Kemudian kami juga memperkenalkan buku-buku sumber hadis dan buku-buku ilmu hadis di berbagai tempat di seluruh dunia bila diperlukan, karena sangat berguna untuk mengetahui tempat-tempat hadis dan melakukan takhri>j al-h}adi>th. Padahal, melakukan takhri al-hadits dan mengetahui nilai-nilainya dapat dilakukan dengan mudah dan diketahui oleh setiap orang yang mempelajari syar' dan ilmu-ilmu lainnya, serta para peneliti hadis.
Pengertian Takhri>j Menurut Istilah Ahli Hadis ( Muh}ad- dithi>n )
10 Menurut hemat kami (penulis), pengertian takhri>j yang populer dan aplikatif di kalangan ahli hadis adalah makna yang ketiga, apalagi setelah para ulama mulai melakukan takhri>j hadits di beberapa kitab karena dilatarbelakangi oleh kepentingan terhadap ilmu tersebut. abad-abad yang lalu.. Makna ketiga itulah yang akan kita bahas dan dari pengertian itu kita definisikan takhri>j menurut istilahnya.
Sejarah Singkat Takhri>j al-H{adi>th
Beliau sentiasa mempelajari kitab-kitab hadith sehingga berjaya melakukan takhri>j h}adi>th kitab al-Hida>yat dan al-Kashsha>f dan menguasainya dengan baik. Takhri>j h}adi>th dalam kitab ini dibuat berdasarkan susunan dalam kitab fiqh.
Berkaitan dengan hadis ini, al-Daruqutni dalam kitabnya Sunan meriwayatkan daripada 'Abd Allah ibn al-Zubayr, Bishr ibn Bakr menceritakan kepada kami, al-Awza'i menceritakan kepada kami, daripada Yahya ibn Sa'id, daripada 'Amrat, daripada 'Aishat, katanya. 34: Sesungguhnya kamu melihat aku mencakarnya (mani) dengan paku dari pakaian Rasulullah s.a.w. dalam keadaan kering." Wa Allah>h A 'kambing.
ﺎﻧَ
ﺎﻄَ ْ
34; Jika air mani itu basah, basuhlah ia, jika ia kering, goreskannya, dan jika ia keruh bagimu, percikkan dengan air."
ﺎـﻤﻧِا َ لَ
34; Mu'adz bin Mu'adh menceritakan kepadaku, 'Ikrimat bin 'Ammar telah menceritakan kepadaku, dari 'Abd Allah bin 'Ubayd bin 'Umayr, dari 'Aishat, dia berkata: "Rasulullah, Al-Da> ruqut }ni> dalam Sunannya dan al-T{abari> dalam Mu'jamnya meriwayatkan daripada Ishaq ibn Yusuf ibn al-Azraq, daripada Shurayk al-Qa>d}i>a, daripada Muhammad ibn ' Abd al-Rahman , daripada 'At }a>' daripada Ibn 'Abbas, katanya.
ا ُ ْ ﻟاَو ِطَ
ﺎﺨُﻤ ْ :ا ِﺔَ
Al-Dira>jat Fi> Takhri>j Ah}a>di>th al-Hida>yah. Kitab takhri>j karya Ibn Hajar al-Asqalani22 adalah kompilasi kitab Nas}b al-Ra>yah karya al-H{a>fiz} al-Zayla'i dengan
ﺎﺴِ-َ
اذِا َﻢ
ﺎﻳﺎﺒ ْﻃَر َنَ
ﺎ^ َ اذِا ُﻪُ
ﻠَﻋ ُﷲا
Menurut riwayat Ahmad dari jalan 'Abd Allah ibn 'Ubayd ibn Umayr dari 'Aishat, 25 hadis tersebut berbunyi. Dalam S{ah}i>h}ayn diriwayatkan daripada 'Aishat bahawa dia membasuh air mani dari pakaian Rasulullah s.a.w.
ﺎﻘَﻓ ٍﺔ َﺴِﻔْﻨ َﻃ
Metode Pertama, Menggunakan Nama Sahabat Periwayat Hadis
- Penggunaan Metode
- Kitab-Kitab yang Digunakan Untuk Metode Ini
- Kitab-kitab Mu'jam yang Masyhur Kitab-kitab mu'jam yang masyhur adalah
Namun, nama-nama sahabat yang disusun berdasarkan huruf hija>'iyyat lebih mudah diperoleh. Secara umumnya, kitab at}raf ini telah disusun berdasarkan musnad para sahabat mengikut susunan huruf hija>'iyyah.
