• Tidak ada hasil yang ditemukan

2909141642 kantor perizinan renstra 2011 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2909141642 kantor perizinan renstra 2011 2015"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

( RENSTRA )

TAHUN 2011-2015

KANTOR PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

KABUPATEN PESISIR SELATAN

KANTOR PENANAMAN M ODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN PESISIR SELATAN

TAHUN 20 10

(2)

Renst ra KPMP2T Kab. Pesisir Selat an 2011-2015

DAFTAR ISI

Hal aman

Kat a Pengant ar . . . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . . 1

Daf t ar Isi . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . . BAB I : Pendahul uan .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . .. . . .. . . .. 1

1. 1. Lat ar Bel akang . . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. 2

1. 2. Maksud dan Tuj uan . . . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. .. . . .. . 3

1. 3. Landasan Hukum . . . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. 4

BAB II : Gambaran Pel ayanan SKPD . . .. . . .. . . 5

2. 1. Jenis Perizinan dan Perkembangan . . . .. . . ... . . .. . . .. . . . 6

2. 2. Real isasi Invest asi………. .. . . .. . . . .. . . ... . . .. . . . 7

BAB III : Isusu – Isu St rat egis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi. . . .. . . 9

3. 1. Isu-Isu St rat egis. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . .. . . .. 9

3. 2. Tugas Pokok dan Fungsi. . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. 11

BAB IV : Visi, Mot t o, Tuj uan dan Sasaran, St rat egis dan Kebij akan. . . .. . . 23

4. 1. Visi………. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. 23

4. 2. Misi . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . . ... . . 23

4. 3. Mot t o .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . 25

4. 4. Tuj uan . . . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . . 25

4. 5. Sasaran………. . 26

4. 6. St rat egis ………. . 27

(3)

K AT A PENGANT AR

Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011- 2015 yang merupakan tugas sektoral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015 sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015, guna merespon dan mengantisipasi perubahan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal. Perubahan lingkungan strategis tersebut diprediksi akan melatar belakangi beberapa perubahan skema-skema perencanaan dalam bentuk rencana kerja dan rencana anggaran pembangunan yang disusun berdasarkan penganggaran terpadu (unified budget) menurut klasifikasi organisasi, fungsi dan jenis belanja serta penyusunan program kerja yang berkesinambungan (sustainable program) berbasis kinerja, sehingga akan mewarnai penyusunan Rencana Strategis Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan.

Meskipun terjadi berbagai perubahan lingkungan strategis, perencanaan dan penerapan sistem penanaman modal dan pelayanan

perizinan selalu berpedoman kepada pendekatan kesisteman agar pembangunan perangkat keras (hardware) seiring, sejalan dan terpadu

dengan pembangunan perangkat lunak (software) serta pengembangan sumber daya manusia (brainw are). Selain itu perencanaan yang dilakukan harus tetap bersifat rasional (terukur secara kuantitatif), menyeluruh/komprehensif (mencakup semua aspek/subsistem) dan terpadu/integral (antar aspek/subsistem), mengikuti perkembangan (konstektual), antisipatif (responsif) serta berkelanjutan (berkesinambungan).

Demikian dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini disusun dan disiapkan yang sangat jauh dari kesempurnaan dan memerlukan koreksi dan perbaikan, terima Kasih.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Lat ar Belakang

Sesuai amanat Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa untuk menjamin kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien dan bersasaran maka diperlukan Perencanaan Pembangunan Nasional. Atas dasar fikiran itu maka Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan mencoba menyusun perencanaan program dan kegiatan yang penjabarannya dituangkan dalam suatu Rencana Strategis Kantor dan menjadi

pedoman kerja untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahunan. Untuk program kerja tahunan maka disusun suatu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) SKPD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015 yang harus diselaraskan dengan Visi dan Misi Kepala Daerah dengan memenuhi prinsip-prinsip teknokratis (strategis), demokratis dan partisipatif politis, perencanaan bottom up serta perencaaan top down dan Kepala SKPD berperan serta bertanggung jawab untuk menyiapkan rencana kerja SKPD tersebut.

Dalam undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dinyatakan bahwa Renja SKPD sebagai penjabaran Renstra SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun melalui partisipasi masyarakat, sehingga dengan demikian Renja Kantor Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan berfungsi menerjemahkan, mengoperasionalkan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan ke dalam program dan kegiatan Kantor sedemikian rupa, sehingga berkontribusi terhadap pencapaian tujuan dan capaian program Pemerintah Daerah secara keseluruhan dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum dalam Rencana Strategis Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan.

(5)

1.2. Maksud dan T ujuan

Adapun maksud penyusunan Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan yang memberikan arah kebijakan alokasi anggaran, strategi, arah kebijakan dan program serta kegiatan yang harus dipedomani dan dilaksanakan untuk jangka waktu lima tahun kedepan.

Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 – 2015 adalah untuk menjabarkan Rencana Makro Visi, Misi dan program Kepala Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2015.

