• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data Isi Bacaan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Analisis Data dan Refleksi

I. Analisis Data Isi Bacaan

a) Ketuntasan Individu (Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini)

Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara individu atau perorangan apabila menempuh skor pemahaman 75% sebagi standar ketuntasan belajar minimal. Nilai akhir individu persiswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut:52

P

b) Ketuntasan Secara Klasikal

Ketuntasan belajar klasikal dikatakan tuntas apabila memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 75%. Untuk menghitung kriteria hasil belajar klasikal menggunakan rumus sebagai berikut: 53

P

52Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindak an Kelas untuk SD, SLB, dan TK, (Bandung: CV.

Yrama Widya, 2011), hlm 41.

53Ibid, hlm 41.

c) Untuk Mencari Rata-Rata Perkembangan Sosial Emosional

Selain itu hasil belajar juga dilihat dari nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa, yang dapat dirumusan sebagai berikut :54

Keterangan:

: Nilai rata-rata

∑ : Jumlah semua nilai siswa

∑ : Jumlah siswa

Tabel 3.4

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar siswa dalam Perkembangan Sosial Emosional%.55

No Tingkat Keberhasilan (%) Arti

1 80% Sangat Tinggi

2 60% - 79% Tinggi

3 40% - 59% Sedang

4 20% - 39% Rendah

5 20% Sangat Rendah

54Ibid, hlm 40.

55Ibid, hlm 41.

Indikator keberhasilan penelitian ini dikatakan berhasil jika adanya perubahan pada proses perkembangan sosial emosional kearah yang lebih baik, dan penelitian tidakan kelas ini dikatakan berhasil apabila:

1. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran akuatik dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional pada anak usia dini dan mencapai predikat baik

2. Aktifitas guru termasuk ke dalam predikat baik 3. Aktifitas belajar siswa termasuk dalam predikat baik.

51 A.Deskripsi Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat PAUD Al-FATHIYAH

Melihat perkembangan dunia pendidikan yang sangat pesat pada saat itu, kami masyarakat Serumbung bersama pengurus Yayasan Sosial Al– Fathiyah Kongpati mengambil inisiatif terhadap keberadaan dunia pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia dini.

Disamping Dusun Serumbung ada lembaga pendidikan yang menangani tentang pendidikan anak usia dini. Dengan sangat tepat sekali pengurus Yayasan Sosial Al–Fathiyah merintis lembaga pendidikan tersebut sehingga tepat pada tanggal 10 Juli 2012 lembaga pendidikan tersebut melakukan kegiatan operasional pembelajaran dengan jumlah siswa 40 orang dengan nama sekolah PAUD AL – FATHIYAH Serumbung Desa Lendang Arakecamatan kopang Kabupaten Lombok Tengah.

Setelah dua tahun kemudian tepat tanggal 6 Januari 2014 lembaga pendidikan tersebut mendapat persetujuan pendidikan dari Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor:

06/IV/Tahun/2014 dengan nama sekolah PAUD AL–Fathiyah Serumbung56

56Sejarah Singkat Berdirinya PAUD Al-FATHIYAH, Dok umentasi, Lendang Ara 23 Maret 2020.

2. Profil Sekolah

a. Nama Lembaga : PAUD AL – FATHIYAH

b. Jenis Program Yang Dilaksanakan : PAUD c. Alamat Lembaga

1. Jalan :

a) RT/RW/Dusun : Serumbung b) Desa/Kelurahan *) : Lendang Ara

c) Kecamatan : Kopang

d) Kabupaten/Kota*) : Lombok Tengah e) Provinsi : Nusa Tenggara Barat

f) Kode Pos : 83553

g) No. Telp/HP : 087760242471

d. Kepala/Penanggung Jawab

1. Nama Lengkap : ISTIAZAH, S.Pd

2. Jabatan : Kepala Sekolah

3. No. Telp/HP : 08776024247157

57Profil Sekolah PAUD Al-FATHIYAH, Dok umentasi, Lendang Ara, 23 Maret 2020.