ﻒﻟﻷا فﺮﺣ"
Jika terdapat banyak hadis dan beberapa riwayat bertemu dengan guru yang sama, maka sanad yang disebut hanya kepada perawi yang sama, misalnya. Perkara sebegini sering digunakan untuk cerita guru yang berbeza tetapi berakhir dengan guru yang sama.
ﻦـﻋ رﺄـeا يxـﻤ#ا لﺎـّ ﻦـﺑ ﺾﻴﺑأ ﺪﻨﺴ ﻦﻣ
Kitab ini disusun berdasarkan musnad para sahabat, mengikut susunan huruf hija>'iyat, iaitu bermula dari huruf hamzat hingga ke huruf ja>'. Kitab ini terbahagi kepada tujuh bab yang disusun berdasarkan susunan huruf hija>'ijet untuk memudahkan urusan takhri>j.
مـﺣﻷ
Metode Kedua, Menggunakan Kata Pertama Matn Hadis 1. Penggunaan Metode
- Kitab-kitab yang Digunakan
Al-Sakhawi menyusun hadis-hadis dalam kitab ini berdasarkan huruf hija>'iyyat untuk memudahkan orang ramai membaca. Selain itu, kitab ini memuatkan hadis-hadis yang tidak diterbitkan dalam kitab sebelumnya, dan hadis-hadis tersebut disusun menurut urutan huruf hija>'iyyat dengan penuh perhatian.
مَﺰَْز ﺦﺗ)
Li Ah}a>di>th Ta>ri>kh al-Khat}i>b, karya Sayyid Ahmad Al-Ghumari. Dua hadis di bawah sebagai contoh amalan takhri>j hadis dalam kitab Mifta>h} S{ah}i>h} al-Bukha>ri>, yang dilengkapi dengan nombor halaman, juz, bab dan nama subjek.
ءﺎا ﻊﻣ ةﺰﻤا بﺎﺑ
اﻮﻛﺮﺸﺗﻻ ن أ ﻰﻠﻋ ﻢﻜﻌﻳ ﺎﺑ أ
Kedua hadits di bawah ini merupakan contoh amalan takhri>j hadits dalam kitab Mifta>h} S{ah}i>h} al-Bukha>ri> yang dilengkapi dengan nomor halaman, juz, bab dan nama pokok bahasan...buku sumber kompilasi kitab muslim Mifta>h} S{ah}i>h} yang dilengkapi nomor halaman dan juz.
ﻷا بﺎﺑاذا ﺔﻤﻠـﺑ ةرﺪﺼا ﺚﻳدﺎﺣ
Metode Ketiga, Menggunakan Kata dari Bagian Matn Hadis Mempraktikan metode takhri>j ketiga ini, kita dapat meng-
المعاجم المفهرسة لي ألف>ض}الله {العادية>النبوي>. وسوف تستمتع بكتابنا الموزون الجديد المعجم المعروف ولي الله ألف>ض} {عدي>النبوي>.
ﺮْﻔُ ْ ﻟا
Metode Keempat, Menggunakan Topik Hadis 1. Penggunaan Metode
- Kitab-Kitab yang Bisa Digunakan untuk Metode ini Melakukan takhri>j hadis menggunakan metode ini bisa
- ﺓﻼﺼﻟﺍ 41. ﺙﺮـﺤﻟﺍ
- ﻰﻓ ﻞﻤﻌﻟﺍ
- ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺮﻴﺴﻔﺗ
- Kitab Mifta>h} Kunu>z al-Sunnah
- Kitab-Kitab Al-Sunan a) Pengertian
- Kitab-Kitab Al-Mustakhraj
- Masalah-Masalah Tertentu
- Kitab-Kitab Selain Bidang Hadis
- Kitab-kitab Takhri>j
- Kitab-Kitab Sharh} Hadis dan Ta’li>q Terhadap Kitab- kitab Hadis
Al-Zawa>'id ialah kitab-kitab yang mengumpulkan hadith-hadith tambahan kepada beberapa kitab daripada hadith-hadith yang terdapat dalam kitab-kitab lain, seperti Zawa>'id Ibn Ma>jah 'Ala> Us}u>l al-Khamsah. Kitab-kitab Sunan ini hanya mengandungi hadis marfu>', bukan hadis mawqu>f atau maqt}u>'.
