• Tidak ada hasil yang ditemukan

Poa Kesling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Poa Kesling"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Plan Of Action (POA)

Program Kesehatan Lingkungan

PUSKESMAS GUMUKMAS

TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

PUSKESMAS GUMUKMAS

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, bahwa buku POA (plan of action) Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Gumukmas tahun 2016 telah dapat diselesaikan. Plan of Action ini disusun berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan di Puskesmas Gumukmas yang akan digunakan sebagai acuan dalam rangka untuk merencanakan kegiatan di Tahun 2016. Oleh karena itu, Plan of Action (POA) Program Kesehatan Lingkungan ini, diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pengelola program Kesehatan Lingkungan dalam melaksanakan kegiatan yang diharapkan dapat mencapai target yang telah ditetapkan berdasarkan indikator SDGs, dan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.

Kepada semua pihak yang terkait dan ikut mendukung dalam penyusunan Plan of Action (POA) Program Kesehatan Lingkungan kami sampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga seluruh usaha yang kita lakukan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Akhir kata, kami menyadari bahwa buku Plan of Action (POA) Program Kesehatan Lingkungan ini masih belum sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan Plan of Action (POA) Program Kesehatan Lingkungan ini sangat kami diharapkan.

Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak atas sumbangan pikirannya sehingga tersusunlah Plan of Action (POA) Program Kesehatan Lingkungan. Semoga bermanfaat.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.2 Tujuan

I.3 Sasaran

I.4 Ruang Lingkup Kegiatan I.5 Pembiayaan

I.6 Pengorganisasian I.7 Indikator Keberhasilan Bab II Analisis Situasi

Bab III Analisis Hasil Kegiatan

Bab IV Identifikasi Masalah, Penyebab Masalah, dan Pemecahan Masalah

Bab V RUK Bab VI RPK Bab VII Penutup

(4)

I.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi – tingginya. Puskesmas dan jaringannya sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan yang bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat ini keberdaannya sudah cukup merata. Ke depan berbagai sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas ini akan semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah, pemerataan dan kualitasnya. Walau demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini juga masih ditemukan berbagai masalah yang dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat. Beberapa masalah tersebut antara lain masalah Kesehatan Lingkungan.

Kesehatan Lingkungan adalah suatu Keseimbangan yang harus ada antara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin kesehatan manusia. Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah Sehat Menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 memiliki 13 indikator antara lain tersedianya Sarana Air Bersih, Jamban sehat, SPAL sehat, Pembuangan Sampah yg sehat, ruangan tidak lemban, tidak padat penghuni, ada ventilasi, bebas jentik dan tikus, pekarangan bersih dan dimanfaatkan serta kandang yg terpisah dari rumah.

Indonesia sebagai salah satu Negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan beberapa negara di dunia telah berkomitmen untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) / Tujuan Pembangunan Millennium pada tahun 2030 untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk. Tujuan bersama dalam SDGs tersebut terdiri dari 8 tujuan yang meliputi 1) Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan; 2) Mencapai pendidikan dasar untuk semua; 3) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; 4) Menurunkan angka kematian anak; 5) Meningkatkan kesehatan ibu; 6) Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya; 7) Kelestarian lingkungan hidup; dan 8) Membangun kemitraan global dalam pembangunan. Dari 8 tujuan SDGs tersebut, 5 di antaranya adalah SDGs yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu SDGs 1, 4, 5, 6 dan 7. Maka Kegiatan Kesehatan Lingkungan merupakan program Pokok / Wajib / Esensial untuk dilaksanakan di lingkup Puskesmas.

I.2. Tujuan meliputi:

 Tujuan umum

Tercapainya upaya kesehatan yang bersifat preventif dalam mencapai target SDGs tahun 2030 yaitu : Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak

 Tujuan khusus sesuai dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dalam upaya mencapai PKP Dinas Kesehatan Kab Jember tahun 2016

1. Penyehatan Air 78%

2. Penyehatan Makanan dan Minuman 90% 3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 87% 4. Pembinaan Tempat Tempat Umum (TTU) 86% 5. Klinik Sanitasi 2% dari Kunjungan Puskesmas 6. STBM, desa ODF 1

I.3. Sasaran

Sasaran program Kesehatan Lingkungan adalah seluruh masyarakat, TTU, TPM di wilayah kerja puskesmas Gumukmas

(5)

