• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP N 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Oleh: Oeksi Dwi Prihatiningtyas NIM 121114005. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP N 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Oleh: Oeksi Dwi Prihatiningtyas NIM 121114005. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO.  Be grateful, Live simply, Give love.. “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Roma 12:12. “Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya” ‒Anatole France‒. . iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Kupersembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingiku dalam suka dan duka Orang tuaku tercinta Alm. Bapak Muryanta Ibu Suryatri Kakakku Aprilia Yudhi Hernawati dan Lorentius Agus Dwi Wahyudi Keluarga besar Mbah Suyud Hardjosupadmo & Mbah Sumardi Sahabat-sahabatku terkasih Program Studi Bimbingan dan Konseling. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP N 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL Oeksi Dwi Prihatiningtyas Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk1) memperoleh gambaran tentang komunikasi interpersonal siswa SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017, 2) mengidentifikasi item-item yang capaian skornya teridentifikasi rendah sebagai dasar usulan topik-topik bimbingan pribadisosial. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta yang berjumlah64 orang. Instrumen penelitian disusun berdasarkan 5 aspek komunikasi interpersonal, yaitu: (1) keterbukaan, (2) empati, (3) sikap mendukung, (4) sikap positif, (5) kesetaraan. Teknik analisis data dalam penelitian ini berpedoman pada kategorisasi Azwar (2009). Komunikasi interpersonal siswa kelas VIII digolongkan dalam 5 kategori, yaitu: “sangat baik”, “baik”, “cukup baik”, “kurang baik”, dan “tidak baik”. Koefisien reliabilitas diukur menggunakan teknik Alpha Cronbach sebesar(0,744) yang termasuk kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang memiliki komunikasi interpersonal “sangat baik”, 6 siswa (9%) yang memiliki komunikasi interpersonal “baik”, 56 siswa (88%) yang memiliki komunikasi interpersonal “cukup baik”, 2 siswa (3%) yang memiliki komunikasi interpersonal “kurang baik”, dan tidak ada siswa yang memiliki komunikasi interpersonal “tidak baik”. Berdasarkan skor butir pernyataan yang teridentifikasi rendah, sebagai dasar usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial. Berdasarkan skor item komunikasi interpersonal yang teridentifikasi rendah, peneliti memberikan usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial, yaitu: “Melatih Kepercayaan Diri”, “Aku dan Perasaanku”,”Menghargai Perasaan Orang lain”, dan “Motivasiku”. Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, siswa SMP.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE INTERPERSONAL COMMUNICATION OF VIII GRADE STUDENTS OF SMP N 1 YOGYAKARTA YEAR 2016/2017 AND THE IMPLICATIONS ON THE PROPOSED PERSONAL-SOCIAL GUIDING TOPICS Oeksi Dwi Prihatiningtyas Sanata Dharma University 2017 This research is a quantitative descriptive study that aims to 1) obtain an overview of the interpersonal communication of junior high school students in SMPN 1 Yogyakarta year 2016/2017, 2) identify items that the achievement score is identified as low as the basis of the proposed topics for personal-social guidance. The subjects of the study were the students of VIII grade of SMP N 1 Yogyakarta, which was 64 people. The research instrument was based on 5 aspects of interpersonal communication: (1) openness, (2) empathy, (3) attitude of support, (4) positive attitude, (5) equality. Data analysis technique in this research was based on Azwar categorization (2009). Interpersonal communication of VIII grade students was classified into 5 categories, namely: "very good", "good", "good enough", "less good", and "not good". The reliability coefficient was measured using Cronbach Alpha technique of (0.744) which belongs to high category. The study results showed that none of the students had "excellent" interpersonal communication, 6 students (9%) had "good" interpersonal communication, 56 students (88%) had "good enough" interpersonal communication, 2 students (3%) had "inferior" interpersonal communication, and no students have "bad" interpersonal communication. The scores of the identified items that were low become the basis of the proposed topics of personal-social guidance. Based on the scores of interpersonal communication items that identified as low, the researcher proposed following topics of personal-social counseling: "Train Your Self-Confidence", "Me and My Feelings", "Respect for Others," and "My Motivation.". Keyword: Interpersonal communication, SMP (junior high school) students.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-NYA yang diberikan kepada penulis hingga akhirnya mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial”. Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Usaha yang peneliti lakukan untuk menyelesaikan skripsi ini tidaklah mudah. Namun, berkat usaha keras serta adanya bantuan yang diberikan kepada peneliti, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.. 2.. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.. 3.. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan kritik, saran, masukan, dorongan, semangat, serta membantu, membimbing, dan mendampingi penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.. Orang tuaku tercinta Alm. Bapak Muryanta, Ibu Suryatri, dan Kakakku Aprilia Yudhi Hernawati dan Lorentius Agus Dwi Wahyudi atas segala dukungan yang diberikan kepada peneliti.. 5.. Saudara dan temanku tercinta, Mei Ditha Evi Yanta, Mellania Yosiani, Immanuel SatyaKartida, Margaretha Liberty Nona, Magdalena Agsatria Viva, Ervin Aprilianti, Alvita Anjarsari, Adriana Reni Hapsari, Xaverin Galuh Kartika, Lydia Christiani, Bernadeta Hani, Cicilia Rani yang selalum memberikan dorongan kepada peneliti agar segera menyelesaikan skripsi ini.. 6.. Stefanus Priyatmoko selaku petugas di sekretariat BK yang banyak membantu peneliti mengurus berbagai administrasi dan persyaratan untuk menyelesaikan skripsi.. 7.. Dra. Yosefa Niken Sasanti M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah.. 8.. Arif Suhendarto, S.Pd, Dra. Tri Sakti, dan Dra. Endang selaku guru Bimbingan dan Konseling yang telah membantu peneliti selama proses penelitian di SMP Negeri1 Yogyakarta.. 9.. Magdalena Agsatria Viva yang telah membantu selama proses penelitian berlangsung di SMP Negeri1 Yogyakarta.. 10. Seluruh dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan. ilmu-ilmunya. xi. kepada. peneliti..

