• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI

CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS

JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

Oleh :

I Putu Arya Janottama NIM : 200606001

Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

(2)

ii

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO (Kode Mata Kuliah ISI 128)

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI

CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS

JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Seni (S1) Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Oleh

I Putu Arya Janottama NIM : 200606001

Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pengantar Karya Tugas Akhir Studio ini disusun oleh Nama : I Putu Arya Janottama

NIM : 200606001

Program Studi : Desain Komunikasi Visual Jurusan : Desain

Judul :

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI

CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS

JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

telah diperiksa untuk diuji sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Denpasar, 10 Juni 2011

Pembimbing I Pembimbing II

(Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si) (Drs. I Gde Mugi Raharja, M.sn) NIP. 195512311986031010 NIP. 196307051990101001

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAGA

Pengantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh: Nama : I Putu Arya Janottama

NIM : 200606001

Jurusan : Desain

Program studi : Desain Komunikasi Visual

Judul:

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal 14 Juni 2011, sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan sah.

Dewan Penguji :

Nama Lengkap NIP Tanda Tangan

Ke tua Si dang : Drs. I Nyo man Mantra Fandy, M.Si. 195512311986031010 ……….

Sekretaris : Drs. I Gde Mugi Raharja , M.sn. 196307051990101001 ……….…… Penguji Utama : Drs.Cok Gde Rai Pad manaba, M.Erg. 195912161988031002 ………. Anggota : A.A. Gde Bgs Udayana, S. Sn., M.Si.197310041999031002 ………. Anggota : Made Ida Mulyati, S.Sn., M.Erg. 196909131997022001 ………...

.

Mengesahkan Mengetahui

Denpasar,14 Februari 2011 Ketua Jurusan Desain

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar Institut Seni Indonesia Denpasar

Dra. Ni Made Rinu, M.Si Prof .Dr.Drs I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP: 195702241986012002 NIP: 196403241990031002

(5)

v

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : I Putu Arya Janottama, mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar NIM : 200606001

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Eksklusif Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada), dengan Hak Bebas Royalti

Non-Eksklusif ini.

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhak menyimpan, mengalihkan-media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database) mendistribusikannya, dan menampilkan / mempublikasikannya di internet/media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan hukum yang diambil atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Denpasar

Pada Tanggal : 14 Juni 2011

Yang menyatakan

(6)

vi

MOTTO

“KEBERHASILAN ADALAH SEBUAH TINDAKAN

YANG DISERTAI USAHA DAN DOA”

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Ida Sanghyang Widhi Wasa. Karena atas asung kertha wara nugraha Nyalah, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis di Jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar”. Adapun penyusunan tugas akhir sebagai persyaratan akademis ujian tugas akhir dalam rangka meraih gelar sarjana (S1) untuk Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan masukan dari berbagai pihak kepada:

1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Rai S,MA. selaku Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar.

2. Ibu Dra. Ni Made Rinu, M.Si. selaku Dekan fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

4. Bapak Drs. Nyoman Mantra Fandy, M.Si. selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Denpasar dan selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan da n arahan di dalam menyusun tugas ini.

5. Bapak Drs. I Gde Mugi Raharja, M.sn. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.

6. Semua pihak dari Carissa Cuci Mobil Otomatis yang memberikan informasi dan masukan dalam penyusunan tugas ini.

7. Teman-teman DKV O6 dan semua pihak yang membantu dalam pengerjaan Tugas akhir ini.

(8)

viii

Demikian yang sudah disampaikan penulis dalam kata pengantar, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan masukan beserta kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Denpasar, 14 Juni 2011

(9)

ix

ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI

CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS

DI JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

Oleh: I Putu Arya Janottama

Salah satu aspek desain komunikasi visual adalah mempromosikan barang dan jasa secara komersil melalui media komunikasi visual untuk mencapai tujuan. Carissa cuci mobil otomatis (CCMO) yang beralamat di jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar, yang berdiri pada tahun 2001 berkecimpung dalam penyediaan jasa pencucian mobil. Melihat perkembangan jasa pencucian mobil di kota Denpasar yang berkembang pesat dan banyak bermunculan pesaing, diperlukan usaha kreatif yang untuk melakukan promosi mengingat media promosi yang ada pada CCMO sangat sedikit hanya sebatas logo dan papan nama saja. Maka timbul pertanyaan bagaimana membuat CCMO lebih dikenal dan menjaga eksistensinya, melalui perancangan media komunikasi visual yang sesuai dengan kreteria desain?. Melalui media komunikasi visual yang dirancang diharapkan masyarakat akan lebih mengenal keberadaan CCMO dan mau memanfaatkan jasa yang ada.

Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data, yang terdiri dari metode observasi, wawancara, kepustakaan, dokumentasi dan internet. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Media yang dibuat untuk mempromosikan CCMO terdiri dari Logo, Flyer, Billboard, Payung, Poster, Papan Nama, X-Banner, T-shirt, Kupon dan Katalog. Konsep dasar perancangan yang digunakan yaitu “Modern techno otomotif” dengan menonjolkan unsur gerak dan warna-warna yang berbasis metalik. Melalui media promosi yang dirancang diharapkan menimbulkan daya tarik konsumen dalam menggunakan jasa CCMO sehingga dapat menjaga eksistensi dalam menghadapi pesaingnya.

Kata Kunci : Desain, Media Komunikasi Visual, Promosi, Carissa Cuci mobil Otomatis.

(10)

x

ABSTRACT

SCHEME OF VISUAL MEDIA COMMUNICATIONS AS PROMOTION OF

CARISSA AUTOMATIC CAR WASH

AT GATOT SUBROTO WEST STREET NO 400 DENPASAR Which: I Putu Arya Janottama

One aspect of visual communications desain is to promote services and product commercially through visual communications media to reach the intention of company in this case Carissa Automatic Car Wash (CACW) which address at Gatot Subroto West street No 400 Denpasar. This company held in the year 2001 dabbling in is ready to service wash of car automatically. See growth of service wash of car in Denpasar city which rapidly grow and popping out many competitor eat to be needed creative effort which taken to do promotion, considering promotion media exist in CACW is verry little only have nameplate and logo. then the question how to make CACW more popular wich scheme of visual communications media matching with desain criterion?.

This scheme use method data collecting which consist of observation method, documentation and interview. Of obtained data later then analysed use descriptive method qualitative.

The Media which made to promote CACW consist of Logo, Flyer, Billboard, Umbrella, Poster, Nameplate, X-Banner, T-Shirt, Voucher and Catalogue. The elementary concept of scheme that is modern of otomotif techno to showing impression element of move and colours being based on is metallic. Passing the promotion media which made expected to generate fascination to consumer in improving promotion of CACW.

Key Word: Design, Visual Communication Media, Promotion, Carissa Automatic Car Wash.

