• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan preposisi dan konjungsi pada karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggunaan preposisi dan konjungsi pada karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGGUNAAN PREPOSISI DAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOGIRI. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Oleh: Natalia Astra Yudanti 101224022. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGGUNAAN PREPOSISI DAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOGIRI. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Oleh: Natalia Astra Yudanti 101224022. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini merupakan sebuah karya ilmiah berharga yang tidak lepas dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati atas rasa syukur kepada Tuhan, saya persembahkan skripsi ini kepada: 1) kedua orang tuaku tercinta, 2) dosen pembimbing skripsi, 3) sahabat-sahabatku di seluruh Indonesia; 4) almamater FKIP - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Petarung sejati itu, seringkali lebih ditentukan oleh kesanggupan kita untuk bekerja keras, menahan rasa sakit, bersusah payah, menerima kegagalan dan bersabar atas segala sesuatu. -Dr. Sidik Jatmika-. Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. -Dwi Lestari-. Selama kamu masih bisa mengambil nafas, tetaplah berjuang! -NAY-. Tanpa hubungan baik dengan orang lain, tak peduli betapa kaya, terkenal, berkuasa, hebat, dan suksesnya seseorang menurut ketentuan dan opini yang berlaku di dunia ini, kebahagiaan itu hanyalah semu. -Sidney Madwed-. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 10 Juli 2017 Penulis. Natalia Astra Yudanti. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Natalia Astra Yudanti. NIM. : 101224022. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGGUNAAN PREPOSISI DAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOGIRI. Dengan demikian, saya menyerahkan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk. pangkalan. data,. mendistribusikannya. secara. terbatas,. dan. mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta, pada tanggal : 10 Juli 2017 Yang menyatakan,. Natalia Astra Yudanti. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. Yudanti, Natalia Astra. 2017. Penggunaan Preposisi dan Konjungsi pada Karangan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini membahas penggunaan preposisi dan konjungsi pada karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis preposisi dan konjungsi yang digunakan pada karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri, serta mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri yang berjumlah tiga puluh lima buah karangan. Data dalam penelitian ini berupa penggunaan preposisi dan konjungsi dalam kalimat yang terdapat pada karangan tersebut. Langkah pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengiidentifikasi, dan mengklasifikasikan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengelompokkan data menjadi tiga kelompok; mencermati penggunaan preposisi, konjungsi, preposisi dan konjungsi yang salah; memisahkan kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi; dan menghubungkan hasilnya dengan rumusan masalah. Hasil analisis menunjukkan bahwa preposisi yang dipakai adalah di, ke, dari, untuk, karena, oleh, bagi, sampai, mengenai, dengan, daripada, kepada, dan pada. Konjungsi yang dipakai adalah dan, atau, demi, tetapi, yang, bahwa, apabila, agar, jika, namun, kemudian, kalau, sambil, dengan, sehingga, dan walaupun. Kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi adalah ke, di, dan tanpa. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran diberikan kepada guru dan siswa. Guru sebaiknya memberikan pemahaman tentang penggunaan preposisi dan konjungsi yang dapat diterapkan siswa dalam menulis karangan. Guru juga sebaiknya memberi pelatihan tentang penulisan preposisi dan konjungsi yang benar. Siswa sebaiknya memperbanyak latihan menulis karangan agar tingkat kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi berkurang.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Yudanti, Natalia Astra. 2017. The Usage of Prepositions and Conjunctions towards the Students’ Writing of XI SMK Negeri 1 Wonogiri. Yogyakarta : Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. This research conducted on the usage of prepositions and conjunctions towards the students‟ writing of XI SMK Negeri 1 Wonogiri. It was aimed to describe the types of prepositions and conjunctions employed; and identify its inappropriate usage on the students‟ writing of XI SMK Negeri 1 Wonogiri. The types of prepositions and conjunctions employed on this research were conducted by applying Ramlan‟s theory (2008). The research was qualitative descriptive research. The data were collected from 35 students‟ writing of XI SMK Negeri 1 Wonogiri; emphasized on the usage of prepositions and conjunctions employed in every sentence on the students‟ writing. To conduct this research, the researcher used some procedures; those were collecting, identifying and classifying the data. To analyze the data, the research were differentiated the data into three different processes; determining the inappropriate usage of prepositions and conjunctions on the sentences; classifying the usage of prepositions and conjunctions on the sentences; and corresponding the data discovered to the research question. From the data analysis, it was indicated that the common prepositions employed by the students were di, ke, dari, untuk, karena, oleh, bagi, sampai, mengenai, dengan, daripada, kepada, and pada. Meanwhile, the common conjunctions applied in their writing were dan, atau, demi, tetapi, yang, bahwa, apabila, agar, jika, namun, kemudian, kalau, sambil, dengan, sehingga, dan walaupun. Thus, the most common inappropriate usage of prepositions and conjunctions were ke, di, and tanpa. According to the research conducted, the researcher suggested some feedback on either teachers or students. As teachers, they should have given the proper comprehension on the usage of prepositions and conjunctions to be employed by the students in their writing. Besides, the teachers should have provided an opportunity for students to practice employing the proper prepositions and conjunctions in students‟ writing. Meanwhile, as students, they should have practiced their writing skill to minimize the grammatical errors on the usage of prepositions and conjunctions.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur atas berkat serta kasih yang diberikan Tuhan, sehingga skripsi yang berjudul “Penggunaan Preposisi dan Konjungsi pada Karangan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Penulis memperoleh berbagai pengalaman, hambatan, dan rintangan dalam penyusunan skripsi ini. Namun, skripsi ini dapat terselesaikan dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada pihak-pihak berikut ini. 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma; 2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia; 3. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan bekal pengetahuan bagi penulis selama berproses dalam penyelesaian skripsi ini; 4. Robertus Marsidiq, selaku karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang dengan sabar memberikan pelayanan administratif kepada penulis dalam menyelesaikan studi; 5. Drs. Suwandi, M.M., selaku Kepala SMK Negeri 1 Wonogiri yang telah memberikan izin penelitian dan membimbing selama proses penelitian; 6. Gimo, S.Pd., selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI yang telah membantu dalam proses persiapan sampai pelaksanaan penelitian; 7. Siswa-siswi Kelas XI Akuntansi 5 yang mendukung proses penelitian selama di sekolah; x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A., selaku Ketua Sosial Bussiness Entrepreneurship and Development, Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma yang memberikan motivasi untuk menyelesaikan studi; 9. Bapak Drs. Suyamto dan Ibu Dra. Nanik Catur Wahyuningrum yang selalu mendoakan penulis dan membimbing penulis dalam setiap langkah; 10. Kakak Vincen Haryo Wibowo, S. Farm., Apt., yang selalu memberikan motivasi dan bantuan untuk selalu semangat menyelesaikan skripsi ini; 11. Teman-teman sekretariat Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma yang selalu memberikan motivasi dan penghiburan selama penulis bekerja dan menyelesaikan skripsi ini; 12. Sahabat-sahabat di seluruh Indonesia yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang selalu memotivasi dan memberikan semangat kepada penulis hingga saat ini; 13. Teman-teman PBSI angkatan 2010 yang selalu bersaing untuk memperoleh nilai terbaik dan selalu memotivasi menjadi yang terbaik; 14. Teman-teman civitas akademika Universitas Sanata Dharma yang memberikan semangat tiada henti; Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Walaupun demikian penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.. Yogyakarta, 10 Juli 2017. Natalia Astra Yudanti. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv. MOTTO ........................................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR .................................................................................... x. DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1. 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1. 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3. 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3. 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3. 1.5 Batasan Istilah ...................................................................................... 4. 1.6 Sistematika Penyajian .......................................................................... 5. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 6. 2.1 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 6. 2.2 Kajian Teori ......................................................................................... 7. 2.2.1 Preposisi ...................................................................................... 7. 2.2.2 Jenis-jenis Preposisi .................................................................... 8. 2.2.3 Konjungsi ................................................................................... 14 2.2.4 Jenis-jenis Konjungsi ................................................................. 15 2.2.5 Kesalahan Penggunaan Preposisi dan Konjungsi ...................... 23 2.2.6 Karangan .................................................................................... 24. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 27 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 27 3.2 Sumber Data dan Data Penelitian ...................................................... 28 3.3 Instrumen Penelitian .......................................................................... 28 3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 29 3.5 Teknik Analisa Data .......................................................................... 29. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DATA ................ 31 4.1 Deskripsi Data .................................................................................... 31 4.2 Analisis Data dan Pembahasan .......................................................... 32 4.2.1 Penggunaan Preposisi ................................................................. 32 4.2.2 Penggunaan Konjungsi .............................................................. 34 4.2.3 Penggunaan Preposisi dan Konjungsi dalam Kalimat ............... 37 4.2.4 Penggunaan Preposisi dan Konjungsi yang Salah ..................... 41. BAB V PENUTUP ......................................................................................... 44 5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 44 5.2 Saran .......................................................................................................... 44. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 46 LAMPIRAN ................................................................................................... 48 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 98. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Halaman Tabel 4.2.4 Penulisan yang Benar dan Salah .................................................. 42. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai peran penting bagi. hubungan antarmanusia. Abdul Chaer dan Agustina (1995: 61) menyatakan bahwa dengan bahasa manusia dapat saling menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, dan emosi secara langsung. Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Saling memahami dan saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan daya bahasa yang kita miliki. Seseorang dapat dikatakan memahami orang lain apabila dapat mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan orang lain atau membaca dengan baik apa yang ditulis orang lain. Kita mendengarkan, berbicara, membaca tulisan, dan menulis untuk berkomunikasi dengan orang lain. Agar komunikasi dapat berdaya guna, perlu mengembangkan empat keterampilan. Empat keterampilan berbahasa yang harus dikembangkan. yaitu. keterampilan. menyimak,. keterampilan. berbicara,. keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Menyimak dengan baik bukan hanya mendengar yang dikatakan orang. Membaca untuk memahami isi bacaan bukan hanya membaca kata-kata. Berbicara dan menulis sehingga orang lain dapat memahami yang sedang dibicarakan dan ditulis. Semua keterampilan itu tidak dimiliki ketika dilahirkan tetapi dapat seseorang miliki, pelajari, dan kembangkan terus-menerus. Orang Indonesia berbahasa Indonesia untuk keperluan sehari-hari. Kemampuan tiap pembaca dan penulis pun beragam: ada yang mampu membaca 1.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. hanya dengan menyembunyikan kata-kata. Ada yang membaca dengan menafsirkan serta menyimpulkan isi bacaan. Ada yang mampu menulis dengan susunan kalimat teratur, pilihan kata yang baik, ejaan yang benar. Ada pula yang menulis dengan bahasa Indonesia yang tidak teratur atau seenaknya. Bagi sebagian siswa kelas XI SMA, keterampilan menulis merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Sebagian siswa terkadang merasa “buntu” dalam menuangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya ke bentuk tulisan. Dalam karangan siswa masih banyak terdapat kesalahan pemakaian kata tugas. Penguasaan dan penggunaan kata tugas seperti ini diperoleh siswa dengan cara menghafal. Hafalan sebagian siswa yaitu bila itu berkaitan dengan tempat maka dipisah dan bila tidak berkaitan dengan tempat maka digabung. Siswa terlihat masih kurang pengetahuan dalam menyusun kata tugas (di, ke, dari, dan, atau, dan yang) yang benar dalam kalimat karangannya. Terlebih lagi, perbendaharaan kata yang dimiliki siswa belum begitu banyak sehingga susunan kalimat yang dibuat sering diulang-ulang. Hal tersebut sangat mempengaruhi terjadinya kesalahan kalimat yang dibuat dalam karangannya, khususnya dalam penggunaan preposisi dan konjungsi. Berdasarkan hal di atas peneliti ingin meneliti karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri dengan judul “Penggunaan Preposisi dan Konjungsi pada Karangan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri”.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diperoleh. sebagai berikut. (1) Apa saja preposisi dan konjungsi yang digunakan pada karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri? (2) Bagaimana kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi pada karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri?. 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai adalah. sebagai berikut. (1) Mendeskripsikan. penggunaan. preposisi. dan. konjungsi. yang. digunakan pada karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri. (2) Mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi pada karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri.. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi SMK Negeri 1 Wonogiri, Guru. Bahasa Indonesia kelas XI, dan peneliti lain. (1) Bagi SMK Negeri 1 Wonogiri Penelitian ini dapat menambah informasi mengenai kemampuan siswa kelas XI dalam bidang tulis-menulis. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu mendorong siswa agar lebih giat mengembangkan.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. keterampilan menulis. Hasil penelitin ini juga dapat dijadikan bahan masukan untuk lebih teliti dalam menggunakan preposisi dan konjungsi dalam pembelajaran menulis karangan. (2) Bagi Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan untuk latihan atau dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan memberi gambaran tentang kemampuan siswa dalam ragam bidang tulis-menulis Bahasa Indonesia yang benar. (3) Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi peneliti lain. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut.. 1.5. Batasan Istilah Peneliti memberikan batasan istilah yang dirasa penting agar tidak. menimbulkan pemahaman yang salah dalam penelitian ini. Batasan istilah itu adalah sebagai berikut. (1) Preposisi Preposisi atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nominal atau pronominal (Parera J. D., 2006: 56)..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. (2) Konjungsi Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. (Alwi, dkk, 2003: 296). (3) Karangan Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (The Liang Gie, 2002: 3).. 1.6. Sistematika Penyajian Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi pendahuluan. yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II berisi kajian pustaka yang meliputi penelitian yang relevan dan kajian teori. Bab III berisi metodologi penelitian yang berisi jenis penelitian, sumber data dan data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab V berisi kesimpulan dan saran..