A. Metode Pertama, Menggunakan Nama Sahabat Periwayat Hadis
2. Kitab-Kitab yang Digunakan Untuk Metode Ini
Untuk menerapkan metode takhri>j ini, dapat digunakan tiga macam kitab, yaitu :
a. Kitab-kitab musnad b. Kitab-kitab mu'jam c. Kitab-kitab at}raf.
Uraian masing-masing kitab tersebut, adalah sebagai be- rikut:
a. Kitab-kitab Musnad
Musnad adalah kitab hadis yang disusun berdasarkan na- ma-nama sahabat, yaitu kitab yang menghimpun hadis-hadis sa- habat. Musnad yang berhasil ditulis para ahli hadis, jumlahnya cukup banyak, hingga mencapai seratus musnad bahkan lebih.
Menurut Al-Kattani dalam al-Risa>lat al-Mustat}rafah, kitab-ki-
Bab I
Metode-Metode
Takhrîj Al-Ḥadîth
tab musnad berjumlah 82 dan masih banyak lagi.1 Nama-nama sahabat dalam kitab musnad itu terkadang disusun berdasarkan ururtan huruf hija>’iyyat, yang terlebih dahulu masuk Islam, kabilah (bangsa) atau negara, dan sebagainya. Namun nama- nama sahabat yang disusun berdasarkan huruf hija>’iyyat, lebih mudah untuk mendapatkannya.
Itulah pengertian dan sistematika kitab musnad yang masy- hur. Menurut sebagian ahli hadis, musnad adalah kitab hadis yang disusun berdasarkan urutan bab-bab fikih atau berdasarkan urutan huruf hija>’iyyat, tidak berdasarkan urutan nama sahabat.
Karena pada dasarnya hadis riwayat sahabat bernilai musnad dan marfu>' sampai kepada Rasul Allah saw., seperti Musnad Baqy> ibn Makhlad Al-Andalu>si> (-276 H), yang disusun berda- sarkan bab-bab fikih.2
Berikut ini nama-nama sebagian kitab musnad : 1) Musnad Ahmad ibn H{anbal (-241 H)
2) Musnad Abu> Bakar ‘Abd Alla>h ibn Al-Zubayr Al- H{umaydi (-219 H)
3) Musnad Abu> Da>wu>d Sulayma>n ibn Da>wu>d Al-T{aya>lisi> (- 204 H)
4) Musnad Asad ibn Musa> Al-Umawi> (-212 H)
5) Musnad Musaddad ibn Musarhad Al-Asadi> Al-Bas}ri> (-228 H)
6) Musnad Nu'aym ibn H{amma>d
7) Musnad ‘Ubayd Alla>h ibn Musa> Al-‘Absi>
8) Musnad Abu> Khaythamah Zuhayr ibn H{arb
9) Musnad Abu> Ya'la> Ahmad ibn Ali Al-Mathani> Al-Maws}ili>
(-307 H)
10) Musnad ‘Abd ibn Humayd (-249 H).
1 Al-Kattani, al-Risa>lat al-Mustat}rafah (Damaskus: Dar al-Fikr, 1383 H), 74.
2 Ibid, 74-75
Dari beberapa musnad di atas, hanya dua musnad yang akan kami bicarakan, yaitu Musnad Al-Humaydi> dan Musnad Ah}mad ibn H{anbal, karena kedua kitab musnad tersebut telah dicetak dan masyhur di kalanagan masyarakat, sehingga mudah didapatkan. Namun terlebih dahulu kami bicarakan Musnad Al- H{umaydi, karena lebih dulu masanya dari pada Musnad Ah}mad ibn H{anbal.
1) Musnad Al-H{umaydi>
Musnad ini ditulis oleh Al-H{a>fiz} Abu Bakar ‘Abd Allah ibn Al-Zubayr Al-Humaydi, guru Al-Bukhari (w. 219 H.), da- lam ukuran sedang dan terdiri atas sebelas bagian hadis.3 Na- mun berdasarkan naskah kitab yang telah dicetak, hanya terdiri atas sepuluh bagian hadis, karena ada perbedaan naskah aslinya dalam pembagian hadis.
Kitab musnad ini memuat 1.300 hadis sesuai dengan jum- lah nomor urut dalam naskah yang telah dicetak, dan disusun berdasarkan urutan musnad sahabat, hanya saja nama sahabat tidak disusun memakai urutan huruf hija>’iyyat, tetapi memakai sistematika lain. Dalam sistematika kitabnya, beliau terlebih dahulu menyebutkan Musnad Abu> Bakr Al-S{iddi>q, lalu Musnad Khulafa>’ al-ra>shidi>n sesuai urutan sejarahnya, kemudian mus- nad sepuluh sahabat yang telah dijanjikan Nabi masuk surga, kecuali T{alh}at ibn ‘Ubayd Allah, karena al-Humaydi tidak per- nah meriwayatkan hadis melalui jalannya. Sedang terhadap su- sunan nama-nama sahabat lainnya, tidak kami dapatkan cara yang beliau gunakan. Tetapi yang jelas, beliau menyebutkan sa- habat yang lebih dahulu masuk Islam, ummaha>t al-mu’mini>n, sahabat wanita, kemudian para periwayat dari sahabat ans}a>r, dan baru kemudian sahabat pada umumnya. Sahabat yang menjadi
3 Ibid, 67.
sandaran hadis dalam musnad ini berjumlah 180 sahabat, dan hanya satu hadis yang diriwayatkan Al-Humaydi dengan jalan yang banyak.
