Kapal Perintis
Jumlah Kapal : 1.262 kapal
2015
187 Kapal Ro-Ro
Udara
2015
470 Pesawat
2016
529 Pesawat
Naik
59
Pesawat
2016
26 Kapal PELNI 28 Kapal Ro-Ro Swasta 74 Kapal Swasta 1.049 Kapal Swasta Jarak
Dekat 96 Kapal Perintis Jumlah Kapal : 1.273 kapal
Naik
11
Kapal
2015
Lokomotif
Siap Operasi (SO)* = 410 Stamformasi = 386
Cadangan = 24
Kereta
Siap Operasi (SO)* = 1.637 Stamformasi = 1.523
Cadangan = 114
Jumlah KA
Reguler = 340
Tambahan = 30
Total = 370
2016
Lokomotif
Siap Operasi (SO)* = 447 Stamformasi = 413
Cadangan = 34
Kereta
Siap Operasi (SO)* = 1.694 Stamformasi = 1.563 Cadangan = 131 Jumlah KA
Reguler = 334
Tambahan = 38
Total = 372
2016
195 Kapal Ro-Ro
Naik
8
Kapal
2016
46.478 Bus (AKAP, AKDP, Pariwisata)
Naik
1.607
unit Bus
1
2
3
4
MATA
1. Pelabuhan Penyeberangan Merak - Bakauheni (foto: cholis). 2. Jalur Pantura (Foto: istimewa). 3. Stasiun Kertapati, Palembang (Foto: Hari Supriyono). 4. Ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta (Foto: cholis).
Bahu Membahu
Wujudkan
ZERO
ACCIDENT
Lebaran 2016
Keselamatan transportasi menjadi prioritas
penyelenggaraan angkutan mudik lebaran 2016.
Keberhasilan pemerintah melayani kebutuhan masyarakat
untuk bertemu dengan sanak keluarga mereka di
kampung halaman, salah satunya diukur dari rendahnya
angka kecelakaan yang terjadi di darat, laut, udara
dan perkeretaapian. Kementerian Perhubungan selaku
koordinator penyelenggaraan angkutan mudik nasional,
sudah menyiapkan langkah-langkah strategis agar terwujud
zero accident pada lebaran 2016 ini.
K
esiapan penanganan keselamatan transportasi selama kegiatan mudik lebaran melibatkan semua elemen masyarakat. Tanggung jawab keselamatan transportasi tidak semata berada di pundak pemerintah, namun operator dan masyarakat ikut memberi andil bagi keberhasilan transportasi selama lebaran. Koordinasi antara pelaku transportasi dengan pemerintah sudah berjalan baik setiap musim lebaran. Ini akan memudahkan upaya pencegahan atau setidaknya mengurangi angka kecelakaan yang bisa terjadi kapan saja. “Semua berharap tidak ada kecelakaan sama sekali di musim lebaran ini. Maka target pemerintahadalah zero accident,” ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Jakarta, akhir Mei lalu.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan bidang keselamatan transportasi yang melibatkan semua pihak. Segenap pemangku kepentingan seperti Kepolisian Republik Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Badan SAR Nasional (Basarnas), Kementerian Kesehatan, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPERA), serta Gubernur, Dinas Perhubungan, PT Bina Marga, PT Pelni serta instansi dan operator transportasi lainnya akan bahu membahu mewujudkan target zero accident pada mudik lebaran kali ini.
TRANSUTAMA
Koordinasi Lintas Lembaga Kementerian Perhubungan memang selalu mementingkan aspek keselamatan dalam pelaksanaan Angkutan Lebaran di setiap tahunnya. Prinsip “Selamat di Asal, Selamat di Perjalanan dan Selamat di Tujuan” menjadi pegangan jajaran regulator dan operator transportasi dalam mempersiapkan dan mengoptimalkan manajemen tanggap darurat
(manajemen krisis transportasi). Peran Kepolisian pun menentukan kelancaran lalu lintas di angkutan jalan. Petugas Kepolisian yang akan mengawal kegiatan mudik agar berjalan aman dan lancar. Fungsi pengamanan tidak semata dilakukan di ruas -ruas jalan utama, tapi juga menyebar di semua fasilitas publik di darat, laut, udara, dan kereta api. Pengawalan lalu lintas oleh aparat Kepolisian juga bertujuan agar kemacetan bisa terurai melalui penyampaian informasi terkait rute alternatif.
Para operator transportasi juga harus meningkatkan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) selama masa Angkutan Lebaran 2016 berlangsung. Untuk mencapai itu, pemerintah mulai melakukan pengawasan terhadap waktu kerja dan waktu istirahat awak (crew) sarana dan prasarana transportasi. Waktu kerja dan istirahat yang cukup tentu berdampak kepada optimalisasi fisik para sopir dan awak angkutan umum lainnya. Jikalau terjadi kecelakaan selama operasi Angkutan Lebaran Terpadu 2016, KNKT sudah menyiapkan tim siaga investigasi kecelakaan transportasi.
Dukungan serupa dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Lembaga ini berperan menyediakan informasi cuaca setiap hari melalui media massa online dan jejaring sosial. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam ataupun cuaca ekstrem yang dikhawatirkan mengganggu perjalanan semua moda transportasi di masa Lebaran 2016.
Selanjutnya Badan SAR Nasional (Basarnas) menyiagakan sarana dan prasarana SAR Unit darat, laut dan udara, serta menyiapkan sejumlah personil dan fasilitas pendukung
Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tingkat
Nasional sebagai pusat pengendalian dan
monitoring semua kegiatan pada masa
mudik dan balik Lebaran 2016.
untuk moda angkutan darat pada masa Lebaran 2015 sebanyak 3.049 kasus. Jumlah ini menurun 21,58% dari kecelakaan di 2014 yang sebanyak 3.888 kasus. Meski begitu, pada tahun 2016 ini, Kementerian Perhubungan menargetkan Zero Accident atau tidak terjadi kecelakaan apapun untuk semua moda transportasi selama penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2016.
Pemerintah mengingatkan semua pihak untuk mewujudkan target Zero Accident pada semua transportasi umum (semua mobil berplat kuning), kereta api, kapal laut, kapal penyeberangan dan pesawat komersial. Semua pihak mesti meningkatkan layanannya masing-masing. Moda Udara, laut, kereta api, sudah zero accident pada tahun lalu, dan harapannya hal sama bisa dilakukan di moda darat. “Jadi, Organda juga harus mengingatkan anggotanya, jangan cuma bisa bilang kalau itu (kendaraan umum) dibutuhkan masyarakat saja,” tegas Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, pada Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu 2016, di Jakarta, akhir Mei lalu. lainnya, baik di kantor pusat maupun
kantor SAR di daerah-daerah. Kesiapan Basarnas merupakan langkah antisipatif untuk mempermudah proses evakuasi korban jikalau terjadi kecelakaan pada jalur mudik dan balik Angkutan Lebaran 2016 di semua moda transportasi. Dukungan lainnya dilakukan Kementerian Kesehatan dengan menyiapkan Pos Pelayanan Kesehatan pada setiap jalur mudik dan balik Lebaran 2016, baik di jalan, pelabuhan, bandara dan tempat-tempat
berkumpulnya pemudik seperti terminal bus, stasiun kereta api, rest area, serta arena wisata/rekreasi. Posko Kesehatan di terminal-terminal bisa melakukan pengecekan kepada para sopir. Jika sopir sudah merasa lelah, mereka harus istirahat terlebih dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Ini dilakukan agar potensi kecelakaan lalu lintas bisa dicegah sejak dini.
Melihat data hasil evaluasi pelaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu 2015, jumlah kecelakaan lalu lintas masih cukup banyak terjadi pada moda angkutan darat. Kecelakaan yang terjadi
1
TRANSUTAMA
Antisipasi Kemacetan pada Angkutan Lebaran 2016
Terjadinya kemacetan di beberapa ruas jalan selama mudik lebaran seringkali tidak dapat terhindarkan. Jumlah kendaraan yang melewati jalur tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari biasa. Pemerintah bertekad untuk mengurangi dan sebisa mungkin menghilangkan semua kemacetan tersebut. Untuk itu, Kementerian Perhubungan selaku koordinator penyelenggaraan kegiatan mudik lebaran 2016 akan bahu membahu menjalin kerjasama dengan instansi terkait lainnya.