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

HALAMAN JUDUL... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA... iv

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.1.1 Faktor Objektif ... 1

1.1.2 Faktor Subjektif... 2

1.2 Pengertian Judul ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Batasan Masalah... 5

1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan ... 5

1.5.1 Tujuan Perancangan ... 6

1.5.2 Manfaat Perancangan ... 6

1.6 Metode Perancangan ... 7

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 7

1.6.2 Metode Analisis Data ... 8

1.6.3 Indikator Serta Model Penilaian Desain... 10

(12)

xii

BAB II LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1 Data Teoritis/Aktual ... 14

2.1.1 Pengertian Objek/Kasus ... 14

2.1.2 Aspek-aspek Desan Komunikasi Visual ... 15

2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual ... 33

2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan... 38

2.1.5 Teori Sosial Yang Mendukung Kasus... 44

2.2 Data Lapangan/Faktual ... 46

2.2.1 Identitas usaha ... 46

2.2.2 Objek ... 46

2.2.3 Denah Lokasi... 47

2.2.4 Sarana Promosi Yang Ada ... 48

2.2.5 Potensi Kasus ... 49

2.2.6 Strategi Pemasaran ... 50

2.2.7 Target Segmentasi Pasar ... 51

2.3 Data Parameter ... 52

2.3.1 Billboard... 53

2.3.2 Selebaran ... 53

2.3.3 Payung ... 54

2.4 Analisis dan Sintesa ... 54

2.4.1 Analisis ... 54

2.4.2 Sintesa ... 57

BAB III KONSEP DESAIN 3.1 Konsep Dasar Perancangan ... 60

3.2 Skema Pola Pikir ... 63

3.3 Skema Pola Perancangan ... 64

3.4 Strategi Media ... 66

3.4.1 Panduan Media ... 66

3.5 Program Tayangan Media ... 68

(13)

xiii 3.6.1 Isi Pesan... 71 3.6.2 Bentuk Pesan ... 71 3.6.3 Strategi Visual ... 71 3.6.4 Gaya Visual ... 71 3.6.5 Material ... 72

BAB IV VISUALISASI DESAIN 4.1 Logo ... 73

4.1.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 73

4.1.2 Tampilan Desain ... 74

4.1.3 Biaya Kreatif ... 75

4.2 Flyer ... 75

4.2.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 75

4.2.2 Tampilan Desain ... 77

4.2.3 Biaya Kreatif ... 78

4.3 Billboard... 78

4.3.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 78

4.3.2 Tampilan Desain ... 80

4.3.3 Biaya Kreatif ... 80

4.4 Payung ... 81

4.4.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 81

4.4.2 Tampilan Desain ... 82

4.4.3 Biaya Kreatif ... 82

4.5 Poster ... 83

4.5.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 83

4.5.2 Tampilan Desain ... 84

4.5.3 Biaya Kreatif ... 85

4.6 Papan Nama... 86

4.6.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 86

4.6.2 Tampilan Desain ... 87

(14)

xiv

4.7 Stiker ... 88

4.7.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 88

4.7.2 Tampilan Desain ... 90

4.7.3 Biaya Kreatif ... 90

4.8 Kalender ... 91

4.8.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 91

4.8.2 Tampilan Desain ... 93

4.8.3 Biaya Kreatif ... 93

4.9 X-Banner ... 94

4.9.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 94

4.9.2 Tampilan Desain ... 96

4.9.3 Biaya Kreatif ... 96

4.10 Katalog ... 97

4.10.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 97

4.10.2 Tampilan Desain ... 98 4.10.3 Biaya Kreatif ... 99 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan... 100 5.2 Saran ... 101 DAFTAR PUSTAKA

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1.1 Contoh format penilaian desain ... 12

Gambar 2.1 Teknik arsir ... 16

Gambar 2.2 Teknik halftone ... 17

Gambar 2.3 Teknik blok ... 17

Gambar 2.4 Teknik goresan kering ... 18

Gambar 2.5 Teknik dots/pointilisme... 18

Gambar 2.6 Gambar ilustrasi fotografi...19

Gambar 2.7 Gambar ilustrasi teknik gabungan ... 20

Gambar 2.8 Gambar ilustrasi teknik kolase... 20

Gambar 2.9 Contoh penggunaan teks pada iklan ... 21

Gambar 2.10 Gambar lingkaran warna... 24

Gambar 2.11 Model pembuatan warna CMYK ... 25

Gambar 2.12 Warna primer pada maskot ... 25

Gambar 2.13 Warna skunder pada Mobil... 26

Gambar 2.14 Warna tersier pada poster ... 26

Gambar 2.15 Warna khusus pada logo ... 27

Gambar 2.16 Bagan warna akromatik ... 28

Gambar 2.17 Contoh warna monokromatik …...….……...29

Gambar 2.18 Contoh warna komplementer... 29

Gambar 2.19 Contoh warna pastel... 30

Gambar 2.20 Contoh warna analog ... 30

Gambar 2.21 Contoh warna Clash... 31

Gambar 2.22 Contoh Media Lini atas... 32

Gambar 2.23 Contoh Media Lini Bawah... 32

Gambar 2.24 Prinsip Titik Fokus... 33

Gambar 2.25 Keseimbangan yang Simetris... 34

Gambar 2.26 Keseimbangan yang Asimetris ... 34

Gambar 2.27 Keseimbangan memusat ... 35

(16)

xvi

Gambar 2.29 Grafis Fokus sekaligus Proporsi... 36

Gambar 2.30 Contoh kontras pada huruf... 38

Gambar 2.31 Format Diagonal ... 39

Gambar 2.32 format horisontal... 39

Gambar 2.33 Format vertikal... 39

Gambar 2.34 Format radial... 40

Gambar 2.35 Format acak... 40

Gambar 2.36 Bagan mesin cetak offset ... 42

Gambar 2.37 Teknik mencetak Screen Printing... 43

Gambar 2.38 Mesin Digital Printing ... 44

Gambar 2.39 Denah lokasi ... 47

Gambar 2.40 Denah tempat ... 47

Gambar 2.41 Logo CCMO ... 48

Gambar 2.42 Papan nama CCMO ... 48

Gambar 2.43 Billboard ... 53

Gambar 2.44 Selebaran... 53

Gambar 2.45 Payung ... 54

Gambar 3.1 Konsep Modern Techno Otomotif... 61

Gambar 3.2 Bagan skema pola piki ... 63

Gambar 3.3 Bagan skema pola perancangan ... 65

Gambar 4.1 Desain Logo ... 74

Gambar 4.2 Bentuk Fisik Media Flyer ... 77

Gambar 4.3 Desain Flyer ... 77

Gambar 4.4 Bentuk Fisik Media Billboard ... 79

Gambar 4.5 Desain Billboard ... 80

Gambar 4.6 Bentuk Fisik Media Payung... 82

Gambar 4.7 Desain Payung ... 82

Gambar 4.8 Bentuk Fisik Media Poster... 84

Gambar 4.9 Desain Poster ... 85

Gambar 4.10 Bentuk Fisik Media Papan nama ... 87

(17)

xvii

Gambar 4.12 Bentuk Fisik Media Stiker ... 89

Gambar 4.13 Desain Stiker... 90

Gambar 4.14 Bentuk Fisik Media Kalender ... 92

Gambar 4.15 Desain Kalender... 93

Gambar 4.16 Bentuk Fisik Media X-Banner ... 95

Gambar 4.17 Desain X-Banner... 96

Gambar 4.18 Bentuk Fisik Media Katalog ... 98

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lembar Kerja I : Logo

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih 3. Desain terpilih

Lembar Kerja II : Flyer

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih 3. Desain terpilih

Lembar Kerja III : Billboard

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih 3. Desain terpilih

Lembar Kerja IV : Payung

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih 3. Desain terpilih

Lembar Kerja V : Poster

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih 3. Desain terpilih

(19)

xix

Lembar Kerja VI : Papan Nama

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih

3. Desain terpilih

Lembar Kerja VII : Stiker

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih

3. Desain terpilih

Lembar Kerja VIII : Kalender

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih

3. Desain terpilih

Lembar Kerja IX : X Banner

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih 3. Desain terpilih

Lembar Kerja X : Katalog

1. Jenis Media

Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik

2. Alternatif Desain Evaluasi

Terpilih 3. Desain terpilih

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah merupakan jabaran mengenai alasan baik secara objektif dan subyektif, mengapa penulis memilih ini sebagai kasus tugas akhir.

1.1.1 Faktor Objektif

Gaya hidup orang sekarang yang semakin sibuk, kadang kala tidak banyak memberikan waktu untuk mencuci mobil. Hal ini berdampak banyak orang yang memanfaatkan jasa pencucian mobil. Kota Denpasar yang dikenal dengan kota yang padat penduduk, juga diikuti dengan jumlah mobil yang setiap hari memadati ruas jalan di kota Denpasar. Hal ini dikarenakan mobil merupakan salah satu mode transportasi di kota Denpasar. Menurut data dari Dinas Perhubungan kota Denpasar jumlah mobil pribadi maupun penumpang pada tahun 2011 berjumlah 120.534 unit dan selalu bertambah tiap tahunnya.

