BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perwujudan sistem pemerintahan yang baik (good govermance)
pembangunan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai
tujuan serta cita – cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu,
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Sejalan dengan hal tersebut sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan agar setiap Satuan Keraja Perangkat Daerah membuat Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan tetap berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
RENSTRA SKPD yang diatur dalam Perundang – Undangan tersebut memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat Indikatif.
dilaksanakan KP2T untuk mendukung pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bulukumba dimana program – program tersebut akan dibiayai oleh APBD Kabupaten Bulukumba.
Renstra KP2T 2011 – 2015 sebagai pedoman, landasan dan referensi dalam menetapkan skala prioritas RENJA SKPD dan kemudian dituangkan dalam APBD.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, maka dalam rangka perwujudan tugas pokok dan fungsi serta akuntabilitas kinerja KP2T Kabupaten Bulukumba secara efektif dan efisien disusun dalam Rencana Strategis tahun 2011 – 2015 yang menuntut visi, misi, tujuan dan strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dalam pelaksanaannya mengacu pada visi dan misi yang telah disepakati.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis SKPD KP2T Kabupaten Bulukumba
Tahun 2011-2015, dengan maksud sebagai pedoman bagi KP2T
Kabupaten Bulukumba dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai lembaga teknis daerah yang melaksanakan amanah Program
Pelayanan Perizinan Terpadu di Kabupaten Bulukumba.
2. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dalam penyusunan RENSTRA KP2T
Kabupaten Bulukumba, yakni :
a. Memberikan pemahaman kepada perencana terhadap perubahan
– perubahan yang terjadi, untuk melakukan perencanaan strategis
sesuai dengan Visi dan Misi perencanaan pembangunan.
b. Menentukan arah perencanaan pembanguan sesuai dengan
dinamika pembangunan yang terjadi.
c. Menyatukan perencanaan masyarakat dengan perencanaan
d. Merumuskan kebijaksanaan dan program perencanaan
pembanguan daerah untuk dioperasionalkan melalui kegiatan –
kegiatan tiap seksi.
e. Merumuskan kegiatan – kegiatan bidang perencanaan
pembangunan, untuk mencapai kinerja bagi pencapaian tujuan dan
sasaran KP2T Kabupaten Bulukumba.
C. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis SKPD BPPKB
Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 – 2015 yaitu :
1. Undang – undang Nomor 28/1999 Tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang – undang Nomor 17/2003 Tentang Keuangan Negara (LNRI
Tahun 2003 Nomor 47, TLNRI Nomor 4287);
3. Undang – undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, TLN RI Nomor
4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
5. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan
Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 4437);
6. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran
7. Undang – undang Nomor 17/2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025 (TLN RI
Nomor 4700);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
dan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587);
9. Peraturan Presiden Repoblik Indonesia No. 27 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;
10. Permendagri 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah Perubahan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 10 Tahun 2005
tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Kabupaten Bulukumba (LD Tahun 2005 Nomor 10 seri
C);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 11 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga
Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba (LD Kab.
Bulukumba Nomor 11 seri D);
13. Peraturan Bupati Nomor 16 / III / 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bulukumba Tahun 2005
– 2010;
14. Peraturan Bupati Nomor 5 / III / 2008, Tanggal 25 Maret 2008 Tentang
Pokok – pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 52 / IX / 2008 tentang Tugas
Pokok, Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Uraian Kegiatan pada
D. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Sesuai dengan amanah Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang sistem perencanaan pembangunan Nasional, dokumen
perencanaan pembangunan di daerah meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD,
Renstra SKPD dan Renja SKPD.
Renstra SKPD yang merupakan salah satu dokumen yang disusun
dengan berpedoman pada RPJM Daerah, Renstra SKPD memuat Visi,
Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Indikatif yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan RPJM Daerah.
Renstra yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi satuan kerja
perangkat daerah kemudian menjadi acuan penyusunan RKP Daerah
Tahunan. Renstra SKPD tersebut kemudian dijabarkan kedalam Renja
SKPD oleh Dinas / Badan dan selanjutnya dituangkan dalam RAPBD.