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang Relevan Peneliti menemukan dua penelitian yang relevan dengan penelitian ini.. Pertama, penelitian Afriyani Yanuarti (2005) yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi dan Konjungsi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mojotengah Wonosobo Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini masih ditemukan banyak kesalahan, penulisan preposisi di dan ke, serta kesalahan konjungsi yang meliputi: pemakaian konjungsi yang berlebihan dan ketidaktepatan penggunaan konjungsi di awal kalimat. Kedua, penelitian Maria Meltilindaria Suharni (2005) dengan judul Kemampuan Siswa Kelas VII SMP Institut Indonesia Yogyakarta Menggunakan Kata Penghubung dalam Menulis Karangan Deskripsi. Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan siswa menggunakan kata penghubung dalam menulis karangan deskripsi termasuk kategori sedang. Dilihat dari segi persentase, siswa yang memperoleh nilai pada kategori baik berjumlah 18 orang atau 52,9%; kategori cukup berjumlah 10 orang atau 29,4%; kategori sedang berjumlah 4 orang atau 11,7%; dan kategori kurang berjumlah 2 orang atau 5,8%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang relevan adalah sama-sama mengkaji preposisi (kata depan) dan konjungsi (kata penghubung). Perbedaannya terletak dalam penelitian ini sumber datanya karangan siswa SMK Negeri 1 Wonogiri. Karangan yang ditulis siswa ini tidak terbatas pada satu jenis karangan, namun bebas sesuai dengan ide dan gagasan siswa masing-masing. 6.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 2.2. Kajian Teori Pada kajian teori ini akan diuraikan pendapat/teori mengenai penggunaan. preposisi, jenis-jenis preposisi, konjungsi, jenis-jenis konjungsi, kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi dalam karangan. Teori ini digunakan sebagai dasar analisis data dalam penelitian ini. 2.2.1 Preposisi Menurut Abdul Chaer (2005: 67), jika ditinjau dari pelaku sintaksisnya, preposisi berada di depan nomina, adjektiva, dan adverbial sehingga terbentuk frasa yang dinamakan frasa preposisional, seperti sampai penuh dan dengan segera. Preposisi dapat berupa kata di- dan untuk, atau gabungan kata, misalnya daripada. Menurut Parera (2006: 56), preposisi berasal dari bahasa Latin; prea yang artinya “sebelum” dan ponere yang berarti “menempatkan”. Preposisi atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian dari kalimat dan biasanya diikuti oleh nominal atau pronominal. Preposisi adalah kata yang biasa terdapat di depan nomina (Pusat Bahasa, 2008: 1100). Hasan Alwi (2008: 289) menjelaskan bahwa preposisi merupakan kata yang menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan konstituen di belakangnya. Berdasarkan ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa preposisi merupakan kata atau golongan kata yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata atau frasa dengan frasa, dan menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi itu dengan konstituen di belakangnya dalam sebuah kalimat..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 2.2.2 Jenis-jenis Preposisi Berdasarkan bentuknya, preposisi dibedakan menjadi dua, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk (Ramlan, 2008: 63). Preposisi tunggal ialah preposisi yang terdiri dari satu kata, misalnya kata tugas di, ke, dari, dengan, secara, dan sebagainya. Preposisi majemuk ialah preposisi yang terdiri dari dua kata, misalnya kata daripada, kepada, di dalam, di antara, dan sebagainya. Perlu diketahui bahwa satu preposisi memiliki beberapa fungsi semantik, misalnya kata dengan dapat berfungsi sebagai preposisi yang menyatakan „alat‟, „peserta‟, dan „cara‟. Berdasarkan fungsinya, preposisi digolongkan menjadi dua belas golongan, yakni menyatakan keberadaan, asal, arah, alat, peserta, cara, peruntukan, sebab atau alasan, perbandingan, agentif, akhir, dan perihal (Ramlan, 2008: 67-81). Dalam penelitian ini, jenis penggunaan preposisi menggunakan pendapat Ramlan (2008). a.. Preposisi yang Menyatakan Keberadaan Preposisi yang menyatakan keberadaan adalah di dan pada. Preposisi di. diikuti kata atau frasa yang menyatakan tempat. Beberapa contoh misalnya: (1) a.. b. c.. Wono rakyat adalah istilah hutan rakyat di daerah Panggang. Di daerarah ini ekonomi masyarakat tertumpu pada sistem hutan rakyat yang mereka bangun sendiri. Angka tertinggi memang terdapat di lingkungan negaranegara industri. Ledakan bom atom pertama diperingati di Hiroshima.. Keberadaan preposisi di menjadi lebih spesifik jika dikombinasikan dengan kata lain sehingga membentuk preposisi majemuk seperti di dalam, di luar, di atas, dan sebagainya. Beberapa contoh misalnya:.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. (2). a. b. c. d. e. f.. di dalam lemari di dalam bulan Juni di dalam tahun 2017 di dalam karangannya di dalam arti yang sempit di dalam suasana yang tenteram. Apabila preposisi di pada umumnya diikuti kata atau frasa yang menyatakan tempat. preposisi pada umumnya diikuti kata atau frasa yang menyatakan waktu. Beberapa contoh misalnya: (3). a. b. c.. Serangan ini terjadi pada jam 11.015.00 waktu setempat. Suasana pada sore dan malam hari sangat lenggang Kedatangan Jenderal M. Yususf di Timor Timur pada hari raya Idul Fitri itu merupakan pelipur lara bagi para prajurit yang sedang menunaikan tugasnya. Preposisi pada digunakan di muka kata nomina insani dan hewani (Ramlan, 2008: 67-70). Beberapa contoh misalnya: (4). a. b. c. d. e. f.. pada orang itu pada umat manusia pada diri ayah pada kuda pada kera pada kerbau. b. Preposisi yang Menyatakan Asal Preposisi yang menyatakan asal adalah preposisi dari. Preposisi yang menyatakan asal dapat dikaitkan dengan waktu, bahan, keadaan, kejadian atau peristiwa. Beberapa contoh misalnya: (5). a. b.. Tempat itu dari semula disediakan untuk dijadikan jalur hijau, sebagai paru-paru kota. Banyak pengalaman baru yang saya peroleh dari pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. panitia. Mereka hidup dari rakyat dan harus bekerja semaksimal mungkin untuk rakyat. Preposisi dari dapat diikuti kata lain sehingga membentuk preposisi c.. majemuk seperti dari dalam, dari luar, dari atas, dari bawah, dan sebagainya (Ramlan, 2008: 70-71). Beberapa contoh misalnya: (6). c.. a. b. c. d. e. f.. dari dalam ruangan dari luar pekarangan dari atas batu dari bawah tanah dari belakang rumah dari tengah lapangan. Preposisi yang Menyatakan Arah Preposisi yang menyatakan arah adalah preposisi ke. Preposisi ini pada. umumnya diikuti kata atau frasa yang menyatakan tempat. Beberapa contoh misalnya: (7). a.. b.. Dalam kunjungannya ke Yerusalem untuk bersembahyang di Masjid Al Aqsa, Sadat membawa tongkat yang dipakainya ke Mekah. Belum jelasnya tata batas dan tidak adanya peta hutan lindung dan adat membuat masyarakat terkadang ragu apakah areal HPH telah merambah ke wilayah adat atau belum.. . Preposisi ke sering dikombinasikan dengan kata lain sehingga menjadi preposisi majemuk seperti ke dalam, kepada, ke luar, ke atas, dan sebagainya. Khusus preposisi kepada ini lazim diikuti kata atau frasa nominal insani (Ramlan, 2008: 71-72). Beberapa contoh misalnya: (8). a. b. c. d.. kepada para guru kepada presiden RI kepada ketua senat universitas kepada para pengguna bahasa Indonesia.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. d. Preposisi yang Menyatakan Alat Preposisi yang menyatakan alat adalah preposisi alat yang digunakan untuk melakukan suatu perbuatan. Preposisi yang menyatakan alat adalah dengan (Ramlan, 2008: 72-73). Beberapa contoh misalnya: (9). a. b.. e.. Penangkapan ikan dengan setrum listrik sangat diharamkan di sini. Hanya saja tanpa pemasukan teknologi jenis-jenis tersebut tentu/diperdagangkan dengan nilai tukar yang rendah.. Preposisi yang Menyatakan Peserta Preposisi yang menyatakan peserta adalah preposisi yang ikut serta. dalam suatu keadaan atau perbuatan. Preposisi yang menyatakan peserta adalah dengan. Preposisi dengan selain digunakan untuk menyatakan alat juga menyatakan peserta (Ramlan, 2008: 73-74). Beberapa contoh misalnya: (10). a. b. c.. f.. Negara-negara Asean bersahabat dengan Masyarakat Ekonomi Eropa. Pelajaran bahasa asing berbeda dengan pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini terjadi karena pengawasan pelaksanaannya yang belum sepadan dengan kecepatan pengusahaan hutan di lapangan.. Preposisi yang Menyatakan Cara Preposisi yang menyatakan cara adalah preposisi yang berfungsi. menjawab pertanyaan bagaimana suatu perbuatan atau bagaimana suatu peristiwa itu terjadi. Preposisi yang menyatakan cara adalah dengan dan secara (Ramlan, 2008: 74-75). Beberapa contoh misalnya: (11). a.. Konsep-konsep ini dibicarakan dengan panjang lebar dalam Ekonomi Sumber Daya Alam..