• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

D. Analisis Data

Hasil perhitungan uji validitas menggunakan SPSS for windows version 22 pada lampiran 7 disajikan di tabel berikut ini :

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner (angket)

Variabel Cronbach’s

Alpha N of item Keterangan Pengaruh Gaya

Belajar 0,654 18 Reliable

Hasil uji reliabilitas pada tabel diatas memperoleh nilai koefisien yang lebih besar dari 0,60 (0,654 > 0,60). Sesuai dengan pernyataan yang diulas diatas sebelumnya, dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan daam kuesioner adalah reliabel.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan yaitu, statistik deskirptif dan statistik infrensial. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi kepada tujuan atau hipotesis yang hendak di uji.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.51 Analisis deskirptif pada penelitian ini untuk menggambarkan atau menjawab rumusan masalah pertama dan kedua dengan penyajian data melalui analisis presentase.

Peneliti melakukan penyebaran angket kepada beberapa peserta didik kelas IV dan V di MI Al-Hidayah Mangli sebagai sampel penelitian. Jumlah angket yang disebar sebanyak 49 angket, dengan pola pernyataan dan alternatif jawabannya yaitu, sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Selanjutnya pemberian skor di setiap alternatif jawaban dengan skor maksimal =4 dan skor minimal =1.

Pengklasifikasian kecenderungan gaya belajar peserta didik, peneliti menghitung jumlah data angket dari setiap gaya belajar (visual, auditori, dan kinestetik). Untuk perhitunganya apabila responden menjawab sangat setuju (4x6) maka jumlah skor tertinggi 24 untuk gaya belajar

51 Sugiyono, 206

visual, sedangkan gaya belajar auditori jika menjawab sangat setuju (4x5) maka skor tertingginya 20, dan untuk gaya belajar kinestetik jika menjawab sangat setuju (4x6) maka skor tertingginya 24.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya presentase gaya belajar sebagai berikut :

Keterangan :

P : angket presentase

F : frekuensi yang dicari presentasenya N : number of cases (jumlah subjek)

Data yang sudah berbentuk presentase, selanjutnya dilakukan penggolongan kecendrungan gaya belajar siswa, masing-masing dihitung jumlah peserta didik dan dibandingkan dengan jumlah siswa keseluruhannya, dilakukan pemberian tingkatan gaya belajar siswa (visual, auditori, dan kinestetik).

Analisis dari data hasil belajar peserta didik diambil dari nilai rata-rata ujian akhir semester. Setelah melakukan analisis data, peneliti mengkategorikan nilai peserta didik. Untuk tabel kategori hasil belajar disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.6 Kriteria Hasil Belajar

No Rentang Nilai Keterangan

1 0 – 54 Sangat Rendah

2 54 – 64 Rendah

3 64 – 79 Sedang

4 79 – 89 Tinggi

5 89 - 100 Sangat Tinggi

(Sumber : Hamsar, 2017:47) 2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya akan digeneralisasikan atau disimpulkan untuk populasi dari asal sampel itu di ambil.52 Dengan begitu analisis statistik ini digunakan untuk menyimpulkan dari banyaknya populasi menggunakan data sampel. Metode ini digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dan menguji hipotesis yang diajukan. Untuk analisis ini digunakan taraf signifikansi sebesar 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Artinya kemungkinan salah pada hasil penelitian populasi adalah 5%.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana. Menurut Dewi Sri Susanti dkk menyatakan bahwa analisis regresi linier sederhana adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara satu variabel dependen independen dengan satu variabel dependen.53 Maka dari pernyataan tersebut peneliti mengambi regresi linier sederhana karean pada penelitian ini variabel

52 Yeri Selamet dan Achmad Slamet, Statistika Infrensial (Yogyakarta : CV Andi Offset, 2017), 2

53 Dewi Sri Susanti dkk, Analisis Regresi dan Korelasi (Malang : CV IRDH, 2019), 8

yang digunakan hanya dua yaitu variabel independen dan dependen.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, apakah memiliki hubungan positif atau negatif serta untuk memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan ataupun penurunan. Pada regresi sederhana biasanya data yang digunakan memiliki skala interval atau rasio. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut :

𝑋

Keterangan :

Y = variabel dependen (variabel terikat) X = variabel independen (variabel bebas) a = konstanta (nilai dari Y apabila X = 0)

b = koefisien regresi (pengaruh positif atau negatif)

Untuk menguji apakah variabel bebas ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, maka digunakan uji statistik t. Dalam penelitian ini uji statistik t digunakan untuk menguji rumusan masaah ketiga.

Dasar pengambilan keputusan yaitu dengan membandingkan r/t/Fhitung dengan r/t/Ftabel dengan ketentuan:

Ha diterima jika r/t/Fhitung < r/t/Ftabel

Ho ditolak jika r/t/Fhitung ≥ r/t/Ftabel54

Pengujian dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika maka hipotesis alternatif diterima yang berarti bahwa variabel bebas Gaya belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (hasil belajar) kelas IV dan V MI Al- Hidayah Mangli, sedangkan jika maka sebaliknya.

Dalam menghitung analisi regresi linier sederhana pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for windows version 22.;

Sebelum melakukan uji hipotesis data, diperlukannya uji asumsi klasik atau prasyarat, uji asumsi klasik dalam hal ini ada dua pengujian, yaitu uji normalitas data dan uji linieritas. Dalam penelitian ini tidak menggunakan uji homogenitas dikarenakan data penelitian berasal dari populasi yang sama (homogen). Maka uji prasyarat yang dilakuka hanya uji normaslitas dan uji linieritas. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Supardi yang dikutip oleh Abdul Narlan yang mengatakan uji homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data dalam serangkaian analisis memang dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Jadi, ketika data yang diambil dari populasi yang homogen maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas.55

54 Ali Anwar, Statistik untuk Penelitian Pendidikan dan Aolikasinya dengan SPSS dan Excel (Kediri : IAIT Press, 2009), 142

55Abdul Narlan dan Dicky Tri Juniar, Statistik dalam Pnejas, Aplikasi Praktisdalam Penelitian Pendidikan Jasmani (Yogyakarta : CV BUDI UTAMA, 2018), 67

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data adalah uji statistik yang diperuntukkan untuk menguji apakah nilai residual variabel penelitian terdistribusi secara normal ataukah tidak.56 Jadi, pengujian normalitas bertujuan untuk mengukur apakah data dari setiap variabel terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam uji normalitas ada beberapa metode pengujian yang tersedia, seperti metode Chi Square, Liliefors, Kolmogrov-Smirnov, Shapiro-Wilk, atau bantuan Software SPSS, Microsoft Excel. Pengujian normal tidaknya data pada penelitian ini menggunakan program SPSS for windows version 22 melalui uji Kolmogrov-Smirnov.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas data yaitu : jika nilai signifikansi > dari = 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai signifikansi < dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas adalah pengujian untuk memeriksa apakah terdapat hubungan yang linier antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji linieritas dimaksudkan untuk menguji linier atau tidaknya data yang dianalisis.57 Dalam hal ini pengujian linieritas menggunakan program SPSS for windows version 22.

Dengan ketentuan sebagai berikut :

56 Imam Heryanto dan Totok Triwibowo, Path Analysis Menggunakan SPSS dan Excel (Bandung : INFORMATIKA, 2018), 138.

57 Sudjana, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Peneliti (Bandung : Tarsito, 2003),

1) Hubungan antara variabel dikatakan linier apabila nilai signifikansi < 0,05.

2) Hubungan antara variabel dikatakan tidak linier apabila nilai signifikansi > 0,05.

