• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan evaluasi dan menarik kesimpulan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan evaluasi dan menarik kesimpulan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta"

Copied!
228
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN MENARIK KESIMPULAN SISWA KELAS IV SD BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Maria Stella Dian Paramita NIM: 161134022. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Karya sederhana ini kupersembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menjadi sumber kekuatan dalam berproses. 2. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberi semangat untuk mendampingi saya selama berproses. 3. Adikku yang selalu memberikan semangat dikala jenuh dan bosan. 4. Seluruh Keluarga Besar dari ayah dan ibu yang selalu memberikan semangat. 5. Almamater kebangganku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” (Matius 19:26) “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.” (Roma 8:28) “Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, bekerja ikhlas adalah bagian dari hati” (Ibu Susi Pudji Astuti) “Semua akan indah pada waktunya.” (Pengkhotbah 3:11). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 20 Januari 2020 Penulis. Maria Stella Dian Paramita. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Maria Stella Dian Paramita. Nomor Mahasiswa. : 161134022. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGARUH. PENERAPAN. METODE. INKUIRI. TERHADAP. KEMAMPUAN EVALUASI DAN MENARIK KESIMPULAN SISWA KELAS IV SD BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA”, beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 20 Januari 2020 Yang menyatakan. Maria Stella Dian Paramita. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN MENARIK KESIMPULAN SISWA KELAS IV SD BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA Maria Stella Dian Paramita Universitas Sanata Dharma 2020 Latar belakang penelitian ini adalah adanya keprihatinan terhadap rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Indonesia pada mata pelajaran IPA berdasarkan pada survei yang dilakukan oleh PISA tahun 2012 dan 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan siswa kelas IV SD. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental tipe pretest-posttest nonequivalent group design. Penelitian ini dilakukan di salah satu SD swasta di Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 57 siswa. Sampel penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelas IV.1 sebanyak 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas IV.2 sebanyak 29 siswa sebagai kelas kontrol. Perlakuan khusus yang diterapkan di kelompok eksperimen adalah metode inkuiri. Metode inkuiri memiliki enam langkah pembelajaran yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Metode Inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi. Rerata selisih kelompok eksperimen sebesar (M = 0,81; SE = 0,19) lebih tinggi daripada rerata kelompok kontrol yaitu (M = 0,29; SE = 0,16). Perbedaan skor tersebut signifikan t(57) = -2,04; p = 0,46 (p < 0,05). Oleh karena itu, Hnull ditolak dan Hi diterima. Besar pengaruh kemampuan evaluasi r = 0,26 setara dengan 6,7% kategori efek kecil. 2) Metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menarik kesimpulan. Rerata selisih kelompok eksperimen yaitu (M = 0,51; SE = 0,18) lebih tinggi daripada kelompok kontrol (M = -0,08; SE = 0,15). Perbedaan skor tersebut signifikan t(57) = -2,51; p = 0,015 (p < 0,05). Oleh karena itu, Hnull ditolak dan Hi diterima. Besar pengaruh kemampuan menarik kesimpulan r = 0,32 setara dengan 10,24% yang termasuk kategori efek menengah. Kata kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, kemampuan evaluasi, kemampuan menarik kesimpulan.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE INFLUENCE OF APPLICATION INQUIRY METHOD ON THE ABILITY OF EVALUATION AND ATTRACTING THE CONCLUSION IN SD BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA STUDENTS GRADE IV Maria Stella Dian Paramita Sanata Dharma University 2020 The background of this study is the concern over of the researcher to the low level of thinking ability of Indonesian students in science subjects based on surveys conducted by PISA in 2012 and 2015. This study aims to determine the effect of the application of inquiry methods on the ability to evaluate and draw conclusions of fourth grade elementary school students. This research is a quasi-experimental type pretest-posttest non-equivalent group design. This research was conducted in one private elementary school in Yogyakarta. The populations in this study were all grade IV students, with the total students 57. The research sample consisted of two groups namely class IV.1 with 28 students as the experimental class and class IV.2 with 29 students as the control class. The special treatment applied in the experimental group was the inquiry method. The inquiry method has six learning steps namely orientation, formulating the problem, formulating hypotheses, collecting data, testing hypotheses, and drawing conclusions. The results showed that 1) Inquiry method influences the ability to evaluate. The mean difference in the experimental group was (M = 0.81; SE = 0.19) higher than the mean of the control group (M = 0.29; SE = 0.16). The difference in score was significant t (57) = -2.04; p = 0.46 (p <0.05). Therefore, Hnull was rejected and Hi was accepted. The effect of treatment on the ability of evaluate is r = 0,26 is equivalent to 6.7% which is equivalent to the small effect category. 2) Inquiry method influences the ability to draw conclusions. The mean difference in the experimental group was (M = 0,51; SE = 0,18) higher than the mean of the control group (M = -0.08; SE = 0.15). The difference in score was significant t (57) = -2.51; p = 0.015 (p <0.05). Therefore, Hnull was rejected and Hi was accepted.The influence of the experimental group r = 0.32 is equivalent to 10,24% which belongs to the medium effect category. Keywords: inquiry method, critical thinking ability, ability to evaluate, ability to draw conclusions.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkat dan kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN MENARIK KESIMPULAN. SISWA. KELAS. IV. SD. BOPKRI. GONDOLAYU. YOGYAKARTA”, disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing, memberikan semangat, dan memberi perhatian. 4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dengan sabar, penuh kasih sayang, dan memberi semangat. 5. Ester Markis Sarworini, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta yang telah memberi ijin melakukan penelitian. 6. Fransi Samartha, S.Pd. selaku guru mitra yang telah membantu pelaksanaan penelitian 7. Rahmad Wijanarko, S.Pd.Gr. selaku wali kelas IV.2 yang telah memberi ijin melakukan penelitian di kelas tersebut. 8. Siswa kelas IV.1dan IV.2 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 yang telah bersedia terlibat dalam penelitian. 9. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu proses perijinan penelitian skripsi.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Kedua orang tua saya, William Budi Harjo dan Cicilia Sri Haryanti yang selalu memberikan doa, semangat, dan kasih sayang. 11. Adik saya, Marceline Sekar Ayu Cahyaning Budi yang menjadi penghibur. 12. Fransisca Siti Rohani dan Fransiskus Tri Budiono selaku bude dan pakde yang memberikan semangat dan doa dalam pembuatan skripsi 13. Yosmiko Amanda Lea Safaca teman yang selalu memberikan semangat, mendukung di saat awal berproses, mendampingi, dan menjadi penghibur dalam berjuang dan menyelesaikan skripsi. 14. Eleonora Omega Nawang Yvana teman yang selalu memberikan semangat, menghibur, perhatian dan berjuang dalam menyelesaikan skripsi. 15. Teman-teman kelompok payung Dwi Agustina, Priska, Linda, Eko, Dhini, Tina, Fia, Anne, dan Mukti yang selalu memberikan semangat dan saling mengingatkan dalam pembuatan skripsi. 16. Sahabat saya, Bernadus Ardi Prasetya, Sellyna Violeta Maharani, Yosephine Aranxha Fahira, Agnes Wahyu Herdayanti, dan Martina Listiani yang memberi semangat dan menghibur dalam suka duka. 17. Teman-teman PPL, Aji, Edwin, Tisa, Tini yang memberi dukungan selama pengambilan data. 18. Keluarga besar BOGOTA dan SD PIUS Cilacap yang sudah membantu proses kelengkapan skripsi. 19. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, karena keterbatasan kemampuan peneliti. Segala kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini, akan peneliti terima dengan senang hati. Peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................ii HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................................iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .............................................................. vii PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............... vii ABSTRAK ...................................