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. b.. g.. Jumlah yang sangat besar itu berkurang secara drastis dalam DPR RIS yang beranggotakan 178 orang termasuk anggota Senat berjumlah 32 orang.. Preposisi yang Menyatakan Peruntukan Preposisi yang menyatakan peruntukan adalah bagi dan untuk. Preposisi. bagi selalu diikuti kata nomina, sedangkan preposisi untuk diikuti kata nomina dan verba (Ramlan, 2008: 75-76). Beberapa contoh misalnya: (11). a.. b. c. d.. Uang hasil penjualan ikan tersebut digunakan untuk membangun sarana umum bagi kepentingan masyarakat. Bagi masyarakat Dayak, hutan tidak saja berfungsi ekonomis, melainkan juga sosial budaya religius. Sampah lain yang masih tersisa diproses menjadi kompos yang dapat dijual untuk pupuk. Menciptakan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang setiap tahunnya bertambah sudah barang tentu tidak mudah.. h. Preposisi yang Menyatakan Sebab atau Alasan Preposisi yang menyatakan sebab atau alasan adalah karena dan sebab. Kedua kata ini dapat bermakna preposisi dan konjungsi. Hal yang membedakan adalah kebahasaan yang mengikutinya. Apabila yang mengikuti itu berupa kata dan frasa, maka termasuk preposisi, tetapi bila berupa klausa, maka keduanya termasuk konjungsi atau kata penghubung (Ramlan, 2008: 77-78). Beberapa contoh misalnya: (12). a. b. c.. Menurut ilmu sosial, konflik dapat terjadi karena penemuan-penemuan baru. Timah dianggap berbahaya karena debunya yang bisa masuk tubuh. Sebab hama wereng hasil padi tahun ini sangat berkurang dibandingkan dengan hasil padi tahun yang lalu..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. i.. Preposisi yang Menyatakan Perbandingan Peposisi yang menyatakan perbandingan adalah daripada. Kata daripada. selalu berkorelasi dengan kata lebih.…daripada. Di samping itu, terdapat juga kata-kata yang tidak lazim digunakan dalam karangan ilmiah adalah ketimbang (Ramlan, 2008: 78-79). Beberapa contoh misalnya: (13). a. b. c.. j.. Setiap tahun kenaikan pajak relatif lebih besar daripada kenaikan pendapatan. Pengawsan pemanfaatan kekayaan laut lebih rumit daripada kekayaan yang terdapat di daratan. Dengan pertumbuhan penduduk yang lebih pesat daripada pertumbuhan ekonomi, pengkotak-kotakan tersebut menjadi lebih tegas.. Preposisi yang Menyatakan Agentif Preposisi yang menyatakan agentif adalah preposisi yang menyatakan. pelaku perbuatan atau penyebab terjadinya suatu kejadian atau proses. Preposisi yang menyatakan agentif adalah oleh (Ramlan, 2008: 79). Beberapa contoh misalnya: (14). a. b.. Pedagang kaki lima di jalur tugu-alun-alun utara didominasi oleh laki-laki. Derajat keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu.. k. Preposisi yang Menyatakan Akhir Preposisi yang menyatakan akhir adalah hingga dan sampai. Preposisi hingga dapat berhubungan dengan waktu dan tempat (Ramlan, 2008: 80). Beberapa contoh misalnya: (15). a. b.. Mereka biasanya bekerja dari pagi hingga malam hari. Hingga kini bayang-bayang warisan pemikiran kolonial itu masih terus saja dipraktekkan..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. c. d. e.. l.. Saya dan tiga orang teman yang merasa masih kuat berjalan kaki sampai puncak. Semuanya berjalan dengan baik, induk maupun anaknya sampai kini masih hidup. Kita dapat berkomunikasi dengan bangsa sendiri dari Sabang sampai Merauke.. Preposisi yang Menyatakan Perihal Preposisi yang menyatakan perihal atau “berkenaan dengan ….” adalah. tentang dan mengenai (Ramlan, 2008: 81). Beberapa contoh misalnya: (16). a. b.. Aku tidak ingin mendengar penjelasanmu tentang manfaat ulang tahun. Dokumen-dokumen mengenai pemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman hayati telah tersedia.. 2.2.3 Konjungsi Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Alwi, dkk, 2003:296). Ramlan (2008: 39) mengemukakan bahwa konjungsi adalah. kata. yang. berfungsi. menghubungkan. kata/frasa/klausa. dengan. kata/frasa/klausa lain. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konjungsi adalah kata-kata yang menghubungkan kata yang satu dengan kata yang lain, atau kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 2.2.4 Jenis-Jenis Konjungsi Menurut Ramlan (2008: 39) konjungsi dibedakan menjadi dua berdasarkan sifat hubungannya, yaitu konjungsi setara (koordinatif) dan konjungsi tidak setara (subordinatif). 2.2.4.1 Konjungsi Setara Konjungsi setara merupakan kata penghubung yang menghubungkan klausa yang setara. Kata penghubung ini selalu terletak di antara klausa yang dihubungkan. Konjungsi ini mempunyai fungsi untuk menghubungkan setiap kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat sesuai dengan sifatnya masing-masing. Jenis konjungsi tersebut dibagi atas sifat dan fungsi kedudukannya masing-masing, yakni menyatakan penjumlahan, pemilihan, perurutan, lebih, dan menyatakan pertentangan. Dalam penelitian ini, jenis penggunaan konjungsi menggunakan pendapat Ramlan (2008). a.. Konjungsi yang Menyatakan Penjumlahan Konjungsi yang menyatakan penambahan adalah konjungsi yang. menghubungkan antar kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa dan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Konjungsi yang berfungsi menyatakan penambahan adalah dan. Di samping kata dan terdapat juga kata-kata yang penggunaannya tidak sebanyak kata dan, yaitu dan lagi, lagi pula, dan serta (Ramlan, 2008: 40-41). Beberapa contoh misalnya: (17). a.. b.. Studi karakteristik pedagang kaki lima ini mencakup wilayah Tugu sampai alun-alun Utara, dan secara substansial dapat dirinci sebagai berikut. Lebih dari 20 juta penduduk Pilipina tinggal di daratan.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. tinggi, dan menjadi sasaran program (Community Based Forest Management).. CBFM. b. Konjungsi yang Menyatakan Pemilihan Konjungsi yang menyatakan pemilihan adalah atau (Ramlan, 2008: 41). Beberapa contoh misalnya: (18). a. b.. c. d.. c.. Anak itu sakit, atau mungkin hanya kelelahan. Pengusaha itu harus membayar pajak sebesar dua triliyun, atau jika tidak membayar, akan dilelang semua harta kekayaannya. Mereka harus pergi, atau mereka harus melunasi uang sewanya. Pengetahuan dan kearifan masyarakat lokal menjadi terkesampingkan, atau malah hilang sama sekali.. Konjungsi yang Menyatakan Perurutan Konjungsi menyatakan perurutan adalah konjungsi yang menyatakan. perbuatan atau peristiwa yang berturut-turut. Konjungsi yang menyatakan perurutan adalah kemudian dan lalu (Ramlan, 2008: 42). Beberapa contoh misalnya: (19). a. b.. Aku mandi dengan air dingin dan bercukur, kemudian mengenakan pakaian seragam. Seperti tidak terjadi sesuatu pun, aku menyalami mereka, lalu keluar.. d. Konjungsi yang Menyatakan Lebih Konjungsi yang menyatakan lebih adalah konjungsi yang menyatakan klausa yang mengikutinya melebihi apa yang dinyatakan pada klausa lainnya. Konjungsi yang menyatakan lebih adalah bahkan (Ramlan, 2008: 42). Beberapa contoh misalnya:.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. (20). a. b.. e.. Mobil itu sering rusak, bahkan kini sudah tidak dapat berjalan lagi. Orang itu sering sakit, bahkan kini tak dapat turun dari tempat tidur.. Konjungsi yang Menyatakan Pertentangan Konjungsi yang menyatakan pertentangan adalah konjungsi yang. berfungsi mempertentangkan antara frasa yang satu dengan frasa berikutnya, klausa yang satu dengan klausa berikutnya, dan kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya. Konjungsi yang menyatakan pertentangan atau perlawanan adalah tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, padahal, sedang, sedangkan, dan sebaliknya (Ramlan, 2008: 44). Beberapa contoh misalnya: (21). a. b. c.. d.. Dokter tidak menepuk-nepuk pasiennya, akan tetapi hanya tersenyum kepadanya. Dalam seminar itu saya tidak akan menyajikan makalah, melainkan hanya akan hadir sebagai peserta. Air terjun, pemandangan indah di pegunungan, pantai indah, taman wisata, taman di kota, dan lain-lain, semuanya tak dapat diangkut atau diperjualbelikan, namun dapat dimanfaatkan untuk kepentingan industri, pengangkutan, pertanian, dan pariwisata. Mahasiswa itu pandai, tetapi adiknya bodoh.. 2.2.4.2 Konjungsi Tidak Setara Konjungsi tidak setara merupakan kata penghubung yang berfungsi menghubungkan klausa yang tidak setara. Artinya, menghubungkan klausa inti dengan klausa bawahan. Kata penghubung tidak setara disebut juga subordinatif. Jenis konjungsi tidak setara tersebut dibagi menjadi 14 golongan, yakni menyatakan waktu, perbandingan, sebab, akibat, syarat, harapan, penerang, isi,.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. perlawanan, pengandaian, penjumlahan, perkecualian, cara, dan menyatakan kegunaan.. a.. Konjungsi yang Menyatakan Waktu Konjungsi yang berfungsi menyatakan waktu adalah ketika, taatkala,. setiap, setiap kali, sebelum, sesudah, setelah, sejak, semenjak, dan hingga. Di samping itu, terdapat juga kata-kata yang tidak lazim digunakan dalam karangan ilmiah adalah tengah, sedang, waktu, sewaktu, selagi, semasa, sementara, serta, demi, begitu, selama, dan dalam (Ramlan, 2008: 46-49). Beberapa contoh misalnya: (22). a. b.. c. d. e. f. g. h.. b.. Ketika kami memasuki desa itu, kehidupan masyarakat massih tampak alami. Indonesia mengenal sistem perwakilan sejak tahun 1918 tatkala pemerintah kolonial membentuk Volksraad (Dewan Rakyat) dalam rangka politik etis Belanda. Setiap kali membelok, penumpangnya membuka mulut, dan supirnya memperlambat mobilnya. Sebelum ayahnya meninggal, ia telah menanam tiga batang pohon kelapa. Setelah lulus S1, ia bekerja di suatu perusahaan di Jakarta. Semenjak ia pindah dari rumah ini, aku belum pernah bertemu. Keadaan itu berlangsung terus hingga saat kopi disajikan. Seumur hidup belum pernah ada yang menghina aku sampai aku berjumpa dengan engkau.. Konjungsi yang Menyatakan Perbandingan Konjungsi yang menyatakan perbandingan adalah daripada, yang. disertai kata lebih pada klausa intinya (Ramlan, 2008: 50). Beberapa contoh misalnya:.