Seiring dengan musim hujan yang mengguyur kota Denpasar sepanjang tahun 2010 dan di awal tahun 2011 yang diperkirakan oleh BMKG masih rata-rata di atas normal, sehingga makin banyak mobil- mobil kotor yang memerlukan jasa pencucian mobil. Berawal dari itu juga banyaknya pengusaha yang berlomba menyediakan usaha pencucian mobil dan motor di Denpasar (Dewata TV, Berita

Bali Terkini: 04/11/2010). Dari beberapa usaha tersebut bersaing menyediakan

layanan sesuai dengan kebutuhan konsumen seperti cuci luar mobil/interior,cuci salju, cuci mesin, wax body dan lain- lain. Salah satu usaha pencucian mobil yang paling laris dan kini menjadi trend yaitu cuci mobil otomatis.

Cuci mobil otomatis adalah suatu jasa pencucian mobil pelayanan jasanya mengandalkan kecepatan, bersih, kilap, aman dan imbal bayar yang sangat terjangkau bagi kepentingan konsumen. Dengan memakan waktu hanya beberapa menit konsumen sudah bisa mendapatkan layanan pencucian mobil sehingga sangat sesuai dengan kehidupan masyarakat yang sibuk dan tidak sempat untuk

(21)

2 mencuci mobilnya sendiri. Salah satu perusahan yang menyediakan layanan cuci mobil otomatis adalah Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO). Dengan banyaknya perusahaan sejenis yang bermunculan CCMO selalu menjaga kualitas jasa yang diberikannya dengan menawarkan jasa pencucian mobil otomatis yang efisien waktu. Selain itu diperlukan sarana berupa media komunikasi visual untuk mempromosikan CCMO kepada masyarakat di kota Denpasar agar lebih dikenal dan menggunakan jasa pencucian mobil otomatis dari CCMO.

1.1.2 Faktor Subjektif

Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) didirikan pada tahun 2001, yang pemiliknya adalah Bapak I Putu Wijaya Kusuma, SE. Seorang wirausahawan yang jeli melihat peluang bisnis ingin menyediakan layanan cuci mobil dengan beberapa keunggulan yaitu cepat, bersih, kilat dan praktis. Pengendara mobil tanpa harus keluar dari kendaraan, cukup melewati mesin cuci mobil otomatis saja. Kebanyakan pengguna jasa CCMO sekarang ini adalah orang yang kurang mempunyai waktu dan suka dengan sesuatu yang instan, cepat, dan tidak membosankan baik dalam hal merawat mobil. CCMO yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar, yang merupakan jalan dengan kepadatan kendaraan yang tinggi dan terletak di sebelah utara badan jalan atau sebelah kiri jalan dari Jl. Gatot Subroto Barat jika menuju Jl Gatot Subroto timur. Berdiri di atas lahan 1.500 m2 yang digunakan sepenuhnya untuk keperluan usaha pencucian mobil. Seiring dengan berjalannya waktu dan melihat keuntungan yang dicapai dan daya saing perusahaan pun semakin tinggi, semakin banyak pengusaha yang mendirikan perusahaan cuci mobil di Denpasar dengan keunggulannya masing- masing. Hal ini berpengaruh besar terhadap omset pendapatan dari CCMO itu sendiri, dan permasalahan yang ada yaitu pada media promosi CCMO yang sangat minim. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah usaha dari CCMO untuk menjawab persaingan dengan usaha sejenisnya dan juga untuk menunjukkan eksistensi CCMO sebagai salah satu perusahaan pencucian mobil melalui media komunikasi visual yang efektif kepada konsumen di kota Denpasar.

(22)

3 Jadi adapun alasan penulis mengangkat kasus ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang ada pada CCMO dengan cara merancang media komunikasi visual sebagai sarana promosi yang efektif dan menarik. Dengan diperbarui dan ditambahnya sarana promosi yang ada pada CCMO diharapkan mampu menarik konsumen lebih banyak untuk menggunakan jasanya.

Jadi dapat disimpulkan secara obyektif yaitu meningkatnya permintaan jasa pencucian mobil di Denpasar akibat musim yang tidak menentu membuat mobil cepat menjadi kotor, kemudian dibarengi dengan persaingan perusahaan penyedia layanan cuci mobil yang bertambah salah satunya adalah CCMO. Kemudian secara subyektif CCMO memerlukan media promosi untuk bersaing dan menjaga eksistensinya dalam usaha pencucian mobil. Adapun tujuan dari penulis mengangkat kasus ini adalah untuk mengetahui desain media komunikasi visual yang tepat sesuai kriteria desain untuk mempromosikan CCMO. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data yang terdiri dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif, sehingga nantinya didapat suatu penyelesaian masalah melalui desain media komunikasi visual sebagai sarana promosi yang bersifat komersil.

1.2 Pengertian Judul

Adapun judul yang diangkat dalam tugas akhir studio ini adalah “Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis Jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar”. Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam mengartikan kata-kata yang terkandung dalam judul tersebut, maka adapun istilah yang perlu dijelaskan arti dan maksudnya dapat diuraikan sebagai berikut:

- Perancangan: proses, cara, perbuatan merancang (Hasan, 2005: 927). Merupakan upaya mencari inovasi dengan menciptakan suatu produk baru yang memenuhi kriteria (atau kondisi yang diinginkan), besifat humaniora. (Zainuddin, 2005).

(23)

4 - Media: Alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, TV, film, poster dan spanduk yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan) (Hasan, 2005 : 726).

- Komunikasi: (dengan visual) adalah komunikasi yang mempergunakan mata sebagai pengelihatan, jadi komunikasi visual adalah komunikasi dengan bahasa visual, yang unsur dasar komunikasi visual (yang menjadi kekuatan utama dalam menyampaikan pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan (Kusrianto, 2007: 10).

- Visual: penerangan yang diberikan menggunakan gambar-gambar melalui berbagai media informasi seperti: televisi, koran, majalah, dan lainya (Poerwadarminta, 1999: 1142).

- Sebagai: seperti atau semacam (Poerwadarminta, 1999: 880).

- Sarana: segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat, media (Poerwadaminta, 1999: 789).

- Promosi: perkenalan dalam rangka memajukan usaha, dagang dan lain sebagainya (Hasan, 2005: 898).

- Carissa: sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa pencucian mobil otomatis.

- Cuci: proses membersihkan dengan cara tertentu. (Hasan, 2005: 260). - Mobil: kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga mesin yang ada

padanya, beroda empat atau lebih. (Hasan, 2005: 588). - Otomatis: bekerja sendiri (Hasan, 2005: 645).

- Jalan: tempat untuk lalu lintas orang (Hasan, 2005: 345). - Gatot Subroto Barat: nama sebuah jalan di Denpasar.

- Denpasar: nama suatu daerah yang menjadi ibu kota propinsi Bali.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian dari judul pengantar karya tugas akhir ini adalah proses merancang atau membuat inovasi yang baru Alat (sarana) komunikasi seperti iklan koran, majalah, poster baik berupa gambar maupun tulisan yang bertujuan untuk mempromosikan Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) yang berada di jalan Gatot Subroto Barat No 400 kepada masyarakat di

(24)

5 kota Denpasar, agar masyarakat lebih mengenal CCMO dan mau memanfaatkan jasa yang ada.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dirumuskan permasalahan yang akan dijawab nantinya melalui perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi. Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain sebagai berikut:

a. Bagaimana membuat Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) menjadi lebih dikenal dan menjaga eksistensi dengan pesaingnya melalui perancangan media komunikasi visual?

b. Bagaimana memilih media komunikasi visual yang tepat dan sesuai dengan kriteria desain untuk mempromosikan CCMO?

