• Tidak ada hasil yang ditemukan

Spektek Pipa Suranadi.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Spektek Pipa Suranadi.pdf"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA

1.1.1.

Pengadaan Pipa

1.1.2.

Umum

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan

fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung

dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan

atau dalam gambar/drawing.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material

sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan.

Semua pipa, fitting, valve, dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan

untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32

0

C.

Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan di

lapangan tidak lebih dari 10 bar.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat

Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut

sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia

Jasa Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi

dan fisik yang telah dilakukan dipabrik dan berlaku untuk semua jenis

barang.

1.1.3.

Referensi Standard

Referensi pada standar dalam dokumen pelelangan dimaksudkan untuk

memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.

Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan

standard SNI/SII, apabila ternyata belum ada SNI/SII berkenaan dengan

produk tertentu atau belum dibuat didalam negeri, maka yang ditawarkan

dapat menggunakan standar lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan

sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang

ini. Ukuran diameter yang tercantum dalam Daftar kuantitas dan harga atau

(2)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

RAB adalah ukuran diameter dalam pipa/Nominal Diameter (ND) bukan ukuran

luar pipa (OD).

Semua barang-barang yang dikirim harus seratus persen baru (bukan barang

bekas) dalam keadaan baik memenuhi syarat spesifikasi teknis yang

ditentukan:

Barang atau peralatan yang diproduksi didalam negeri atau berasal dari

luar negeri dan sudah diatur dalam SNI maka/barang tersebut wajib

memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar

Nasional Indonesia (SNI), maka barang atau peralatan tersebut harus

memiliki standar- standar sebagai berikut :

ISO

JIS

BS

DIN

AWWA

ASTM

ANSI

Internasional Standard Organization;

Japanese Industri Standard:

British Standard;

Deutsche Industrie Norm;

American Water Work Association;

American Society for Testing Materials;

American National Standard Institute.

1.1.4.

Bahan Pipa Dan Fitting

Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat didalam negeri maka

rekanan harus melampirkan surat dari pabrik untuk ijin penggunaan SNI/SII

yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat menunjukan

pengalaman mimimal 3 (tiga) tahun;

Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang

tercantum dalam dokumen pelelangan ini, dengan syarat bahwa bahan pipa

yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang sekurang-kurangnya

sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini.

Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum

dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan

gambar-gambar detail junction disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap

(3)

material yang ditawarkan. Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus

dapat digunakan didaerah tropis dengan temperatur air yang mengalir

antara 15 – 35 derajat celcius dan pH antara 6 sampai dengan 8.

1.1.5.

Tekanan Kerja/Working Pressure

Tekanan kerja dari pipa minimal 100 meter kolom air atau 10 kg/cm2 (SNI

06-0084-1987 dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua)

kali tekanan kerja pipa.

Penyedia barang/jasa harus menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan

tekanan kerja dari pipa/fitting yang ditawarkan.

Bila dianggap perlu atas permintaan Direksi Pengawas, Penyedia

barang/jasa harus melakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting

dilapangan atas biaya penyedia barang/jasa(rekanan). Jumlah pipa/fitting

pipa yang akan diuji dilapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi

Pengawas. Apabila ternyata hasil pengujian tidak sesuai dengan

sfesifikasi yang ditawarkan maka penyedia barang/jasa (rekanan) harus

mengganti dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan sfesifikasi yang

ditentukan.

1.2

Pipa dan Fitting

1.2.1

Standar

Material yang digunakan adalah yang memenuhi standard dengan panjang

efektif tidak lebih dari 6 meter. Pipa yang ditawarkan harus buatan

pabrik yang sudah mendapat ijin untuk penggunaan SNI/SII yang dikeluarkan

oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap,

pada bagian luar yang menunjukan nominal diameter (ND), kelas, nama,

pabrik pembuat dan trade mark dan setiap pipa mempunyai ketebalan menurut

kelasnya dan merata, baik pada ujung maupun bagian tengah pipa.

Bila dilapangan terdapat barang/material yang tidak memenuhi standar

dalam kelasnya maka rekanan dapat dikenakan sangsi untuk mengganti

(4)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

sebagian ataupun seluruh barang yang telah dikirim dan segala biaya

ditanggung oleh rekanan sendiri.

Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :

SNI 06–2548-1991

Metode Pengujian Diameter Luar Pipa untuk Air

Minum dengan Jangka Sorong

SNI 06–2549-1991

Metode Pengujian Kekuatan Pipa Luar Pipa untuk

Air Minum terhadap Hidrostatik

SNI 06–2550-1991

Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa untuk

Air Minum

SNI 06–2551-1991

Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa

untuk Air Minum

SNI 06–2552-1991

Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa untuk Air

SNI 06–2553-1991

Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa untuk

Air Minum dengan Uji Tungku

SNI 06–2554-1991

Metode Pengujian Ketahanan Pipa untuk Air Minum

terhadap Metilen khlorida

SNI 06–2555-1991

Metode Pengujian Kadar PVC pada Pipa untuk Air

Minum dengan THF

SNI 06–2556-1991

Metode Pengujian Diameter Luar Pipa untuk Air

Minum dengan Pita Meter

SNI 06–2557-1991

Spesifikasi Pipa bertekanan berdiameter 110 –

315 mm untuk Air Bersih

SNI 06–2558-1991

Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air

dan Sistem Drainase di dalam tanah

SNI 03-6419-2000

Spesifikasi Pipa bertekanan berdiameter 110-315

mm untuk Air Bersih

 SK SNI S-20-1990-03

Tata Cara Pengadaan, Pemasangan dan Pengujian

Pipa untuk Penyediaan Air Minum.