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. (23). a. b.. c.. Mereka lebih suka memiliki uang daripada menyimpan barang. Daripada bercanda sepanjang hari, lebih baik waktumu kau pergunakan untuk belajar.. Konjungsi yang Menyatakan Sebab Konjungsi yang menyatakan sebab adalah sebab dan karena. Di samping. itu, terdapat juga kata-kata yang tidak lazim digunakan dalam karangan ilmiah adalah lantaran (Ramlan, 2008: 50-51). Beberapa contoh misalnya: (24). a.. b.. d.. Di antara mereka ada yang sudah mendengar mengenai keikutsertaan Indonesia dalam konvensi mengenai keanekaragaman hayati, tetapi sebagian besar yang lain tidak mengetahui adanya konvensi itu sebab secara langsung mereka tidak terlibat di dalamnya. Di beberapa tempat para pejalan kaki terpaksa memanfaatkan badan jalan karena keseluruhan trotoar digunakan untuk berjualan pedagang kaki lima.. Konjungsi yang Menyatakan Akibat Konjungsi yang menyatakan lebih adalah sehingga (Ramlan, 2008: 52).. Beberapa contoh misalnya: (25). a.. b.. e.. Undang-Undang disusun di luar lembaga perwakilan sehingga fungsi lembaga tersebut hanya sekedar meloloskannya. Modal dan perputaran usahanya relatif kecil sehingga skala operasinya juga relatif kecil.. Konjungsi yang Menyatakan Syarat Konjungsi yang menyatakan syarat adalah konjungsi jika, jikalau, kalau,. apabila, dan bila (Ramlan, 2008: 53). Beberapa contoh misalnya: (26). a.. Jika dalam waktu satu bulan memorandum kedua tersebut tidak diindahkan, DPR dapat meminta MPR mengadakan sidang istimewa untuk meminta.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. b.. c.. d. e.. f.. pertanggungjawaban presiden. Bila dilihat dari latar belakangnya, banyak anggota volksraad yang berasal dari kalangan pegawai Hindia Belanda atau mantan pejabat pemerintahan. Apabila DPR menganggap Presiden telah melanggar Haluan Negara, maka DPR menyampaikan memorandum untuk mengingatkan presiden. Menurut adat setempat sebuah lahan belum dianggap bertuan kalau belum ditumbuhi tanaman damar. Jikalau musim hujan tiba, mereka dapat menggunakan rakit atau sampan.. Konjungsi yang Menyatakan Harapan Konjungsi yang menyatakan sebab adalah agar dan supaya (Ramlan,. 2008: 53). Beberapa contoh misalnya: (27). a.. b.. g.. Beberapa bulan yang lalu orang ramai membicarakan masalah dengan pengelolaan sumber daya alam agar pembangunan berkelanjutan. Konservasi perlu diperhatikan sehingga rencana optimal pengelolaan sumber daya alam dapat dilaksanakan supaya memenuhi kebutuhan manusia, terutama pada masa yang akan datang.. Konjungsi yang Menyatakan Penerang Konjungsi yang menyatakan lebih adalah yang. Di samping kata yang,. kata tempat kadang-kadang juga digunakan kata penghubung tidak setara yang menyatakan penerang (Ramlan, 2008: 54-56). Beberapa contoh misalnya. (28). a. b.. Di samping itu, hutan pun dihuni oleh jenis-jenis binatang liar yang beraneka ragam jenisnya. Di sudut kamar terdapat lemari tempat dokter menyimpan alat-alat operasi untuk menolong orang yang mengalami kecelakaan..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. h. Konjungsi yang Menyatakan Isi Konjungsi yang menyatakan isi adalah konjungsi yang dinyatakan oleh klausa bawahan (klausa yang terletak setelah kata penghubung) merupakan isi dari apa yang dijelaskan. Konjungsi yang menyatakan isi adalah bahwa (Ramlan, 2008: 56). Beberapa contoh misalnya: (29). a. b. c.. i.. Ia menjelaskan bahwa budaya ini diintroduksi oleh warisan kolonial. Kita mengetahui bahwa limbah buangan itu bergantung pada hasil produksi. Di samping itu, perlu diketahui bahwa Konstitusi Perancis membatasi penggunaan hak inisiatif.. Konjungsi yang Menyatakan Perlawanan Konjungsi yang menyatakan perlawanan adalah meskipun dan walaupun. yang kadang-kadang berkorelasi dengan tetapi. Di samping itu, terdapat juga katakata yang tidak lazim digunakan dalam karangan ilmiah adalah kendati, kendatipun, biarpun, sekalipun, dan sungguhpun (Ramlan, 2008: 57-58). Beberapa contoh misalnya: (30). a.. b.. c.. Meskipun yang dimanfaatkan adalah hutan produksi, yang memang menurutnklasifikasi Departemen Kehutanan adalah untuk diusahakan, tetapi dalam pelaksanaannya pengusahaan itu terjadi pula di hutan lindung, dan bahkan di cagar alam. Menjelang berakhirnya abad ke-20 ini, pembangunan nasional Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Jumlah penduduk semakin meningkat, meskipun program Keluarga Sejahtera berjalan baik. Walaupun didominasi oleh laki-laki, tetapi perbandingannya mendekati berimbang..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. j.. Konjungsi yang Menyatakan Pengandaian Konjungsi yang menyatakan pengandaian adalah andaikata dan. seandainya. Di samping itu, terdapat juga kata-kata yang tidak lazim digunakan dalam karangan ilmiah adalah andaikan, sekiranya, dan seumpama (Ramlan, 2008: 58). Beberapa contoh misalnya: (31). a.. b.. k.. Andaikata semua pelaku dapat bergerak bersama, beban pemerintah untuk melestarikan kekayaan ini menjadi ringan. Potensi keanekaragaman hayati yang kita miliki menjanjikan kemakmuran untuk sekarang dan nanti, seandainya saja kita dapat menggali dan mengembangkannya.. Konjungsi yang Menyatakan Penjumlahan Konjungsi yang menyatakan penjumlahan adalah selain dan di samping. (Ramlan, 2008: 59). Beberapa contoh misalnya: (32). a. b.. l.. Di samping masih baru, konsep tersebut juga bukan produk asli dalam negeri. Selain merupakan manajer dengan fungsi-fungsinya untuk turut merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, dan melakukan evaluasi kegiatan, masyarakat juga berhak atas pembagian keuntungan yang adil.. Konjungsi yang Menyatakan Perkecualian Konjungsi yang menyatakan perkecualian adalah kecuali (Ramlan, 2008:. 60). Beberapa contoh misalnya: (33). a.. b.. Tanamannya tidak akan dapat tumbuh subur kecuali apabila petani mengikuti petunjuk yang diberikan oleh para penyuluh pertanian. Mahasiswa itu tidak akan dapat lulus kecuali apabila ia mau belajar dengan sungguh-sungguh..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. m. Konjungsi yang Menyatakan Cara Konjungsi yang menyatakan cara adalah bagaimana perbuatan pada klausa inti itu dilakukan atau terjadi. Konjungsi yang menyatakan cara adalah dengan, sambil, dan tanpa (Ramlan, 2008: 60). Beberapa contoh misalnya: (34). a. b.. c.. Dengan belajar keras, mahasiswa itu berharap dapat lulus dengan hasil yang memuaskan. Petani itu menanamkan benih jagung sambil menggendong anaknya yang baru berusia kurang dari satu tahun. Aku tidak dapat menggunakan telepon itu tanpa meminta izin kepadanya.. n. Konjungsi yang Menyatakan Kegunaan Konjungsi yang menyatakan kegunaan adalah untuk. Di samping itu, terdapat juga kata-kata yang tidak lazim digunakan dalam karangan ilmiah adalah buat (Ramlan, 2008: 61-62). Beberapa contoh misalnya: (35). a.. b.. c.. 2.2.5. Untuk menghindari kejadian pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan yang mengakibatkan krisis sumberdaya alam yang dimilikinya, negara harus mengaturnya. Berkat rahmat Allah maka pagi ini saya dapat berdiri di mimbar yang sangat terhormat ini untuk menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Apabila DPR menganggap Presiden telah melanggar Haluan Negara, maka DPR menyampaikan memorandum untuk mengingatkan presiden.. Kesalahan Penggunaan Preposisi dan Konjungsi Penggunaan preposisi yang tidak tepat dapat menyebabkan kalimat. menjadi tidak efektif dan dapat mengubah maksud kalimat. Kesalahan berbahasa ini lebih mudah tampak pada bahasa tulis daripada bahasa lisan. Hal ini.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. dikarenakan penggunaan kata yang kurang tepat dalam bahasa tulis dapat memiliki dua makna, sehingga dapat menghasilkan pemahaman yang berbeda antara komunikator dengan komunikan. Kesalahan penggunaan preposisi banyak ditemukan dalam karangan siswa. Kesalahan ini disebabkan kurangnya pemahaman dan latihan siswa akan pentingnya penggunaan preposisi dan konjungsi. Ketika mengarang, siswa hanya fokus pada penuangan ide, gagasan, atau alur cerita yang akan mereka tuliskan, sehingga baik penulisan preposisi dan konjungsi kurang begitu diperhatikan. Konjungsi menjadi unsur yang sangat penting dalam pembentukan wacana terutama dalam wacana tulis termasuk dalam karangan, karena dengan hadirnya konjungsi yang tepat maka hubungan antarklausa atau kalimat menjadi padu sehingga ide yang disampaikan menjadi mudah dipahami. Penggunaan konjungsi dalam karangan siswa perlu dikaji ulang, karena ada kesalahan yang mengakibatkan kalimat yang dihasilkan tidak padu. Faktor-faktor penyebab kesalahan penggunaan preposisi yang dilakukan oleh siswa meliputi kurangnya ketelitian siswa dalam penulisan, sikap tidak peduli siswa terhadap pentingnya penggunaan konjungsi dalam suatu karangan.. 