Untuk lebih jelasnya hubungan Renstra SKPD dengan dokumen
[image:5.595.112.512.478.673.2]perencanaan lainnya, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar. 1 Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
RPJP Nasional
RPJP Daerah
RPJM Daer ah
RKP
Daerah RAPBD APBD
RENST RA SKPD
RENJA SKPD
RINCIAN SKPD RKA
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan, memuat tentang Latar Belakang, Maksud dan
Tujuan, Landasan Hukum, Hubungan Renstra SKPD dengan
Dokumen Perencanaan Lainnya, dan Sistematika Penulisan.
Bab II Tugas dan Fungsi SKPD, memuat tentang Struktur Organisasi,
Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan, Tugas dan Fungsi.
Bab III Gambaran Umum Kondisi Daerah, memuat tentang Gambaran
Umum Masa Kini, Permasalahan Pokok Kabupaten Bulukumba,
Analisis Lingkungan Strategi KP2T, Kondisi yang Diinginkan dan
Proyeksi Kedepan.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan Kebijakan, berisi Visi dan Misi
SKPD, Tujuan Strategi dan Kebijakan.
Bab V Program dan Kegiatan memuat Program dan Kegiatan Lokalitas
Kewenangan SKPD, Program dan Kegiatan Lintas SKPD, dan
Program Kegiatan Kewilayaan.
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI SKPD
A. STRUKTUR ORGANISASI
Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Bulukumba dibentuk
berdasarkan :
1. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125) sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang – undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 4844);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Unit
Pelayanan Perizinan Terpadu;
4. Peraturan Presiden RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan
terpadu satu Pintu di Bidang penanaman Modal;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 11 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga
Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba (LD Kab.
Bulukumba Nomor 11 seri D);
Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Perizinan (KP2T) Kabupaten
Bulukumba berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten
Bulukumba No. 11 Tahun 2008, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor
yang bertanggung jawab kepada Bupati Bulukumba melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten Bulukumba.
KP2T mengkoordinasikan perumusan dan pengelolaan kebijakan
melalui kerja sama dengan unit kerja terkait dalam wilayah Kabupaten
Bulukumba. Selain dari pada itu KP2T berkewajiban mengusahakan dan
mengintegrasikan keterpaduan pengelolaan perizinan daerah Kabupaten
Bulukumba melalui penyelenggaraan fungsi koordinasi yang baik dan
berkesinambungan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diemban
KP2T, maka terdapat struktur organisasi sebagai berikut :
1. Kepala Kantor
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi – Seksi terdiri dari :
3.1. Seksi Pelayanan dan Proses Perizinan
3.2. Seksi Data dan Pelaporan
3.3. Seksi Pengaduan dan penyuluhan
B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
Jumlah sumber daya aparatur yang ada pada KP2T Kabupaten
Bulukumba belum memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi organisasi KP2T Kabupaten Bulukumba. Sesuai data Sub
Bagian Tata Usaha pada tahun 2010 menunjukkan sebanyak 28 orang
PNS terdiri dari Golongan IV sebanyak 1 orang, Golongan III sebanyak 13
orang, dan Golongan II sebanyak 14 orang . Jumlah tersebut di atas
menurut jabatannya terdiri dari Jabatan Struktural 5 orang dan jabatan
fungsional umum (staf) 23 orang.
Dari segi kualitas, dengan menggunakan tolok ukur pendidikan
formal dan mempertimbangkan tuntutan kompetensi pegawai dalam
menangani bidang tugasnya, maka masih perlu dilakukan peningkatan
kualitas. Dari 28 orang PNS, tingkat Pendidikan S1 sebanyak 14 orang (5
%) , D.III Sebanyak 1 orang (0,35 %) dan SLTA sebanyak 13 orang (4,64
%) . Untuk menunjang tugas pokok dan fungsi maka diperlukan sarana
yang dimiliki, maka masih perlu penambahan sarana perlengkapan dan
penyelesaian bangunan kantor yang sampai saat ini belum rampung
karena tidak adanya terbatasnya dana yang diberikan.
C. Tugas Dan Fungsi
Kedudukan KP2T dalam pemerintahan Kabupaten Bulukumba
adalah unsur pelaksana tekhnis dalam menunjang penyelenggaraan
Pemerintah Daerah. Lembaga ini dipimpin oleh seorang kepala Kantor
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah yang bertugas melaksanakan kewenangan Otonomi
Daerah dalam Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan secara
terpadu. Oleh karena itu hubungan KP2T dengan unit kerja dalam lingkup
pemerintahan daerah Kabupaten Bulukumba adalah hubungan Koordinasi
dalam memberikan kontribusi nyata untuk penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
Dalam penyelenggaraan tugas tersebut KP2T Kabupaten
Bulukumba mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Menentukan arah program/kegiatan sesuai dengan dinamika
pembangunan yang terjadi.