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 6 1.5Bagi Dunia Pendidikan ................................................................................................. 6 1.6Definisi Operasional ..................................................................................................... 7. BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................... 8 2.1Kajian Pustaka ............................................................................................................... 8 2.1.1 Teori-teori yang Mendukung ..................................................................................... 8 2.1.1.1. Teori perkembangan kognitif .............................................................................. 8. 2.1.1.3 Metode Inkuiri ...................................................................................................... 11 2.1.1.4. Kemampuan Berpikir Kritis .............................................................................. 12. 2.1.1.5. Kemampuan Evaluasi ....................................................................................... 13. 2.1.1.6. Kemampuan Menarik Kesimpulan ................................................................... 14. 2.1.1.7. IPA .................................................................................................................... 14. 2.2 Penelitian terdahulu yang Relevan............................................................................... 15. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri .......................................................................... 15 2.2.2 Penelitian tentang Berpikir Kritis ........................................................................... 17 2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................................................................... 20 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 21 3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................................ 21 3.2 Setting Penelitian ......................................................................................................... 22 3.2.1 Lokasi Penelitian .................................................................................................... 22 3.2.2 Waktu Penelitian..................................................................................................... 22 3.3 Populasi dan Sampel .................................................................................................... 23 3.3.1 Populasi .................................................................................................................. 23 3.3.2 Sampel .................................................................................................................... 23 3.4 Variabel Penelitian ...................................................................................................... 24 3.4.1 Variabel Independen ................................................................................................ 24 3.4.2 Variabel Dependen................................................................................................... 24 3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 25 3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................................... 26 3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................................................ 27 3.7.1 Uji Validitas ............................................................................................................. 27 3.7.1.1 Validitas Muka ...................................................................................................... 27 3.7.1.2 Validitas Isi ........................................................................................................... 28 3.7.1.3 Validitas Konstruk ................................................................................................ 28 3.7.2 Uji Reliabilitas ......................................................................................................... 30 3.8.1 Uji Pengaruh Perlakuan ........................................................................................... 31 3.8.1.1 Uji Asumsi ............................................................................................................ 31 3.8.1.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ......................................................................... 32 3.8.1.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan .................................................................... 33 3.8.1.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan .............................................................................. 34 3.8.2 Analisis Lebih Lanjut ............................................................................................... 36 3.8.2.1 Uji Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest ......................................... 36 3.8.2.2 Uji Besar Efek Peningkatan Rerata Prestest ke Posttest ....................................... 37 3.8.2.3 Uji Korelasi Rerata Pretest dan Posttest............................................................... 38 3.9 Ancaman Validitas Internal ........................................................................................ 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 45 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................................... 45 4.1.1 Hasil Implementasi .................................................................................................. 45. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.1.1.1 Deskripsi Sampel Penelitian ................................................................................. 45 4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran .................................................................. 46 4.1.2 Deskripsi Sebaran Data ............................................................................................ 53 4.1.2.1 Kemampuan Evaluasi ........................................................................................... 53 4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian I ......................................................................................... 56 4.1.3.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ......................................................................... 56 4.1.3.2 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan .................................................................... 58 4.1.3.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan .............................................................................. 61 4.1.3.4 Analisis Lebih Lanjut ............................................................................................ 62 4.1.4 Uji Hipotesis Penelitian II ........................................................................................ 68 4.1.4.1. Uji Perbedaan Kemampuan Awal ..................................................................... 69. 4.1.4.2. Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan ................................................................ 70. 4.1.4.3. Uji Besar Pengaruh Perlakuan .......................................................................... 73. 4.1.4.4. Analisis Lebih Lanjut ........................................................................................ 74. 4.2 Pembahasan ................................................................................................................. 81 4.2.1 Analisis Pengaruh Kemampuan Evaluasi ................................................................ 84 4.2.2 Analisis Pengaruh Kemampuan Menarik Kesimpulan ............................................ 87 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 94 5.1Kesimpulan .................................................................................................................. 94 5.2 Keterbatasan Penelitian................................................................................................ 94 5.3 Saran ............................................................................................................................ 95 DAFTAR REFERENSI.................................................................................................. 96 LAMPIRAN................................................................................................................... 101 CURRICULUM VITAE................................................................................................. 210. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 literatur map Tabel 3.1 jadwal pelaksanaan kegiatan ............................................................................ Tabel 3.2 instrumen soal pretest dan posttest .................................................................. Tabel 3.3 matriks pengembangan instrumen ................................................................... Tabel 3.4 validitas muka .................................................................................................. Tabel 3.5 validitas isi ....................................................................................................... Tabel 3.6 uji validitas soal ............................................................................................... Tabel 3.7 uji reliabilitas soal ............................................................................................ Tabel 3.8 kriteria uji pengaruh perlakuan ........................................................................ Tabel 3.9 kriteria uji pengaruh perlakuan lebih lanjut ..................................................... Tabel 4.1 sebaran data kelompok kontrol kemampuan evaluasi ...................................... Tabel 4.2 sebaran data kelompok eksperimen kemampuan evaluasi ............................... Tabel 4.3 sebaran data kelompok kontrol kemampuan menarik kesimpulan .................. Tabel 4.4 sebaran data kelompok eksperimen kemampuan menarik kesimpulan ........... Tabel 4.5 uji normalitas kemampuan evaluasi ................................................................. Tabel 4.6 uji homogenitas varian ..................................................................................... Tabel 4.7 uji perbedaan kemampuan awal ....................................................................... Tabel 4.8 uji normalitas distribusi data selisih pretest dan posttest ................................ Tabel 4.9 uji homogenitas varian selisih pretest ke posttest ............................................ Tabel 4.10 uji signifikansi pengaruh perlakuan ............................................................... Tabel 4.11 hasil effect size kemampuan evaluasi ............................................................. Tabel 4.12 uji normalitas item skor dan rerata pretest-posttest ....................................... Tabel 4.13 uji persentase peningkatan dan uji signifikansi kelompok kontrol ................ Tabel 4.14 uji persentase peningkatan dan uji signifikansi kelompok eksperimen ......... Tabel 4.15 uji besar pengaruh peningkatan rerata pretest ke posttest.............................. Tabel 4.16 uji korelasi rerata pretest dan posttest kemampuan evaluasi ......................... Tabel 4.17 uji normalitas kemampuan menarik kesimpulan .......................................... Tabel 4.18 uji homogenitas varian ................................................................................... Tabel 4.19 uji perbedaan kemampuan awal ..................................................................... Tabel 4.20 uji normalitas distribusi data selisih pretest-posttest .................................... Tabel 4.21 uji homogenitas varian selisih pretest-posttest ............................................. Tabel 4.22 uji signifikansi pengaruh perlakuan .............................................................. Tabel 4.23 hasil effect size kemampuan menarik kesimpulan ........................................ Tabel 4.24 uji normalitas item skor dan rerata pretest-posttest ...................................... Tabel 4.25 uji persentase peningkatan dan uji signifikansi kelompok kontrol ............... Tabel 4.26 uji persentase peningkatan dan uji signifikansi kelompok eksperimen ......... Tabel 4.27 uji besar pengaruh perlakuan peningkatan rerata pretest ke posttest ............ Tabel 4.28 uji korelasi rerata pretest dan posttest kemampuan menarik kesimpulan ...... Tabel 4.29 Ancaman Validitas Internal ........................................................................... 18 23 25 26 27 28 29 30 35 35 53 54 54 55 57 57 58 59 59 60 61 62 63 63 67 68 69 70 70 71 72 72 74 75 75 76 80 91. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Prinsip pembelajaran abad ke-21 ................................................................ 13 Gambar 3.1 desain penelitian 21 ...................................................................................... 21 Gambar 3.2 rumus Campbell dan Stanley ...................................................................... 22 Gambar 3.3 variabel independen dan variable dependen ................................................ 24 Gambar 3.4 rumus korelasi pearson data normal ............................................................. 35 Gambar 3.5 rumus korelasi pearson data tidak normal ................................................... 35 Gambar 3.6 koefisien determinasi .................................................................................. 36 Gambar 3.7 uji Persentase peningkatan .......................................................................... 36 Gambar 3.8 gain score .................................................................................................... 37 Gambar 3.9 besar efek peningkatan data normal ............................................................ 37 Gambar 3.10 besar efek peningkatan data tidak normal ................................................. 38 Gambar 3.11 koefisien determinasi ................................................................................. 38 Gambar 4.1 peningkatan skor pretest ke posttest ............................................................. 60 Gambar 4.2 grafik perbedaan selisih pretest-posttest evaluasi ........................................ 61 Gambar 4.3 peningkatan rerata item soal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ....................................................................................................................... 64 Gambar 4.4 grafik peningkatan rerata pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ..................................................................................................................... 65 Gambar 4.5 gain score kemampuan evaluasi ................................................................. 66 Gambar 4.6 peningkatan skor pretest ke posttest kemampuan menarik kesimpulan ...................................................................................................................... 73 Gambar 4.7 grafik perbedaan selisih pretest ke posttest menarik kesimpulan ...................................................................................................................... 73 Gambar 4.8 grafik peningkatan rerata item soal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ...................................................................................................................... 77 Gambar 4.9 grafik peningkatan rerata pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ...................................................................................................................... 77 Gambar 4.10 gain score kemampuan menarik kesimpulan ............................................ 78. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 103 Lampiran 1.2 Surat Ijin Validitas Soal ........................................................................... 104 Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Eksperimen .............................................................. 105 Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Kontrol ..................................................................... 109 Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen ................. 112 Lampiran 3.1 Lembar Kerja Peserta Didik .................................................................... 120 Lampiran 3.2 Soal Uraian ............................................................................................. 144 Lampiran 3.3 Kunci Jawaban ........................................................................................ .148 Lampiran 3.4 Rubrik Penilaian ..................................................................................... 150 Lampiran 3.5 Hasil Rekap Expert Judgment ................................................................ 157 Lampiran 3.6 Tabulasi Data Validitas dan Reliabilitas ................................................ 179 Lampiran 3.7 Analisis SPSS Uji Validitas .................................................................... 178 Lampiran 3.8 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas ...................................................... 179 Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Kemampuan Evaluasi Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen ................................................................................................................... 