Metode Kelima, Menggunakan Kondisi tertentu bagi Sanad dan Matn Hadis
- Kondisi Matn
Di antara kitab-kitab hadith mawd}u>' ada kitab yang disusun berdasarkan huruf hija>'iyat dan ada yang disusun berdasarkan bab fiqh. Buku ini disusun berdasarkan susunan huruf hija>'iyat mengikut nama samar.
Pasal Pertama
Evaluasi hadits dari segi sanadnya adalah mengambil kesimpulan akhir setelah mempelajari sanad haditsnya, seperti ungkapan “ha>dha> isna>d s}ah}i>h}” (sanad hadits ini adalah s}ah }i >h}), “ha>dha>. Penilaian hadits dari segi matnnya, selain didasarkan pada hal-hal di atas, juga didasarkan pada hal-hal lain yang sangat penting, seperti melihat apakah ada shadh atau 'illat yang menjadi cacat pada matn atau matn hadits tersebut. katakan, penyebabnya atau tidak. dengan sanad lain yang mengubah nilainya.
Unsur Hadis : Sanad dan Matn
- Pengertian Sanad ( Isna>d )
- Pengertian Matn
Penilaian ini didasarkan pada kaidah dan metode yang telah lama digunakan banyak ulama dalam membahas dan meneliti riwayat hadis. Oleh karena itu, orang yang ingin sanadnya lengkap harus melihat langsung kitab induk yang diambilnya.
Nilai dan Kegunaan Sanad
Perlunya kajian Sanad tentang 'Ilm al-Jarh} wa al-Ta'di>l dan biografi para perawi. Perlunya 'Ilm al-jarh} wa al-ta'di>l dalam menentukan mutu periwayatan dan nilai hadith.
Seperti Malik Ibn Anas, Sufyan Thawri, Sufyan Ibn 'Uyaynah, Al-Awza'i, Al-Layth Ibn Sa'ad6 dan sebagainya. Ibn 'Abd al-Barrr, H{a>fiz} al-Maghrabi, berpendapat bahawa setiap ulama hadith mementingkan ilmu ini, yang dianggap adil sehingga nampak kecacatannya.
Oleh itu, kesolehan mereka tidak perlu dipersoalkan lagi oleh ahli al-jarh} dan al-ta'di>l.
ﺤلﺎ
Pasal Kedua
- Selintas Sejarah
Kitab ini adalah kitab yang mengandungi biografi perawi hadith secara umum, bukan hanya biografi perawi hadith tertentu dan perawi thiqat atau d}a'i>f. Kitab ini disusun berdasarkan susunan huruf hija>'iyyat dengan memperhatikan huruf pertama nama perawi dan nama ayahnya.
ﻪﻨﻋو ,ﺎﻤﻬﺘﻘﺒﻃو د
Buku ini sangat berguna untuk mengetahui periwayatan enam kitab hadith (sah}i>h}ayn dan sunan empat), yang kami simpulkan daripada kitab Tahdhi>b al-Kama>l Al-H{a>fiz. } Abu al-Hajjaj Al-Mizzi dan kami hanya menyebut biografi perawi yang mempunyai riwayat dalam enam kitab hadith, bukan perawi kitab hadith seperti dalam kitab al-Tahdhi>b dan bukan perawi yang disebut untuk dibezakan atau diulang untuk diingatkan lagi".39.
يﻮﻐاو
و ,ﻖﻠﺧو 7ﻌﻳ ﻮﺑ ﺛـ
ﻖ تﺎﻣ ,
Kami juga melihat kitab Tadhhi>b al-Tahdhi>b karya Dhehebiu, tafsirnya sangat panjang, walaupun tidak lebih panjang daripada kitab Tahdhi>b al-Kama>l. Beliau juga menambah tanda tamyi>z (ميس ميمت) bagi riwayat yang tidak mempunyai sejarah dalam kitab-kitab bahasa kitab Taqri>b al-Tahdhi>b.