(5)

1.2.2

Kelas

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill Of Quantity) yang

digunakan adalah jenis pipa dengan kelas yang mampu menahan tekanan 10

kg/cm

2

menurut standar SNI yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6

meter. Kelas yang telah ditentukan tidak dapat diganti dengan kelas yang

lebih rendah mutunya, walaupun mendapat jaminan dari pabrik.

Ketebalam minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti table

berikut:

DIAMETER LUAR

PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC)

Nominal Diameter

( mm )

Rata – rata diameter Luar

( mm)

50

63

65

75

80

90

100

110

125

140

150

160

200

200

250

250

300

315

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING

PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC)

Nominal Diameter

( mm )

Seri Pipa

Tebal Dinding Nominal (mm)

S 10

S. 12,5

50

2.4

2.0

75

3.6

2.9

90

4.3

3.5

110

5.3

4.2

125

6.0

4.8

160

7.7

6.2

200

9.6

7.7

250

11.9

9.9

315

15.0

12.1

(6)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

1.2.3

Sambungan

a.

Push On Rabber Ring Joint

Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber

ring. Pipa tersebut harus mempunyai beil pada satu ujungnya dan polos

pada ujung yang lain dibavel dengan sudut kurang lebih 15º. Pipa harus

diberi tanda garis petunjuk pemasangan pada permukaan luarnya.

Fitting harus dari jenis yang dipersiapkan dan mempunyai ujung jenis

beil.

b.

Sleeve Coupling

Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan

pipa dan cocok dengan diameter luar pipa.

c.

Ring Karet dan Gasket

Ring Karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket untuk

penyambungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang dan

untuk sambungan flange harus dari styrene butadiene rubber atau karet

sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum.

1.2.3.1

Sambungan Solvent Cement

Kecuali ditentukan lain, pipa dengan diameter nominal 40 mm dan lebih

kecil dapat disambung dengan menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai

dengan standar pabrik. Bila digunakan sambungan solvent cement ini,

rekanan harus menyediakan solvent cement sesuai dengan rekomendasi pabrik

ditambah dengan imbuhan 10%. Sambungan tersebut harus mampu menahan

resultante pergerakan memanjang akibat dari perubahan suhu pipa sebesar

50º C tanpa mengganggu kekedapan terhadap air.

a.

Adaptor

Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan

terdiri atas flange pada satu ujungnya dan scket (atau beil) pada

sambungan fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-on.

(7)

b.

Fitting

Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI -0084–1987 dan bila

tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka sistem

sambungan menggunakan system rubber ring joint.

Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23 mpa (12.4

kg/cm

2

). Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis

injection molded atau hjeat process (pencetakan atau proses panas) dan

didesain dengan karateristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang

disambung.

Bell and Flange yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada satu

ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis mekanikal pada ujung

yang lain. Tee dengan cabang flange, jika dispesifikasikan harus

berupa ujung-ujung dengan push-on dan ujung pipa cabang dengan flange.

Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari

bahan bitumen, yaitu coal tar aspheltic base, yang mempunyai ketebalan

kering tidak kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam dari fitting tersebut

harus dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai untuk lining

harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan dilengkapi

sertifikat dari instansi yang berwenang (public health authorities).

Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal

harus dari baja yang digalvanis.

1.2.3.2

Pengujian “Quality Assurance” (Jaminan Kualitas)

Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup

mewakili unit yang disuplay sesuai kontrak. Engineer/Direksi harus

diijinkan untuk mengunjungi tempat pembuatan untuk menyaksikan

test/pengujian tersebut.

1.2.3.3

Pengujian Tekanan Hidrostatis

Pengujian quality harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan

memenuhi standar SNI 0084-187 dan SNI 06-2549-1991. Setiap pipa harus

(8)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis pada tekanan

paling sedikit 42 N/mm.

1.2.3.4

Pengujian Lain

Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus

menerusdan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

1.3

Valve

1.3.1

Umum

Penyedia barang/jasa (Rekanan) harus melengkapi valve sesuai dengan

yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh Valve

sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau

model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.

Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik

dan dicor dengan huruf timbul yang menunjukkan :

-

Nama atau Merk Dagang pembuatnya

-

Tahun Pembuatan

-

Tekanan Kerja

-

Diameter Nominal

-

Arah Panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran

Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan,

bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi

tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.

Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 “Pipa threads where pressure

tight joint are made in the thread”

Valve dengan diameter 50 mm ke atas menggunakan sambungan system

dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.

Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti

yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasioanal yang

diakui. Kontraktor harus menyerahkan perhitungan desain atas

permintaan engineer.

(9)

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjan (Bill of Quantity) maka

seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal

10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard

ISO 2531.

Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan

arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus

tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup

valve.

Semua lubang / bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah

masuknya benda-benda asing.

Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan

seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan

imbuhan 10%.

Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi

teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan

bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik.

Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.

Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force

pada hardwheel, engkol ( crank ), T- bar dan perlengkapan lain

sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Rekanan harus

menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap

valve yang dikirim.

Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface

box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus

dilapisi dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan

lain yang sama dan disetujui oleh direksi (direktur pengawas)

Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum

digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan dipabrik.

Ketebalan minimum coating setelah kering ± 400 microns (16 mils).

Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non toxic

sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.

(10)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam)

set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa

inggeris

Penyedia barang/jasa (Rekanan) harus menyertakan sertifikat dari

pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan

yang diminta dalam spesifikasi ini.

1.3.2

Gate Valve

Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka

gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis “Non Rising

Stem”.

Valve harus memenuhi standar “Gate Valve for Water and Other

Liguids” (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau

yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja

Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan

kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20

buah yang seukuran

Tee Key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet

caver dan terbuat dari baja ST 40 yang lelah digalvanis

Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension

spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah

digalvanis

Harga penawaran exlension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC

untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah

Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu

atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.

Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan

dari logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup

yang solid (solid wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan

dengan posisi tegak (vertical mounting). Valve harus dirancang untuk

(11)

saluran air yang bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang

dari diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka.

Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve

seperti telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka.

Tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve.

Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan lain

yang sesuai dan disetujui engineer. Packing dari hemp atau jute (rami)

tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas

persetujuan engineer dan seal ini ahrus terdiri dari 2 (dua) buah

O-ring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan diatas

stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja

penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.

Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel

Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu

Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata

dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas

yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut.

Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan

dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan

masing-masing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat.

Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur

(wrench nuts).

1.3.3

Katup Udara (Air Release Valve)

Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal

sebagai berikut:

a.

dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pompa

b.

dapat memasukkan udara selama penggelonloran.

c.

Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa

d.

Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan

(12)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

Seluruh air valve dengan standar flange JIS-B2213. setiap valve

lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai

dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.

Badan air valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan

pelampung dari ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene

Steel.

Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze

atau ABS.

Air valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan

kerja dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.

Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar.

Rekanan harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara

terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu

(butterfly valve) dengan spesifikasi sbb :

a)

Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron

dengan rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme

operasional yang mengikuti ‘Standards for Rubber seated

Butterfly Valves’ (AWWA Designation C 504) atau standard

Inlemasional lain yang disetujui yang sama atau lebih tinggi

kualitasnya dari yang disebutkan.

b)

Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut

90° dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu

perputaran valve harus horizontal.

c)

Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai

dengan standard AWWA C 504,

d)

Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk

pengawasan dan perbaikan,

e)

Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual

harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau

vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya

semula.

(13)

f)

Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan

(bila tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.

g)

Seluruh valve harus mengikuti spesifikasi dan harus dapat

membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang

lama.

h)

Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti

“Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and

Pipe Fittings kelas B (ASTM Designation A 126) atau ductile

iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.

i)

Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang

seharusnya.

j)

Type air valve harus sesuai dengan spesifikasi dibawah ini yang

tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.

Ukuran

Pipa

(mm)

Tipe Air Valve

Diameter

Minimal

Air Valve (mm)

300 dan lebih kecil

350 dan lebih kecil

Tipe

dengan

orifice kecil /

tunggal

Tipe dengan dua

orifice

atau

kombinasi

25 mm dan lebih

kecil

75 mm dan lebih

kecil

1.

Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil

Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian

secara otomatis yang akan mengeluarkan udara yang

terakomulasi bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.

2.

Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi

Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk

dioperasikan secara otomatis, sehingga akan :

a)

Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan

atmosfer, dan menampung banyak udara selama operasi

pengurasan saluran pipa.

(14)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

b)

Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air

dalam kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve selama

operasi pengisian.

c)

Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan

udara tinggi, dan

d)

Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi

aliran air penuh dalam pipa.

1.3.4

Ball Valve

Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil

disebut ball valve. Ball Valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi.

Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm

2

)

dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated

dan terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan bola, stainlees

steel dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari

tangkai/stem harus dibuat dari stainlees steel. Teflon penguat digunakan

untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa memindahkan

valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus

dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi.

1.3.5

Plug Valve

Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced

eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron

berpegas harus dilapisi dengan chloprene (neoprene) agar dapat kedap dari

gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated

bearing dari stainlees steel atau perunggu.

Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin “ O ” atau multiple Buna

– N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus

dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.

