• Tidak ada hasil yang ditemukan

Omphalomancy, Melihat Hoki Melalui Pusar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Omphalomancy, Melihat Hoki Melalui Pusar"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Omphalomancy, Melihat Hoki Melalui Pusar

Djulianto Susantio

Pemerhati Fisiognomi, di Jakarta

ADA berbagai cara untuk mengetahui watak, kepribadian, ataupun peruntungan seseorang. Yang sudah dikenal luas adalah palmistri (ramalan melalui telapak tangan), fisiognomi (ramalan melalui bentuk wajah dan tubuh), numerologi (ramalan melalui data kelahiran), dan Bazi (ramalan melalui data kelahiran yang dikaitkan dengan lima unsur dalam astrologi Tiongkok).

Sesungguhnya, banyak kebudayaan dunia mewariskan berbagai jenis ramalan. Di samping yang “biasa-biasa saja”, masyarakat kuno juga mengenal ramalan yang terkesan “unik dan lucu”. Salah satunya adalah ramalan melalui pusat atau pusar. Ramalan ini dikenal sebagai

Omphalomancy atau Omphilomancy. Menurut ramalan ini, ukuran dan bentuk pusar menunjukkan

kepribadian dan peruntungan seseorang.

Pusar juga merupakan sarana yang bisa diterawang oleh berbagai adat masyarakat. Konon, simpulan di tali pusat bayi yang baru lahir bisa menunjukkan berapa adik yang bakalan dia miliki. Banyak orang yakin omphalomancy memiliki prediksi tepat untuk melihat hoki seseorang.

Ramalan melalui pusat dikenal luas di kalangan masyarakat Tiongkok dan India purba. Di mata pakar fisiognomi, menganalisis pusar dipandang sama ampuhnya dengan menganalisis garis tangan dan metode peramalan lainnya. Bahkan mereka percaya karena pusar merupakan bagian yang tidak mudah dilihat dari luar, maka pusar mampu menginformasikan tentang “sesuatu” yang tidak diperoleh lewat palmistri, fisiognomi, frenologi, dsb.

Dulu, melihat pusar seorang wanita merupakan suatu keharusan yang dilakukan para tetua atau sesepuh. Gan Gie Sian, seorang pakar membaca tubuh di zaman kuno menuturkan bahwa pusar seorang wanita banyak mempunyai arti karena memberikan informasi tentang tabiat, sifat, dan peruntungan. Begitu juga bagi bangsa Suriah di Asia Barat. Warisan mereka ternyata masih lestari hingga kini (Pengatahoean Mengenal Nona-nona, Ho Kim Yoe, 1950).

Menurut kepercayaan Tiongkok, seorang wanita yang baik harus mempunyai pusar yang dalam dan lebar. Pusar dalam menandakan tubuhnya kuat dan pusar lebar menandakan pikirannya tajam. Para wanita yang mempunyai pusar demikian konon bisa tahan bekerja capek atau tahan sengsara.

Pusar yang bagus juga harus menghadap ke atas. Selain mengenal budi atau berbudi pekerti luas, dia berharapan besar dan berkemauan tinggi. Mungkin saja, dia akan menjadi nyonya besar dan mulia. Sebaliknya, kalau kecil dan hampir rata dengan perut, maka pikirannya singkat, tidak tahan kerja berat, otaknya kurang cemerlang, dan banyak mengalami rintangan.

Bentuk pusar yang kurang disukai adalah agak keluar karena wanita dengan pusar seperti itu jarang mendapatkan kedudukan baik. Begitu pula bila mencong, suka dengan percintaan dan sering melamun atau tumbuh rambut, yang berarti suka bergaul dengan pria sekaligus pandai merayu.

Bagi masyarakat Suriah, pusar agak rata dan hampir sama dengan perut mengindikasikan wanita yang gampang dengar kata atau gampang dikasih mengerti, pusar dalam menandakan

(2)

ingatan yang tajam, dan pusar keluar berarti suka dengan percintaan tetapi bisa menjadi ibu yang baik.