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................. vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT……………………………………………………………………..ix KATA PENGANTAR ............................................................................................x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................7 C. Pembatasan Masalah ..................................................................8 D. Rumusan Masalah .....................................................................8 E. Tujuan Penelitian ......................................................................8 F. Manfaat Penelitian ....................................................................9 G. Definisi Operasional Variabel ..................................................10 BAB II KAJIAN PUSTAKA .....................................................................11 A. Hakikat Komunikasi Interpersonal ..........................................11 1. Pengertian Komunikasi Interpersonal ................................11 2. Faktor-faktor Komunikasi Interpersonal ............................13 3. Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal ............................17 4. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal ....................................22 B. Tugas Perkembangan Masa Remaja ........................................25 1. Pengertian Remaja .............................................................25 C. Karakteristik Komunikasi Interpersonal Generasi Z................28 1. Generasi Z ..........................................................................28 2. Karakteristik Generasi Z ....................................................29. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Bimbingan Pribadi-Sosial ........................................................31 1. Pengertian...........................................................................31 2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial ......................................33 3. Fungsi Bimbingan Pribadi-Sosial ......................................34 4. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi-Sosial .............................36 BAB III. METODE PENELITIAN ...............................................................38 A. Jenis Penelitian ........................................................................38 B. Variabel Penelitian ..................................................................38 C. Subjek Penelitian .....................................................................38 D. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................39 E. Alat Pengumpulan Data……………………………………...39 F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................43 1. Validitas ...............................................................................43 2. Reliabilitas ...........................................................................47 G. Teknik Analisis Data Penelitian ...............................................49. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................54 A. Hasil Penelitian ........................................................................54 B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 60 C. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial.......................... 66. BAB V. PENUTUP ......................................................................................69 A. Kesimpulan ..............................................................................69 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................70 C. Saran .........................................................................................71 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................73. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Skoring Kuesioner Kemampuan Komunikasi Interpersonal .................39 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Komunikasi Interpersonal ................40 Tabel 3.3 Validitas Kuesioner Kemampuan Komunikasi Interpersonal ...............44 Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen ............................................................................47 Tabel 3.5 Kriteria Guilford ....................................................................................47 Tabel 3.6 Norma Kategorisasi................................................................................49 Tabel 3.7 Hasil Analisis Skor Subjek ....................................................................50 Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen Komunikasi Interpersonal ..........................................................................................................51 Tabel 4.9 Kategorisasi Tingkat Komunikasi Interpersonal Antar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/207 ...............54 Tabel 4.10 Hasil Analisis Skor Item Pengukuran Komunikasi Interpersonal .......57 Tabel 4.11 Jumlah Kategorisasi Item Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta .................................................................63 Tabel4.12 Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Antar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta ...........66. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Komunikasi Interpersonal Valid dan tidak valid ..............................................................................................75 Lampiran 2. Kuesioner ...........................................................................................78 Lampiran 3.Tabulasi Data Kategorisasi .................................................................84 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian ...........................................................................92. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak pernah lepas dari jalinan relasi interpersonal,. dimana manusia akan selalu berhubungan. dengan orang lain. Bahkan setiap hari sebagian besar waktu digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi interpersonal terjadi dalam masyarakat mulai dari lingkungan keluarga sebagai lingkungan yang paling kecil, sampai pada lingkungan masyarakat luas, salah satunya adalah kelompok remaja. Melalui komunikasi, individu menemukan dirinya, mengembangkan konsep diri dan menetapkan hubungan dengan dunia di sekitar. Hubungan individu dengan orang lain akan menentukan kualitas hidup. Komunikasi ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Maka dari itu, komunikasi merupakan bagian dari kehidupan individu itu sendiri, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab, diperlukan saling pengertian dengan orang lain. Komunikasi interpersonal ini juga terjadi di lingkungan sekolah, salah satunya di Sekolah Menengah Pertama.. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Setiap individu memiliki cara berpikir yang berbeda, terutama dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Ada yang bersikap santai, ada yang bersikap cuek seperti tidak memiliki masalah, bahkan ada yang mensikapi sesuatu dengan emosi yang dipengaruhi karena masing-masing individu memiliki karakteristik yang berbeda, cara berkomunikasi yang berbeda, dan terkadang semua itu menjadi masalah dalam kehidupan sehari-sehari. Masalah komunikasi yang sering menjadi penghambat dalam menciptakan komunikasi yang efektif, sikap emosional yang berlebihan bagi masing-masing individu saat menghadapi situasi tertentu dapat memperburuk proses komunikasi. Melalui komunikasi interpersonal seorang individu dapat mengenal diri sendiri dan orang lain, menjalin hubungan yang lebih bermakna atau menjalin persahabatan, membantu menyelesaikan persoalan yang dialami oleh individu yang lain dan dapat mengubah nilai-nilai dan sikap hidup orang lain. Komunikasi interpersonal dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, perilaku, atau pendapat seseorang, karena sifatnya dialogis, berupa percakapan. William kay, (2010) mengemukakan salah satu tugas perkembangan remaja akhir. yaitu mengembangkan. keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain baik secara individual maupun kelompok. Akan tetapi banyak siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) terutama siswa SMP N 1 Yogyakarta yang sulit melakukan komunikasi interpersonal dengan teman sebaya..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Siswa yang saat ini tengah menempuh pendidikan pada jenjang sekolah menengah pertama merupakan anak-anak yang lahir pada era Generasi Z, yaitu lahir pada sekitar tahun 1995 sampai dengan tahun 2010. Generasi Z sendiri merupakan generasi yang disebut dengan generasi net, yaitu mereka yang hidup pada masa digital. Generasi Z memiliki karakteristik yang khas dimana internet mulai berkembang dan tumbuh sejalan dengan perkembangan media digital atau elektronik. Anak yang lahir pada Generasi Z, otomatis membuat mereka lebih mudah mengenal dan memahami teknologi. Sebagai siswa yang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal, mereka dengan cepat mampu menggunakan teknologi sebagai media komunikasi, untuk mencari informasi bersama teman kelompok menggunakan media elektronik guna menyelesaikan tugas sekolah. Dengan demikian interaksi yang terjalin antara siswa dengan teman sebayanya akan lebih efektif dan bermanfaat untuk mengembangkan komunikasi interpersonal siswa. Siswa cenderung akan lebih tertarik untuk mencari bahan belajar melalui media elektronik dengan bantuan browsing. Dengan akses yang semakin mudah, maka semua siswa dapat dengan mudah pula menjelajah dunia maya, terlebih untuk mencari bahan pelajaran. Hal ini yang menyebabkan motivasi belajar siswa menurun dan siswa menjadi malas. Anak-anak yang tumbuh pada Generasi Z ini pada umumnya kurang sabar dan lebih menyukai hal-hal yang sifatnya instan. Padahal dalam belajar dan proses pembelajaran yang terpenting adalah prosesnya, bagaimana.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. siswa melewati proses-proses yang nantinya menjadikan mereka menjadi tahu dan paham. Sekolah ini selalu menempati rangking 5 besar se-kota Yogyakarta, sehingga sekolah ini menjadi salah satu sekolah favorit di kota Yogyakarta. Tidak hanya nilai kelulusannya yang tinggi, nilai untuk masuk ke sekolah ini juga tinggi. Mayoritas siswa berasal dari kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit yang banyak menjadi tujuan untuk melanjutkan sekolah bagi lulusan SD baik di wilayah Sleman maupun wilayah lain di luar Sleman, seperti daerah Kulonprogo dan Bantul. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Juli 2015 sebagian besar siswa di SMP N 1 Yogyakarta memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang perkembangan teknologi. Mereka cenderung lebih banyak memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk bermain media sosial seperti Instagram, Twitter, Youtube, dan sangat sedikit yang memanfaatkan untuk mencari sumber belajar terutama meluangkan waktu belajar di perpustakaan. Berdasarkan hasil observasi siswa kelas VIII di SMP N 1 Yogyakarta peneliti melihat bahwa adanya masalah siswa dalam komunikasi interpersonal yang dapat mengganggu siswa di sekolah yaitu kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Hal ini yang mengakibatkan siswa tersebut merasa kesepian dan minder. Selain itu, siswa juga kurang memiliki keterbukaan diri dalam komunikasi.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. interpersonal, ada hal-hal yang menyebabkan siswa merasa ragu untuk terbuka dalam melakukan komunikasi interpersonal karena kurang percaya diri terhadap lawan bicara, merasa takut akan rahasianya diketahui oleh orang lain, sehingga siswa tersebut akan mengalami kesulitan menjalin relasi dengan teman sebaya dalam upaya membangun keakraban dan kepercayaan diri. Berdasarkan observasi di kelas VIII yang saya temukan di SMP N 1 Yogyakarta bahwa kebanyakan siswa cenderung tidak memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan materi yang disampaikan. Selain itu ketika guru memberikan suatu pertanyaan mengenai materi yang disampaikan siswa tidak bisa menjawab. Jika dibagi kelompok para siswa-siswi jarang mau untuk diajak diskusi. Hal ini menyebabkan siswa merasa minder, kehadirannya tidak dihargai dan takut untuk ke sekolah. Kasus lain yang terjadi di sekolah adalah siswa sering membolos sekolah karena merasa dirinya diasingkan atau tidak diakui kehadirannya oleh teman-temannya. Suatu ketika terdapat sedikit masalah yang sebenarnya sepele, dan mestinya bisa diselesaikan dengan baik. Akan tetapi jika masalah itu disikapi dengan emosional maka hal itu dapat memperburuk keadaan dan akan berdampak pada terhambatnya proses komunikasi yang efektif. Siswa yang kurang memiliki sikap keterbukaan diri, empati, sikap mendukung, sikap positif, kesamaan untuk menerima orang lain dalam komunikasi interpersonal akan mengalami kesulitan dalam membangun sebuah keakraban..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Yogyakarta, kemampuan berkomunikasi sangat penting dimiliki oleh individu, yang dalam hal ini adalah siswa karena dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk dapat mengeluarkan ide atau gagasannya. Salah satu cara yang sering digunakan guru adalah dengan meminta siswa berbicara di depan kelas untuk melatih keberanian siswa. Selain itu, keterampilan komunikasi interpersonal pada siswa sangat penting karena dalam bergaul dengan teman sebayanya siswa seringkali dihadapkan dengan hal-hal yang membuatnya harus mampu menyatakan pendapat pribadinya tanpa disertai emosi, marah atau sikap kasar, bahkan siswa harus bisa mencoba menetralisasi keadaan apabila terjadi suatu konflik. Masalah tersebut di atas saya tinjau ketika saya melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang diselenggarakan secara terjadwal oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Yogyakarta pada tahun 2016/2017. