• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening Pada Hubungan Antara Ukuran Perusahaan Dengan Audit Delay

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening Pada Hubungan Antara Ukuran Perusahaan Dengan Audit Delay"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening

Pada Hubungan Antara Ukuran Perusahaan

Dengan Audit Delay

Cherrya Dhia Wenny

STIE MDP cherryadhia@yahoo.com

Abstract: The purpose of this research is to determine the effect of company size on audit delay, directly or indirectly through capital structure as variabel intervening. The data used in this study is financial statements of 2016 obtained through idx.co.id. Population used in this research is service and investment company, sub sector retail and wholesale trade counted 58 company, then sampling method using purposive sampling counted 39 company. The result of this research proves that directly company size has negative and significant effect on audit delay, firm size have a significant and positive effect on capital structure, and capital structure also have positive and significant effect on audit delay. However, the test results shows that the relationship between firm size and audit delay is an indirect relationship mediated by a capital structure.

Keywords: company size, capital structure, audit delay.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui variabel struktur modal sebagai variabel intervening. Data yang digunakan dalam penelitian ini laporan keuangan auditan tahun 2016 yang diperoleh melalui idx.co.id. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan dari sektor perdagangan jasa dan investasi, sub sektor perdagangan eceran dan perdagangan besar sebanyak 58 perusahaan yang

kemudian ditarik sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 39 perusahaan. Hasil penelitian ini

membuktikan bahwa secara langsung ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit

delay, ukuran perusahaan juga terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, dan struktur

modal juga terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit delay. Namun, hasil pengujian

mengungkapkan bahwa hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit delay terbukti merupakan hubungan

tidak langsung yang dimediasi oleh variabel struktur modal.

Kata kunci: ukuran perusahaan, struktur modal, audit delay.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban entitas kepada pemilik. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 1 tahun 2017 menyebutkan bahwa laporan keuangan merupakan penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang memiliki

tujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi, serta menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Melihat pentingnya infor masi yang terkandung dalam laporan keuangan, maka setiap perusahaan baik berskala besar, menengah, maupun

(2)

kecil wajib menyampaikan laporan keuangan yang berisi informasi mengenai kondisi entitas setiap periodenya. Informasi inilah yang kemudian akan digu nakan oleh para pemangku kepentingan diperusahaan, baik oleh pengguna internal seperti pihak manajemen dan karyawan maupun oleh pengguna eksternal, seperti investor.

Bagi pihak manajemen informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan dapat mereka gunakan sebagai acuan untuk melihat bagaimana kinerja perusahaannya saat ini sebagai dasar untuk melakukan perbaikan di masa mendatang. Begitupun bagi investor, informasi keuangan suatu entitas merupakan bagian yang sangat penting sebagai dasar bagi mereka dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut atau tidak.

Kewajiban penyampaian laporan keuangan

bagi perusahaan go public ini juga tertuang di dalam

Pera turan Ba pepam Nomor X. K.6 lampiran

Ada banyak faktor yang menyebabkan perusahaan sering terlambat menyampaikan laporan keuangannya. Seperti salah satu emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk yang selama dua tahun berturut-turut 2014 dan 2015 tercatat sebagai perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu.

keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-431/BL/ 2012 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya empat bulan setelah tahun buku berakhir. Bagi perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangannya ke Bapepam akan dikenakan sanksi seperti yang telah ditetapkan oleh Bapepam.

Sekalipun Bapepam telah mengeluarkan sanksi tegas terhadap perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan, ternyata dari data di atas terlihat masih banyak perusahaan yang melanggar ketentuan Bapepam tersebut. Di tahun 2013 sempat terjadi penurunan yang signifikan, yaitu hanya 1,45% dari total perusahaan tercatat yang melakukan keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Namun, di tahun-tahun berikutnya perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan kembali mengalami peningkatan, seperti pada tahun 2014 dan 2016.

