• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

Nomor : SK.51/ VI -BPHA/ 2007

TENTANG

I ZI N PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN UNTUK KEGI ATAN

USAHA PEMANFAATAN HASI L HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

A.N. PT. BI NA BALANTAK UTAMA

DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

Membaca

Menimbang

:

:

Surat Direktur PT. Bina Balantak Utama No. 31/ RO-e/

BBU-E/ 3/ 2007 tanggal 13 Maret 2007 perihal Permohonan

Persetujuan I zin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan

Pengusahaan Hutan.

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.

40/ Kpts-I I / 1991 tanggal 16 Januari 1991, PT. Bina

Balantak Utama adalah perusahaan pemegang I UPHHK

pada hutan alam atas areal hutan seluas 325.300 Ha di

Provinsi Papua;

b.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : 13/ Kpts-I V/ 1996 tanggal 10 Januari 1996 dan

Keputusan Menteri Kehutanan No. SK. 2725/

MENHUT-VI / BRPHP/ 2006 tanggal 29 Mei 2006, Rencana Karya

Pengusahaan Hutan Yang Meliputi Seluruh Jangka

Waktu Pengusahaan Hutan (Sementara) dan Rencana

Kerja Lima Tahun Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu Pada Hutan Alam Ke I V (2006-2010) atas nama

PT. Bina Balantak Utama telah disetujui dan disahkan;

c.

bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kehutanan

Provinsi Papua Nomor KEP-522.1/ 1675 tanggal 29

Desember 2006, PT. Bina Balantak Utama

mendapatkan Pengesahan Rencana Kerja Tahunan

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam

Tahun 2007 atas areal seluas 4.935,10 Ha dengan

target produksi 93.056,43 m3 di atas areal kerjanya;

d.

bahwa untuk merealisasi target yang telah ditetapkan

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua sebagaimana

Butir c di atas, maka diperlukan peralatan guna

mendukung kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan

pada hutan alam atas nama PT. Bina Balantak Utama;

(2)

e.

bahwa berdasarkan Pasal 50 ayat (3) huruf j dan k

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan disebutkan bahwa setiap orang dilarang

membawa alat-alat berat yang lazim digunakan untuk

mengangkut hasil hutan dan alat-alat yang lazim

digunakan untuk menebang, memotong, atau

membelah pohon didalam kawasan hutan tanpa izin

pejabat yang berwenang;

f.

bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (1) Keputusan Menteri

Kehutanan No. 428/ KPTS-I I / 2003, Direktur Jenderal

Bina Produksi Kehutanan menerbitkan I zin Pemasukan

dan Penggunaan Peralatan yang berkaitan dengan

kegiatan I UPHHK dan I PK;

g.

bahwa berdasarkan penilaian administrasi oleh

Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam, yang

berupa pemenuhan kelengkapan persyaratan dan

perhitungan kebutuhan optimal peralatan PT. Bina

Balantak Utama, yang bersangkutan telah memenuhi

syarat untuk dapat diberikan izin pemasukan dan

penggunaan peralatan;

h.

bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka

dipandang perlu menerbitkan I zin Pemasukan dan

Penggunaan Peralatan untuk kegiatan usaha

pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam A.n.

PT. Bina Balantak Utama dengan Keputusan Direktur

Jenderal Bina Produksi Kehutanan.

Mengingat

: 1.

Undang Nomor 41 Tahun 1999 Jo.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004;

3.

Peraturan-Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004;

4.

Peraturan-Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007;

5.

Keputusan Presiden Nomor 187/ M Tahun 2004 Jo.

Nomor 171/ M Tahun 2005;

6.

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Jis. Nomor 62

Tahun 2005 dan Nomor 66 Tahun 2006;

7.

Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005, Jis Nomor 15

Tahun 2005, Nomor 63 Tahun 2005 dan Nomor 91

Tahun 2006;

8.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6887/

Kpts-I Kpts-I / 2002, Jis. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

10031/ Kpts-I I / 2002, Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor 59/ Kpts-I I / 2003;

9.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 428/ Kpts-I I / 2003;

10.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 382/

(3)

11. Peraturan...

11.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/

Menhut-I Menhut-I / 2005, Jis Nomor P. 17/ Menhut-Menhut-I Menhut-I / 2005, Nomor

P.35/ Menhut-I I / 2005, Nomor P.46/ Menhut-I I / 2006 dan

Nomor P.71/ Menhut-I I / 2006.

12.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/

Menhut-I Menhut-I / 2007.

Memperhatikan :

1.

Pertimbangan Teknis Kepala Dinas Kehutanan Provinsi

Papua No. 680/

207 tanggal 22 Februari 2007;

2.