182 Lampiran 4.2 Tabulasi Nilai Kemampuan Menarik Kesimpulan Kelompok Kontrol Dan Kelompok Eksperimen .................................................................................................. 183 Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Normalitas Distribusi Data ............................................ 184 Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Homogenitas Varian Kemampuan Awal........................ 185 Lampiran 4.5 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal ........................................ 186 Lampiran 4.6 Hasil SPSS Uji Homogenitas Varian Selisih Pretest ke Posttest ............ 187 Lampiran 4.7 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan ............................................. 188 Lampiran 4.8 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan ..................................... 189 Lampiran 4.9 Perhitungan Persentase Peningkatan ...................................................... 190 Lampiran 4.10 Hasil Uji Korelasi Antara Rerata Pretest ke Posttest ........................... 200 Lampiran 4.11 Sampel Hasil Pretest dan Posttest ......................................................... 201 Lampiran 4.12 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ......................................... 209 Lampiran 4.13 Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran ........................................................ 210 Lampiran Curriculum Vitae .......................................................................................... 211. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berpikir kritis tidak berarti menjatuhkan atau mencari kesalahan orang lain, tapi mendukung dan membangun (Sihotang, 2019: 34). Hasil asesmen PISA di Indonesia mendapat sorotan publik, pemerintah dianggap belum berhasil menyelenggarakan sistem pendidikan nasional (OECD, 2016). Kemampuan berpikir kritis di Indonesia perlu adanya perhatian khusus terutama dalam metode pembelajaran yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh metode inkuiri pada kemampuan evaluasi dan menarik kesimpulan. Berpikir kritis merupakan pemikiran yang bersifat selalu ingin tahu terhadap informasi yang ada untuk mencapai suatu pemahaman yang mendalam (Facione, 1990). Berpikir kritis terkait dengan penggunaan keterampilan kognitif atau strategi yang meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh dampak yang diinginkan (Halpern dalam Sani, 2019: 14). Manfaat berpikir kritis untuk siswa sekolah dasar yaitu 1) mampu memahami hubungan logis antara ide-ide, 2) mampu merumuskan ide secara ringkas dan tepat, 3) mampu mengidentifikasi, membangun, dan mengevaluasi argumen, 4) mampu mengevaluasi keputusan, 5) mampu mengevaluasi bukti dan mampu hipotesis, 6) mampu mendeteksi kesalahan umum dalam penalaran, 7) mampu menganalisis lebih jauh, 8) mampu mengidentifikasi relevan dan pentingnya ide, 9) mampu menilai keyakinan dan nilai-nilai yang dioegang seseorang, 10) mampu mengevaluasi kemampuan berpikir seseorang (Lau dalam Azizah, Sulianto, & Cintang, 2018: 62). Masyarakat pada abad 21 menyadari pentingnya mempersiapkan generasi yang kreatif, luwes, mampu berpikir kritis, dapat mengambil keputusan dengan tepat, serta terampil memecahkan masalah (Sani, 2019: 52). Keterampilan berpikir kritis juga sangat penting pada abad 21, yakni pada era informasi dan teknologi dimana berbagai informasi harus dapat disaring secara cerdas dan kritis (Sani, 2019: 53). Selain keterampilan dasar membaca, menulis, berhitung, dibutuhkan pula kompetensi kolaborasi seperti kreativitas dan pemecahan masalah, dan kualitas karakter, keingintahuan dan inisiatif (World Economic Forum, 2015: 2).. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Komunikasi dan kolaborasi menjadi sangat penting untuk menyampaikan informasi atau mengatasi masalah. Kompetensi seperti ini menjadi penting di abad ke-21 yang di mana mengevaluasi dan menyampaikan pengetahuan secara kritis menjadi hal yang normal (World Economic Forum, 2015:3). Tuntutan yang serba baru meminta berbagai terobosan dalam berpikir, dan penyusunan konsep (Wijaya, Sudjimat, & Nyoyo, 2016: 263). Tantangan yang baru menuntut proses terobosan pemikiran yang bermutu dan dapat bersaing dengan hasil karya dalam dunia yang serba terbuka (Tilaar dalam Wijaya, Sudjimat, & Nyoyo, 2016: 263). Abad ke-21 juga dikenal dengan masa depan pengetahuan, dalam era ini semua alternatif upaya pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai konteks menjadi lebih berbasis pengetahuan (Mukhadis, 2013: 115). Berpikir kritis memiliki enam tahap tujuan tertentu yang menghasilkan interpretasi, analisi, evaluasi, kesimpulan, eksplanasi, dan regulasi diri. Karena itu, berpikir kritis merupakan alat penelitian yang sangat mendasar (Facione, 1990). Penelitian ini berfokus pada dua tahap yaitu evaluasi dan menarik kesimpulan. Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk menilai kredibilitas dari suatu pernyataan atau menilai suatu kesimpulan berdasarkan hubungan antara informasi dan konsep, dengan pertanyaan yang ada dalam suatu masalah. Menarik kesimpulan adalah kemampuan seseorang dalam membuat keputusan dengan mempertimbangkan informasi yang relevan (Facione, 2013). Melihat kemampuan untuk menilai perihal yang dapat dipercaya berdasarkan informasi menjadikan siswa menilai sah tidaknya pernyataan-pernyataan yang didapatkannya. Kemampuan menarik kesimpulan juga berpengaruh, dengan menguji bukti-bukti yang didapatkan siswa dapat melihat informasi tambahan. Dengan demikian siswa mampu menarik kesimpulan, membuat eksperimen dan menerapkan teknik yang relevan untuk menguji benar tidaknya suatu hipotesis. Proses berpikir kritis diperlukan dalam menyelesaikan suatu permasalahan (problem solving) dan membuat keputusan (Halpern dalam Sani, 2019: 14). Kemampuan evaluasi dan menarik kesimpulan menjadi sangat penting dalam dunia pendidikan. PISA (The Programme for International Student Assessment) adalah sebuah program yang diinisiasi oleh negara-negara yang tergabung dalam OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) untuk membantu. 2.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. negara-negara dalam mempersiapkan sumber daya manusia agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan yang diharapkan dalam pasar international (Pratiwi, 2019: 52). Asesmen PISA terdiri atas tes literasi dasar dalam bidang membaca, matematika, dan sains tanpa melihat pada kurikulum nasional. Setiap tiga tahun PISA mengeluarkan hasil asesmennya. Jika hasilnya baik dan negara tersebut mampu berada di level atas dalam indeks capaian maka dianggap sebagai negara yang memiliki standar pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar internasional (Pratiwi, 2019: 52). Pada tahun 2015 capaian Indonesia hanya berada pada peringkat 64 dari 69 negara partisipan. Hasil asesmen PISA di Indonesia selalu mendapat sorotan publik, pemerintah dianggap belum berhasil menyelenggarakan sistem pendidikan nasional (OECD, 2016). Menurut Piaget proses adaptasi mempunyai dua bentuk yaitu asimilasi dan akomodasi (Piaget dalam Mudlofir & Rusydiyah, 2016: 9). Asimilasi merupakan menerima informasi atau pengalaman baru. Informasi tersebut akan dimodifikasi dengan struktur kognitif yang dimiliki. Adaptasi merupakan proses kognitif yang harus disesuaikan dengan informasi yang diterima (Piaget dalam Mudlofir & Rusydiyah, 2016: 9). Metode inkuiri adalah metode pembelajaran siswa yang mendorong untuk lebih aktif dalam proses penemuan, penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dan memecahkan masalah (Yulianto, 2000). Pada metode inkuiri terdapat beberapa langkah yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eskperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan melakukan evaluasi. Jadi, metode inkuiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat dilaksanakan secara individu atau kelompok kecil. Belajar lebih diarahkan pada experimental learning, yaitu adaptasi manusia berdasarkan pengalaman konkret di kelas (Mudlofir & Rusydiyah, 2016: 12). Menurut Vygotsky, scaffolding berarti upaya guru membimbing peserta didik dalam mencapai keberhasilan (Mudlofir & Rusydiyah, 2016: 15) Perbedaan scientific (pendekatan ilmiah) dengan metode inkuiri adalah dalam pembelajaran pendekatan ilmiah tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen,. 3.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya. Guru membimbing dan meminta siswa untuk membuktikan kembali kebenaran generalisasinya (Joyce & Weil, 2000). Reformasi pembelajaran juga sudah dilakukan di dunia, pergeseran ini mencangkup integrasi komponen inkuiri ilmiah di Amerika (National Academy of Science dalam Sani, 2019: 45). Menurut (Zoller dalam Sani, 2019: 45) belajar sains dengan integrasi berpikir kritis, konteks personal, sosial, dan lingkungan. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Nurhidayati, 2015). Maka dalam hal ini penggunaan materi pembelajaran IPA akan sangat cocok diterapkan dengan metode inkuiri khususnya metode inkuiri terbimbing. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa (Hamdani, 2011). Metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan dari pada proses pengajaran atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah (Suryosubroto, 2009). Dalam metode inkuiri yang paling penting yaitu siswa menyusun rumusan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan. Penelitian terdahulu yang relevan tentang metode inkuiri yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurhani, Paulin, dan Tureni (2013) di SDN 3 Siwalempu metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA. Penelitian kedua dilakukan oleh Samosir dan Novita (2014) metode inkuiri meningkatkan hasil belajar pada materi kubus dan balok pada kelas VIII SMP N 2 Tanjung Morawa. Penelitian ketiga dilakukan oleh Daniati (2011) metode inkuiri mampu meningkatkan pembelajaran geografi siswa kelas XI IPS di MAN 2 Probolinggo yang sebelumnya menggunakan metode ceramah. Penelitian terdahulu yang relevan tentang berpikir kritis yaitu penelitian yang dilakukan oleh Puspadewi, Putra, dan Suara (2013) meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas V SD N 2 Blahbatuh dengan penerapan pendekatan kooperatif tipe STAD. Penelitian kedua dilakukan oleh Agustina dan Kamid (2017) meningkatkan. 4.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kemampuan berpikir kritis dengan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada kelas VII SMP N 8 Jambi untuk bentuk-bentuk Aljabar. Penelitian ketiga yaitu Anugrah, Tuah, dan Ginting (2016) meningkatkan berpikir kritis pada pembelajaran Biologi menggunakan model kontekstual di kelas IX IPA 1 SMA N 1 Panyambungan Utara. Dari keenam jurnal di atas yang membedakan penelitian terdahulu dan yang akan penulis lakukan adalah objek yang diteliti penulis yaitu siswa SD dan berfokus pada kemampuan berpikir kritis evaluasi dan menarik kesimpulan. Penelitian terdahulu lebih banyak ke siswa SD kelas 4, SMP, dan SMA. Untuk mata pelajaran dan materi yang akan diteliti oleh penulis adalah IPA SD. Sedangkan penelitian terdahulu ke mata pelajaran IPA Biologi, Aljabar, PKn, dan Matematika. Penelitian ini dibatasi dengan jumlah siswa sebanyak 57 orang yang dimana kelompok eksperimen sebanyak 28 siswa dan kelompok kontrol sebanyak 29 siswa. Penelitian ini juga dibatasi pada pembelajaran IPA untuk Kompetensi Dasar (KD) 3.5 mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan quasi – experimental design tipe pretest-posttest non equivalent group design. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta? 1.2.2 Apakah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menarik kesimpulan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta?. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Mengetahui pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan evaluasi siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.. 1.3.2 Mengetahui pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan menarik kesimpulan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.. 5.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.4. Manfaat Penelitian. 1.4.1. Bagi Siswa. 1.4.1.2 Siswa mampu menerapkan kemampuan proses evaluasi pada pembelajaran. 1.4.1.3 Siswa mampu menerapkan kemampuan menarik kesimpulan pada pembelajaran 1.4.2 Bagi Guru 1.4.2.1 Guru memperoleh pengalaman baru dalam menerapkan metode inkuiri pada kemampuan evaluasi 1.4.2.2 Guru memperoleh pengalaman baru dalam menerapkan metode inkuiri pada kemampuan menarik kesimpulan 1.4.3. Bagi Sekolah. 1.4.3.1 Pihak sekolah menambah wawasan dan mengetahui bahwa penerapan metode inkuiri dapat berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi siswa, sehingga dapat menjadi bahan referensi bagi sekolah dan guru untuk meningkatkan mutu sekolah. 1.4.3.2 Pihak sekolah menambah wawasan dan mengetahui bahwa penerapan metode inkuiri dapat berpengaruh terhadap kemampuan menarik kesimpulan siswa, sehingga dapat menjadi bahan refensi bagi sekolah dan guru untuk meningkatkan mutu sekolah. 1.5. Bagi Dunia Pendidikan. 1.5.1. Memberikan inspirasi bahan referensi bagi guru-guru khususnya mengenai metode. inkuiri. untuk. meningkatkan. kemampuan. evaluasi. pada. pembelajaran. 1.5.2. Memberikan inspirasi bahan referensi bagi guru-guru khususnya mengenai metode inkuiri untuk meningkatkan kemampuan menarik kesimpulan pada pembelajaran.. 6.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.6 Definisi Operasional 1.6.1. Metode Inkuiri adalah pembelajaran yang berupa menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih. banyak. belajar. sendiri,. mengembangkan. kreativitas. dalam. memecahkan masalah dengan enam langkah yaitu orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan. 1.6.2. Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan keputusan apa yang harus dipercayai dan dilakukan.. 1.6.3. Kemampuan evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk menilai kredibilitas dari suatu pernyataan atau representation lain dari pendapat seseorang atau menilai suatu kesimpulan berdasarkan hubungan antara informasi dan konsep, dengan pertanyaan yang ada dalam suatu masalah. 1.6.4. Kemampuan menarik kesimpulan adalah mengidentifiksi kesimpulan yang masuk akal, dengan merumuskan dugaan dan hipotesis, mempertimbangkan informasi dan memikirkan konsekuensi yang timbul dari data, pernyataan, bukti, prinsip, penelitian, kepercayaan, pernyataan, dan konsep.. 7.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori-teori yang Mendukung Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan. Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan perubahan yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia untuk memahami, mengolah informasi, memecahkan masalah dan mengetahui sesuatu. 2.1.1.1 Teori perkembangan kognitif Jean Piaget lahir pada tanggal 9 Agustus 1898 di Neuchatel, Swiss dan wafat pada tanggal 16 September 1980 di Genewa (Suparno, 2006 : 11). Masa muda Piaget tertarik dengan alam, terutama tentang burung-burung, ikan dan binatang di alam bebas. Ia sangat tertarik dengan mata pelajaran biologi hingga usia 10 tahun Piaget mampu menerbitkan karangannya tentang burung pipit albino dalam majalah. Perkembangan pemikiran Piaget dipengaruhi oleh Samuel Cornut seorang ahli di Swiss (Suparno, 2006 :11). Perkembangan kognitif menurut Jean Piaget cara berpikir anak bukan kurang jelas dibandingkan orang dewasa, hal ini karena anak kalah pengetahuan dan berbeda secara kualitatif. Tahap-tahap perkembangan intelektual individu serta perubahan umur mempengaruhi individu mengamati pengetahuan (King, 2015). Cara anak mempelajari ciri-ciri, fungsi, dan objek seperti mainan, perabot, dan makanan. Cara anak mengelompokan objek sosial seperti diri sendiri, orang tua, dan teman (Mukhlisah, 2015). Piaget menjelaskan struktur kognitif bagaimana anak mengembangkan konsep di sekitar mereka (Friedman & Schutack, 2006). Perkembangan. kognitif. Piaget. menjelaskan. anak. beradaptasi. dan. menginterpretasikan dengan objek dan kejadian disekitarnya. Selain itu, pada teori Piaget memberikan banyak konsep utama dalam psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap konsep kecerdasan. Pada hal ini membahas tentang skemata yaitu pola mental yang menuntun perilaku bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan perkembangan informasi (Mukhlisah, 2015). Perkembangan kognitif terjadi tiga proses, yaitu organisasi,. 8.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. adaptif, dan ekuilibrasi. Organisasi yang digunakan Piaget adalah sistem pengetahuan atau cara berpikir yang disertai dengan pencitraan realitas yang akurat. Adaptif atau adaptasi adalah cara anak untuk menyesuaikan skema tanggapan. Pada hal ini memiliki dua langkah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi yang digunakan merujuk pada pengalaman baru dan skema yang sudah ada. Akomodasi yang digunakan merujuk pada mengubah skema yang ada agar sesuai dengan situasi baru. Ekuilibrasi adalah proses memulihkan keseimbangan sekarang dan pengalaman baru agar individu mampu mempertahankan keseimbangan dan menyesuaikan diri pada lingkunganya (Slavin, 2011). Tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu Tahap Sensori Motorik (usia 0–2 tahun) Pada tahap ini, bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensor (seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan-tindakan fisik. Pada tahap pra-opersional (usia 2–7 tahun) anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambargambar atau simbol. Tahap operasional konkret (usia 7–11 tahun) dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan yang logis. Anak sudah mengembangkan operasi logis. Pada tahap terakhir mengenai tahap opersional formal (usia 11–15 tahun) diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia (Mukhlisah, 2015: 126). Anak-anak SD berada pada rentang usia 7-11 tahun, maka mereka masuk dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini kemampuan mengklarifikasi sudah ada hanya belum mampu memecahkan problem abstrak. Lalu anak bisa mengoordinasikan karakteristik bukan hanya fokus pada satu kualitas objek. 