I.4. Ruang Lingkup Kegiatan, meliputi:

a. Upaya Kesehatan Lingkungan Prioritas

Upaya kesehatan Lingkungan Prioritas adalah kegiatan – kegiatan yang mempunyai daya ungkit tinggi dan merupakan upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan dalam rangka pencapaian target 7 dalam SDGs yaitu Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak

b. Upaya Kesehatan Lingkungan Lainnya

Disamping kegiatan upaya kesehatan di Puskesmas yang telah ditetapkan sebagai prioritas di atas, Puskesmas dapat melakukan kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif lainnya, mengacu pada upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan sesuai Kebijakan Dasar Puskesmas Nomor 128/MENKES/SK/II/2004.

Upaya kesehatan lingkungan lainnya meliputi :

1) Penyehatan Tempat Makanan dan Minuman 2) Pembinaan Tempat-Tempat Umum

3) Klinik Sanitasi 4) STBM

5) PSN

I.5. Pembiayaan

 Sumber-sumber pembiayaan yang diterima puskesmas. Berasal dari BOK, dan JKN maupun swadaya Puskesmas.

I.6 Pengorganisasian

Susunan Tim Penyusun POA Kesehatan Lingkungan sebagaimana dalam diagram berikut ini No N A M A Jabatan dalam Instansi Jabatan dalam Tim 1. Dr. Hj.Erlina Hadi Kepala Puskesmas Penanggung jawab 2. Novi Dewi K Koordinator Kesling Ketua

3. Suwarni Kepala TU Sekretaris 4. Heru Koordinator SIK Anggota 5. Kurniawati Bidan Gumukmas Anggota 6. Umi Kusniah Bidan Menampu Anggota 7. Deni Hari W Bidan Mayangan Anggota 8. Erni Susanti Bidan Kepanjen Anggota 9. Eko Sulistyowati Bidan Purwoasri Anggota

I.7 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Gumukmas meliputi : Indikator PKP

I. UPAYA PENYEHATAN LINGKUNGAN

(6)

1.

Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) Target: 78%

2.

Sarana Air Bersih Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Target: 76 %

3.

Jumlah (KK) yang memiliki akses terhadap SAB Target: 90 %

B. Penyehatan Makanan dan Minuman

1.

Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Target : 90%

2.

Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan Target: 77%

C. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar

1.

Pembinaan Sanitasi Perumahan dan Sanitasi Dasar Target : 87%

2.

Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Target: 80%

D. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU)

1. Pembinaan sarana Tempat-Tempat Umum Target : 86%

2. Tempat Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan Target : 80%

E. Klinik Sanitasi

1. Klinik sanitasi Target yang harus dicapai adalah minimal 2% dari jumlah Kunjungan Baru Puskesmas.

2. Jumlah Klien yang sudah mendapat intervensi/tindak lanjut yang diperlukan Target yang harus dicapai adalah 100% dari klien yang ditangani, minimal tindak lanjut yang dilakukan adalah kunjungan rumah dan pemberian masukan/ nasehat/ penyuluhan yang perlu.

F. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

1.

Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap Jamban Target: 90%

2.

Desa/ Kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) Target : 85% x 5 desa = 4 desa

3.

Jamban Sehat Target: 76 %

4.

Pelaksanaan kegiatan STBM oleh PuskesmasTarget: 80 % x 5 desa = 4 desa

BAB II ANALISIS SITUASI

II.1 DATA UMUM

A. Data Wilayah ( Geografi )

Wilayah kerja Puskesmas Gumukmas terletak di sebelah selatan Kabupaten Jember dengan jarak 45 km dengan waktu tempuh + 1,5 jam.

(7)

1. Desa Gumukmas, terdiri dari 3 dusun : Kebonan, Krebet, Jatiagung

2. Desa Menampu, terdiri dari 5 dusun : Krajan, Dunglengkong, Ampel Gading, Kapitan, Pulorejo

3. Desa Mayangan, terdiri dari 3 dusun : Muneng, Kalimalang, Sumbersari 4. Desa Kepanjen, terdiri dari 3 dusun : Krajan, Panggul Melati, Jeni 5. Desa Purwoasri, terdiri dari 2 dusun : Krajan, Sambileren

Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Gumukmas sebagai berikut: - Sebelah Utara : Desa Tembokrejo Kecamatan Gumukmas

- Sebelah Selatan : Desa Mojosari Kecamatan Puger - Sebelah Timur : Desa Bagorejo Kecamatan Gumukmas - Sebelah Barat : Desa Wonorejo Kecamatan Kencong

Luas wilayah kerja Puskesmas Gumukmas : 5.245 Km2, semua wilayah dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4.