2. Mengkoordinasikan perumusan Rencana Strategis Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Bulukumba
3. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan agar terciptanya sinkronisasi
dan intergrasi kebijakan pemerintah dalam lingkup dan kewenangan
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bulukumba;
4. Mengkonsultasikan dan mengkoordinasikan program dan kegiatan
dengan Pemeritah Pusat dan Propinsi dalam rangka terciptanya
keselarasan program dan kegiatan antar tingkatan pemerintahan
Dengan melihat tugas dan fungsi yang diemban oleh KP2T
Kabupaten Bulukumba maka KP2T Kabupaten Bulukumba merupakan
salah satu lembaga yang memegang peranan yang sangat penting dalam
proses pembangunan Kabupaten Bulukumba, khususnya dalam
BAB III
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba sampai dengan akhir
tahun 2009 dapat dikatakan berhasil, hal ini terlihat apabila diukur dari
indikator agregat dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)
tahun 2009 dan laporan Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang
mempunyai tugas pokok sebagai kantor yang mempunyai kewenangan
melakukan perencanaan di daerah, secara umum kinerja KP2T dapat
dikatakan berhasil dengan memperhatikan indikator Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah (LAKIP). Untuk lebih jelasnya kondisi daerah
Kabupaten Bulukumba dilihat dari tugas pokok KP2T sebagai berikut :
1. Seksi Pelayanan dan Proses Perizinan
Seksi Pelayanan dan Proses Perizinan merupakan bagian dari
Kantor pelayanan Perizinan Terpadu yang mempunyai peranan
penting dalam melayani masyarakat khususnya dalam penerbitan izin
.
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu yang dulunya adalah Badan
Promosi Penanaman Modal dan Perizinan , berdasarkan SK
pelimpahan kewenangan penerbitan izin Nomor 15 /VII/2007 yakni
mengelolah 5 (lima) jenis izin. Namun realisasi izin pada tahun 2007
belum ada karena pengoperasiannya berjalan secara efektif nanti
Izin yang diterbitkan tersebut adalah :
1. Izin Tempat Usaha/Izin Gangguan HO-SITU
2. Surat Izin Usaha perdagangan (SIUP)
3. Tanda Daftar Industri (TDI)
4. Izin Trayek
5. Izin penutupan Jalan
Kelima jenis izin ini adalah retribusi daerah yang merupakan
sumber pendapatan asli daerah (PAD). Pendapatan yang bersumber
dari daerah sendiri adalah pendapatan asli daerah yang diupayakan
ataupun dihasilkan melalui berbagai bentuk pungutan kepada
masyarakat. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan jenis
pendapatan yang secara langsung dikelola oleh SKPD selaku
perangkat daerah otonom pada lingkup Pemerintah Kabupaten
Bulukumba. Beberapa jenis izin penerimaan yang dikategorikan
kedalam Pendapatan Asli Daerah adalah pajak daerah, retribusi
daerah,hasil perusahaan daerah dan lain –lain pendapatan asli
daerah.
2. Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pelaporan, pengelolaan
Pandapatan Asli Daerah selama periode tahun 2008 cukup
memuaskan yakni dari target PAD sebesar Rp. 263.820.000,-
realisasinya mencapai Rp. 261.135.500,- atau 98,98 %. Hal ini dapat
Tabel 1
Realisasi Pendapatan Asli Daerah T.A. 2008
N
O
URAIAN TARGET Rp. REALISASI Rp. Bertambah(berkurang) Rp. % 1 2 3 4 5 6 Izin Tempat Usaha/HO-SITU
S I U P
Tanda Daftar Industri (TDI) Izin Trayek Izin Penutupan Jalan Leges 177.000.000 29.025.000 1.430.000 39.510.000 2.420.000 14.435.000 183.008.000 25.355.000 1.593.000 39.285.000 2.130.000 9.784.500 6.008.000 (3.690.000) 163.000 (225.000) (290.000) ( 4.650.500) 103,39 87,29 111,40 99,43 88,02 67,78
Total PAD 263.820.000 261.135.500 (2.682.500) 98,98
Sumber : hasil realisasi PAD Tahun 2008
Selanjutnya Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari retribusi
daerah daerah yang dan lain-lain pendapatan asli daerah yang dikelola oleh
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu pada tahun 2009 bertambah dari 5 izin
menjadi 8 (delapan izin) sesuai dengan Peraturan Bupati Bulukumba Nomor
03/I/2009 tentang Pelimpahan Kewenangan Penerbitan Beberapa Izin.