51 A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Ibtida’iyah (MI) Al-Hidayah Mangli

MI Al-hidayah Mangli adalah sebuah lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan islam. Berdirinya MI Al-Hidayah atas kedermawanan bapak Bobsaid pemilik penggilingan padi “Rejo Agung N.V” Mangli-Jember yang mewakafkan tanahnya seluas 0,055 HA yang diserahkan kepada bapak H. Ahmad Damanhury untuk dijadikan sebuah lembaga pendidikan islam. Pada tanggal 27 Februari 1972 ikrar wakaf dilakukan dari H. Ahmad Damanhury yang di serahkan kepada Abu Bakar Bakhtiar selaku ketua Yayasan Al-furqon untuk “MI Al-Hidayah”.

Awal kegiatan pembelajaran masih sederhana, di dalam sebuah rumah dan lesehan. Pada masa itu tenaga pengajar masih terbatas hanya empat orang yaitu Sjamsul Ma’arif, Soedja’I Koesno, Solichin dan Hindun.

Tahun 1960 Madrasah Ibtida’iyah Al-Hidayah membangun gedung Madrasah 6 kelas atas inisiatif dan kedermawanan Tuan Abu Bakar Bakhtiar.

MI Al-Hidayah yang dipimpin oleh Soedja’i Koesno waktu itu kemudian bergabung dengan Yayasan Pondok Pesantren Mlokorejo (YWPI) sampai tahun 1972. Kemudian setelah itu pindah bergabung ke Yayasan AL-Furqon Jember yang diketuai oleh Abu Bakar Bakhtiar.

Setelah berjalan 4 tahun bergabung dengan Yayasan Al-Furqon, kemudian atas prakarsa 3 orang yang selanjutnya disebut pendiri Yayasan yang akan bertanggung jawab terhadap maju mundurnya pendidikan, ketiga orang tersebut adalah Sjafi’i Mis, Moch. Manar Mis, dan Baidlowi (yang disebut dengan TRI MURTI). Yayasan diberi nama Yayasan Ikatan Keluarga Pendidikan Islam (IKPI) yang didirikan pada tanggal 22 Mei 1980.

Kini MI Al-Hidayah terus berkembang dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sekitar mapun diluar, itu karena MI Al- Hidayah sudah menunjukan dengan prestasi-prestasi yang didapatkan baik tingkat regional maupun nasional. Tentunya dengan begitu MI Al- Hidayah Mempunya daya tarik sendiri bagi masyarakat karena dengan prestasi yang sudah di dapat dan juga kegiatan yang diterapkan di MI Al- Hidayah seperti membaca Al-Qur’an setiap paginya, hafalan surat pendek, dan juga membaca Asmaul Husna setiap jam pertama pelajaran.

Dengan begitu para peserta didik tidak hanya mendalami dibidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), tetapi peserta didik juga menerapkan ajaran-ajaran yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.58

2. Kepala Madrasah yang Pernah Menajabat

Adapaun Kepala Madrasah yang pernah menjabat di MI Al- Hidayah Mangli antara lain :

58 MI Al-Hidayah Mangli, “Sejarah MI Al-Hidayah Mangli,” t.t.

a. Kepala MI th. 1958 s/d 1964 : Ahmad Abu Bakar

b. Kepala MI th. 1964 s/d 2970 : Abd. Aziz Sjarqowi (almarhum) c. Kepala MI th. 1970 s/d 1993 : A.K Djaelany (almarhum) d. Kepala MI th. 1993 s/d 2004 : Angwar K

e. Kepala MI th. 2004 s/d 2016 : Alwi .S.

f. Kepala MI th. 2016 s/d sekarang : Musahra, S.Ag.

3. Visi dan Misi MI Al-Hidayah Mangli

a. Visi MI Al-Hidayah Mangli adalah “Terwujudnya generasi berprestasi, terampil, beriman dan berakhlak karimah”.

b. Misi dalam upaya mewujudkan visi MI Al-Hidayah antara lain : 1) Membiasakan membaca Al-Qur’an sebelum memulai aktivitas

belajar.

2) Membiasakan shalat fardhu dan sunnah berjamaah.