PETA WILAYAH PUSKESMAS GUMUKMAS

Sambileren Krajan Panggul Melat Krajan Jeni Sumbersari Kalimalang Muneng Jatagung Krebet Kebonan

(8)

B. DATA KEPENDUDUKAN 1. Data Penduduk Kr aj an D. Le ng ko ng Kapitan Pulorejo Desa Purwoasri

Desa Gumukmas Desa Menampu

Desa Mayangan Desa Kepanjen

(9)

I.2 DATA KHUSUS

A. Data Sarana Sanitasi Dasar 1. Data Rumah Sehat

(10)
(11)

4. Data Tempat Pengelolaan Makanan

C. Data Ketenagaan Puskesmas Gmukmas

- DOKTER : 1/1 PNS/KONTRAK - DOKTER GIGI : 1 PNS

- BIDAN : 2/21 PNS/MAGANG - BIDES : 2/3 PNS/PTT - PERAWAT : 6/8 PNS/MAGANG - PERAWAT POSKESDES : 2 KONTRAK - SANITARIAN : 1 PNS

- PETUGAS GIZI : 0 ORANG - ASISTEN APOTEKER : 0 ORANG - ANALIS LAB : 1 SUKWAN - JURIM : 0 ORANG - TENAGA ADMINISTRASI : 25 ORANG

(12)

D. Peran Serta Masyarakat

No. Jenis PSM Total

1 Posyandu 63 2 Kader Posyandu 315 3 Posyandu Lansia 10 4 Kader Usila 50 5 Posbindu 2 6 Guru UKS 24

(13)

DATA PENCAPAIAN PROGRAM PUSKESMAS GUMUKMAS TAHUN 2014

I. UPAYA PENYEHATAN LINGKUNGAN A. Penyehatan Air

1.

Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) Target: 78%

Sasaran : 15406 Target: 78% (12.017) Pencapaian : 10.249 (85.29%) Kesenjangan : 14,71% Belum Tercapai

2.

Sarana Air Bersih Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Target: 76 %

Sasaran : 15406 Target: 76% (11.709) Pencapaian : 10.095 (84.02%) Kesenjangan : 15,98% Belum Tercapai

3.

Jumlah (KK) yang memiliki akses terhadap SAB Target: 90 %

Sasaran : 15406 Target: 90% (13.866) Pencapaian : 10.865 (84.02%) Kesenjangan : 15,98% Belum Tercapai

B. Penyehatan Makanan dan Minuman

3.

Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Target : 90%

4.

Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan Target: 77%

C. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar

3.

Pembinaan Sanitasi Perumahan dan Sanitasi Dasar Target : 87%

4.

Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Target: 80%

D. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU)

3. Pembinaan sarana Tempat-Tempat Umum Target : 86%

4. Tempat Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan Target : 80%

E. Klinik Sanitasi

3. Klinik sanitasi Target yang harus dicapai adalah minimal 2% dari jumlah Kunjungan Baru Puskesmas.

4. Jumlah Klien yang sudah mendapat intervensi/tindak lanjut yang diperlukan Target yang harus dicapai adalah 100% dari klien yang ditangani, minimal tindak lanjut yang dilakukan adalah kunjungan rumah dan pemberian masukan/ nasehat/ penyuluhan yang perlu.

F. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

5.

Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap Jamban Target: 90%

6.

Desa/ Kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) Target : 85% x 5 desa = 4 desa

7.

Jamban Sehat Target: 76 %

(14)
(15)

BAB IV

IDENTIFIKASI ,PENYEBAB DAN PEMECAHAN MASALAH

A. PROGRAM KIA dan KB

NO MASALAH PENYEBAB MASALAH PRIORITAS MASALAH

1 KEMATIAN IBU NIFAS 1 orang dg sakit jantung PADA TH 2016 desa menampu

1. - Bidan belum

Melaksanakan ANC berkwalitas utamanya pengakajian , score awal (gejala awal sakit jantung) - Pelayanan kunjungan

rumah(pnc) belum maksimal

- Koordinasi dg RSUpetugas RSU belum maksimal terkait dg feec back pasien

1- Bidan belum

Melaksanakan ANC berkwalitas utamanya pengakajian , score awal (gejala awal sakit jantung)