Menteri Perhubungan mengungkapkan pemerintah mengusulkan kebijakan untuk penyederhanaan di gerbang tol, yang salah satunya dilakukan dengan pemasangan sensor. Langkah ini akan mempersingkat waktu masuknya mobil-mobil ke jalan tol. Kementerian Perhubungan mengarahkan
penggunaan kartu e-payment atau debit/ATM sebagai alat pembayaran yang praktis di pintu-pintu tol. Dengan cara itu, antrian panjang yang biasanya terlihat di gerbang tol bisa diatasi dan kelancaran arus kendaraan, tercapai. Pemerintah menghimbau pengguna jalan tol untuk melakukan tapping kartu seperti yang biasa dilakukan ketika naik kereta Commuter Line. Pada proses pembayaran, semua penumpang tidak ada yang memakai uang tunai. Pengalaman yang berjalan bagus di kereta api, awalnya banyak yang menyangsikan. Namun, Jonan yang saat
itu masih menjabat Direktur Utama PT KAI berhasil membuktikan penerapan e-ticketing dengan sangat baik.
Hal serupa sebenarnya bisa diterapkan di jalan tol. “Makanya, semua harus pakai (kartu) elektronik untuk bayar tol, dan ini harus dimulai sejak operasi Angkutan Lebaran tahun ini. Kalau tidak pakai kartu, gerbang tol pasti macet (ketika masa mudik Lebaran), karena
hari biasa juga macet,” kata Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan. Beragam cara untuk mengatasi tantangan keselamatan dan kelancaran transportasi menjelang mudik lebaran terus dilakukan pemerintah. Koordinasi dan kerjasama yang baik antara pihak regulator (pemerintah) dan operator transportasi di lapangan akan menentukan keberhasilan penanganan arus mudik lebaran kali ini. Semua pihak juga berharap program-program pemerintah seperti penyediaan mudik gratis bagi pemakai kendaraan bermotor dan program keselamatan serta kebijakan untuk memperlancar arus kendaraan bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
2
3
1. Antrian calon penumpang kereta api
2 peserta mudik gratis bagi pengguna sepeda motor Kementerian Perhubungan
3 Motor pemudik diangkut dengan angkutan truk
Foto : Nazilul
Foto : Paino
TRANSUTAMA
Evaluasi Angkutan Lebaran Berdasar evaluasi angkutan lebaran pada tahun-tahun sebelumnya, terjadi tren peningkatan jumlah pengguna angkutan umum kereta api dan pesawat terbang. Meski untuk moda angkutan jalan dan laut menurun, namun potensi penggunaan angkutan umum di semua subsektor perhubungan mulai menarik minat masyarakat yang ingin mudik lebaran. Pada tahun 2015 jumlah penumpang kereta api, di 2015 naik 0,8% (3,9 juta),
dari 3,8 juta penumpang di tahun 2014. Kenaikan juga terjadi pada angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) sebesar 0,92% di 2015. Tercatat sebanyak 3,57 juta penumpang pada tahun 2015 menggunakan moda angkutan ini dari tahun sebelumnya (2014) sejumlah 3,53 juta orang. Pun demikian halnya dengan moda angkutan udara. Pada 2015 tercatat sebanyak 4,3 juta orang, naik 6,81%, dibandingkan 2014 yang berjumlah 4 juta penumpang.
Berbeda dengan ketiga angkutan moda diatas, moda angkutan jalan menurun sebanyak 10,20%. Dari jumlah sebanyak 5,2 juta orang pada tahun 2014 menjadi 4,6 juta penumpang di 2015. Penurunan juga terjadi pada pengguna angkutan laut. Moda ini mengalami penurunan sebanyak 2,98% dari 910 ribu penumpang (2014) menjadi 883 ribu orang pada tahun 2015. Pada angkutan jalan, penurunan penumpang angkutan umum disinyalir akibat penggunaan kendaraan kendaraan pribadi. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, mengatakan peningkatan pemakaian kendaraan pribadi untuk mudik
Ada beberapa
kebijakan yang
dikeluarkan
Kementerian
Perhubungan dalam
rangka operasi
Angkutan Lebaran
2016.
4
5
TRANSUTAMA
disebabkan oleh minat masyarakat untuk mencoba sejumlah infrastruktur jalan raya yang baru seperti Tol Cipali. Manfaat Mudik Gratis Bagi Masyarakat
Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah terus mengupayakan agar penggunaan kendaraan pribadi bisa berkurang dan beralih ke angkutan umum. Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui penyelenggaraan mudik gratis. Oleh karenanya pemerintah menyambut baik instansi pemerintah maupun swasta yang mempunyai inisiatif mengadakan kegiatan mudik gratis.
Bagi yang mudik ke kampung halaman masing-masing, keberadaan program mudik gratis, mempunyai manfaat tersendiri. Masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan ini dengan selamat, aman dan nyaman. Terlebih bagi mereka yang harus pulang ke kampung halaman bersama anak-anak. Khusus pengguna sepeda motor, Kementerian Perhubungan
menyelenggarakan mudik gratis untuk mengurangi angka kecelakaan. Kegiatan
Foto : Gatut
6
4. Penumpang kereta api 5. Suasana lalu lintas jalur pantura
6. Pendaftaran Mudik Gratis 2016 Kementerian Perhubungan
Dengan
berkurangya
pemudik bersepeda
motor diharapkan
tingkat kecelakaan
pengguna sepeda
motor pada masa
angkutan lebaran
turut menurun.
TRANSUTAMA
mudik gratis pengguna sepeda motor ini dilakukan dengan mengangkut peserta bersamaan dengan keluarga serta sepeda motor yang akan mereka gunakan di kampung
halaman. Pengangkutan sepeda motor dilakukan dengan menggunakan truk maupun kereta api. Langkah ini dilakukan mengingat notabene insiden kecelakaan banyak melibatkan pengguna sepeda motor.
Minat masyarakat untuk mengikuti program mudik gratis bagi pengguna
arus balik sebanyak 3.600 sepeda motor dengan 7.200 penumpang. Jumlah kuota sepeda motor tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2015. Kesiapan Menghadapi Angkutan Lebaran 2016
Sebagai gambaran wilayah penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2016 tersebar di seluruh Indonesia dengan titik berat sebagai berikut: angkutan jalan (14 provinsi, 48 terminal); angkutan sungai, danau sepeda motor yang diselenggarakan
Kementerian Perhubungan sebenarnya cukup tinggi. Ini terlihat dari semakin besarnya jumlah peserta yang
mendaftar. Setidaknya langkah tersebut menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam mengurangi pemudik bersepeda motor. Dengan berkurangya pemudik bersepeda motor diharapkan tingkat kecelakaan pengguna sepeda motor pada masa angkutan lebaran turut menurun. Mengenai kuota mudik gratis, pada tahun ini Kementerian Perhubungan menyediakan kuota sebanyak 12.000 sepeda motor dan 24.000 penumpang dengan total anggaran Rp 20 miliar. Kuota tersebut dibagi untuk arus mudik sebanyak 8.400 sepeda motor dengan 16.800 penumpang, dan untuk
Foto : Istimewa
dan penyeberangan (SDP) 7 lintasan, angkutan laut (52 pelabuhan); angkutan udara (35 bandara yaitu 25 BUMN dan 10 UPBU); dan angkutan kereta api (9 DAOP di Pulau Jawa dan 4 Divre di Sumatera).
Adapun kesiapan sarana pada angkutan lebaran 2016 telah disediakan
sebanyak 46.478 bus (AKAP, AKDP, dan Pariwisata); jumlah ini naik 1.607 bus daripada jumlah di 2015 yang sebanyak 44.871 bus. Untuk angkutan penyeberangan telah disiapkan 195 kapal Ro-Ro. Jumlah ini meningkat 8 kapal dari tahun sebelumnya di tahun 2015.
Untuk angkutan laut, jumlah kapal yang disediakan sebanyak 1.273 armada. Terdiri atas 26 kapal PELNI, 28 kapal Ro-Ro swasta, 74 kapal swasta, 1.049 kapal swasta jarak dekat, dan 96 kapal perintis. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebanyak 11 kapal dari jumlah total 1.262 kapal di tahun lalu. Sementara jumlah kereta api (KA) reguler sebanyak 334 KA, KA tambahan sebanyak 38 KA, sehingga totalnya menjadi 372 KA yang disediakan sebagai kesiapan sarana angkutan lebaran pada tahun ini.
