• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Nilai Tukar Rupiah terhadap $Us Menggunakan Deret Waktu Hidden Markov Dua Waktu Sebelumnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemodelan Nilai Tukar Rupiah terhadap $Us Menggunakan Deret Waktu Hidden Markov Dua Waktu Sebelumnya"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JMA, VOL. 8, NO.1, JULI, 2009, 47-56 47

47

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US

MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV

DUA WAKTU SEBELUMNYA

B. SETIAWATY, S. F. NIKMAH, DAN N. K. KUTHA ARDANA

Departemen Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

Jl Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Indonesia

Abstrak. Perilaku nilai tukar Rupiah terhadap $US dari tahun 1998 sampai dengan 2008 dicoba dimodelkan dengan menggunakan deret waktu Hidden Markov dua waktu sebelumnya. Pendugaan parameter model dilakukan menggunakan Metode Maximum Likelihood dan pendugaan ulang menggunakan metode Expectation Maximization. Hasil yang diperoleh cukup baik karena sudah menggambarkan secara umum perilaku nilai tukar Rupiah. Galat antara nilai harapan dengan nilai sebenarnya relatif cukup kecil.

Kata kunci: Rantai Markov, Hidden Markov, Deret waktu Hidden Markov, Metode Expectation Maximization.

1. PENDAHULUAN

Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap $US tidak saja dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, tetapi juga oleh hal-hal lain seperti, situasi politik dalam negeri, pergantian pemerintah, perubahan kebijakan pemerintah dan situasi keamanan. Perubahan nilai tukar Rupiah terhadap $US dari waktu ke waktu sangat tidak beraturan dengan fluktuasi yang beragam. Gambar 1.1. menunjukkan fluktuasi nilai tukar Rupiah dari Februari 1998 sampai dengan Januari 2008.

Untuk memodelkan perilaku nilai tukar Rupiah tersebut, Setiawaty dan Sari (2005) menggunakan model Hidden Markov Elliot et. al. (1995) untuk

(2)

48 B. SETIAWATY, S. F. NIKMAH, DAN N. K. KUTHA ARDANA

menjelaskan perilaku nilai tukar Rupiah terhadap $US. Diasumsikan bahwa nilai tukar rupiah dibangkitkan oleh proses pengamatan yang hanya dipengaruhi oleh proses penyebab yang merupakan rantai Markov yang tidak diamati. Hasil yang diperoleh tidak cukup baik, hal ini ditunjukkan oleh galat nilai sesungguhnya dan nilai harapan yang cukup besar dan berfluktuasi.

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106 113 120 R u p iah p e r U S D o lla r

Waktu per Bulan (Februari 98 - Januari 08)

Gambar 1.1. Rata-rata nilai Tukar Rupiah terhadap $US Tahun 1998 s/d 2008 Sumber Data: www.bankofcanada.ca (24 Januari 2008)

Setiawaty dan Hirasawa (2006) memperbaiki model Setiawaty dan Sari (2005) dengan menggunakan deret waktu hidden Markov. Pada model ini diasumsikan bahwa nilai tukar Rupiah dibangkitkan oleh proses pengamatan yang tidak hanya dipengaruhi oleh proses penyebab yang merupakan rantai Markov yang tidak diamati, tetapi juga dipengaruhi oleh nilai tukar sebelumnya, sehingga membentuk suatu deret waktu (time series). Hasil yang diperoleh cukup baik dan sudah menggambarkan perilaku nilai tukar Rupiah, tetapi galat yang diperoleh masih cukup besar.

Setiawaty dan Santoso (2008) mencoba memodelkan perubahan nilai tukar Rupiah terhadap $US menggunakan model deret waktu hidden Markov satu waktu sebelumnya. Pada model ini diasumsikan bahwa nilai tukar Rupiah saat ini dipengaruhi oleh proses penyebab saat ini dan satu waktu sebelumnya, serta nilai tukar sebelumnya. Hasil yang diperoleh lebih baik dibandingkan model Setiawaty dan Hirasawa (2006), tetapi kompleksitas perhitungan numeriknya meningkat.

Pada tulisan ini diperkenalkan model deret waktu hidden Markov dua waktu sebelumnya. Pada model ini diasumsikan bahwa nilai tukar Rupiah saat ini dipengaruhi oleh proses penyebab saat ini sampai dua waktu sebelumnya, serta nilai tukar sebelumnya.

