• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MI AL-HIDAYAH MANGLI TAHUN AJARAN 2020/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MI AL-HIDAYAH MANGLI TAHUN AJARAN 2020/2021"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :

MOHAMMAD FADLY NIM. T20174037

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

APRIL 2022

(2)

ii SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh : Mohammad Fadly

NIM. T20174037

Disetujui Pembimbing

Mohammad Kholil, S.Si,. M.Pd, NIP. 198606132015031005

(3)

iii

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hari : Selasa

Tanggal : 19 April 2022 Tim penguji

Ketua Sekertaris

Dr. Hartono, M.Pd. Muhammad Suwignyo Prayogo, M.Pd.I.

NIP. 198609022015031001 NIP. 198610622015031004 Anggota:

1 Dr. H. Mashudi, M.Pd. ( )

2 Mohammad Kholil, M.Pd ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni'ah, M.Pd.I.

NIP. 196405111999032001

(4)

iv

اَو َراَصْبَ ْلَاَو َعْمَّسلا ُمُكَل َلَعَجَّو ۙأً ـْيَش َنْىُمَلْعَت َلَ ْمُكِتههَّمُا ِنْىُطُب ْْۢهِّم ْمُكَجَر ْخَا ُ هّاللَّو ْمُكَّلَعَل ۙ َةَدِ ـْفَ ْلَ

َن ْوُرُكْشَت

Artinya: dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Nahl : 78)*

* Kementrian Agama Republik Indonesia, Mushaf Al-Azhar Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung : Jabal, 2010)

(5)

v

kepada engkau, atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang berfikir, berilmu, beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi salah satu langkah awal untuk masa depanku dalam meraih cita-cita.

1. Terimakasih kepada Ayah Ibuku tercinta. Bapak Sunarto dan Ibu Siti Maimunah. Atas berkat dan restumu aku mampu berada diposisi saat ini.

Semoga Alah senantiasa menjadikan ayah dan ibu manusia yang tetap sabar, diberi kenikmatan sehat selalu oleh Allah, diberi kebarokahan umur, kebarokahan rizki, dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

2. Terimakasih untuk kakakku. Rofiatul Laila, yang selalu mendukung dan selalu memberikan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Terimakasih teruntuk teman-teman seperjuangan kelas D1 PGMI yang selalu memberikan semangat dalam melakukan segala hal termasuk menyelesaikan tugas akhir dalam kuliah yaitu skripsi. Dan khususnya yang laki-laki angkatan 2017 yang selalu memberikan motivasi dalam segala hal.

(6)

vi

ِ

Segenap puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT atas segala taufiq dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, sebagai bentuk penghargaan, saya sampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M selaku Rektor UIN KH Achmad Siddiq Jember yang selalu memberikan fasilitas yang memadai selama kami menuntut ilmu di UIN KH Achmad Siddiq Jember.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah meluangkan waktunya untuk menyetujui hasil skripsi ini..

3. Bapak Dr. Hartono, M.Pd.I selaku Kordinator Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Mohammad Kholil, S.Si,. M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan selalu memberikan semangat guna selesainya skripsi ini.

(7)

vii

6. Bapak Erfan Kusworo, S.Pd dan Bapak Robby Hidayat Hasan, S.Pd selaku guru di MI Al-Hidayah Mangli yang sudah membantu dalam kelancaran pelaksanaan penelitian ini.

7. Para guru dan siswa kelas IV dan V MI Al-Hidayah Mangli yang telah meluangkan waktu dalam menjawab pertanyaan dalam proses penelitian ini.

8. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KH Achmad Siddiq Jember yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

9. Teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini.

10. Seluruh responden yang bersedia meluangkan waktu dalam mengisi angket sebagai instrumen pengumpulan data pada penelitian ini.

Semoga amal baik dan ikhlasnya dalam membantu penulisan dibalas oleh Allah SWT. Amamiin. Oleh karenanya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiiin.

Jember, 28 Januari 2022 Penulis

Mohammad Fadly NIM. T20174037

(8)

viii Kata Kunci: Gaya Belajar, Hasil Belajar Siswa

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya suatu model pembelajaran yang baru saja diterapkan di MI Al-Hidayah Mangli pada masa pandemi ini.

Pembelajaran online yang diterapkan saat ini tentu dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana, seperti media aplikasi yang tersedia. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih terdapat beberapa permasalahan yang terjadi ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran online. Maka dari itu, gaya belajar berperan dalam kegiatan pembelajaran baik online maupun offline untuk mempermudah peserta didik dalam menerima materi yang diberikan oleh pendidik.