1.3. Landasan Hukum

a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025;

d. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); f. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

(6)

g. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

i. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009

tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal; j. Permendagri No. 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan, Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

O. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025;

P. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2005 – 2025;

(7)

BAB II

GAMBAR AN PELAY ANAN SK PD

Dalam rangka peningkatan pelayanan perizinan di bidang penanaman modal, Pemerintah telah menetapkan kebijakan sesuai Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Jo Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Upaya ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan , mempercepat, penyederhanaan dan meringankan atau menghilangkan biaya pengurusan perizinan, sesuai dengan tuntutan mayarakat agar petugas pelayanan lebih brkualitas (servis excellence) dalam bingkai kepemerintahan yang baik (good governance). Peningkatan kualitas pelayanan harus dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan, harapan dan kepuasan mayarakat.

Hal tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah tentang pembentukan Kantor Pelayanan Perizinan terpadu Kabupaten Pesisir Selatan kemudian dirubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 12 Tahun 2010 tentang perubahan Nomenklatut Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Pesisir Selatan menjadi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan.

Kemudian yang menjadi kewengan Kantor Pelayanan Perizinan terpadu Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2009 dan Perubahan atas Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pelimpahan Kewengan di bidang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Pesisir Selatan, dengan jumlah perizinan dan non perizinan yang dilelola sebagai berikut :

1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) khusus usaha 2. Izin Tempat U saha (SITU) dan Izin Gangguan (HO) 3. Surat Izin U saha Perdagangan (SIUP)

4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

(8)

No. JENIS PERIZINAN 2010 2011 2012

1. SITU/HO 797 691 6u92

2. SIUP 661 650 579

3. TDP 616 670 639

4. TDI 63 58 37

5. TDG 7 11 3

6. IUI 5 - -

7. IMB 97 94 281

8. Rekomendasi Penelitian 271 224 463 Jumlah 2.517 2.398 2.055 5. Izin Usaha Industri (IUI),Tanda Daftar Industri (TDI)

6. Tanda Daftar Gudang (TDG)

7. Pemberian Rekomendasi Izin Penelitian /Survey

Dalam penyelenggaraanya Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 4 Tahun 2008 sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang penanaman modal .

2. Pelayanan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pelayanan investasi dan penanaman modal.

3. Pelayanan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Sesuai dengan kewenangan dan fungsi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Pesisir Selatan dapat kami tampilkan perkembangan dan penerbitan izin melalui Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan selama periode Tahun 2010-2012 sebagaimana table dibawah ini :

T abel 1.

Jenis Perizinan dan Perkembangan 2010-2012

Berdasarkan table diatas dapat digambarkan, bahwa perkembangan masyarakat Pesisir Selatan dalam pengurusan izin yang dilayani melalui Kantor pelayanan perizinan dan non perizinan di

(9)

No

.

T ahun

Sekt or Jumlah

(Rp)

Perdagangan

(Rp)

Indust ri

(Rp)

1 2010 106.916.166.900 75.060.000.000 180.701.166.900 2 2011 112.584.500.000 35.653.000.000 158.237.500.000 3 2012 99.371.000.000 66.206.000.000 165.577.000.000 Jml 429.293.561.900 186.458.750.000 624.478.311.000 Kabupaten Pesisir Selatan selama 3 (tiga) tahun terakhir, masih dalam perkembangan usaha kecil dan rumah tangga U MKM dan belum merupakan investasi berskala besar, hal tersebut dapat dilihat dalam perkembangan pengurusan Izin Usaha Industri (IU I), hanya 5 buah pada tahun 2010.

Kemudian dapat kami tampilkan perkembangan realisasi investasi di Pesisir Selatan melalui Kantor Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terapadu Kabupaten Pesisir Selatan dalam

periode Tahun 2010-2012 sebagai berikut :.

T abel 2.

Realisasi Investasi Tahun 2010-2012

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan, bahwa perkembangan investasi di Kabupaten Pesisir Selatan 3 (tiga) tahun tersebut, pada tahun 2011 pada sektor perdagangan terjadi peningkatan 5,6% sedangkan pada sektor industri terjadi penurunan sebesar penurunan 53,1% dibandingkan pada tahun 2010 disektor yang sama, dan pada tahun 2012 terjadi penurunan 11,3% pada sector perdagangan dan meningkat 86,2% ini dikarenakan izin usaha yang diterbitkan berlaku selama 3 (tiga) tahun dan sebagian dari pengusaha telah mendaftarkan usahanya pada tahun sebelumnya.

Terjadinya fluktuasi realisasi investasi disebabkan oleh faktor keamanan, politik, hukum dan sosial masyarakat, penyebab lainnya yang dirasakan dapat menghambat perkembangan investasi adalah

(10)

belum terpadunya pelayanan perizinan pada satu pintu, karena sebagian besar perizinan masih berada pada SKPD teknis.

Untuk mendorong peningkatan pertumbuhan investasi terutama investasi yang memerlukan fasilitas baik PMA maupun PMDN perlu dilakukan perubahan dalam pelayanan investasi Penanaman Modal dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Perbaikan peraturan dan kebijakan serta pelayanan perizinan oleh aparatur yang menangani penanaman modal.