(15)

1.3.6

Check Valve

Rekanan harus menyediakan Check valve jenis Swing Check Valve/Klep

Tabok dengan sambungan flange.

Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat

dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan

Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang

dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya,

besarnya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.

Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi

tuang

Kedudukan dari cakram terbuat dari Neophrene Syntetic Rubber yang

berkualitas baik

Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.

Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan,

dudukan cincin bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk

perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti

tanpa menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari

jalurnya.

Valve harus cocok untuk pengoperasiandalam posisi horizontal atau

vertical dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus

mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari

luas diameter nominal pipa dan ujung flange.

1.3.7

Gate Valve Perunggu (Bronze)

Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011

atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarnya 0.98 Mpa (10.0

kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir

(sekrup).

Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang

terbuat dari perunggu, sekrup bonnet (topi sekrup), gate valve

memiliki solid wedge (baji), sekrup dalam dan tangkai pengungkit.

(16)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H

5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang

dari 196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu cetakan

sesuai spesifikasi diatas atau dari kuningan yang mengacu pada AS H

3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak

kurang dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat dari

tembaga sesuai spesifikasi diatas.

1.4

PENGADAAN PIPA POLIETILENA (PE) DAN PERLENGKAPANNYA

1.4.1

Umum

Semua pipa dan alat penyambung harus didesain untuk menerima tekanan

kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm

2

) kecuali ditentukan lain.

Referensi

Standar lain yang digunakan adalah :

SNI 06–4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum.

SNI 06–4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air

minum

SNI 06–2552-1991 Metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air

minum

ISO 4427 : 1996

Polyethylene pipes for water supply spesifications

ISO 6964 - 1986

Polyolefin pipes and fittings – Determination of

carbon black content by calcinations pyrolysis –

Test method and basic spesification

ISO / TR 10837 - 1991 Determination of the thermal stability of

polyetilene for us in gas pipes and fitting’s

ISO 11420 : 1996

Method for the assesment of the degree of carbon

black dispersion in polyolefin pipes, fittings and

compound’s

ISO 6259 / 1985

Pipe for polyethylene – Part 1 : determination of

tensile properties

(17)

ISO 1167 : 1996

thermoplastic pipes for the conveyance of fluids

resistance to internal pressure – Test Method

ISO 1133 : 1991

Plastic – Determination of the melt mass – flow

rate (MFR) and melt volume flow rate (MFR) of

thermoplastics

ISO 2505-1-1994

Thermoplastics pipe – Longitudinal reversion –

part 1 : determination methods

ISO 3607 : 19977/E Tolerances

on

outside

diameters

and

wall

thickenesses

AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure aplication

ASTM D 3350 – 1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe

and fittings material

JIS 6762 - 1998

Double Wall polyethylene pipes for water supply

1.4.2

Spesifikasi Teknis

1.

Ovalitas

Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus

sesuai dengan kelas N. Kelas N :

a.

Untuk diameter luar nominal ≤ 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1)

mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm

b.

Untuk diameter luar nominal > 75, tetapi ≤ 250, toleransi sama dengan

0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm

c.

Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn,

dibulatkan menjadi 0,1 mm.

Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn

dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung,

diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang.

2.

Panjang Pipa

Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari

persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05

m. diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.

(18)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

1.4.3

Sifat Mekanik

1.

Ketahanan Hidrostatik

Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan

sebagaimana tabel dibawah ini :

KETAHANAN HIDROSTATIK PIPA

JENIS BAHAN

TEGANGAN UJI (Mpa)

100 jam pada 20ºC

165 jam¹) pada 80ºC 1000 jam pada 80ºC

PE 100

12.4

5.5

5.0

PE 80

9.0

4.6

4.0

Catatan :

¹) Hanya kegagalan rpuh yang diperhitungkan

Pecah karena rapuh

(britle failure)

pada kurang dari 165 jam adalah

merupakan kegagalan. Jika pengujian dilaksanakan pada 165 jam ternyata

gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada

tegangan yang lebih rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan

minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana table dibawah.

KETAHANAN HIDROSTATIK PADA KEKUATAN SUHU 80ºC

KEBUTUHAN UJI ULANG

PE 80

PE 100

Tegangan

Mpa

Waktu

Kegagalan

Minimum (jam)

Tegangan

Mpa

Waktu

Kegagalan

Minimum (jam)

4.6

165

5.5

165

4.5

219

5.4

233

4.4

283

5.3

332

4.3

394

5.2

476

4.2

533

5.1

688

4.1

727

5.0

1000

4.0

1000

(19)

2.

Kuat Tarik

Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus

400%, bila diuji pada suhu 20ºC.

1.4.4

Sifat Fisik

1.

Stabilitas Panas

Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa PE minimum

harus 20 menit jika diuji pada suhu 200ºC. contoh yang diuji supaya

diambil dari permukaan sebelah dalam pipa.

2.

Nilai Perubahan Arah Panjang

Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %

1.4.5

Dimensi Pipa

1.

