PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PERMAINAN EDUKATIF BAGI PENDIDIK MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs
(BAHAN KAJIAN KIMIA)
SKRIPSI
untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1
Disusun oleh:
Gustryheny Kasityadiningrum NIM. 08670034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada: Keluargaku: Ama, Apa, Incim, Alm. Mas Dian, Jaya’, dan Santo Almamaterku: Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijagavii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga alhamdulillahirabbil’alamin penyusunan skripsi yang berjudul “Pengembangan Buku Panduan Permainan Edukatif bagi Pendidik Mata Pelajaran IPA SMP/MTs (Bahan Kajian Kimia)” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada revolusioner sejati baginda Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Liana Aisyah, S.Si.,MA., selaku Kaprodi Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Fitri Yuliawati, M.Pd.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
4. Irwan Nugraha, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
5. Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si., selaku dosen ahli materi dan ahli instrumen yang telah memberikan saran dan masukan yang konstruktif pada skripsi ini.
viii
Yogyakarta, 16 Oktober 2012 Penulis
6. Shidiq Premono, M.Pd., selaku dosen ahli media yang telah memberikan saran dan masukan yang konstruktif pada skripsi ini.
7. Shinta Nurdewi Sekarini, Riana Dewi Astari, dan Rizal Faoji, selaku peer
reviewer, yang telah memberikan saran dan masukan yang konstruktif pada
skripsi ini.
8. Sri Pudjianti, S.Pd (SMP Negeri 14 Yogyakarta), Sri Wibawani, S.Pd (MTs Negeri Yogyakarta 1), Drs. Siswanto (SMP Negeri 1 Yogyakarta), Askariyah Dasa Novembriyati, S.Pd (SMA Negeri 4 Yogyakarta), Suparman (SMP Negeri 12 Yogyakarta), selaku reviewer yang telah memberikan penilaian, saran dan masukan yang konstruktif selama pelaksanaan penelitian.
9. Keluarga_anugerah terindah (Ama, Apa, Incim, Alm. Mas Dian, Jaya’, Santo) yang dengan tulus ikhlas menjadi bagian dalam perjalanan hidup penulis.
10. Sahabat-sahabat Pendidikan Kimia Angkatan 2008, All-crew LP2KIS, Rekan-rekan KKN-Relawan Tlogoadi, Pasukan PLP 2011/2012_SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, S’emmoh, dan semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.
Semoga amal ibadah serta jerih payah mereka senantiasa mendapatkan balasan yang lebih dari-Nya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis menerima kritik dan saran yang konstruktif demi terwujudnya hasil yang lebih baik. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
INTISARI ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Pengembangan ... 5
D. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 5
E. Manfaat Pengembangan ... 6
F. Asumsi dan Batasan Pengembangan ... 7
G. Definisi Istilah ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Kajian Teori ... 10
1. Ilmu Kimia ... 10
2. Ilmu Kimia pada Mata Pelajaran IPA SMP/MTs ... 13
3. Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik ... 15
x
5. Klasifikasi Buku Pendidikan ... 22
6. Buku Panduan Pendidik ... 24
B. Kajian Penelitan yang Relevan ... 27
C. Kerangka Pikir ... 29
D. Pertanyaan Penelitian ... 30
BAB III. METODE PENELITIAN ... 32
A. Model Pengembangan ... 32 B. Prosedur Pengembangan ... 32 1. Analisis ... 32 2. Perancangan ... 33 3. Pengembangan ... 34 4. Penilaian ... 34
C. Uji Coba Produk ... 37
1. Desain Uji Coba ... 37
2. Subjek Coba ... 38
3. Jenis Data ... 38
4. Instrumen Pengumpulan Data ... 39
5. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 44
A. Data Uji Coba ... 44
1. Data Tahap Desain Produk ... 44
2. Data Validasi ... 54
3. Data Penilaian Kualitas Produk ... 54
B. Analisis Data ... 55
1. Analisa Data Hasil Penilaian Kualitas Produk ... 55
2. Pembahasan Tiap Aspek Kualitas Produk ... 57
C. Revisi Produk ... 66
xi
BAB. V. SIMPULAN DAN SARAN ... 77
A. Simpulan tentang Produk ... 77
B. Keterbatasan Penelitian ... 78
C. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut 1. Saran Pemanfaatan ... 78
2. Diseminasi ... 78
3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPA SMP/MTs (bahan kajian
kimia) untuk kelas VII semester 1 ... 14
Tabel 2.1 Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) untuk kelas VIII semester 1 ... 14
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penilaian buku panduan permainan edukatif bagi pendidik mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) ... 40
Tabel 3.2 Skala likert penilaian kualitas buku panduan permainan edukatif . ... 41
Tabel 3.3 Konversi skor aktual menjadi nilai skala 5 ... 42
Tabel 4.1 Persentase keidealan tiap aspek penilaian kualitas buku panduan permainan edukatif ... 56
Tabel 4.2 Tinjauan dan masukan dari dosen pembimbing ... 67
Tabel 4.3 Tinjauan dan masukan dari peer reviewer 1 ... 67
Tabel 4.4 Tinjauan dan masukan dari peer reviewer 2 ... 68
Tabel 4.5 Tinjauan dan masukan dari peer reviewer 3 ... 68
Tabel 4.6 Tinjauan dan masukan dari dosen ahli materi ... 69
Tabel 4.7 Tinjauan dan masukan dari dosen ahli media ... 70
Tabel 4.8 Tinjauan dan masukan dari reviewer 1 ... 71
Tabel 4.9 Tinjauan dan masukan dari reviewer 2 ... 71
Tabel 4.10 Tinjauan dan masukan dari reviewer 3 ... 71
Tabel 4.11 Tinjauan dan masukan dari reviewer 4 ... 71
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Tahap-tahap penelitian dan pengembangan buku panduan permainan
edukatif . ... 36 Gambar 3.2 Desain uji coba penilaian buku panduan permainan edukatif ... 37 Gambar 4.1 Sistematika penyajian buku panduan permainan edukatif ... 50 Gambar 4.2 Manusia sejak lahir hingga dewasa selalu memiliki keinginan untuk
bermain ... 62 Gambar 4.3 Pola peletakan judul bab ... 65 Gambar 4.4 Bagan ilustrasi ekspresi wajah peserta didik SMP/MTs dalam belajar
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Lembar Wawancara ... 83
Lampiran 2. Daftar Nama Peer Reviewer, Ahli, dan Reviewer . ... 89
Lampiran 3. Instrumen Penilaian Buku Panduan Permainan Edukatif ... 90
Lampiran 4. Penjabaran Kriteria Penilaian Buku Panduan Permainan Edukatif ... 95
Lampiran 5. Lembar Pernyataan Peer Reviewer ... 106
Lampiran 6. Lembar Pernyataan Dosen Ahli ... 109
Lampiran 7. Lembar Pernyataan Reviewer ... 112
Lampiran 8. Hasil Penilaian Kualitas Buku Panduan Permainan Edukatif Berdasarkan Perolehan Skor ... 117
Lampiran 9. Analisa Data Hasil Penilaian Kualitas Buku Panduan Permainan Edukatif Berdasarkan Perolehan Skor Rata-Rata ... 118
xv INTISARI
PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PERMAINAN EDUKATIF BAGI PENDIDIK MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs
(BAHAN KAJIAN KIMIA) Oleh
Gustryheny Kasityadiningrum NIM. 08670034
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan sumber kepustakaan di bidang Pendidikan Kimia. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk mengetahui karakteristik, serta untuk mengetahui kualitas buku panduan permainan edukatif yang telah dikembangkan berdasarkan penilaian dari 4 pendidik IPA SMP/MTs dan 1 pendidik kimia SMA/MA.
Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE, yakni analisis (analysis), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Tahapan model ADDIE yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi hanya sampai tahap pengembangan. Tahap implementasi dan evaluasi tidak disertakan, akan tetapi dilakukan penilaian untuk mendapatkan produk akhir. Produk awal buku panduan permainan edukatif ini ditinjau terlebih dahulu oleh 2 dosen pembimbing, 1 dosen ahli media, 1 dosen ahli materi, dan 3 peer
reviewer. Penilaian kualitas produk dilakukan oleh 4 pendidik IPA SMP/MTs dan 1
pendidik kimia SMA/MA. Instrumen yang digunakan berupa lembar angket berbentuk daftar cek (check list) yang berisi 12 aspek penilaian dengan 24 indikator penilaian. Hasil penilaian berupa data kuantitatif, kemudian dianalisis dengan pedoman kriteria kategori penilaian ideal dan persentase keidealan untuk menentukan kualitas buku panduan permainan edukatif.
Hasil penelitian ini adalah produk berupa buku panduan permainan edukatif yang memiliki karakteristik, yakni disusun berdasarkan Standar Isi mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dan berisi tentang cara pemanfaatan isi buku, penjelasan teori, berbagai alternatif contoh, serta cara merancang permainan edukatif dalam pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia). Buku panduan permainan edukatif yang telah dikembangkan memiliki kualitas Sangat Baik (SB) menurut penilaian pendidik IPA SMP/MTs dan pendidik kimia SMA/MA. Skor rata-rata yang diperoleh sebesar 105,2 dan persentase keidealan sebesar 87,67%. Berdasarkan hal tersebut, maka buku panduan permainan edukatif ini dapat digunakan sebagai alternatif sumber kepustakaan bagi pendidik dalam pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia).
Kata Kunci : Buku panduan permainan edukatif, pendidik, IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia).
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran di SMP/MTs merupakan tahapan lanjutan pertama dari pendidikan formal di sekolah. Pada pembelajaran di SMP/MTs peserta didik mulai mempelajari ilmu kimia sebagai rumpun terpadu dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu kimia dalam Standar Isi IPA SMP/MTs memang tidak tersuratkan secara eksplisit, akan tetapi karakteristik objek studi ilmu kimia tersirat pada aspek ‘materi dan sifatnya’ dalam bahan kajian IPA SMP/MTs. Dengan kata lain, peserta didik SMP/MTs mempelajari ilmu kimia sebagai IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia).
Berdasarkan hasil studi awal1
1 Studi awal dilakukan dengan wawancara terhadap pendidik IPA SMPN 6 Yogyakarta, pendidik IPA
SMPN 12 Yogyakarta, dan pendidik IPA SMPN 14 Yogyakarta pada tanggal 17 Maret 2012
tentang pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) yang dilakukan pada beberapa pendidik IPA SMP/MTs, menunjukkan bahwa para pendidik masih mengalami beberapa kendala dalam mengajarkan IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) yang sesuai bagi peserta didik SMP/MTs. Kendala-kendala tersebut antara lain adalah karakteristik ilmu kimia yang abstrak, keterbatasan sumber daya pendidik IPA SMP/MTs yang mempunyai background pendidikan kimia, serta keterbatasan sarana dan prasarana dalam pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia). Berbagai hal ini dapat terjadi karena hingga saat ini ilmu kimia memang masih tergolong sebagai bahan kajian yang baru dalam
2
kurikulum IPA SMP/MTs. Selanjutnya para pendidik berpendapat bahwa sesungguhnya IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) itu menarik, akan tetapi adanya berbagai kendala tersebut menjadikan proses transfer ilmu kurang optimal. Kekurangoptimalan proses transfer ilmu ini berdampak pada ketidaktuntasan hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik.
Secara umum, data pencapaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dari beberapa sekolah menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik SMP/MTs belum mampu mencapai nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolahnya masing-masing. Misalnya data pencapaian nilai KKM dari salah satu SMP Negeri di Yogyakarta yang apabila dipersentasekan maka hanya 25% dari peserta didik yang memperoleh nilai di atas nilai KKM, sedangkan 50% peserta didik lainnya memperoleh nilai di bawah nilai KKM dan sisanya memperoleh nilai sama dengan nilai KKM. Padahal, para pendidik menyatakan jika nilai KKM yang ditetapkan adalah nilai KKM di bawah nilai KKM nasional. Pada umumnya nilai KKM rata-rata mata pelajaran IPA SMP/MTs yang ditetapkan oleh masing-masing sekolah berkisar di bawah 75, yakni antara 70 hingga 73.
Lebih lanjut para pendidik mengemukakan jika merekapun juga telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia), akan tetapi seringkali upaya yang dilakukan kurang maksimal. Oleh karena itu diperlukan peran serta dari berbagai pihak untuk terus berupaya melakukan inovasi dalam pembelajaran. Salah satu inovasi dalam
3
pembelajaran yang akan dilakukan pada penelitian dan pengembangan ini adalah pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif. Pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif merupakan upaya yang dimaksudkan untuk mengatasi kendala pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia), khususnya kendala yang terkait dengan karakteristik keabstrakkan dari ilmu kimia. Terlepas dari kendala-kendala lainnya, pemilihan topik ini berdasarkan pada parameter bahwa inti utama dari berbagai kendala dalam pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) adalah karakteristik dari ilmu kimia itu sendiri.
Kendala terkait karakteristik keabstrakkan dari ilmu kimia tersebut dipertegas oleh pernyataan dari para pendidik yang menyatakan bahwa umumnya penetapan nilai KKM mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) adalah lebih rendah dibandingkan dengan nilai KKM mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian biologi dan fisika). Nilai KKM mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) yang ditetapkan oleh masing-masing sekolah hanya berkisar di bawah 65 dari 70-73 (nilai KKM rata-rata mata pelajaran IPA SMP/MTs). Pendidik mengemukakan jika penetapan nilai KKM mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) ini didasarkan pada pertimbangan bahwa bahan kajian kimialah yang paling abstrak dibandingkan dengan bahan kajian biologi dan fisika.
Terlebih, apabila ditinjau dari segi tahap perkembangan peserta didik di satuan pendidikan tingkat SMP/MTs. Peserta didik SMP/MTs termasuk ke dalam kategori remaja awal yang notabene berada pada masa peralihan dari operasional konkrit ke formal. Peserta didik SMP/MTs memang telah mampu berpikir abstrak,
4
akan tetapi peralihan dari konkrit ke formal juga memerlukan proses yang bertahap. Dengan kata lain, peserta didik SMP/MTs masih tetap membutuhkan sesuatu yang konkrit tetapi harus dibiasakan dengan pola pikir yang abstrak. Untuk itu peserta didik membutuhkan cara/metode yang tepat untuk membangun pengetahuan baru mereka tentang ilmu kimia, yang mana metode pembelajaran melalui permainan edukatif dapat menjembatani konsep abstrak-konkrit sehingga proses transfer ilmu akan berlangsung lebih efektif.
Kegiatan mendesain/merancang metode pembelajaran melalui permainan edukatif akan lebih optimal apabila menggunakan acuan sumber kepustakaan yang valid dan reliabel, akan tetapi saat ini penyediaan sumber kepustakaan yang terkait dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif juga masih terbatas. Oleh karena itu pada penelitian dan pengembangan ini metode pembelajaran melalui permainan edukatif akan diorganisasikan ke dalam sebuah media cetak berupa buku panduan permainan edukatif. Beragam hal seputar permainan edukatif akan dibahas dalam buku ini, sehingga buku ini dapat dijadikan sebagai alternatif sumber kepustakaan bagi pendidik dalam pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan diteliti dalam penelitian dan pengembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
5
1. Bagaimana karakteristik buku panduan permainan edukatif bagi pendidik mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) yang memenuhi kriteria kualitas sebagai sumber kepustakaan yang baik?