3) Menyelenggarakan pembelajaran bermutu untuk pengembangan potensi peserta didik.

4) Meningkatkan potensi peserta didik.

5) Meningkatkan prestasi non akademik.

6) Membiasakan beramal shaleh dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tujuan

a. Peserta didik terbiasa membaca surat yasin dan juz Amma sebagai amalan sehari-hari

b. Peserta didik terbiasa membaca ayat Al-Qur’an dengan tartil.

c. Peserta didik terbiasa membaca asmaul husna sebagai amalan sehari- hari.

d. Peserta didik terbiasa melaksanakan shalat fardhu tepat waktu.

e. Peserta didik terbiasa melaksanakan shalat sunnah dalan kehidupan sehari-hari.

f. Melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan 4 karakter pembelajaran (4K) : Communication (kumunikasi), Collaboration (kolaborasi), Critical Thinking dan Innovation (daya cipta dan inovasi).

g. Berprestasi dalam berbagai event lomba.

h. Melaksanakan kegiatan esktrakulikuler.

i. Peserta didik terbiasa berinfak dalam kehidupan sehari-hari.

5. Data Siswa MI Al-Hidayah Mangli

Jumlah siswa MI Al-Hidayah pada tahun ajaran 2020/2021 yaitu 434 siswa. Terdiri dari 221 siswa laki-laki dan 213 siswa perempuan dengan keterangan di tabel berikut :

Tabel 4.1 Data Siswa Kelas Jumlah

Rombel

Jumlah Siswa

Laki- Laki perempuan Jumlah Total

I 3 27 35 62

II 2 31 29 60

III 3 53 40 93

IV 2 30 39 69

V 2 36 35 71

VI 3 42 37 69

Jumlah 15 219 215 434

Sumber Data : Dokumentasi MI Al-Hidayah Mangli 2020/202159

59 MI Al-Hidayah Mangli, “Data Siswa MI Al-Hidayah Mangli,” t.t.

6. Data Pendidik

Tabel 4.2

Data Pendidik MI Al-Hidayah

No Nama L/P Jabatan

1 Musahra. S.Ag L Kepala Madrasah

2 Alwi S. A. Ma L Guru Mapel

3 Siti Nur Fadilah P Guru Kelas 4 Fathitul Hujum, S.Pd P Guru Mapel 5 Cikratiarini, S.Pd P Guru Kelas 6 Muhammad Saktiono,

S.Pd

L Guru Kelas

7 Robby Hidayat Hasan, S.Pd.

L Guru Kelas

8 Zulfa Arifiyanti Nikmah, S.Pd.

P Bendahara dan Guru Mapel

9 Ikhwan Nur Huda, M.Pd.i

L Guru Kelas

10 Ulfah Ismiati, S.Pd.i P Guru Kelas 11 Wildan Hatfina

Royani, S.Pd.i

L Guru Kelas

12 Miftahul Jannah, S.Pd.i

P Guru Kelas 13 Silfiyah Aisyatul

Maziyah, M.Pd.i

P Guru Mapel 14 Evi Nurfadilah, S.Pd.i P Guru Mapel 15 Ika Irwaniyati, M.Pd, P Guru Kelas 16 Fajar Iswahyudi,

S.Pd.i

L Guru Kelas

17 Erfan Kusworo, S.Pd, L Guru Kelas 18 Dian Fagihatul

Hikmah, S.Pd.i,

P Guru Kelas 19 Imron Hidayah, S.Pd, L Guru Mapel

Sumber Data : Dokumentasi MI Al-Hidayah Mangli 2020/202160

60 MI Al-Hidayah Mangli, “Data Pendidik MI Al-Hidayah Mangli,” t.t.

7. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana MI Al-Hidayah No Jenis Sarana dan