Surat Pernyataan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua

tertanggal 22 Februari 2007, menyatakan bahwa

peralatan pengusahaan hutan an. PT. Bina Balantak

Utama yang dimohon sebanyak 2 (dua) unit belum

berada di lokasi penggunaan peralatan (wilayah kerja);

3.

Surat Pernyataan Direktur PT. Bina Balantak Utama No.

32/ RO-e/ BBU-DI RPH/ 3/ 07 tanggal 13 Maret 2007,

menyatakan bahwa alat sebanyak 2 (dua) unit yang

dimohonkan tersebut merupakan milik sendiri.

M E M U T U S K A N

:

Menetapkan :

PERTAMA

: Memberikan I zin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan

untuk kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada

Hutan Alam atas nama PT. Bina Balantak Utama di Provinsi

Papua dengan jumlah dan jenis peralatan sebagaimana

tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

KEDUA

: Peralatan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA

digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha

pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam sesuai

Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Nomor

KEP-522.1/ 1675 tanggal 29 Desember 2006, tentang

Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Tahun 2007 atas nama

PT. Bina Balantak Utama atas areal 4.935,10 Ha dengan

target produksi 93.056,43 m3 dan tidak dipergunakan untuk

keperluan lain.

KETI GA

:

Pemegang izin wajib :

1.

Melaksanakan penebangan ramah lingkungan (Reduced

I mpact Logging) sesuai surat edaran Direktur Jenderal

Pengelolaan Hutan Produksi No. 274/ VI -PHA/ 2001

tanggal 23 Pebruari 2001;

(4)

2.

Menyampaikan laporan bulanan penggunaan peralatan

kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada

Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan c.q. Direktur

Bina Pengembangan Hutan Alam, Kepala Dinas

Kabupaten/ Kota dan Kepala Balai Pemantauan

Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVI I Jayapura;

3.

Melaporkan peralatan yang rusak atau yang tidak

digunakan lagi kepada Direktur Jenderal Bina Produksi

Kehutanan c.q. Direktur Bina Pengembangan Hutan

Alam, dengan dilampiri Berita Acara Pemeriksaan yang

dibuat oleh pemegang izin.

KEEMPAT

:

Setiap pelanggaran dan atau penyimpangan yang dilakukan

pemegang izin akan dikenakan sanksi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

KELI MA

: Kepala Dinas Provinsi dan Kepala Dinas Kabupaten

melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan Keputusan

ini.

KEENAM

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai

dengan tanggal 31 Desember 2007

Salinan seseuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum dan Humas,

Hari Budianto, SH,MH.

NI P. 080057821

Ditetapkan di : Jakarta

pada tanggal : 19 April 2007

Direktur Jenderal,

Ttd

Dr. I r. Hadi S Pasaribu, M.Sc.

NI P 080044005

Tembusan :

1.

Menteri Kehutanan Republik I ndonesia;

2.

Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan;

3.

I nspektur Jenderal Departemen Kehutanan;

4.

Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam;

5.

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional I V;

6.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua di Jayapura;

7.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sarmi di Sarmi;

(5)

LAMPI RAN KEPUTUSAN DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

Nomor

: SK.51/ VI -BPHA/ 2007

Tanggal

: 19 April 2007

DAFTAR JENI S PERALATAN YANG DI I ZI NKAN UNTUK DI MASUKKAN DAN

DI GUNAKAN DALAM KEGI ATAN USAHA PEMANFAATAN HASI L HUTAN KAYU PADA

HUTAN ALAM A.N. PT. BI NA BALANTAK UTAMA

Nomor

No

Jenis Merk dan Type Alat

Chassis Mesin Tahun

A. Peralatan Produksi

1.

Logging Truck Renault CBH 385

5178

83MO162575

-

B. Peralatan Pendukung

2.

Tug Boat Rungan I I

-

CAT 3406BDT

-

Jumlah

2 ( Dua) unit

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum dan Humas,

Hari Budianto, SH,MH.

NI P. 080057821

Direktur Jenderal,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ketentuan mengenai organisasi dan tata kelola PTS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Statuta masing-masing PTS yang ditetapkan dengan peraturan Badan

[r]

[r]

KPDT/VI/2012 tanggal 14 Juni 2012, dengan ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Satuan Kerja (Satker) Sekretariat Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal yang

Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam Sistem Informasi ASN, setiap Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memutakhirkan data

97 Berapa banyak kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen tetap dalam tiga tahun terakhir (judul PKM, lokasi, jumlah biaya, sumber biaya,

Kegiatan ini dapat berupa elaborasi / menjabarkan 8 standar nasional pendidikan menjadi berbagai standar lain yang mengatur berbagai aspek secara lebih rinci;4. merumuskan