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalahnya dibatasi pada proses perancangan serta perwujudan media- media komunikasi visual (ilustrasi, teks, warna, tipografi) yang sesuai dengan kriteria desain untuk mempromosikan Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) sesuai dengan disiplin ilmu desain komunikasi visual.

1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah dapat menjawab berbagai pertanyaan yang timbul sesuai dengan rumusan masalah yang akan dijawab dan diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna baik itu bagi pembaca, penulis dan masyarakat yang dijabarkan sebagai berikut.

1.5.1 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan khusus, berikut penjelasannya :

(25)

6

a. Tujuan Umum

Secara umum tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1). Agar masyarakat di Denpasar lebih mengenal keberadaan CCMO dan mau memanfaatkan jasa yang ada.

2). Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca di bidang desain media promosi perusahaan.

b. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1). Untuk mengetahui media komunikasi visual yang sesuai dalam

mempromosikan CCMO dan menjaga eksistensinya.

2). Mengetahui media komunikasi visual yang tepat dan sesuai kriteria desain dalam mempromosikan CCMO.

3). Sebagai persyaratan menempuh ujian tugas akhir di ISI Denpasar.

1.5.2 Manfaat Pe rancangan

Adapun manfaat yang diharapkan dari karya tugas akhir ini antara lain sebagai berikut :

a. Bagi Lembaga

Dapat menjadi salah satu sumber informasi mengenai CCMO sebagai refrensi desain perusahaan yang bergerak di bidang jasa pencucian mobil.

b. Bagi Masyarakat/Konsumen

Dapat mengenal keberadaan CCMO sebagai salah satu alternatif pilihan jasa pencucian mobil.

c. Bagi Pihak Perusahaan/CCMO

Menjadi pedoman dalam merancang media promosi untuk pihak CCMO dan dengan perwujudan media yang bermanfaat bagi promosi perusahaan untuk masyarakat agar lebih mengenal CCMO dan mau memanfaatkan jasanya sehingga diharapkan dapat meningkatkan omset perusahaan.

d. Bagi Mahasiswa/penulis

Penulis menjadi jeli melihat dan mencari permasalahan yang ada dimasyarakat dan kemudian mencari jawaban melalui desain media ko munikasi

(26)

7 visual yang sesuai dengan kriteria desain. Dengan menerapkan ilmu yang didapat pada bangku kuliah di lapangan, akan menjadi bekal penulis untuk setelah menyelesaikan studi nanti siap bersaing di dunia kerja nantinya.

1.6 Metode Perancangan

Adapun langkah- langkah berupa metode pengumpulan data dan kemudian metode analisa data yang digunakan sebagai berikut:

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Merupakan teknik atau cara yang akan digunakan dalam mencari data yang akan digunakan dalam tugas akhir ini. Metode pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu:

a. Metode Pengumpulan Data Prime r

1). Observasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara terjun langsung ke lapangan/pihak yang terkait dengan tujuan untuk mendapatkan data secara sistematis tehadap objek yang diteliti untuk mendapatkan data original atau asli dan mengetahui keadaan di tempat survey secara rinci. (Sarwono&Lubis, 2007: 100). Di sini penulis mengunjungi langsung Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) Jl Gatot Subroto barat No 400. Denpasar, untuk melihat keadaan perusahaan dan mencatat hal- hal yang dianggap penting dengan catatan kecil.

2). Wawancara

Interview/wawancara merupakan cara pengumpulan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data yang disebut responden dengan mengadakan tanya jawab langsung. (Nawawi, 1988: 110) Wawancara biasa dilakukan secara langsung kepada orang yang dianggap bisa memberikan informasi secara detail. Disini penulis melakukan wawancara dengan Bapak Putu Wijaya Kusuma, SE selaku pemilik dari CCMO. Adapun instrumen atau alat bantu yang digunakan dalam wawancara tersebut adalah catatan kecil, kamera (dokumentasi). Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kasus seperti

(27)

8 mengenai sejarah perusahaan dan media- media promosi yang sudah ada dan efektifitasnya.

b. Metode Pengumpulan Data Sekunder

1). Kepustakaan

Adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data pada buku, artikel, majalah, surat kabar, brosur serta med ia lainnya. (Sarwono&Lubis, 2007: 93). Metode dengan mencari informasi data-data pada buku, artikel, majalah, surat kabar, brosur dan media lainnya yang ada hubunganya dengan usaha pencucian mobil.

2). Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan cara mencari data berupa foto- foto dan gambar yang berhubungan dengan tema dan judul yaitu mempromosikan usaha pencucian mobil. (Arikunto, 1985 : 72). Disini penulis melakukan dokumentasi dengan menggunakan kamera, keadaan CCMO dan media- media promosi yang sudah ada.

3). Internet

Internet merupakan jaringan terbesar yang menghubungkan semua jaringan di dunia di mana jaringan ini melalui komunikasi protokol TCP/IP. Pertama kali dikenal dengan nama ARPANET dan pada tahun 1969, dan mengalami berbagai perubahan sehingga akhirnya menjadi jaringan internet seperti sekarang ini (Maria, 2008: 141). Dengan tersedianya alat pencarian yang canggih, server-server yang menyimpan data dan informasi yang tersebar di seluruh dunia, serta munculnya bisnis jual beli informasi maka semakin mudah bagi para peneliti untuk melakukan penelitian secara online (Sarwono&Lubis, 2007: 105).

1.6.2 Metode Analisis Data

Adapun metode analisa data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif dengan mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematis, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna. Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem

(28)

9 pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005: 54). Analisa kualitatif dibagi menjadi lima langkah: 1) mengorganisasikan data; 2) menentukan tema, pola dan kategori; 3) menguji hipotesa (jika menggunakan hipotesis); 4) mencari ekplansi alternatif data; 5) menulis laporan. (Sarwono&Lubis, 2007: 110) .

Jadi metode analisis deskritif kualitatif adalah suatu metode dimana dalam penelitian didasarkan pada adanya hubungan antar variabel ya ng diteliti untuk mendapatkan makna dari hubungan sebab akibat antar variabel. Kemudian dilakukan melalui berbagai kajian historis, kajian dokumen, inte rpretasi peristiwa, kajian informasi, perekaman suatu kejadian, hingga penafsiran suatu fenomena sosial yang didapat melalui pencatatan di lapangan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk yang terarah dan terolah secara teoritis. Metode ini bertujuan untuk membuat menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai variabel- veriabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian.

Peranan penulis adalah melakukan analisa dan membandingkan variable-variabel yang didapat dari CCMO dengan teori-teori yang berkaitan dengan kasus yang diangkat agar menjadi data yang sistematis, teratur dan terstruktur. Dengan menggambarkan fakta- fakta tentang promosi CCMO yang ada dan keadaan konsumen dibandingkan dengan teori yang diperoleh dengan mempertimbangkan variable yang sesuai dengan kriteria desain. Dari hasil perbandingan tersebut kemudian diperoleh pemecahan masalah melalui desain media komunikasi visual terpilih untuk menginformasikan kepada masyarakat di Denpasar mengenai eksistensi CCMO dan layanan jasa yang ditawarkan.

(29)

10

1.6.3 Indikator serta Model Penilaian Desain

Indikator yang nantinya akan dipakai sebagai acuan didalam menilai desain ialah ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif desain dari media yang dipilih. Desain yang terbaik dipilih dari tiga alternatif desain yang diukur berdasarkan kriteria desain.

Adapun kriteria desain yang dijadikan acuan dan indikator penilaian yaitu:

a. Fungsional.

Fungsional adalah berfungsi dengan baik dilihat dari segi fungsi (Hasan, 2005: 121). Desain yang dibuat dapat berfungsi semaksima l mungkin dan berfungsi sebagaimana mestinya.

b. Komunikatif.