Diungkapkan Direktur & Sekretaris Perusahaan Bumi Resources dalam art ikel mar ket.bisnis.com bahwa keterla mbatan ini disebabkan karena saat ini perseroan masih menunggu konfirmasi utang dari beberapa kreditur perseroan. Total utang PT Bumi Resource Tbk disebutkan dalam artikel metrotvnews.com mencapai USD 3,73 miliar Sumber: idx.co.id

Tabel 1. Persentase Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan

(3)

hingga September 2014. Di tahun 2016 dalam artikel okezone.com mengungkapkan bahwa PT Bumi Resource mengajukan penunda an kewajiban pembayaran utang. Tingginya tingkat utang PT Bumi Resource Tbk menyeba bkan str uktur modal perusahaan ini juga tinggi, sehingga informasi yang harus diungkapkan oleh perusahaan juga semakin banyak. Hal inilah yang diduga menjadi salah satu penyebab PT Bumi R esourc e Tbk belum menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu selama dua tahun berturut – turut, meskipun PT Bumi Resource Tbk tergolong perusahaan besar dengan

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap audit delay. Sari (2014)

mengungkapkan bahwa perusahaan besar cenderung lebih tepat waktu dalam penyajian laporan keuangan auditannya karena mereka memiliki beberapa kepentingan yagn menuntut untuk harus segera menerbitkan laporan keuangan. Hasil penelitian yang sama juga diungkapkan oleh Ferdianto (2011), Shulthoni (2012), Modugu, Eragbhe, dan Ikhatua (2012), dan Paramita (2014).

Namun, dari beberapa penelitian yang melakukan penelitian sejenis, belum ada yang membuktikan hubungan ukuran perusahaan terhadap

audit delay dengan melihat struktur modal sebagai variabel yang memediasi. Seperti halnya PT Bumi Resource Tbk yang merupakan golongan perusahaan

total aset sebesar USD 6.500.528.918 di tahun 2014. Di tahun 2016, keterlambatan penyampaian laporan keuangan kembali meningkat sebesar 16,2% dibanding t ahun sebelumnya. Gra fik di atas menunjukkan dari 35 perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan tahun 2016 secara tepat waktu, ternyata didominasi oleh perusahaan sektor perdagangan jasa dan investasi. Dari sektor tersebut, 44% nya adalah sub sektor perdagangan eceran, 33% sub sektor perdagangan besar, 11,11% sub sektor perdagangan lainnya dan sub sektor hotel restoran dan pariwisata.

besar namun sering mengalami keterlambatan penyampaian laporan keuangan, dimana salah satu penyebabnya adalah karena tingginya tingkat kewajiban entitas. Dari latar belakang dan penelitian sebelumnya, maka peneliti akan membuktikan

pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay

dengan struktur modal sebagai variabel mediasi dalam

penelitian yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal

Sebagai Variabel Intervening pada Hubungan antara Ukuran Perusahaan dengan Audit Delay” 1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay?

3. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap

0

2

4

6

8

10

Industri barang konsumsi Pertambangan Infrastruktur, utilitas, dan transportasi Properti dan real estate Industri dasar dan kimia Perdagangan jasa dan investasi Pertanian Keuangan Aneka Industri

Gambar 1. Emiten yang Belum Menyampaikan Laporan Keuangan 2016 Secara Tepat Waktu

(4)

audit delay?

4. Apakah struktur modal mampu memediasi

hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit

delay?

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teoritis 2.1.1Teori Agency

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan

hubungan keagenan sebagai berikut: “We define an

agency relationship as a contract under which one or more persons (the principal(s)) engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent.”

Ketika pihak manajemen bertindak sebagai

agen dan pemegang saham sebagai principle, maka

konflik kepentingan diantara keduanya akan mungkin terjadi. Konflik ini disebabkan karena adanya ketidakseimbangan informasi yang didapatkan antara pihak manajemen dan pemegang saham.

Piha k manajemen akan mendapa tkan informasi mengenai perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan pemegang saham. Untuk

mengatasi masalah tersebut maka dikutip dalam Lestari (2010) adalah dengan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu.