Kesiapan ini menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk melayani besarnya jumlah penumpang yang akan menggunakan angkutan umum. Pada masa Lebaran 2016, diperkirakan jumlah penumpang untuk keseluruhan angkutan berkisar di angka 17,7 juta orang. Prediksi jumlah pengguna angkutan umum tersebut terbagi atas moda jalan sebanyak 4,32 juta orang, angkutan penyeberangan sebanyak 3,69 orang dan kereta api sejumlah 4,11 juta orang. Adapun angkutan laut sebanyak 910 ribu penumpang dan 4,64 juta orang untuk angkutan udara.
Besarnya jumah pemudik seringkali diikuti kenaikan jumlah arus balik (pebalik). Jumlah pemudik dan pebalik memerlukan penanganan khusus terutama segi transportasi. Inilah yang menjadi concern Kementerian Perhubungan dengan menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang memadai bagi mereka.
Peningkatan Keselamatan dan Pelayanan
Ada beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengawal aspek keselamatan transportasi. Salah satunya pelaksanaan ramp check sebelum operasi Angkutan Lebaran 2016 dimulai. Menteri Perhubungan telah meminta
7
8
Foto : Paino
Foto : Istimewa
TRANSUTAMA
jajarannya untuk melakukan ramp check di semua moda transportasi. Ramp check ini dilakukan di terminal bus, dipo kereta api, semua hanggar dan bandara.
Kesiapan ini
menurut Menteri
Perhubungan
Ignasius Jonan
untuk melayani
besarnya jumlah
penumpang yang
akan menggunakan
angkutan umum.
Pada masa Lebaran
2016, diperkirakan
jumlah penumpang
untuk keseluruhan
angkutan berkisar
di angka 17,7 juta
orang.
55
7. Sepeda motor pemudik yang di angkut menggunakan truk
8. Petugas mengadakan ramp check 9. Suasana penumpang kapal
Foto : Istimewa
TRANSUTAMA
pembatasan pengoperasian mobil barang. Ketentuan pembatasan bagi moda angkutan darat ini berlaku bagi mobil barang dengan lebih dari dua sumbu (kecuali angkutan bahan pokok, gas dan BBM) pada H-5 sampai dengan H-1 Lebaran 2016. Pembatasan juga dilakukan pada H+2 sampai dengan H+3 Lebaran 2016. Sedangkan pada hari H dan H+1 Lebaran 2016 mereka dapat beroperasi. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto, juga mengingatkan pengoperasian jembatan
pemanfaatan slot time penerbangan dalam mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang. Sedangkan, untuk moda kereta api, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga akan memenuhi stamformasi rangkaian KA reguler sesuai buku dukungan sarana Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2015. Langkah lainnya yaitu memenuhi stamformasi rangkaian Perjalanan Luar Biasa (PLB) atau Kereta Api Lebaran sesuai dengan rencana pengoperasian PLB atau KA tambahan Lebaran. Beragam strategi yang dipersiapkan pemerintah bersama stakeholder terkait, bertujuan menciptakan kelancaran mudik lebaran yang selamat, aman dan nyaman. Guna mencapai itu, Kementerian Perhubungan selaku koordinator penyelenggaraan angkutan lebaran terus menggalang kerjasama yang baik dengan semua pihak yang melibatkan regulator (pemerintah), operator serta masyarakat. (*)
9 timbang akan ditutup sementara untuk dapat dijadikan tempat istirahat bagi pemudik selama H-7 sampai H+7 Lebaran 2016.
Untuk menunjang angkutan laut selama mudik lebaran, pemerintah juga menyiapkan armada kapal perintis. Pengawasan keselamatan angkutan laut tetap menjadi perhatian. Hal serupa juga di lakukan di moda angkutan udara. Pemerintah juga melakukan pengawasan keselamatan disamping
TRANSDARAT
Mengawal
Keselamatan dan
Kelancaran Mudik
Lebaran
Pada setiap musim Lebaran, moda angkutan darat masih
menjadi pilihan terbanyak pemudik. Banyak dari mereka
menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun
sepeda motor, untuk pulang ke kampung halamannya
masing-masing. Bahkan untuk yang tinggal di Luar Jawa
mereka tetap dapat membawa kendaraan pribadinya
dengan menggunakan fasilitas kapal penyeberangan.
Dengan banyaknya pemudik yang menggunakan angkutan
jalan, permasalahan keselamatan dan kemacetan, menjadi
perhatian pemerintah.
P
ada masa persiapan operasi Angkutan Lebaran Terpadu 2016, pemerintah telah berupaya memperbaiki prasarana jalan di jalur-jalur yang dilewati pemudik dan pebalik. Tidak lupa juga melakukan ramp check di setiap terminal bus dan pelabuhan penyeberangan, menginstruksikan kepada semua operator transportasi untuk merawat dan memperbaikiarmadanya yang rusak, agar tidak terjadi kecelakaan ketika operasi Angkutan Lebaran Terpadu 2016 berlangsung. Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi kemacetan dan mencegah kecelakaan selama operasi Angkutan Lebaran Terpadu 2016 ini. Mengatasi Kemacetan
Dalam rangka mengatasi kemacetan yang biasa terjadi pada masa lebaran, seluruh elemen yang terlibat dalam bidang transportasi, akan melakukan manajemen operasional lalu lintas. Langkah ini didasarkan pada hasil evaluasi Angkutan Lebaran Terpadu 2015 yang terdapat kenaikan jumlah penggunaan kendaraan pribadi selama masa mudik dan balik. Pada tahun lalu, jumlah mobil (pribadi) yang digunakan pemudik sebanyak 2,37 juta buah, naik 4,11% dari tahun 2014 yang berjumlah 2,27 juta buah. Data pemudik tahun lalu juga menunjukkan, jumlah pengguna sepeda motor mencapai 3.,7 juta buah, meningkat 48,8%, dibandingkan 2014 yang berjumlah 2,5 juta buah. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto mengungkapkan penggunaan kendaraan pribadi cenderung
TRANSDARAT
Upaya menjaga keselamatan juga dilakukan untuk angkutan umum yang digunakan pemudik.“Selain menjaga agar tidak mengalami kecelakaan, pemerintah berusaha meningkatkan pelayanan (angkutan umum) dan berkoordinasi (dengan operator) soal pelayanan itu,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto di Jakarta, awal Juni lalu.
Kemacetan di jalur mudik dan balik Lebaran seringkali juga disebabkan oleh keberadaan pasar tumpah. Tercatat ada 24 lokasi pasar tumpah yang tersebar mulai dari ujung Barat Pulau Jawa (Serang) hingga ujung timur (Banyuwangi). Sehingga untuk mengendalikannya, Kementerian Perhubungan juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Kemacetan di lokasi pasar tumpah umumnya belum ada penanganan secara lintas sektoral dari masing-masing stakeholder perhubungan. “Makanya inovasi dan kreativitas petugas di sana diperlukan, agar tidak terjadi kemacetan lagi gara-gara pasar tumpah,” tutur Pudji.
Selain pasar tumpah, juga telah diidentifikasi beberapa lokasi titik rawan macet, seperti di jalan nasional sebelum masuk tol dan setelah keluar tol. Khusus di Jawa Tengah, kemacetan lebih rawan terjadi setelah mulai beroperasinya pintu tol Pejagan dan Brebes Timur. Supaya lalu lintas di sekitar jalan
tol menjadi lancar, maka dilakukan antisipasi pengaturan jalan, salah satunya dengan sistem contra flow, serta penyediaan jalur-jalur alternatif. Ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan Pemda setempat dan Polri. Menyikapi besarnya volume kendaraan yang berlipat-lipat selama mudik lebaran, pemerintah memberlakukan rekayasa jalan apabila di ruas jalan tol sudah penuh. Salah satunya, dengan sistem contra flow atau buka-tutup jalan, seperti yang sering dilakukan untu menangani kemacetan di kawasan Puncak Jawa Barat.
Supaya antrian kendaraan tidak bertumpuk di gerbang tol, pengaturan pelayanan di pintu bisa diusulkan dengan strategi pembebasan atau menggratiskan tarif tol pada tanggal dan jam tertentu. Gagasan pembebasan ini menjadi salah satu alternatif agar arus lalu lintas di pintu tol berjalan cepat dan efisien.