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik. untuk. mengetahui seberapa baik komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, terkait dengan komunikasi interpersonal siswa di sekolah dapat diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut: 1. Ada indikasi bahwa siswa-siswi kurang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang ditandai dengan keterbukaan diri, empati, sikap mendukung, sikap positif, kesetaraan terutama dengan orang yang baru dikenal. 2. Siswa-siswi kurang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi yang mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun. 3. Kurangnya pemahaman siswa-siswi tentang komunikasi interpersonal. 4. Siswa-siswi mengalami berbagai kesulitan dalam mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalah mengenai komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.. D. Rumusan Masalah Permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Seberapa baik komunikasi interpersonal Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017? 2. Berdasarkan item-item yang capaian skornya teridentifikasi rendah, topik-topik bimbingan pribadi-sosial apa sajakah yang dapat diusulkan untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa?. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui seberapa baik komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. 2. Mengidentifikasikan item-item yang capaian skornya rendah sehingga dapat diusulkan menjadi topik-topik program bimbingan pribadisosial..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Secara Teoritis Hasil penelitian dapat digunakan bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang dimiliki mengenai komunikasi interpersonal, sebagai bekal seorang calon guru Bimbingan dan Konseling di sekolah. 2. Manfaat Secara Praktis a. Peneliti Penelitian ini merupakan kesempatan untuk berlatih meneliti dan menyusun karya ilmiah khususnya melakukan kajian tentang komunikasi interpersonal siswa di sekolah. b. Pembimbing Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling. untuk. pengembangan. program. Bimbingan. dan. Konseling mengenai komunikasi interpersonal. c. Guru BK Agar guru BK mengetahui komunikasi interpersonal siswa dan kemudian mengetahui program-program apa saja yang dimasukkan sebagai usulan topik-topik program (program layanan bimbingan yang sesuai dan dapat dimanfaatkan dalam memberikan layanan bimbingan)..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. G. Definisi Operasional Berikut ini dirumuskan definisi operasional agar diperoleh pengertian yang jelas mengenai variabel penelitian ini. 1. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang satu dengan orang lain dengan sesama jenis maupun lawan jenis dalam berbagai lingkungan, dalam berbagai aspek keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, kesetaraan agar terjalin proses interaksi yang baik dengan sesama. 2. Bimbingan pribadi-sosial seringkali diartikan proses untuk membantu seseorang dalam mengembangkan potensinya, mengenal dirinya sendiri serta mengenal lingkungan sekitarnya dan membantu mengatasi masalah yang dihadapi sehingga menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan individual dan kehidupan sosial..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai teori yang mendasari komunikasi interpersonal, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir. A. Hakikat Komunikasi Interpersonal 1.. Pengertian Komunikasi Interpersonal Komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan. Kata interpersonal merupakan turunan dari awalan inter, yang berarti “antara”, dan kata person, yang berarti “orang”. Effendy. (2013). Komunikasi interpersonal secara umum terjadi diantara dua orang. Manusia hidup dalam masyarakat yang terdapat proses saling berinteraksi pada sesama, dari proses tersebut membutuhkan adanya komunikasi agar terhindar dari konflik antar pribadi. Konflik antar pribadi tersebut akan teratasi jika manusia saling terbuka dan mau berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi interpersonal terjadi di semua lingkungan, baik di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Menurut Mulyana (2005:73) komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang satu dengan orang lain secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun non verbal.. 11.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Kemudian menurut Wahid (2002:154) komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi yang melibatkan pribadi-pribadi (komunikator-komunikan) secara langsung dan utuh antara satu dengan yang lainnya dalam penyampaian dan penerima pesan. Pengalaman seseorang dalam proses interaksi dengan masyarakat masih belum cukup untuk membangun komunikasi interpersonal yang. memungkinkan. orang. untuk. mencapai. komunikasi. interpersonal dengan baik, karena di berbagai lingkungan, manusia pasti banyak menemukan orang-orang yang memiliki karakter yang berbeda. Maka komunikasi sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Seseorang dalam melakukan. komunikasi interpersonal. dengan orang lain memiliki tujuan agar apa yang diinginkan satu dengan yang lain dapat sejalan. Tujuan dari komunikasi interpersonal menurut Hidayanto (1992) ialah untuk menghindari konflik antar pribadi, individu dapat belajar untuk mengkomunikasikan perasaanperasaan mereka secara jujur dan terbuka, mau mendengar memahami apa yang dikatakan orang. lain, ikut. dan. serta dalam. membuat keputusan. Winkel (dalam Suseno, 2012:16) menegaskan bahwa bahwa komunikasi interpersonal merupakan suatu proses komunikasi timbal balik yang berlangsung antara dua atau lebih secara tatap muka,. langsung. dan. melalui. kontak. pribadi.. Komunikasi.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. interpersonal dilakukan secara tatap muka, sehingga komunikator segera mendapatkan timbal balik atau reaksi baik verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal melibatkan kontak pribadi pada para pelakunya, sehingga tercipta komunikasi yang mendalam. Jadi dapat disimpulkan komunikasi interpersonal adalah hubungan antara orang satu dengan orang lain dalam. lingkungan, agar terjalin. interaksi dengan sesama. Jadi menurut peneliti komunikasi interpersonal itu adalah pengiriman pesan terhadap individu satu ke individu lain untuk mendapatkan informasi dan mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran, perasaan sehingga terjalin hubungan yang lebih baik.. 2.. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Lunandi (1989) menjelaskan factor-faktor yang. mempengaruhi. komunikasi interpersonal, adalah: a.. Citra Diri Setiap manusia memiliki gambaran tertentu mengenai dirinya sendiri,, status sosial, kelebihan dan kekurangan. Gambaran itu menjadi penentu bagi caranya berbicara, menjadi penyaring bagi apa yang dilihatnya, penilaiannya terhadap segala yang berlangsung disekitarnya. Citra diri menentukan persepsi dan ekspresi seseorang. Citra diri yang lemah akan. terlihat.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. komunikasinya dengan orang lain, misalnya sukar berbicara bebas, sulit menyatakan isi hati dan pikiran. Manusia belajar menciptakan citra diri yang dimiliki melalui hubungannya dengan orang lain, terutama manusia lain yang penting bagi dirinya. Sukses komunikasi interpersonal banyak tergantung pada kualitas citra diri yang dimiliki. Bila seseorang memiliki citra diri yang positif, ia akan menjadi lebih terbuka dan menghargai perbedaan dengan orang lain sehingga komunikasi akan terasa lebih menyenangkan. b. Citra Pihak Lain Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang untuk. berkomunikasi. Umumnya orang lain memiliki. gambaran tersendiri tentang diri seseorang dan dengan gambaran tersebut mereka berkomunikasi. Citra diri dan citra pihak lain memiliki perpaduan yang kuat untuk menentukan gaya dan ciri seseorang. ketika berkomunikasi. Misalnya, seorang ayah. memiliki citra anaknya sebagai manusia ingusan yang tidak tahu apa-apa, maka ia akan cenderung bertingkah laku mengatur, melarang, mengharuskan..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. c.. Lingkungan Fisik Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena setiap tempat memiliki norma sendiri yang harus ditaati. Lingkungan fisik memberikan batasan manusia untuk berperilaku. Seseorang mungkin akan lebih banyak gaduh ketika berada di tempat beribadah, lebih suka berteriak ketika berada di rumah sendiri.. d. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial ikut berperan menentukan tingkah laku dan cara berkomunikasi dengan seseorang. Pakaian yang digunakan seseorang ketika berpesta di sebuah hotel berbintang akan berbeda dengan pakaian yang digunakan menghadiri pesta pernikahan di desa. Untuk mencapai komunikasi yang efektif, seseorang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan dimana ia berada, membedakan lingkungan yang satu dengan lainnya. e. Kondisi Fisik Orang tidak selamanya berada pada kondisi puncak. Secara fisik orang kadang-kadang merasa letih, lesu, lemas, ketika seseorang berada pada kondisi yang penuh semangat, ia akan punya kecenderungan untuk cermat dalam memilih kata-kata, peka terhadap perasaan pihak lain yang menerima komunikasi. Selain kondisi fisik, kondisi emosi juga menjadi faktor penentu. Orang yang sedang marah cenderung bersikap keras, ucapannya.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. tajam, persepsinya cenderung negative dan kurang peduli pada maksud pihak lain. f. Bahasa Badan Komunikasi tidak hanya dikirimkan untuk mengirim atau terkirim melalui medium kata-kata yang diucapkan. Badan manusia juga merupakan medium komunikasi. Melalui gerakan tubuh, gerakan mata, ekspresi wajah, kecepatan dan volume suara orang lain menafsirkan pesan apa yang ingin dikirimkan lewat bicara. Agar komunikasi yang dijalin menjadi lebih efektif, maka harus diusahakan pesan yang dikirimkan secara verbal haruslah diikuti gerakan nonverbal yang tepat. Jika seseorang mengatakan bahwa ia senang bertemu dengan teman lamanya. Tetapi ketika berbicara ia menghindari kontak mata yang langsung. Melihat-lihat ke sekelilingnya seakan-akan mencari orang lain orang ini mengirim pesan yang bertentangan. Dari uraian diatas disampaikan bahwa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah citra diri, citra pihak lain, lingkungan fisik, lingkungan sosial, kondisi fisik dan bahasa tubuh..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 3.. Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal Devito. (Maulana. &. Gumelar,. 2013). menyatakan. bahwa. kemampuan komunikasi interpersonal mempunyai aspek-aspek sebagai berikut: a. Keterbukaan Kualitas keterbukaan dalam komunikasi interpersonal ada tiga hal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada lawan bicara pada saat berinteraksi. Hal ini tidak mengharuskan seseorang membuka semua riwayat hidupnya kepada orang lain. Komunikasi interpersonal harus ada kesediaan untuk membuka diri tanpa dipaksa orang lain agar komunikasi dapat berjalan baik. Aspek. keterbukaan kedua mengacu pada kesediaan. komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap lawan bicara yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan lawan bicara yang menjenuhkan. Seseorang ingin orang lain bereaksi secara terbuka terhadap apa yang diucapkan. Seseorang memperlihatkan keterbukaan dengan. cara. bereaksi secara spontan terhadap orang lain, aspek ketiga menyangkut “kepemilikian” perasaan dan pikiran (Bocher dan Kelly, 1974). Hal ini mengacu kepada keberanian seseorang untuk mau memiliki dan mengakui perasaan dan gagasan yang.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. ditunjukan kepada individu lain, ia juga mau bertanggungjawab atas pikiran dan perasaannya. Contoh seseorang yang memiliki keterbukaan adalah ketika seseorang sedang menghadapi masalah, orang tersebut menceritakan masalahnya kepada orang. yang. dianggapnya. merasa. nyaman. untuk. mengungkapkan apa yang menjadi masalahnya (sahabat, orangtua, pasangan). b. Empati Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Seseorang dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun. nonverbal.. Secara. nonverbal,. kita. dapat. mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan: (1) keterlibatan aktif dengan orang lain melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi yang berfokus pada kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya. Dengan makin mengenal seseorang, keinginannya, pengalamannya, kemampuannya, ketakutannya, makin mampu kita melihat apa yang dilihat orang lain itu, dan merasakan apa yang dirasakannya. Contoh seseorang yang memiliki empati adalah.