3. Visi Misi dan Tujuan PAUD Al-FATHIYAH a) Visi

Meningkatkan Mutu Pendidikan Supaya Menjadi Anak Yang Berkualitas, Beriman, Sehat, Cerdas Dan Ceria.

b) Misi

1) Membantu anak yang kurang mampu mengenyam pendidikan prasekolah 2) Menanamkan sikap moral yang terpuji kepada anak didik dimasa usianya 3) Menumbuhkan dan merangsang perkembangan fisik dan psikomotorik

anak untuk dapat berkembang seperti yang diharapkan

4) Membantu anak berintraksi dengan lingkungan dan teman sebanyaknya agar menjadi cukup mental

5) Membantu keringanan orang tua dalam mendidik anak di tingkat usia dini 6) Mempersiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar

c) Tujuan

1) Mewujudkan pondamental pendidikan anak yang kokoh sejak dini 2) Mewujudkan mental anak yang lebih kuat melalui pergaulan setiap hari 3) Mewujudkan kecerdasan anak lewat belajar dan bermain

4) Mewujudkan moral dan akhlak terpuji bagi anak sejak dini58

58VISI Misi dan Tujuan PAUD Al-FATHIYAH, Dok umentasi, Lendang Ara 23 Maret 2020.

3. Data Guru atau Tenaga Kependidikan PAUD Al-FATHIYAH

Guru merupakan tenaga pengajar yang mengajar dan membimbing peserta didik agar anak tumbuh menjadi generasi yang seswai dengan visi,visi dan tujuan PAUD Al-Fathiyah. Guru/tenaga pengajar PAUD Al-Fathiyahdapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Data Tenaga Kependidikan PAUD Al-FATHIYAH

No Nama Jenis

Kelamin

Jabatan

1 Istiazah S.Pd. P Kepala Sekolah

2 Ayuniati P Bendahara/Guru

3 Banyu Suci Ani P Sekertaris/Guru

4 Raebah P Guru

5 Mahurun P Guru

6 Rudi Mursidin S.Pd. L Operator

4. Data Siswa PAUD Al-FATHIYAH

Siswa juga merupakan salah satu komponen penting dalam lembaga pendidikan. Siswa merupakan sasaran utama dalam lembaga pendidikan yang sangat membutuhkan bimbingan, pembinaan dan pengajaran untuk mencapai kemampuan yang optimal dan tumbuh menjadi anak yang mempunyai kepribadiaan yang baik berguna bagi Bangsa dan Negara. Data siswa PAUD

Al-Fathiyah dapat dilihat pada tabel berikut ini:59 Tabel 4.5

Data Siswa PAUD Al-FATHIYAH Tahun Pelajaran 2019/2020

Kelompok Belajar Jenis Kelamin Jumlah Siswa

L P

Kelompok A 13 10 23

Kelompk B 21 10 31

Total 54

B.Hasil Penelitian

Penelitian ini dimulai pada tanggal 2 maret sampai dengan 31 maret (dua minggu pelaksanaan observasi kegiatan akuatik dan dua minggu pengambilan data dokumentasi profil sekolah). Untuk membantu kegiatan pembelajaran akuatik peneliti melibatkan guru kelas A dan guru kelas B. Peneliti melibatkan guru kelas A dan B karena penelitian ini dilaksanakan di dalam air dan sangat membutuhkan banyak orang sebagai pendamping ketika penelitian dilaksanakan.

Data hasil penelitian diambil pada akhir setiap siklus I dan siklus II yang terdiri dari hasil observasi dan dokumentasi. Data hasil observasi didapatkan dari data hasil aktifitas guru, data hasil aktifitas siswa dan instrument penilaina perkembangan sosial emosional anak usia dini selama proses kegiatan

59Data guru dan siswa PAUD Al-FATHIYAH, Dok umentasi, Lendang Ara 23 Maret 2020.

pembelajaran berlangsung.