2.2.6. Karangan Menurut Finoza (2004: 192) karangan merupakan hasil akhir dari. pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu. Karangan merupakan hasil mengarang (Pusat Bahasa,.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 2008). Mengarang menjadi suatu sarana untuk pengungkapan diri dan mengembangkan suatu pemahaman tentang kemampuan mempergunakan bahasa. Jenis-jenis karangan sendiri terbagi dalam lima bagian, yaitu: argumentasi, persuasi, narasi, deskripsi, dan eksposisi. Karangan siswa tidak digolongkan. dari. jenis. karangan,. mengeksplorasikan gagasannya. namun. siswa. bebas. memilih. dan. dari lima jenis karangan yang ada. Dalam. penelitian ini, siswa lebih banyak memilih jenis karangan narasi dan deskripsi. Masing-masing akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut. a.. Argumentasi Argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu. pendapat, pendirian, atau gagasan (KBBI, 2008: 85). Dalam karangan, argumentasi merupakan salah satu bentuk tulisan yang berisi pendapat penulis mengenai suatu hal dengan mengemukakan alasan, contoh, dan bukti yang kuat. Tujuan karangan argumentasi untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar memiliki pandangan yang sama. b.. Persuasi Persuasi adalah seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang. agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang (Keraf, 2007: 118). Tujuan persuasi adalah meyakinkan pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu. c.. Narasi Narasi adalah sebuah deskripsi atau cerita suatau kejadian atau. peristiwa (KBBI, 2008: 952). Karangan menurut penulis adalah menceritakan.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu kejadian. Narasi memiliki ciri-ciri, yaitu adanya perbuatan atau tindakan, adanya rangkaian cerita, adanya nama tokoh, dan menggunakan bahasa sehari-hari d.. Deskripsi Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata. secara jelas dan terperinci (KBBI, 2008: 320). Karangan dapat diartikan menjelaskan sesuatu kepada pembaca mengenai suatu objek, gagasan, tempat, atau peristiwa melalui perincian. Singkatnya, deskripsi adalah melukis atau memotret benda atau suasana dengan kata-kata. Penggambaran deskripsi melibatkan kesan penginderaan. e.. Eksposisi Eksposisi adalah uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud. dan tujuan (KBBI, 2008: 360). Karangan eksposisi bertujuan menginformasikan tentang sesuatu untuk memperluas pengetahuan pembaca. Karangan eksposisi bersifat ilmiah atau nonfiksi. Sumber dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, atau pengalaman..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian. deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2010: 234).. Penelitian. kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain yang secara holistik atau deskripsi dalam kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2006: 6). Rancangan penelitian akan lebih baik jika didahului dengan studi lapangan, studi dokumentasi, dan mempelajari data sekunder. Langkah awal peneliti menemukan fakta-fakta yang berupa katakata dalam kalimat karangan siswa. Penelitian yang berjudul Penggunaan Preposisi dan Konjungsi pada Karangan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena memahami fenomena-fenomena yang ada, yaitu terjadi pada aktivitas siswa dalam menggunakan preposisi dan konjungsi pada karangan mereka.. 27.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 3.2. Sumber Data dan Data Penelitian Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2006: 157) berpendapat bahwa. sumber data utama penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri. Jumlah siswa kelas XI berjumlah 387 orang. Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung preposisi, konjungsi, dan kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi pada siswa kelas XI Akuntansi 5 SMK Negeri 1 Wonogiri. Kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi diambil dari karangan siswa kelas XI Akuntansi 5. Cara memperoleh data tersebut dengan pengambilan data siswa yang sudah dikerjakan berupa karangan (narasi, dekripsi, persuasi, argumentasi, dan eksposisi).. 3.3. Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. atau human instrument. Peneliti berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2010: 306). Menurut Moleong (2006: 168) instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini dipergunakan alat bantu yang dipilih oleh peneliti, yaitu laptop, buku tulis, dan alat tulis..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti. untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2010). Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1.. Peneliti mengumpulkan karangan siswa.. 2.. Peneliti membaca setiap karangan siswa.. 3.. Peneliti menandai kalimat yang mengandung preposisi, konjungsi, preposisi dan konjungsi, dan kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi.. 4.. Peneliti mengumpulkan kalimat yang mengandung preposisi, konjungsi, preposisi dan konjungsi, dan kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi.. 3.5. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleong,. 2006: 248) adalah upaya yang dilakukan peneliti dengan jalan bekerja menggunakan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan hasilnya. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menganalisis data adalah sebagai berikut..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 1.. Peneliti mengelompokkan data menjadi tiga kelompok, yaitu kalimat yang mengandung preposisi saja, konjungsi saja, dan keduanya (preposisi dan konjungsi).. 2.. Peneliti mencermati penggunaan preposisi dan konjungsi pada karangan siswa satu per satu dan mencermati yang mengandung kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi.. 3.. Peneliti memisahkan kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi serta penggunaan yang benar.. 4.. Peneliti menghubungkan hasilnya pencermatan dengan rumusan masalah..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data Sumber data penelitian ini adalah karangan siswa yang berjumlah tiga puluh lima. Data dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang mengandung preposisi, konjungsi, preposisi dan konjungsi, serta kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi. Data yang yang diperoleh peneliti akan dianalisis berdasarkan jumlah keseluruhan kalimat yang terdapat dalam karangan setiap siswa dan jumlah keseluruhan yang mengandung kesalahan. Data yang terkumpul berjumlah 110 buah kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi, 79 buah kalimat yang mengandung penggunaan preposisi, 74 buah kalimat yang mengandung penggunaan konjungsi, dan 330 buah kalimat yang mengandung penggunaan preposisi dan konjungsi. Bentuk kesalahan dalam penelitian ini adalah ketidaktepatan dalam penggunaan preposisi dan konjungsi. Berikut ini adalah pembagiaannya. Kesalahan penggunaan preposisi meliputi: (1) kesalahan penggunaan preposisi yang menyatakan keberadaan, (2) kesalahan penggunaan preposisi yang menyatakan asal, (3) kesalahan penggunaan preposisi yang menyatakan arah. Kesalahan penggunaan konjungsi meliputi (1) kesalahan penggunaan konjungsi yang menyatakan penjumlahan, (2) kesalahan penggunaan konjungsi yang menyatakan perurutan, (3) kesalahan penggunaan konjungsi yang menyatakan lebih, (4) kesalahan penggunaan konjungsi yang menyatakan pertentangan. 31.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 4.2 Analisis Data dan Pembahasan Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mencermati penggunaan preposisi dan konjungsi dalam (1) Kalimat yang mengandung penggunaan preposisi, (2) Kalimat yang mengandung penggunaan konjungsi, (3) Kalimat yang mengandung penggunaan preposisi dan konjungsi, dan (4) Kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi. Seluruh data dianalisis, tetapi di sini hanya ditampilkan sebagian. Analisis selengkapnya terlampir 4.2.1 Penggunaan Preposisi Penggunaan preposisi yang terkandung dalam kalimat sebanyak 79 buah. Preposisi digunakan adalah di, ke, pada, dari, kepada, untuk, karena, hingga, dan sampai. Preposisi yang digunakan siswa pada sebuah kalimat tidak terbatas pada satu preposisi saja, melainkan dua hingga tiga preposisi. Berikut ini disampaikan sebagian dari analisis itu. 1.. Preposisi di. 2.. Preposisi pada. 3.. Preposisi dari. 4.. Preposisi ke. 5.. Preposisi kepada. 