2.1.2Audit Delay

Dyer dan Mchugh (1975) dalam Utami

(2006) mendefinisikan audit delay sebagai berikut:

“Auditors’ report lag is the open interval of number of days from the year end to the date recorded as the opinion signature date in the auditors report.”

Kewajiban penyamapain laporan keuangan ini juga disampaikan oleh Bapepam dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.6 mengenai kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala menyatakan bahwa: “laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada bulan keempat setelah tahun buku berakhir.

2.1.3Ukuran Perusahaan

Anggraeni, dkk (2017) menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang diukur melalu jumlah kekayaan maupun total penjualan dalam satu periode penjualan. UU No. 20 tahun 2008 mengelompokkan usaha mikro, kecil, menengah, dan besar dalam kriteria sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria Ukuran Perusahaan

(5)

2.1.4 Struktur Modal

Martono dan Haritjo (2010) dalam Ramadhan (2016) menyatakan bahwa st ruktur modal merupakan perbandingan a nta ra pendanaan jangka panjang yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri, yang

dapat diukur melalui DER.

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi penulis pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Penelitian Terdahulu

(6)

2.3 Kerangka Pemikiran

Keterangan:

: Pengaruh Variabel X terhadap

Variabel Y

: Pengaruh Variabel X terhadap

Variabel Y dengan variabel M sebagai mediasi

2.4 Hipotesis

Perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Seperti yang diungkapkan Ichwan (2015) bahwa semakin besar suatu perusahaan ada kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga perusahaan besar lebih banyak menggunakan hutang yang mengakibatkan tingginya struktur modal.

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal

Anggraeni, dkk (2017) menyebutkan bahwa perusahaan besar memiliki pengendalian internal yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Pengendalian internal yang baik dapat mengurangi kesalahan yang terjadi dalam penyajian laporan keuangan, sehingga waktu yang dibutuhkan seorang auditor dala m mengaudit laporan keua ngan tersebut juga semakin singkat.

Hasil penelitian serupa juga didukung oleh Sari (2014) yang mengungkapkan bahwa perusahaan besar memiliki beberapa kepentingan yang menuntut

untuk harus segera menerbitkan laporan audit.

Dengan banyaknya SDM dan didukung oleh teknologi

informasi yang berkualitas, menyebabkan perusahaan besar dapat menyajikan dan mengelola informasi akuntansi yang lebih baik yang pada akhirnya dapat

membantu KAP dalam penyelesaian audit secara

tepat waktu.

H2: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay

Struktur modal diproksikan melalui Debt

Equity Ratio (DER). Rasio ini menggambarkan kemampuan modal sendiri perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Ramadhan (2016)

mengungkapkan bahwa perusahaan dengan Debt

Equity Ratio yang tinggi memiliki biaya keagenan yang tinggi. Tingginya biaya keagenan ini mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi secara lebih luas, sehingga auditor membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaannya.

H3: Struktur modal berpengaruh terhadap audit delay

Ukura n perusa haan yang besa r akan menyampaikan laporan secara tepat waktu karena mereka memiliki SDM dalam jumlah yang cukup dan

(7)

Tabel 4. Sampel Penelitian

Sumber: Data diolah Penulis, 2017 berkualitas, selain itu teknologi informasi yang

mereka miliki juga lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Namun, jika perusahaan tersebut memiliki tingkat pinjaman yang tinggi sehingga struktur modalnya ju ga tinggi, maka akan menyebabkan informasi yang diungkapkan oleh perusahaan juga semakin banyak. Hal ini akan berda mpak pa da lama nya waktu penugasa n auditor.

H4 : Struktur modal mampu memediasi hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit delay

3. METODE PENELITIAN

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.3.1Audit Delay

Selisih antara tanggal laporan audit dengan

tanggal laporan keuangan.

3.3.2Ukuran Perusahaan

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan

dihitung dengan menggunakan log total asset yang

dimiliki perusahaan.