Data-data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode dan rumus yang sudah ditentukan kemudian mendapatkan hasil yang belum tuntas pada siklus I dan dilanjutkan lagi pada siklus II sehingga kegiatan pembelajaran akuatik mendapatkan predikat tuntas. Siklus diberhentikan pada siklus II.

1. Penelitian Siklus I

Pada siklus I peneliti melaksanakan penelitian selama dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 4 maret 2020 dari jam 08.00-10.30 dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran akuatik yang sudah disusun melalui pedoman kegiatan pembelajaran akuatik.

Pertemua kedua dilaksanakan pada hari kamis tangga 5 maret 2020 yang dilakuakn sama dengan pertemua pertama. Adapun tahap-tahap kegiatan pembelajaran yang dilakukan agar kegiatan pembelajaran berjalan seswai yang diinginkan, yaitu:

a) Tahap Perencanaan

Setelah peneliti mendapatkan surat izin dari kampus dan Bakesbangpoldagri NTB untuk melaksanakan penelitian di PAUD Al- Fathiyah Dusun Serumbung Desa Lendang Ara Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah dan mendapat respon yang sangat baik dari kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang ada di PAUD Al-Fathiyah maka peneliti langsung mengambil langkah-langkah untuk kegiatan

penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menyusun pedoman kegiatan pembelajaran akuatik sebagai berikut:

1) Konsultasi dengan guru kelompok B dan yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran akuatik

2) Mempersiapkan pedoman kegiatan pembelajaarn akuatik sesuai dengan tema pembelajaran (air, udara dan api) dan yang sesuai dengan indikator tingkat perkembangan sosial emosional yang dicapai di kelompok B 3) Menyaipkan tempat, alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran akuatik agar kegiatan terlaksan dengan baik

4) Menyiapkan instrumen observasi yang terdiri dari: lembar pengamatan kegiatan aktifitas guru, lembar pengamatan kegiatan aktifitas siswa dan instrument penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkar perkembangan sosial emosional melalui kegiatan pembelajaran akuatik pada siklus I dan II.

b) Tahap Tindakan

1) Pertemuan Pertama siklus I

Pertemuan pertama siklus I yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 4 maret 2020.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal dimulai dengan penyambutan semua siswa kemudian dibariskan di depan kelas untuk menyapa, memberi salam, menanyakan kabar dan melaksanakan kegiatan berdo’a bersama, kemudian melakuakn kegiatan senam bersama sebagai pemanasan sebelum kegiatan pembelajaran akuatik dilaksanakan. Setelah kegiatan senam bersama dilaksanakan, selain dari siswa kelompok B yang jumlahnya 12 orang yang terdiri dari 5 perempuan dan 7 laki-laki yang ikut melaksanakan kegiatan pembelajaran akuatik semua siswa dipanggil namanya satu persatu untuk masuk kelas.

Siswa yang ikut kegiatan akuatik kemudian diberi stimulus. Guru bertanya kepada siswa tentang materi pembelajaran dengan tema air, udara, dan api, dengan sub tema air. Guru membuka wawasan siswa dengan memberi beberapa pertanyaan, seperti: berapa macam air ?, apa kegunaan air ?, gimana rasanya air ?, dan air berada dimana saja ?.

Setelah itu guru langsung membagi kelompok yang terdiri dari tiga kelompok, satu kelompok berjumlah empat orang dengan cara berhitung. Siswa dibawa langsung menuju kolam renang dimana kegiatan akuatik dilaksanakan.

b) Kegiatan Inti

Sampai di lokasi yaitu yang terletak dari sekolah kelokasi 20 menit. Siswa dikumpulkan sambil tetap dalam pengawasan dari guru kemudia menanyakan kembali apa yang sudah disampaikan tadi di sekolah terkait dengan tema, sub tema, dan yang berkaitan dengan air.