2. Bagaimana kualitas buku panduan permainan edukatif yang dikembangkan berdasarkan penilaian dari 4 pendidik IPA SMP/MTs dan 1 pendidik kimia SMA/MA?
C. Tujuan Pengembangan
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah:
a. Mengetahui karakteristik buku panduan permainan edukatif bagi pendidik mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) yang memenuhi kriteria kualitas sebagai sumber kepustakaan yang baik.
b. Mengetahui kualitas buku panduan permainan edukatif yang telah dikembangkan berdasarkan penilaian dari 4 pendidik IPA SMP/MTs dan 1 pendidik kimia SMA/MA.
D. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah:
a. Panduan permainan edukatif yang dikembangkan berbentuk media cetak berupa buku dengan ukuran kertas B5 sebanyak 193 halaman.
b. Buku panduan permainan edukatif yang dikembangkan berjudul Asyik, PDKT
6
c. Buku panduan permainan edukatif yang dikembangkan terdiri dari kulit buku (cover), isi buku, dan komponen-komponen pelengkap isi buku (halaman judul, pengantar penulis, daftar isi, peta konsep, organisasi buku, daftar pustaka, lampiran).
E. Manfaat Pengembangan
Manfaat yang diharapkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah: a. Bagi Peneliti
Memberi pengalaman, wawasan, dan motivasi untuk terus mengembangkan sumber kepustakaan yang relevan dengan bidang keilmuan kimia.
b. Bagi Pendidik
Produk hasil penelitian dan pengembangan ini dapat dijadikan sebagai alternatif sumber kepustakaan untuk membantu pendidik IPA SMP/MTs dalam mengoptimalkan pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif, sehingga tujuan pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dapat tercapai.
c. Bagi Peserta Didik
Meningkatkan minat peserta didik untuk belajar mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) melalui metode permainan edukatif yang menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
d. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini berguna sebagai inovasi dan referensi dalam upaya peningkatan kualitas mutu pendidikan.
7 F. Asumsi dan Batasan Pengembangan 1. Asumsi Pengembangan
Asumsi dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut.
a. Buku panduan permainan edukatif yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai alternatif sumber kepustakaan bagi pendidik dalam pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia).
b. Dosen ahli adalah para ahli yang terdiri dari ahli media, ahli materi, dan ahli instrumen yang memiliki pengetahuan tentang kriteria kualitas buku panduan permainan edukatif yang baik dan memiliki pengetahuan tentang ilmu kimia secara luas.
c. Peer reviewer adalah teman sejawat yang memahami kriteria kualitas buku panduan permainan edukatif yang baik.
d. Reviewer adalah pendidik IPA SMP/MTs dan pendidik kimia SMA/MA yang memiliki pemahaman tentang kriteria kualitas buku panduan permainan edukatif yang baik.
2. Batasan Pengembangan
Batasan pengembangan buku panduan permainan edukatif bagi pendidik mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) ini adalah:
a. Buku panduan permainan edukatif ini belum diujicobakan dalam kegiatan pembelajaran IPA (bahan kajian kimia) untuk peserta didik SMP/MTs.
8
b. Buku panduan permainan edukatif ini hanya ditinjau oleh 1 ahli media, 1 ahli materi, dan 3 peer reviewer untuk memberi masukan.
c. Penilaian kualitas buku panduan permainan edukatif ini hanya dilakukan oleh 4 pendidik IPA SMP/MTs dan 1 pendidik kimia SMA/MA.
d. Kualitas yang dinilai hanya pada aspek apakah buku panduan permainan edukatif yang telah dikembangkan dapat digunakan sebagai alternatif sumber kepustakaan. G. Definisi Istilah
Istilah-istilah penting dalam penelitian pengembangan ini antara lain:
1. Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2007: 407).
2. Buku panduan permainan edukatif adalah jenis buku panduan pendidik yang tidak disertai atau terlepas sama sekali dengan buku teks peserta didik (hanya pendidik yang menggunakannya) yang dimaksudkan untuk memberi pedoman kepada pendidik dalam mengelola proses pembelajaran, yakni pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif.
3. Permainan edukatif adalah permainan yang memiliki unsur mendidik yang didapatkan dari sesuatu yang ada dan melekat serta menjadi bagian dari permainan itu sendiri (Mujib & Rahmawati, 2011: 29).
4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
9
kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (BSNP, 2006: 377).
5. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan perubahannya (Chang, 2003: 3).
77 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan tentang Produk
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan pengembangan ini adalah: 1. Telah dikembangkan buku panduan permainan edukatif bagi pendidik mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) yang memiliki karakteristik, antara lain; a. disusun berdasarkan Standar Isi mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia); b. berisi tentang cara pemanfaatan isi buku, penjelasan teori metode pembelajaran melalui permainan edukatif, berbagai alternatif contoh permainan edukatif, dan cara merancang permainan edukatif dalam pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia).
2. Buku panduan permainan edukatif yang telah dikembangkan, dinilai kualitasnya oleh reviewer (4 pendidik IPA SMP/MTs dan 1 pendidik kimia SMA/MA). Berdasarkan penilaian tersebut buku panduan permainan edukatif mempunyai kualitas Sangat Baik (SB) dengan skor 105,2 dan persentase keidealan sebesar 87,67%. Oleh karena itu, buku panduan permainan edukatif yang dikembangkan dapat digunakan sebagai alternatif sumber kepustakaan bagi pendidik dalam mengoptimalkan pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia).
78 B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini memiliki keterbatasan sebagai berikut. 1. Produk yang dihasilkan belum diujicobakan dalam kegiatan pembelajaran IPA
(bahan kajian kimia) untuk peserta didik SMP/MTs.
2. Hanya ditinjau oleh 1 ahli media, 1 ahli materi, dan 3 peer reviewer untuk memberi masukan.
3. Hanya dinilai oleh 4 pendidik IPA SMP/MTs dan 1 pendidik kimia SMA/MA. 4. Penilaian kualitas hanya pada aspek apakah produk yang telah dikembangkan
dapat digunakan sebagai alternatif sumber kepustakaan.
C. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut 1. Saran Pemanfaatan
Produk hasil penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif sumber kepustakaan untuk membantu pendidik dalam mengoptimalkan pengembangan metode pembelajaran IPA SMP/MTs, khususnya yang terkait dengan bahan kajian kimia. Selain itu diharapkan produk hasil penelitian dan pengembangan ini juga dapat memperkaya sumber kepustakaan untuk berinovasi dalam khasanah pendidikan secara umum.
2. Diseminasi
Buku panduan permainan edukatif ini akan mempunyai nilai kemanfaatan apabila telah dinyatakan layak sebagai sumber kepustakaan bagi pendidik mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia). Selanjutnya buku panduan permainan edukatif dapat disebarluaskan dan digunakan sebagai sumber kepustakaan oleh para
79
pendidik IPA SMP/MTs. Terlebih, para pendidik IPA SMP/MTs tersebut juga mengaplikasikan/mengujicobakan isi buku panduan permainan edukatif ini dalam pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia).
3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Buku panduan permainan edukatif yang telah dikembangkan belum diujicobakan dalam pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia), karena penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti hanya terbatas pada empat tahap prosedur pengembangan. Oleh karena itu produk ini dapat dikembangkan lebih lanjut melalui uji coba/aplikasi kepada peserta didik dalam pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia). Kegiatan aplikasi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi produk yang telah dikembangkan, sehingga dapat dilakukan perbaikan serta pengembangan produk lebih lanjut.