Pemerintah juga menyarankan agar pembayaran tiket tol, dilakukan dengan menggunakan kartu elektronik, baik kartu e-payment maupun debit/ATM. Untuk tujuan ini, perlu kerja sama dengan beberapa bank penyedia kartu serta dengan perusahaan pengelola jalan tol. Gagasan terkait hal ini didasarkan pada keberhasilan penerapan kartu elektronik sebagai alat pembayaran di stasiun-stasiun kereta api yang dilewati Commuter Line dan
Foto : Gatut
Supaya antrian
kendaraan tidak
bertumpuk di
gerbang tol,
pengaturan
pelayanan di pintu
bisa diusulkan
dengan strategi
pembebasan atau
menggratiskan tarif
tol pada tanggal dan
jam tertentu.
juga di halte bis Transjakarta. Kemacetan pada masa mudik dan balik Lebaran juga dapat semakin parah dengan banyaknya truk atau mobil barang yang juga beroperasi bersamaan. Maka itu, Kementerian Perhubungan akan membatasi pengoperasian mobil barang lebih dari dua sumbu (kecuali angkutan bahan pokok, gas dan BBM) pada H-5 sampai dengan H+3. Jembatan timbang pun ditutup sementara untuk dijadikan tempat istirahat bagi pemudik selama H-7 sampai H+7 Lebaran 2016.
Untuk memantau titik-titik kemacetan pada sepanjang jalur mudik dan balik Lebaran 2016, kesiapan pemerintah dilakukan dengan pemasangan CCTV di 50 titik yang memonitor 40 ruas jalan, lima jembatan timbang, dan lima terminal bus, serta ada pemutakhiran Road Transport and Traffic Management Center (RTTMC) yang dapat diakses para pemudik untuk mendapatkan informasi terkini seputar mudik. Aplikasi RTTMC tersebut dapat diunduh di smartphone yang dimiliki para pemudik.
Cegah Kecelakaan
Pada tahun 2016 ini, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, menginstruksikan kepada semua yang terlibat dalam operasi Angkutan Lebaran 2016 agar mewujudkan Zero Accident (tidak adanya insiden kecelakaan) bagi angkutan umum di semua moda transportasi. Pengalaman musim mudik 2015 menunjukkan jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada moda angkutan darat masih cukup banyak. Sedangkan untuk angkutan umum moda transportasi laut, udara dan kereta api, jumlah kecelakaan sudah nihil. “Maka itu, semua pihak (regulator dan operator) harus meningkatkan layanannya masing-masing,” tegas Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan. Kementerian Perhubungan telah mengidentifikasi sebanyak 11 titik rawan kecelakaan di Pulau Jawa. Titik rawan tersebut di antaranya adalah Merak, Cikampek dan sekitarnya, Nagreg dan sekitarnya, Cirebon-Pejagan-Brebes Pasar Gebang, Akses Tol Pejagan dan Pejagan, Ketanggungan-Prupuk, Jembatan Cipait dan Kalipah, Ciregol, Sumpiuh, Akses Tol Semarang-Ungaran, Ambarawa, Broncong, Tuban, Babat, Lamongan, dan Porong-Sidoarjo.
Selain itu, Kementerian Perhubungan berkoordinasi juga dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk
menjalankan Posko Kesehatan di terminal bis, pelabuhan penyeberangan, stasiun kereta. Keberadaan posko kesehatan diperlukan untuk mengecek kondisi fisik dan mental para sopir angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Langkah antisipasi juga dilakukan pemerintah menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam,
misalnya longsor atau gunung meletus dengan penyiapan alat berat ataupun kebutuhan peralatan darurat lainnya. Selain penanganan aspek keselamatan, pemerintah tidak mengabaikan pelayanan kepada masyarakat khususnya antisipasi terhadap potensi terjadinya kemacetan. Kementerian
2
Foto : Istimewa
TRANSDARAT
Foto : Gatut
1. Suasana Jalan Tol Cipali 1. Suasana jalur Pantura
3. Pendaftaran Mudik Gratis 2016 Kementerian Perhubungan
4. Sepeda motor pemudik yang akan di angkut melalui truk
4
3
Foto : Istimewa
Foto : Istimewa
Kuota yang disediakan untuk program
mudik gratis bagi pengguna sepeda
motor oleh Kementerian Perhubungan
cukup besar. Disebutkan untuk angkutan
truk ada 168 unit dan bis sebanyak
373 unit.
Perhubungan dan Polri menyiapkan jalur-jalur alternatif, memasang rambu dan marka jalan dan memasang Variable Message Sign (VMS) yaitu berupa monitor informasi elektronik yang dipasang di ruas jalur untuk menginformasikan kondisi terkini arus lalu lintas.
Sedangkan, untuk angkutan penyeberangan, diberlakukan pengaturan waktu sandar dan keberangkatan kapal untuk meningkatkan frekuensi kapal, khususnya di tujuh lintas utama penyeberangan. Bagi semua kapal penyeberangan harus mematuhi peraturan yang berlaku untuk melampirkan daftar penumpang dan
TRANSDARAT
kendaraan yang diangkutnya pada setiap perjalanannya, supaya jangan sampai terjadi kelebihan muatan yang ditakutkan akan menyebabkan kecelakaan kapal di laut.
Mudik Gratis 2016
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto Iskandar, menuturkan besarnya jumlah sepeda motor selama mudik dan balik Lebaran menjadi catatan tersendiri, mengingat pada Lebaran 2015 peningkatannya hampir 50% dari jumlah di 2014. Ini karena pemudik yang menggunakan sepeda motor merupakan pihak yang paling rentan mengalami kecelakaan
truk, 533 bus, 12.000 motor dan 24.000 pemudik,” ungkap Pudji.
Pendaftaran online mudik gratis menggunakan moda angkutan darat dapat dilakukan melalui portal mudikgratis.dephub.go.id, yang sudah dibuka sejak 13 Mei sampai 12 Juni 2016. Sedangkan pendaftaran offline dimulai pada 16 Mei sampai 12 Juni 2016.
Program mudik gratis bagi pengguna sepeda motor dengan bis pada 2016 ini melayani 9 kota tujuan, yakni Tegal, Kebumen, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Wonogiri, Wonosobo, Magelang, dan Semarang. Sedangkan untuk arus balik, para pemudik bisa berangkat dari 3 kota di Jawa Tengah, yaitu Yogyakarta, Solo, dan Semarang. (*) di jalan. Untuk mengurangi jumlah
pemudik bersepeda motor, pemerintah menyiapkan program mudik gratis bagi mereka. Pengguna sepeda motor akan dialihkan ke angkutan bus dan motornya akan diangkut truk dan kereta api. Semuanya gratis. Anggaran negara untuk program ini naik 4 kali lipat dari Rp 5 miliar pada 2015 menjadi Rp 20 miliar pada 2016 ini. Langkah pemerintah menyelenggarakan mudik gratis bagi pengguna sepeda motor dianggap efektif untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan.
Kuota yang disediakan untuk program mudik gratis bagi pengguna sepeda motor oleh Kementerian Perhubungan cukup besar. Disebutkan untuk angkutan truk ada 168 unit dan bis sebanyak 373 unit. Kedua angkutan ini diharapkan mampu mengangkut 8.400 unit sepeda motor dan 16.800 penumpang selama arus mudik. Sedangkan untuk arus baliknya, pemerintah menyediakan 72 unit truk dan 160 bis untuk mengangkut 3.600 unit sepeda motor dan 7.200 penumpang. “Jumlah total ada 240
TRANSLAUT
Membudayakan
Mudik
Lewat Laut
Transportasi laut seharusnya menjadi pilihan mayoritas
masyarakat Indonesia. Ini karena sebagian besar
wilayah nusantara adalah perairan. Pemerintah
terus berupaya agar angkutan laut menjadi pilihan
masyarakat yang mendiami negeri kepulauan ini,
terutama saat musim lebaran 2016.