Penelitian tentang gaya belajar ini bertujuan untuk : 1) Untuk mendeskripsikan gaya belajar siswa pada kelas atas di MI Al Hidayah Mangli, 2) Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada kelas atas di MI Al-Hidayah Mangli, 3) Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada kelas atas di MI Al-Hidayah Mangli.

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah survey. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V MI Al-Hidayah Mangli sebanyak 49 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya: observasi, kuesioner/angket, dan dokumentasi.

Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana.

Hasil penelitian pengaruh gaya belajar ini menunjukan bahwa: 1) Gaya belajar siswa kelas IV dan V dari total keseluruhan sampel lebih cenderung ke gaya belajar visual dengan frekuensi 24 siswa dan presentasenya sebesar 48,98%.

2) Hasil belajar siswa di kelas IV dan V yang diambil dari nilai rata-rata ujian akhir semester berada pada kategori “tinggi” dengan presentase 33% pada interval 76,2-78,4 dan jumlah frekuensi sebanyak 16 siswa. 3) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa di MI Al-Hidayah Mangli. Tingkat signifikansinya dapat dilihat dari perbandingan nilai signifikansi dan nilai tperbandingan dan . Nilai signifikansi sebesar 0,404 >

probablitas 0,05, sedangkan nilai sebesar -0,843 dan nilai .sebesar 1,676, maka perbandingannya -0,843 < 1,676. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis alternatif ditolak sedangkan Hipotesis nihil diterima, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar MI Al-Hidayah Mangli tahun 2020/2021.

(9)

ix

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional ... 9

G. Hipotesis ... 11

H. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 20

(10)

x

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 36

D. Analisis Data ... 43

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian ... 51

B. Penyajian Data ... 56

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 58

D. Pembahasan ... 70

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 75

B. Saran-saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

xi

Tabel 3.1 Rincian Jumlah Responden pada Kelas Atas (IV dan V) di

MI Al-Hidayah Mangli ... 33

Tabel 3.2 Skor jawaban pertanyaan ... 38

Tabel 3.3 Tabel Kualifikasi Gaya belajar Berdasarkan Letak Penomoran didalam Kuesioner (angket) ... 38

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner (Angket) ... 40

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner (angket) ... 43

Tabel 3.6 Kriteria Hasil Belajar ... 46

Tabel 4.1 Data Siswa ... 54

Tabel 4.2 Data Pendidik MI Al-Hidayah ... 55

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana MI Al-Hidayah ... 56

Tabel 4.4 Data Hasil Penelitian Variabel X ... 57

Tabel 4.5 Data Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester ... 57

Tabel 4.6 Rekapitulasi Kecendrungan Gaya Belajar Siswa MI Al-Hidayah 59 Tabel 4.7 Presentase Gaya Belajar ... 60

Tabel 4.8 Distibusi Frekuensi hasil belajar peserta didik kelas 4 dan 5 MI Al- Hidayah Mangli ... 62

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogrov-Smirnov One-Sampel Kolmogrov-Smirnov Test ... 64

Tabel 4.10 Hasil Uji Linier dengan SPSS for Windows Version 22 ... 65

Tabel 4.11 Hasil Coefficientsa gaya belajar visual dan hasil belajar ... 66

(12)

xii

(13)

xiii

(14)

1 A. Latar Belakang Masalah

Peran pendidikan sangatlah penting terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan harus mampu mencetak individu- individu yang mempunyai pengetahuan tinggi, daya kopetitif, kreativitas, dan sikap budi pekerti agar kualitas sumber daya manusia semakin meningkat.

Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam undang- undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa:

“Pendidikan nasional berupaya untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1 Sehingga jika kualitas pendidikan rendah, maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai dan mengakibatkan rendahnya penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.2 Proses pendidikan bertujuan untuk membawa perubahan pada tingkah laku individu, kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya, dengan demikian pendidikan

1Undang-undang No 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

2Binti Maunah, Lnadasan Pendidikan (Yogyakarta: Teras, 2009), 1.