Prasarana

Jumlah Satuan Kondisi

1 Ruang Kelas 14 Baik

2 Perpustakaan 1 Baik

3 Mushollah 1 Baik

4 Kamar Mandi Guru 2 Baik

5 Toilet 8 Baik

6 Komputer 20 Baik

7 LCD 1 Baik

8 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

9 Ruang Guru 2 Baik

10 Aula 1 Baik

11 Koperasi Madrasah 1 Baik

12 Mobil 1 baik

13 Lab Komputer 1 Baik

Sumber Data : Dokuemntasi MI Al-Hidayah Mangli 2020/202161 B. Penyajian Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data berupa angka yang nantinya akan diolah menggunakan statistik, yang akan menghasilkan sebuah kesimpulan (hasil penelitian). Dalam memperoleh data tentang pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa di MI Al-Hidayah Mangli, peneliti menggunakan angket sebagai instrumen. Peneliti dalam pengambilan data koesioner (angket) langsung berinteraksi dengan peserta didik. Dan peniti akan menyajikan data koesioner (angket) yang sudah di isi oleh responden sebanyak 49. Ada dua data yang disajikan dalam hal ini, yang petama data dari jawaban angket gaya belajar yang disebarkan ke sampel, dan yang kedua data hasil belajar yang diambil dari nilai rata-rata ujian akhir semester.

61 MI Al-Hidayah Mangli, “Data Sarana dan Prasarana MI Al-Hidayah Mangli,” t.t.

Sampel data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

1. Data Angket Gaya Belajar

Tabel 4.4

Data Hasil Penelitian Variabel X

No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai

1 AMK 49 26 AWJ 43

2 AKF 47 27 AA 57

3 AN 46 28 ANA 49

4 AFZ 49 29 ARM 48

5 ANW 50 30 AR 54

6 APN 53 31 CNA 51

7 MR 46 32 DTM 49

8 MRR 49 33 DAK 51

9 MSA 50 34 DMN 52

10 MGM 48 35 HDM 53

11 MMF 44 36 HF 52

12 MIF 46 37 AD 49

13 FAF 54 38 AAA 48

14 MDN 52 39 BDO 48

15 MK 45 40 FIW 49

16 MAA 47 41 MUQ 45

17 MFM 50 42 MNS 47

18 MHR 48 43 RA 52

19 SVR 56 44 RWF 51

20 SCM 48 45 RFS 45

21 TM 47 46 SAA 50

22 VCB 49 47 VR 50

23 WS 54 48 ZP 51

24 ZAR 49 49 ZAF 49

25 AA 59

2. Data Nilai Rata-rata Hasil belajar

Tabel 4.5

Data Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester No Nama Siswa Nilai Rata-

rata

No Nama Siswa Nilai Rata- rata

1 AMK 81,3 26 AWJ 82,7

2 AKF 78,2 27 AA 83,7

3 AN 86,5 28 ANA 81,1

4 AFZ 81,2 29 ARM 79,6

5 ANW 82 30 AR 80,8

6 APN 82 31 CNA 85,1

7 MR 77,1 32 DTM 75,5

8 MRR 84,7 33 DAK 74,6

9 MSA 81 34 DMN 76,4

10 MGM 88,7 35 HDM 77,7

11 MMF 83,4 36 HF 83

12 MIF 87,8 37 AD 78

13 FAF 78,4 38 AAA 84

14 MDN 79,6 39 BDO 75,6

15 MK 81,6 40 FIW 78,5

16 MAA 77 41 MUQ 84,5

17 MFM 76,7 42 MNS 78,5

18 MHR 77,7 43 RA 76,5

19 SVR 83,3 44 RWF 74,8

20 SCM 78,7 45 RFS 76,4

21 TM 85 46 SAA 81

22 VCB 78 47 VR 79,1

23 WS 73 48 ZP 82,6

24 ZAR 78 49 ZAF 76

25 AA 82,1

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Deskirptif

a. Gaya Belajar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MI Al-Hidayah Mangli pada kelas IV dan V dengan jumlah keseluruhan sampel sebanyak 49 peserta ddik. Jumlah tersebut terbagi dalam beberapa kelas yaitu IVA, IVB, VA, dan VB. Selanjutnya peneliti dapat mengumpulkan data-data melalui angket yang disebar keseluruh sampel dan diisi oleh seluruh sampel. Di dalam angket terdapat beberapa pernyataan sekaligus skor yang terdapat pada setiap pernyataan guna memberikan bobot nilai pada pernyataan yang

