ﺮْﻔُ ْ ﻟا
D. Metode Keempat, Menggunakan Topik Hadis 1. Penggunaan Metode
65. ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺮﻴﺴﻔﺗ
33. ﻑﺎﻜﺘﻋﻻﺍ 66. ﻞﺋﺎﻀﻓ
ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ
٣٨
34 Dalam salah satu naskah kitab S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, tertulis ﻦﻳﺪﺗﺮﳌا ﺔﺑﺎﺘﺘﺳا ﻢﳍﺎﺘﻗو ﻦﻳﺪﻧﺎﻌﳌاو
35 Dalam salah satu naskah kitab S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, tertulis : ﺔﻋداﻮﻤﻟاوﺔﻳﺰـﺠﻟا
36 Dalam naskah kitab Us}u>l al-Takhri>j, topik ini tertulis pada nomor urut 68.
Menurut kami, yang betul nomor urut 59.
37 Dalam salah satu naskah kitab S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, tertulis : ءﺎﻴﺒﻧﻷا ﺚﻳدﺎﺣأ
38 Dalam naskah kitab Us}u>l al-Takhri>j, topik ini tidak disebutkan, tetapi penyebutan nomor urut topiknya tampak loncat, yaitu dari nomor urut 65 lalu nomor urut 67. Ternyata pada naskah kitab S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, nomor urut 66 adalah نآﺮﻘﻟا ﻞﺋﺎﻀﻓ dan nomor urut 67 adalah topik حﺎﻜﻨﻟا.
2) Kitab-Kitab al-Mustakhraj atasKitab-Kitab al-Ja>mi’ (al- Mustakhraja>t 'ala> al-Jawa>mi’).
a) Pengertian Al-Mustakhraj
Kata “al-mustakhraja>t” adalah bentuk jamak dari kata
“mustakhraj”, yang menurut ahli hadis adalah kitab-kitab hadis yang telah dilakukan takhri>j oleh seorang pengarang dengan menggunakan sanadnya sendiri bukan sanad pengarang kitab yang dilakukan takhri>j, namun keduanya bertemu pada satu guru yang sama atau periwayat di atasnya meskipun pada ting- kat sahabat, dengan syarat tidak bertemu pada guru yang lebih jauh sehingga putuslah sanad yang menghubungkan pada guru yang lebih dekat, kecuali terdapat sebab, seperti sanad yang ‘a>li atau terdapat ziya>dat yang penting. Sering kali mustakhrij (orang yang melakukan takhri>j) membuang hadis yang tidak mempunyai sanad yang dapat diterima dan menyebutkan hadis dari sanad pengarang kitab yang dilakukan takhri>j hadisnya.39 b) Kesesuaian Mustakhraj (kitab hasil takhri>j) dengan al-
Mukharraj ‘Alayh (kitab yang dilakukan takhri>j) dalam sistematika dan pembuatan bab.
Pada dasarnya, kitab hasil takhri>j (mustakhraj) harus sesuai dengan kitab yang dilakukan takhri>j (al-Mukharraj ‘Alayh) da- lam sistematika dan pembuatan bab, karenanya, topik pembaha- san kitab-kitab mustakhraj ‘ala> al-jawa>mi’ adalah topik pemba- hasan kitab-kitab Al-Ja>mi’ itu sendiri, baik sistematika, jumlah topik maupun bab-babnya. Selain itu, cara penggunaannya sama dengan penggunaan kitab-kitab Al-Ja>mi'.
Perlu diketahui bahwa mustakhraja>t pada selain kitab al- Ja>mi', misalnya kitab Sunan atau selainnya, seperti Mustakhraj Qa>sim ibn Us}bugh terhadap Sunan Abi> Da>wud dan Mustakhraj
39 Al-Suyuti, Tadri>b al-Ra>wi>, Tah}qi>q ‘Abd al-Wahab ‘Abd al-Latif juz I (Mesir: al-Sa'adah, Cetakan II, 1385 H.), 112.
Abi> Nu'aym al-As}faha>ni> terhadap kitab Al-Tawh}i>d karya Ibn Huzaymah, tidak seperti mustakhraja>t‘ala> al-Jawa>mi’ tetapi ha- nya seperti kitab-kitab yang dilakukan takhri>j hadis itu sendiri.
c) Jumlah Kitab-Kitab Mustakhraj atas Kitab S{ah}i>h}ayn Sesuai dengan jumlah kitab-kitab hadis, banyak sekali ma- cam kitab mustakhraj, bahkan mustakhraj atas dua kitab S{ah}i>h}
(S{ah}i>h}ayn) atau salah satunya lebih banyak di antara kitab-kitab mustakhraj, dalm hal ini lebih dari 10 mustakhraj,40 karena sa- ngat besar perhatian ulama hadis atas dua kitab S{ah}i>h} (S{ah}i>- h}ayn).
Di antara kitab-kitab mustakhraj :
1) Atas Kitab S{ah}i>h} al-Bukha>ri> adalah Mustakhraj al-Isma>'ili>
(-371 H), Mustakhraj al-Ghit}rifi> (-377 H) dan Mustakhraj Ibn Abi> Dhuhl (-378 H).