-Koordinasi dg RSUpetugas RSU belum maksimal terkait dg feec back pasien lahir di RSU tidak membawa surat keterangan ternyata pasien pulang paksa

-Pelayanan kunjungan rumah(pnc) belum maksimal

(16)

lahir di RSU tidak

membawa surat keterangan ternyata pasien pulang paksa

2. Dukunga keluarga terhadap sisstim rujukan masih kurang(ibu tidak segera berangkat saat dirujuk)

2. .Pedampingan bumil risti oleh kader belum merata

3.Pedampingan bumil risti oleh kader belum merata

3. Dukunga keluarga terhadap sisstim rujukan masih kurang(ibu tidak segera berangkat saat dirujuk

- Pengetahuan bumil tentang resiko kehamilan kurang

2 Kematian neonatal 3,

(prematur 1 , Infeksi 1,aspirasi meconial 1 di rsu) kematian bayi 1 (kelainan jantung)

1.Adanya bumil kek dan nikah usia dini sehingga beresiko lahir bblr ataupun lahir prematur

1. Adanya bumil kek dan nikah usia dini sehingga beresiko lahir bblr ataupun lahir prematur

2.Persalinan dg partus lama shg bayi asfiksi dan ketuban meconial

2. .Persalinan dg partus lama shg bayi asfiksi dan ketuban meconial

3.Kurang pengertian ibu terhadap pentingnya perawatan tali pusat yg benar

31.Kurang pengertian ibu terhadap pentingnya perawatan tali pusat yg benar

3 Persalinan dukun 11 1. P4K belum berjalan dengan baik

1. P4K belum berjalan dengan baik

2. Kemitraan bidan dan dukun

belum berjalan dg maksimal 2. Kemitraan bidan dan dukun belum berjalandg baik

3. Koordinasi bidan dan dukun

belum maximal 3. Koordinasi bidan dan dukun belum maximal

4. SDM bumil, suami, keluarga masih kurang

4. SDM bumil, suami, keluarga masih kurang

(17)

11. Akseptor KB aktif yg dibina oleh nakes masih kurang

Kurangnya pendekatan kepada akseptor KB semua methode

Kurangnya pendekatan kepada akseptor KB semua methode

12. Penemuan akseptor KB yg mengalami efek samping masih kurang

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang KB

- Pencatatan dan pelaporan blm tertib

- Kerjasama lintas sector masih kurang

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang KB

- Pencatatan dan pelaporan blm tertib - Kerjasama lintas sector masih kurang

13. Penemuan akseptor KB yang mengalami komplikasi masih kurang

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang KB

- Pencatatan dan pelaporan blm tertib

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang KB

- Pencatatan dan pelaporan blm tertib

B. PROGRAM GIZI

No PROGRAM MASALAH PENYEBAB MASALAH PRIORITAS MASALAH

1. N/D N/D tidak tercapai untuk 4 desa (Gumukmas 1, Menampu, Mayangan, Kepanjen,Purwo asri) 1. Masih adanya T1,T2,T3 dan O 2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi seimbang 3. Balita sakit

4. Budaya Pola makan yang salah

5. PMT penyuluhan tidak selalu ada

1. Masih adanya T1,T2,T3 dan O 2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang

gizi seimbang 3. Balita sakit

4. Budaya Pola makan yang salah 5. PMT penyuluhan tidak selalu ada

1. 2. 3. 4. 5. 2. BGM Dari 36 balita BGM yang ada tinggal 20 yang masih status BGM 1. Kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang 2. Penyakit kronis 3. BBLR

4. Pola asuh

1. Kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang 2. Penyakit kronis 3. BBLR 4. Pola asuh 1. 2. 3. 4. 5. 3. Hamil KEK Dari 91 Bumil

KEK masih ada 20 Bumil yang KEK yang belum melahirkan

- Kurang asupan gizi - Penyakit kronis - Kemiskinan

- Kurang pengetahuan

- Kurang asupan gizi - Penyakit kronis - Kemiskinan - Kurang pengetahuan 1. 2. 3. 4.