dipilih oleh peserta didik sehingga data-data tersebut dapat dianalisis dengan deskriptif. Setelah data dianalisis kemudian menghitung keseluruhan jumlah skor yang telah dipilih oleh peserta didikdari masing-masing pernyataan gaya belajar (visual, auditori, dan kinestetik). Dari hasil perhitungan jumlah skor tersebut maka dapat diketahui skor tertinggi dari ketiga gaya belajar yang telah dipilih oleh peserta didik. Jumlah skor tertinggi tersebut kemudian dijadikan sebagai penentu gaya belajar apa yang lebih dominan. Berikut dijelaskan hasil pengklasifikasian peserta didik berdasarkan kecenderungan gaya belajar dalam bentuk tabel :

Tabel 4.6

Rekapitulasi Kecendrungan Gaya Belajar Siswa MI Al-Hidayah No Gaya Belajar Jumlah Siswa

1 Visual 24

2 Auditori 9

3 Kinestetik 16

Jumlah 49

Berdasarkan tabel diatas terdapat 24 peserta didik yang mempunyai gaya belajar visual, 9 peserta didik dengan gaya belajar auditori, dan 16 peserta didik dengan gaya belajar kinestetik, selanjutnya dilakukan perhitungan presentase masing-masing gaya belajar (visual, auditori, dan kinestetik). Hasil perhitungan presentase gaya belajar peserta didik MI Al-Hidayah Mangli sebagai berikut :

Tabel 4.7

Presentase Gaya Belajar

No Gaya Belajar Jumlah Siswa Presentase

1 Visual 24 48,98%

2 Auditori 9 18,37 %

3 Kinestetik 16 32,65 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui besar presentase gaya belajar peserta didik kelas IV dan V dari jumlah sampel terdapat 24 peserta didik yang lebih cenderung memiliki gaya belajar visual dengan tingkat presentase sebanyak 48,98%, 9 peserta didik yang cenderung memiliki gaya belajar auditori dengan presentase sebanyak 18,37%, dan sebanyak 16 peserta didik yang cenderung memiliki gaya belajar kinestetik dengan presentase sebanyak 32,65%, sehingga daat disimpulkan bahwa kecenderungan gaya belajar peserta didik kelas IV dan V dari keseluruhan sampel di MI Al-Hidayah Mangli adalah gaya belajar visual.

b. Hasil Belajar

Pengambilan data hasil belajar diperoleh melalui dokumentasi nilai rapot peserta didik dengan mengambil nilai rata-rata ujian akhir semester pada kelas IV dan V di setiap mata pelajaran yang diujikan.

Setelah melakukan rekapitulasi nilai rata-rata tersebut, maka hasil belajar kelas IV dan V sebanyak 46 peserta didik berada pada rentang nilai 75-89 dengan keterangan “baik”, sedangkan 3 peserta didik berada pada rentang nilai 65-74 dengan keterangan “cukup”.

Data distribusi nilai rata-rata ujian akhir semester peserta didik kelas IV dan V MI Al-Hidayah Mangli diatas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut :

Gambar 4.1

Diagram Batang Nilai Rata-rata

Hasil analisis rekaptulasi nilai ujian akhir semester peserta didik kelas IV dan V MI Al-Hidayah Mangli disajikan dalam tabel distribusi frekuensi yang dapat dilihat pada tabel 4.9. Disini peneliti dalam membuat tabel distibusi frekuensi menggunakan bantuan Microsoft Excel, dan juga ada beberapa tahapan dalam membuat tabel distribusi frekuensi antara lain:

1) Mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah, disini nilai tertinggi (88,7 ) dan nilai terendah (73)