80
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. (2003). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jakarta: Erlangga.
Chang, Raymond. (2008). General Chemistry The Essential Concepts. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Depdiknas. (2006). Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs). Diakses tanggal 29
April 2012 dari
________. (2012). Penilaian Buku Nonteks Pelajaran. Diakses tanggal 29 April 2012 dari
bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/isi/SMP-MTS.zip.
http://puskurbuk.net/web/index.php?option=com content&view=article&id=102&Itemid=109&showall=1.
Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamruni. (2009). Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif-Menyenangkan.
Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
Karsinem. (2010). Pengembangan Buku Pedoman Guru Kimia SMA/MA Kelas XII
Semester 2 Berdasarkan Standar Isi. Skripsi sarjana, tidak diterbitkan,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Karyadi, Benny. (1996). Kimia 2 Petunjuk Guru Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Jakarta: Balai Pustaka.
Kean, Alizabeth & Midlecamp, Catherine. (1985). Panduan Belajar Kimia Dasar (Penterjemah: Handyana Pudjaatmaka). Jakarta: Gramedia.
Leslie W. Trowbrigde & Rodger W. Bybee. (1990). Becoming a Secondary School
Science Teacher. United States of America: Merrill Publishing Company.
Lina Nurfitriana. (2012). Pengembangan Buku Panduan Pendidik Mata Pelajaran
Kimia SMA Kelas X Semester 2 berdasarkan Standar Isi. Skripsi sarjana,
tidak diterbitkan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Mujib, Fathul & Rahmawati, Nailur. (2011). Metode Permainan-Permainan Edukatif
81
Nanang Kurniawan. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak dengan Permainan
Edukatif dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Skripsi sarjana, tidak
diterbitkan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Padmo, Dewi, dkk. (2004). Teknologi Pembelajaran (Peningkatan Kualitas Belajar
Melalui Teknologi Pembelajaran). Jakarta: Pustekkom.
Partana, Crys Fajar. (2008). Jurnal Ilmiah Pendidikan “Kajian Efektivitas Penerapan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW dan STAD Pada Mata Pelajaran IPA Aspek Kimia di SMP 2 Mlati Sleman”. Yogyakarta: Ikatan
Sarjana Pendidikan Indonesia DIY-LPM UNY.
Pusat Perbukuan. (2008). Pedoman Penulisan Buku Nonteks (Buku Pengayaan,
Referensi, dan Panduan Pendidik). Jakarta: Depdiknas.
Rumansyah dan Yudha Irhasyuarna. (2002). Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Konsep Persamaan Kimia.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 035, Tahun Ke-8, Maret 2002.
Diakses tanggal 3 Februari 2012 dari http://aliciakomputer. wordpress.com. Sastrawijaya, Tresna. (1988). Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta: Depdikbud. Subana., et all. (2005). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
R dan D. Bandung: Alfabeta.
Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Sukardjo & Sari, Lis Permana. (2008). Penilaian Hasil Belajar Kimia. Yogyakarta: UNY Press.
Supriadi, Dedi. (2000). Anatomi Buku Sekolah di Indonesia Problematik Penilaian,
Penyebaran, dan Penggunaan Buku Pelajaran, Buku Bacaan, dan Buku Sumber. Yogyakarta: Adi Cita.
Suyadi. (2009). Permainan Edukatif yang Mencerdaskan. “The Power of Smart
Games for Children” Asah Potensi dan Kecerdasan Anak dengan Pola-Pola Permainan Menyenangkan. Yogyakarta: Power Books (IHDINA).
82
Yamin, Martinis. (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi
KTSP & UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Gaung
83
LEMBAR WAWANCARA Sekolah : SMP Negeri 6 Yogyakarta
Tanggal : 17 Maret 2012
No. Pertanyaan Jawaban
1. Berdasarkan Standar Isi 2006, ilmu kimia termasuk dalam mata pelajaran llmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs.
Apa pendapat Anda tentang pembelajaran ilmu kimia di SMP/MTs?
Setuju, akan tetapi cukup sulit untuk mengajarkan ilmu kimia, terutama yang terkait dengan praktikum. Bahan-bahan praktikum tentang ilmu kimia masih jarang/terbatas. Selain itu, teori tentang atom, ion, dan molekul juga sulit untuk diajarkan kepada peserta didik.
2. Apa saja metode yang Anda gunakan dalam pembelajaran ilmu kimia di SMP/MTs?
Metode yang digunakan bervariasi. Misalnya ceramah, praktikum, dan sebagainya.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang berbagai inovasi dalam pembelajaran saat ini?
Terbuka terhadap berbagai inovasi. Misalnya melalui pelatihan, akan tetapi setelah pelatihan lupa lagi, sehingga kembali ke metode konvensional lagi.
4. Salah satu inovasi dalam
pembelajaran adalah pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif.
Bagaimana pendapat Anda tentang pengembangan buku panduan permainan edukatif sebagai alternatif sumber kepustakaan bagi pendidik dalam pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)?
Buku panduan permainan edukatif diharapkan ada. Metode pembelajaran melalui permainan edukatif dapat menjadi variasi dalam pembelajaran.
84 Sekolah : SMP Negeri 14 Yogyakarta Tanggal : 17 Maret 2012
No. Pertanyaan Jawaban
1. Berdasarkan Standar Isi 2006, ilmu kimia termasuk dalam mata pelajaran llmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs.
Apa pendapat Anda tentang pembelajaran ilmu kimia di SMP/MTs?
Tidak masalah dengan adanya ilmu kimia di SMP/MTs karena dari dulu sebenarnya ilmu kimia di SMP/MTs juga sudah ada. Ilmu kimia terintegrasi dalam IPA SMP/MTs.
2. Apa saja metode yang Anda gunakan dalam pembelajaran ilmu kimia di SMP/MTs?
Metode yang digunakan tergantung dari materi pokok yang akan dipelajari. Ada yang menggunakan metode tanya-jawab, eksperimen, demonstrasi, dan sebagainya.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang berbagai inovasi dalam pembelajaran saat ini?
Terbuka terhadap berbagai inovasi. Pada dasarnya masih tergolong konvensional, akan tetapi tertarik dan mau menerima/belajar untuk berinovasi.
4. Salah satu inovasi dalam pembelajaran adalah pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif.
Bagaimana pendapat Anda tentang pengembangan buku panduan permainan edukatif sebagai alternatif sumber kepustakaan bagi pendidik dalam pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)?
Buku panduan permainan edukatif diharapkan ada, terutama bagi pendidik yang sudah berumur. Pendidik yang sudah berumur paling tidak dapat memperoleh wawasan dari calon pendidik/pendidik muda. Senang jika ada buku ini, yang mana antara yang berumur dengan yang muda dapat saling belajar untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
85 Sekolah : SMP Negeri 14 Yogyakarta Tanggal : 17 Maret 2012
No. Pertanyaan Jawaban
1. Berdasarkan Standar Isi 2006, ilmu kimia termasuk dalam mata pelajaran llmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs.
Apa pendapat Anda tentang pembelajaran ilmu kimia di SMP/MTs?
Sebenarnya pemerintah sudah terlambat memasukkan ilmu kimia di SMP/MTs, karena peserta didik-peserta didik SMP/MTs sudah terlanjur banyak ‘bersentuhan’ dengan bahan-bahan kimia, tanpa mengetahui baik-buruknya bahan-bahan tersebut. Namun demikian, pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) tetaplah harus dilanjutkan, karena ilmu kimia itu adalah ilmu yang berbicara tentang kebutuhan dalam kehidupan. Untuk itu pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) terkait dengan hal-hal sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
2. Apa saja metode yang Anda gunakan dalam pembelajaran ilmu kimia di SMP/MTs?
Metode yang digunakan bervariasi. Misalnya percobaan sederhana, ceramah.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang berbagai inovasi dalam pembelajaran saat ini?