Kemudian diperlihatkan dan ditanya apa nama alat dan bahan yang digunakan untuk bermain di dalam air. Siswadapat menikmati suasana yang ada di sekitarnya.

Sebelum kegiatan dilaksanakan, siswa diminta untuk mencari teman kelompoknya yang sudah dibagi yang terdiri dari tiga kelompok dengan anggota empat orang, kemudian diminta untuk turun ke kolam secara perlahan sambil didampingi satu kelompok satu orang guru.

Setelah semuanya berbaris sesuai kelompok guru menjelaskan sambil memberi contoh permainan yang dimainkan di dalam air yaitu:

memasukan bola kedalam keranjang.

Permainan memasukan bola dalam keranjang mebutuhkan alat yaitu: keranjang sampah tiga biji, bola plastik yang berwarna warni berukuran kecil sebanyak-banyaknya yang dimasukan kedalam keranjang, dan reple yaitu digunakan sebagai tanda permainan dimulai.

Kemudian siswa memulai kegiatan permainanya seperti yang sudah dicontohkan oleh gurunya terlebih dahulu yaitu: siswa yang berada di barisan paling depan yang pertama mengambil bola yang sudah disiapkan didepannya lalu dilemparkan untuk dimasukan kedalam keranjang (bola masuk ataupun tidak) anak harus berlari kebarisan paling belakang. Kemudian siswa yang dibarisan no dua maju lagi mengambil bola untuk dimasukan kedalam keranjang begitupun seterusnya yang dilakukan oleh semua kelompok sampai waktu yang sudah ditentukan habis sambil tetap didampingi oleh guru di masing-masing kelompok. Di dalam kegiatan ini diperlukan bagaiman cara mereka berintraksi sesame kelompoknya agar tetap kompak dan menjadi pemenang. Disinilah perkembangan sosial anak dikembangkan.

Setelah waktunya habis, guru dan semua siswa yang sudah bermain menghitung bersama berapa bola yang dimasukan didalam keranjang, kelompok siapa yang dapat memasukan bola paling banyak kedalam keranjang itu yang menjadi pemenangnya. Disini emosi anak dapat kita lihat bagaimana ekspresinya ketika mendapatkan kemenangan dan kekalahan. Kegiatan permainan yang dilakukan di dalam air lebih menarik daripada dilaksanakan di darat dan dapat membuat siswa lebih senang dan antusias dalam melaksanakan

pembelajaran.

c) Penutup

Kegiatan di dalam air sudah selesai semua siswa diminta naik keatas. Mengajak semua siswa berkumpul dan makan bersama, kemudian guru melakukan recalling menanyakan kembali untuk mengingat kembali apa yang sudah dilaksanakna dari awal samapai akhir kegiatan, yaitu dari tema, sub-sub tema, dan kegiatan permainan yang dilaksanakan.

Pada tahap awal masih belum efektif kegiatan ini dilaksanakan, pada saat mengatur siswa masih belum sempurna dilakukan, disebabakan baru pertama kali dilaksanakan di dalam air sehingga guru harus menyiapakan strategi dan mempunyai tenaga yang sangat banyak untuk bisa mengontrol semua siswa.

2) Pertemuan Kedua Siklus I

Pertemuan kedua siklus I yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 5 maret 2020.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal dimulai dengan penyambutan. Semua siswa dibariskan di depan kelas untuk menyapa, memberi salam, menanyakan kabar dan melaksanakan kegiatan berdo’a bersama.

Kemudian melakuakn kegiatan beryayi sambil menggerakan anggota tubuh secara bersamasebagai pemanasan sebelum kegiatan pembelajaran akuatik dilaksanakan. Setelah kegiatan menggerakan anggota tubuh bersama dilaksanakan, selain dari siswa kelompok B yang jumlahnya 12 orang yang terdiri dari 5 perempuan dan 7 laki-laki yang ikut melaksanakan kegiatan akuatik semua siswa dipanggil namanya satu persatu masuk kelas.