1 & 2. Penumpng kapal laut
K
ebijakan pemerintah di bidang keselamatan, keamanan dan peningkatan pelayanan angkutan laut menunjukkan salah satu langkah untuk mewujudkan angkutan laut yang aman dan nyaman. Dengan berlipat kalinya jumlah penumpang pada saat mudik lebaran, pemerintah telah menyiapkan armada laut sebanyak 1.273 kapal. Dari jumlah itu sebanyak 26 Kapal berasal dari PT PELNI, 28 Kapal Ro-Ro Swasta, 74 Kapal Penumpang Swasta, 1.049 Kapal Swasta jarak dekat dan 96 Kapal Perintis. Dibanding tahun 2015 lalu, pada tahun ini ada penambahan 1 kapal penumpang PT Pelni dan 10 trayek kapal perintis.Meskipun program mudik gratis bagi pengguna sepeda motor dengan kapal laut sudah dihapus, namun pemerintah tetap bertekad menyediakan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang
menggunakan kapal sebagai angkutan lebaran di 2016 ini. Dengan pelayanan yang baik, masyarakat diharapkan beralih ke moda angkutan laut sebagai pilihan menarik setelah musim lebaran usai.
Peningkatan pelayanan angkutan ini mencakup adanya jaminan
keselamatan dan keamanan agar publik semakin percaya. Untuk keperluan itu, pemerintah melakuan pengecekan semua sarana dan prasarana laut dengan kegiatan ramp check terhadap kapal dan para awak yang bertugas. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah meminta semua pihak terkait penyelenggaraan mudik lewat laut ini mematuhi aturan keselamatan dan pelayanan yang ada, khususnya pelayanan yang baik kepada penumpang di pelabuhan. Dengan adanya peralihan ke angkutan kapal, maka diharapkan angka kecelakaan yang sering terjadi di angkutan jalan bisa dikurangi. Pengalihan angkutan ke kapal laut juga Kesiapan moda angkutan laut untuk
TRANSLAUT
Foto : Istimewa
Pemerintah
memperkirakan
jumlah penumpang
angkutan laut pada
musim lebaran
2016 meningkat. Ini
mempertimbangkan
berbagai faktor
seperti kondisi
armada, fasilitas
pelabuhan, dan
peningkatan
jaminan
keselamatan
serta peningkatan
pelayanan kepada
penumpang kapal.
dapat mengurangi kepadatan lalu lintas jalan. Jika semakin banyak pemudik dengan sepeda motor yang naik kapal, maka beban jalan akan berkurang dan potensi kecelakaan juga berkurang. Dengan mengkampanyekan kegiatan transportasi laut, maka pemerintah berharap pilihan transportasi laut ini menjadi kebiasaan dan masyarakat merasa aman dan nyaman. “Jadi melalui pelayanan yang baik, kita budayakan penggunaan angkutan kapal laut di masyarakat,” ujar Menteri Perhubungan.
Kenyamanan Angkutan Laut Jadwal Angkutan Laut untuk lebaran 2016 ini oleh Kementerian Perhubungan dibuat berbeda dengan moda lainnya. Di masa lalu jadwal semua moda diseragamkan yaitu (H-7) hingga (H+7). Namun kenyataan di lapangan menggambarkan bahwa kondisi operasional tiap moda berbeda-beda. Maka jadwal pun disesuaikan, terutama 2
bagi Kementerian Perhubungan dan para operator yang saat ini ditetapkan menjadi (H-12) sampai dengan (H+10). Bahkan khusus untuk jadwal angkutan laut ditetapkan lebih panjang lagi yaitu (H-18) hingga (H+17). Pertimbangannya adalah bahwa kecepatan kapal cenderung lambat sehingga waktu yang dibutuhkan lebih panjang. Secara teknis agar nyaman untuk dikendarai, memang kapal itu harus dibatasi kecepatannya. Menteri Perhubungan mengatakan bahwa tidak ada kapal melaju dengan kecepatan di atas 30 knot yang nyaman untuk dikendarai. “Perjalanan dari Belawan sampai Tanjung Priok selama 20 jam, apabila perjalanannya menggunakan kecepatan 30 knot akan mabuk” jelas Jonan.
Jonan berharap agar jadwal ini diketahui oleh pihak TNI AL yang mengawal perjalanan moda perairan ini. Kementerian Perhubungan memang
membutuhkan keterlibatan Pihak TNI AL “Kami memohon bantuan kapal secara taktis di beberapa titik yang akan kami beritahukan menjelang operasi lebaran” ujar Jonan.
Prediksi Kenaikan Penumpang Pemerintah memperkirakan jumlah penumpang angkutan laut pada musim lebaran 2016 meningkat. Ini mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi armada, fasilitas pelabuhan, dan peningkatan jaminan keselamatan serta peningkatan pelayanan kepada penumpang kapal. Secara perhitungan, total pengguna jasa armada laut diperkirakan mencapai 910 ribu penumpang atau mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 lalu yang hanya 883 ribu. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah hari libur lebaran tahun 2016 ini yang lebih panjang, yakni 10 hari.
Pengecekan Total Menteri Jonan menghendaki, demi keselamatan penumpang agar dilakukan pengecekan secara keseluruhan terhadap kapal-kapal di pelabuhan meliputi segala
kelengkapannya. “Kapal Laut dan Kapal Penyeberangan semua harus dicek, berapa pun jumlah kapalnya. Jika tidak laik maka tidak boleh jalan,“ tandas Jonan.
Merupakan hal yang penting untuk melakukan monitoring terhadap beberapa pelabuhan yang dipantau. Dengan monitoring maka akan mendorong pelaksanaan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2016 agar berjalan lancar, tertib, aman, dan nyaman. Bentuk kegiatan monitoring adalah Pemantauan kesiapan pelabuhan dalam menghadapi Angkutan Laut Lebaran tersebut.
Telah disiapkan perangkat tracking system dalam rangka mengoptimalkan Kesiapan pemerintah untuk mengawasi
angkutan laut juga dilakukan dengan penerapan aplikasi sistem informasi angkutan laut lebaran. Aplikasi ini untuk kebutuhan pemantauan dan pelaporan secara aktual. Selain itu melakukan monitoring ke beberapa pelabuhan yang diperkirakan mengalami lonjakan penumpang.
Meski program mudik gratis angkutan laut ditiadakan, namun pemerintah tetap bertekad mengawal keselamatan dan keamanan transportasi sebagai hal yang krusial. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menetapkan aspek keamanan di dalam tiga hal :
Peningkatan Keselamatan, Peningkatan Pelayaran dan Peningkatan Kontrol Pengawasan untuk menghindari terjadinya muatan lebih.
Guna menjaga pelayanan angkutan laut, pemerintah melakukan langkah-langkah antisipatif diantaranya, penyiapan kapal cadangan (Kapal TNI AL) di lokasi yang mengalami lonjakan penumpang yang tidak dapat ditampung oleh jumlah kapal yang tersedia. Pengawasan juga dilakukan terhadap kapasitas seat, penyiapan angkutan lanjutan, monitoring angkutan lebaran dan prioritas sandar bagi kapal penumpang.
3
4
3. Antrian di loket penjulan tiket kapal 4-5 Para penumpang kapal
koordinasi
dengan instansi
terkait yang
dilakukan
Kementerian
Perhubungan
di daerah untuk
menyebarluaskan
informasi jadwal
kedatangan dan
keberangkatan
kapal kepada
masyarakat,
melalui media
cetak dan
elektronik.
5
TRANSLAUT
pelaksanaan pemantauan kegiatan Angkutan Lebaran 2016 khususnya untuk angkutan laut PT. Pelni, Pelayaran Perintis dan beberapa perusahaan lainnya seperti PT. DLU dan PT. Prima Vista.
Untuk Pelabuhan, apabila dilihat porsinya tampak bahwa porsi barang memang lebih besar dibandingkan penumpang. Dalam hal ini, Jonan menginginkan meski porsinya sedikit, penumpang dan keselamatannya harus mendapat prioritas, tidak boleh dinomorduakan “Bagaimana pun apabila terjadi kasus dimana masyarakat tidak dilayani dengan baik, itu masalah,” kata Jonan. Ia mengharap agar Pelindo 1 sampai 4 dapat mengatasi hal tersebut.