Ketebalan Pipa

Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005

tentang pipa polietilena untuk air minum.

2.

Bahan Baku Pipa

Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus merupakan

bahan baku yang merupakan bahan baku yang menyatakan layak digunakan

untuk air minum yang dikeluarkan oleh pemasok bahan baku, hal tersebut

dibuktikan dengan Certificate Independen BODYCOTE.

1.4.6

Sambungan

Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan

menggunakan Butt fusion dan sambungan elektrofusion, atau dengan

Mechanical Joint. Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan

untuk pipa dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7

mm dengan SDR 13,6. Penyambungan dengan Mechanical Joint direkomendasikan

untuk pipa dengan diameter 20 – 110 mm. sedangkan dengan penyambungan

dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua ukuran pipa.

(20)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

1.4.7

Pengujian Pipa

Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-1991

tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI

06-4821-1998 tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air

minum.

1.4.8

Penandaan Pipa

Penandaan pada batang pipa,sekurang-kurangnya mencantumkan :

Nama pabrik pembuat atau merek dagang

Dimensi luar pipa

Tekanan kerja nominal

Jenis material yang digunakan

Seri pipa

Tanggal produksi

1.5

PENGADAAN PIPA DUCTILE DAN PERLENGKAPANNYA

1.5.1

Umum

Referensi

Standar yang digunakan adalah :

a.

ISO 2531

b.

BS 4772

1.5.2

Spesifikasi Teknis

1.

Ketebalan Dinding Pipa

NOMINAL DIAMETER

KETEBALAN DINDING PIPA (MM)

K = 9

K = 12

K = 14

80

6.0

7.0

8.1

100

6.1

7.2

8.4

150

6.3

7.8

9.1

200

6.4

8.4

9.8

250

6.8

9.0

10.5

(21)

350

7.7

10.2

11.9

400

8.1

10.8

12.6

450

8.6

11.4

13.3

500

9.0

12.0

14.0

600

9.9

13.2

15.4

700

10.8

14.4

16.8

800

M,

15.6

18.2

900

12.6

16.8

19.6

1000

13.5

18.0

21.0

1200

15.3

20.4

23.8

1400

17.1

22.8

26.6

1600

18.9

25.2

29.4

1800

20.7

27.6

32.2

2000

22.5

30.0

35.0

Catatan :

K = 9, untuk pipa

K = 12, untuk elbows

K = 14, untuk tees

2.

Panjang Pipa

NOMINAL DIAMETER

PANJANG PIPA (M)

80

4 – 6

100

4 – 6

150

4 – 6

200

4 – 6

250

4 – 6

300

4 – 6

350

4 – 6

400

4 – 6

450

4 – 6

(22)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

500

4 – 6

600

4 – 6

700

4 – 6

800

4 – 6

900

4 – 6

1000

4 – 6

1200

4 – 6

1400

4 – 6

1600

4 – 6

1800

4 – 6

2000

4 – 6

1.5.3

Tekanan Hidrostatic

DIAMETER

PIPA

FITTING

DN 80 – DN 300

50 bar

25 bar

DN 350 – DN 600

40 bar

16 bar

DN 700 – DN 1000

32 bar

10 bar

DN 1100 – DN 2000

25 bar

10 bar

1.5.4

Sistem Penyambungan

Sistem penyambungan pipa ductile, dapat dilakukan dengan cara – cara,

sebagai berikut :

a.

Push on joint

b.

Mechanical joint

(23)

B A B II

PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

2.1

PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

2.1.1

Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja,

dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan

seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa induk

yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa dan

semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa sesuai

persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini. Jika ada

pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan dilakukan

sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang

bersangkutan di Indonesia dan menurut perintah direksi.

Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan

pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan

diijinkan dan menelitinya dikantor proyek.

Semua penjelasan dalam persyaratan teknis ini khususnya yang bersifat

teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di Indonesia.

Semua standar yang digunakan, menggunakan Standar Nasional Indonesia

(SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan menunjuk

kepada :

AISI

: American Iron and Steel Institute

ANSI

: American National Standards Institute

API

: American Petrolium Institute

ASTM

: American Society of Testing Material

AWWA

: American Water Works Association

DIN

: Deutsche Institut fur Norming

IEC

: International Electrotecnical Commision

ISO

: International for Standardization Organization

(24)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

KIWA

: Dutch Institute for the testing of water supply Material

NEMA

: National Electrical Manufactures’s Assosiation

PBI 71

: Peraturan Beton Indonesia tahun 1971

SNI

: Standar Nasional Indonesia

2.1.2

Penyerahan Gambar Kerja Dan Gambar Pelaksanaan

Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh

direksi sebelum pekerjaan dimulai.

Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar

dengan skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar

pelaksanaan tersebut harus diserahkan selama pekerjaan berlangsung maupun

setelah selesai pekerjaan.

Gambar

tersebut

harus

memperlihatkan

semua

perlengkapan

pipa

(fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang

valve (katup), lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya.