2. Penyederhanaan pelayanan perizinan dibidang Penanaman Modal dengan Sistem SPIPISE.

3. Penyiapan data peluang investasi yang akurat sehingga dapat dikembangkan oleh investor.

4. Peningkatan promosi dan kerja sama yang lebih efektif.

5. Pemberdayaan kelembagaan instansi teknis dibidang Penanaman Modal

Untuk menarik investor ke Kabupaten Pesisir Selatan diperlukan kerja keras dan keterlibatan semua pihak terkait, karena Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai peluang untuk menarik investasi karena memiliki beberapa potensi sumber daya yang masih dapat dikembangkan dalam bentuk usaha yang prospektif dan diminati oleh pasar baik dalam maupun luar negeri. Potensi yang

dimiliki dan mempunyai keunggulan pada sektor pertanian, sektor kelautan dan perikanan, sektor pariwisata, sektor pertambangan

,sektor jasa dan perdagangan .

(11)

BAB III

ISU-ISU ST RAT EGIS BERDASARK AN

T UGAS POK OK DAN FUNGSI

3.1 Isu-Isu Strategis

Tantangan eksternal untuk menarik Investasi dalam Tahun 2010 dan tahun-tahun mendatang diperkirakan semakin berat. Pertama, tingkat daya saing Nasional masih rendah. Laporan Global Competitiveness Report 2010 yang diterbitkan World Forum (WEF) menempatkan Indonesia pada peringkat 54 dari 133 negara yang disurvei. Angka ini sedikit meningkat disbanding tahun sebelumya yang berada pada peringkat 55. Dibandingkan dengan Negara-Negara kawasan Asia Ternggara seperti Singapura (peringkat 3), Malaysia (peringkat 24), Thailand (peringkat 36), dan China (peringkat 29). Sementara peringkat kemudahan berusaha (easy of doing business) terbittan World Bank (2009) menempatkan Indonesia pada peringkat 122 dari 189 negara yang disurvei. Posisi Indonesia ini jauh di bawah Negara-negara sekawasan, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam. Laporan International Institute For Management Development (IMD) dalam World Competitiveness Yearbook Tahun 2010 menyatakan daya saing Indonesia menempati peringkat 41 dari 57, meningkat cukup tajam dibanding 2009 yang peringkat 51 dari 55 Negara.

Dalam rangka mengantisifasi isu-isu strategis perlu dilakukan langkah-langkah baik secara internal maupun eksternal sebagai berikut :

a. Kesatu adalah Daerah lain lebih siap dalam memfasilitasi investor. Dibandingkan dengan daerah tetangga seperti Riau dan Sumatera

Utara, Propinsi Sumatera barat masih belum optimal dalam penyelenggaraan penanaman modal.

b. Kedua adalah Infrastruktur provinsi lain lebih memadai. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pembangunan daerah tetangga terutama Riau dan Sumatera Utara lebih pesat dibandingkan Provinsi Sumatera Barat

(12)

c. Ketiga adalah kurang kepastian hukum dengan berlarutnya penyelesaian Ranperda Penanaman Modal dan lemahnya penegakkan hukum yang terkait dengan kinerja pengadilan niaga disamping itu, efisiensi peradilan dalam penyelesaian sengketa masih rendah dan

biaya untuk mendapatkan kepastian hukum dari peradilan di Indonesia relatif tinggi, dibandingkan negara-negara lain dikawasan Asia, peradilan di Indonesia termasuk lama dalam penyelesaian sengketa usaha.

d. Keempat adalah kurangnya insentif, termasuk insentif perpajakan, dalam menarik penanaman modal di Indonesia. Dibandingkan dengan negara-negara tetangga, insentif perpajakan di Indonesia relative tertinggal. Meskipun dengan tingkat pajak progresif yang diperkirakan relatif sama dengan negara-negara lain, sistem perpajakan di Indonesia tidak memberikan pembebesan pajak (tax holiday) untuk jangka waktu tertentu dan relatif tertinggal dalam memberikan kelonggaran pajak (tax allowances).

e. Kelima adalah ketidak pastian pertumbuhan ekonomi akibat krisis global dan dampak gempa berkekuatan 7,9 SR. Akibat krisis keuangan global dan dampak gempa tersebut perekonomian Pesisir Selatan sempat mengalami perlambatan dibandingkan daerah-daerah lain.

Peluang eksternal untuk investasi ke Pesisir Selatan masih

memungkinkan dalam pemanfaatan sumber daya dan peluang eksternalnya adalah kebutuhan dunia yang meningkat terhadap

produk perikanan ,kelautan, pariwisata, agro industri, energi dan pertambangan.

Adapun isu strategis yang mempengaruhi pengembangan investasi di Sumatera Barat adalah :

1. Masih adanya perbedaan persepsi terhadap pengertian investasi (antara pemerintah, legislative, swasta dan masyarakat).