(15)

dapat meningkatkan harkat dan martabat seorang dalam keberlangsungan hidupnya serta mewujudkan tujuan nasional dengan generasi penerus yang berkualitas. Sebagaimana dipaparkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujuadkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat berbangsa dan bernegara”.3

Peningkatan kualitas pendidikan menjadi masalah pokok sehingga memerlukan beberapa upaya bagaimana usaha untuk mengubah posisi kualitas pendidikan di negara ini yang semakin merosot. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah. Tentu yang bekerja keras disini adalah tenaga pendidik, seorang pendidik tidak hanya menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Pendidik dituntut menjalankan peran-perannya dalam usahanya mencapai tujuan pembelajaran dan mengembangan potensi peserta didik. Didalam proses pembelajaran pendidik harus pandai dalam berinteraksi dengan peserta didik, pendidik harus dapat mengkondisikan suasana ketika di dalam kelas, memberikan arahan dan membantu peserta didik dalam belajar yang tentunya kebutuhan dan minat peserta didik tersebut tidaklah sama, serta yang tak kalah penting seorang pendidik harus pandai menarik perhatian peserta didik agar

3Undang-undang No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

(16)

pembelajaran di dalam kelas menyenangkan dan terasa hidup, seorang pendidik yang baik yaitu mampu menjalankan perannya dengan baik pula.

Peran fungsi utama seorang pendidik, antara lain: a) Planner, yaitu sebagai perencana, b) organizer, yaitu sebagai pelaksana dan pengelola, c) evaluator, yaitu sebagai penilai.4

Berdasarkan peran dan fungsi utama dari seorang pendidik tersebut, salah satu yang harus diterapkan adalah dapat berperan sebagai organizer atau sebagai pelaksana dan pengelola. Artinya seorang pendidik lah yang akan memulai dan mengelola suasana di dalam kelas. Selain membangun interaksi dengan peserta didik, seorang pendidik juga harus menentukan gaya belajar yang akan digunakan di dalam proses belajar mengajar. Gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda.5 Setiap peserta didik adalah individu yang unik, antara peserta didik memiliki perbedaan satu sama lain, seperti latar belakang yang berbeda- beda, minat, bakat, kecerdasan, kemampuan menerima informasi dan lain- lain. Dalam kegiatan pembelajaran setiap peserta didik mampu menerima pelajaran dengan cara yang berbeda-beda.

Apapun gaya belajar yang akan diterapkan oleh pendidik di dalam proses pembelajaran, tentunya harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Hal ini dilakukan supaya proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan

4Sugiono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar (Bandung: Remaja Rosdikarya, 2011), 187.

5 Waryani. Dinamika Kinerja Guru dan gaya Belajar (Jawa Barat: CV. Adanu Abimata, 2021), 22.

(17)

maksimal dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran.

Berdasarkan studi kasus yang dilakukan di MI Al-Hidayah Mangli memperlihatkan bahwa pendidik disana memiliki beberapa gaya belajar yang digunakan di dalam proses pembelajaran. Gaya belajar yang diterapkan tentunya berbeda di setiap kelas sesuai dengan kebutuhan dan materi pembelajaran yang di ajarkan.

Ada beberapa tipe gaya belajar yang bisa diperhatikan yaitu, gaya belajar visual, gaya belajar audiotorial, dan gaya belajar kinestetik. Ketiga gaya belajar tersebut dapat diterapkan di seluruh kelas, baik kelas bawah maupun di kelas atas. Gaya belajar yang diterapkan disaat pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang penting. Karena hal ini juga dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial yang dimiliki oleh seseorang. Pengusaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk pengusaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik.6 Hasil belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar. Artinya hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.7

6Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung : Sinar Baru, 2009), 102.

7Sutratinag Tirtonegoro, Penelitian Hasil Belajar Mengajar (Surabaya : Usaha Nasional, 2001), 43

(18)

Selain gaya belajar tentu terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Salah satunya adalah metode pembelajaran. Melihat kondisi saat ini yang tidak memungkinkan akibat pandemi Covid-19 menyebabkan proses belajar mengajar yang masih diselenggarakan secara online (Daring). Seperti halnya di MI Al-Hidayah Mangli yang sampai saat ini juga masih menerapkan sistem pembelajaran secara online.

Pembelajaran online yang diterapkan saat ini tentu dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana, seperti media aplikasi belajar yang tersedia.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih terdapat beberapa permasalahan yang terjadi ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran online, salah satunya yaitu peserta didik sulit dalam memahami materi yang diberikan oleh pendidik. Selain itu, peserta didik kurang memperhatikan ketika pendidik menjelaskan materi yang menjadikan hasil belajar peserta didik kurang memuaskan. Maka dari itu, gaya belajar sangat berperan dalam kegiatan pembelajaran baik online maupun offline. Hal ini tentu akan memudahkan peserta didik dalam menerima materi yang diberikan oleh pendidik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana gaya belajar siswa kelas atas di MI Al Hidayah Mangli ? 2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas atas di MI Al Hidayah Mangli ? 3. Apakah terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa kelas

atas di MI Al Hidayah Mangli ?