Terbuka juga terhadap berbagai inovasi, malah sudah melakukan beberapa inovasi dalam pembelajaran. Misalnya menggunakan metode pembelajaran dengan media berupa model-model. Demikian pula halnya dengan pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia), materi-materi ilmu kimia yang abstrak dapat di dekati dengan berbagai model untuk mengkonkritkan yang abstrak tersebut. Namun seringkali inovasi-inovasi yang telah dilakukan ini belum mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Di tambah lagi dengan keterbatasan alokasi jam pelajaran, sehingga ketika sudah
menthok, maka inovasi tersebut tidak
86 4. Salah satu inovasi dalam
pembelajaran adalah pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif.
Bagaimana pendapat Anda tentang pengembangan buku panduan permainan edukatif sebagai alternatif sumber kepustakaan bagi pendidik dalam pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)?
Pengembangan buku panduan
permainan edukatif ini merupakan hal yang positif. Buku ini diharapkan mampu mempercepat peserta didik memahami materi karena dapat kontak langsung dengan peserta didik; peserta didik dapat mengenal objek lebih dekat melalui pemahaman gejala dan peristiwa; peserta didik menjadi tidak jenuh; dan sebagainya.
87 Sekolah : SMP Negeri 12 Yogyakarta Tanggal : 17 Maret 2012
No. Pertanyaan Jawaban
1. Berdasarkan Standar Isi 2006, ilmu kimia termasuk dalam mata pelajaran llmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs.
Apa pendapat Anda tentang pembelajaran ilmu kimia di SMP/MTs?
Setuju dengan adanya pengenalan ilmu kimia di SMP/MTs. Ilmu kimia di SMP/MTs merupakan pengenalan yang sederhana, akan tetapi pengenalan terhadap ilmu kimia selama ini kurang sesuai dengan peserta didik di SMP/MTs. Ilmu kimia sebenarnya menarik, akan tetapi cukup sulit untuk mengajarkannya. Hal ini karena selain berbicara tentang fakta, ilmu kimia juga memiliki karakteristik yang abstrak, sehingga pendidik dituntut untuk bisa mengkonkritkan yang abstrak tersebut. Selain itu pendidik ilmu kimia di SMP/MTs saat ini juga belum ada.
2. Apa saja metode yang Anda gunakan dalam pembelajaran ilmu kimia di SMP/MTs?
Metode yang digunakan bervariasi. Ada yang menggunakan metode ceramah (penyampaian informasi), praktikum, dan sebagainya.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang berbagai inovasi dalam pembelajaran saat ini?
Terbuka terhadap berbagai inovasi, meskipun masih ada beberapa kesulitan untuk merealisasikannya.
Salah satu kesulitan tersebut terkait dengan keadaan pendidik yang sudah berumur, sehingga kurang agresif dalam melakukan berbagai inovasi.
4. Salah satu inovasi dalam pembelajaran adalah pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif.
Bagaimana pendapat Anda tentang pengembangan buku panduan permainan edukatif sebagai alternatif sumber kepustakaan bagi pendidik dalam pengembangan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan
Buku panduan permainan edukatif diharapkan ada karena dapat membantu pendidik dalam pembelajaran.
Buku hendaknya memuat permainan-permainan yang sederhana saja, sesuai dengan tingkat psikologi perkembangan peserta didik.
88 kajian kimia)?
89
DAFTAR NAMA PEER REVIEWER, DOSEN AHLI, DAN REVIEWER BUKU PANDUAN PERMAINAN EDUKATIF
1. Peer Reviewer (Teman Sejawat)
No Nama Instansi
1 Shinta Nurdewi Sekarini Mahasiswa P.Kimia F.Saintek UIN Sunan Kalijaga
2 Riana Dewi Astari Mahasiswa P.Kimia F.Saintek UIN Sunan Kalijaga
3 Rizal Faozi Mahasiswa P.Kimia F.Saintek UIN Sunan Kalijaga
2. Dosen Ahli
No Nama Kategori
Ahli
Instansi 1 Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si Instrumen
dan Materi
Dosen P.Kimia F.Saintek UIN Sunan Kalijaga 2 Shidiq Premono, M.Pd Media Dosen P.Kimia F.Saintek
UIN Sunan Kalijaga 3. Reviewer
No Nama Instansi
1 Sri Pudjianti, S.Pd SMP Negeri 14 Yogyakarta 2 Sri Wibawani, S.Pd MTs Negeri Yogyakarta 1
3 Drs. Siswanto SMP Negeri 1 Yogyakarta
4 Askariyah Dasa Novembriyati, S.Pd SMA Negeri 4 Yogyakarta
90
INSTRUMEN PENILAIAN
BUKU PANDUAN PERMAINAN EDUKATIF BAGI PENDIDIK MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs (BAHAN KAJIAN KIMIA)
Oleh:
2012
GUSTRYHENY KASITYADININGRUM 08670034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
91
PETUNJUK PENGISISAN
NAMA REVIEWER :
NIP :
INSTANSI :
1. Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda dengan kriteria sebagai berikut. SB (Sangat Baik)
B (Baik) C (Cukup) K (Kurang)
SK (Sangat Kurang)
2. Tiap kolom harus diisi. Jika ada penilaian yang tidak sesuai atau terdapat suatu kekurangan, tulislah masukan dan saran Anda pada lembar masukan penilaian kualitas buku.