3.3.3Struktur Modal

3.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan tahun 2016 yang diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia (idx.co.id).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perdagangan jasa dan investasi sub sektor perdagangan eceran dan perdagangan besar barang produksi dengan total populasi sebanyak 58 perusahaan. Dari populasi tersebut, kemudian peneliti

menarik sampel menggunakan teknik non-probability

sampling dengan cara purposive sampling,.

Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan kemampuan modal perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Pengukuran variabel tersebut menggunakan rumus total utang dibagi total modal.

3.4 Metode Analisis Data 3.4.1Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

(8)

Tabel 5. Uji Asumsi Klasik dengan SPSS 20

Sumber: Diolah Penulis, 2017

Untuk melihat pengaruh variabel x terhadap y, maka dapat digunakan metode analisis Uji t.

3.5 Model Persamaan Analisis Regresi Linear Sederhana SM = a + b1UP + e1 ... (1) AD = a + b1UP +b2 SM+e2 ... (2) KETERANGAN : SM = Struktur Modal UP = Ukuran Perusahaan AD = Audit Delay

Dari tabel di atas, terbukti bahwa semua data yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari masalah normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinearitas.

4.1.2Uji Hipotesis

Tabel 5 merupakan tabel hasil pengujian untuk melihat pengaruh antara variabel ukuran

perusahaan terhadap audit delay dengan struktur

modal sebagai variabel intervening. Hasil pengujian membuktikan bahwa ukuran perusahaan secara langsung memiliki pengaruh negative dan signifikan

terhadap audit delay dengan nilai signifikansi 0,047;

ukuran perusahaan juga memiliki pengaruh positif

4. HASIL PENE LITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas dengan hasil sebagai berikut:

dan signifikan terhadap struktur modal dengan nilai signifikansi 0,005; dan variabel struktur modal

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap audit

delay dengan nilai signifikansi 0,000.

Dari model hasil pengujian berikut, terlihat bahwa pengaruh secara langsung antara variabel

ukuran perusahaan terhadap audit delay memiliki

nilai Standardized Coefficients sebesar 0,216,

variabel ukuran perusahaan terhadap struktur modal

dengan Standardized Coefficients 0,439, dan struktur

modal terhadap audit delay dengan Standardized

Coefficients 0,896. Jika dibandingkan besarnya nilai

Standardized Coefficients antara pengaruh langsung (0,216) dan pengaruh tidak langsung (0,896 x 0,439

(9)

Tabel 6. Hasil Pengujian

Gambar 4.

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Ukuran Perusahaan dengan Audit Delay

= 0,393344) antara variabel ukuran perusahaan dengan audit delay, maka terbukti bahwa hubungan

keduanya adalah hubungan yang dimediasi oleh variabel struktur modal.

(10)

informasi secara lebih luas, sehingga auditor

membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pernyataan beberapa peneliti terdahulu ini juga diperkuat oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh

positif dan signifikan terhadap audit delay.

Ukura n perusa haan yang besa r akan menyampaikan laporan secara tepat waktu karena mereka memiliki SDM dalam jumlah yang cukup dan berkualitas, selain itu teknologi informasi yang mereka miliki juga lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Namun, jika perusahaan tersebut memiliki tingkat pinjaman yang tinggi sehingga struktur modalnya ju ga tinggi, maka akan menyebabkan informasi yang diungkapkan oleh perusahaan juga semakin banyak. Hal ini akan

berdampak pada lamanya waktu penugasan auditor.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ukuran perusahaan terbukti memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap struktur modal. 2. Ukuran perusahaan juga secara langsung terbukti

berpengaruh negative dan signifikan terhadap

audit delay.

3. Struktur modal berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap audit delay.

4. Karena nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan dengan pengaruh langsung, maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal mampu memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan

dengan audit delay.