(19)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mendiskripsikan gaya belajar siswa kelas atas di MI Al Hidayah

Mangli

2. Untuk mendiskripsikan hasil belajar siswa kelas atas di MI Al Hidayah Mangli

3. Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa kelas atas di MI Al-Hidayah Mangli

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini ada dua, yaitu secara teoritis dan secara praktis. Manfaat penelitian secara teoritis adalah untuk menambah informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. Manfaat penelitian secara praktis adalah :

1. Bagi Siswa

Melalui penggunaan gaya belajar yang sesuai, siswa lebih aktif dan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru

Melalui penelitian ini diharapkan guru dapat memilih atau menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan kondisi siswa sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

(20)

3. Bagi Sekolah

Melalui penelitian ini diharapkan sekolah dalam hal ini kepala sekolah atau pemegang otoritas di sekolah dapat memperoleh informasi sebagai masukan dalam menentukan kebijakan terkait dengan kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam mempersiapkan diri sebagai calon pengajar atau pendidik.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini di batasi pada masalah gaya belajar terhadap hasil hasil belajar pada masa pandemi di MI Al Hidayah Mangli.

1. Variabel penelitian adalah gejala-gejala yang timbul dan menjadi fokus peneliti, selain itu pula dapat diartikan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.8 Varibel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu tang ditetapkan oleh peneliti ubtuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.9 Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel adalah objek penelitian yang mempunyai variasi tertentu yang di

8Jakni, Metode Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan (Bandung : Alfabeta CV, 2016), 47.

9Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta CV, 2019), 68.

(21)

tetapkan peneliti dan nantinya akan ditarik kesimpulan. Adapaun variabel yang terdapat pada penelitian ini antara lain

a. Variabel Independen atau Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).10 Adapun variabel bebas dari penelitian ini yang disimbolkan dengan (X), yaitu gaya belajar

b. Variabel Dependen atau Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.11 Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini yang disimbolkan (Y) adalah hasil belajar siswa.

2. Setelah variabel penelitian diketahui kemudian dilanjutkan dengan mengemukakan indikator-indikator variabel yang merupakan rujukan empiris dari variabel yang diteliti. Indikator ini akan menjadi dasar dalam membuat pertanyaan-pertanyaan dalam tes.

Adapaun variabel dan indikator penelitian sebagai berikut :

10Sugiyono, 69.

11Sugiyono, 69.

(22)

Tabel 1.1

Indikator dan Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator

Gaya Belajar

Visual

a. Suka membaca dari pada dibacakan b. Membaca cepat dan tekun

c. Mengingat yang dilihat dari pada yang didengar

d. Cenderung melihat sikap, gerakan dan bibir guru dalam menjelaskan

e. Tidak mudah terganggu oleh keributan f. Mementingkan penampilan dalam

berpakaian

Auditori

a. Lebih suka mendengarkan dalam memahami materi

b. Suka berdiskusi dan suka berbicara c. Mudah terganggu keributan

d. Biasanya fasih dalam berbicara e. Senang membaca dengan keras

Kinestetik

a. Ketika belajar selalu menggerakan salah satu anggota badan

b. Belajar melalui praktik langsung

c. Menggunakan jari untuk petunjuk membaca

d. Menyukai permainan yag menyibukkan e. Memahami materi dengan berjalan Hasil Belajar Kognitif Hasil ujian akhir sekolah (UAS) F. Definisi Operasional

1. Gaya Belajar

gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir, dan memecahkan soal pada proses pembelajaran.

Secara umum ada tiga macam gaya belajar antara lain : a. Gaya belajar visual

Gaya belajar visual dapat diterapkan pada peserta didik yang dalam proses belajarnya lebih condong melibatkan indra

(23)

penglihatannya, seperti pembelajaran dengan membaca, menonton, video atau film. Gaya belajar visual ini memiliki beberapa ciri-ciri khusus, seperti dalam kegiatan belajar biasanya peserta didik yang mempunyai tipe visual lebih senang membaca sendiri, menonton video pembelajaran, dan juga tidak merasa terganggu ketika ada keramaian disekitarnya saat melakukan kegiatan belajar.