3. Mohon buku dikembalikan karena akan digunakan untuk kelanjutan penelitian.
92
NO URAIAN SKOR KOMENTAR
SK K C B SB
I. KOMPONEN KELAYAKAN ISI A. CAKUPAN MATERI
1. Keluasan materi/isi buku terkait metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
2. Metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dijabarkan secara mendalam
B. AKURASI MATERI
3. Isi buku yang disajikan sesuai dengan kenyataan (bersifat faktual)
4. Isi buku yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir (sesuai dengan yang dikemukakan para ahli) 5. Isi buku yang disajikan relevan dengan pembelajaran
IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) C. KEMUTAKHIRAN
6. Kesesuaian isi buku dengan perkembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat 7. Pustaka yang digunakan bersifat actual
D. MENDORONG KEINGINTAHUAN
8. Isi buku dapat menimbulkan minat pembaca untuk menciptakan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
93 E. DIALOGIS DAN INTERAKTIF
9. Bahasa yang digunakan komunikatif, interaktif, dan sesuai dengan EYD
F. LUGAS
10. Kalimat yang digunakan bersifat efektif
11. Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati
G. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR 12. Ketertauan antarbagian, antarbab dalam bagian,
antarsubbab dalam bab, antaralenia dalam subbab, dan antarkalimat dalam alenia
III. KOMPONEN PENYAJIAN H. TEKNIK PENYAJIAN
13. Konsistensi sistematika penyajian dalam setiap bagian 14. Keruntutan isi dalam setiap bagian
15. Identitas tabel, gambar, dan lampiran I. PENYAJIAN ISI BUKU
16. Relevansi pendahuluan dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
17. Keterpaduan penjabaran teori metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
18. Keterpaduan penjabaran komponen dalam RPP dan contoh-contoh permainan edukatif pada materi pokok IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) berdasarkan Standar Isi
94 permainan edukatif pada mata pelajaran IPA aspek kimia SMP/MTs disajikan secara sistematis
20. Suplemen/tambahan berupa media-media permainan mendukung penyampaian isi buku
IV. KOMPONEN KEGRAFIKAAN J. TATA LETAK
21. Unsur tata letak lengkap
22. Kesesuaian bentuk, warna, dan ukuran unsur tata letak K. TIPOGRAFI
23. Huruf mudah dibaca L. ILUSTRASI
95
PENJABARAN KRITERIA PENILAIAN
BUKU PANDUAN PERMAINAN EDUKATIF BAGI PENDIDIK MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs (BAHAN KAJIAN KIMIA) No Kriteria Penilaian Uraian Kriteria Penilaian
I. KOMPONEN KELAYAKAN ISI A. CAKUPAN MATERI
1. Keluasan materi/isi buku terkait metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
SB Jika materi/isi buku > 80% terkait dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
B Jika materi/isi buku > 60% - < 80% terkait dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) C Jika materi/isi buku > 40% - < 60%
terkait dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) K Jika materi/isi buku > 20% - < 40%
terkait dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) SK Jika materi/isi buku < 20% terkait
dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
2. Metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dijabarkan secara mendalam
SB Jika > 80% metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dijabarkan secara mendalam
B Jika > 60% - < 80% metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dijabarkan secara mendalam
C Jika > 40% - < 60% metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dijabarkan secara mendalam
96
pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dijabarkan secara mendalam
K Jika < 20% metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) dijabarkan secara mendalam
B. AKURASI MATERI
3. Isi buku yang disajikan sesuai dengan kenyataan (bersifat faktual)
SB Jika > 80% isi buku yang disajikan sesuai dengan kenyataan (bersifat faktual)
B Jika > 60% - < 80% isi buku yang disajikan sesuai dengan kenyataan (bersifat faktual)
C Jika > 40% - < 60% isi buku yang disajikan sesuai dengan kenyataan (bersifat faktual)
K Jika > 20% - < 40% isi buku yang disajikan sesuai dengan kenyataan (bersifat faktual)
SK Jika < 20% isi buku yang disajikan sesuai dengan kenyataan (bersifat faktual)
4. Isi buku yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir (sesuai dengan yang dikemukakan para ahli)
SB Jika > 80% isi buku yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir (sesuai dengan yang dikemukakan para ahli)
B Jika > 60% - < 80% isi buku yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir (sesuai dengan yang dikemukakan para ahli)
C Jika > 40% - < 60% isi buku yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir (sesuai dengan yang dikemukakan para ahli)
K Jika > 20% - < 40% isi buku yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir (sesuai dengan yang dikemukakan para ahli)
SK Jika < 20% isi buku yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir (sesuai dengan yang dikemukakan para ahli)
5. Isi buku yang disajikan relevan dengan pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian
SB Jika > 80% isi buku yang disajikan relevan dengan pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
97
kimia) B Jika > 60% - < 80% isi buku yang disajikan relevan dengan pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
C Jika > 40% - < 60% isi buku yang disajikan relevan dengan pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
K Jika > 20% - < 40% isi buku yang disajikan relevan dengan pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
SK Jika < 20% isi buku yang disajikan relevan dengan pembelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) C. KEMUTAKHIRAN
6. Kesesuaian isi buku dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
SB Jika > 80% isi buku sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
B Jika > 60% - < 80% isi buku sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
C Jika > 40% - < 60% isi buku sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
K Jika > 20% - < 40% isi buku sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
SK Jika < 20% isi buku sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
7. Pustaka yang digunakan bersifat actual
SB Jika > 80% pustaka yang digunakan bersifat aktual
B Jika > 60% - < 80% pustaka yang digunakan bersifat aktual
C Jika > 40% - < 60% pustaka yang digunakan bersifat aktual
K Jika > 20% - < 40% pustaka yang digunakan bersifat aktual
SK Jika < 20% pustaka yang digunakan bersifat aktual
D. MENDORONG KEINGINTAHUAN
98 minat pembaca untuk menciptakan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata
pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
menimbulkan minat pembaca untuk menciptakan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) B Jika > 60% - < 80% isi buku dapat
menimbulkan minat pembaca untuk menciptakan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) C Jika > 40% - < 60% isi buku dapat
menimbulkan minat pembaca untuk menciptakan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) K Jika > 20% - < 40% isi buku dapat
menimbulkan minat pembaca untuk menciptakan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) SK Jika < 20% isi buku dapat
menimbulkan minat pembaca untuk menciptakan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) II. KOMPONEN KEBAHASAAN
E. DIALOGIS DAN INTERAKTIF
9. Bahasa yang digunakan
komunikatif, interaktif, dan sesuai dengan EYD
SB Jika > 80% bahasa yang digunakan komunikatif, interaktif, dan sesuai dengan
EYD
B Jika > 60% - < 80% bahasa yang digunakan komunikatif, interaktif, dan sesuai dengan EYD
C Jika > 40% - < 60% bahasa yang digunakan komunikatif, interaktif, dan sesuai dengan EYD
K Jika > 20% - < 40% bahasa yang digunakan komunikatif, interaktif, dan sesuai dengan EYD
99
digunakan komunikatif, interaktif, dan sesuai dengan
EYD F. LUGAS
10. Kalimat yang digunakan bersifat efektif
SB Jika > 80% kalimat yang digunakan bersifat efektif
B Jika > 60% - < 80% kalimat yang digunakan bersifat efektif C Jika > 40% - < 60% kalimat
yang digunakan bersifat efektif K Jika > 20% - < 40% kalimat
yang digunakan bersifat efektif SK Jika < 20% kalimat yang
digunakan bersifat efektif 11. Istilah yang digunakan sesuai
dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati
SB Jika > 80% istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati
B Jika > 60% - < 80% istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati
C Jika > 40% - < 60% istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati
K Jika > 20% - < 40% istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati
SK Jika < 20% istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati
G. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR 12. Ketertauan antarbagian, antarbab
dalam bagian, antarsubbab dalam bab, antaralenia dalam subbab, dan antarkalimat dalam alenia.