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. ketika saya sedang menyampaikan gagasan, kakak saya mencoba memahami sudut pandang berpikir saya. c. Sikap Mendukung Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportive). Maksudnya satu sama lainnya saling memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan. Sikap mendukung adalah sikap yang mengurangi sikap yang defensive (bertahan melindungi) dalam komunikasi yang dapat terjadi karena faktor-faktor personal seperti ketakutan, kecemasan, dan lain sebagainya yang menyebabkan komunikasi interpersonal akan gagal, karena orang yang defensive akan melindungi diri sendiri dari ancaman yang ditanggapi dalam komunikasi dibandingkan memahami orang lain. Contoh individu yang memiliki sikap mendukung. adalah. seorang. ketua. kelompok. belajar. memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk melakukan keputusan yang dibuatnya. d. Sikap Positif Seseorang. mengkomunikasikan. komunikasi interpersonal. sikap. positif. dalam. dengan sedikitnya dua cara: (1). menyatakan sikap positif, dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk berinteraksi yang efektif. Contoh seseorang yang memiliki sikap positif adalah seseorang yang menganggap bahwa masalah dalam persahabatan bukan sebagai pemecah melainkan sebagai sarana untuk bekerjasama dalam menjaga pertemanan yang lebih baik. e. Kesetaraan Setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai berbicara dalam berkomunikasi, penggunaan kata yang lebih baku, lebih cenderung membuat lelucuan dalam komunikasi, dan lebih pintar daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga. Masing-masing orang mempunyai sesuatu yang terpenting untuk disumbangkan. Suatu. hubungan. interpersonal. yang. ditandai. oleh. kesetaraan, ketidaksependapatan dan konflik lebih dilihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjauhkan pihak lain..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut Carl Rogers, kesetaraan meminta seseorang untk memberikan “penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain. Contoh hubungan persahabatan yang memiliki kesetaraan adalah sahabat laki-laki dan perempuan yang saling memahami dan menerima kekurangan dan kekurangan dari pasangannya agar hubungan persahabatan terus berjalan dengan baik. Devito (dalam Rakhmat, 1988) mengemukakan adanya 5 ciriciri komunikasi interpersonal yang efektif adalah : a. Keterbukaan (openess) yaitu adanya kemauan untuk membuka diri mengatakan tentang dirinya sendiri, yang semula disembunyikan. Misal; bersikap terbuka pada teman terdekat tentang masalah yang dihadapi. b. Empati (emphaty) artinya suatu perasaan dimana individu merasakan sama seperti yang dirasakan individu lain. Misal; ikut mendengarkan dan menerima apa adanya setiap permasalahan yang diungkapkan individu. c. Dukungan (supportness) keterbukaan dan simpati masih belum cukup tetapi perlu adanya situasi yang mendukung sehingga komunikasi antar pribadi akan lebih efektif yaitu memberikan masukan serta solusi yang di ungkapkan individu..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. d. Rasa positif (positiveness) apabila seseorang berpikir positif maka dalam berkomunikasi akan positif juga, dan individu tersebut akan berperan serta secara aktif dan mau membuka diri yaitu tidak bersikap negatif jika ada yang berkeluh kesah serta mau berempati dengan memberi masukan secara bijaksana. e. Kesamaan (equality) kesamaan disini dimaksudkan dalam hal berbicara dan mendengar, tingkat pendidikan, tingkat sosial, tingkat ekonomi, status, dan nasib dalam komunikasi interpersonal agar dapat mencapai keefektifannya.. 4. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal Wood. (2013). mengatakan. bahwa. komunikasi. interpersonal. mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Selektif Komunikasi interpersonal dicirikan sifat selektif karena pada dasarnya setiap orang akan memilih dengan siapa dia akan berkomunikasi, seseorang tidak ingin berkomunikasi secara intim dengan semua orang yang ditemui, namun memilih-milih berdasarkan keinginan. b. Sistemis Komunikasi interpersonal dicirikan sifat sistemis karena terjadi sistem yang variasi. Komunikasi terjadi dalam konteks yang.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. mempengaruhi peristiwa dan makna yang melekat pada proses komunikasi interpersonal. Setiap sistem mempengaruhi apa yang seseorang harapkan dari orang lain. Sistem mempengaruhi makna yang muncul dalam komunikasi. c. Unik Komunikasi interpersonal sangat unik. Pada interaksi yang melampaui peran sosial, setiap orang menjadi unik dan oleh karena itu menjadi tidak tergantikan. Misalnya, kita dapat mengganti seseorang dengan hubungan I-it (seorang office boy kantor dapat digantikan orang lain) dan bahkan juga hubungan I-You (kita dapat mencari partner voly yang lain), tetapi seseorang tidak dapat menggantikan keakraban. Seseorang dapat menemukan sahabat baru, pacar baru, tetapi mereka tidak dapat menggantikan keakraban yang telah hilang dari pertemanan atau pasangan dahulu. Setiap orang selalu unik, begitu pula dengan persahabatan. Sekelompok sahabat pasti menciptakan pola unik sendiri dan bahkan istilah-istilah yang hanya dimiliki oleh kelompok mereka sendiri (Nicholson, 2006)..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. d. Proses Komunikasi interpersonal adalah proses yang berkelanjutan. Hal ini berarti komunikasi senantiasa berkembang dan menjadi lebih personal dari masa ke masa. Hubungan persahabatan dan hubungan romantic dapat tumbuh lebih dalam atau lebih renggang seiring berjalannya waktu. Hubungan dalam lingkungan kerja juga dapat berkembang dari masa ke masa. e. Transaksional Pada dasarnya komunikasi interpersonal adalah proses transaksi antara beberapa orang. Ketika bercerita sesuatu yang menarik pada seorang teman, ia tertawa. Ketika atasan menjelaskan sebuah gagasan , seseorang akan menganggukan kepala sebagai tanda dia paham. Ketika seorang anak dimarahi orang tuanya, bias jadi kepala dia menunduk menandakan dia bersalah. Hubungan seharihari semua pihak berkomunikasi secara terus-menerus dalam waktu bersamaan. f. Individual Komunikasi yang terjadi jika seseorang memahami diri sendiri sebagai manusia yang unik. Seseorang belajar untuk memahami ketakutan dan harapan, masalah dan kegembiraan, dan kemampuan dalam berinteraksi secara utuh bersama orang lain. Ketika kepercayaan sudah terbangun dengan baik, seseorang bisa berbagi informasi yang sifatnya privasi pada orang lain..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. g. Pengetahuan Personal Komunikasi. interpersonal. membantu. perkembangan. pengetahuan personal dan wawasan seseorang terhadap interaksi manusia. Agar dapat memahami keunikan individu, seseorang harus memahami pikiran dan perasaan orang lain secara personal. Contohnya, orang yang sudah mengenal kita sejak lama akan banyak memiliki kenangan bersama. Hal inilah yang membuat hubungan antarmanusia menjadi semakin utuh dan relasi seperti ini tidak terjadi pada teman biasa. h. Menciptakan Makna Inti dari komunikasi interpersonal adalah berbagai makna dan informasi antara dua belah pihak (Duck, 19994a, 1994b). Seseorang tidak hanya bertukar kalimat, tetapi juga saling berkomunikasi.. B. Tugas Perkembangan Masa Remaja 1. Pengertian Remaja Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh mencapai kematangan”. Pada zaman primitive dan pada zaman purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. lain dalam rentang kehidupan. Anak dianggap sudah dewasa apabila mampu mengadakan reproduksi. Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh piaget (dalam Hurlock, 1991: 206) mengatakan bahwa secara psikologis, masa remaja adalah masa usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber.. Termasuk. juga. perubahan. intelektual. yang. mencolok. Berdasarkan penelitian para ahli psikologi dapat diketahui bahwa remaja berasal dari kata adolescence yang artnya tumbuh dan berkembang. Masa remaja merupakan masa puber, yang memasuki masa remaja akhir, yaitu pada usia 12/13 tahun sampai dengan 21/22 tahun. Remaja merupakan masa peralihan seorang anak-anak menuju kedewasaan yang ditandai dengan adanya perubahan dan perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosio-emosional..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 2. Tugas-tugas perkembangan masa remaja, menurut Hurlock, (1988) adalah: a. Mampu menerima keadaan fisiknya Sering sekali bagi para remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak-kanak mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu dewasa nantinya. Diperlukan waktu untuk mempelajari. cara-cara. memperbaiki. penampilan. diri. sehingga lebih sesuai dengan apa yang dicita-citakan. b. Mencapai kemandirian emosional Bagi. remaja. yang. sangat. mendambakan. kemandirian, usaha untuk mandiri secara emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain nerupakan tugas perkembangan yang mudah. Namun, kemandirian emosi tidaklah sama dengan kemandirian perilaku. Banyak remaja yang ingin mandiri, juga ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari ketergantungan emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain. Hal ini menonjol pada remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya hubungan yang akrab dengan anggota kelompok..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. c. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia remaja Erat hubungan dengan masalah perkembangan nilai-nilai yang selaras dengan dunia nilai orang dewasa yang akan dimasuki, adalah tugas perkembangan perilaku yang bertanggung jawab. Sebagian besar remaja ingin diterima oleh teman-teman sebaya, tetapi hal ini sering kali diperoleh dengan perilaku yang oleh orang dewasa dianggap tidak bertanggung jawab.. C. Karakteristik Komunikasi Interpersonal Generasi Z 1. Generasi Z Siswa-siswi SMP N 1 Yogyakarta kelas VIII termasuk dalam Generasi Z sejak mengenal atau mungkin bisa juga diperkenalkan dan terbiasa dengan berbagai macam dan bentuk gadgets serta aplikasi yang canggih tersebut. Hal ini baik secara langsung atau tidak langsung sangat berpengaruh terhadap perkembangan perilaku, kepribadian, bahkan pada pendidikan dan hasil belajarnya pula bagi mereka yang masih berstatus sebagai siswa. Disamping keunggulan anak-anak Generasi Z terdapat kelemahan, misalnya mereka biasanya kurang terampil dalam komunikasi verbal. Generasi Z kurang menukai proses,.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. mereka pada umumnya kurang sabar dan menyukai hal-hal yang serba instan.. 2. Karakteristik Remaja Generasi Z Menurut. Akhmad. Sudrajat,. Generasi. Z. memiliki. karakteristik perilaku dan kepribadian yang berbeda apabila dipandang dari dua generasi sebelumnya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa karakteristik umum Generasi Z diantaranya adalah: a. Fasih Teknologi Orang-orang yang termasuk pada Generasi Z adalah mereka yang disebut dengan Generasi Digital, dimana mereka merupakan orang yang mahir dan terbiasa. dengan. penggunaan. teknologi. informasi. termasuk berbagai fasilitas dan aplikasi komputer atau laptop. Segala informasi yang dibutuhkan dapat 23 dengan mudah dan cepat diakses demi kepentingan hidup sehari-hari maupun kepentingan pendidikan. b. Sosial Orang Generasi Z merupakan orang-orang yang memiliki kecenderungan waktu yang lebih lama untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang diberbagai kalangan, tidak hanya teman sebaya namun.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. juga orang lain yang lebih muda atau bahkan lebih tua melalui berbagai situs jejaring sosial seperti: Facebook, Twitter, SMS, BBM, dan lain sebagainya. Bahkan tidak cukup hanya bersosialisasi dengan orang-orang atau teman satu daerah atau negara, tetapi juga lintas daerah dan lintas negara. Generasi Z ini juga lebih cenderung memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap perbedaan budaya dan lingkungan. b. Multitasking Orang Generasi Z terbiasa untuk melakukan pelbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Mereka lebih menginginkan segala sesuatu dapat dilakukan dengan cepat, dan sangat menghindari hal-hal yang terlalu lambat atau terbelit-belit. Karakteristik yang telah dijelaskan diatas memiliki dua sisi yang berlawanan, yakni bisa dipandang sebagai hal yang positif dalam arti mampu memberikan manfaat bagi. orang-orang. lingkungannya.. Generasi. Atau. justeru. Z. sendiri malah. beserta. sebaliknya. dipandang sebagai hal yang negatif dalam arti malah.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. memberikan dampak merugikan bagi orang-orang Generasi Z sendiri beserta lingkungannya.. D. Bimbingan Pribadi-Sosial 1. Pengertian Menurut pendapat Ahmadi (1991) Bimbingan pribadisosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan maslah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya. Winkel dan Hastuti (2012) mengartikan bimbingan sebagai proses membantu orang perorangan atau kelompok untuk memahami. dirinya. sendiri. dan. lingkungannya.. Proses. menunjuk pada gejala, bahwa sesuatu berubah-ubah secara berangsur-angsur selama kurun waktu tertentu. Winkel dan Hastuti (2012) mendefinisikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada siswa yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya siswa yang bersangkutan dapat memahami dirinya, sehingga siswa sanggup mengarahkan diri.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Hal yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi-sosial adalah masalah hubungan dengan sesama teman, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, sosial dalam menghadapi konflik dan pergaulan. Bimbingan memerlukan topik bimbingan yang merupakan materi atau bahan yang digunakan guru pembimbing di sekolah untuk membantu siswa dalam mengenbangkan diri. Topik bimbingan tersebut diperoleh dengan cara menggunakan alat tes atau tes untuk mengecek masalah siswa. Topik bimbingan dibuat berdasarkan kebutuhan atau masalah siswa yang sering dialami atau sedang dialami, seperti: kiat belajar sebelum ujian, percaya diri, dan lain-lain. Topik bimbingan harus disesuaikan dengan strata sekolah , SD, SMP, atau SMA, karena tingkat bahasa dan pemikiran siswa berbeda-beda. Topik bimbingan diberikan agar siswa. yang memiliki kebutuhan dapat.