Perihal non teknis yang mendukung kelancaran angkutan lebaran juga dilakukan Kementerian Perhubungan dengan cara mengimbau perusahaan BUMN dan swasta agar pemberian THR kepada karyawannya dapat dilaksanakan jauh hari sebelum hari H. Imbauan lainnya ditujukan kepada karyawan supaya tidak melakukan arus mudik dalam waktu yang bersamaan. Informasi tentang dibukanya penjualan tiket juga sudah sejak awal disampaikan Kementerian Perhubungan.
Kepada jajaran di bawahnya yaitu Kantor Syahbandar/Otoritas Pelabuhan/KSOP/UPP/Kanpel Batam Angkutan Lebaran tahun 2016 (1437 H), Kementeriaan Perhubungan menginstruksikan untuk melakukan pengawasan intensif terhadap jumlah tiket yang dijual oleh operator di setiap pelabuhan yang dipantau, agar tidak melebihi kapasitas angkut. Koordinasi dijalin bersama dengan BMKG setempat terkait keadaan cuaca. Hal tersebut penting dilakukan demi meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran
Yang tidak kalah penting adalah koordinasi dengan instansi terkait yang dilakukan Kementerian Perhubungan di daerah untuk menyebarluaskan informasi jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal kepada masyarakat, melalui media cetak dan elektronik. Pemasangan spanduk dilakukan pula di tempat - tempat tertentu jauh hari sebelum masa pendirian Posko Hubla dan menjaga ketertiban agar para pedagang tidak naik ke atas kapal, serta memperhatikan kondisi fasilitas embarkasi dan debarkasi penumpang. (*)
D
irektur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengungkapkan beberapa maskapai telah mengajukan penerbangan tambahan sebanyak 52 penerbangan untuk musim lebaran 2016 ini. Diantara maskapai yang mengajukan tambahan diantaranya PT Indonesia AirAsia yang meliputi dua frekuensi dan satu rute, PT Indonesia AirAsia Extra yang meliputi empat frekuensi dan dua rute, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk meliputi 14 frekuensi dan empat rute, serta PT Batik Air yang memiliki 32 frekuensi dan 21 rute.Mudik Nyaman
Dengan Pesawat
Terbang
Moda angkutan udara merupakan salah satu pilihan
transportasi yang nyaman bagi masyarakat. Menjelang
musim lebaran 2016 ini pemerintah menyiapkan
sejumlah strategi untuk menjamin keselamatan,
keamanan dan pelayanan yang baik kepada pemudik.
Selain melakukan ramp check rutin terhadap
pesawat dan bandara untuk keselamatan, pemerintah
menyiapkan penambahan jadwal penerbangan untuk
mengantisipasi besarnya kenaikan penumpang.
1. Terminal 2 Juanda, Surabaya 2. Antrian para penumpang pesawat saat boarding
TRANSUDARA
Data Rencana Operasi Angkutan Lebaran Terpadu 2016 Kementerian Perhubungan menunjukkan adanya pertambahan maskapai di banding tahun 2015 lalu. Tercatat ada 529 pesawat dari 14 badan usaha angkutan udara niaga yang terjadwal beroperasi di 2016 ini. Sementara pada 2015 lalu hanya 470 pesawat.
Pertambahan penerbangan dan maskapai ini akan berpotensi terjadinya kenaikan jumlah penumpang.
transportasi mudik lewat udara terpenuhi. Pemenuhan ketiga aspek tersebut akan menunjang kelancaran lalu lintas lewat udara.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyetujui penambahan penerbangan tambahan untuk menghadapi
permintaan layanan penerbangan yang melonjak tajam. Pada masa lebaran 2016 ini diperkirakan kenaikan jumlah penumpang angkutan udara mencapai 4,6 juta orang. Jumlah ini meningkat 7,62 % dari tahun 2015 lalu yang mencapai 4,3 juta penumpang. Dengan adanya peningkatan penumpang angkutan udara ini, pemerintah terus mengoptimalkan peran pengawasan khususnya pada aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Ini untuk mencegah terjadinya insiden kecelakaan, pelanggaran keamanan maupun standar pelayanan minimum kepada penumpang.
Pengawasan Keselamatan Angkutan Udara
Menurut Suprasetyo Kementerian Perhubungan telah melakukan pengawasan terhadap bandara yang menjadi titik arus operasional Lebaran. Pengawasan dilakukan terhadap maskapai termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) penerbangan termasuk pilot dan SDM lainnya. Ramp check pesawat dan proses audit juga dilakukan terhadap 35 bandar udara (bandara). Audit rutin setiap tahun dilakukan untuk memastikan kesiapan bandara dan maskapai terutama standar operasional keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan. Pengawasan juga dilakukan terhadap kualitas pelayanan transportasi udara. Pengawasan mencakup kesiapan bandara di tiap wilayah secara keseluruhan yang mencakup peralatan
Foto : Istimewa
Foto : Istimewa
TRANSUDARA
dan personil. Selain itu mengawasi pelaksanaan optimalisasi slot time, melakukan publikasi melalui Notice to Airmen (Notam), peningkatan pengawasan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Prioritas keselamatan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang berkoordinasi dalam meningkatkan kualitas
kenyamanan dan keselamatan penumpang. Keselamatan transportasi menjadi prioritas penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2016 dengan prinsip selamat di daerah asal, serta selamat di perjalanan dan selamat di tujuan. Sedangkan, koordinasi yang dibentuk oleh jajaran regulator dan operator transportasi untuk mempersiapkan dan mengoptimalkan manajemen tanggap darurat
(manajemen krisis transportasi). Di samping itu, regulator dan operator transportasi pun juga harus ditingkatkan sistem manajemen keselamatannya selama angkutan lebaran 2016. Hal lain yang perlu dikoordinasikan adalah peningkatan pengawasan terhadap waktu kerja dan waktu istirahat para pelakon armada (awak) yang
dapat mempengaruhi optimalisasi fisik mereka, sarana, serta prasarana transportasi selama angkutan lebaran tahun 2016. Selanjutnya, menyediakan fasilitas istirahat yang memadai bagi awak sarana dan prasarana transportasi selama angkutan lebaran tahun 2016. Untuk mengantisipasi keselamatan para pemudik beserta seluruh awak yang ada di dalam transportasi, terlebih moda transportasi udara perlu dilakukan beberapa hal-hal yang tentunya juga akan melibatkan pihak lain yang berkompeten di bidangnya, antara lain Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang bertugas untuk mempublikasikan informasi cuaca setiap hari, baik melalui website maupun jejaring sosial lainnya (Facebook, Twitter, Instagram dan sebagainya).
3. Ruang tunggu bandara Soekarno Hatta 4 Pesawat bersiap landing
5 Para penumpang citilink
3
Kedua, KNKT menyiapkan tim siaga investigasi kecelakaan transportasi. Kemudian, Badan SAR Nasional (Basarnas) menyiagakan sarana dan prasarana SAR Unit (SRU) baik darat, laut, maupun udara, berikut dengan personil dan fasilitas pendukung lainnya, baik di kantor pusat maupun di daerah.
Mengenai koordinasi kebijakan, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo menjelaskan kesiapan sarana dan prasarana angkutan udara. Pemerintah telah melakukan pengecekan kelayakan dari pesawat, kesiapan crew dan lainnya. “Kegiatan ramp check juga sudah rutin dilaksanakan,” ujarnya. Suprasetyo menambahkan upaya mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan pada pesawat juga tak diabaikan. Kementerian Perhubungan
Di sisi lain, minat masyarakat menggunakan angkutan udara lebih dilandasi alasan kecepatan dan kenyamanan. Data hasil survey alasan penggunaan moda utama 2016 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Transportasi Kementerian Perhubungan menunjukkan hal itu.
Pemerintah kini terus menegakkan aturan keselamatan, keamanan dan pelayanan transportasi udara agar semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat dalam maupun luar negeri. Penegakan aturan keselamatan menjadi perhatian serius mengingat Indonesia bertekad membangun industri penerbangan nasional lebih baik dari sebelumnya, khususnya menghadapi persaingan dengan dunia penerbangan asing.
Kepercayaan terhadap aspek
keselamatan, keamanan dan pelayanan dari masyarakat domestik dan luar negeri, amat menentukan keberhasilan industri penerbangan. Pelayanan inilah yang menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk menggunakan sarana transportasi udara sebagai pilihan mereka, khususnya pada musim mudik lebaran 2016 ini. (*)
(Kemenhub) telah menetapkan masa angkutan lebaran di tahun 2016 terhitung mulai 24 Juni hingga 17 Juli 2016. Masa berlaku angkutan lebaran tersebut berlaku untuk moda transportasi darat, udara dan perkeretaapian.