ºﺎ ,ﻢﻴـeا ﺪﻳﺪـﺸ»و ﺔـﻠﻤﻬeا ـ¼ﺑ ,
Buku ini sangat bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan orang-orang yang mempelajari ilmu hadis pada tingkat dasar, khususnya dalam menilai keburukan (jarh}) dan keadilan (ta'di>l) perawi, lengkap dengan pendapat para ulama. tentang hal itu, tetapi dengan sangat singkat dan tanpa menyebutkan guru dan siswa. Oleh karena itu, kitab Al-Ka>shif Al-Dhahabi dan kitab Al-Khula>s}at Al-Khazraji akan berbeda dengan kitab Taqri>b al-Tahdhi>b.
ة´ﺎﻌﻟا ﻦﻣ ,قوﺪﺻ ,ى½ا ﺪﻴﻌﺳﻮﺑا.ق/
رو¼ ﻦﺑ ﺚﻴﻠ:ا ﻦﺑ ﻢﺳﺎﻘﻟا
ﺔـﻘﺛ ﺲ
ﺔﻴﻧﺎ{ا ﻦﻣﻼﺛو ﻊcرأ ﺔﻨﺳ تﺎﻣ ,ةÁﻋ
ﺛ/ﺔﺋﺎﻤ
¾ Bab pertama, tentang riwayat yang diketahui oleh IbnFula>n dan tidak pernah disebut namanya atau pernah disebut tetapi tidak masyhur. ¾ Bab keempat, tentang perawi yang diketahui nasabnya dan namanya pernah disebut dalam surah Al-Asma>'.
ﻆﻓﺎ#ا,
ﺎﺑ ﺞﻧﺰ:ا ﻪﻠﺘﻗ ,ﻢﺗﺎﺣﻮﺑأ ﺔﻘـﺛو (ﻢ lﺴÉو ﻊﺒﺳ ﺔﻨﺳ ة½
ﻦﻇ
شاﺮﺧ
ﺐﻴﺒﺣ ﻪﻨﻋو
ﺒﺔ
½ا حورﻮﺑا ,ةﺎى
ﻦﻋ ,
نﺎﻄﻘﻟا Çﻳ ﻪﻨﻋو ,ﺮﻤﻌﻳ ﻦﺑ Çﻳ
Pasal Ketiga
Hadis S{ah}i>h} al-Bukha>ri> dan S{ah}i>h} Muslim (S{ah}i>h}ayn) atau salah satu daripadanya. Hadis-hadis dalam kitab S{ah}i>h} al-Bukha>ri> dan S{ah}i>h} Muslim (S{ah}i>h}ayn) semestinya sah}i daripada >h } nilai, maka tidak perlu disemak semula sanadnya kerana tujuan meneliti sanad hadis adalah untuk mengetahui nilai hadis tersebut tidak kira sah}i>h atau tidak.
نﻛ
ﻪ ﻷا
Kebutuhan Meneliti Hadis-hadis yang Belum Diteliti dan Dinilai
Upaya ini merupakan pengabdian mereka yang sangat berharga terhadap hadis Nabi yang merupakan sumber kedua dari berbagai sumber penetapan hukum Islam setelah Al-Qur'an. Harapan kami, beberapa perguruan tinggi Islam yang memusatkan perhatiannya pada Al-Quran dan Hadits dapat melaksanakan kegiatan ilmiah, sehingga mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kemurnian Al-Sunnah.
Metode Penelitian Sanad
Oleh sebab itu, orang yang ingin mengetahui biografi salah seorang perawi hendaklah melihat kepada kitab-kitab tersebut sekiranya mereka terlebih dahulu mengetahui keperibadian perawi tersebut seperti perawi kitab hadith keenam yang kualitinya masih diperdebatkan oleh negara dan t}abaqat tertentu. Sekiranya seseorang tidak menemui buku-buku ini, seseorang masih boleh mencari biografi perawi yang dikehendaki dalam buku-buku lain sehingga seseorang menemuinya.
ﺎﻨﺛﺪﺣ لﺎﻗ ثرﺎDا ﻦﺑ