2.1.1.2 Teori Pembelajaran Sosial Vygotsky Lev Semyonovich Vygotsky adalah seorang psikolog yang berkebangsaan Rusia, dia sejaman dengan Piaget tapi dia meninggal pada tahun 1934. Vygostky lahir pada tanggal 5 November 1896 dan wafat pada tanggal 11 Juni 1934 (Slavin, 1986). Teori Vygotsky sekarang sangat kuat dalam pengembangan psikologi dan banyak kritik yang dilontarkan terhadap teori Piaget (Slavin, 1986). Pusat perhatian dari Vygotsky adalah sosial, budaya, dan sejarah di mana anak menjadi bagiannya. Pada peran aktif dan individu dalam interaksinya dengan. 9.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. lingkungan. Anak-anak belajar melalui interaksi sosial. Mereka memperoleh keterampilan kognitif sebagai bagian dari cara mereka berinteraksi dengan lingkungannya. Berbagai aktivitas antara orang dewasa dan anak-anak akan membantu anak-anak untuk menginternalisasikan cara berpikir masyarakat dan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Zona perkembangan proksimal (Zone of Proximal Development - ZPD) ini memiliki tugas yang terlalu sulit saat siswa melakukan kegiatannya seorang diri. Seharusnya dapat dipelajari dengan bimbingan dan bantuan dari orang dewasa atau teman sebayanya. Batas bawah dari ZPD ini yaitu keahlian yang dimiliki siswa yang bekerja secara mandiri. Batas atas dari ZPD adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat diterima oleh siswa dengan bantuan seorang instruktur. ZPD juga menitik beratkan pada interaksi sosial yang dapat memudahkan perkembangan siswa (Santrock, 2009: 62). Vygotsky mengungkapkan perlu adanya scaffolding yaitu dukungan sementara yang diberikan orang tua, guru, atau lainnya yang diberikan kepada anak dalam melakukan tugasnya sampai anak mampu melakukannya sendiri. Anak secara aktif membangun pengetahuan dan keterampilan baru dengan bantuan orang lain (Sumanto, 2014). Scaffolding merupakan salah satu teknik yang melibatkan perubahan tingkat dukungan untuk belajar (Santrock, 2009: 62). Perpindahan anak dari pengaruh eksternal menuju pemikiran internal terbagi menjadi empat tahapan, yang masing-masing ditandai dengan hubungan yang bersifat dialektis diwarnai oleh hubungan memberi dan menerima antara kualitas kegiatan dan kualitas pemikiran anak. Ada empat ide pokok yang menjadi dasar teori Vygotsky. Pertama anak membangun pengetahuan mereka sendiri. Anak adalah aktif dalam perkembangan mereka masing-masing bukan hanya membentuk keinginan masing-masing tapi juga membentuk jenis, tipe, dan keadaan mereka. Kedua perkembangan tidak bisa dipisahkan dari konteks sosialnya. Proses perkembangan bersandar pada pematangan dan efek lingkungan. Ketiga pembelajaran bisa mengarah pada perkembangan. Hal ini efek pembelajaran yang menumpuk. Keempat bahasa memainkan peran sentral dalam perkembangan mental. Bahasa adalah sarana kultural yang memungkinkan pikiran anak untuk tumbuh dan bertambah luas (Vygotsky, 1978: 55).. 10.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.1.3 Metode Inkuiri Metode inkuiri melatih siswa untuk menjelaskan fenomena yang tidak biasa. Pembelajaran ini juga didesain sedemikian rupa supaya siswa langsung melakukan proses ilmiah (Joyce & Weil, 2009). Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah untuk memberikan cara untuk membangun kemampuan berpikir intelektual terkait dengan proses berpikir reflektif (Syam, 2007). Metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan (Umami, Pasaribu, & Rede, 2013). Pembelajaran inkuiri memiliki sintaks atau langkah-langkah dalam proses pelaksanaannya, adapun langkah-langkah tersebut sebagai berikut: 1) orientasi 2) merumuskan masalah 3) mengajukan hipotesis 4) mengumpulkan data 5) menguji hipotesis/menganalisis data 6) merumuskan kesimpulan (Sanjaya, 2008: 201). Pada tahap orientasi digunakan untuk membina suasana atau pembelajaran yang responsif. Guru memiliki peran untuk mengkondisikan siswa supaya siap melaksanakan proses pembelajaran. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu permasalahan yang menantang untuk berpikir memecahkan masalah. Mengajukan hipotesis merupakan jawaban sementara dari sesuatu yang dikaji. Hipotesis perlu diuji kebenarannya, potensi berpikir itu mulai dari siswa menebak atau menduga-duga dari suatu permasalahan. Siswa mampu membuktikan tebakannya, maka akan sampai pada posisi dimana bisa mendorong individu untuk berpikir lebih lanjut. Mengumpulkan data dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan siswa. Proses penting dalam hal ini ketekunan dan kemampuan potensi berpikir. Menguji hipotesis yaitu proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh. Merumuskan kesimpulan merupakan proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh sesuai hasil menguji hipotesis (Sanjaya, 2006: 199). Manfaat menggunakan metode inkuiri adalah strategi pembelajaran yang menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, siswa belajar sesuai dengan gaya belajar mereka, dan proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman (Sanjaya, 2008: 67). Pada model inkuiri terbimbing guru menyediakan bimbingan dan petunjuk bagi siswa. Peran guru lebih. 11.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dominan. dari. pada. siswa.. Guru. memberikan. rumusan. masalah. dan. menyerahkannya kepada siswa. Guru tidak langsung melepas segala kegiatan yang dilakukan siswa (Hartono, 2013: 72). 2.1.1.4 Kemampuan Berpikir Kritis Pemikiran kritis dapat memberikan jalan untuk memisahkan keterampilan dari apa yang mengelilinginya. Dari prespektif pengajaran dan pembelajaran, penjelasan memegang tempat khusus sebagai salah satu dari enam keterampilan berpikir kritis inti, sebagaimana didefinisikan oleh studi Delphi pada pemikiran kritis (Facione, 1990). Berpikir kritis memiliki 6 tahap tujuan tertentu yang menghasilkan interpretasi, analisi, evaluasi, kesimpulan, eksplanasi, dan regulasi diri. Karena itu, berpikir kritis merupakan alat penelitian yang sangat mendasar (Facione, 1990). Pada abad 21 ini keterampilan berpikir kritis menjadi hal yang sangat penting dibutuhkan. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah mendidik generasi muda di abad ke-21 tidak bisa hanya dilakukan melalui pendekatan saja (Zubaidah, 2016: 2). Prinsip pembelajaran abad ke-21 menjadi empat hal yaitu 1) Instruction should be student-centered dimana menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa. siswa sebagai subyek pembelajaran yang secara aktif mengembangkan minat dan potensinya. Guru berperan sebagai fasilitator yang berupaya membantu mengaitkan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa dengan informasi baru yang akan dipelajarinya. 2) Education should be collaborative siswa harus bisa berkolaborasi dengan orang lain yang berbeda latar budaya dan nilai-nilai yang dianutnya. Siswa didorong untuk bisa kolaborasi dengan teman-teman di kelasnya dalam menggali informasi dan membangun makna secara tepat. Sekolah juga dapat bekerja sama dengan guru di berbagai belahan dunia untuk saling berbagi informasi dan pengalaman. 3) Learning should have context materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehhidupan sehari-hari siswa. guru perlu mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa terhubung dengan dunia nyata. 4) schools should be integrated with society sekolah dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya dalam upaya mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab (Nichols dalam Zubaidah, 2016: 14 – 15).. 12.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.1 Prinsip Pembelajaran Abad Ke-21. Kemampuan. berpikir. kritis. dengan. menganalisis. fakta,. menggeneralisasikan, mengorganisasikan pemikiran, mempertahankan opini, membuat. perbandingan,. menarik. kesimpulan,. menguji. argument,. dan. menyelesaikan masalah (Chance, 1986). Selain itu berpikir kritis juga merupakan proses sadar dan sengaja yang digunakan untuk menginerpretasi dan mengevaluasi informasi melalui kemampuan dan sikap reflektif yang mengarahkan pada keyakinan dan tindakan bijaksana (Mertes, 1991). Berpikir kritis merupakan pemikiran yang bersifat selalu ingin tahu terhadap informasi yang ada untuk mencapai suatu pemahaman yang mendalam (Facione,1990). Berdasarkan definisi berpikir kritis maka dapat bahwa seorang siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis dengan ciri-ciri : mencari makna, menganalisis fakta, menggeneralisasi, dan mengevaluasi argumen. 