SB Jika > 80% ketertautan antarbagian, antarbab dalam bagian, antarsubbab dalam bab, antaralenia dalam subbab, dan antarkalimat dalam alenia
B Jika > 60% - < 80% ketertautan antarbagian, antarbab dalam bagian, antarsubbab dalam bab,
100
antaralenia dalam subbab, dan antarkalimat dalam alenia
C Jika > 40% - < 60% ketertautan antarbagian, antarbab dalam bagian, antarsubbab dalam bab, antaralenia dalam subbab, dan antarkalimat dalam alenia
K Jika > 20% - < 40% ketertautan antarbagian, antarbab dalam bagian, antarsubbab dalam bab, antaralenia dalam subbab, dan antarkalimat dalam alenia
SK Jika < 20% ketertautan antarbagian, antarbab dalam bagian, antarsubbab dalam bab, antaralenia dalam subbab, dan antarkalimat dalam alenia
III. KOMPONEN PENYAJIAN H. TEKNIK PENYAJIAN
13. Konsistensi sistematika penyajian dalam setiap bagian
SB Jika > 80% sistematika penyajian dalam setiap bagian konsisten
B Jika > 60% - < 80% sistematika penyajian dalam setiap bagian konsisten
C Jika > 40% - < 60% sistematika penyajian dalam setiap bagian konsisten
K Jika > 20% - < 40% sistematika penyajian dalam setiap bagian konsisten
SK Jika < 20% sistematika penyajian dalam setiap bagian konsisten
14. Keruntutan isi dalam setiap bagian
SB Jika > 80% isi dalam setiap bagian disajikan secara runtut B Jika > 60% - < 80% isi dalam
setiap bagian disajikan secara runtut
C Jika > 40% - < 60% isi dalam setiap bagian disajikan secara runtut
K Jika > 20% - < 40% isi dalam setiap bagian disajikan secara runtut
SK Jika < 20% isi dalam setiap bagian disajikan secara runtut 15. Identitas tabel, gambar, dan SB Jika > 80% tabel, gambar, dan
101
lampiran lampiran memiliki identitas
B Jika > 60% - < 80% tabel, gambar, dan lampiran memiliki identitas
C Jika > 40% - < 60% tabel, gambar, dan lampiran memiliki identitas
K Jika > 20% - < 40% tabel, gambar, dan lampiran memiliki identitas
SK Jika < 20% tabel, gambar, dan lampiran memiliki identitas I. PENYAJIAN ISI BUKU
16. Relevansi pendahuluan dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
SB Jika > 80% pendahuluan relevan dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
B Jika > 60% - < 80% pendahuluan relevan dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
C Jika > 40% - < 60% pendahuluan relevan dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
K Jika > 20% - < 40% pendahuluan relevan dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
SK Jika < 20% pendahuluan relevan dengan metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
17. Keterpaduan penjabaran teori metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
SB Jika > 80% keterpaduan penjabaran teori metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
102
keterpaduan penjabaran teori metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
C Jika > 40% - < 60% keterpaduan penjabaran teori metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
K Jika > 20% - < 40% keterpaduan penjabaran teori metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
SK Jika < 20% keterpaduan penjabaran teori metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia)
18. Keterpaduan penjabaran komponen dalam RPP dan contoh-contoh permainan edukatif pada materi pokok IPA
SMP/MTs (bahan kajian kimia) berdasarkan Standar Isi
SB Jika > 80% keterpaduan penjabaran komponen dalam RPP dan contoh-contoh permainan edukatif pada materi pokok IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) berdasarkan Standar Isi
B Jika > 60% - < 80% keterpaduan penjabaran komponen dalam RPP dan contoh-contoh permainan edukatif pada materi pokok IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) berdasarkan Standar Isi
C Jika > 40% - < 60% keterpaduan penjabaran komponen dalam RPP dan contoh-contoh permainan edukatif pada materi pokok IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) berdasarkan Standar Isi
K Jika > 20% - < 40% keterpaduan penjabaran komponen dalam RPP dan contoh-contoh permainan edukatif pada materi
103
pokok IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) berdasarkan Standar Isi
SK Jika < 20% keterpaduan penjabaran komponen dalam RPP dan contoh-contoh permainan edukatif pada materi pokok IPA SMP/MTs (bahan kajian kimia) berdasarkan Standar Isi
19. Kegiatan merancang metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA aspek kimia SMP/MTs disajikan secara sistematis
SB Jika > 80% kegiatan merancang metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA aspek kimia SMP/MTs disajikan secara sistematis
B Jika > 60% - < 80% kegiatan
merancang metode pembelajaran melalui permainan
edukatif pada mata pelajaran IPA aspek kimia SMP/MTs disajikan secara sistematis
C Jika > 40% - < 60% kegiatan
merancang metode pembelajaran melalui permainan
edukatif pada mata pelajaran IPA aspek kimia SMP/MTs disajikan secara sistematis
K Jika > 20% - < 40% kegiatan
merancang metode pembelajaran melalui permainan
edukatif pada mata pelajaran IPA aspek kimia SMP/MTs disajikan secara sistematis
SK Jika < 20% kegiatan merancang metode pembelajaran melalui permainan edukatif pada mata pelajaran IPA aspek kimia SMP/MTs disajikan secara sistematis
20. Suplemen/tambahan berupa media-media permainan mendukung penyampaian isi buku
SB Jika > 80% suplemen/tambahan berupa media-media permainan mendukung penyampaian isi buku
B Jika > 60% - < 80% suplemen/tambahan berupa media-media permainan mendukung penyampaian isi
104
buku
C Jika > 40% - < 60% suplemen/tambahan berupa media-media permainan mendukung penyampaian isi buku
K Jika > 20% - < 40% suplemen/tambahan berupa media-media permainan mendukung penyampaian isi buku
SK Jika < 20% suplemen/tambahan berupa media-media permainan mendukung penyampaian isi buku
IV. KOMPONEN KEGRAFIKAAN J. TATA LETAK
21. Unsur tata letak lengkap SB Jika > 80% unsur tata letak lengkap
B Jika > 60% - < 80% unsur tata letak lengkap
C Jika > 40% - < 60% unsur tata letak lengkap
K Jika > 20% - < 40% unsur tata letak lengkap
SK Jika < 20% unsur tata letak lengkap
22. Kesesuaian bentuk, warna, dan ukuran unsur tata letak
SB Jika > 80% bentuk, warna, dan ukuran unsur tata letak sesuai B Jika > 60% - < 80% bentuk,
warna, dan ukuran unsur tata letak sesuai
C Jika > 40% - < 60% bentuk, warna, dan ukuran unsur tata letak sesuai
K Jika > 20% - < 40% bentuk, warna, dan ukuran unsur tata letak sesuai
SK Jika < 20% bentuk, warna, dan ukuran unsur tata letak sesuai K. TIPOGRAFI
23. Tipografi mudah dibaca SB Jika > 80% tipografi huruf dibaca
B Jika > 60% - < 80% huruf mudah dibaca
C Jika > 40% - < 60% huruf mudah dibaca
105
K Jika > 20% - < 40% huruf mudah dibaca
SK Jika < 20% huruf mudah dibaca L. ILUSTRASI
24. Mampu mengungkap makna dari sebuah objek
SB Jika > 80% ilustrasi mampu mengungkap makna dari sebuah objek
B Jika > 60% - < 80% ilustrasi mampu mengungkap makna dari sebuah objek
C Jika > 40% - < 60% ilustrasi mampu mengungkap makna dari sebuah objek
K Jika > 20% - < 40% ilustrasi mampu mengungkap makna dari sebuah objek
SK Jika < 20% ilustrasi mampu mengungkap makna dari sebuah objek