Musnad ini telah dicetak dua kali, pada tahun 1382 H dan tahun 1383 H,4 menjadi dua jilid dan diterbitkan oleh lembaga keilmuan di Pakistan, dengan tah}qi>q dan ta’li>q Al-Ustadh Shaykh Habib al-Rahman Al-A'zami. Semoga Allah membalas- nya dengan baik. Cetakan ini masih mengandung banyak kesa- lahan, meskipun diupayakan pemeriksaan semaksimal mungkin, hanya saja terdapat satu kelebihan yang perlu dipuji, yaitu ha- dis-hadisnya telah diberi nomor urut dan telah disebutkan t}arf- nya pada setiap bab lengakap dengan nomor urutnya dalam musnad. Tetapi alangkah baiknya, jika nama sahabat itu tersu- sun berdasarkan urutan huruf hija>’iyyat, karena akan memudah- kan orang untuk mempergunakan kitab musnad ini.
Cara melacak hadis pada musnad ini ialah mula-mula dicari nama sahabat periwayatnya sebagaimana dalam sanad, kemudi- an dicari hadis yang dimaksud dalam musnadnya. Jika hadis tersebut, terdapat di dalam musnad, maka Al-Humaydi jelas me- riwayatkan dalam musnadnya. Tetapi jika sebaliknya, berarti Al-Humaydi tidak meriwayatkan dalam musnadnya dan harus dicari pada kitab lain.
2) Musnad Ah}mad ibn H{anbal
Musnad ini merupakan kitab yang besar dan memuat sekitar 40.000 hadis, ditulis oleh Imam Ahmad ibn Hanbal Al- Shaybani (w. 241 H). Musnad ini disusun berdasarkan musnad- musnad sahabat atau kitab yang meriwayatkan hadis-hadis setiap sahabat, tanpa memperhatikan pokok bahasan hadis itu, karena orang yang menghimpun semua hadis adalah sahabat
4 Kemudian diterbitkan ulang oleh Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah di Beirut.
yang telah meriwayatkannya dari Rasul Allah saw. Nama-nama sahabat itu tidak disusun berdasarkan urutan huruf hija>’iyyat, karena hanya diperhatikan beberapa hal, antara lain; keutamaan, tempat tinggal, dan kabilah para sahabat dan lain sebagainya.
Terkadang Imam Ahmad memaparkan hadis salah seorang sahabat lebih dari satu tempat. Karena itu, orang yang hendak mengetahui salah satu musnad sahabat, harus meneliti daftar isi dari semua juz kitab ini hingga mengetahui tempatnya. Ke- sulitan ini, dapat diatasi penerbit al-Maktab Al-Isla>mi dan Da>r S{a>dir Beirut, ketika mencetak ulang naskah aslinya dari perce- takan Al-Maymuniyah Kairo tahun 1389 H/1969 M. Pada ceta- kan ulang tersebut, telah disusun daftar isi nama-nama sahabat sesuai dengan urutan huruf hija>’iyyat, ditambah nomor juz dan halamannya di depan setiap nama sahabat. Penerbit tersebut, menyebutkan bahwa Shaykh Nasir al-Din al-Albani mencatat daftar isi ini untuk keperluan pribadi, agar mudah menggunakan musnad ini. Daftar isi ini, diletakkan pada awal bagian juz per- tama kitab musnad ini.5
Langkah pertama bagi orang yang melakukan takhri>j hadis yang telah diketahui nama sahabat periwayatnya adalah melihat daftar isi yang telah diberi petunjuk, guna mengetahui tempat musnad sahabat itu secara mudah, baik juz maupun halamannya.
Kemudian melihat kembali musnad itu, hingga dapat menjelas- kan keadaan suatu hadis, jika ternyata telah diriwayatkan Imam Ahmad ke dalam musnadnya. Jika tidak, maka harus mencari- nya pada sumber lain.
Musnad Imam Ahmad ibn Hanbal ini memuat 904 musnad sahabat, yang di antaranya memuat ratusan hadis, seperti mus-
5Penerbit Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah di Bairut tahun 1985 telah menerbit- kan fihris yang memuat semua hadis dalam musnad berdasarkan urutan hu- ruf hija>’iyyat (Penerbit).
nad Abu Hurayrah dan musnad sahabat yang banyak riwayat- nya. Di antaranya lagi ada yang memuat satu hadis dan lainnya memuat hadis di antara kedua Musnad itu.
Mula-mula Imam Ahmad menyebutkan musnad sepuluh sahabat yang dijamin Nabi masuk surga, dengan mendahulukan Musnad Khulafa>’ al-Ra>shidi>n, yaitu Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali, lalu enam sahabat berikutnya, rad}iya Alla>h ‘Anhum. Kemudian menyebutkan hadis ‘Abd al-Rahman ibn Abu Bakar, tiga hadis untuk tiga sahabat, kemudian musnad dan hadis Ahl al-Bayt. Begitulah seterusnya hingga pada hadis Shaddad ibn Al-Hadi rad}iya Alla>h ‘anh. Kitab Musnad ini telah dicetak men- jadi enam jilid dan pada tepi kitab ini ditulis kitab Muntakhab Kanz al-'Umma>l Fi> Sunan al-Aqwa>l Wa al-Af'a>l karya Ali ibn Hisam al-Din yang terkenla dengan Al-Muttaqi>.
b. Kitab-kitab Mu'jam (Al-Ma'a>jim) 1) Pengertian Mu'jam
Kata al-ma'a>jim adalah bentuk jamak dari kata al-mu'jam, yang menurut istilah ahli hadis adalah kitab-kitab hadis yang di- susun berdasarkan musnad-musnad sahabat, guru-guru, negara, atau lainnya. Umumnya susunan nama-nama sahabat itu berda- sarkan urutan huruf hija>’iyyat. Pembicaraan kita dalam hal ini hanya pada kitab-kitab mu'jam yang disusun berdasarkan mus- nad-musnad sahabat.
2) Kitab-kitab Mu'jam yang Masyhur