Penjelasan diatas memberikan pandangan bahwasannya seorang peserta didik yang mempunyai tipe belajar visual ketika melakukan kegiatan belajarnya mereka lebih sering melibatkan indra penglihatannya untuk mempermudah memahami materi pelajaran dan juga tidak terganggu belajarnya meskipun disekitarnya ramai.

b. Gaya belajar auditori

Tipe belajar auditori adalah tipe belajar yang cenderung menerima informasi paling baik dan efektif dengan memakai indra pendengaran (audio), tipe belajar auditori mempunyai beberapa ciri- ciri antara lain, lebih suka mendengarka penjelasan materi ketimbang membaca sendiri, senang membaca keras, fasih dalam berbicara, dan mudah terganggu dengan keramaian.

c. Gaya belajar kinestetik

Peserta didik yang memiliki kecenderungan dengan ciri gaya belajar kinestetik lebih menyukai belajar atau menerima informasi melalui gerakan atau sentuhan. Artinya peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik menyukai aktivitas belajar secara langsung

(24)

melalui pengalaman-pengalaman. Tipe belajar kinestetik memiliki ciri-ciri antra lain, selalu menggerakan salah satu anggota tubuh ketika belajar, jari telunjuk digunakan untuk petunjuk dalam membaca, dan menyukai permainan ketika belajar.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu penilaian akhir siswa dari proses dan pengenalan yang dilakukan berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berfikir serta menghasilkan prilaku kerja yang lebih baik. Dalam penelitian ini hasil belajar menggunakan hasil ujian akhir semseter peserta didik tahun pelajaran 2020/2021 sebagai datanya.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.12 Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapata dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

12Sugiyono, 99.

(25)

Definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang ada di penelitian. Maka dari itu hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha : Terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa di MI Al Hidayah Mangli

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil belajar di MI Al Hidayah Mangli

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembehasan berisikan tentang deskripsi alur pembehasan skripsi yang di mulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan seperti pada daftar isi.13 Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan di jelaskan mengenai alur pembahasan skripsi ini secara umum.

BAB I : pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian dan yang terakhir hipotesis.

BAB II : pada bab ini menjelaskan mengenai kajian pustaka yang berisikan tentang penelitian terdahulu dan kajian teori.

BAB III : pada bab ini menyajikan metode penelitian yang meliputi, pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data dan analisis data.

13Tim penyusun, Pedoman Karya Tulis Ilmiah (Jember : IAIN Jember, 2020), 80.

(26)

BAB IV : pada bab ini menyajikan data yang sudah di dapat dan di analisi untuk mengetahui hasil dari penelitian serta melakukan pembahasan mengenai data yang telah di analisis.

BAB V : bab ini berisikan tentang kesimpulan dari semua pembahasan dari bab pertama sampai bab ke empat, serta berisikan saran bagi peneliti yamg bertujuan supaya para pembaca memberikan masukan terhadap penelitian ini.

(27)

14

Penelitian tentang pengaruh gaya belajar telah banyakdilakukan.

Beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh gaya belajar antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sofia Nur Widayah yang berjudul:

“Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri gugus dr. Cipto mangunkusumo Kabupaten Pati”.14

Skripsi ini mengangkat penelitian tentang pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan yang bertujuan untuk mengetahui gaya belajar siswa di mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Skripsi yang ditulis oleh Sofia Nur Widayah menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode korelasi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sofia Nur Widayah menunjukan gaya belajar yang dominan yaitu gaya belajar visual dengan frekuensi 30 siswa (54,54%) dan adanyan pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan sebesar 61,2%. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada pengambilah sampel yang mana di penelitian ini menggunakan cluster random salving dan juga skripsi dari Sofia

14 Sofia Nur Widayah, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SD Negeri Gugus dr. Cipto Mangunkusumo Kabupaten Pati, (Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2016)

(28)

menggunakan kelas IV saja sedangkan penelitian menggunakan kelas IV dan V

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rostati Nia yang berjudul: “Pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa kelas IV SD Negeri 5 Metro Timur”.15

Skripsi ini mengangkat tentang pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar pendidikan agama islam. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif populasinya sebanyak 67 siswa dan sampel sebanyak 23 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan yaitu angket dan dokumentasi. Hasil analisis data menunjukan bahwa adanyan pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar pendidikan agama islam. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama sama membahasa tentang gaya belajar, sedangkan perbedaannya adalah di mata pelajaran.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah yang berjudul: “Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di madrasah ibtida’iyah raudatul ulum Karangploso Malang”.16

Skripsi ini membahas tentang pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Skripsi yang ditulis oleh fauziyah ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuasalitas. Populasi dalam penelitian adalah siswa MI Raudatul