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. berkembang dan lepas dari masalahnya serta selain itu topik bimbingan juga berguna untuk sumber informasi bagi siswa.. 2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial Membantu. siswa. agar. mampu. mengembangkan. kompetensinya, sebagai berikut: a. Memiliki. komitmen. untuk. mengamalkan. nilai-nilai. keimanan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah masyarakat. b. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri. c. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat, sesuai dengan nilai agama, etika, dan nilai-nilai budaya. d. Proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial, serta memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. e. Membantu. siswa. agar. mampu. mengembangkan. kompetensinya. f. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara obyektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat arau harga dirinya. h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya. i. Memiliki. kemampuan. berinteraksi. sosial. (human. relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan,. atau silaturahim. dengan. sesama manusia. j. Memiliki. kemampuan. dalam. menyelesaikan. konflik. (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain. k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.. 3. Fungsi Bimbingan Pribadi-Sosial Fungsi dalam bimbingan pribadi-sosial yang diungkapkan oleh Totok (Rima Puspita, 2007:47-49), yaitu: a. Berubah menuju pertumbuhan. Pada bimbingan pribadisosial, konselor secara berkesinambungan memfasilitasi individu agar mampu menjadi agen perunahan bagi dirinya dan lingkungannya. Konselorjuga berusaha membantu individu sedemikian rupa sehingga individu mampu.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. menggunakan segala sumber daya yang dimiliknya untuk berubah. b. Pemahaman diri. secara penuh dan utuh.. Individu. memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya, serta kesempatan dan tantangan yang ada di luar dirinya. Pada dasarnya melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu mampu mencapai tingkat kedewasaan dan kepribadian yang utuh dan penuh seperti yang diharapkan, sehingga individu tidak memiliki kepribadian yang terpecah lagi dan mampu mengintegrasi diri dalam segala aspek kehidupan secara utuh, selaras, dan seimbang. c. Belajar berkomunikasi yang lebih sehat. Bimbingan pribadi-sosial dapat berfungsi sebagai media pelatihan bagi individu untuk berkomunikasi secara lebih sehat dengan lingkungannya. d. Berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat. Bimbingan pribadi-sosial digunakan sebagai media untuk menciptakan dan berlatih perilaku baru yang lebih sehat. e. Belajar mengungkapkan diri secara penuh dan utuh. Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat dengan spontan, kreatif, dan efektif dalam mengungkapkan perasaan, keinginan dan inspirasinya..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. f. Individu mampu bertahan. Melalui bimbingan pribadisosial diharapkan individu dapat bertahan dengan keadaan masa kini, dapat menerima keadaan dengan lapang dada, dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi yang baru. g. Menghilangkan gejala-gejala yang disfungsional. Konselor membantu. individu. dalam. menghilangkan. atau. menyembuhkan gejala yang mengganggu sebagai akibat dari krisis.. 4. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi-Sosial Bimbingan yang diberikan di jenjang pendidikan menengah dan pendidikan sebagian disalurkan melalui bimbingan kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan siswa, (Winkel dan Sri Hastuti, 2012) : a. Informasi tentang tahap perkembangan. Dalam hal ini berkaitan erat dengan konflik batin yang dapat timbul dan tentang cara bergaul yang baik. b. Penyadaran akan keadaan masyarakat saat ini, yang semakin berkembang ke arah masyarakat modern, antara lain. ciri-ciri. kehidupan. modern,. dan. makna. pengetahuan serta teknologi bagi kehidupan manusia.. ilmu.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. c. Pengaturan diskusi kelompok mengenai kesulitan yang dialami oleh kebanyakan siswa dan mahasiswa, misalnya menghadapi orangtua yang taraf pendidikannya lebih rendah daripada anak-anaknya. Diskusi kelompok ini dapat mendorong siswa untuk menghadapi suatu masalah pribadi dalam wawancara konseling. d. Pengumpulan. data. yang. relevan. untuk. mengenal. kepribadian siswa, misalnya sifat-sifat kepribadian yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan. Jadi menurut peneliti unsur-unsur bimbingan pribadi-sosial adalah membantu individu untuk mengenal dirinya sendiri dalam berbagai hal serta membantu individu berkembang dalam ilmu pengetahuan teknologi yang. posifif. yang. berguna bagi perkembangan kehidupan yang lebih baik..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian jenis penelitian, variabel penelitian, subjek penelitian, alat pengumpul data, validitas dan reliabilitas, pengumpulan data, teknik analisis data penelitian, prosedur pengumpulan dan analisis data penelitian. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nawawi (1998), penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat. Penelitian ini akan menggambarkan keadaan dari objek penelitian berdasarkan. fakta-fakta. dan. menjelaskan. serta. mencoba. menganalisis. kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. B. Variabel Penelitian Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti yaitu Komunikasi Interpersonal Antar Siswa SMP N 1 Yogyakarta kelas VIII tahun 2016/2017. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini berjumlah 64 siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Alasan peneliti memilih subjek penelitian siswa siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta yaitu dikarenakan. 38.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. peneliti melihat fenomena atau kasus-kasus yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal antar siswa di sekolah. D. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016. Peneliti melakukan pengumpulan data pada tanggal 9 Juni 2017 pukul 09.00-12.00 WIB di SMP N 1 Yogyakarta dengan jumlah populasi 64 siswa. E. Alat Pengumpulan Data Item pernyataan yang terdapat pada kusioner komunikasi interpersonal terdiri dari pernyataan favorable (pernyataan positif) dan pernyataan unfavorable (pernyataan negatif). Pernyataan favorable mendukung variabel yang diukur sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang tidak mendukung variabel. Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban. Jawaban yang dimaksud adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Responden akan diminta untuk menjawab pernyataan yang terdapat pada kuesioner komunikasi interpersonal dengan memilih salah satu alternatif jawaban dengan memberikan tanda centang (√) pada lembar jawaban. Demikian dapat diketahui tingkat komunikasi interpersonal pada responden penelitian. Jika skor yang didapatkan tinggi, maka tinggi pula komunikasi interpersonal dari responden, begitu juga sebaliknya..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Pada instrumen ini, peneliti tidak mencantumkan alternatif jawaban. ragu-ragu. karena. mengurangi. kecenderungan. responden. memberikan jawaban netral. Norma skoring yang digunakan dalam pengolahan ini adalah seperti yang disajikan dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Skoring Kuesioner Kemampuan Komunikasi Interpersonal Alternatif Jawaban. Skor Favorable. Skor Unfavorable. Sangat Sesuai. 4. 1. Sesuai. 3. 2. Tidak Sesuai. 2. 3. Sangat Tidak Sesuai. 1. 4. Penelitian ini menggunakan kisi-kisi kuesioner sebagai dasar pembuatan kuesioner. Kisi-kisi kuesioner kemampuan komunikasi interpersonal ini dibuat berdasarkan efektivitas kemampuan komunikasi interpersonal. Operasionalisasi objek penelitian ini dijabarkan dalam kisikisi seperti yang disajikan pada tabel 3.2..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi- Sosial Aspek Keterbukaan. Empati. Sikap Mendukung. Indikator. Item-item Pernyataan Favourable Unfavourable 1, 2, 3 4, 5, 6. 1. Mampu terbuka kepada teman dalam hal interaksi. 2. Bereaksi secara 7, 8, 9 jujur dan terbuka terhadap apa yang diucapkan kepada orang lain. 3. Mampu 13, 14, 15 mengungkapkan perasaan, gagasan, dan bertanggungjawa b kepada orang lain. 1. Mampu 19, 20, 21 memahami motivasi dan pengalaman orang lain. 2. Mampu 25, 27 memahami perasaan dan sikap orang lain. 3. Mampu 33, 34, 35 berkomunikasi verbal dan nonverbal dengan orang lain. 1. Mampu 36, 37 memberikan dukungan kepada orang lain. 2. Mampu 40, 41, menerima karakteristik. Jumlah 6. 10, 11, 12. 6. 16, 17, 18. 6. 22, 23, 24. 6. 26, 28, 29, 30. 6. 31, 32. 5. 38, 39. 4. 42. 3.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. 3.. Sikap Positif. 1.. 2.. Kesetaraan. 1.. 2.. orang lain terhadap suatu hal. Mampu menerima pendapat orang lain. Mampu menunjukkan sikap positif. Mampu mendukung orang lain dengan bersikap positif dalam berinteraksi. Mampu menghargai orang lain ketika berkomunikasi Mampu menerima dan menghargai orang lain secara positif.. 43, 44, 45. 46, 47. 5. 48, 49, 50, 51. 52, 53. 6. 54, 55, 56. 57. 4. 58. 59, 60, 61. 4. 62, 63. 64, 65. 4. JUMLAH. 65.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen Validitas berarti proses untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012). Instrumen ini menggunakan validitas isi. Validitas isi menurut. Azwar (2009) mengemukakan bahwa. validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Estimasi validitas ini tidak melibatkan perhitungan statistik apapun melainkan melalui analisis rasional. Dalam penelitian ini, validitas instrumen dilakukan oleh Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd selaku dosen pembimbing. Peneliti melakukan uji coba terpakai pada instrumen yang dibuat. Uji coba terpakai adalah instrumen diberikan langsung kepada subjek penelitian bersamaan dengan waktu pelaksanaan penelitian. Dari uji coba terpakai dilakukan daya beda atau daya diskriminasi item. Menurut Azwar (2014) daya diskriminasi item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor angket itu sendiri. Dikarenakan instrumen penelitian yang digunakan model angket yang setiap itemnya diberi skor pada level interval, maka digunakan.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. formula koefisien korelasi product-moment Pearson. Berikut formula Pearson untuk komputasi koefisien korelasi item-total (Azwar, 2014). ∑ √∑. ∑ ∑. ∑ ∑. ∑. Keterangan: i = skor item X = skor angket n = banyaknya subyek. Peneliti melakukan uji validitas kuesioner pada tanggal 9 juni 2017 pada kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta. Data yang diambil yaitu sebanyak 64 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan program komputerisasi SPSS (Statistical Product and Service), diperoleh hasil dari 65 item terdapat 48 item valid dan 17 item tidak valid. Pada item-item yang tidak valid, peneliti tidak melakukan perbaikan dan hanya membuang item yang tidak valid. Alasannya yaitu sudah terdapat item valid yang telah mewakili isi dari beberapa item yang valid dan tidak valid terdapat pada tabel 3.3 dibawah ini..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Tabel 3.3 Validitas Kuesioner Komunikasi Interpersonal Aspek. Indikator. Keterbukaan. 1. Mampu terbuka kepada teman dalam hal interaksi. 2. Bereaksi secara jujur dan terbuka terhadap apa yang diucapkan kepada orang lain. 3. Mampu mengungkapkan perasaan, gagasan, dan bertanggungjawab kepada orang lain. 1. Mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain.. Empati. Sikap Mendukung. Item-item Pernyataan Favoura Unfavourable ble 1, 2, 3 4, 5, 6. Valid. Tidak Valid. 2, 5,. 1, 3, 4,6. 7, 8, 9. 10, 11, 12. 7, 8, 9. 10, 11, 12. 13, 14, 15. 16, 17, 18. 15, 16,. 13, 14, 17, 18. 19, 20, 21. 22, 23, 24. 24. 2. Mampu memahami perasaan dan sikap orang lain.. 25, 27. 26, 28, 29, 30. 3. Mampu berkomunikasi verbal dan nonverbal dengan orang lain.. 33, 34, 35. 31, 32. 1. Mampu memberikan dukungan kepada orang lain. 2. Mampu menerima karakteristik orang lain terhadap suatu hal. 3. Mampu menerima pendapat orang lain.. 36, 37. 38, 39. 19, 20, 21, 22, 23 25, 26, 28, 27, 30 31, 32, 33, 34, 35 36, 38, 39. 40, 41,. 42. 40, 41, 42. 43, 44, 45. 46, 47. 43, 44, 45,. 29. 37. 47.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. Sikap Positif. Kesetaraan. 1. Mampu menunjukkan sikap positif.. 48, 49, 50, 51. 52, 53. 2. Mampu mendukung orang lain dengan bersikap positif dalam berinteraksi. 1. Mampu menghargai orang lain ketika berkomunikasi 2. Mampu menerima dan menghargai orang lain secara positif. JUMLAH. 54, 55, 56. 57. 58. 59, 60, 61. 62, 63. 64, 65. 46 48, 49, 50, 51, 53 54, 55, 56, 57 58, 59, 60 62, 63, 64, 65 48. 52. 61. 17.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. 3. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukupdapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2013). Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Bila dilakukan pengukuran di waktu yang berbeda pada kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dengan teknik Alfa Cronbach. Berikut disajikan rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach .. Keterangan rumus: S1² dan S2². : Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2. Sx². : Varians skor skala. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan dan dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 16.0 for windows, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas seluruh instrument dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α) tertera pada tabel 3.4..