Siswa yang ikut kegiatan akuatik kemudian diberi stimulus. Guru bertanya kepada siswa tentang materi pembelajaran dengan tema air, udara, dan api, dengan sub tema air. Guru membuka wawasan siswa dengan memberi beberapa pertanyaan, yaitu: berapa macam air ?, apa kegunaan air ?, gimana rasanya air ?, dan air itu adanya dimana saja ?.

Kemudian guru bertanya terkait kelompok yang sudah dibagikan, apakah siswa masih ingat atau tidak ?. Kelompok B dibawa langsung menuju kolam renang dimana kegiatan akuatik dilaksanakan kembali di tempat yang sama.

b) Kegiatan Inti

Sampai di lokasi yaitu yang terletak dari sekolah ke lokasi20 menit. Siswa dikumpulkan sambil tetap dalam pengawasan dari guru kemudia menanyakan kembali apa yang sudah disampaikan tadi di sekolah terkait dengan tema, sub tema dan yang berkaitan dengan air.

Kemudian diperlihatkan kembali dan ditanya apa nama alat dan bahan yang digunakan untuk bermain di dalam air. Semua siswa dapat merasakan kembali secara langsung suasana yang ada disekitarnya.

Sebelum kegiatan dilaksanakan semua siswa diminta untuk mencari teman kelompoknya yang terdiri dari tiga kelompok dengan anggota empat orang, lalu diminta untuk turun ke kolam secara perlahan dan tetap didampingi satu kelompok satu orang guru. Setelah semuanya berbaris sesuai kelompok guru menjelaskan sambil memberi contoh atau mempraktekan kembali permainan apa yang dimainkan di dalam air yaitu: memasukan bola kedalam keranjang. Tujuannya supanya semua siswa mengingatnya kembali.

Permainan memasukan bola dalam keranjang mebutuhkan alat yaitu: keranjang sampah tiga biji, bola plastik yang berwarna warni berukuran kecil sebanyak-banyaknya yang dimasukan kedalam keranjang, kemudia reple yaitu digunakan sebagai tanda mulai permainan.

Kemudian semua siswa memulai kegiatan permainanya seswai dengan yang sudah dicontohkan oleh gurunya terlebih dahulu yaitu:

anak yang berada di barisan paling depan yang pertama mengambil bola yang sudah disiapkan didepannya lalu dilemparkan untuk dimasukan kedalam keranjang (bola masuk ataupun tidak) anak harus

berlari kebarisan paling belakang, kemudia anak yang dibarisan no dua maju lagi mengambil bola untuk dimasukan kedalam keranjang.

Begitupun seterusnya yang dilakukan oleh semua kelompok sampai waktu yang sudah ditentukan habis sambil tetap didampingi oleh guru di masing-masing kelompok. Di dalam kegiatan diperlukan bagaiman cara mereka berintraksi sesame kelompoknya agar tetap kompak dan menjadi pemenang. Disinilah perkembangan sosial anak akan dikembangkan.

Setelah waktunya habis, guru dan semua siswa yang sudah bermain menghitung bersama berapa bola yang dimasukan didalam keranjang, kelompok siapa yang dapat memasukan bola yang paling banyak kedalam keranjang itu yang menjadi pemenangnya. Disini emosi anak dapat kita lihat bagaimana ekspresinya ketika mendaptkan kemenangan dan kekalahan.