Tulisan ini dimulai dengan pemodelan nilai tukar Rupiah menggunakan deret waktu Hidden Markov dua waktu sebelumnya. Pada bagian 3 dibahas pendugaan parameter model dan terakhir pada bagian 4 dibahas interpretasi dari model. Sebagai penutup diberikan kesimpulan.

(3)

JMA, VOL. 8, NO.1, JULI, 2009, 47-56 49

49

2. MODEL DERET WAKTU HIDDEN MARKOV

SATU WAKTU SEBELUMNYA

Pada bagian ini kita memodelkan perilaku nilai tukar Rupiah terhadap $US dalam kurun waktu dari Februari 1998 sampai dengan Januari 2008 menggunakan deret waktu Hidden Markov dua waktu sebelumnya.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar Rupiah terhadap $US diasumsikan sebagai state dari suatu rantai Markov { }Xt yang tidak diamati. Misalkan banyaknya faktor tersebut adalah N. Pada setiap state, data nilai tukar Rupiah dibangkitkan oleh peubah acak Yt yang menyebar dengan sebaran tertentu pada ruang peluang ( , , ) F P . Dalam hal ini proses { }Xt tersembunyi (hidden) di balik proses yang diamati, yaitu { }Yt . Sehingga pasangan proses stokastik

X Yt, t

merupakan model hidden Markov.

Pada tulisan ini digunakan model hidden Markov yang merupakan deret waktu yang mempertimbangkan satu waktu sebelumnya dan berbentuk:

 

* * * 1 2 1 1 2 2 t t t t X t X t X t Y   Y   Y             (2.1) di mana:

 { }t adalah barisan peubah acak yang saling bebas dan menyebar normal N(0, 2).

 { }Yt adalah proses yang diamati dan bernilai skalar

 

*

t

X adalah rantai Markov dengan ruang state S*

 

1, 2 dan

* * * 11 12 * * 21 22 p p P p p     

  merupakan matriks peluang transisinya, dengan

* * * 1 ( | ) ji t t pP Xj Xi  * * * ( ) , t t t X X X

    , dengan .,. menyatakan hasil kali dalam di

N R .

   1, , dan adalah konstanta real2 12 .

Perhatikan bahwa model ini dicirikan oleh parameter

2

1, 2, , ,1 2

       .

Dengan menggunakan metode EM akan diduga parameter

2

1, 2, , ,1 2

      dari data Y. Dalam kasus ini Yt tidak hanya bergantung pada

* t X tetapi juga bergantung pada * 1 t X dan * 2 t

X sehingga agar tetap memenuhi sifat Markov perlu didefinisikan proses baru Xt di mana

(4)

50 B. SETIAWATY, S. F. NIKMAH, DAN N. K. KUTHA ARDANA * * * 1 2 * * * 1 2 * * * 1 2 * * * 1 2 * * * 1 2 * 1, jika 1, 1 dan 1 2, jika 1, 2 dan 1 3, jika 2, 1 dan 1 4, jika 2, 2 dan 1 5, jika 1, 1 dan 2 6, jika t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X                                 * * 1 2 * * * 1 2 * * * 1 2 1, 2 dan 2 7, jika 2, 1 dan 2 8, jika 2, 2 dan 2. t t t t t t t t t t X X X X X X X X X X                 (2.2) Lemma 2.1:

 

Xt merupakan rantai Markov dengan ruang stateS

1, 2,3, 4,5,6,7,8

dan matriks peluang transisi P sebagai berikut.

* * 11 11 * * 12 12 * * 21 21 * * 22 22 * * 11 11 * * 12 12 * * 21 21 * * 22 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (2.3) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 p p p p p p p p P p p p p p p p p

Bukti: Lihat Setiawaty (2007)

Perhatikan bahwa pasangan proses {(X Yk, ) :k k} merupakan model hidden

Markov dengan parameter

2

1, 2, , ,1 2

       .

3. PENDUGAAN PARAMETER

Penduga ˆ diperoleh dengan memaksimumkan fungsi log likelihood

 

1

1 log ; T t t t f y   

L Y

(5)

JMA, VOL. 8, NO.1, JULI, 2009, 47-56 51 51  

 

     

 

     

 

     

1 | 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 ˆ | ; 1 1 | ; . exp 2 2 1 2 | ; . exp 2 2 1 3 | ; . exp 2 2 t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t f y y Y Y P y Y Y P y Y Y P X X X                                                                                            1 Y Y Y  

     

 

     

 

     

2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 4 | ; . exp 2 2 2 1 5 | ; . exp 2 2 1 2 6 | ; . exp 2 2 7 | t t t t t t t t t t t t t t t t t y Y Y P y Y Y P y Y Y P P X X X X                                                                                                     Y Y Y Y  

     

 

     

2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 ; . exp 2 2 1 8 | ; . exp 2 2 . t t t t t t t t y Y Y y Y Y P X                                                           Y

Menurut Setiawaty dan Nikmah (2009), algoritma untuk memperoleh penduga parameter yang memaksimumkan fungsi likelihood adalah sebagai berikut. Langkah 1:

Input banyaknya data nilai tukar Rupiah terhadap $US T yang akan diamati serta data nilai tukar Rupiah y y y0, ,1 2, ,yT dan matriks transisi P.