6.. Preposisi untuk. -. Pengalaman libur di rumah kakek. (Yesi Apriani/Judul) - Liburan di Jakarta kita memang tidak pergi kemanamana hanya di rumah bulek. (Yunita Prasetyaningsih/P6) - Saya amat gugup semua mata tertuju pada kita. (Siti Wahyuni/P4) - Bus berangkat dari Purwantoro pukul 05.00 WIB. (Siti Nurjanah/P1) - Merasa semua telah hilang dari hidupku. (Wahyunda Bela Safitri/P1) - Saat itu aku berpikir kenapa Ibuku ingin sekali aku study tour ke sana. (Suci Emi Saputri/P2) - Study Tour ke Bali. (Windi Setyaningsih/Judul) - Apa aku telah berbuat salah kepada mereka? (Yogi Indri Y/P3) - Aku berterimakasih kepada mereka sambil terharu. (Yogi Indri Y/P7) - Awal masuk SMKN 1 Wonogiri aku mengikuti.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. -. 7.. Preposisis karena. -. 8.. Preposisi hingga. -. 9.. Preposisi sampai. -. kegiatan MOPDB untuk melantik peserta didik baru. (Tesa Peptiani/P1) Dia menyarankan aku untuk selalu mendekati sahabatsahabatku itu. (Yogi Indri Y/P5) Awalnya saya pesimis karena peserta sangat banyak. (Winda Ayu P/P2) Tak kusangka aku terpeleset hingga bajuku kotor kena tanah. (Tri Lestari/P3) Sampai saat masuk SD, kami pun masih satu sekolah. (Susi Anggraini/P1). Penulisan masing-masing contoh preposisi apa adanya dan benar sesuai dengan data. Fungsi Preposisi yang digunakan terdapat enam, meliputi preposisi yang menyatakan keberadaan, preposisi yang menyatakan asal, preposisi yang menyatakan arah, preposisi yang menyatakan peruntukkan, preposisi yang menyatakan sebab atau alasan, dan preposisi yang menyatakan akhir. Pertama, preposisi yang menyatakan keberadaan adalah di dan pada. Kalimat (a) dan (b) merupakan contoh kata atau frasa yang menyatakan tempat, yaitu di rumah dan di Jakarta. Arti rumah adalah bangunan untuk tempat tnggal. Arti Jakarta adalah tempat ibu kota Negara Republik Indonesia. Kalimat (c) merupakan contoh kata atau frasa yang menyatakan nomina insani, yaitu pada kita. Arti kita merupakan pronomina persona pertama jamak, yang berbicara dengan orang lain. Kedua, preposisi yang menyatakan asal adalah dari. Kalimat (d) dan (e) merupakan contoh kata atau frasa yang menyatakan keadaan dan peristiwa dari kalimat sebelumnya. Ketiga, preposisi yang menyakan arah adalah ke dan kepada. Kalimat (f) dan (g) merupakan contoh kata atau frasa yang menyatakan tempat, yaitu ke sana dan ke Bali. Arti sana ialah penunjuk tempat yang jauh. Arti Bali ialah pulau yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok yang berada di Kepulauan Nusa Tenggara Timur. Kalimat (h) dan (i) merupakan contoh.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. kata atau frasa nominal insani, yaitu kepada mereka. Arti mereka ialah orang ketiga jamak (dia dengan orang lain). Keempat, preposisi yang menyatakan peruntukkan adalah untuk. Kalimat (j) dan (k) merupakan contoh kata yang diikuti verba (kata kerja), yaitu untuk melantik peserta didik baru dan untuk mendekati sahabat-sahabatnya lagi. Kelima, preposisi yang menyatakan sebab atau alasan adalah karena. Kalimat (l) merupakan contoh yang diikuti kata dan frasa di belakang kata karena, yaitu karena peserta banyak. Keenam, preposisi yang menyatakan akhir adalah hingga dan sampai. Kalimat (m) dan (n) merupakan contoh kata akhir yang berkaitan dengan waktu, yaitu hingga bajuku kotor dan sampai saat masuk SD (Sekolah Dasar).. 4.2.2 Penggunaan Konjungsi Penggunaan konjungsi yang terkandung dalam kalimat sebanyak 74 buah. Penggunaan konjungsi pada karangan siswa meliputi dan, atau, tetapi, yang, bahwa, agar, jika, namun, apabila, kemudian, kalau, sambil, dan demi. Berikut ini disampaikan sebagian dari analisis itu. Di bawah ini diberikan sebagian dari analisis. Konjungsi Setara 1.. Konjungsi dan. - Dia sangat pandai dan selalu mendapat peringkat. pertama. *08_P2 - Keesokan harinya, aku mendekati teman. 2.. Konjungsi atau. 3.. Konjungsi kemudian. 4.. Konjungsi tetapi. sebangkuku sekaligus sahabatku Anggun dan menyapanya seperti hari-hari biasanya. *30_P4 - Teknologi Canggih, Dimanfaatkan atau Disalahgunakan? *03_Judul - Tidak terasa hari sudah malam kemudian saya langsung tidur. *29_P3 - Tetapi akhir-akhir ini teknologi canggih sudah bisa mempengaruhi kalangan anak kecil. *03_P2.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Konjungsi Tidak Setara 1.. Konjungsi karena. - Aku tidak membalas ejekannya karena aku bukan tipe. pendendam. *14_P3 - Seleksi pun dimulai, awalnya saya gerogi karena saya. 2. 3. 4.. Konjungsi sejak Konjungsi setelah Konjungsi yang. 5.. Konjungsi bahwa. tidak yakin bisa lolos seleksi. *24_P2 Kami mulai berteman sejak masuk sekolah TK. *08_P1 Setelah selesai mencuci saya istirahat sejenak. *29_P5 Pengalaman yang tak terlupakan. *15_Judul Seleksi pertama dipilih 12 orang, saat juri menyebutkan nama-nama yang lolos seleksi tahap pertama saya berharap nama saya disebutkan oleh juri. *24_P2 - Aku berpikir bahwa hukum karma telah menimpanya. *14_P3 -. Penulisan masing-masing contoh kalimat konjungsi setara dan konjungsi tidak setara apa adanya dan benar sesuai dengan data. Jenis konjungsi setara yang digunakan terdapat empat, meliputi konjungsi yang menyatakan penjumlahan, konjungsi yang menyatakan pemilihan, konjungsi yang menyatakan perurutan, dan konjungsi yang menyatakan pertentangan. Pertama, konjungsi yang menyatakan penjumlahan adalah dan. Konjungsi ini menghubungkan antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, dan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Kalimat (a) dan (b) merupakan contoh frasa dengan frasa dan klausa dengan klausa lainnya. Kalimat (a) frasa sangat pandai dihubungkan menggunakan dan dengan frasa (selalu mendapat) peringkat pertama. Kalimat (b) klausa aku mendekati teman sebangkuku sekaligus sahabatku Anggun dihubungkan menggunakan dan dengan klausa menyapanya seperti hari-hari biasanya. Kedua, konjungsi yang menyatakan pemilihan adalah atau. Kalimat (c) merupakan contoh kata pemilihan antara dimanfaatkan atau disalahgunakan. Sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk pembaca tentang.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. teknologi canggih. Ketiga, konjungsi yang menyatakan perurutan adalah kemudian. Kalimat (d) merupakan contoh yang menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang berturut-turut, yaitu tidak terasa hari sudah malam dan saya langsung tidur. Kedua frasa ini merupakan urutan dari sebuah peristiwa yang terjadi di kehidupan sehari-hari kita. Ketika hari sudah malam, yang dilakukan sebagian orang adalah tidur. Keempat, konjungsi yang menyatakan pertentangan adalah tetapi. Kalimat (e) merupakan contoh yang mempertentangkan frasa yang satu dengan frasa berikutnya, klausa yang satu dengan klausa yang berikutnya, dan kalimat yang satu dengan kalimat yang berikutnya. Kalimat (e) membicarakan tentang teknologi yang menyebabkan kenakalan remaja. Pertentangan dalam kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya ialah bahwa kenakalan remaja tidak hanya merambah pada kalangan siswa sekolah menegah atas tetapi juga anak kecil. Konjungsi tidak setara yang digunakan terdapat empat, meliputi konjungsi yang menyatakan waktu, konjungsi yang menyatakan sebab, konjungsi yang menyatakan penerang, dan konjungsi yang menyatakan isi. Pertama, konjungsi yang menyatakan sebab adalah karena. Kalimat (a) dan (b) merupakan contoh klausa yang menyatakan alasan atau sebab. Klausa (a) aku bukan tipe pendendam merupakan alasan mengapa penulis tidak membalas ejekan temannya. Klausa (b) saya tidak yakin bisa lolos seleksi adalah alasan penulis karena gerogi atau kurang percaya diri pada kemampuannya. Kedua, konjungsi yang menyakan waktu adalah sejak dan setelah. Kata sejak merupakan penghubung klausa kami mulai berteman dan masuk sekolah TK (Taman Kanak-kanak). Kata sejak.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. menandai waktu mulai dari. Klausa (d) istirahat sejenak merupakan peralihan waktu karena lelah mencuci. Kata setelah diletakkan di depan klausa bawahan dan menggunakan tanda baca untuk memisahkan dari klausa inti. Ketiga, konjungsi yang menyatakan penerang adalah yang. Kalimat (e) menerangkan bahwa pengalaman penulis tidak akan terlupakan. Kalimat (f) menerangkan bahwa saat pemilihan 12 peserta seleksi, penulis berharap namanya bisa disebutkan oleh juri. Keempat, konjungsi yang menyatakan isi adalah bahwa. Kalimat (g) menjelaskan isi pikiran penulis yang berkaitan dengan apa yang dialami penulis saat ini.. 4.2.3 Penggunaan Preposisi dan Konjungsi dalam Kalimat Penggunaan preposisi dan konjungsi yang terkandung dalam kalimat berjumlah 330 buah. Penulisan preposisi dicetak tebal dan penulisan konjungsi dicetak miring. Berikut penulis memberikan delapan contoh dari banyaknya kalimat yang mengandung preposisi dan konjungsi dalam satu kalimat. a. Ketika bus datang saya dan ibu saya langsung masuk ke dalam bus. *01_P1 b. Hari ini Jumat, 25 Desember 2015 tepat jam 01.00 siang kami bersiap-siap untuk berangkat ke ISI Surakarta, sebelum berangkat kita semua harus mengisi perut terlebih dahulu. *02_P3 c. Infeksi paru-parunya sudah menyebar ke hati, jantung, dan sarafnya. *09_P2 d. Mamak yang biasanya bangun pagi membuatkan sarapan untukku, mamak yang biasanya mengajakku mengaji, mamak yang biasanya mengomel karena aku bandel, mamak yang cerewet, mamak yang galak, dan mamak yang segalanya sudah tiada dan sudah tenang di sana. *09_P8 e. Saya sampai di rumah pukul 04.30 sore sesampai saya di rumah saya mandi kemudian mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat ashar. *10_P2 f. Lalu kami makan sambil berbincang-bincang dengan orang tuaku. *21_P1 g. Apa yang ada di otak kalian apabila mendengar kata geng? *25_P1 h. Setelah puas berkeliling dan berbelanja, kami pun memutuskan pulang ke rumah paman yang ada di Karanganyar *32_P3.