(18)

C. PROGRAM P2M

No PROGRAM MASALAH PENYEBAB MASALAH PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH

1. IMUNISASI Cakupan 5 Imunisasi dasar lengkap/LIL yg sesuai standart mutu pelayanan imunisasi, masih belum tercapaidi 3 desa : Mayangan, Kepanjen, Purwoasri

1. Starndart mutu Pelayanan imunisasi dasar harus validos, tepat waktu, tepat interval, tepat sasaran (0-11bulan)

2. Target UCI desa sangat tinggi

3. Masih ada penolakan imunisasi

4. Adanya anggapan reaksi imunisasi setelah di suntik panas

5. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi masih belum maksimal

6. Budaya kalau bayi lahir sebelum selapan belum boleh dibawa keluar 7. Ada yang belumlengkap

imunisasinya, pindah karena harus ikut orang tua merantau bekerja (factor ekonomi) sehingga mengurangi jumlah sasaran

8. Ada orang tua bekerja sehingga tdk datang ke posyandu

9. Kurangnya tenaga fulltimer/tenaga administrasi tidak ada( tugas rangkap)

- Harus mengutamakan standart mutu pelayanan imunisasi validos (tepat waktu ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. TT WUS 5 Desa Cakupan TT WUS masih rendah ( <50% ) 1. Screning, pelayanan TT WUS baru masuk program rutin

2. Pelayanan di posyandu masih belum maksimal 3. Tingkat kehadiran WUS

di posyandu masih berkisar bumil, buteki dan ibu bayi balita

- Melaksanakan program screning dan pelayanan TT WUS secara rutin setiap pelayanan posyandu

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 2. TB Paru Pencapaian - Suspek periksa langsung - Penemuan penderita baru kurang

(19)

-suspek kurang ke PRM - Penderita TB + langsung minta diobati di PRM dari target ← ← -D. PROGRAM KESLING

No PROGRAM MASALAH PENYEBAB MASALAH PRIORITAS MASALAH

1. JAMBAN Cakupan

Jamban belum mencapai target SDGs (58,22%)

- Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya BAB di jamban kurang

- Kurangnya penyuluhan di masyarakat

- Sosial ekonomi

masyarakat masih rendah shg menganggap jamban bukan kebutuhan pokok

- Kondisi geografis yang menunjang, banyak sungai

- Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya BAB di jamban kurang

- Kurangnya penyuluhan di masyarakat

(20)

PENYEBAB MASALAH MENGGUNAKAN FISHBONE DIAGRAM ( dr. KAURU ISHIKAWA)

PROGRAM KIA

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia METHODE/CARA

Kurangnya penyuluhan pentingx pemeriksaan kehamilan scr dini Suplai Plano test Gratis -Kader dan bidan belum bekerja

Kurangdi posy, polindes,pustu Secara maksimal terutama - Kurangnya Pelacakan Ibu

Untuk Kegiatan KR, Hamil baru < 12 minggu. - Cakupan K4 Belum Mitos bila terlalu awal periksa bayi hilang - Kurang validnya pendataan Mencapai target

malu krn khmlnya bermasalah . BUMIL Perposyandu. Di 5 desa {Gumukmas purwoasri,

Menampu,Mayangan, & Kepanjen _PERLUX BROSUR ,laflet AKIBAT PERSALINAN

DUKUN -Masih adanya Bumil pendatang baru yang usia . -Perlunya media penyuluhan kehamilannya masuk TM 2.

Media visual mis cd,film - Masih adanya Ibu hamil K1 < 12 minggu - Tidak tersediannya dana untuk pelacakan Pentingx lahir kenakes belum terdeteksi. _ Ibu Hamil K1 baru < 12 minggu

- Akibat lahir ke dukun _ Kurang kesadaran&Pengetahuan Bumil ttg - Tidak tersedianya dana untuk pendataan

Pentingnya Pemeriksaan dini _ Ibu hamil perposyandu Material Lingkungan

(21)

Money

CAKUPAN KI PUSKESMAS GUMUKMAS

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara Kurangnya Saranan untuk Pencatatan5pelaporan bidan - Kurangnya penyuluhan tt pemeriksaan kehamilan Kunjungan rumah bumil tdk

Pendataan Bumil, – Pendataan ibu hamil belum maksimal –mau periksa

ATK & Materi untuk penyuluhan –Pergantian tenaga baru shg perlu orientasi - Penyuluhan pentingnya ANC Kurangnya Saranan Pencatatan&pelaporan wilayah sasaran dan target

Perlunya perbanyak bener - IBU SDM kurang tt pentingx pendataan dan pemeriksaan , laflet sbg metode penyulu Kehamilan bagi dirinya& petugas kesehatan .