Kegiatan permainan yang dilaksanakan di dalam air lebih menarik daripada dilaksanakan di darat dan dapat membuat siswa lebih senang dan antusias dalam melaksanakan pembelajaran, disini siswa merasa sedang tidak melakukan sebuah pembelajarana, karena sangat menikmati suasana didalam kolam sambil melaksanakan sebuah permainan, tampa disadari sudah melaksanakan pembelajaran.

d) Penutup

Kegiatan di dalam air sudah selesai semua siswa diminta naik keatas, mengajak semua siswa berkumpul dan makan, kemudian guru melakukan recalling menanyakan kembali untuk mengingat kembali apa yang sudah dilaksanakna dari awal samapai akhir, yaitu dari tema sub-sub tema dan kegiatan permainan yang dilaksanakan. Pada tahap kedua ini sudah mulai terarah kegiatan permainan yang dilaksanakan, pengontrolan ketika pergantian posisi dengan temannya sudah mulai terkontrol.

c) Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap aktifitas guru, aktifitas siswa, dan hasil dari instrument penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran akuatik untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak pada kelompok B di PAUD Al-Fathiyah. Adapun hasil pengamatannya sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Aktifitas Guru

Observasi terhadap aktifitas guru dilakukan dengan mengamati perilaku guru pada saat proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran akuatik berlangsung. Pada kegiatan pembelajaran akuatik siklus I segala aktifitas yang dilakukan oleh guru di catat oleh observer yaitu mulai dari sekolah sampai ketempat kegiatan pembelajaran (kolam renang), dari semua aktifitas

yang sangat tidak baik sampai yang sangat baik dicatat di lembar observasi yang sudah disediakan. Hasil observasi aktifitas guru menunjukan bahwa aktifitas guru siklus I di predikat cukup baik. Hasil observasi aktifitas guru siklus I dapat dilihat pada lampiran dan tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

Siklus Observasi Aktivitas

Tingkat Keberhasilan

Predikat

I (Pertama) Guru 63,75% Cukup Baik

Dari hasil observasi aktifitas guru pada siklus I dapat diketahui dari hasil lembar observasi yang terdiri dari 16 indikator yang terbagi dalam kegiatan awal 6 indikator, kegiatan inti 6 indikator, dan kegiatan akhir 4 indikator. Yaitu: pada pertemuan pertama siklus I guru tidak membuat pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran akuatik tapi pada pertemuan kedua guru sudah mulai membuat pedomana kegiatan pembelajaran akuatik, pada pertemuan pertama siklus I guru memberikan penyambutan ketika siswa baru datang karena guru lebih awal datang dari pada siswa tetapi pada pertemuan kedua siklus I guru tidak maksimal memberikan penyambutan kepada siswa karena disebabkan kebanyakan siswa yang lebih duluan datang

dari pada guru.

Setiap pertemuan guru tetap mengabsen kehadiran siswa untuk mengetahui siapa yang sekolah dan siapa yang tidak sekolah, ketika mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran disetiap pertemuan guru tetap membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a dan guru tetap memberikan motivasi kepada semua siswa yang sedang bermain melaksanakan kegiatan pembelajaran, sebelum mulai kegiatan pembelajaran akuatik guru terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran akuatik agar kegiatan terlaksana dengan baik, sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran akuatik guru terlebih dahulu mengajak siswa untuk melakukan pemanasan (menggerakan anggota tubuh), guru tidak menyampaikan nama kegiatan yang dilaksanakan yaitu tidak memberi tahu kepada siswa nama kegiatan yang dilaksanakan yaitu yang dinamakan kegiatan pembelajaran akuatik.

Pada pertemuan pertama guru terlebih dahulu tidak mengajak siswa bernyanyi dan bertepuk bersama seswai tema kegiatan tetapi pada pertemuan kedua pada siklus I guru sudah mulai mengajak siswa bernyanyi dan bertepuk bersama seswai tema kegiatan untuk memberi semangat sebelum kegiatan dilaksanakan, sebelum kegiatan pembelajaran akuatik dimulai terlebih dahulu guru menjelaskan dan mempraktekan kegiatan pembelajaran akuatik agar siswa dapat melaksanakan kegiatan dengan baik,

di dalam pelaksanaan kegiatan guru kurang sekali dalam membimbing dan mengarahkan siswa selama kegiatan berlangsung sehingga siswa masih kesulitan dalam melaksanakan kegiatan.