Di India masalah pusar wanita banyak disinggung dalam kitab-kitab kuno zaman Hindu tertua. Dikatakan, bila menyebar, berdaging, dalam, dan lipatan bagian dalamnya berputar searah jarum jam, hal ini merupakan pertanda baik atau menguntungkan. Wanita demikian akan hidup bahagia dan sejahtera. Sebaliknya, kalau lipatan dari kulit bagian dalam pusar berlawanan dengan arah jarum jam atau kalau pusar tidak dalam ditambah mata pusar kelihatan, maka itulah tanda ketidakberuntungan.

Seperti kepercayaan Tiongkok, pada masyarakat India kuno pusar yang dalam pertanda baik, yakni akan dicintai oleh suami. Sementara bila seperti teratai, akan menikmati semua kesenangan hidup.

Lain halnya menurut fisiognomi Barat. Konon bila pusar besar dan bulat pertanda murah hati dan kaya, bila dalam dan tebal akan mendapatkan kedudukan yang bagus, bila kecil dan tidak datar pertanda miskin dan moral kurang bagus, serta bila menaik di sisi kanan akan mendapatkan kedudukan dan kehidupan yang menyenangkan.

Dulu, “pilih wanita, lihat pusarnya”, bukanlah sesuatu yang tabu. Namun pada zaman sekarang pusar dianggap bukanlah faktor penting. Tentu saja, Anda boleh percaya dan boleh tidak.***

Tip Memilih Wanita

Bagi pria, bokong mungkin tidak memiliki arti. Namun bagi wanita, bokong mempunyai hubungan penting dengan kecantikan dan tabiat. Disyaratkan, bokong yang baik harus setimpal dengan kedudukan badan. Tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil. Yang paling baik adalah bokong berbentuk sedang dan bundar.

Masyarakat kuno percaya bila wanita berbokong besar maka dia kebanyakan malas, suka uring-uringan, sekali waktu bisa beringas, dan bertabiat rewel. Bila sedang dan tidak menonjol ke luar, dia berhati putih dan alim. Bila menonjol, dia suka pada percintaan dan senang bergaul dengan pria. Begitu pula bila keluar dan tajam. Selain banyak pikir percintaan dan senang bergaul dengan pria, dia suka melamun.

Sementara menurut pengetahuan kuno India, bokong yang baik harus berbentuk bundar, lembut, besar, padat, berdaging, dan tanpa lipatan kulit. Wanita yang memiliki bokong seperti itu memiliki keberuntungan yang baik sekaligus memberikan banyak kenikmatan di atas ranjang.

Penting pula diperhatikan sikap berjalan. Menurut fisiognomi Yunani, bila seorang wanita berjalan dengan angkat kepala dan pentang dada, maka dia berpikiran besar, mempunyai ambek tinggi, dan keras kemauannya. Sementara bila berjalan sambil menundukkan kepala hingga tulang belakangnya ikut melengkung, maka dia berpikiran sempit dan selalu memikirkan soal percintaan.

Gadis-gadis berparas cakap saja, belumlah cukup untuk dijadikan pasangan hidup. Demikian menurut kepercayaan bangsa Arab kuno. Maka agar “tidak gampang kejeblos dalam pergaulan sesat”, seseorang harus mengetahui tabiat si wanita.

(3)

Wanita yang berpotongan wajah panjang, pipi kaku dan merah, serta leher panjang adalah pemboros dan suka serong. Wanita yang berperawakan kecil, rambut hitam gelap dan panjang, potongan wajah seperti telur angsa, dan kuku tangan panjang adalah wanita yang besar rezekinya dan baik hati. Wanita yang berperawakan tinggi lurus, rambut kasar, dan kulit muka agak merah adalah wanita judes. Itulah antara lain tip memilih wanita yang diberikan oleh bangsa Arab sebagaimana termuat dalam Kitab Ramalan dan Ilmu Pirasat Manusia (Tan Khoen Swie, 1951).