5.2 Saran

Untuk mengatasi masalah keterlambatan penyampaian laporan keuangan atau mengurangi terjadinya audit delay yang panjang, maka perusahaan

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian membuktikan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh negative dan

signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini

didu kung oleh Anggra eni, dkk (2017) yang menyebutkan bahwa perusahaan besar memiliki pengendalia n inter nal ya ng lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Pengendalian internal yang baik dapat mengurangi kesalahan yang terjadi dalam penyajian laporan keuangan, sehingga

waktu yang dibutuhkan seorang auditor dalam

mengaudit laporan keuangan tersebut juga semakin singkat.

Hasil penelitian serupa juga didukung oleh Sari (2014) yang mengungkapkan bahwa perusahaan besar memiliki beberapa kepentingan yang menuntut

untuk harus segera menerbitkan laporan audit.

Dengan banyaknya SDM dan didukung oleh teknologi informasi yang berkualitas, menyebabkan perusahaan besar dapat menyajikan dan mengelola informasi akuntansi yang lebih baik yang pada akhirnya dapat membantu KAP dalam penyelesaian audit secara tepat waktu.

Selain melihat pengaruh ukuran perusahaan

terha dap audit delay, ha sil penelitian juga

membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Ichwan (2015) menyatakan bahwa semakin besar suatu perusahaan ada kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk mendapat kan pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga perusahaan besar lebih banyak menggunakan hutang yang mengakibatkan tingginya struktur modal.

Struktur modal diproksikan melalui Debt

Equity Ratio (DER). Rasio ini menggambarkan kemampuan modal sendiri perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Ramadhan (2016)

mengungkapkan bahwa perusahaan dengan Debt

Equity Ratio yang tinggi memiliki biaya keagenan yang tinggi. Tingginya biaya keagenan ini mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan

(11)

disarankan untuk meningkatkan nilai asetnya, dimana nilai aset merupakan salah satu indikator untuk melihat ukuran perusahaan. Artinya, semakin besar ukuran perusahaan maka semakin cepat perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan auditannya.

Namun, hasil penelitian membuktikan bahwa

pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay

merupakan pengaruh tidak langsung yaitu melalui var iabel str uktur modal seba gai var iabel inter veningnya. Artinya, pihak manajemen perusahaan tidak hanya harus memperhatikan nilai aset perusahaannya saja, melainkan juga mereka harus memperhatikan tinggi/rendahnya struktur modal yang dimiliki perusahaan.

Ketika struktur modal perusahaan tinggi, sekalipun nilai asetnya besar, maka masih besar kemungkinan perusahaan akan terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan. Untuk itu perusahaan harus menjaga agar modal yang dimiliki perusahaan mampu untuk memenuhi seluruh kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel dependen dari penelitiannya, karena selain ukuran perusahaan, masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi keterlambatan penyampaian laporan keuangan, baik dari internal maupun eksternal perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anggraeni, Amalia Dewi dkk 2017, Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Opini Auditor dan Kualitas Audit Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun

2011-2015, Jurnal Universitas Pandanaran, Semarang.

[2] Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan 2012, Keputusan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No Kep-431/BL/2012 Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, Jakarta.

[3] Bursa Efek Indonesia 2013, Pengumuman

Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir Per 31 Desember 2012

(www.idx.co.id)

[4] Bursa Efek Indonesia 2014, Pengumuman

Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir Per 31 Desember 2013

(www.idx.co.id)

[5] Bursa Efek Indonesia 2015, Pengumuman

Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir Per 31 Desember 2014

(www.idx.co.id)

[6] Bursa Efek Indonesia 2016, Pengumuman

Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir Per 31 Desember 2015, (www.idx.co.id)

[7] Bursa Efek Indonesia 2017, Pengumuman

Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir Per 31 Desember 2016, (www.idx.co.id)

[8] Eka A.S, Kristanti 2014, Pengaruh Total Asset,

ROA, DER, Ukuran KAP, dan Laba Atau Rugi Perusahaan Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2012, 3rd Economics & Research

Festival, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

[9] Ferdianto, Rio 2011, Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Opini Auditor dan Reputasi Kap Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Sektor Ba rang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Tesis, Universitas Gunadarma Bekasi, Diakses Tanggal 23 Mei 2013.