2. Berbedanya data dan informasi potensi investasi yang ditawarkan dengan kenyataan di lapangan.

3. Minimnya dokumen perencanaan pendukung investasi (master plan, feasibility study, DED, Business plan).

4. Birokrasi yang berbelit-belit didalam perizinan penanaman modal.

(13)

5. Makin menguatnya tekanan internasional terhadap kelestarian lingkungan

6. Masyarakat belum banyak merasakan dampak positif investasi. Keenam isu tersebut di atas perlu segera dicarikan solusinya kalau kita ingin Pesisir Selatan dapat menarik investasi pada tahun tahun berikutnya.

3.2. Tugas Pokok dan fungsi.

Dengan adanya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PTSP ) setiap daerah membentuk kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, sesuai dengan hal tersebut maka Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan melahirkan Perda Nomor : 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan dengan nama Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal , kemudian berganti nomenklatur menjadi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir selatan No.12 Tahun 2010.

Adapun Struktur Organisasi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 33 Tahun 2010 sebagai berikut :

1. Kepala Kantor ( Esselon III/a.)

2. Kasubag Tata Usaha (Esselon IV/a.).

3. Kasi Promosi dan Kerjasama Investasi (Esselon IV/a.).

4. Kasi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi ( Esselon IV/a ) 5. Kasi Perizinan dan Non Perizinan ( Esselon IV/a ).

6. Kasi Informasi, Pengaduan Pemantauan dan Evaluasi.( Esselon IV/a ). Adapun tugas pokok dan fungsi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan dalam menyelenggarakan sebahagian kewenangan Pemerintah Daerah dalam

(14)

penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal

b. Pelayanan penunjang untuk kelancaran penyelenggaran Pemerintahan Daerah dibidang Pelayanan Perizinan terpadu dan Penanaman Modal;

c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal ; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

Adapun uraian tugas pokok dan fungsi Jabatan Struktural pada kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dengan rincian tugas sebagai berikut :

1. Kepala Kantor :

a. Merumuskan rencana dan program kerja Kantor baik rutin maupun anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi, serta sumber daya yang ada berpedoman kepada rencana strategis kantor sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b. Merumuskan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan pelayanan prizinan sesuai peraturan.

c. Mengoordinasikan kebijakan daerah di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu ke semua SKPD dan jajaran

pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah.

d. Menyusun sasaran pelaksanaan kegiatan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu sesuai dengan petunjuk dan ketentuan.

e. Mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang kepada kepala sub bagian dan para kepala seksi sesuai dengan beban tugas dan permasalahannya.

f. Melaksanakan koordinasi proses pelayanan perijinan kepada unsur- unsur satuan kerja perangkat daerah terkait yang mempunyai kewenangan untuk memberikan pelayanan perizinan.

g. Mengoordinasikan sub bagian dan para kepala Seksi dan bawahan, agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

(15)

h. Membina, memfasilitasi, mengevaluasi dan mengarahkan serta pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan perijinan terpadu.

i. Melakukan pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan untuk mengetahui perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut penyelesaiaannya.

j. Mendisposisi surat masuk sesuai bidang permasalahannya.

k. Menilai, menandatangani dan/atau memaraf persuratan dan dokumen lainnya sesuai dengan kewenangan menurut ketentuan. l. meneliti, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas di bidang

pelayanan perizinan terpadu sesuai kewenangan.

m. Memberikan data dan informasi mengenai situasi bidang penanaman modal pelayana perizinan terpadu serta memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah sebagai bahan dalam mengambil keputusan.

n. Memelihara dan mengupayakan peningkatan kinerja pegawai, disiplin, meningkatkan dedikasi, loyalitas dan kejujuran dalam

lingkungan kantor.

o. Mengendalikan pengelolaan keuangan, ketatausahaan dan perlengkapan kantor dan memberikan pembinaan dan bimbingan terhadap kelompok jabatan fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

p. Menghadiri rapat koordinasi dan rapat-rapat lainnya. q. Menerima arahan / petunjuk dari atasan.

r. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan sebagai pembinaan staf. s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

petunjuk dan arahan. 2. Kasubag Tata U saha :

a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan di bidang urusan umum, keuangan dan kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan mengumpulkan, mengarsipkan peratuan perundang-undangan bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu.

(16)

b. Menginventarisasi dan mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bidang urusan umum, keuangan dan kepegawaian, program sebagai pedoman pelaksanaan tugas serta menyiapkan petunjuk pemecahan masalah.

c. Menyusun rencana, program kerja baik rutin maupun anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha serta sumber daya yang ada berpedoman kepada

rencana strategis sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan memfasilitasi penyusunan anggaran pada seksi-seksi.

d. Mempelajari dan mengimplementasikan peraturan, kebijakan daerah, dan dasar hukum lainnya yang berkaitan dengan bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.

e. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan tugas.

f. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat kantor, pertemuan dan acara rutin keprotokolan dan acara resmi lainnya.

g. Melakukan usulan penetapan pelaksana, pengelola kegiatan dan bendahara kantor.