Nah, bagaimana untuk mengetahui seorang wanita itu suci atau nakal? Menurut fisiognomi Korea, lihatlah bagian dari ujung mata hingga tulang pipi di bawah mata (disebut “buntut ikan”). Konon, wanita yang suka serong dan mendustai suaminya, bagian “buntut ikan” dan di bawah mata, akan berwarna merah di esok harinya.

Perut juga berperan penting untuk mengetahui watak seorang wanita. Menurut fisiognomi Arab, wanita berperut gendut bertabiat malas dan doyan tidur, sementara yang berperut sedang bertabiat murah hati, tidak pelupa, dan bijaksana. Sedangkan wanita bersuara keras adalah pemberani dan yang bersuara dalam (seperti suara dalam tenggorokan) tetapi nyata dan jelas adalah pelupa, kelakuannya kasar, juga suka dengki.

Rambut dan Buluku Membawa Hoki

Djulianto Susantio

Pemerhati Fisiognomi, di Jakarta

DI MATA masyarakat kuno takdir seorang manusia selalu berada di tubuhnya. Karir, kesehatan, jodoh, hoki, dsb diyakini sudah terpateri sejak seorang bayi lahir ke dunia. Namun hanya orang-orang tertentu yang mampu “membaca” keadaan ini, yang sekarang lazim disebut peramal nasib. Bagian dari tubuh yang dianggap mampu menceritakan watak dan peruntungan seseorang antara lain adalah rambut dan bulu. Dibandingkan pria, rambut dan bulu pada wanita justru mempunyai “nilai lebih” karena sejak zaman purba hal itu banyak diteliti oleh pakar-pakar fisiognomi dari banyak suku bangsa di dunia.

Kita mulai dari yang paling atas, yakni rambut. Rambut dipandang sebagai ukuran dari daya tahan dan kekuatan diri. Memang, rambut adalah “mahkota” seorang wanita sebagaimana tampilan iklan-iklan sampo. Mode rambut dianggap dapat mempengaruhi kehidupan pribadi dan

profesional seorang wanita. Akan tetapi, dalam ajaran Feng Shui Tubuh yang lebih penting adalah kualitas rambut, jumlah rambut, warna rambut, kilauan rambut, arah pertumbuhan rambut, dan keseluruhan rambut tubuh secara umum (Body Feng Shui, 2003).

Disyaratkan, rambut tidak boleh terlalu tipis atau tebal. Juga tidak terlalu keras atau lembut. Kalau terlalu banyak sama buruknya dengan terlalu sedikit. Arah pertumbuhan rambut harus dapat dikenali dengan mudah. Campuran atau kelainan merupakan aspek yang tidak menguntungkan. Warna alami rambut harus kuat, demikian pula kilauannya. Syarat lain, rambut wanita harus lebih halus dan lembut daripada rambut pria.

Menurut pakar fisiognomi China, rambut yang bagus harus subur, tumbuhnya tidak kasar, halus, tidak jarang, tidak terlalu kaku, tidak terlalu lemas, lurus, dan tidak keriting. Juga tumbuhnya tidak menutupi dahi, sementara di bagian belakangnya tidak sampai tumbuh di bagian leher (Pengatahoean Mengenal Nona-nona, tanpa tahun).

(4)

Wanita yang dahinya penuh rambut, lehernya pun penuh rambut, kendati rambut itu begitu bagus, selain membuat kurang manis wajahnya, menandakan dia tidak bisa berpikiran luas.

Wanita yang rambutnya hitam, tebal, besarnya sedang, mengkilap, tidak sampai menutupi dahi, tidak tumbuh sampai leher, menandakan kejujuran. Namun kalau dia bertabiat keras,

kekerasannya berada pada jalan yang benar.