117
HASIL PENILAIAN KUALITAS BUKU PANDUAN PERMAINAN EDUKATIF
BERDASARKAN PEROLEHAN SKOR Tabel 8.1
Hasil penilaian kualitas buku panduan permainan edukatif berdasarkan perolehan skor
Aspek Penilaian Kriteria Penilai ∑ Skor ∑ Per Aspek Rata-rata 1 2 3 4 5 A 1 5 4 4 5 5 23 45 9 (SB) 2 5 4 4 5 4 22 B 3 5 4 4 4 5 22 65 13 (SB) 4 5 4 3 4 4 20 5 5 4 4 5 5 23 C 6 5 5 5 5 5 25 47 9,4 (SB) 7 5 4 4 4 5 22 D 8 5 4 4 5 5 23 23 4,6 (SB) E 9 5 4 4 4 5 22 22 4,4 (SB) F 10 5 4 4 4 5 22 44 8,8 (SB) 11 5 4 4 4 5 22 G 12 4 4 4 4 4 20 20 4 (B) H 13 5 4 4 4 5 22 66 13,2 (SB) 14 5 4 4 4 5 22 15 5 4 4 4 5 22 I 16 5 4 3 5 5 22 105 21 (SB) 17 4 4 3 4 5 20 18 5 4 4 4 5 22 19 5 4 4 4 4 21 20 4 4 4 4 4 20 J 21 5 4 4 4 5 22 45 9 (SB) 22 5 4 5 4 5 23 K 23 4 4 5 5 5 23 23 4,6 (SB) L 24 4 4 5 4 4 21 21 4,2 (B) Jumlah Skor 115 97 97 103 114 526 526 105,2 (SB)
118
ANALISIA DATA HASIL PENILAIAN KUALITAS BUKU PANDUAN PERMAINAN EDUKATIF BERDASARKAN PEROLEHAN SKOR RATA-RATA A. Kriteria Kualitas
Data penilaian yang sudah diubah menjadi nilai kuantitatif dan dirata-rata seperti terlihat pada tabel 8.1, diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria kategori penilaian idealdengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 9.1
Konversi skor aktual menjadi nilai skala 5
No Rentang skor Kategori
1 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 + 1,8 SBi < X Sangat Baik 2 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 + 0,6 SBi < X ≤ 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 + 1,8 SBi Baik 3 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 - 0,6 SBi < X ≤ 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 + 0,6 SBi Cukup 4 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 – 1,8 SBi < X ≤ 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 - 0,6 SBi Kurang 5 X ≤ 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 – 1,8 SBi Sangat Kurang Keterangan: Χ = skor rata-rata 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖R = 1
/2 x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi = 1/6
B. Perhitungan Kualitas Buku Panduan Permainan Edukatif
x (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
Skor maksimal ideal = Σ butir kriteria x skor tertinggi Skor minimal ideal = Σ butir kriteria x skor terendah
1. Jumlah kriteria = 24
2. Skor maksimal ideal = 24 x 5 = 120 3. Skor terendah ideal = 24 x 1 = 24
119 4. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2 5. SB x (120 + 24 ) = 72 i = 1/6 Tabel 9.2
Kriteria kategori penilaian ideal buku panduan permainan edukatif x (120 - 24) = 16
No Rentang skor Kategori
1 100,8 < X Sangat Baik
2 81,6 < X ≤ 100,8 Baik
3 62,4 < X ≤ 81,6 Cukup
4 43,2 < X ≤ 62,4 Kurang
5 X ≤ 43,2 Sangat Kurang
C. Perhitungan Kualitas Buku Panduan Permainan Edukatif untuk Tiap Aspek
1. Aspek A (Cakupan Materi) a. Jumlah kriteria = 2
b. Skor tertinggi ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor terendah ideal = 2 x 1 = 2
d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2
e. SB
x (10 + 2) = 6
i = 1/6
Tabel 9.3
Kriteria kategori penilaian ideal Aspek A (Cakupan Materi) x (10 - 2) = 1,333
No Rentang skor Kategori
1 8,399 < X Sangat Baik
2 6,800 < X ≤ 8,399 Baik
3 5,200 < X ≤ 6,800 Cukup
4 3,601 < X ≤ 5,200 Kurang
120 2. Aspek B (Akurasi Materi)
a. Jumlah kriteria = 3
b. Skor tertinggi ideal = 3 x 5 = 15 c. Skor terendah ideal = 3 x 1 = 3
d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2
e. SB
x (15 + 3) = 9
i = 1/6
Tabel 9.4
Kriteria kategori penilaian ideal Aspek B (Akurasi Materi) x (15 - 3) = 2
No Rentang skor Kategori
1 12,6 < X Sangat Baik 2 10,2 < X ≤ 12,6 Baik 3 7,8 < X ≤ 10,2 Cukup 4 5,4 < X ≤ 7,8 Kurang 5 X ≤ 5,4 Sangat Kurang 3. Aspek C (Kemutakhiran) a. Jumlah kriteria = 2
b. Skor tertinggi ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor terendah ideal = 2 x 1 = 2
d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2
e. SB
x (10 + 2) = 6
121 Tabel 9.5
Kriteria kategori penilaian ideal Aspek C (Kemutakhiran)
No Rentang skor Kategori
1 8,399 < X Sangat Baik
2 6,800 < X ≤ 8,399 Baik
3 5,200 < X ≤ 6,800 Cukup
4 3,601 < X ≤ 5,200 Kurang
5 X ≤ 3,601 Sangat Kurang
4. Aspek D (Mendorong Keingintahuan) a. Jumlah kriteria = 1
b. Skor tertinggi ideal = 1 x 5 = 5 c. Skor terendah ideal = 1 x 1 = 1 d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2 e. SB
x (5 + 1) = 3
i = 1/6
Tabel 9.6
Kriteria kategori penilaian ideal Aspek D (Mendorong Keingintahuan) x (5 - 1) = 0,667
No Rentang skor Kategori
1 4,201 < X Sangat Baik
2 3,400 < X ≤ 4,201 Baik
3 2,600 < X ≤ 3,400 Cukup
4 1,799 < X ≤ 2,600 Kurang
5 X ≤ 1,799 Sangat Kurang
5. Aspek E (Dialogis dan Interaktif) a. Jumlah kriteria = 1
122 c. Skor terendah ideal = 1 x 1 = 1
d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2
e. SB
x (5 + 1) = 3
i = 1/6
Tabel 9.7
Kriteria kategori penilaian ideal Aspek E (Dialogis dan Interaktif) x (5 - 1) = 0,667
No Rentang skor Kategori
1 4,201 < X Sangat Baik 2 3,400 < X ≤ 4,201 Baik 3 2,600 < X ≤ 3,400 Cukup 4 1,799 < X ≤ 2,600 Kurang 5 X ≤ 1,799 Sangat Kurang 6. Aspek F (Lugas) a. Jumlah kriteria = 2
b. Skor tertinggi ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor terendah ideal = 2 x 1 = 2
d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2
e. SB
x (10 + 2) = 6
i = 1/6
Tabel 9.8
Kriteria kategori penilaian ideal Aspek F (Lugas) x (10 - 2) = 1,333
No Rentang skor Kategori
1 8,399 < X Sangat Baik
2 6,800 < X ≤ 8,399 Baik
3 5,200 < X ≤ 6,800 Cukup
4 3,601 < X ≤ 5,200 Kurang
5 X ≤ 3,601 Sangat Kurang
123 a. Jumlah kriteria = 1
b. Skor tertinggi ideal = 1 x 5 = 5 c. Skor terendah ideal = 1 x 1 = 1
d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2
e. SB
x (5 + 1) = 3
i = 1/6
Tabel 9.9
Kriteria kategori penilaian ideal Aspek G (Koherensi dan Keruntutan Alur Pikir) x (5 - 1) = 0,667
No Rentang skor Kategori
1 4,201 < X Sangat Baik
2 3,400 < X ≤ 4,201 Baik
3 2,600 < X ≤ 3,400 Cukup
4 1,799 < X ≤ 2,600 Kurang
5 X ≤ 1,799 Sangat Kurang
8. Aspek H (Teknik Penyajian) a. Jumlah kriteria = 3
b. Skor tertinggi ideal = 3 x 5 = 15 c. Skor terendah ideal = 3 x 1 = 3
d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2
e. SB
x (15 + 3) = 9
i = 1/6
Tabel 9.10
Kriteria kategori penilaian ideal Aspek H (Teknik Penyajian) x (15 - 3) = 2
No Rentang skor Kategori
1 12,6 < X Sangat Baik
2 10,2 < X ≤ 12,6 Baik
3 7,8 < X ≤ 10,2 Cukup
124
5 X ≤ 5,4 Sangat Kurang
9. Aspek I (Penyajian Isi Buku) a. Jumlah kriteria = 5
b. Skor tertinggi ideal = 5 x 5 = 25 c. Skor terendah ideal = 5 x 1 = 5 d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2
e. SB
x (25 + 5) = 15
i = 1/6
Tabel 9.11
Kriteria kategori penilaian ideal Aspek I (Penyajian Isi Buku) x (25 - 5) = 3,333
No Rentang skor Kategori
1 20,999 < X Sangat Baik
2 17,000 < X ≤ 20,999 Baik
3 13,000 < X ≤ 17,000 Cukup
4 9,001 < X ≤ 13,000 Kurang
5 X ≤ 9,001 Sangat Kurang
10. Aspek J (Tata Letak)
a. Jumlah kriteria = 2
b. Skor tertinggi ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor terendah ideal = 2 x 1 = 2 d. 𝑋𝑋⃑𝑖𝑖 = 1/2 e. SB
x (10 + 2) = 6