h. Mengendalikan surat masuk, keluar dan kearsipan.

i. Merencanakan kebutuhan barang dan perlengkapan serta melaksanakan pengendalian administrasi barang dan perlengkapan.

j . Menyiapkan bahan dan pelaksanaan administrasi, pengadaan, penyaluran, pemakaian, penggunaan dan penghapusan barang dan perlengkapan, penggunaan dan pemakaian barang inventaris, kendaraan dinas serta penggunaan gedung, pengaturan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan lingkungan serta rumah dinas.

k. Mengatur pelaksanaan penggunaan dan pemakaian barang inventaris dan perlengkapan.

l. Melakukan penyiapan bahan pembuatan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3).

m . Mengumpulkan, mengelola dan menyiapkan data kepegawaian.

n. Menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai, Karpeg, Taspen, Karis, Karsu, Askes dll.

o. Menyiapkan bahan mutasi dan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun, dan surat cuti pegawai.

(17)

p. Menyiapkan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan pegawai.

q. Mempersiapkan kebutuhan pegawai kantor.

r . Menyiapkan bahan perencanaan dan program kesejahteraan pegawai.

s. Menyiapkan absensi kehadiran pegawai dan mengoordinir kehadiran pegawai.

t . Menyiapkan bahan dalam rangka pengelolaan keuangan kantor dan perbendaharaan kantor berdasarkan peraturan perundang- undangan.

u. Mempersiapkan bahan dalam rangka menyusun anggaran kinerja kantor dan melakukan perubahan atau tambahan anggaran pendapatan dan belanja kantor sesuai dengan usulan masing-

masing bidang.

v. Mengoordinasikan pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pertanggungjawaban, pembukuan keuangan dan menyiapkan laporan hasil

w . Menyiapkan bahan serta memberikan pelayanan dalam rangka pemeriksaan keuangan.

x. Menyiapkan daftar gaji, tunjangan, honor pegawai, perjalanan dinas serta kesejahteraan pegawai.

y. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap bendaharawan dan pengelola keuangan kantor.

z. Menyiapkan dan memelihara dokumen keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

aa.Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja tahunan(Renja) dan lima tahunan (Renstra) bidang pelayanan perijinan terpadu

ä. Mengumpulkan dan mengelola data dalam rangka penyusunan rencana stratejik dan rencana kerja tahunan (Renja) kantor.

ö. Mengoordinasikan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) kantor.

aa.Mengumpulkan/menyiapkan dokumen dan memproses Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) bidang kepustakaan dan kearsipan.

(18)

bb.Menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kantor, bahan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj), bahan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) kantor, laporan tahunan dan Penetapan Kinerja kantor.

cc. Menandatangani dan/atau memaraf surat dan dokumen lainnya sesuai dengan kewenangan menurut ketentuan.

dd.Meneliti dan memaraf naskah dinas yang berkaitan dengan Sub Bagian Tata U saha dengan mempedomani data dan peraturan yang berlaku agar diperoleh konsep naskah yang benar.

hh.Mendistribusikan naskah dinas sesuai dengan arahan atasan.

ii. Membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha dengan memberi arahan sesuai dengan bidang dan permasalahannya.

j j . Memberi petunjuk, bimbingan kepada bawahan di lingkungan tata usa agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.

hh.Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut bidang tata usaha.

ll. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan sebagai pembinaan staf.

j j . Menyimpan dan memelihara berkas kerja, data dan dokumen menurut ketentuan.

nn.Menyusun, mengolah dan menyajikan data dalam bentuk laporan bulanan, triwulanan dan tahunan sebagai bahan monitoring dan evaluasi.

oo.Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

3. Kasi Promosi dan Kerja Sama Investasi.

a. Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan promosi dan kerjasama investasi sebagai pedoman dan landasan kerja.

b. Mengumpulkan dan mengolah data serta pedoman untuk penyusunan rencana kerja dan kegiatan.

(19)

c. Merumuskan konsep langkah kegiatan Seksi promosi dan kerjasama investasi berdasarkan Visi, Misi serta rencana kerja Seksi pada Kantor Penanaman modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai acuan kegiatan.

d. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di Seksi promosi dan kerjasama investasi.

e. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan tugas Seksi promosi dan kerjasama investasi.

f. Memberikan layanan informasi prosedur pelayanan umum dan perijinan.

g. Melaksanakan pemprosesan perizinan sesuai dengan kewenangan yang ada.

h. Melaksanakan penyusunan dan penataan Sistem Informasi penanaman modal di daerah.

i. Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan seksi sesuai bidang tugas dan permasalahannya.

j . Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar terjadi kerjasama yang baik.

k. Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf dalam rangka kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.

l. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan seksi promosi dan kerjasama investasi.

m . Menyelia pelaksanaan kegiatan seksi promosi dan kerjasama investasi sesuai dengan rencana dan realisasinya.

n. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi promosi dan kerjasama investasi untuk mengetahui perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut penyelesaiannya.

o. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Seksi promosi dan kerjasama investasi agar kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan dan rencana.

p. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.

q. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut urusan Seksi promosi dan kerjasama investasi.