2) Menentukan rentang nilai (R) yaitu dengan mengurangi nilai tertinggi dengan nilai terendah. (R : 88,7-73 = 15,7)

0 20 40 60 80 100

<50 50-64 65-74 75-89 90-100

nilai rata-rata

3) Menentukan banyaknya kelas dengan rumus dari sturges yaitu : K (banyak kelas) = 1 + 3,3 log (n = banyak subjek), dan lebar kelas (i) = . Banyak kelas ada = 7 dan lebar kelas ada = 2,2 4) Masukkan nilai skor soal tes hasil ujian akhir semester MI Al-

Hidayah Mangli.

Tabel 4.8

Distibusi Frekuensi hasil belajar peserta didik kelas 4 dan 5 MI Al-Hidayah Mangli

No Kelas Intervaal Frekuensi Presentase

1 73-75,2 3 6%

2 76,2-78,4 16 33%

3 79,4-81,6 13 27%

4 82,6-84,8 12 24%

5 85,8-88 4 8%

6 89-91,2 1 2%

7 92,2-94,4 0 0%

Jumlah 49 100%

Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa jumlah peserta didik pada interval 73-75,2 ada 3 peserta didik dengan presentase 6%, interval 76,2-78,4 ada 16 peserta didik dengan presentase 33%, interval 79,4- 81,6 ada 13 peserta didik dengan presentase 27%, interval 82,6-84,8 ada 12 peserta didik dengan presentase 24%, interval 85,8-88 ada 4 peserta didik dengan presentase 8%, dan yang terakhir interval 89- 91,2 ada 1 peserta didik dengan presentase 2%. Untuk yang interval 92,2-94,4 tidak ada. Untuk mengetahui kriteria nilai peserta didik bisa dilihat di tabel 3.7 diatas.

Berdasarkan tabel 3.7 maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV dan V dari jumlah total sampel sebanyak 49

peserta didik di MI Al-Hidayah Mangli Tahun Ajaran 2020/2021 yang dilihat dari nilai ujian akhir semester, menunjukan bahwa sebagian besar hasil belajar peserta didik kelas IV dan V berada pada kisaran nilai 76,2-81,6, sehingga masuk ke dalam kriteria “tinggi”

karena berada di antara 65-84 di lihat dari tabel kriteria hasil belajar diatas.

2. Statistik Infrensial

Analisis ini digunakan untuk menganalisis data sampel dengan penyajian data menggunakan analisis regresi liniersederhana.

Berdasarkan prasyaratan analisis regresi, maka sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat analisis terhadap data hasil penelitian. Analisis uji prasyarat yang perlu dilakukan dalam penelitian ini antara lain :

a. Uji Nomalitas Data

Uji normalitas data dalam penelitian menggunakan teknik uji Kolmogrov-Smirnov yang digunakan untuk melihat normal tidaknya sebuah data dari residual.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas data yaitu : jika nilai signifikansi > dari = 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai signifikansi < dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Hasil analisis menggunakan teknik uji normalitas Kolmogrov- Smirnov dengan bantuan SPSS for windows version 22 disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogrov-Smirnov One-Sampel Kolmogrov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 49

Normal Parametersa,b

Mean 0

Std.

Deviation 3,43780764

Most Extreme Differences

Absolute 0,1

Positive 0,1

Negative -0,07

Test Statistic 0,1

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Berdasarkan hasil analisi di atas dapat dilihat bahwa hasil dari uji Kolmogrov-Smirnov diperoleh nila signifikansi dari semua data dari dua variabel adalah 0,200 > 0,05. Maka dapat dsimpulkan bahwa data pada kedua variabel berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk memastikan apakah data dari kedua variabel sesuai garis linier atau tidak, dengan kata lain uji linier dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel bebas dengan variaben terikat.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji linieritas yaitu, jika nilai Sig > 0,05 maka ada hubungan antara variabel bebas dengan

Dokumen terkait