Wanita yang rambutnya tidak bisa tumbuh panjang, bisa menjadi nyonya kaya, tetapi tidak bisa mendapatkan kesenangan. Demikian menurut pakar fisiognomi China.

Dikatakan oleh pakar lainnya, rambut hitam sekali menandakan pantang menyerah, tidak

gampang putus asa, dan disukai banyak orang. Kalau agak ikal berarti mudah terpengaruh, namun berotak cerdas. Kalau agak kemerahan maka kelakuannya tidak bisa diduga dan tidak suka hidup teratur, namun kehidupannya menyenangkan.

Kalau hitam lemas, maka dia tulus hati, namun pikirannya mudah berubah. Kalau hitam berkilauan, dia suka ilmu pengetahuan. Dia juga sabar namun tegas.

Rambut jarang pertanda tidak pandai menyimpan uang dan keras kepala. Rambut kaku

menunjukkan pantang menyerah, tegas, dan berani. Rambut lebat berarti dia pandai bicara dan banyak akal.

Kalau rambut menutupi dahi memperlihatkan dia menderita sesuatu yang tidak ingin

dikemukakannya, lagi pula wataknya cantik dan lembut meski sering tidak terlihat seperti itu. Sementara kalau menutupi pipi, dia sangat berani dan penuh keraguan, juga sering bermasalah dalam setiap jenis hubungan.

Dilihat dari sisirannya, kalau disisir dari tengah, maka dia jujur, berani, dan realistis. Disisir ke kiri menandakan kecenderungan romantis. Disisir ke belakang, tidak selalu menunjukkan perasaan yang sebenarnya, memiliki watak yang mulia, dan sangat pengertian pada anak-anak. Menurut fisiognomi Barat, wanita yang rambutnya menutupi pelipis, kurang memiliki penalaran dan logika. Kalau garis rambutnya bulat mulus, dia mudah diajak bergaul dan didekati. Yang bikin repot adalah kalau garis rambutnya bergerigi atau tidak rata. Biasanya wanita demikian bersifat pemarah, pemberontak, dan suka merajuk.

Kita beralih ke fisiognomi Suriah. Kalau rambut tidak bisa tumbuh panjang, dia suka pada percintaan muluk tetapi sering mengalami kegagalan. Kalau amat sedikit ditambah badannya gemuk, bakal mendapat banyak rintangan dan kejadian yang menjengkelkan. Sebaliknya, kalau terlalu banyak dan badannya kurus, dia bakal menikah lebih dari satu kali. Sedangkan kalau cepat beruban, akan berpisah dengan sanak keluarga ke lain tempat atau bakal mengalami dua kali perjodohan.

Kualitas yang bagus dari rambut adalah halus, hitam, lembut, berkilau, dan sedikit ikal pada ujungnya. Ini menandakan kebahagiaan dan kemakmuran. Kalau rambut tebal, kasar, ujungnya bercabang, jarang-jarang, dan kering atau berwarna putih, dia akan menderita dan miskin. Itu kata fisiognomi India.

(5)

Dari rambut kita turun ke alis. Alis menunjukkan kreativitas, berpikir, berbicara, martabat, tabiat, reputasi, kemashuran, perasaan, daya tarik, seksualitas, dan temperamen.

Fisiognomi China, seperti halnya rambut, banyak sekali menguraikan masalah alis, mulai dari panjang/pendek, bentuk, letak, dan tebal/tipis. Semuanya memiliki arti masing-masing, sehingga kalau digabung akan mendapatkan banyak informasi.

Alis yang panjang menandakan kebahagiaan dan umur panjang. Tebal, menunjukkan vitalias, kuat, dominan, dan pelampiasan emosional. Tipis, menginformasikan kesensitifan dan daya tahan fisik yang rendah. Tinggi, mengungkapkan dia tidak mudah terkesan oleh orang lain. Rendah, memperlihatkan keramahan, mudah didekati, dan sederhana. Datar dan lurus adalah milik orang yang pemalu dan tertutup (introver) tetapi dia artistik.