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Beragam penggunaan preposisi dan konjungsi yang digunakan dalam kalimat ini. Kalimat (a) menggunakan preposisi majemuk yang menyatakan arah, konjungsi setara yang menyatakan penjumlahan, dan konjungsi tidak setara yang menyatakan waktu. Preposisi majemuk yang menyatakan arah adalah ke dalam bus. Kata ke dalam bus merupakan sebuah tempat yang terletak di dalam sebuah ruangan yaitu bus. Konjungsi setara yang menyatakan penjumlahan adalah dan. Kata dan menghubungkan antara saya dengan ibu. Konjungsi tidak setara yang menyatakan waktu adalah ketika. Kata ketika merupakan waktu yang terjadi dari bus datang lalu langsung naik dan masuk ke dalam bus. Kalimat (b) menggunakan preposisi yang menyatakan arah, preposisi yang menyatakan peruntukkan, dan konjungsi tidak setara yang menyatakan waktu. Preposisi yang menyatakan arah adalah ke ISI Surakarta. ISI Surakarta kepanjangan dari Institut Seni Indonesia yang terletak di Surakarta. Salah satu Perguruan Tinggi Seni yang ada di Indonesia. Preposisi yang menyatakan peruntukkan adalah untuk. Kata untuk menghubungkan bersiap-siap dengan berangkat ke ISI Surakarta. Konjungsi tidak setara yang menyatakan waktu adalah sebelum. Waktu di mana sebelum berangkat ke ISI Surakarta, para peserta mengisi perut (makan) terlebih dahulu agar lancar dalam pertunjukkan nanti. Kalimat (c) menggunakan preposisi yang menyatakan arah dan konjungsi setara yang menyatakan penjumlahan. Preposisi yang menyatakan arah adalah ke hati, jantung, dan syaraf. Ketiga tempat itu merupakan organ di dalam anggota badan yang mempunyai fungsi masing-masing. Konjungsi setara yang.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. menyatakan penjumlahan adalah dan. Kata dan menghubungkan tiga tempat yang sama-sama terletak di dalam organ manusia. Kalimat (d) menggunakan preposisi yang menyatakan keberadaan, konjungsi setara yang menyatakan penjumlahan, konjungsi tidak setara yang menyatakan sebab, dan konjungsi tidak setara yang menyatakan penerang. Preposisi yang menyatakan keberadaan adalah di sana. Suatu tempat yang dimaksud di sana adalah surga menurut konteks yang dibicarakan. Konjungsi tidak setara yang menyatakan penerang adalah yang. Menerangkan tugas keseharian dan sifat seorang Ibu atau biasa disebut Mamak. Konjungsi setara yang menyatakan penjumlahan adalah dan. Kata dan menghubungkan seseorang yang sudah tiada (meninggal) dengan tenang di sana (surga). Konjungsi tidak setara yang menyatakan sebab adalah karena. Mamak mengomel adalah alasan atau sebab karena aku bandel atau nakal. Kalimat (e) menggunakan preposisi yang menyatakan keberadaan, preposisi yang menyatakan peruntukkan, dan konjungsi setara yang menyatakan perurutan. Preposisi yang menyatakan keberadaan adalah di rumah. Rumah adalah sebuat hunian atau tempat tinggal bagi mahkluk hidup. Preposisi yang menyatakan peruntukkan adalah untuk. Peruntukkan ini baginya adalah mengambil air wudhu adalah digunakan untuk melaksanakan shalat ashar. Konjungsi setara yang menyatakan perurutan adalah kemudian. Peristiwa yang dialami secara berurutan yaitu sampai di rumah, mandi, dan shalat ashar. Kalimat (f) menggunakan preposisi yang menyatakan peserta dan konjungsi yang menyatakan perurutan. Preposisi yang menyatakan peserta adalah.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. dengan orang tuaku. Orang tua adalah orang lain yang ikut serta dalam perbincanganku bersama teman. Konjungsi yang menyatakan perurutan adalah lalu. Peristiwa yang terjadi berurutan setelah makan adalah berbincang-bincang dengan orang tua. Kalimat (g) menggunakan preposisi yang menyatakan keberadaan dan konjungsi tidak setara yang menyatakan syarat. Preposisi yang menyatakan keberadaan adalah di otak. Otak adalah benda putih yang lunak terdapat di dalam rongga tengkorak yang digunakan sebagai alat berpikir. Konjungsi tidak setara yang menyatakan syarat adalah apabila. Kalimat (h) menggunakan preposisi yang menyatakan keberadaan, preposisi yang menyatakan arah, konjungsi setara yang menyatakan penjumlahan, konjungsi tidak setara yang menyatakan waktu, dan konjungsi tidak setara yang menyatakan penerang. Preposisi yang menyatakan keberadaan adalah di Karanganyar. Karanganyar adalah suatu tempat atau kota yang berada di Jawa Tengah. Preposisi yang menyatakan arah adalah ke rumah. Rumah adalah sebuat hunian atau tempat tinggal bagi mahkluk hidup. Konjungsi setara yang menyatakan penjumlahan adalah dan. Berkeliling dan berbelanja adalah dua hal yang berbeda sehingga dihubungkan menggunakan dan. Konjungsi tidak setara yang menyatakan waktu adalah setelah. Setelah menjelaskan waktu yang berlangsung saat ini bahwa setelah puas berkeliling dan berbelanja, kami memutuskan untuk pulang ke rumah paman yang ada di Karanganyar. Konjungsi tidak setara yang menyatakan penerang adalah yang. Kata yang menerangkan letak rumah paman berada di Kota Karanganyar..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 4.2.4 Penggunaan Preposisi dan Konjungsi yang Salah Preposisi dan konjungsi menjadi unsur yang sangat penting dalam pembentukan wacana terutama wacana tulis termasuk dalam karangan siswa, Hadirnya preposisi dan konjungsi yang tepat membuat hubungan antarklausa atau kalimat menjadi padu sehingga ide yang disampaikan mudah dipahami dan tujuannya tersampaikan. Namun, dalam karangan siswa terdapat 110 kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi. Contoh kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan preposisi dan konjungsi adalah sebagai berikut. a. Saat saya dan ibu saya mencari kos-kosan kami bingung mau berjalan kearah mana, dan pada akhirnya kami menemukan masjid dan salat di masjid itu.*01_P3 b. Disana saya diajak ke panggung yang nantinya saya dan teman-teman untuk menunjukkan hasil latihan kita sebuah gedung teater yang pertama kalinya saya tahu, benar disanalah kami akan tampil. *02_P4 c. Karena ibuku sudah pernah kesana saat mengandungku, dan ia ingin sekali aku bisa kesana karena kesempatan belum tentu datang untuk kedua kalinya. *04_ P3 d. Namun tidak lama setelah aku dan temanku beres-beres kamar, semua dikumpulkan dan diberi pengarahan setelah itu kami kekamar dan langsung tertidur pulas, entah karena capek atau kasurnya yang nyaman, oh iya lupa kami satu kamar 4 orang. *04_P5 e. Namun sebenarnya dikelas kami sudah diberi tugas Pak Momo sebab beliau absen hari ini. *05_P5 f. Alhamdulilah setelah makan kami segera berkumpul lagi untuk melaksanakan sebuah game lagi, yakni kami harus memperoleh bendera atau memperebutkan bendera yang tertancap dan ditali dipohon tanpa terkena semprotan lumpur dari kelompok lain. *06_P4 g. Tidak hanya senior yang mengorientasi siswa baru, para guru juga memberikan materi bagaimana kami harus menjadi siswa yang baik disekolah ini dan materi-materi penting lainnya. *22_P1. Penulisan preposisi dan konjungsi yang salah ini benar adanya sesuai data. Kalimat (a), (c), dan (d) merupakan preposisi yang menyatakan arah. Preposisi ini diikuti kata atau frasa yang menyatakan tempat. Penulisan yang.

Gambar

Tabel 4.2.4 Penulisan yang Salah dan Benar

Referensi

Dokumen terkait

Analisa Data Pengukuran Kadar β-karoten pada Sup Krim Labu Kuning Instan. Uji Normalitas Kadar

Setelah berbagai tahapan yang dilakukan peneliti, dari permsalahan yang muncul samapai analisis data, hasil penelitian yang didapatkan dalam meningkatkan kemampuan

Menimbang, bahwa terlepas dari ketentuan-ketentuan formil sebagaimana terurai di atas, dalam perkara aquo, disamping ada kepentingan hukum Para Pemohon, juga

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut penulis membuat kerangka penelitian disertai beberapa hipotesa mengenai wallpaper “Ragnarok” Online Games versi Indonesia yaitu

Konservasi, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral sebagai salah satu instansi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan konservasi bahan galian, dan sesuai dengan

PT Bank Muamalat Indonesia memiliki bidang usaha yang hampir sama dengan bidang usaha Bank umum pada umumnya yaitu menghimpun dana dari masyarakat melalui sarana

Kebijakan yang perlu dilakukan dalam melakukan proteksi sektor pertanian adalah: (a) tetap memperjuangkan agar negara maju menghapus berbagai bentuk subsidi sehingga petani

Skripsi berjudul “Desain Primer Spesifik untuk Mengamplifikasi Sekuensi Gen cfl (coronafacate ligase) Pada Patogen Hawar Bakteri yang Menginfeksi Kedelai” telah diuji