• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPTILIA KELOMPOK 8 1.NASTIKA APRI YANA SELLY FITRIANI PAKPAHAN YOAN OKTAVIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPTILIA KELOMPOK 8 1.NASTIKA APRI YANA SELLY FITRIANI PAKPAHAN YOAN OKTAVIA"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

REPTILIA

KELOMPOK 8

1.NASTIKA APRI YANA 1514121106

2.SELLY FITRIANI PAKPAHAN 1514121080

(2)

Struktur Reptil

• Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor • Masing-masing kaki memiliki jari dengan cakar • Mulut memanjang, dengan gigi conical

(berbentuk kerucut)

• Di dekat ujung moncong terdapat 2 nostril (eksternal nares) sbg organ respirasi.

• Mata besar terletak dilateral dgn 2 kelopak mata dan membran nictitan

• Telinga terbuka di belakang mata

(3)

Klasifikasi : Sub ordo Ordo Kelas Reptil Chelonia Squamata Lacertilia Ophidia Crocodile

(4)

Ordo Chelonia

• Mempunyai cangkang

• Sist. Pencernaan mulai dari mulut, esofagus, lambung, usus dan kloaka. • Sist. Ekskresi terdiri atas ginjal, ureter,

(5)

Sistem pencernaan ordo

Chelonia

(6)
(7)

Turtle

• Tubuh dilindungi oleh cangkang oval berupa plat tulang, terdiri dari dua bagian: karapas yang

menutupi bagian punggung dan plastron yang menutupi bagian bawah

• Kepala, kaki dan ekor menjulur keluar diantara 2 cangkang

(8)

Snakes

• Tubuh tertutupi oleh sisik • Tanpa kaki

• Permukaan verntral memiliki sisik yang

berukuran lebih besar dari dagu sampai vent (mendekati ekor)

• Mata dilindungi oleh kutikula transparan, pada jenis blind snake mata vestigial ditutupi oleh sisik

• Tanpa membran telinga eksternal

• Tulang tengkorak kecil dgn beberapa tulang dapat bergerak

(9)

1. Rostral 2. Anterior nasal 3. Inter nasal 4. Posterior nasal 5. Loreal 6. Prefrontal 7. Preokular 8. Supraokular 9. Postokular 10. Anterior temporal 11. Posterior temporal 12. Supra/upper labial 13. Sub/lower labial

(10)

EKSKRESI

Ekskresi Reptilia Alat Ekskresi Hasil Ekskresi Ginjal metanefros Vesika

Urinaria Kloaka Asam Urat Amonia Garam Kelenjar

(11)

ALAT EKSKRESI

• Sepasang ginjal metanefros: berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat ekskresi pada stadium embrional menghilang.

• Vesika Urinaria / kandung kemih: (tidak terdapat pada buaya sehingga asam urat keluar bersama feses)

• Kloaka: muara vesika urinaria

• Kelenjar Garam (terdapat pada penyu laut): Mengurangi kandungan garam

(12)

HASIL EKSKRESI

Hasil ekskresi Reptilia adalah asam urat. Reptilia hanya menggunakan sedikit air untuk membilas

sampah nitrogen dari darah karena sebagian besar sisa metabolisme diekskresikan sebagai asam urat yang tidak beracun.

Asam urat yang dikeluarkan reptilia berupa pasta berwarna putih

Sisa air direabsorbsi oleh bagian tabung ginjal.

Pada buaya dan penyu air tawar mengekskresikan asam urat dan amonia.

Pada penyu laut ekskresi garam dari sepanjang kelenjar garam di kepala yang bermuara di sudut mata.

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

SISTEM PENCERNAAN

• Pada umumnya reptile adalah karnivora (pemakan daging). Saluran

pencernaannya terdiri dari mulut,

kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati.

(18)

• Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. • Reptilia pemakan insekta memiliki lidah yang dapat

dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. • Lidah ular berbentuk pembuluh yang terbungkus

oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan mangsanya.

• Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di kantung yang

terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut.

(19)

Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang menyalurkan

makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan

Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang

membesar dibelakang esophagus. Disini makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia.

kerongkongan

(20)

Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam

usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian

diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.