Kalau lebat di pangkal dalam (dekat hidung) dan menipis di pangkal luar, dia kreatif, penuh gagasan, dan kurang disiplin. Kalau semakin tebal di ujung (pangkal luar), dia punya bakat untuk hal-hal detil.

Alis yang dipandang paling bagus berwarna hitam, bangunnya seperti busur, halus, dan tebal. Yang termasuk kategori jelek antara lain terlalu pendek sehingga tidak bisa menutupi mata. Diartikan, dia seorang picik. Kalau terlalu dekat mata, banyak godaan dan banyak mengalami pergulatan hidup. Sebaliknya, terlalu tinggi dari mata pertanda tidak bisa jadi kaya raya. Sementara kalau amat jarang, suka cemburuan.

Menurut fisiognomi Yunani, kalau alis bagian depan tidak tajam, bermakna kemauannya keras. Kalau ujung belakang tajam, memiliki perasaan halus. Kalau alis melengkung sehingga hampir menutupi seluruh mata, senantiasi bekerja dengan rahasia atau sembunyi-sembunyi dan suka dengan percintaan.

Fisiognomi Suriah lain lagi. Dinyatakan, kalau di antara dua alis melesak, dia akan pindah ke lain tempat. Kalau tulang alis tinggi, dia bertabiat keras, tidak mau mengalah pada suami, dan suka menyendiri. Terlebih kalau amat tebal, tabiatnya keras dan suka bawa maunya sendiri.

Di mata pakar India, garis alis harus jelas atau mempunyai rambut yang lembut dan tidak boleh bertemu. Kalau halus dan melengkung ke atas, akan membawa kebahagiaan. Apalagi kalau rambut alis melengkung, suaminya akan berumur panjang. Yang jelek adalah kalau bulunya amat panjang. Dia akan cepat menjadi janda. Begitu pula kalau alis mata bertemu, mempunyai rambut alis yang pendek, dan berwarna kekuningan, dia akan hidup miskin.

Turun agak ke bawah, ada bulu mata. Kalau pendek dan melengkung, energinya terbatas dan mudah takut pada situasi baru yang belum dikenal. Kalau panjang dan lurus, penuh semangat dan kekuatan. Sedangkan bulu mata yang panjang dan melengkung menunjukkan kesensualan, feminin, namun tidak murah hati. Kalau sangat lebat, dingin dan galak. Kalau melekuk ke atas secara alami, dia terlalu optimis.

Dari berbagai sumber

Referensi

Dokumen terkait

Master : Pada menu ini terdapat pilihan Form untuk menginput data anggota yang di mana admin bisa nambah data angota dan dapat pula menghapus data anggota

Dalam permainan bongkar pasar peneliti menemukan aspek-aspek perkembangan yang dapat dikembangkan melalui permainan bongkar pasang di PAUD IT AR ± RAHMAH Banda Aceh,

[r]

Produsen Susu Bubuk Asing (Danone Group, PT Nestle Indonesia, Frisian Flag Indonesia, dsb) Produsen Susu Lokal.. Gambar 1.2 Market Share Produsen Susu Bubuk Asing

Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhaan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya.. Keutamaan puasa enam

Husnan (2001:12) menyatakan rasio profitabilitas mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau efisiensi dikaitkan dengan penjualan yang berhasil

Berdasarkan data pada tabel 8 di atas menunjukan bahwa siswa yang melakukan aktivitas menggunakan pola matematika sebanyak 10% siswa selalu melakukannya, 20% siswa

dengan kebutuhan pendanaan untuk layanan infrastruktur perkotaan. e) Pemilahan program yang akan didanai dengan anggaran internal Kabupaten Manggarai. Berdasarkan identifikasi