Kesemuanya harus diperlihatkan dengan adanya peningkatan terhadap muka

tanah pada bangunan permanen.

2.1.3

Tanda Papan Nama

Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara sejumlah tanda atau

papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor, nama proyek,

dan juga lokasi yang menunjukkan jalur pemasangan pipa dengan perkiraan

lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya,

semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat luas. Papan nama

harus dipasang ditempat yang telah ditentukan oleh direksi. Pada saat

penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan.

2.1.4

Rambu-Rambu Lalu Lintas

Ditempat-tempat yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan

rambu-rambu (tanda-tanda) untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda

tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.

(25)

Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas

padat, kontraktor harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau

apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk

keperluan tersebut harus sudah termasuk didalam penawaran kontraktor.

2.1.5

Sumber Tenaga Dan Penerangan

Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan

untuk pemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi

pelaksanaan pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga semua

pekerjaan dapat dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup sinar

matahari atau/pada saat malam hari.

2.1.6

Trase Dan Elevasi Pipa

a.

Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa

Instalasi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi

(ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok

(stake out)

trase

tersebut di lapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk

pemeriksaan dan pematokan tersebut kepada instansi yang berwenang.

b.

Tanggung Jawab Kontraktor

Kontraktor harus bertang jawab agar persyaratan dasar untuk pipa induk

diletakkan dan dipasang pada jalur dan ketinggian yang ditetapkan dan

dengan fitting, valve dan saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan.

Untuk maksud ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau

titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.

c.

Penyimpangan Akibat Bangunan Lain

Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana dan

mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa, sehingga diperlukan perubahan

rencana, maka pemilik berhak untuk merubah rencana tersebut.

Jika menurut direksi terjadi perubahan dalam rencana, yang menyebabkan

perubahan volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, maka

perubahan volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai dengan pasal

yang berkaitan dengan hal tersebutdalam persyaratan umum.

(26)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

d.

Kedalaman Pipa

Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah

ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.

2.1.7

Jalan Sementara

a.

Umum

Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan

kontrak, kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan

dibawah ini. Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur,

pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang

kondisi daerahtersebut pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan

dasar informasi yang diperoleh tersebut, kontraktor harus memulai

pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan berada dibawah

pengarahan direksi.

Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai

berikut :

1)

Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa

tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur

pipa.kontraktor harus memperhatikan saran dan arahan dari instansi

yang berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan

berdasarkan Rencana Tata Kota.

2)

Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada,

pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lain yang

diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pemasangan

pipa.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan

dan bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.

b.

Pembuatan Jalan Sementara

Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan, harus

dilakukan atau diatur dengan baik sebagai berikut :

(27)

ada dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m dan lebar disesuaikan dengan

kebutuhan atau sesuai petunjuk direksi.

2)

Tanah bawah jalan

(sub grade)

terdiri dari lapisan tanah “ tanah

merah atau yang sejenis sesuai persetujuan direksi” yang dipadatkan

dengan baik dengan ketebalan minimum 0,5 m.

3)

Lapisan bawah dasar

(sub base course)

terdiri dari lapisan agregat

yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga

diisi dengan kerikil.

4)

Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan

minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baik sampai

selesainya pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus

bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.

c.

Pekerjaan Perbaikan Kembali

Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh direksi,

jalan sementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan

semula. Bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah harus

dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula. Semua bangunan yang rusak

dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara memadai, sampai serupa

keadaan semula.

2.1.8

Pembangunan Kantor Sementara Dan Gudang Milik Kontraktor

Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan

digunakan sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam

pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang

baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan gudang

sementara kontraktor untuk penyimpanan alat, mesin dan bahan lainnya

mencakup material penyambung

(jointing material)

.

Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor

dan/atau gudang dan memberitahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali

ditetapkan lain oleh direksi.

(28)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut,

kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan direksi.

a.

Kantor Sementara Kontraktor

Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan perabot

kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan stafnya.

Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen kontrak,

jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak dan gambar kerja

dan/atau gambar pelaksanaan.

Kantor harus dilengkapi dengan :

1)

Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai

2)

Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya.

Gudang Sementara Kontraktor

Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang memadai untuk

melindunginya dari hujan dan dengan peralatan pengatur sirkulasi udara.

Lantai gudang harus bebas dari rembesan air tanah dan sekeliling gudang

dijaga dari kemungkinan pencurian dan kerusakan selama periode

pelaksanaan pembangunan.

(29)

B A B III

PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN

3.1

Umum

Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja,

peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan

dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup

kegiatan atau hal seperti pembongkaran; penggalian; penimbunan;

pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan untuk pengurugan

dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan; peralatan, pemindahan

pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan lokasi; perbaikan

permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu lintas dan

pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan yang ada dan

lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan

memungkinkan diperintahkan oleh direksi.

3.2

Pembersihan dan Pengupasan

Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian

atau melakukan pengurugan. Pembersihan dan pengupasan berupa membersihkan

akar-akar, tonggak, tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan

apapun dipermukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk

sementara waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali. Tidak

boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh kontraktor

tanpa persetujuan direksi.