(20)

r . Melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.

s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Kepala Seksi Pengolahan Data Dan Pengendalian Investasi

a. Mengumpulkan dan mengolah data serta pedoman untuk penyusunan rencana kerja dan kegiatan.

b. Merumuskan konsep langkah kegiatan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi serta sumber daya yang ada berpedoman kepada rencana strategis kantor sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

c. Menyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.

d. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan tugas seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.

e. Melaksanakan pengumpulan bahan dan data serta mempersiapkan data tentang pelaksanaan dan pelaporan perizinan.

f. Menyiapkan informasi perizinan dalam rangka pengembangan perizinan.

g. Melaksanakan penyusunan laporan hasil kegiatan perizinan. h. Mengoordinir tim survey guna penelitian teknis di lapangan sesuai

dengan dokumen permohonan izin. i.

j.

Melaksanakan koordinir dengan instansi teknis sesuai bidangnya. Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan seksi sesuai denga bidang tugas dan permasalahannya.

k. Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar terjadi kerja sama yang baik;

l. Memberikan petunjuk dan arahan kepada Staf dalam rangka kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.

m. Menyelia pelaksanaan kegiatan Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi sesuai dengan rencana dan realisasinya. n. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi

Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi untuk mengetahui

(21)

perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut penyelesaiannya.

o. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi agar kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan dan rencana.

p. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.

q. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.

r. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut urusan Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi. s. Melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai

masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.

t. Melaksankan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Kepala Seksi Perizinan Dan Non Perizinan

a. Mengumpulkan dan mengolah data serta pedoman untuk penyusunan rencana kerja dan kegiatan.

b. Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Seksi Perizinan dan Non Perizinan serta sumber daya yang ada berpedoman kepada rencana strategis kantor sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

c. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di Seksi Perizinan dan Non Perizinan.

d. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan tugas Seksi Perizinan dan Non Perizinan.

e. Menerima dan mengumpulkan pengaduan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan publik oleh pemerintah guna ditindak lanjuti daerah dan meneruskan ke Sekretaris Daerah Cq. Bagian Pemerintahan Umum.

f. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penelitian lapangan.

g. Mengkoordinir Front office dalam urusan penerimaan dan peneliti kelengkapan berkas permohonan izin.

(22)

h. Memberikan layanan informasi prosedur pelayanan umum dan perizinan.

i. Melaksanakan penetapan biaya kelayakan sesuai dengan tarif yang diatur Peraturan Daerah.

j . Melaksanakan pemprosesan perizinan sesuai dengan kewenangan yang ada.

k. Melaksanakan tata administrasi dan alur perizinan yang jelas dan transparan.

l. Menerbitkan dan menyerahkan izin yang sudah ditandatangani pejabat yang berwenang.

m . Melaksanakan penyusunan dan penataan Sistem Informasi penanaman modal di daerah.

n. Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan seksi sesuai bidang tugas dan permasalahannya.

o. Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar terjadi kerjasama yang baik.

p. Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf dalam rangka kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.

q. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan seksi Perizinan dan Non Perizinan.

r . Menyelia pelaksanaan kegiatan seksi pelayanan dan perizinan sesuai dengan rencana dan realisasinya.

s. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi Perizinan dan Non Perizinan untuk mengetahui perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut penyelesaiannya.

t . Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Seksi Perizinan dan Non Perizinan agar kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan dan rencana.

u. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.

v. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut urusan Seksi Perizinan dan Non Perizinan.

w . Melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.

(23)

x. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

6 Kepala Seksi Informasi, Pengaduan, Pemantauan Dan Evaluasi.

a. Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi sebagai pedoman dan landasan kerja.

b. Menyiapkan bahan dalam rangka penyelesaian/penyampaian jawaban pengaduan pelayanan publik dan perijinan.

c. Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait perihal penyelesaian pengaduan pelayanan publik dan perijinan.

d. Menyiapkan bahan kegiatan informasi dan promosi pelayanan perizinan didalam dan luar daerah.

e. Merancang dan mengembangkan sistem informasi pelayanan umum dan perizinan.

f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap layanan umum dan perizinan yang diberikan agar tidak menyimpang dari ketentuan.

g. menyiapkan bahan dalam rangka menyusun pedoman dan petunjuk teknis pelayanan perizinan.

h. membuat berita acara dan laporan hasil pelaksanaan penelitian di lapangan.

i. Melaksanakan sosialisasi kebijakan daerah di bidang pelayanan umum dan perizinan.

j . Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan Seksi sesuai bidang tugas dan permasalahannya.

k. Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar terjadi kerjasama yang baik.

l. Memberikan petunjuk dan arahan kepada Staf dalam rangka kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.

m . Menyelia pelaksanaan kegiatan Seksi Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan

(24)

dengan promosi dan kerjasama investasi sebagai pedoman dan landasan kerja.

n. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi untuk mengetahui perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut penyelesaiannya.

o. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Seksi Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi agar kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan dan rencana.

p. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan Seksi Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi.

q. memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.

r . Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut urusan Seksi Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi.

s. melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.

t . Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

(25)

BAB IV

VISI, MISI, MOT O, T UJUAN DAN SASAR AN, ST RAT EGI DAN K EBIJAK AN

4.1. VISI.

Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi juga merupakan suatu keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode Renstra SKPD sesuai dengan tugas fungsi SKPD sejalan dengan pernyataan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam RPJMD.