2.1.1.5 Kemampuan Evaluasi Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk menilai kredibilitas dari suatu pernyataan atau representation lain dari pendapat seseorang atau menilai suatu kesimpulan berdasarkan hubungan antara informasi dan konsep, dengan pertanyaan yang ada dalam suatu masalah (Facione, 2013). Dalam hal ini evaluasi menjadi sangat penting. Melihat kemampuan untuk menilai perihal yang dapat dipercaya berdasarkan informasi menjadikan siswa menilai sah tidaknya pernyataanpernyataan yang didapatkannya. Selain itu menilai sah tidaknya argumen-argumen yang mereka temukan dalam pembelajaran.. 13.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pembelajaran HOT (Higher Order Thinking) siswa dapat membedakan ide atau gagasan secara jelas, berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah, mampu mengkonstruksi penjelasan, mampu berhipotesis dan memahami hal-hal kompleks menjadi lebih jelas (Newman & Wehlage, 2011). Pada tahap berpikir kritis menurut Facione kemampuan evaluasi sudah termasuk dalam High Order Thinking. Begitu juga dengan tahap berpikir kritis menurut Taksonomi Bloom, yang termasuk dalam HOT menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Mengevaluasi pada taksonomi Bloom termasuk dalam memeriksa dan mengkritik. 2.1.1.6 Kemampuan Menarik Kesimpulan Menarik kesimpulan adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang dibutuhkan dalam membuat kesimpulan yang rasional, dengan mempertimbangkan informasi yang relevan dengan suatu masalah dan konsekuensinya berdasarkan data yang ada (Facione, 2013). Kemampuan menarik kesimpulan juga berpengaruh, dengan menguji bukti-bukti yang didapatkan siswa dapat melihat informasi tambahan. Menerka alternatif-alternatif juga diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan. Dengan demikian siswa mampu menarik kesimpulan membuat eksperimen dan menerapkan teknik yang relevan untuk menguji benar tidaknya suatu hipotesis. Pada pembelajaran HOT (Higher Order Thinking) siswa dapat membedakan ide atau gagasan secara jelas, berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah, mampu mengkonstruksi penjelasan, mampu berhipotesis dan memahami hal-hal kompleks menjadi lebih jelas (Newman & Wehlage, 2011). Pada tahap berpikir kritis menurut Facione kemampuan menarik kesimpulan sudah termasuk dalam High Order Thinking. Begitu juga dengan tahap berpikir kritis menurut Taksonomi Bloom, yang termasuk dalam HOT menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Menganalisis juga termasuk dalam menemukan makna tersirat, oleh karena itu menarik kesimpulan juga disebut dalam bagian HOT. 2.1.1.7 IPA Mata pelajaran IPA pada hakekatnya merupakan suatu produk dan proses. Produk IPA meliputi fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum. Sedangkan proses IPA. meliputi. cara-cara. memperoleh,. mengembangkan. dan. menerapkan. pengetahuan yang mencakup cara kerja, cara berpikir cara memecahkan masalah,. 14.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dan cara bersikap. Oleh karena itu, IPA dirumuskan secara sistematis, terutama didasarkan atas pengamatan eksperimen (Djafar, Jamhari, & Sakung, 2013). IPA merupakan ilmu yang membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasari oleh fakta yang empiral pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. IPA adalah ilmu pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Dengan kata lain, metode ilmiah merupakan ciri khusus yang menjadi identitas IPA. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk IPA adalah fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukumhukum, dan teori-teori (Nurhani, 2011: 90). Penelitian ini menggunakan materi tentang mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan seharihari, menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi.. 2.2. Penelitian terdahulu yang Relevan. 2.2.1. Penelitian tentang Metode Inkuiri Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang. menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2006: 45). Inkuiri adalah suatu cara penyampaian pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentatif (ilmiah) dengan menggunakan langkah – langkah tertentu menuju kesimpulan (Riyanti, 2016: 52). Inkuiri adalah strategi merangsang, mengajarkan, dan mengajak siswa untuk berpikir kritis, analisis, dan sistematis dalam rangka menemukan jawaban secara mandiri dari berbagai masalah yang diutarakan (Hartono, 2013: 62). Pada penelitian terdahulu tentang metode inkuiri yang dilakukan oleh Nurhani, Paluin, & Tureni (2013) yang melakukan penelitian di kelas IV SDN 3 Siwalempu dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SDN 3 Siwalempu dengan penerapan pendekatan Inkuiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada. 15.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 56,75% dan daya serap klasikal 69,18%. Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 89,18% dan daya serap klasikal 92,97%. Kemampuan siswa dalam menjawab soal dimana pada setiap siklusnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni pada tes awal tingkat pemahaman siswa hanya mencapai 0,58 dengan kualifikasi Sangat Kurang (SK), pada tindakan siklus I tingkat pemahaman siswa mencapai 4,93 dengan kualifikasi Kurang (K) sedangkan pada tindakan siklus II tingkat pemahaman siswa mencapai mencapai 8,93 dengan kualifikasi Baik (B) . Selanjutnya pada pelaksanaan tes akhir tingkat pencapaian siswa mencapai 9,5 dengan kualifikasi Sangat Baik (SB). Samosir dan Riyanti (2014) melakukan penelitian di Kelas VIII SMP NEGERI 2 Tanjung Morawa T.A 2014/2015 dengan jumlah sampel sebanyak 34 siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran inkuiri pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Morawa T.A 2014/2015. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran untuk peneliti meningkat dari 2,74 dengan kategori baik pada siklus I menjadi 3,11 dengan kategori baik pada siklus II. Penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok di kelas VIII-3 SMP Negeri 2 Tanjung Morawa. Penelitian berikutnya oleh Daniati (2011) yang melakukan penelitian di Kelas XI IPS Di MAN 2 Probolinggo dengan sampel sebanyak 32 siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan mulai dari pra tindakan ke siklus 1 dan siklus 1 ke siklus 2. Rata-rata hasil belajar siswa pada pra tindakan sebesar 69,4 pada siklus 1 meningkat menjadi 74,5 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 84,8. Ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan, pada proses pembelajaran pra tindakan sebesar 34%, siklus 1 sebesar 63%, dan pada siklus 2 menjadi 88%. Penelitian terdahulu dilakukan di SMP dan di SD kelas III sedangkan penelitian yang akan diteliti untuk kelas IV SD. Mata pelajaran pada penelitian. 16.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. terdahulu IPA, IPS dan Matematika tentang materi kubus dan balok sedangkan untuk penelitian yang akan diteliti menggunakan IPA tentang sumber energi alternatif. 2.2.2. Penelitian tentang Berpikir Kritis Pada penelitian terdahulu tentang berpikir kritis dilakukan oleh Puspadewi,. Putra, dan Suara (2013) yang meneliti di Kelas V SDN 2 Blahbatuh dengan sampel sebanyak 40 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas V SDN 2 Blahbatuh. Hasil pada siklus I sebesar 71,02 dan pada siklus II ratarata kemampuan berpikir kritis meningkat menjadi 81,30. Sedangkan persentase ketuntasan belajar pada siklus II yaitu 62,50% yang berada pada kategori rendah, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 82,50% berada pada kategori tinggi. Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I yaitu 71,02 namun setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus II diperoleh rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa mencapai 81,30, sedangkan untuk ketuntasan belajar sudah mencapai 82,50% atau dari 40 orang siswa, sudah 33 orang siswa berada di atas nilai KKM yang ditetapkan. Hal ini berarti sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu berikutnya oleh Agustina dan Kamid (2017) yang meneliti di SMP Negeri 8 Kota Jambi sebanyak 36 siswa. Tujuan untuk mengetahui efek penggunakaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. pada siklus I adalah 72,22%meningkat pada siklus II menjadi 80,56% dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 91,67%. Sedangkan rata-rata hasil belajar pada aspek keterampilan pada siklus I adalah 69,4% meningkat pada siklus II menjadi 80,55% dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 82,15%. Penelitian relevan berikutnya oleh Anugrah, Tuah, dan Ginting (2016) di SMA Negeri 1 Panyabungan Utara sampel sebanyak 25 siswa Berdasarkan hasil tes berfikir kritis biologi siswa siklus I sebesar 76% dan siklus II sebesar 84,33%. Hasil peningkatan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 68,00% dan pada siklus II 86,40%. Dari keenam jurnal diatas yang membedakan penelitian terdahulu dan yang akan penulis lakukan adalah objek yang diteliti penulis yaitu siswa SD.. 17.