Semua kotoran, buangan, tumbuhan, dan bahan bongkaran seluruhnya harus

disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor dengan

cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan disingkirkan

untuk sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali

seperti semula. Bahan maupun bangunana yang disingkirkan untuk sementara

waktu dan nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan

disimpan dengan baik.

(30)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

3.3

Pengeringan (dewatering)

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan

pengeringan serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun pada

bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang baik. Semua galian harus tetap

dalam keadaan kering dan tidak ada bahan pondasi, pipa atau beton yang

diletakkan dalam air kecuali dengan persetujuan direksi. Air harus

dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta benda dan

gangguan terhadap masyarakat luas dan lingkungan sekitarya. Jika

kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus mendapat

persetujuan direksi terlebih dahulu.

Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan

atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu pengaman yang

mudah dilihat dan terbaca dengan jelas.

3.4

Penggalian Lapisan Bawah Permukaan

(sub surface)

dan Lubang Pengujian

(test pit)

Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga

lokasi tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan. Kontraktor harus

bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut bila pecah atau rusak

karena kelalaiannya.Apabila, menurut pemikiran direksi perlu mencari dan

menggali untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah, kontraktor harus

menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur pipa, kecuali

ditentukan lain oleh direksi. Disamping itu kontraktor harus menggali

lubang pengujian yang cukup untuk menetapkan tempat utilitas bawah tanah

bila hal itu memang diperlukan untuk membuat konstruksi khusus dalam

melintasi utilitas tersebut.

Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak

yang cukup didepan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak

terhambat.

(31)

3.5

Penggalian Permukaan dan Perbaikan

3.5.1

Umum

Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan,

menyimpan, menjaga, mencadangkan bahan tersebut dengan baik yang nantinya

mungkin diperlukan untuk perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan.

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah pengujian

pipa sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, semua permukaan yang

terkena pekerjaan kontraktor pada alur penggalian dan pada daerah kerja

lainnya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula, atau dalam

keadaan yang lebih baik. Setelah perbaikan kembali, kontraktor harus

memeriksa secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian

akibat penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada ketinggian

semula.

3.5.2

Daerah Lansekap / Pertamanan

Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan semua benda

permukaan, menyimpan, menjaga dengan baik pohon kecil, pagar tanaman,

semak belukar atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak selama

pemasangan jalur pipa, untuk perbaikan kembali daerah tersebut nantinya.

Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa. Bila

keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa, kontraktornya

sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon dari pemilik atau instansi

terkait yang memeliharanya dan melaporkannya pada direksi. Semua biaya

yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk biaya kompensasi

ditanggung oleh kontraktor sendiri.

3.5.3

Daerah Berumput

Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun secara

terpisah dari bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan ke tempat semula

pada kedalaman terpadatkan yang sama dengan kondisi semula. Lempeng

rumput didaerah berumput yang akan terkena galian, atau yang akan rusak

(32)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

karena terkena peralatan, harus disingkirkan, dijaga/dipelihara selama

berlangsungnya pekerjaan konstruksi dan diletakkan kembali setelah

penyelesaian urugan. Bilamana karena pekerjaan kontraktor, tanah berumput

menjadi rusak untuk diletakkan kembali seperti semula, kontraktor harus

menyediakan dan menempetkan tanah berumputbaru atau dengan cara lain,

memupuk, menyiangi, dan memeliharaarea tersebut sampai didapatkan tunas

baru.

3.5.4

Daerah Berbatu

Pada daerah yang berbatu, kontraktor harus menyediakan peralatan yang

sesuai

untuk

menggalinya.

Bila

tidak

mungkin

dilakukan

penggalian,sedangkan bila dalam gambar rencana ada pipa yang ditanam

dibawah batu, maka apabila direksi mengijinkan dapat dilakukan pemasangan

pipa baja yang diletakan diatas tanah berbatu tersebut.

3.5.5

Daerah Persawahan/Perkebunan

Untuk pemasangan di daerah persawahan/perkebunan, kontraktor sebelumnya

mendapatkan ijin dari pemilik. Biaya kompensasi yang diperlukan

ditanggung oleh kontraktor sendiri. Bila melewati saluran-saluran air

(irigasi), harus diusahakan tidak mengganggu pengairan sawah dan tidak

merusak saluran irigasi tersebut.

3.5.6

Jalan Batu dan Bahu Jalan

Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan yang diperkeras

harus diganti dengan batu sebagaimana telah ditentukan.

3.5.7

Jalan yang Diperkeras

Perbaikan kembali jalan yang diperkeras harus sebagaimana yang

diperlihatkan dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas pekerjaan

umum setempat.

(33)

3.5.8

Jalur Pejalan Kaki

Jalur pejalan kaki harus diganti sebagaimana yang diperlihatkan dalam

gambar.

3.5.9

Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan

Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang

sama sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti keadaan semula.