Visi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu tahun 2011-2015 dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta harapan-harapan (impian) yang ingin dicapai oleh Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan dengan rumusan Visi sebagai berikut :

T ERWUJUDNYA IK LIM INVEST ASI YANG K ONDUSIF SERT A PROFESIONAL DALAM PELAY ANAN MASY ARAK AT

Menjadikan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai tujuan investasi dengan pelayanan perizinan yang cepat, transparan dan akuntabel pada tahun 2015, harus didukung dengan kebijakan yang mendorong masuknya investasi serta adanya upaya-upaya pemerintah daerah untuk memberikan kemudahan berusaha kepada investor.

4.2 MISI.

Untuk mewujudkan visi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu ditetapkan misi yang merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan, misi juga merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas fungsi dalam rangka mewujudkan visi SKPD, misi yang telah ditetapkan adalah :

(26)

1. Menyiapkan Sarana dan Prasarana Pelayanan yang lebih baik dalam

Bidang Perizinan.

2. Meningkatkan Koordinasidan Integrasi dengan SKPD Teknis terkait

dalam proses pemberian Izin secara terus menerus dan berkesinambungan.

3. Menyelenggarakan teknis Pelayanan Terpadu dengan mudah, cepat

dan transparan.

4. Mempermudah masyarakat mengakses Informasi dalam layanan

satu pintu ( One Stop Service )

5. Mengembangkan dan mempromosikan potensi Daerah menjadi

potensi unggulan yang mampu menarik investor.

Misi yang telah ditetapkan di atas merupakan prioritas yang harus dicapai untuk pencapaian visi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal terutama dalam peningkatan investasi dan pemberian pelayanan yang prima kepada calon investor. Pencapaian misi tersebut ditindak lanjuti pula dengan membuat

peraturan daerah dan kebijakan yang jelas untuk mendukung dan menarik investor untuk berinvestasi di Pesisir Selatan.

Dalam menarik minat investor untuk berinvestasi diperlukan pula informasi dan didukung oleh promosi yang tepat sasaran serta

dilakukannya kerja sama investasi dengan para investor baik didalam maupun luar negeri serta kerja sama dengan provinsi tetangga dan negara lain.

Mendukung semua kegiatan investasi, optimalisasi tugas dan fungsi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dan serta penguatan kelembagaan perlu dilakukan segera, sehingga peran organisasi akan lebih terlibat dengan jelas sebagai badan koordinasi. Peningkatan SDM terus dilakukan karena tuntutan pelayanan yang menyangkut ilmu pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan maupun dengan mengikuti pemagangan di BKPM dan perusahaan swasta.

(27)

4.3 MOT T O

Untuk mendorong terujudnya Visi dan Misi tersebut perlu disusun kata-kata yang dapat memberikan semangat, baik kepada pemberi maupun penerima pelayanan dengan membuat motto atau pun slogan.

Adapun motto/ slogan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut :

MUDAH, T RANSPARAN, CEPAT DAN PAST I

Maksud dari motto/slogan tersebut adalah :

1. Mudah, proses sederhana, tidak berbelit-belit dan dapat dilakukan langsung tanpa perantara.

2. Transparan, terbuka, ada kejelasan tentang persyaratan, prosedur dan biaya.

3. Cepat, efisien waktu, dan ada kejelasan batas waktu penyelesaiannya.

4. Pasti, ada kepastian hukum dan keabsahan, standar biaya dan tanggung jawab.

4.4 T UJUAN

Penetapan tujuan organisasi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu berdasarkan kepada pernyataan misi yang telah dirumuskan. Tujuan akan menggambarkan sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan dalam periode perencanaan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan, tujuan yang ditetapkan mengacu kepada visi dan misi serta berdasarkan kepada isu-isu yang dapat mendorong pengembangan investasi, tujuan yang telah dirumuskan adalah :

1. Meningkatkan koordinasi, pelayanan, pembinaan dan pengendalian penanaman modal serta perumusan kebijakan yang mendukung investasi.

(28)

2. Meningkatkan pelaksanaan promosi dan kerjasama investasi yang efektif.

3. Meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan pada masayarakat berdasarkan prinsip tranparansi dan akuntabilitas.

Tujuan yang telah dirumuskan di atas harus konsisten dengan tugas pokok dan fungsi serta searah dengan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka merealisasikan misi.