Komunikatif adalah keadaan saling berhubungan (Hasan, 2005: 454). Mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan sesuai dengan informasi yang ada.

c. Informatif

Informatif artinya bersifat memberi informasi (Hasan, 2005: 331). Desain yang dibuat mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan yang memadai sesuai dengan tujuan, informasi ini biasa diwakili dengan foto atau gambar.

d. Ergonomis

Desain yang dibuat secara keseluruhan baik dalam bentuk, fungsi, ukuran dan unsur visualnya mampu memberikan kenyamanan bagi orang yang melihat dan menggunakannya.

e. Estetis

Estetis artinya indah atau memiliki nilai keindahan (Hasan, 2005: 237). Desain harus mampu memberikan nilai-nilai keindahan, sehingga dapat mengesankan orang yang melihatnya.

f. Unity

Unity artinya memiliki nilai kesatuan. Kesatuan unsur desain sesuai dengan konsep keilmuan dan tujuan serta misi dari perusahaan.

(30)

11

g. Simplicity

Berasal dari kata simple yang artinya mudah dikerjakan atau dimengerti (Hasan, 2005: 841). Desain yang dibuat hendaknya terlihat wajar, sederhana namun tetap dapat menarik perhatian.

h. Kreatif

Kreatif artinya memiliki daya cipta (Hasan, 2005: 465). Desain yang dibuat hendaknya menampilkan suatu desain baru yang orisinil, bukan jiplakan dan desain yang sudah ada.

i. Surprise

Bersasal dari kata kejutan yang artinya dapat memberi kesan pada pengelihatnya.( Hasan, 2005: 865). Desain yang dibuat dapat menimbulkan daya tarik tersendiri bagi orang yang melihatnya.

j. Etis

Etis artinya berhubungan dengan etika (Hasan, 2005: 237). Desain yang dibuat tidak menyimpang dari norma- norma yang berlaku dimasyarakat.

Dari 10 indikator penilaian digunakan menentukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian alternatif- alternatif desain menggunakan skala ordinat (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah dilakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain. Disinilah diperlukan usaha menentukan tingkatan dan kualitas, kriteria-kriteria tentang apa yang disebut sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Masing- masing tingkatan kualitas akan disususun berdasarkan jenjang ilmu dan nilai tertinggi 5 dan nilai terendah 1.

- Nilai 5 = sangat baik - Nilai 4 = baik - Nilai 3 = cukup - Nilai 2 = kurang - Nilai 1 = sangat kurang

Untuk mendapatkan nilai tertinggi (total skor) dari tingkatan kwalitas desain tersebut menggunakan rumus sebagai berikut:

(31)

12

Jumlah rata-rata nilai unsur

R = x 100%)

N

N = Nilai skor tertinggi x jumlah indikator (5x10)

Setelah masing- masing desain dinilai berdasarkan prinsip-prinsip desain akan terlihat satu desain yang menduduki rangking teratas dan desain inilah yang nantinya sebagai desain terpilih (Naibaho,1998: 82)

Berikut adalah contoh format penilaian pada desain yang nantinya akan dibuat:

Ga mbar 1.1 Contoh format penila ian desain

1.7 Sitematika Penulisan

Pengantar karya tugas akhir ini disusun secara sistematis yang dibagi ke dalam lima bab pembahasan yang memiliki kaitan erat antar babnya yang dapat dilihat sebagai berikut:

Pada Bab I berisi Pendahuluan yaitu menguraikan tentang latar belakang masalah yang merupakan alasan kasus ini diangkat sebagai tugas akhir, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, metode analisis data, dan indikator penilaian desain yang digunakan untuk mepermudah dan mempercepat penyusunan pengantar karya ini.

(32)

13 Pada Bab II terdiri dari tinjauan Pustaka ini akan diuraikan mengenai tinjauan dari berbagai data-data yang diperoleh sehingga nantinya akan digunakan sebagai data aktual dan faktual untuk nantinya akan dianalisis kembali menjadi sebuah data sintesa sehingga dapat dijadikan acuan dalam perumusan konsep desain.

Pada Bab III Kerangka Konsep dan Hipotesis ini akan menguraikan tentang konsep dasar perancangan, pola pikir, skema proses perancangan, strategi media, program tayangan media, dan strategi kreatif yang selanjutnya akan dijadikan dasar pada visualisasi desain.

Pada Bab IV Visualisasi Desain ini menguraikan tentang seluruh visualisasi desain yang telah dibuat dalam bentuk gambar serta uraian/ keterangan rinci mengenai masing- masing desain. Adapun visualisasi desain yang diuraikan, seperti poster, X-banner, papan nama, T-shrit dan lain- lain.

Pada Bab V mengulas tentang penutup, dengan ditarik kesimpulan dari keseluruhan bab dan teori yang ada dari proses perancangan sampai perwujudan untuk diperlihatkan kepada masyarakat. Kemudian saran dari penulis untuk pihak-pihak terkait selama penyusunan pengantar karya ini.

Pada bagian terakhir terdiri dari Daftar Pustaka yang berisikan tentang narasumber dari acuan buku yang dipakai penulis kemudial dilengkapi daftar lampiran media komunikasi visual yang dibuat.

(33)

14

BAB II

LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1 Data Teoretis/aktual

Adapun data-data mengenai teori-teori perancangan media komunikasi visual yang akan diterapkan berhubungan dengan pengerjaan tugas akhir ini adalah data-data ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan berasal dari sumber yang berkompeten.

2.1.1 Pengertian objek kasus

Kasus yang diangkat penulis adalah perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) di jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar. Menurut pendapat Profesor Bruce Archer (1965), perancangan merupakan aktivitas pemecahan masalah yang diarahkan pada tujuan (Goal). Desain merupakan suatu aktivitas pemecahan masalah atau cara, sedangkan yang dipecahkan adalah elemen-elemen dan diarahkan pada kesesuaian tujuan yaitu sebuah media untuk keperluan komersil bertujuan mepromosikan CCMO kepada masrayarakat di kota Denpasar. CCMO merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan jasa pencucian mobil yang ada di Denpasar.

Dalam perancangan ini permasalahan yang ada adalah bagaimana merancangan alat baik berupa gambar atau tulisan dengan maksud memberikan informasi untuk sarana promosi CCMO kepada konsumen. Setelah data didapatkan dari survey yang dilakukan pada CCMO yang merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa pencucian mobil secara otomatis yang memberikan berbagai keunggulan diantaranya yaitu cepat, evisien, bersih, dan dengan imbal bayar yang tidak besar, kemudian disampaikan kepada masyarakat melalui media promosi. CCMO merupakan salah satu solusi untuk mencuci mobil di tengah kesibukan warga kota Denpasar dan juga merupakan usaha pencucian mobil dengan teknologi modern. Diharapkan konsumen di kota Denpasar mengetahui

(34)

15 keberadaan CCMO dan mau menggunakan jasanya untuk mengatasi permasalahan dan menemukan solusi yang tepat dalam mencari tempat cuci mobil yang tepat.

Meskipun CCMO sudah lama berdiri dan memiliki pelanggan tetap namun permasalahan yang ada adalah kurangnya media promosi dan adanya persaingan antar perusahan sejenis yang akhir-akhir ini banyak bermunculan dengan keunggulannya masing- masing sehingga menyebabkan berkurangnya konsumen dari CCMO. Jadi dengan adanya media komunikasi visual yang tepat akan digunakan sebagai alat untuk mempromosikan CCMO, sehingga diharapkan nantinya dapat memberitahukan kepada konsumen mengenai keberadaan dan fasilitas yang ditawarkan CCMO sehingga dapat memberikan informasi secara tidak langsung sebuah tempat jasa pencucian mobil di Denpasar.

2.1.2 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual

Menurut Widowati Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout. Jadi media desain dapat dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan tujuan serta dapat berupa alat atau sarana informasi yang tidak terlepas dari aspek-aspek desain komunikasi visual seperti ilustrasi, teks, tipografi, warna dan penerapan teknik cetak sebagai berikut:

a. Ilustrasi

Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu ilustrare yang berarti menerangkan atau memperlihatkan sesuatu, ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief, musik yang tujuannya untuk mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Santosa, 2002 : 57).

Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. (Kusrianto, 2007: 110). Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda, adalah sesuatu yang dapat menyemarakkan halaman-halaman buku atau media lainnya sebagai karya seni

(35)

16 yang memiliki nilai estetis. Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa : foto, karikatur, kartun, potret manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan.

Fungsi dari ilustrasi adalah untuk menarik perha tian publik guna mendorong dan mengembangkan gagasan dalam bentuk cerita realistis, dapat menumbuhkan suasana emosional karena ilustrasi lebih mudah dipersepsi atau diserap dari pada tulisan (Kusmiati, 1999 : 44).

Ilustrasi dapat berupa foto, gambar, kolase, karikatur, produk, dan lain sebagainya. Ilustrasi dari segi teknik pembuatannya digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu:

1). Ilustrasi Gambar Tangan (Hand Drawing)

Yaitu menggambar ilustrasi dengan menggunakan keterampilan tangan dan bantuan dari alat bantu seperti pensil, pena, kuas, cat, tinta juga air brush. Teknik ini terdiri dari berbagai teknik diantaranya teknik arsir, teknik blok, teknik titik-titik, teknik half tone, teknik goresan kering, teknik pengikisan papan dan lain- lain.

Ada beberapa teknik ilustrasi gambar tangan yaitu : a). Teknik Arsir

Merupakan teknik goresan untuk menggambarkan bentuk objek dengan memenuhi bidang-bidang gambar yang tidak terkena cahaya dengan goresan- goresan yang lebih rapat dan berwarna gelap sehingga menghasilkan efek 3 dimensi pada objek. Kepekaan arsiran dapat diperkirakan dengan mengatur jarak antar garis.

Ga mbar 2.1 Te knik a rsir

(36)

17 b). Teknik Halftone

teknik yang menggunakan gradasi gelap terang dengan tinta yang dicairkan untuk memperoleh nuansa, sehingga hasilnya mendekati foto.

Ga mbar 2.2 Te knik Ha lftone

(Su mber : www.img 696.imageshack.com, 16/03/2011,09:17PM )

c). Teknik Blok

Pewarnaan pada teknik ini memberi kesan datar, sedikit, tanpa gradasi, dan pada umumnya minim ornamen karena bertujuan untuk memusatkan perhatian pada objek utama yang sederhana.

Ga mbar 2.3 Te knik Blok

(Su mber : Fairy Cube 1. Kaori yuku i, 2008)

d). Teknik Goresan Kering

teknik yang menggunakan tinta/cat dibuat setengah kering, kemudian ditumpangi goresan lagi dengan tujuan untuk mendapatkan atau mencapai efek

(37)

18 tekstur yang timbul. Untuk goresan pertama dibuat tipis, terutama pada bidang yang terang, pada bagian bidang yang gelap goresan diulang- ulang sampai mendapatkan hasil yang diinginkan

Ga mbar 2.4 Te knik goresan kering

(Su mber : www.artsketch.com, 16/03/2011,09:24PM)

e). Teknik Dots/Pointilisme (titik-titik)

wujud gambar terdiri dari titik-titik, dimana gelap terang dan plastisitas gambar dicapai dengan menggunakan titik-titik. Kalau menginginkan bagian yang gelap titik-titiknya dibuat rapat dari pada bagian yang terang.

Ga mbar 2.5 Te knik dots/pointilisme

(Su mber : www.artsketch.com, 16/03/2011,09:23PM)

2). Ilustrasi Fotografi

Yaitu teknik pembuatan ilustrasi dengan menggunakan photo/sinar yang ditangkap melalui kamera baik analog maupun digital. Teknik fotografi menggambarkan keadaan secara nyata (realis).

(38)

19 Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan yaitu:

a). Menggambarkan perbandingan menunjukkan berita b). Mengabadikan sesuatu

c). Mencitakan suasana hati

d). Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan (Suyanto, 2004: 89).

Adapun alat pendukung teknik fotografi yang umumnya biasa dipakai yaitu berupa:

(1). Kamera

(2). Lensa: lensa Wide angel, lensa standar, lensa tele, lensa makro (3). Tripod

(4). Penerangan (alami: cahaya matahari dan buatan: lampu, Flash/Blits)

Ga mbar 2.6 Contoh ilustrasi fotografi (Su mber:www. Zifoe.co m, 26/02/11,06:55PM)

3). Teknik Gabungan

Yaitu ilustrasi dengan struktur visual atau rupa yang terwujud dari perpaduan antara teknik fotografi/ilustrasi manual dengan teknik drawing di komputer (Pujiriyanto, 2005: 41). Teknik ini sangat efektif untuk membuat objek menjadi menarik dan banyak di gunakan dengan dukungan software komputer baik yang berbasis vektor atau bitmap.

(39)

20

Ga mbar 2.7 Contoh ilustrasi teknik gabungan yang merupakan penggabungan dengan teknik fotografi dan ko mputer.

(Su mber: www.Blac kxperience.co m,26/ 02/2011,07:01PM)

b. Teks

Menurut kamus besar bahasa Indonesia teks merupakan naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang atau bahan tertulis untuk memberikan pelajaran, berpidato dan lain sebagainya. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singka t, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya, selain itu perlu diperhatikan ukuran termasuk jarak antar huruf dan ukura nnya termasuk jarak antar huruf, kata, baris dan lebar paragraf (Surianto, 2009: 28). Teks merupakan salah satu aspek desain komunikasi visual yang sangat penting selain ilustrasi karena juga memberikan segala informasi yang dibutuhkan konsumen.

Ga mbar 2.9 Contoh penggunaan teks pada iklan berdasarkan letak dan posisinya (Su mber: Doku men Pribadi, 20/ 02/2011)

(40)

21 Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing- masing memiliki fungsi berbeda, yaitu:

1). Headline (Baris Utama/Judul)

Merupakan teks pertama menjadi penentu bagi pembaca untuk membaca teks selanjutnya. (Kusrianto, 2007: 209). Bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca adalah judul. Teks

Headline harus dibuat eye catchyng dengan kontras yang cukup kuat.

2). Sub Headline (Sub Judul)

Merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan makna atau arti dari pada judul, dan umumnya lebih panjang dari judulnya. Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body copy) (Pujiriyanto, 2005 : 39).

3). Body Copy (Teks isi)

Merupakan kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih lanjut (Pujiriyanto, 2005 : 39).

4). Slogan (Semboyan)

Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan (Pujiriyanto, 2005: 39).

5). Clossing word (Kata Penutup)

Kata penutup adalah kalimat pendek yang jelas, singkat, jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembaca untuk membuat keputusan (Pujiriyanto, 2005 : 39). Teks yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan media komunikasi visual untuk sarana promosi dari CCMO tidak lain mengandung informasi mengenai layanan jasa yang ditawarkan CCMO secara singkat dan jelas.

(41)

22

c. Tipografi

Tipografi (typography). Adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. (Hendratman, 2008: 65). Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002:108). Dengan perkembangan font-font di komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan tapi kita harus mengetahui pe ngelompokan huruf. Berikut jenis-jenis huruf:

1). Huruf Tak Berkait (Sans Serif)

Tidak memiliki kait (hook) hanya batang dan tangkainya saja, ujungnya tajam dan tumpul, sifatnya kurang formal, sederhana, modern dan akrab. Keuntungan dari jenis huruf ini sangat mudah dibaca dan cocok untuk desain di layar komputer web, e-bool, cd, profile dan media lainnya. Contoh: Arial, Avan Grade, Trebhucet MS, dan Vaground.

Headline

Arial Black

Subhead

Tahoma

Body Text

Vagroun

Contoh huruf Sans Serif

(Su mber: Graphics Design. Hendratman Hendi, 2008: 66)

2). Huruf Berkait (Serif)

Bentuk huruf yang memiliki kait, sifatnya elegan dan mewah dengan ketebalan yang kontras. Jenis ini merupakan huruf formal, sangat anggun dan konservatif. Cocok untuk huruf desain di media cetak seperti koran, skripsi, brosur dan media lainya. Contoh yang paling umum yaitu huruf tipe Times New

Roman.