(21)

Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut

vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna coklat

kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada

reptile terletak diantara lambung dan

duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan

(22)

Sistem Sirkulasi

Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu:

• 2 atrium

-1 atrium dekster (serambi kanan) -1 atrium sinister (serambi kiri)

• 2 ventrikel

-1 ventrikel dekster (bilik kanan) -1 ventrikel sinister (bilik kiri)

(23)

Sekat di antara ventrikel kiri dan

ventrikel kanan belum sempurna.

Peredaran darah reptilia

merupakan peredaran darah ganda.

Pada buaya, sekat ventrikel terdapat

suatu lobang yang disebut foramen

panizzae yang memungkinkan

pemberian O2 ke alat pencernaan dan

untuk keseimbangan tekanan dalam

(24)

Sistem sirkulasi semua reptil

tidaklah sama……

Pola squamata : Pola ini

ditandai dengan tiga ruang jantung (2 atria dan 1

ventrikel jantung). Atrium kanan menerima darah

miskin oksigen lalu diteruskan ke cavum

venosum ventrikel. Atrium kiri menerima darah kaya oksigen dari paru-paru lalu diteruskan ke cavum

(25)

Pola varanid : Kelompok kadal-kadalan biasanya memiliki tingkat

metabolisme yang lebih

tinggi dari reptil lainnya dan memilliki sedikit perbedaan struktur jantung. Pola ini

memiliki karakteristik

berjantung tiga ruang tetapi cavum venosumnya lebih kecil dari pada cavum

venosum pada pola Squamata. Selain itu

(26)

Pola crocodilian : Jantungnya terdiri dari empat ruangan (dua atria dan dua ventrikel), tetapi terdapat saluran

sempit, yaitu foramen Panizza, yang menghubungkan dua arteri utama (arteri kanan dan arteri kiri). Dua system

arteri ini muncul dari ruang ventrikel yang berbeda (arteri kiri dari ventrikel kanan, dan arteri kanan dari ventrikel kiri). Ini memberikan kesempatan bagi paru-paru untuk melakukan anoxia (mengurangi suplai oksigen pada jaringan tubuh) pada kondisi tertentu, misalnya ketika menyelam dalam air.

(27)

Sistem Reproduksi

Jantan

1) Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS 2) Sepasang testis

3) Memiliki epididimis

4) Memiliki vas deferens • Betina

1) Memiliki sepasang ovarium 2) Memiliki saluran telur (oviduk) 3) Berakhir pada saluran kloaka

(28)

• Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. • Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju

kloaka.

• Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. • Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung

berhubungan dengan testis, yaitu epididimis.

• Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis.

• Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet.

• Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.

(29)

• Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk

• Saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada

kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.

(30)

Sistem Integumen

Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk, terkecuali anggota suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, atau pun

berukuran besar seperti yang dapat kita amati pada tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang

mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang

dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai osteoderm.

(31)

Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil adalah:

sikloid (cenderung datar membundar), • granular (berbingkul-bingkul), dan

berlunas (memiliki gigir memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu).

Perbedaan bentuk dan komposisi sisik-sisik ini pada berbagai bagian tubuh reptil biasa digunakan untuk mengidentifikasi spesies hewan tersebut.

(32)

Integument pada Reptilia umumnya juga

tidak mengandung kelenjar keringat. Lapisan terluar dari integument yang

menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit.

(33)

• Pada calotes (bunglon) integument

mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes

(bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum outonomicum.

(34)

Subhanallah…

Ada-ada saja perilaku ular itu….. Kenapa

(35)

Osmoregulasi ular…..

• suhu tubuhnya bergantung dengan suhu

lingkungannya. Ular kehilangan sebagian panas dengan cara pendinginan secara evaporasi dari permukaan lembab yang terpapar ke lingkungan.

Konveksi juga turut berkonstribusi terhadap hilangnya panas ular, ketika ada aliran air atau udara yang lewat di atas bagian tubuhnya.

• Evaporasi dari sistem respirasi ular dapat ditingkatkan dengan cara panting (menjulurkan lidah ke luar).