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. Tabel 3.4 Reliability Statistics Case Processing Summary N Cases. Valid Excludeda Total. % 64. 100.0. 0. .0. 64. 100.0. Reliability Statistics Cronbach's Alpha. N of Items. .744. 65. Kemudian hasil dari perhitungan disesuaikan dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995). Tabel 3.5 Kriteria Guilford No 1. 2. 3. 4. 5.. Koefisien Korelasi 0,91 - 1,00 0,71 - 0,90 0,41 - 0,70 0,21 - 0,40 Negatif - 0,20. Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah. Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner yang peneliti lakukan dengan menggunakan program SPSS 16,0 for Windows, diperoleh hasil 0,744 dari 65 item dengan kategori tinggi. Dari hal tersebut, kuesioner ini layak untuk dijadikan alat penelitian..

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. G. Teknik Analisis Data Penelitian Sugiyono (2011) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini: 1. Penentuan Skor Item Kuesioner Penentuan dilakukan dengan cara memberikan skor dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable atau unfavorable, selanjutnya memasukkannya kedalam tabulasi data dan menghitung total jumlah skor serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah menganalisis validitas serta reliabilitas data secara statistic menggunakan program aplikasi SPSS. 2. Kategorisasi Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu kedalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2007). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Norma. kategorisasi. disusun. berdasar. pada. norma. kategorisasi yang disusun oleh Azwar (2009). Tingkat.