Beri nilai awal bagi ˆ yang dilambangkan dengan (0)

2

1 2 1 2 ˆ ˆ ˆ, , , ,ˆ ˆ ˆ

       .

Set k = 1 Langkah 2:

(6)

52 B. SETIAWATY, S. F. NIKMAH, DAN N. K. KUTHA ARDANA ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

(

1 1 1 1 2 2 1

)

2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 exp 2 | 1, ; | 2, ; | 3, ; | 4, ; | 5, ; | 6, ; | 7, ; | 8, ; 2 t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t t y Y Y f y X f y X f y X f y X f y X f y X f y X f y X Y Y Y Y Y Y Y Y m f m f m s p q q q q h q q q q s - -- - - -= = = = = = = = = ìï -ïï í é ù ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú= ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ë û ( ) ( ) ( )

(

)

( ) ( ) ( )

(

)

( ) ( ) ( )

(

)

( ) 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 exp 2 2 1 exp 2 2 1 exp 2 1 exp 2 2 t t t t t t t t t t t y Y Y y Y Y y Y Y y Y m f m f m s p s m f m f m s p s m f m f m s p m f m s p s - -- -- -- - - - -- - - - -- - - - -- - -üïï ïý ï ï ï ï ï ï î þ ì ü ï ï ï ï ï- ï í ý ï ï ï ï ï ï î þ ì ü ï ï ï ï ï ï í ý ï ï ï ï ï ï î þ ì ü ï ï ï ï ï ï í ý ï ï ï ï ï ï î þ ( ) ( )

(

)

( ) ( ) ( )

(

)

( ) ( ) ( )

(

)

( ) ( ) ( )

(

)

2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 exp 2 2 1 exp 2 1 exp 2 2 2 t t t t t t t t t t Y y Y Y y Y Y y Y Y f m s m f m f m s p s m f m f m s p m f m f m s p s s -- -- -- -- - - - -- - - - -- - - -é ì ü ï - ï ï ï ï ï í ý ï ï ï ï ï ï î þ ì ü ï ï ï ï ï ï í ý ï ï ï ï ï ï î þ ì ü ï ï ï ï ï ï í ý ï ï ï ï ï ï î þ ì ü ï - ï ï ï ï ï í ý ï ï ï ï ï ï î þ ë ù ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê ú ê úû Langkah 3:

Penarikan kesimpulan optimal dan peramalan untuk setiap waktu t pada contoh dapat diperoleh melalui iterasi:

3.1. Tentukan nilai awal ˆ1 0  yang memenuhi  P dan 8 1 1 i i   

.

3.2. Beri nilai awal i1 3.3. Untuk ti, cari nilai dari

 

1;ˆ

 

ˆ 1 m t t t t t f y Y  1   

11

ˆ ˆ ˆ t t t t t t t t            1 1 ˆ ˆ t t P t t  

di mana ˆt t| 1 melambangkan vektor

8 1

di mana elemen ke-j pada vektor merepresentasikan P X

tj|Yt1;

dan  me-lambangkan perkalian elemen per elemen

1 i i

(7)

JMA, VOL. 8, NO.1, JULI, 2009, 47-56 53

53

Stop jika tk. Langkah 4:

Tentukan nilai dari 2

1 2 ˆ ˆ1 21

ˆ ˆ, , , ,ˆ

     yang ditentukan oleh persamaan:

 

 

 

 

1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ T T t t Apz B rz r Ap Br Cs D Eq F G C sz s D z q E qz q F z s G z r                                           

 

 

2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 ˆ 1 ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ T T t t B z r C z s B C Dq E Fs Gr H p D qz q E z q F sz s G rz r H pz                                           

 

 

 

 

 

 

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 ˆ T T t t A ac ce B ad de Ac Bd Cc Dd Ec Fd Gc H d C bc ce D bd de E ac cf F ad df G bc cf H bd df                                       

 

 