Pilihan Nyaman Angkutan Udara Banyaknya pemudik yang
menggunakan jasa moda transportasi udara tentu harus diiringi dengan optimalisasi baik secara kuantitas, maupun kualitas. Dari sisi kuantitas, Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (Inaca) Teuku Burhanudin memprediksi akan terjadi kenaikan jumlah permintaan angkutan udara pada lebaran tahun 2016. Prediksi tersebut diperkuat dengan alasan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ketimbang tahun sebelumnya.
4
5
Pemerintah kini
terus menegakkan
aturan
keselamatan,
keamanan dan
pelayanan
transportasi udara
agar semakin
mendapat
kepercayaan dari
masyarakat dalam
maupun luar
negeri.
TRANSUDARA
Foto : Hari Supriyono
Foto : Istimewa
TRANSPERKERETAAPIAN
T
ingginya minatmasyarakat yang ingin mudik dengan kereta api sudah diantisipasi pemerintah sejak dini. Salah satu langkah yang ditempuh dengan menambah kapasitas angkutan kereta agar bisa mengangkut lebih banyak penumpang. Kebutuhan untuk menambah kapasitas angkutan KA menjadi salah satu perhatian Kementerian Perhubungan agar jumlah pemudik yang bisa terangkut lebih banyak.
Mudik Kereta Api 2016
Angkutan
Teraman
Pemudik
Lebaran
Angkutan Lebaran, sebuah hajatan besar bagi
masyarakat Indonesia. Seluruh elemen terkait kegiatan
ini mengeluarkan segala kemampuan dan memusatkan
perhatian demi keselamatan, keamanan, dan
kenyamanan para pengguna transportasi. Berkat ketiga
aspek itu pula, moda angkutan kereta api menjadi
salah satu angkutan massal yang diminati masyarakat,
terutama menjelang musim lebaran datang.
1. Kereta api tengah melintasi stasiun 2. Antrian calon penumpang Kereta Api 3. Pencetakan tiket Kereta Api Mandiri
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono, mengungkapkan jumlah KA Reguler yang disediakan ada 334 buah. Dengan tambahan 38 KA untuk mengantisipasi besarnya permintaan masyarakat maka jumlah total ada 372 buah KA. “Dengan jumlah ini diharapkan kebutuhan masyarakat bisa terlayani. KA masih dianggap sebagai pilihan transportasi yang aman dan nyaman bagi warga,” ujarnya. Penambahan ini sebagai tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan pada mudik lebaran 2015 lalu. Dari situ pemerintah bisa menetapkan berapa jumlah tampat duduk yang dibutuhkan, jenis KA yang akan ditambah serta rute-rute mana saja yang sangat tinggi peminatnya.
Kementerian Perhubungan juga mengeluarkan kebijakan untuk memaksimalkan ketersediaan slot (lokasi jalur) perjalanan KA luar biasa saat lebaran. Melengkapi hal tersebut
1
TRANSPERKERETAAPIAN
dikeluarkan pula kebijakan untuk mengoptimalkan penggunaan slot perjalanan KA yang tersedia. Berdasarkan pantauan Kementerian Perhubungan, berikut ini adalah stasiun-stasiun KA yang berpotensi mengalami kepadatan penumpang, yaitu: Jakarta (Stasiun Kota, Stasiun Senen dan stasiun
Gambir), Yogyakarta (Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan), Kutoarjo, Semarang, Surabaya (stasiun Pasar Turi dan Stasiun Gubeng), Malang, Madiun, Purwokerto, Cirebon serta Tegal. Untuk wilayah Sumatera yaitu Kertapati, Medan, Lubuk Linggau dan Tanjung Karang.
Mudik Gratis Bagi Pengguna Sepeda Motor
Guna mendukung angkutan mudik menggunakan kereta api, maka pemerintah menyelenggarakan mudik gratis bagi pengguna sepeda motor. Langkah Kementerian Perhubungan ini menurut Prasetyo, bertujuan untuk menumbuhkan minat masyarakat pada penggunaan angkutan umum seperti kereta api.
2
3
Foto : Istimewa
Foto : Istimewa
Angka
kecelakaan
sepeda motor
merupakan
angka
kecelakaan
yang terbesar
dibanding
kendaraan yang
lain. Pemerintah
terus berupaya
agar penggunaan
sepeda motor
dan juga mobil
pribadi sebagai
alat transportasi
bisa dikurangi.
Ini karena sepeda motor merupakan alat transportasi yang memiliki risiko kecelakaan yang cukup tinggi. Angka kecelakaan sepeda motor merupakan angka kecelakaan yang terbesar dibanding kendaraan yang lain. Pemerintah terus berupaya agar penggunaan sepeda motor dan juga mobil pribadi sebagai alat transportasi bisa dikurangi.
Maka demi menghindari bertambahnya angka kecelakaan dan kemacetan akibat kendaraan roda dua ini ditetapkanlah oleh Kementerian Perhubungan kebijakan untuk mengangkut sepeda motor dengan moda transportasi massal antara lain kereta api. Kegiatan mudik gratis bagi pengguna sepeda motor dengan kereta api melalui tiga jalur angkutan. Pertama, lintas utara yang berangkat dari Stasiun Jakarta gudang menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi (Pulang Pergi (PP)) dengan stamformasi lokomotif cc +7 bagasi dan dengan kapasitas angkut 406 unit sepeda motor. Jenis kereta yang dipakai adalah kereta penumpang kertajaya rangkaian panjang.
Yang kedua adalah Lintas Selatan 1, yaitu dari Stasiun Jakarta Gudang menuju stasiun Kutoarjo dengan stamformasi lokomotif cc +7 bagasi yang memiliki kapasitas 406 unit motor. Jenis keretanya adalah kereta penumpang Kutojaya Utara. Sedangkan yang ketiga adalah Lintas Selatan 2 yaitu dari stasiun Jakarta Gudang - Stasiun Kediri (PP) dengan kapasitas 406 unit motor. Kereta yang digunakan adalah kereta penumpang Bengawan dan Brantas.
Kuota pengangkutan sepeda motor menggunakan KA totalnya yaitu sebanyak 15.834 unit sepeda motor. Perinciannya, pada saat mudik, target
yang diangkut kurang lebih 7.308 sepeda motor. Sedangkan pada saat arus balik, diperkirakan jumlah sepeda motor yang diangkut meningkat, sehingga target yang diangkut menjadi 8.526 sepeda motor.
Sebagai daya tarik untuk mendorong masyarakat agar lebih berminat pada KA, maka program mudik gratis angkutan KA bagi pengguna sepeda motor akan terus digalakkan. Pemerintah berharap lewat program
oleh gerbong barang di bagian depan dan belakang. Susunan kereta menjadi: gerbong barang-kereta penumpang- gerbong barang.
Kementerian Perhubungan telah menetapkan stamformasi yang harus dipenuhi sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2015. Sebagai informasi, Gapeka adalah jadwal perjalanan kereta api yang memuat jadwal berhenti yang sudah ditentukan sejak awal. Pemberhentian
4
ini, minat masyarakat bisa tumbuh dan menjadi pemacu budaya penggunaan KA sebagai alat transportasi mereka. Upaya Peningkatan Keselamatan Lewat Stamformasi
Catatan tentang terjadinya kecelakaan KA pada waktu-waktu yang lalu membuat Kementerian Perhubungan mengambil langkah antisipasi, diantaranya dengan melakukan stamformasi, yaitu melakukan perubahan urutan rangkaian KA. Posisi rangkaian yang sebelumnya disusun acak, kini diatur dengan posisi tertentu.
Posisi kereta penumpang sekarang dibuat sedemikan rupa sehingga diapit
dilakukan untuk bongkar-muat barang dan penumpang di stasiun KA. Pemberhentian juga dilakukan karena faktor silangan atau disusul KA lain. Selain Stamformasi yang mengikuti Gapeka, di dalam kebijakan angkutan lebaran juga terdapat tuntutan untuk menyiapkan rangkaian KA stamformasi untuk perjalanan di luar Gapeka yang dikenal sebagai perjalanan luar biasa. Mengenai gambaran target
Stamformasi 2016 yang harus dipenuhi tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun lalu. Kereta yang ada dan Siap Operasi (SO) saat ini berjumlah 1.694 buah. Dari jumlah tersebut terdiri dari
Kementerian
Perhubungan
telah menetapkan
stamformasi
yang harus
dipenuhi sesuai
dengan Grafik
Perjalanan Kereta
Api (Gapeka)
2015.