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50. komunikasi interpersonal antar siswa SMP N 1 Yogyakarta terdiri atas lima kategori: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan norma kategorisasi yang disajikan dalam tabel 3.6. Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Tingkat Komunikasi Interpersonal. Perhitungan Skor X item ≤ - 1,5 σ µ - 1,5 σ < X item ≤ µ - 0,5 σ µ - 0,5 σ < X item ≤ µ + 0,5 σ µ + 0,5 σ < X item ≤ µ + 1,5 σ µ + 1,5 σ < X item. Kategorisasi Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi. Keterangan: Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subyek penelitian berdasarkan perhitungan skala. Standar deviasi ( σ). : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi.. µ (mean teoritik). : Rata-rata teoritis skor maksimum dan minimum.. Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendah tingkat komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta..

(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51. Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta seperti yang disajikan dalam tabel 3.7. Tabel 3.7 Hasil Analisis Skor Subjek Kriteria skor. Rentang skor. Kategorisasi. X item ≤ µ - 1,5 σ. ≤112. Tidak Baik. µ - 1,5 σ < X item ≤. - 0,5 σ. 112-144. Kurang Baik. µ - 0,5 σ < X item ≤. + 0,5 σ. 144-176. Cukup Baik. µ + 0,5 σ < X item ≤. + 1,5 σ. 176-208. Baik. >208. Sangat Baik. µ + 1,5 σ < X item. Berdasarkan. norma. kategorisasi. pada. tabel. 7. ditetapkan. pengelompokan baik tidaknya tingkat komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta dengan jumlah subyek = 64 siswa,diperoleh perhitungan skor sebagai berikut: Nilai maksimal. : 64 x 4 = 256. Nilai minimal. : 64 x 1 = 64. Simpangan baku. :. :. Mean teoritik. :. –. –. = 32.