 

 

 

2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 ˆ T T t t A ae ce B ae de Ae Be Ce De Ef Ff Gf H f C be ce D be de E af cf F af df G bf cf H bf df                                       

2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 ˆ T T t t A a c e B a d e A B C D E F G H b d f C b c e D b d e E a c f F a d f G b c f H                                                               dengan:

t ˆ1

,

t ˆ2

,

t 1 ˆ1

ay  by  cy 

t 1 ˆ2

,

t 2 ˆ1

,

t 2 ˆ2

dy  ey  fy 

1 ˆ ˆ1 2

,

 

1 ˆ2 ,

 

1 ˆ1 p    r  q 

ˆ ˆ1 2

,

t ˆ1 t 1 ˆ2 t 2

s   zy  y  y

 

1

 

1

1 1 ˆ ˆ 1| ; | 1, ; ˆ | ; t t t t t t t A P f y X f y X       Y  Y Y

 

1

 

1

1 1 ˆ ˆ 2 | ; | 2, ; ˆ | ; t t t t t t t B f y X f y P X       Y  Y Y

 

1

 

1

1 1 ˆ ˆ 3 | ; | 3, ; ˆ | ; t t t t t t t C P f y X f y X       Y  Y Y

 

1

 

1

1 1 ˆ ˆ 4 | ; | 4, ; ˆ | ; t t t t t t t D P f y X f y X       Y  Y Y

(8)

54 B. SETIAWATY, S. F. NIKMAH, DAN N. K. KUTHA ARDANA

 

1

 

1

1 1 ˆ ˆ 5 | ; | 5, ; ˆ | ; t t t t t t t E P f y X f y X       Y  Y Y

 

1

 

1

1 1 ˆ ˆ 6 | ; | 6, ; ˆ | ; t t t t t t t F P f y X f y X         Y  Y Y

 

1

 

1

1 1 ˆ ˆ 7 | ; | 7, ; ˆ | ; t t t t t t t G P f y X f y X       Y  Y Y

 

1

 

1

1 1 ˆ ˆ 8 | ; | 8, ; ˆ | ; t t t t t . t t H P f y X f y X       Y  Y Y Langkah 5:

Beri nama parameter yang dihasilkan pada langkah 4 dengan ( 1)

2

1 2 1 2

ˆk ˆ ˆ, , , ,ˆ ˆ ˆ

c c

    

Langkah 6:

Tentukan matriks P yang baru menggunakan hasil Kim, C.J (1994) dan Hamilton, J. D. (1994), yaitu:

( ) ( ) ( ) ( ) | | 1| 1| ˆ j ˆ j . ˆ j ( )ˆ j t T t t P t T t t                   | 1| 1 2 | 2 | 1| 1 2 1 | ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ j i T t T t t ij j t t t ij T j i t T t t ij j t j t t p p p                  



Langkah 7:

Gunakan parameter yang sudah dihasilkan untuk menentukan dugaan bagi Yˆk

1 | 1 1 1 ˆ ˆ ˆ ˆ | ; N . | , ; k k k k k k k k j Y E Y   E Y X j        Y

 Y .

jika kT , k = k + 1, ulangi langkah 2.

4. INTERPRETASI MODEL

Parameter model hidden Markov dua waktu sebelumnya berbentuk

2

1, 2, , ,1 2

       .

Menggunakan data pengamatan nilai tukar Rupiah yt pada kurun waktu dari Februari 1998 sampai dengan Januari 2008 dilakukan pendugaan parameter model. Proses pendugaan parameter menggunakan metode yang sudah dijelaskan pada bagian 3.

Data nilai tukar Rupiah yang diperoleh dari Bank of Canada adalah rataan nilai tukar Rupiah harian. Untuk diskretisasi waktu dan untuk mengurangi banyaknya data, diambil rataan perbulan dari data harian tersebut. Sehingga yt menyatakan

(9)

JMA, VOL. 8, NO.1, JULI, 2009, 47-56 55

55

rataan nilai tukar Rupiah terhadap $US pada bulan ke t t,  , dengan t0

adalah bulan Februari 1998. Banyak data yang diperoleh adalah 120.