Semua pemotongan beton harus pada garis potongan yang terdekat bila tidak

maka perlu digunakan alat pemotong.

3.6

Penggalian

Bagian berikut yaitu “ PENGGALIAN “ yang digunakan bagi pekerjaan semua

pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.

3.6.1

Umum

Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang ditemui termasuk

pula semua hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan dan penyelesaian

pekerjaan. Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan

yang diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta oleh

direksi. Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi

sebagai yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi

pekerjaan.

Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung dan

penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua

pemompaan, pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiran

atau pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan dan air

limbah yang berasal dari berbagai sumber yang mencapai lokasi guna

mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan maupun kepemilikan yang

berada didekatnya. Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerja

kemungkinan mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus

distabilkan terlebih dahulu dengan penurapan/penopangan, membuat sudut

galian yang aman atau cara lainnya.

(34)

Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

Kontraktor harus menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan

lain-lain, yang perlu untuk melindungi pekerja, mencegah pergerakan tanah

yang

dapat

menyebabkan

musibah,

tertundanya

pekerjaan

ataupun

membahayakan bangunan yang ada disekitarnya.

3.6.2

Perlindungan Terhadap Bangunan Yang Ada

Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi

bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan ataupun hambatan

yang ada. Di daerah didekat fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan

bakar, kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan guna menghindari

kemungkinan pecah, gangguan, atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas

dan jalur tersebut. Lebih lanjut kontraktor harus menjaga dan

memperhatikan pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan gas yang

mungkin merembes ke tanah atau telah terganggu selama penggalian dan

pemasangan jalur pipa.

3.6.3

Penggalian Tanpa Ijin

Kontraktor tidak diperkenankan menggali diluar jalur dan ketinggian yang

ditujukan dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh direksi. Penggalian

tanpa ijin harus diurug kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang

diperintahkan oleh direksi. Bilamana menurut keputusan direksi,

penggalian yang tidak diijinkan tersebut memerlukan penggunaan beton

tumbuk atau batu pecah, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan

bahan tersebut dengan baik.

3.6.4

Galian Terbuka

a.

Umum

Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakkan pada trase dan

kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan

perletakan pipa sebagaimana yang diijinkan oleh direksi dan/atau

persyaratkan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian

(35)

pekerjaan dapat bekerja secara aman dan efisien.

b.

Lebar Galian Terbuka

Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakkan dan

disambung dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat dilakukan

sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana diperlukan, lebar galian

harus sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kemudahan dalam

penempatan penopang kayu, turap dan penopang lainnya, maupun penanganan

khusus lainnya.

c.

Lubang Galian Untuk Penyambungan

Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap lokasi sambungan

agar penyambungan dapat dilakukan dengan baik.

d.

Panjang Galian

Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi panjang

yang diijinkan direksi. Galian harus diselesaikan paling sedikit 10

(sepuluh) meter didepan perletakan pipa terakhir. Bilamana diperlukan

oleh direksi, penggalian dan pengurugan harus dilakukan dalam 24 jam,

atau galian harus diurug penuh di akhir hari kerja setiap hari atau

ditutupi dengan pelat baja yang ditopang dengan cukup aman serta mampu

menahan beban arus lalu lintas kendaraan.

e.

Galian Terbuka dan Jarak Pipa

Galian harus digali sampai kedalaman yang telah ditentukan sebagaimana

yang diperlihatkan dalam gambar standar agar memberikan dukungan yang

menerus dan seragam dan penopang pipa pada tanah yang padat dan atk

terganggu pada setiap titik diantara lubang galian sambungan.

Bagian dasar tanah yang digali melampui kedalaman yang ditentukan harus

diurug kembali secara merata sebagaimana diperintahkan oleh direksi

sampai pada kedalaman yang ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan fisik, sebelum memulai satu bagian pekerjaan kontraktor harus mengajukan semacam lembar request atau lembar persetujuan yang disertai juga dengan beberapa

dengan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Rencana Pengadaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja. 1) Dalam hal diperlukan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku. cadang dan/atau

1) Penyedia Jasa Kontraktor berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga

Tugas kontraktor diantaranya membuat metode kerja, menyiapkan tenaga kerja, peralatan bahan-bahan, dan segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan

Keyword: Meal cost, productivity, housing, construction project ABSTRAK Pengembang dalam menyediakan perumahan untuk masyarakat diperlukan kontraktor yang mempunyai tenaga kerja

Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan pembuatan rangka stage/panggung,

1,621,434 JUMLAH TENAGA KERJA jumlah bahan jumlah peralatan Jumlah A+B+C Overhead & Profil contoh 15% Harga Satuan Pekerjaan D+E jumlah tenaga kerja jumlah bahan jumlah peralatan

Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air merupakan acuan untuk menghitung harga satuan pekerjaan yang menganalisis biaya upah tenaga kerja dan/atau harga bahan-bahan bangunan ataupun peralatan sebagai koefisien kebutuhan penggunaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk satu satuan kuantitas