- Pencatatan & pelaporan oleh kader di posyandu masih - Tidak ada dana penggantian transport Kurang baik. Untuk kunjungan bumil baru

Material Lingkungan Money

Cakupan k1 sudah mencapai target dari 5

desa gumukmas, menampu,mayangan, gumukmas ,purwoasri

(22)

CAKUPAN APRAS PARIPURNA

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

- Kurangnya sarana - pemperdayaan guru paud dlm pembantu - Kurangnya penyuluhan tentang Alat ukur tinggi badan blangko pelaksanan ddtk masih kurang pentingnya pemeriksaan ddtk pemeriksaan Tenaga kesehatan terbatas -bagi guru paud dan SD klas 1 Pencatatan pelaporan belum baik

Cakupan apras PR tidak mencapai Orang tua apras belum pengerti tt pemeriksaan -Motivasi kader guru untuk mendukung target pd 5 desa

Kegiatan ddtk masih kurang Tranpot ddtk apras masih terbatas

DDTK bagi putranya -Orangtua anak juga belum paham pentingnya Tranpot ddtk apras bagi kader _Kerja sama guru paud dan tenkes belum maximal prmrriksaan ddtk belum ada

(23)

Material Lingkungan Money

KEMATIAN IBU

Man / Ma Machine / alat atau sarana manuasia Metode / cara

Alat dan sarana belum lengkap Pelayanan ANCbelum berkwalitas -Perlu refresing cara mendeteksi gejala sakit jantung oleh ka puskesmas

 dan belum mentaati SOP -Bidan yg saat anc atau pnc ada kelainan segera konsultasi dg dokter . P elayanan PNC belun sesuai SOP

Pasien tdk segera berangkat -- saat dianjurkan segera MRS KE RSU

Saat proses merujuk keputusan keluarga karena keterbatasan dana Kematian ibu NIFAS 1 orang Terlalu lama - Dukungan dari keluarga untuk segera MRS terlambat

-TENKES Segera memotivas ibu hamil baru untuk ikut bpjs

(24)

-

Material Lingkungan Mone

PROGRAM GIZI

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

- Kurangnya sarana untuk - Kurangnya pengetahuan - Kurangnya pemantauan pola mengetahui kehamilan awal ibu tentang gizi seimbang dan makan gizi seimbang pada pola makan yang salah balita

Tidak Tercapainya N/D

- budaya pola makan yang salah - Tidak ada dana untuk kunjungan rumah

-Kurangnya pengetahuan menetek - PMT penyuluhan tidak selalu ada Sampai umur 2 tahun

(25)

Angka cakupan penderita TBC paru BTA + masih rendah Penyebab masalah

Sarana/alat Man/manusia Metoda

1.Tidak adanya sarana 1.Petugas yang memahami 1. Diagnose TBC paru belum

penyuluhan (poster/leflet) program DOTs masih menggunakan DOTs sepenuhnya di pustu dan posyandu terbatas

tentang TBC

2.Kontak tracing belum jalan Cakupan

sepenuhnya penderita TBC BTA+

masih kurang Kurangnya pengetahuan 1. tidak adanya uang transport petugas

masyarakat tentang penyakit TBC untuk melakukan kunjungan kontak tracing kerumah penderita TB 2. Tidak adanya dana untuk penyuluhan kelompok masy.( Transport dan Konsumsi)

(26)

V. RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK ) DANA BOK PUSKESMAS GUMUKMAS 2016

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan  yang  dilakukan  dalam  pengelolaan  Poskestren,  lebih  diutamakan  dalam  hal  pelayanan  promotif  (peningkatan  kesehatan)  dan 

Penekanan kegiatan UKS adalah pada upaya promotif dan preventif, untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan upaya pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehablitatif, yang

Klinik Sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan Promotif, Preventif, dan Kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko

Yang dimaksud dengan pelayanan adalah pelayanan kesehatan yang meliputi Promotif (peningkatan upaya kesehatan), Preventif (pencegahan penyakit), Kuratif (penyembuhan

Pelayanan kesehatan reproduksi jelas merupakan salah satu upaya pemerintah menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk

Apakah bapak.ibu mengetahui adanya kegiatan penyuluhan kesehatan atau pelayanan pencegahan penyakit (program promotif dan preventif) yang dilakukan oleh tenaga

Pelayanan promotif dan preventif melalui upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan menjadi sangat penting terutama untuk mendukung program Jaminan