• Ular mengenali keberadaan musuh dengan panas yang dihasilkan dari tubuh musuhnya melalui organ pembau (organ jacobson) yang berada di dalam

(36)

• Bisa ular keluar dari gigi maksila yang panjangnya kurang lebih 4 cm. di dalam gigi terdapat saluran yang terhubung ke kelenjar bisa. Begitu ular menggigit,

kelenjar ini berkontraksi dan mengalirkan bisa dengan kekuatan dahsyat, melalui

(37)

Ada tiga tipe taring bisa menurut letaknya di rahang atas, yakni:

Opistoglypha, terletak pada bagian belakang rahang atas, pendek dan permanen. Terdapat pada beberapa jenis ular anggota famila Colubridae, contohnya: ular cincin emas, buhu, ular bajing, dan lain sebagainya. • Proteroglypha, terletak pada bagian depan rahang

atas. Permanen dan relatif pendek. Sebagian besar anggota famili Elapidae (kobra, ular anang, ular laut, ular cabe, dan sebagainya) memiliki taring bisa tipe ini.

Solenoglypha, terletak pada bagian depan rahang atas, panjang dan melengkung serta dapat dilipat ke atas. Tipe taring bisa pada semua anggota famili

(38)

Konstruksi mulut ular

1. pertautan lebih besar dari ukuran

mulutnya? ujung dua mandibula oleh ligamentum yang elastis,

2. Tulang kuadrat bebas dari tulang kepala dan mandibula

3. Tulang langit -langit bergerak bebas (sehingga mulut dapat terbuka lebar

4. Tidak ada tulang dada dan rusuk bebas sehingga dada dapat dilatasi

(39)

Tidak sesak nafaskah….?

1. Kulit lunak dan elastis

2. Esophagus dan ventrikulus dapat

melebar. Ketika menelan mangsa yang besar, pernapasannya tidak terganggu karena glottis terletak jauh di depan

(40)

Aduh……. Ekorku putus….

Kok bisa sih ekor cicak putus, ekorku

kok nggak bisa putus yaaa…apa nggak sakit tuh…..

(41)

• Putusnya ekor cicak merupakan perilaku dari bagian tubuh cicak sebagai pertahanan diri apabila ada musuh yang mengancam.

• Apabila ada musuh, cicak memutuskan ekornya, dengan terputusnya ekor maka gerakan cicak akan lebih cepat untuk menghindari musuh.

• Tulang belakang di persendian antara ekor dan pelvis (pinggul) lemah dan mudah terputus, jadi ketika ada musuh yang mengancam, maka ekor cicak akan

terputus dengan mudah.

• Hilangnya ekor sebenarnya terjadi karena kontraksi antara otot di posterior pelvis sehingga dapat

memutuskan tulang belakang dan menyebabkan ekor putus. Otot sphincter di ekor yang berkontraksi disekitar arteri caudal sehingga saat ekor putus minim darah.

Gambar

Gambar Alat Ekskresi Reptilia

Referensi

Dokumen terkait

untuk air limbah biasanya terdiri dari kolam dari tanah yang luas, dangkal atau tidak terlalu dalam dimana air limbah dimasukkan kedalam kolam tersebut dengan waktu tinggal yang

This behavior occurs because the weld shrinkage stresses (or residual stresses), which are locked into the weld regions at fabrication, often attain tensile yield. The crack cannot

Jika demokrasi diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai dampak ikutannya maka hal yang sama dengan sendirinya akan terjadi juga dalam

Untuk meningkatkan kode etik pegawai dapat kita lihat dari lampiran 5 (Part 2) dimana butir pernyataan 2 merupakan butir yang memiliki rata-rata yang terendah

Luaran pengabdian ini ialah keterampilan melakukan praktikum IPA kontekstual oleh guru, dan panduan praktikum IPA untuk siswa SD materi air, fotosintesis, makanan,

Penggunaan satu alat bukti berupa economic evidence yang termasuk dalam alat bukti petunjuk ini juga dapat menjadi dasar bagi terlapor yang dalam hal ini adalah pelaku

menu yang berisi program aplikasi yang terdapat pada komputer kita, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam memulai suatu program didalam Windows XP