Pada pertemuan pertama guru tidak memberi semangat dan motivasi saat kegiatan pembelajaran akuatik berlangsung tetapi pada pertemuan kedua siklus I guru sudah mulai memberi semangat dan motivasi saat kegiatan pembelajaran akuatik berlangsung, setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru tetap melakukan evaluasi kepada siswa yaitu dengan menanyakan kegiatan apa saja yang sudah dilaksanakan agar mengetahui ingatan siswa kuat atau tidak.

Ketika kegiatan sudah selesai dilaksanakan guru tidak menanyakan perasaan siswa ketika sedang melaksanakan kegian pembelajaran akuatik sehingga tidak diketahui siswa menyukai atau tidak kegiatan akuatik yang dilaksanakan, pada pertemua pertama guru hanya menyebutkan siapa yang menjadi pemenang tidak memberikan hadiah tetapi pada pertemuan kedua guru memberikan penghargaan berupa jajan kepada pemenang, dan ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran akuatik selesai guru tidak menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a sehingga kegiatan yang dilaksanakan kurang berkah, sehingga kegiatan aktifitas guru blm sempurna dilaksanakan.

Dari hasil semua idikator yang jumlahnya 16 yang sudah dijabarkan diatas mendapatkan nilai sebayak 51 dan diubah dalam bentuk persenan sehingga mendapat nilai 63,75%, yaitu yang sudah dihitung menggunakan rumus yang sudah ditentukan, sehingga dapat disimpulkan pada siklus I tingkat keberhasilan aktifitas guru yaitu 63,75% dengan predikat cukup baik, dikatakan cukup baik karena pada pedoman konvensi ketuntasan guru pada tabel 3.2 yang terdapat pada bab III di metode peneltian tingkat ketuntasan aktifitas guru mulai dari 60-75% di predikat cukup baik. Peneliti ingin mendapatkan predikat sangat baik, oleh karena itu peneliti harus melanjutkan lagi ke siklus II untuk memperbaiki apa yang masih belum diperhatikan.

2) Hasil Observasi Aktifitas Siswa

Observasi terhadap aktifitas siswa dilakukan dengan mengamati perilaku siswa pada saat proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran akuatik berlangsung. Pada kegiatan pembelajaran akuatik siklus I segala aktifitas yang dilakukan oleh siswa di catat oleh observer yaitu mulai dari sekolah sampai ketempat kegiatan pembelajaran (kolam renang), dari semua aktifitas yang sangat tidak baik sampai yang sangat baik dicatat di lembar observasi yang sudah disediakan. Hasil observasi aktifitas siswa menunjukan bahwa aktifitas siswa siklus I di predikat cukup baik. Hasil observasi aktifitas siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran dan tabel berikut ini:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I Siklus Observasi

Aktivitas

Tingkat Keberhasilan

Predikat

I (Pertama) Siswa 61,43% Cukup Baik

Dari hasil observasi aktifitas siswa pada siklus I dapat diketahui dari hasil lembar observasi yang terdiri dari 14 indikator, yaitu: pada pertemuan pertama siklus I siswa masih banyak yang belum datang kesekolah tepat waktu tapi pada pertemuan kedua siklus I siswa sudah banyak yang datang kesekolah tepat waktu, pada saat kegiatan pembelajaran guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam dan siswa mampu mejawab salam dan siswa mampu membaca do’a pada saat kegiatan pembelajaran dimulai.

Pada saat kegiatan pembelajaran akuatik berlangsung siswa sesama siswa berantem dan siswa tidak bisa meminta maaf walupun salah dan tidak bisa memberi maaf pada teman yang meminta maaf, pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran akuatik guru meminta tolong kepada siswa untuk diambilkan keranjang sampah yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran akuatik dan siswa dapat melaksanakan perintah yang diberikan oleh gurunya, pada kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran akuatik guru memberi

Dokumen terkait