Headline

Timpany

Subhead

Times Roman

Body text

Alliance

Contoh Huruf Se rif

(42)

23 3). Huruf Tulis atau Latin (Script)

Jenis ini setiap hurufnya saling berkait seperti tulisan tangan, sifatnya anggun, tradisional, dan informal, kurang mudah dibaca sehingga jangan terlalu banyak digunakan. Huruf ini cocok untuk desain huruf di undangan pernikahan ulang tahun, dan upacara tradisional contoh: Brush Script, Shelley, Mystral, Comic sanc, dan Rage.

Welcome

Brush Script

Undangan

Rage italic

Selamat

Mistral

Contoh huruf Srcipt

(Su mber: Graphics Design. Hendratman Hendi, 2008: 67)

4). Decoratif (Graphic)

Bentuk huruf yang sangat rumit desainnya. Setiap huruf dibuat secara detail. Sifatnya mewah, anggun, bebas dan tradisional. Sangat sulit dibaca cocok untuk aksen, hiasan, huruf pada awal alenia artikel dan logo perusahaan. Contoh Augsburg intial, Aquarium, dan English.

Once Upon

Aquarium

Tribun

English

Contoh huruf Dekorat if

(Su mber: Graphics Design. Hendratman Hendi, 2008: 67)

4).Monospace

Bentuknya biasa saja tapi jarak dan ruang setiap hurufnya sama, sifatnya formal, sederhana, futuristik, kaku. Mudah dibaca namun kurang rapi dan efisien ruang jika tampil banyak cocok untuk tampilan pengetikan kode/bahasa pemrograman.

3.D.s.t.u.d.i.o.M.a.x

3.D.s.t.u.d.i.o.M.a.x

Contoh huruf Monoscape

(43)

24

d. Warna

Warna adalah faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual. Warna dapat memeberikan dampak psikologis, sugesti, suasana ba gi yang melihatnya (Hendratman, 2008: 43). Kesan yang akan ditangkap oleh maka jika melihat sebuah hal adalah warnanya. Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo Davinci(1490), teori warna mendapat perhatian yang serius oleh Sir Isaac Newton seorang ahli fisika melalui tulisannya yang berjudul “Optics” pada tahun1704, berikut skema warna oleh newton dapat dilihat di gambar berikut:

Ga mbar 2.10 Pena mpang ske ma warna dala m bentuk roda oleh Ne wton (Su mber: Pengenalan Teori Warna, Eko Nugroho, 2008: 10)

Di layar monitor komputer mungkin warna terlihat menarik, saat dicetak/print mungkin warna tersebut tidak sesuai tampil di layar karena dalam kebutuhan printing, warna yang digunakan adalah model CMYK, sedangkan untuk tampil dilayar monitor saja (misalnya: web, wallpaper, game, video) warna yang biasa digunakan adalah RGB. Berikut warna yang digunakan pada percetakan terdiri dari hitam sebagai warna kunci, kemudian magenta, yellow dan cyan.

(44)

25

Ga mbar 2.11 Model pe mbuatan warna CM YK dengan 3 warna prime r Cyan (C) Magenta (M) Yellow (Y) dan Black (K)

(Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 44)

Saking banyaknya warna, sulit untuk mendapatkan warna yang sesuai dan disepakati banyak pihak, oleh karena itu muncullah standar warna seperti Pantone, DIC, Toyo, Trumatch untuk menyamakan persepsi warna menggunakan kode angka. Secara garis besar warna dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1). Warna Primer

Adalah warna-warna pokok terdiri dari tiga warna yaitu; merah, biru, kuning. Contoh:

Ga mbar 2.12 Contoh warna primer pada maskot piala dunia 1998 d i Prancis, (Su mber: (www.sportifosio.com,12/02/2009,12:30PM )

2). Warna Sekunder

Yaitu merupakan warna hasil pencampuran dari dua warna primer. Contohnya: Merah + Kuning = Orange

Kuning + Biru = Hijau Biru + Merah = Ungu

(45)

26

Ga mbar 2.13 Contoh warna skunder pada Mobil (Su mber: www.pakcagee mtees.com,12/02/2009,13:30PM)

3). Warna Tersier

Yaitu campuran satu warna primer dengan warna sekunder di sebelahnya, warna tersier terdiri dari enam warna. Contohnya orange kemerahan, hijau kekuningan, merah keunguan dan lainnya.

Contoh:

Ga mbar 2.14 Contoh warna tersier pada poster Pinpinle lapin (Su mber: www.pakcagee mtees.com,12/02/2009,12:33PM )

4). Warna Khusus

Disebut warna khusus karena warna ini tergolong warna primer atau warna sekunder tetapi hanya bisa diperoleh dari pigmen tertentu seperti emas dan perak

(46)

27

Ga mbar 2.15 Contoh warna khusus pada Logo (Su mber: www.pakcagee mtees.com,12/02/2009,12:43PM)

Setelah mengenal warna secara mendasar, warna juga dibagi berdasarkan psikologi atau karakter warna itu sendiri, setelah itu kombinasi juga akan memberikan pengaruh terhadap desain yang akan dirancang nantinya sebagai berikut:

a). Psikologi Warna

- Merah : cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitif, menarik, bahaya, dosa, pengorbanan, vitalitas.

- Jinga : hangat, semangat muda, ekstrimis, menarik.

- Kuning jingga : kebahagiaan, kehormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka.

- Kuning : cerah, bijaksana, terang, bahagia, hangat, pengec ut, penghianat. - Kuning hijau : kurang pengalaman, rindu, kehangatan baru, gelisah,

berseri.

- Hijau muda : tumbuh, cemburu, iri hati, kaya, segar, istirahat, tenang. - Hijau biru : tenang santai, diam, lembut, setia, kepercayaan.

- Biru : teknologi, kebersihan, keteraturan, keamanan, terhormat dan kepercayaan.

- Ungu : misteri, kuat, supremasi, formal, melankolis, pendiam, agung, mulia.

(47)

28 - Hitam : kuat, dukacita, resmi, kematian, keahlian, tidak menentu.

- Abu-abu/silver : tenang, futuristik, intelek

- Putih : Suci, bersih, murni, lugu, bersih, spiritual, pemaaf, terang (Hendratman, 2008: 47)

Dengan mengetahui psikologi warna yang ada kita akan dapat menentukan warna yang tepat saat merancang media untuk mempromosikan CCMO agar sesuai dengan tujuan perancangan.

b). Kombinasi warna

Adapun kombinasi akan digunakan untuk memilih warna yang cocok/harmonis agar desain yang dibuat nantinya dapat menarik perhatian dan tidak terkesan norak atau kampungan karena kesalahan mengkombinasikan warnanya. Berikut jenis-jenis kombinasi warna:

(1). Akromatik

Berasal dari kata A=tidak dan Chromatic=warna. adalah warna kombinasi gelap dan terang saja, kombinasi warna tersebut berkesan klasik dan artistik yang banyak dipakai untuk fotografi dan surat kabar.

Ga mbar 2.16 Bagan warna a kro mat ik

(Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 49)

(2). Monokromatik

Adalah suatu warna hue yang dikombinasikan dengan gelap terang. Disebut juga monokrom karena warna ini sangat sederhana, dan mudah diterima mata, kelemahannya akan membosankan dan mudah ditinggalkan mata. Contoh: biru, biru muda, biru agak keputihan

(48)

29

Ga mbar 2.17 Contoh warna monokro matik

(Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 49) (3). Komplementer

Adalah dua buah warna hue yang berlawanan, dikombinasikan dengan gelap terang. Kombinasi tersebut akan menarik mata, tapi jika tidak bisa menggabungkannya warna akan terlihat lepas dan tidak cocok. Contoh: merah muda dengan hijau akan menghasilkan warna yang terkesan norak.