(69) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52. =. :. 160. Hasil perhitungan analisis data skor butir/item tingkat komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta disajikan dalam tabel 3.8 sebagai berikut : Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen Komunikasi Interpersonal. Kriteria skor. Rentang skor. Kategorisasi. X item ≤ µ - 1,5 σ. ≤84. Sangat Rendah. µ - 1,5 σ < X item ≤ µ - 0,5 σ. 84-108. Rendah. µ - 0,5 σ < X item ≤. + 0,5 σ. 108-132. Sedang. µ + 0,5 σ < X item ≤ µ + 1,5. 132-156. Tinggi. >156. Sangat Tinggi. σ µ + 1,5 σ < X item. Berdasarkan norma kategorisasi pada tabel 3.8 ditetapkan pengelompokan tingkat komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta dengan jumlah item 48 diperoleh perhitungan skor butir/item sebagai berikut: Nilai maksimum. : 48 x 4 = 192. Nilai minimum. : 48 x 1 = 48. Simpangan baku. :. –.

(70) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53. :. Mean teoritik. =. = 24. =. = 120. :. :.

(71) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian serta pembahasan.. A.. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh 64 siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Berikut akan dipaparkan. deskripsi. hasil. kuesioner. terhadap. tingkat. komunikasi. interpersonal kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017: 1. Tingkat Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Berdasarkan data analisis tentang komunikasi interpersonal dan dianalisis dengan teknik deskriptif, gambaran tingkat komunikasi interpersonal kelasVIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ditampilkan dalam tabel 4.9.. 54.

Gambar

Tabel 3.4  Reliability Statistics

Referensi

Dokumen terkait

membuat aplikasi dalam Android adalah Adobe Flash dengan. bahasa pemrograman Actionscript

Agar dapat mengembangkan watak dapat bertindak dengan kemandirian berpendapat dan bertanggung jawab pribadi yang makin besar. Prosses pendidikan

Diklat Fungsional Penjenjangan Pranata Komputer adalah diklat yang diwajibkan bagi PNS yang akan memangku Jabatan Fungsional Pranata Komputer pada jenjang tertentu, kecuali

Penunjukan/pengangkatan pejabat-pejabat dan personalia Sub Direktorat Landreform tersebut dilaksanakan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri atas usul dari Direktur Jenderal

serdang bedagai adalah mayoritas petani sebagai mata pencahariannya, sawah yang menjadi tempat mencari penghasilan untuk menghidupi keluarga tidak sepenuhnya bisa

Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan interaktif company profile perusahaan jasa konstruksi CV.. Menjadi referensi bagi kalangan desainer 3D maupun animator

Kemiskinan merupakan potret buram dari realitas sosial yang sampai saat ini masih membelenggu ruang gerak kemajuan rakyat untuk hidup “merdeka”. Memahami

Gambaran perilaku seksual pranikah pada remaja laki–laki dan perempuan usia 15– 24 tahun di Indonesia tahun 2012 ditampilkan pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa 19,5% remaja