4.5. SASARAN.

Pencapaian tujuan dijabarkan dalam sasaran yang ditentukan baik dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif yang ingin dicapai suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan seperti dalam jangka waktu tahunan atau semester. Sasaran yang dicapai oleh Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah : 1. Jumlah Investasi dan Penerbitan Izin pada Kantor Penanaman

Modal dan Pelayanan Peerizinan Terpadu Kab.Pesisir Selatan :











Jumlah Izin Prinsip yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 18 Izin Prinsip (IP) dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 50 Izin Prinsip.

Jumlah Izin Lokasi yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 3 Izin Lokasi dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 10 Izin Lokasi.

Jumlah Izin SITU/HO yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 2280 Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 3.000 Izin.

Jumlah Izin SIUP yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 1.890 Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 4.000 Izin.

Jumlah Izin TDP yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 1.925. Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 4.000 Izin.

(29)







Jumlah Izin TDI yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 158.. Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 250. Izin.

Jumlah Izin IUI yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 5 Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 10. Izin.

Jumlah Izin IMB yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 472. Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 700. Izin.

Jumlah Investasi sampai akhir tahun 2012 Rp. 624.478.311.000,- dan diperkirakan Investasi sampai akhir Tahun 2015 Rp 1,5 T.

Dalam pencapaian sasaran diatas diperlukan koordinasi dengan semua pihak baik dengan pemerintah, instansi Teknis Terkait Propinsi, kabupaten/kota dan dunia usaha.

4.6 ST RAT EGI.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan dalam Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2011sampai dengan 2015 perlu disusun strategi yang merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya- upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan, program operasional dan kegiatan atau aktivitas dengan memperhatikan

sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi yang akan mempengaruhi implementasi strategi. Strategi yang telah dirumuskan adalah :

1. Penciptaan iklim yang kondusif dalam pengembangan penanaman modal

2. pemberian kepastian dalam berusaha.

3. Penataan sistem promosi dan kerjasama penanaman modal yang tepat sasaran.

4. Pemberian informasi yang akurat tentang potensi dan peluang penanaman modal.

(30)

4.7 K EBIJAK AN

Untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan dalam Rencana Stratejik Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2011 sampai dengan 2015 didukung dengan suatu kebijakkan yang tepat sebagai pedoman dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan, kebijakkan yang telah dirumuskan adalah :

1. Merancang Peraturan Daerah Dan Kebijakkan Yang Mendorong Pengembangan Investasi.

2. Melaksanakan Sistem Promosi Yang Efektif dan Penataan Kerjasama Investasi.

3. 4. 5.

Melakukan Analisa Potensi Sumberdaya untuk Menetapkan Peluang Dan Prioritas Investasi.

Menyatukan semua perizinan yang dikelola daerah dalam Satu Pintu.

Menyederhanakan prosedur dan persyaratan perizinan guna memudahkan calon investor untuk menanakan modal.

Kebijakan ini harus dijalankan sebagai komitmen organisasi karena kebijakkan akan berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

(31)

BAB V

PENUT UP

Dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini merupakan dokumen perencanaan yang menjadi acuan bagi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan Perizinan dan non perizinan Penanaman Modal tahun 2011-2015. Dokumen ini selain berisi rencana kegiatan-kegiatan Kantor Perizinan juga menggambarkan besarnya anggaran yang dibutuhkan. Renstra mencakup berbagai indikator kinerja yang merupakan ukuran keberhasilan dari pencapaian rencana yang sudah dirumuskan tersebut.

Dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini disusun dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan berbagai faktor yang bersumber dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa substansi pada dokumen tersebut tidak dapat mengalami perubahan. Penyusunan dokumen renstra didasari oleh kesadaran bahwa lingkungan stratejik bersifat sangat dinamis, sehingga selalu terbuka kemungkinan bagi proses perubahan dalam dokumen Renstra. Dalam konteks dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini, perubahan tersebut juga masih dimungkinkan untuk proses penyesuaian dalam lingkungan strategic Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan dalam kurun waktu 2011-2015.

Demikianlah Dokumen Renstra ini disusun, dan disadari masih banyak kelemahan dan kekurangan-kekurangan data , kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi peningkatan pelayanan umum kepada masyarakat.

Gambar

Tabel 2. Realisasi Investasi Tahun 2010-2012

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal tiga belas bulan Agustus tahun dua ribu dua belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini, Panitia Pengadaan Barang di Lingkungan

[r]

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rumah pascakolonial (bagi) terjajah dalam cerpen vonis untuk jago bom karya Esti Nuryani Kasam adalah adalah bentuk kontruksi

Hasil penelitian ini menunjukkan besarnya nilai p (0,000) lebih kecil dari 0,05 sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi bermain game online dengan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Ana

Penetapan pemberian fasilitas, kemudahan dan/atau insentif penanaman modal diberikan berdasarkan kriteria pertimbangan bidang usaha antara lain: kegiatan

[r]

Para calon mahasiswa yang akan mengikuti Program pendidikan Doktor ini, pada tahap awal adalah para lulusan Program 1agister bidang Ilmu Teknologi Informasi*Ilmu "omputer atau