Perkembangan target pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2009
Rp. 317.005.250,- dan mencapai Rp. 468.663.750,- atau peningkatan
[image:14.595.106.563.242.729.2]sebesar 147,84 %. Hal ini dapat digambarkan dalam tabel berikut :
Tabel 2
REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU T.A. 2009
N
O
URAIAN TARGET
Rp. REALISASI Rp. Bertambah(berkurang) Rp. % 1 2 3 4 5 6 7 8 Izin Tempat Usaha/HO-SITU
S I U P
Tanda Daftar Industri (TDI) Izin Trayek Izin Penutupan Jalan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) SIUJK Izin Usaha Pariwisata
Lain – lain
PAD yang
sah:
Leges 10.750.000 17.315.000 6.565.000
161,07
Total PAD 317.005.250 468.663.750 151.658.500 147,84
Sumber : Hasil Realisasi PAD KP2T Tahun 2009
[image:15.595.103.567.132.285.2]Perkembangan PAD pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu hanya dapat dilihat dari 2 tahun terakhir yaitu T.A 2008 dan T.A. 2009 karena pelimpahan kewenangan nanti di tahun 2007 akhir. Perkembangan target dan realisasi PAD tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3
PERKEMBANGAN TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU T.A. 2008 s/d 2009
No Tahun Anggaran
Target(Rp) Realisasi (Rp) Berlebih (berkurang) (Rp)
1 2 3 4 5
1
2
2008
2009
263.820.000
317.005.250
261.135.500
468.663.750
(2.684.500)
151.658.5
Sumber : Realisasi PAD KP2T
3. Seksi Pengaduan dan penyuluhan
Seksi Pengaduan dan penyuluhan mempunyai tugas menerima
pengaduan dari masyarakat serta memberikan penyelesaian atas
permasalahan masyarakat tersebut. Disamping itu , seksi ini juga
memberikan penyuluhan di sepuluh Kecamatan tentang proses pelayanan
B. Analisis Lingkungan Strategis KP2T Kab. Bulukumba
1. Lingkungan Internal
1.1. Kekuatan
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008
tentang Unit Pelayanan Perizinan Terpadu;
b. Peraturan Presiden RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang
Pelayanan terpadu satu Pintu di Bidang penanaman Modal;
c. Kualitas Sumber Daya Manusia yang cukup memadai pada
KP2T Kab. Bulukumba
d. Adanya fasilitas sarana dan prasarana yang cukup memadai
yang dimiliki untuk menunjang tugas-tugas KP2T Kab.
Bulukumba berupa gedung 1 unit, kendaraan roda 4
(empat), roda 2 (dua) 5 unit serta sarana dan prasarana
lainnya.
1.2. Kelemahan
a. Kualitas SDM yang rendah dengan orientasi kerja kepada
penyelesaian tugas berdasarkan Tupoksi saja
b. Efektifitas kerja akibat dari sistem reward yang lemah.
c. Fasilitas sarana dan prasarana yang kurang dapat
memberikan kenyamanan kerja (ruang kantor) dan mobile.
d. Terbatasnya jumlah tenaga staf yang ada
2. Lingkungan Eksternal
2.1. Peluang
a. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi
Daerah dan lembaga lain di Kabupaten Bulukumba dan
peraturan Bupati tentang pelimpahan kewenangan izin.
b. Adanya peraturan presiden yang menetapkan tentang
pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal
c. Adanya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi
Secara Elektronik yang biasa disingkat SPIPISE yang
merupakan system pelayanan Perizinan dan Nonperizinan
yang terintegrasi antara BKPM dengan Kementrian /LPND
yang memiliki kewenangan perizinan dan nonperizinan.
2.2. Ancaman
a. Adanya kebijaksanaan pemerintah yang menghapus biaya
penerbitan izin dan pelimpahan sebagian izin ke kecamatan.
b. Banyaknya beredar izin – izin palsu dalam masyarakat yang
dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
c. Image negative terhadap instansi public oleh masyarakat
d. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang prosedur
pelayanan perizinan
e. Adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah antara lain
perubahan dalam pembiayaan pembangunan yang membawa
konsekwensi pada target perencanaan yang ditetapkan.