Foto : Istimewa
1.563 stamformasi, sementara tahun lalu adalah 1.523 buah. Sisanya yang menjadi cadangan sejumlah 131 kereta. Sedangkan Lokomotif yang Siap Operasi (SO) terdapat 447 buah, terdiri dari 413 stamformasi, sedangkan tahun lalu 386 buah. Adapun lokomotif cadangan sebanyak 34 buah.
Sarana Pembelian Tiket Kesiapan angkutan kereta api untuk mudik lebaran 2016 ini juga mencakup peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Selama ini calon penumpang sangat dimudahkan untuk pembelian tiket KA tambahan angkutan lebaran.
Berbagai sarana dapat dimanfaatkan untuk pembelian tiket diantaranya Contact Center 121, website tiket. kereta-api.co.id, aplikasi KAI Access pada ponsel, minimarket, kantor pos, pegadaian, agen resmi tiket KA, mesin penjualan tiket KA dan berbagai channel resmi lainnya. Upaya terus dilakukan agar pemesanan berjalan lancar, tanpa kendala. Untuk keperluan tersebut sudah dilakukan penambahan bandwith (internet).
Waktu yang panjang disediakan untuk keperluan calon penumpang
5
memesanan tiket yaitu beberapa bulan sebelum tibanya bulan Ramadhan. Tiket tersebut diperuntukkan untuk keberangkatan maupun kepulangan pemudik dari Jakarta ke berbagai jurusan di Jawa serta Sumatera, dan sebaliknya.
Keselamatan KA
Perihal keselamatan juga tidak luput dari perhatian Kementerian Perhubungan. Pengecekan terhadap sarana dan prasarana KA harus dilakukan seawal mungkin di Dipo KA. Menteri Perhubungan mewanti wanti agar pemeriksaan KA dilakukan jauh hari sebelum lebaran “Jangan pada saat mudik lebaran. Kalau mau mengadakan pemeriksaan ya sekarang.” kata Jonan. Kerja sama dijalin antara Kementerian Perhubungan Basarnas untuk mendukung masalah keselamatan tersebut. Dalam hal ini telah disiagakan sarana dan prasarana Search and Rescue (SAR) berikut dengan personil dan fasilitas pendukung lainnya. “Kalau bisa Basarnas jangan sampai bekerja” ujar Jonan. Hal tersebut merupakan sebuah sindiran yang bermaksud apabila Basarnas sampai bekerja berarti hal buruk telah terjadi. Sebaliknya dengan tidak bekerjanya Basarnas bisa
disebut bahwa tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada operasional transportasi.
Ditambah lagi faktor keselamatan yang dikaitkan dengan kondisi kesehatan para pengguna transportasi . Dalam hal ini Kementerian Perhubungan menjalin kerja sama dengan Kemenkes, untuk membentuk pos pelayanan kesehatan di stasiun-stasiun KA.
Termasuk di dalam tugas Kementerian Perhubungan adalah mengawasi operasional moda transportasi. Semua kegiatan dipantau melalui pusat pengendalian dan monitoring di kantor pusat Kementerian Perhubungan sebagai posko angkutan lebaran terpadu tingkat nasional; Untuk pengawasan langsung di lapangan dibentuk posko-posko,antara lain di stasiun kereta api.
Keselamatan Operator Agar semua ini benar benar bisa berjalan dengan baik sesuai harapan maka kepada jajaran regulator dan operator transportasi, diinstruksikan untuk mempersiapkan dan mengoptimalkan manajemen tanggap darurat (manajemen krisis transportasi). Selain itu juga penting untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan (SMK) pada regulator dan operator transportasi selama angkutan lebaran tahun 2016 ini.
Kondisi fisik yang prima tentu diperlukan ketika mengemban tugas Perhubungan. Oleh karena itu penting untuk meningkatkan pengawasan terhadap waktu kerja dan waktu istirahat awak (crew) yang berdampak terhadap optimalisasi fisik awak (crew) baik sarana maupun prasarana transportasi selama angkutan lebaran tahun 2016.
4. Penumpang kereta api
5. Salah satu sudut stasiun kereta api Senen
Foto : Istimewa
TRANSPERKERETAAPIAN
Kebijakan Menteri
Perhubungan mengubah
UPT (Unit Pelaksana
Teknis) menjadi Badan
Layanan Umum (BLU)
sebagian sudah berjalan
di lapangan. Sejumlah
lembaga teknis di
bawah Kementerian
Perhubungan mulai
melakukan perubahan
sistem manajemen
organisasi mereka
sesuai ketentuan yang
diharapkan. Ada harapan
perubahan status UPT
menjadi BLU akan
membawa perbaikan
pelayanan. Sebut saja
perubahan yang tengah
berlangsung dalam
pengelolaan UPT bandara,
UPT pelabuhan dan
berbagai UPT sarana dan
prasarana transportasi
lainnya yang berada
di bawah Kementerian
Perhubungan.
SUMBER DAYA MANUSIA
Implementasi Perubahan
UPT Menjadi BLU
Agar Pelayanan
Semakin Optimal
P
erubahan status tersebut menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana transportasi kepada para penggunanya. Kebijakan ini dilakukan dengan merestrukturisasi manajemen lebih dari 50 kantor penyelenggara pelabuhan Unit Pelaksana Teknis (UPT), puluhan bandara yang berada di bawah Kemenhub, dan sejumlah sekolah tinggi perhubungan.Dengan perubahan status menjadi BLU, penyelenggara pelabuhan maupun bandara dapat lebih kreatif dalam pengelolaannya dan dengan restrukturisasi menjadi BLU dapat pula mengajak sejumlah tenaga ahli untuk bergabung agar pelayanan kepada konsumen meningkat. Pengelolaan pelabuhan dibawah Kementerian Perhubungan di berbagai daerah di Tanah Air pun bisa lebih profesional, efisien dan produktif, serta dapat mengikuti perkembangan zaman. “Peningkatan pelayanan yang baik di masing-masing UPT akan membantu masyarakat memanfaatkan jasa sarana dan prasarana transportasi yang disediakan pemerintah,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo kepada Trans Media, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
BLU atau Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa mengutamakan prinsip mencari untung namun didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. UPT-UPT di lingkungan Kementerian Perhubungan,
baik pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan, balai-balai pendidikan, sekolah tinggi perhubungan dan juga bandara, sebagian terus bersiap menerapkan menajemen dengan sistem BLU sejak akhir 2015 lalu. Perubahan menjadi BLU, lanjutnya juga akan meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai yang bertugas di unit atau badan yang bersangkutan. Sebagai contoh, para pengajar yang mengabdi di sejumlah lembaga pendidikan di bawah Kementerian Perhubungan, bisa menerima insentif atau honor yang lebih besar dari sebelumnya dan yang sesuai standar nasional.
Dengan begitu, minat masyarakat menjadi pengajar di sekolah-sekolah perhubungan bisa naik. “Tidak seperti sekarang, pemerintah kesulitan mendapatkan instruktur pilot karena honor yang mereka terima tergolong kecil,” ungkapnya. Dengan menjadi BLU, diharapkan pengelolaannya lebih baik.
Konskuensi dari kebijakan ini, maka pemerintah akan mengurangi nilai subsidi kepada sejumlah lembaga pendidikan perhubungan, bandara, pelabuhan, dan instansi lain. “Subsidi tetap akan diberikan namun hanya untuk siswa yang tidak mampu,” tutur Kepala BPSDM Perhubungan yang biasa dipanggil Tommy ini.
BLU Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan
Perubahan Unit Pelayanan Teknis Kementerian Perhubungan dapat disebut sebagai langkah besar dalam menggenjot kualitas pelayanan publik. Hal ini seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Di samping pelabuhan dan bandara, Balai Kesehatan Penerbangan, serta sebagian besar kegiatan di Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU), dan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel), terutama yang berkaitan dengan pengujian dan sebagainya juga dibentuk menjadi Badan Layanan Umum.