2) Atas Kitab S{ah}i>h}Muslim adalah MustakhrajAbi> ‘Uwa>nah Al-Isfira>yini> (-310 H), Mustakhraj al-H{iri> (-311 H) dan MustakhrajAbu> H{a>mid al-Harawi> (-355 H).
3) Atas Dua Kitab S{ah}i>h} adalah MustakhrajAbu> Nu'aym al- As}biha>ni> (-430 H), Mustakhraj Ibn al-Akhram (-344 H) dan MustakhrajAbi> Bakr al-Barqa>ni> (-425 H).
3) Kitab-Kitab al-Mustadrak atas Kitab-Kitab al-Ja>mi’ (al- Mustadraka>t 'ala> al-Jawa>mi’).
a) Pengertian Al-Mustadrak
Kata Al-Mustadraka>t, yang merupakan bentuk jamak dari kata al-Mustadrak, berarti kitab yang menghimpun hadis-hadis yang tidak dimuat dalam kitab-kitab hadis tertentu sesuai de- ngan syaratnya, kemudian dimasukkan sebagai tambahan. Se- perti, kitab Al-Mustadrak ‘Ala> al-S{ah}i>h}ayn karya Imam Abu
40 Al-Kattani, Al-Risa>lat al-Mustat}rafah (Damaskus: Dar al-Fikr, 1383 H.
Cetakan II), 26-32.
‘Abd Allah al-Hakim. (-405).
b) Sistematika kitab Mustadrak Imam al-H{a>kim
Al-H{a>kim menyusun kitab mustadraknya berdasarkan bab- bab fikik, sebagaimana dilakukan Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab S{ah}i>h}nya. Dalam kitab mustadraknya, al-H{a>kim menyebutkan tiga macam hadis, yaitu :
(1) Hadis-hadis s}ah}i>h} menurut syarat Imam Bukhari dan Muslim (Shaykha>ni) atau salah satunya, namun beliau berdua tidak meriwayatkan dalam kitab S{ah}i>h}nya.
(2) Hadis-hadis s}ah}i>h menurut Imam Al-H{a>kim, meskipun tidak sesuai dengan syarat Imam Bukhari dan Muslim atau salah satunya, yang beliau istilahkan dengan s}ah}i>h al-isna>d.
(3) Hadis-hadis yang tidak s}ah}i>h menurut Al-H{a>kim, te- tapi beliau jelaskan sebabnya.
Karena Al-H{a>kim tergolong orang yang mudah (mutasa>hil) dalam menilai kes}ah}i>h}an hadis, sebaiknya kita tidak secepatnya berpedoman pada hasil penelitiannya. Tetapi al-Dhahabi dapat menerima penilaiannya terhadap sebagian hadis, meninggalkan sebagian dan menangguhkan sebagian yang lain. Hadis-hadis yang ditangguhkan inilah yang mendorong kita untuk meneliti dan membahasnya.41
Kitab Mustadrak ini telah dicetak di India menjadi 4 jilid besar dengan tambahan beberapa catatan dan komentar dari al- Dhahabi dengan nama Talkhi>s} al-Mustadrak. Pada cetakan ini
41 Dr. Mahmud Al-Mirah telah meneliti dan menilai hadis-hadis yang tidak dibahas al-Dhahabi, seperti halnya beliau meneliti kembali kitab al-Mustad- rak sesuai dengan beberapa manuskripnya. Upaya takhri>j kitab yang besar ini untuk membuktikan rasa tanggung jawabnya yang tinggi dan menyaji- kan cara yang baik.
terdapat banyak kesalahan, kekurangan dan susunannya yang kurang tepat.
4) Kitab-Kitab al-Jam’ (al-Maja>mi’) a) Pengertian Al-Maja>mi’
Kata Al-Maja>mi’ adalah bentuk jamak dari kata Al-Majma’, yang berarti kitab yang menghimpun hadis-hadis dari berbagai kitab dan disusun sesuai dengan susunan kitab tersebut.
b) Kitab-kitab Al-Maja>mi’ yang masyhur :
(1) Masha>riq al-Anwa>r al-Nabawiyyah Min S{ih}a>h} al- Akhba>r al-Must}afawiyyah karya Al-Saghani Al-Hasan ibn Muhammad, sebagai himpunan hadis-hadis kitab S{ah}i>h}ayn.
(2) Al-Jam’ Bayn al-S{ah}i>h}ayn karya Abu ‘Abd Allah Muhamad ibn Abi Nasr Futuh Al-Humaydi (-488 H) sebagai himpunan hadis-hadis kitab S{ah}i>h}ayn..
(3) Al-Tajri>d Li al-S{ih}h}a>h} karya Abu al-Hasan Rozayn ibn Mu’awiyah Al-Andalusi (-535 H), sebagai himpu- nan hadis-hadis kitab enam.42
(4) Ja>mi’ al-Us}u>l Min Ah}a>di>th al-Rasu>l karya Abu al- Sa’adah yang terkenal dengan Ibn al-Athi>r (-606 H), sebagai himpunan hadis-hadis kitab enam.