Menggunakan algoritma pada bagian 3 dibuat program menggunakan software Mathematica 5.2. Dengan nilai awal

2 10.000 0, 4333 1.000.000 8.000 0,5000        

diperoleh penduga parameter

2 5170, 76 ˆ 0, 481727 ˆ ˆ 1.096.470 6034, 22 0,522214          6.000,00 7.000,00 8.000,00 9.000,00 10.000,00 11.000,00 12.000,00 13.000,00 14.000,00 15.000,00 1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61 67 73 79 85 91 97 103 109 115 Rup ia h p e r US Dol la r

Waktu per Bulan (Feb 1998 - Jan 2008)

Nilai Rupiah Model Dua Waktu Sebelumnya Model Satu Waktu Sebelumnya Model Hamilton

Gambar 4.2. Grafik nilai tukar Rupiah terhadap $US menggunakan model Hamilton, model hidden Markov satu waktu sebelumnya dan model hidden Markov dua waktu sebelumnya

Nilai rataan galat yang diperoleh adalah 55,26 (0,59%). Nilai galat maksimum adalah 220,02 (2,32%) dan nilai galat minimum adalah 0,12 (0,0013%). Nilai dugaan model ini mendekati nilai yang sebenarnya. Hasil pendugaan model dapat dilihat pada Gambar 4.2. Dari Gambar tersebut, terlihat bahwa model deret waktu Hidden Markov dua waktu sebelumnya menduga nilai Rupiah terhadap US Dollar lebih baik daripada model hidden Markov Hamilton (Setiawaty dan Hirasawa, 2006) dan model deret waktu hidden Markov satu waktu sebelumnya (Setiawaty dan Santoso, 2008)

5. KESIMPULAN

Model deret Waktu hidden Markov dua waktu sebelumnya cukup baik menjelaskan perilaku nilai tukar Rupiah terhadap $US. Hasil yang diperoleh

(10)

56 B. SETIAWATY, S. F. NIKMAH, DAN N. K. KUTHA ARDANA

lebih baik dibandingkan model hidden Markov Hamilton maupun model deret waktu hidden Markov satu waktu sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Hamilton, J. D. 1994. Time Series Analysis. Princeton University Press, New Jersey. [2]. Kim, C. J. 1994. Dynamic linear models with Markov switching. Journal of

Econometrics, 60: 1 – 22.

[3]. Setiawaty, B. dan Sari, D. N. 2005. Pemodelan nilai tukar Rupiah terhadap $US menggunakan Hidden Markov. Jurnal Matematika dan Aplikasinya, Vol 4, No 2. [4]. Setiawaty B., Adharini, Y. dan Hirasawa. 2006. Pendugaan parameter deret waktu

Hidden Markov Hamilton. Jurnal Matematika dan Aplikasinya, Vol 5, No 1.

[5]. Setiawaty, B. dan Santoso D. 2008. Pendugaan parameter deret waktu satu waktu sebelumnya. Jurnal Matematika dan Aplikasinya, Vol 7, No 2.

[6]. Setiawaty, B. 2007. Laporan Hibah Penelitian A2, Departemen Matematika.

[7]. Setiawaty, B. dan Nikmah, S. F. 2009. Pendugaan parameter deret waktu satu waktu sebelumnya. Jurnal Matematika dan Aplikasinya, Vol 9, No 1.

Gambar

Gambar 1.1.   Rata-rata nilai Tukar Rupiah terhadap $US Tahun 1998 s/d 2008  Sumber Data: www.bankofcanada.ca (24 Januari 2008)
Gambar 4.2. Grafik nilai tukar Rupiah terhadap $US menggunakan model                      Hamilton, model hidden Markov satu waktu sebelumnya dan                                     model hidden Markov dua waktu sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

semua makhluk-Nya): Yang Maha Tinggi di atas makhluk-Nya, yang berkuasa terhadap mereka menurut yang Dia I kehendaki, yang memiliki alam jagat raya dan kebesaran yang

[r]

Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran

Berdasarkan data Depkes RI (2005) di Indonesia pada tahun 2004 terdapat 9.441 penderita sirosis hati dengan proporsi 0,4% dan merupakan penyebab kematian ke-21 dari 50

Dimulai dari unit kerja pada level terendah dalam organisasi, setiap manajer unit membuat perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk periode waktu yang tercakup dalam

Hal ini harus terus dilakukan agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh pemustakanya, bahkan semakin banyak dilirik oleh penikmat informasi karena layanan yang

Rendahnya asupan makanan seperti protein, zat besi, folat, dan vitamin C pada subjek remaja anemia, kemungkinan dikarenakan persepsi yang tidak tepat tentang diet, dan kurangnya

Memilih pendekatan Langkah-Iangkah untuk biaya yang diperlukan untuk dan metode menutup atap kandang ayamyaitu: pemecahan masalah a Siswa dapat menentukan luas alas limas;