[10] Ichwan, Fith Yuniar 2015, Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal, Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4, No. 6, STIESIA, Surabaya.

(12)

Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta.

[12] Jensen, Michael C dan William H. Meckling

1976, Theory of T he Firm: Managerial

Behavior, Agency Costs an d Ownership Structure, Journal of Financial Economics V.3,

No.4 pp. 305-360, Publishing Company

North-Holland, Diakses Tanggal 28 Februari 2014.

[13] Lestari, Dewi 2010, Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia, (Diakses Tanggal 25 Mei 2013)

[14] Modugu, Prince Kennedy, dkk 2012,

Determinants of Audit Delay in Nigerian Companies: Empirical Evidence, Research Journal of Finance and Accounting Vol 3, No 6, http://citeseerx.ist.psu.edu, Diakses Tanggal 24 Mei 2013.

[15] Paramita 2014, Timeliness Sebagai Variabel

Intervening untuk Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Respon Laba, Jurnal WIGA Vol 4 No1,STIE Widya Gama, Lumajang.

[16] Presiden Republik Indonesia 2008,

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Jakarta.

[17 Ramadhan, Gilang 2016, Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit Report Lag, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, IAIN, Surakarta, http:// eprints.iain-surakarta.ac.id, Diakses Tanggal 6 Februari 2017.

[18] Sar i, Revani Ratna 2014, Faktor-Faktor

Pengaruh Audit Report Lag (Kajian Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2010-2012), Diponegoro Journal of Accounting, Volume 3, Nomor 2, Universitas Diponegoro, Semarang.

[19] Shulthoni, Moch 2012, Determinan Audit Delay

dan Pengaruhnya Terhadap Reaksi Investor (Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di Bei Tahun 2007-2008), Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, Diakses Tanggal 24 Mei 2013.

[20] Siregar, Dian Ihsan 2015, Tunggu Konfirmasi

Utang: BUMI Telat Sampaikan Laporan Keuangan, Diunduh pada Tanggal 15 Juli 2017, http://ekonomi.metrotvnews.com.

[21] Sukirno 2015, Group Bakrie: Terlilit Utang:

BUMI Telat Sampaikan Laporan Kinerja 2014 & 2015, Diunduh pada tanggal 15 Juli 2017, http://market.bisnis.com.

[22] Utami, Wiwik 2006, Analisis Determinan Audit

Delay Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta,

Gambar

Tabel 1. Persentase Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan
Gambar 1. Emiten yang Belum Menyampaikan Laporan Keuangan 2016 Secara Tepat Waktu
Tabel 2. Kriteria Ukuran Perusahaan
Tabel 3. Penelitian Terdahulu
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika ditinjau dari kecerdasan spasial pada siswa kelas XI SMA Negeri 1

Dari tim kreatif melihat dulu mengapa Mamah menolak usulan tema, lalu apakah Mamah Dedeh juga memiliki tema yang lebih sesuai dan layak untuk materi ceramah mamah..

Ini bukan tanpa alasan mengingat banyak hal yang bisa saya dapat seperti menambah ilmu, ajang pembersihan diri dan hal terpenting bagi saya adalah, momen Haul

Minimum support yang ditentukan pada algoritma apriori adalah 60%, sehingga data yang memenuhi minimum support jika menggunakan metode FP-Growth adalah >=22 sehingga

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan dilihat sejauh mana pengaruh belanja pemerintah daerah dalam urusan belanja sektor pendidikan, belanja

Perangkat lunak merupakan suatu program yang berisi sejumlah instruksi yang dibuat untuk melakukan sejumlah proses dengan tujuan sebagai alat pengendalian sistem

Metode ED digunakan untuk mengindikasikan adanya struktur patahan dibawah permukaan yang tidak ditemukan dalam pemetaan geologi yang telah dilakukan, dan

e) Creating a Click event handler and adding code. Add a Click event handler for the Calculate Button. Once in code view, add code to the application such that, when the