(5) Jam’ al-Fawa>’id Min Ja>mi’ al-Us}u>l Wa Majma’ al- Zawa>’id karya Muhammad ibn Muhammad ibn Sulay- man Al-Maghrabi (-1094) H). Kitab ini menghimpun 14 kitab hadis, yaitu dua kitab S{ah}i>h} (S{ah}i>h}ayn), Muwat}t}a>’, Sunan empat, Musnad al-Da>rimi>, Musnad Ah}mad, Musnad Abu> Ya’la>, Musnad Al-Bazza>r dan tiga Mu’jam Al-T{abra>ni>.
42 Enam kitab yang dimaksud adalah S{ah}i>h} al-Bukha>ri> dan Muslim, Mu- wat}t}a>' Ima>m Ma>lik, Sunan al-Tirmidhi>, Sunan Abi> Da>wud dan Sunan al- Nasa>'i>.
Kitab-kitab ini disusun berdasarkan bab-bab fikih sebagai- mana kitab-kitab Al-Ja>mi’.43 Untuk menggunakannya harus me- ngetahui pokok bahasan setiap hadis.
5) Kitab-Kitab Zawa>’id (al-Zawa>’id) a) Pengertian Al-Zawa>’id
Al-Zawa>’id adalah kitab-kitab yang menghimpun hadis- hadis tambahan untuk sebagian kitab dari hadis-hadis yang terdapat dalam kitab lain, seperti Zawa>’id Ibn Ma>jah ‘Ala> Us}u>l al-Khamsah. Kitab ini menghimpun hadis-hadis riwayat Ibn Majah dalam Sunannya dan tidak diriwayatkan oleh lima Imam hadis. Tapi jika hadis itu sama-sama mereka riwayatkan, maka tidak termasuk dalam kitab Zawa>’id.
b) Macam-macam Kitab al-Zawa>’id
Di antara kitab-kitab al-Zawa>’id adalah :
(1) Mis}ba>h} al-Zuja>jah Fi> Zawa>’id Ibn Ma>jah, karya Abu al-‘Abbas Ahmad ibn Muhammad al-Busiri (-840 H).
Kitab ini menghimpun hadis-hadis tambahan dalam Sunan Ibn Ma>jah atas 5 kitab hadis lainnya.44
(2) Fawa>’id al-Muntaqi> Li Zawa>’id al-Bayhaqi>, karya Al- Busiri juga. Kitab ini menghimpun hadis-hadis ziya>dat Sunan Al-Bayhaqi> atas 6 kitab hadis.
(3) Ith}a>f al-Sa>dah al-Maharah al-Khayrah Bi Zawa>’id al- Masa>nid al-‘Asharah, karya Al-Busiri juga. Kitab ini menghimpun hadis ziya>dat sepuluh musnad, yaitu Musnad Abi> Da>wud Al-T{aya>lisi>, Musnad Al-H{uma- ydi>, Musnad Musaddad ibn Musarhad, Musnad Mu-
43 Susunan kitab Ja>mi' al-Us}u>l Min Ah}a>di>th al-Rasu>l berbeda dengan kitab- kitab al-Ja>mi', karena nama-nama pembahasannya menggunakan susunan huruf hija>’iyat, tidak menggunakan susunan kitab fikih.
44 Lima kitab hadis itu adalah S{ah}i>h} al-Bukha>ri>, S{ah}i>h} Muslim, Sunan al- Tirmidhi>, Sunan Abi> Da>wud, dan Sunan al-Nasa>'i>.
hammad ibn Yah}ya al-‘Adni, Musnad Ishaq ibn Raha- wayh, Musnad Abu Bakar ibn Abi Shaybah, Musnad Ahmad ibn Mani’, Musnad ‘Abd ibn Humayd, Mus- nad Al-H{a>rith ibn Muhammad ibn Abi Usamah dan Musnad Abu Ya’la Al-Maws}ili> atas 6 kitab hadis.
(4) Al-Mat}a>lib al-‘A<liyah Bi Zawa>’id al-Masa>nid al- Thama>niyyah karya Ahmad ibn Ali ibn Hajar al-
‘Asqalani (-852 H). Kitab ini menghimpun hadis-hadis ziya>dat dari sepuluh musnad di atas, kecuali musnad Abi Ya’la Al-Maws}ili> dan Ishaq ibn Rahawayh45 atas 6 kitab hadis dan Musnad Ahmad. Namun beliau memasukkan zawa>’id Abi Ya’la yang ditulis Al-Hay- thami dalam Majma’ al-Zawa>’id sebagaimana menye- but-kan Zawa>’idMusnadIsh}a>q ibn Rahawayh. (5) Majma’ al-Zawa>’id Wa Manba’ al-Fawa>’id, karya Al-
H{a>fiz} Abu Bakar Al-Haythami (-807 H), yang meng- himpun zawa>’id Musnad Ahmad, Musnad Abu Ya’la Al-Mawsili, Musnad Abu Bakar Al-Bazzar dan tiga Mu’jamal-Kabi>r, Mu’jam Al-Awsat}, dan Mu’jamal- S{aghi>r atas kitab hadis enam.46