Formulasi Strategi
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap kekuatan, kelemahan
dan ancaman dari Analisis SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya
dapat dimasukkan kedalam matrik SWOT sebagai maksud untuk
Pelayanan Perizinan Terpadu) Kabupaten Bulukumba yang sesuai
dengan lingkungan eksternal dan internal yang dihadapi.
FORMULASI STRATEGIS KP2T KABUPATEN BULUKUMBA
BERDASARKAN HASIL IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL
DAN EKSTERNAL SEBAGAI BERIKUT
PELUANG KEKUATAN KELEMAHAN
3. Peraturan Menteri
Dalam Negeri
Nomor 20 Tahun
2008 tentang Unit
Pelayanan Perizinan
Terpadu;
4. Peraturan Presiden
RI Nomor 27 Tahun
2009 tentang
Pelayanan terpadu
satu Pintu di Bidang
penanaman Modal;
5. Kualitas Sumber
Daya Manusia yang
cukup memadai
pada KP2T Kab.
Bulukumba
6. Adanya fasilitas
sarana dan
prasarana yang
cukup memadai
yang dimiliki untuk
a. Kualitas SDM yang
rendah dengan
orientasi kerja kepada
penyelesaian tugas
berdasarkan Tupoksi
saja
b. Efektifitas kerja akibat
dari sistem reward
yang lemah.
c. Fasilitas sarana dan
prasarana yang
kurang dapat
memberikan
kenyamanan kerja
(ruang kantor) dan
mobile.
d. Terbatasnya jumlah
menunjang
tugas-tugas KP2T Kab.
Bulukumba berupa
gedung 1 unit,
kendaraan roda 4
(empat), roda 2
(dua) 5 unit serta
sarana dan
prasarana lainnya.
PELUANG STRATEGIS
(SO)
STRATEGIS (WO)
a. Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun
2008 tentang
Organisasi dan
Tata Kerja
Inspektorat,
Bappeda,
Lembaga Taknis
Daerah dan
lembaga lain di
Kabupaten
Bulukumba dan
peraturan Bupati
tentang
pelimpahan
a. Peningkatan
pelaksanaan
pengelolaan
program Kantor
Pelayanan
Perizinan terpadu
b. Meningkatkan
koordinasi,
a.Peningkatan Kreatifitas
dan kualitas SDM
kewenangan izin.
b. Adanya peraturan
presiden yang
menetapkan
tentang pelayanan
terpadu satu pintu
di bidang
penanaman modal
c. Adanya Sistem
Pelayanan
Informasi dan
Perizinan Investasi
Secara Elektronik
yang biasa
disingkat SPIPISE
yang merupakan
system pelayanan
Perizinan dan
Nonperizinan yang
terintegrasi antara
BKPM dengan
Kementrian /LPND
yang memiliki
kewenangan
perizinan dan
sosialisasi dan
mengintegrasikan
kebijakan kedalam
Program
Pembangunan
Daerah
c. Memberikan
peluang
kerjasama antara
pemerintah dan
dunia usaha
b. Peningkatan kualitas
sarana dan
prasarana
penunjanng kerja
c. Meningkatnya
koordinasi antar
SKPD maupun dunia
nonperizinan.
TANTANGAN STRATEGIS(ST) STRATEGIS (WO)
a. Adanya
kebijaksanaan
pemerintah yang
menghapus biaya
penerbitan izin dan
pelimpahan
sebagian izin ke
kecamatan.
b. Banyaknya
beredar izin – izin
palsu dalam
masyarakat yang
dilakukan oleh
oknum yang tidak
bertanggung
jawab.
c. Image negative
terhadap instansi
public oleh
masyarakat
d. Kurangnya
pemahaman
a. Meningkatkan
pelimpahan
kewenangan izin
dari instansi teknis
ke KP2T untuk
mewujudkan
pelayanan
perizinan terpadu
satu pintu.
b. Menarik izin palsu
dan menggantinya
dengan izin yang
asli .
c. Memberikan
pelayanan yang
baik dan
transparan dalam
hal biaya
d. Memperbanyak
sosialisasi ke
masyarakat
masyarakat
tentang prosedur
pelayanan
perizinan
e. Adanya perubahan
kebijaksanaan
pemerintah antara
lain perubahan
dalam pembiayaan
pembangunan
yang membawa
konsekwensi pada
target
perencanaan yang
ditetapkan.
perizinan terpadu
Formulasi strategi dengan matriks di atas menggambarkan
alternative sekaligus yang dapat diberikan untuk KP2T Kabupaten
Bulukumba dengan berdasarkan internal dan eksternal yang dihadapi.
D. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi Kedepan ( 2011-2015)
Dengan mencermati dan menganalisa uraian sebelumnya maka
dapat dikemukakan bahwa ada beberapa masalah yang harus diatasi
Berkenaan dengan hal tersebut, maka dapat dikemukakan
kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan KP2T Kabupaten
Bulukumba sebagai berikut :
- Mewujudkan pelayanan perizinan yang cepat, mudah, transparan
dan pasti
- Bertambahnya pelimpahan kewenangan pengelolaan izin dari
instansi teknis yang mengelola izin kepada Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu
- Terwujudnya kepemilikan izin yang merata bagi setiap usaha yang
dikelola oleh masyarakat baik perorangan maupun badan usaha
- Meningkatnya iklim investasi yang kondusif
- Terwujudnya peningkatan berbagai usaha yang dikelola masyarakat
- Meningkatkan kepuasan masyarakat di dalam mendapatkan
pelayanan
Secara khusus kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan
berdasarkan Standar Pelayanan Minimum Program Pelayanan
BAB IV
VISI, MISI, NILAI, TUJUAN DAN SASARAN
A. Visi dan Misi SKPD
Adanya tantangan, persaingan dan tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang baik serta perubahan kondisi kedepan yang akan
dihadapi serta adanya kewenangan Daerah Kabupaten Bulukumba yang
luas, serta diantisipasi secara dini oleh instansi perencanaan Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bulukumba agar tetap eksis dan
unggul sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat. Untuk itu KP2T Kabupaten
Bulukumba perlu memiliki visi agar strategi program Pelayanan perizinan
yang disusun dan dihasilkan dapat menjawab berbagai permasalahan
pelayanan dan orientasi pada pencapaian hasil tuntutan kebutuhan
masyarakat.
Visi
“Mewujudkan pelayanan prima dalam mendukung
penyelenggaraan pemerintah daerah”
Untuk memudahkan memahami visi tersebut, maka pengertian
pelayanan prima adalah pelayanan perizinan yang cepat, mudah,
transparan dan pasti. Hal ini sangat mendukung dalam proses
pembangunan Kabupaten Bulukumba dengan Visi ;
“ Sejahterakan masyarakat Bulukumba dengan membangun
desa, menata kota melalui kemandirian local yang bernafaskan
Misi
Visi yang telah ditetapkan diatas akan dicapai kalau diimplementasikan
dalam bentuk misi KP2T Kabupaten Bulukumba dan hal itu harus dilakukan agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
Adapun misi KP2T Kabupaten Bulukumba yaitu :
1. Meningkatkan sarana dan prasaranan pelayanan
2. Meningkatkan kualitas SDM aparat pelayanan
3. Meningkatkan mutu dan kepuasan pelayanan
4. Meningkatkan koordinasi antar sektor dalam mendukung kelancaran
pelayanan
B. Nilai – Nilai
1. Koordinasi adalah upaya melakukan/integrasikan, menyerasikan dan
menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan yang saling
berkaitan, beserta segenap gerak langkah dan waktunya dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama.
2. Pelayanan adalah proses yang diberikan kepada masyarakat mulai
dari tahap pemberian informasi, pemrosesan sampai pada penerbitan
izin agar tercipta kepuasan kepada pemohon izin.
3. Transparansi adalah Kejelasan prosedur pelayanan yang berkaitan
dengan syarat, biaya dan waktu.
4. Responsif adalah Tanggap dalam merespon terhadap berbagai
keluhan, aspirasi maupun harapan masyarakat
5. Tanggungjawab adalah sikap keberpihakan sebagai wujud kepedulian
untuk menghindarkan atau meminimalkan kesalahan atau ketidak
puasan.
6. Kerjasama adalah kemampuan menjalin kerjasama untuk menggalang
kemitraan dengan semua kalangan dalam menjalankan tugas agar
7. Komitmen adalah membangun, mendorong dan memberikan
dukungan serta meningkatkan kepedulian semua pihak yaitu
pemerintah pusat dan provinsi, pemerintah kabupaten, swasta dan
masyarakat.
C. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat/investor dalam pelayanan
perizinan
3. Meningkatkan hak – hak masyarakat terhadap pelayanan perizinan
D. Sasaran
1 Terwujudnya pelayanan perizinan yang cepat, mudah, transparan dan
pasti
2 Mewujudkan kepemilikan izin yang dikelola masyarakat baik
perorangan maupun badan usaha
3 Meningkatnya berbagai bidang usaha yang dikelola masyarakat
4 Berkembangnya usaha masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas
perbankan.
5 Terwujudnya peningkatan iklim investasi yang kondusif
6 Mewujudkan kepuasan masyarakat di dalam mendapatkan pelayanan
BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN
Program dan kegiatan lokalitas kewenangan SKPD adalah
program yang dilaksanakan oleh KP2T baik yang dilaksanakan KP2T
sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain. Program dan lokalitas
kewenangan KP2T adalah sebagai berikut :
a. Program Penyederhanaan dan proses pelayanan perizinan
2) Pelayanan yang dilakukan menyesuaikan dengaan system
komputerisasi terbaru yang sesuai dengan standar operasional
pelayanan
3) Evaluasi pelaksanaan pelayanan
b. Program Penyusunan Data Base Perizinan
1) Melakukan pendataan obyek izin di 10 ( sepuluh ) kecamatan
2) Menyusun Data base Perizinan dari pendataan yang telah
dilakukan
3) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
c. Program peningkatan sosialisasi perizinan
1) Pelaksanaan kebijakan perizinan satu pintu di daerah
2) Pelatihan bagi pegawai KP2T untuk meningkatkan SDM
pelayanan
3) Sosialisasi kebijakan penghapusan izin serta prosedur
palayanan
BAB VI
P E N U T U P
Rencana Strategis (Renstra) SKPD Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu (KP2T)Kabupaten Bulukumba tahun 2011 – 2015 yang disusun
berdasarkan tugas pokok dan fungsi KP2T merupakan penjabaran dari
rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Bulukumba tahun
2005-2010, keberhasilannya sangat ditentukan oleh dukungan
aparat/personal, sarana dan prasarana, pembiayaan, dukungan serta
kerjasama dari berbagai pihak baik dari Pemerintah maupun swasta dan
masyarakat.
Renstra SKPD KP2T tahun 2011-2015 sebagai pedoman, landasan
dan refrensi dalam menyusun Rencana Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD) KP2T Kabupaten Bulukumba. Renstra SKPD KP2T ini
selanjutnya menjadi dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja
tahunan dan lima tahun kedepan.
Demikian Rencana Strategis SKPD ini disusun dan diharapkan seluruh
aparat/personil KP2T mempedomani pola kerangka penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja dimasa datang.
KEPALA KP2T
KAB. BULUKUMBA
Andi Sajuang, S.Sos
Pangkat : Pembina
N I P : 19560507 198501 1 003
KATA PENGANTAR
Undang – undang No. 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pambangunan untuk menghasilkan rencana – rencana
pembangunan bagi seluruh lembaga tinggi Negara, departemen dan lembaga
pemerintah non departemen dalam melaksanakan tugas – tugas
pembangunan di bidang atau sektornya masing – masing. Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk menjamin terciptanya
integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar fungsi pemerintah maupun
antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara efesien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu (KP2T) dalam upayanya meningkatkan kembali kegiatan pelayanan
perizinan , telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang menguraikan
mengenai strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dari
program-program yang telah ditetapkan, rencana kerja dan indicator
kinerjanya untuk kurun waktu 2011-2015. Selanjutnya berdasarkan Renstra
yang telah disusun, KP2T menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tahunan,
dimana pelaksanaan kegiatan tersebut memberikan focus dan arah dalam
rangka memenuhi misi – misinya, yaitu :
1. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan
2. Meningkatkan kualitas SDM aparat pelayanan
3. Meningkatkan mutu dan kepuasan pelayanan
4. Meningkatkan koordinasi antar sector dalam mendukung kelancaran
Harapan kami, Rencana Stragis KP2T Tahun 2011 – 2015 ini
dapat menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) dalam upaya peningkatan kinerja
KP2T.
Bulukumba, Januari 2011
Kapala KP2T,
Andi Sajuang, S.Sos
Pangkat : Pembina