Ga mbar 2.18 Contoh warna ko mp le menter

(Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 50) (4). Pastel

Adalah warna yang mendekati warna terang/putih. Biasa disebut juga warna sepia. Contoh semua warna yang hampir mendekati putih.

(49)

30

Ga mbar 2.19 Contoh warna pastel

(Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 50) (5). Analog

Warna analog merupakan warna beda hue yang bersebelahan, sehingga kombinasinya akan lebih mudah diterima mata dan lebih berani dibanding warna monokrom contoh orange, orange kekuningan, kuning.

Ga mbar 2.20 Contoh warna analog

(Su mber: Graphics Design, Hendrat man Hendi, 2008: 49)

(6). Clash

Adalah 2 warna yang berlawanan (komplementer), tetapi menyimpang /bergeser satu hue sesuai dengan namanya clash adalah warna yang tidak harmonis/bertentangan/tabrakan sehingga kobinasi warna tersebut tidak enak

(50)

31

dipandang. Tapi dengan teknik tertentu akan didapat perpaduan yang khas dan inovatif. Contoh merah muda dengan biru, hijau muda dengan ungu.

Ga mbar2.21 Contoh warna Clash

(Su mber: Graphics Design, Hendrat man Hendi, 2008: 51)

Perpaduan warna yang tepat akan menarik dan menyejukkan mata dari konsumen sehingga desain yang dibuat mempunyai ciri khas sesuai dengan CCMO. Jika perpaduan warnanya kurang tepat media tersebut tidak akan menarik dan bahkan tidak enak dipandang.

e. Media

Media adalah alat (sarana) Komunikasi seperti: Koran, majalah, radio, tv, film, poster dan spanduk yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb) (Hasan, 2005: 726). Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur ko munikasi seperti teks atau gambar foto (Pujiryanto, 2005:15).

Media dibagi menjadi 2 jenis dalam perikalanan yaitu: 1). Media Lini Atas (above the line media)

Adalah kelompok media promosi yang memerlukan luar ruang, artinya mengunakan sarana komunikasi massa yang media dibayar. Misalnya media cetak, elektronik, serta media luar ruang (iklan majalah, billboard).

(51)

32

Ga mbar 2.22 Contoh Media Lini atas (Su mber:www. otakku.co m,26/02/2011,07:17PM)

2). Media Lini Bawah (below the line media)

Adalah kelompok media promosi yang tidak memerlukan media luar ruang, media ini cocok digunakan untuk target yang lebih kecil .Direct mail,

publicc relation sales promotion yang menggunakan flyer, brosur, iklan di

majalah atau di surat kabar dengan segmen terbatas termasuk Below the line (Rustan, 2009:89).

Ga mbar 2.23 Contoh Media Lini Ba wah (Su mber: www.dhowoart.co m dan data survey)

Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk antara lain:

a). Berdasarkan cara pembuatannya dengan alat-alat cetakan seperti: selembaran, brosur, folder, dan lain- lain.

b). Berdasarkan lokasi penempatannya:

(1). Diluar ruangan (outdoor) seperti: poster, baliho, papan nama, spanduk dan lain- lain.

(2). Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase dan lain- lain. c). Berdasarkan bentuk media yang digunakan:

(52)

33 (1). Media langsung seperti: katalog, flyer, kartu nama, dan lain- lain. (2). Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar, televisi, radio

(Ananda,1978:50)

2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual

Prinsip-prinsip desain ini nantinya digunakan sebagai patokan dalam memberikan penilaian terhadap alternatif desain yang dibuat untuk menentukan desain yang terbaik. Adapun prinsip-prinsip desain komunikasi visual yaitu:

a. Prinsip Titik Fokus

Adalah prinsip dengan cara menonjolkan salah satu elemen visual misalkan teks, atau ilustrasi dalam sebuah desain digunakan sebagai titik fokus atau pusat perhatian. Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam komposisi untuk menunjukkan bagian mana yang dianggap paling utama. (Kusrianto, 2007: 42)

Ga mbar 2.24 Prinsip Titik Fokus

(Su mber: Aplikasi Desain Gra fis untuk Periklanan : 61).

b. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Ada macam- macam keseimbangan yag bisa digunakan, antara lain:

1). Keseimbangan Simetris

Keseimbangan simetris merupakan keseimbangan yang sama antara sisi kiri dan kanan terkesan statis dan formal komponen desain seakan dicerminkan

(53)

34 pada garis sumbu khayal. Desain dengan keseimbangan Simetris akan relatif mudah ditangakap oleh mata juga lebih mengesankan tradisional/kuno dan juga membosankan (Hendratman, 2008: 30). Biasanya dengan menerapkan keseimbangan ini akan dilihat komponen yang sama pada kedua daerah garis sumbu.

Ga mbar 2.25 Keseimbangan yang Simetris.

(Su mber: Pengantar Desain Ko munikasi Visual, kusrianto.2007 : 38).

2). Keseimbangan Asimetris

Yaitu keseimbangan yang tidak sama dalam ukuran, bentuk, bangun dan letak dari bagian-bagian atau obyek-obyek yang akan disusun di sebelah kiri lebih berat dengan obyek yang disusun sebelah kana nnya sehingga bersifat dinamis. Tidak ada unsur visual yang tersusun seperti cermin. Desain dengan prinsip asimetris lebih mengesankan informal, modern, dinamis dan berani (Hendratman, 2008: 30).

(54)

35

(Su mber: Pengantar Desain Ko munikasi Visual, Kusrianto.2007 : 39).

3). Keseimbangan memusat:

Merupakan keseimbangan yang diperoleh dengan pusat objek terletak pada satu titik fokus (Kusrianto, 2007 : 38).

Ga mbar 2.27 Keseimbangan me musat

(Su mber: Pengantar desain ko munikasi visual, Kusrianto.2007 : 39).

4). Keseimbangan radial

Merupakan keseimbangan yang hampir mirip dengan keseimbangan simetris, namun kesan yang ditampilkan seperti ada pancaran dari tengah lingkaran. Keseimbangan radial sangat mudah ditangkap mata karena seakan diarahkan fokus ke titik pusat lingkran (Hendratman, 2008: 30).

Ga mbar 2.28 Keseimbangan radial

Gambar

Ilustrasi  dapat  berupa  foto,  gambar,  kolase,  karikatur,  produk,  dan  lain  sebagainya
Ilustrasi teknik gabungan  me mbe ria kan ga mbaran
Ilustrasi  yang  digunakan  sama  pada  logo  CCMO  adalah  ilustrasi  dengan  teknik  komputer  yaitu  sebuah  mobil  yang  dibuat  dengan  sederhana  yang  dimiringkan dan seakan bergerak ke arah kanan yang merupakan logo CCMO

Referensi

Dokumen terkait

Satimpo Bontang Selatan, kami Selaku Pokja ULP Kota Bontang berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor : 27 tahun 2015.. Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang

Kepada masyarakat di Wilayah Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, khususnya pemegang hak milik atas tanah yang tanahnya digunakan untuk pembangunan bandara :

Masalah kehabisan persediaan atau stock out dapat timbul karena naiknya tingkat permintaan yang tidak diharapkan ataupun waktu tunggu penerimaan barang yang lebih lama dari lead

EFEKTIVITAS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI.. Aeromonas hydrophila GPl-04 SECARA

Pada penelitian ini yang dikaji adalah program aplikasi yang dirancang untuk menganalisa tes kepribadian manusia dengan menjawab pertanyaan tes kepribadian

Dari penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajarhasil belajar pada sistem

Menggunakan hasil fitting grafik hubungan konstanta pegas dengan panjang pegas pada Gambar 3 dapat ditentukan nilai modulus geser baja yang merupakan bahan pegas

Ciputat Raya No.32 Pondok Pinang Jakarta Selatan 75 Jakarta-RAWAMANGUN Jl.. Pemuda