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penelitian tedahulu lebih banyak ke siswa SD kelas V, SMP, dan SMA. Untuk mata pelajaran dan materi yang akan diteliti oleh penulis adalah IPA SD. Sedangkan penelitian terdahulu ke mata pelajaran IPA Biologi, Aljabar, PKn, dan Matematika. Metode Inkuiri. Berpikir Kritis. Nurhani, Paluin, & Tureni (2013). Puspadewi, Putra, & Suara (2013). Metode Inkuiri – hasil belajar. Berpikir kritis – STAD. Samosir & Riyanti (2014). Agustina & Kamid (2017). Metode inkuiri – hasil belajar. Berpikir kritis – efek. PQ4R. Umami, Pasaribu, & Rede (2013). Anugrah, Tuah, & Ginting (2016). Metode Inkuiri – menemukan jawaban. Berpikir kritis – peningkatan aktivitas Yang diteliti : Metode Inkuiri – Berpikir kritis (evaluasi dan menarik kesimpulan). Tabel 2.1 Literature Map 2.3 Kerangka Berpikir Perkembangan kognitif Piaget menjelaskan anak beradaptasi dan menginterpretasikan dengan objek dan kejadian disekitarnya. Cara anak mempelajari ciri-ciri, fungsi, dan objek seperti mainan, perabot, dan makanan. Cara anak mengelompokan objek social seperti diri sendiri, orang tua, dan teman (Mukhlisah, 2015). Pusat perhatian dari Vygotsky adalah sosial, budaya, dan sejarah di mana anak menjadi bagiannya. Anak-anak belajar melalui interaksi sosial. Vygotsky mengungkapkan perlu adanya scaffolding yaitu dukungan sementara yang diberikan orang tua, guru, atau lainnya yang diberikan kepada anak. 18.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dalam melakukan tugasnya sampai anak mampu melakukannya sendiri (Sumanto, 2014). Metode inkuiri merupakan suatu metode pembelajaran yang menekankan proses berpikir kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan (Umami, Pasaribu, & Rede, 2013). Pembelajaran inkuiri memiliki sintaks atau langkah-langkah dalam proses pelaksanaannya, adapun langkah-langkah tersebut sebagai berikut: 1. Orientasi 2. Merumuskan masalah 3. Mengajukan hipotesis 4. Mengumpulkan Data 5. Menguji Hipotesis/menganalisis data 6. Merumuskan Kesimpulan (Sanjaya, 2008: 201). Manfaat menggunakan metode inkuiri adalah. strategi pembelajaran yang. menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, siswa belajar sesuai dengan gaya belajar mereka, dan proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman (Sanjaya, 2008: 67). Pemikiran kritis dapat memberikan jalan untuk memisahkan keterampilan dari apa yang mengelilinginya. Dari perspektif pengajaran dan pembelajaran, penjelasan memegang tempat khusus sebagai salah satu dari enam keterampilan berpikir kritis inti, sebagaimana didefinisikan oleh studi Delphi pada pemikiran kritis (Facione, 1990). Berpikir kritis memiliki 6 tahap tujuan tertentu yang menghasilkan interpretasi, analisi, evaluasi, kesimpulan, eksplanasi, dan regulasi diri. Karena itu, berpikir kritis merupakan alat penelitian yang sangat mendasar (Facione, 1990). Mata pelajaran IPA pada hakekatnya merupakan suatu produk dan proses. Produk IPA meliputi fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum. Sedangkan proses IPA. meliputi. cara-cara. memperoleh,. mengembangkan. dan. menerapkan. pengetahuan yang mencakup cara kerja, cara berpikir cara memecahkan masalah, dan cara bersikap. Oleh karena itu, IPA dirumuskan secara sistematis, terutama didasarkan atas pengamatan eksperimen (Djafar, Jamhari, & Sakung, 2013). Penelitian ini menggunakan mata pelajaran IPA tentang menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda dalam kehidupan seharihari pada KD 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar. 19.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. 4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi.. 2.4 Hipotesis Penelitian 2.4.1. Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.. 2.4.2. Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menarik kesimpulan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.. 20.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design dengan tipe pretest-posttest non-equivalent group design (Cohen, Manion, & Morrison, 2007: 283). Quasi experimental design merupakan desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabelvariabel luar yang mempengaruhi eksperimen (Sugiyono, 2012: 114). Penentuan kelompok ini tidak dilakukan secara acak, tetapi menggunakan kelas yang ada (Cohen, Manion, & Morrison, 2007: 283). Ada dua kelompok dalam penelitian pretest-posttest non equivalent group design, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak menerima perlakuan yang berfungsi sebagai pembanding dari kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang menerima perlakuan. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut. Eksperimen. O1. X. O2. ---------------------Kontrol. O3. O4. Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: O1. Rerata skor pretest pada kelompok eksperimen. O2. Rerata skor posttest pada kelompok eksperimen. X. Perlakuan (treatment) dengan metode inkuiri. O3. Rerata skor pretest pada kelompok kontrol. O4. Rerata skor posttest pada kelompok kontrol Garis putus-putus menunjukkan teknik pengambilan sampel yang dilakukan. tidak secara random atau sampel diambil dari kelas yang sudah terbentuk (tidak dicampur). Pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan metode inkuiri (inovatif) dan pada kelompok kontrol menggunakan metode klasik, yaitu ceramah (dianggap sebagai non-treatment). Pengaruh kausal perlakuan dihitung dengan menggunakan tiga langkah berikut (Cohen, Manion, & Morrison, 2007: 276). 21.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Pada kelompok eksperimen, skor posttest dikurangi skor pretest. 2. Pada kelompok kontrol, skor posstest dikurangi skor pretest. 3. Hasil hitungan dari langkah I dikurangi hasil hitungan dari langkah II. Dengan mengadaptasi rumus dari Campbell dan Stanley (1963), pengaruh perlakuan diperlihatkan sebagai berikut (Cohen, Manion, & Morrison, 2007: 276277). (O2 – O1) – (O4 – O3) Gambar 3.2 Rumus Campbell dan Stanley Jika hasilnya lebih besar dari nol, ada perbedaan rerata skor antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika perbedaannya signifikan, ada pengaruh perlakukan.. 3.2. Setting Penelitian. 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta yang. beralamat Jln. Jend. Sudirman No. 24, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta. Status sekolah tersebut adalah terakreditasi A dan kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum 2013. Jumlah siswa kelas IV di SD tersebut pada tahun ajaran 2019/2020 adalah 57 siswa. SD tersebut memiliki ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang komputer, ruang UKS, studio musik, ruang musik dan membatik, ruang kelas, ruang perpustakaan. 3.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.. Pengambilan data dilaksanakan sesuai dengan kalender pendidikan SD. Lama waktu pengambilan data pretest ke posttest kurang lebih 17 hari. Penelitian dilakukan dalam waktu yang singkat untuk mengendalikan ancaman terhadap validitas internal penelitian berupa sejarah, maturasi, dan mortalitas. Penelitian dilaksanakan pada 12 Agustus 2019 s.d. 28 Agustus 2019. Berikut jadwal kegiatan pengambilan data.. 22.

Gambar

Tabel 2.1 Literature Map   2.3 Kerangka Berpikir
Gambar 3.1 Desain Penelitian   Keterangan:
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan  3.3  Populasi dan Sampel
Tabel 3.4 Validitas Muka
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PANDANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA PASURUAN DALAM PENERAPAN PUTUSAN MK NO 46/PUU-VIII/2010 TENTANG ANAK LUAR KAWIN3. Pandangan Hakim

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyuluh di lokasi penelitian, mengetahui kinerja penyuluh perkebunan di

Untuk mencapai maksud tersebut akan dikaji secara mendasar (tinjauan instruksional khusus: TIK) tiga pokok bahasan (PB) yang menyangkut : pertama manajemen Iingkungan

Pada TWR, Traffic management akan lebih berguna untuk penataan traffic yang lebih rapi, terutama jika tidak terdapat DEL dan GND, maka akan dibutuhkan pemikiran dua kali lipat

Karakteristik dadih sebelum penyimpanan Setelah fermentasi lanjutan sampai jam ke- 48, hampir semua dadih susu sapi yang terbentuk pada penggunaan berbagai jenis kemasan

Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya Khususnya kepada Para Pejabat yang mewakili Kementerian Keuangan dan juga seluruh Peserta Rekonsiliasi, Para

[r]

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Hasil belajar siswa mata pelajaran gambar teknik masuk dalam kategori tinggi 57 siswa