15Rostati Nia, Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV SD Negeri 5 Metro Timur (Skripsi, IAIN Metro Lampung, 2020)

16 Fauziyah, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah Raudatul Ulum Karangploso Malang (Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2013)

(29)

Ulum Karangploso Kabupaten Malang kelas IV dan V dan alat analisis data yang digunakan yaitu regresi sederhana. Hasil penelitiannya menunjukan adanyan pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Persamaan dengan penelitian ini tertelak pada populasi yang digunakan yaitu kelas atas di MI sedangkan perbedaannya yaitu pada prestasi belajar dan juga mata pelajaran yang digunakan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Letri Olpita Sari yang berjudul: “Gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran bahasa indonesia pada kelas V SD negeri 113 Bengkulu Selatan”.17

Skripsi ini membahas gaya belajar yang di lakukan oleh peserta didik ketika proses pembelajaran pada mata pelajaran bahasa indonesia.

Skripsi ini dilatar belakangi adanya masalah yang terjadi di kelas V pada mata pelajaran bahasa indonesia yang mana peserta didik kurang aktif didalam kelas dan juga kurang mampu mengingat materi yang disampaikan oleh pendidik. Pada skripsi yang ditulis oleh letri menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research).

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh letri ini peserta didik lebih menggunakan gaya belajar visual, dikarenakan peserta didik kelas V lebih suka belajar dengan cara melihat pendidik menjelaskan materi di

17 Letri Olpita Sari, Gaya Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kelas V SD Negeri 113 Bengkulu Selatan (Skripsi, IAIN Bengkulu, 2019)

(30)

depan kelas dan juga peserta didik lebih suka membaca dengan disertai gambar terkait dari bacaan ataupun materi pembelajaran.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Agustina yang berjudul: “Hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran ipa di Madrasah Intidaiyah Mahad Islami Palembang”.18

Skripsi ini membahasa tentang hubungan gaya belajar dengan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di MI Mahad Islami Palembang. Yang melatar belakangi reza sebagai penulis melakukan penelitian ini yaitu adanya beberapa gaya belajar yang digunakan oleh peserta didik di MI Mahad Islami Palembang tersebut kelas IV, maka dari itu penulis menduga adanya pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Skripsi yang ditulis oleh reza ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan statistik product moment. Pengumpulan data diperoleh melalui angket, tes dan dokumentasi. Sampel yang digunakan hanya 1 kelas yang terdiri dari 18 peserta didik.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh reza ini menunjukan gaya belajar peserta didik kelas IV yang berjumlah 18 orang mempunyai masing-masing gaya belajar, yaitu 5 peserta didik bergaya belajar visual, 4 peserta didik bergaya belajar auditorial, 1 peserta didik bergaya belajar kinestetik, selebihnya peserta didik ada yang menggunakan gaya belajar

18 Reza Agustina, Hubungan Gaya Belajardengan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah Mahad Islami Palembang (Skripsi, UIN Raden Fatah Palembang, 2020)

(31)

visual dan auditorial dan ada juga yang menggunakan gaya belajar antara kinestetik dan auditorial. Kemudian dilakukan perhitungan melalui analisis product moment dengan hasil perhitungan korelasi pada taraf signifikansi 5% (0,468), sedangkan pada taraf signifikansi 1% (0,590).

Karena 𝑟𝑥𝑦 (0,79142152) pada taraf signifikansi 5% lebih besar dari 𝑟 , maka pada taraf signifikansi 5% hipotesis nol ditolak, sedangkan hipotesis alternatif disetujui / diterima. Dengan demikian, hipotesis penelitian ini menjawab “terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik kelas IV pada mata pelajaran IPA di MI Mahad Islami Palembang.

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

No Nama dan judul

penelitian Persamaan Perbedaan

1 Sofia Nur Widayah, 2016, pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri gugus dr. Cipto mangunkusumo Kabupaten Pati.

a. Sama sama membahas gaya belajar

b. Pendekatan penelitian yang digunakan

b. Muatan pelajaran c. Objek

penelitian d. Tujuan

penelitian

2 Rostati Nia, 2020, pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa kelas IV SD Negeri 5

a. Sama membahasa gaya belajar b. Pendekatan

penelitian yang digunakan

c. Populasi dan sampel yang digunakan d. Muatan mata

pelajaran

(32)

Metro Timur.

3 Fauziyah, 2013, pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di madrasah ibtida’iyah raudatul ulum Karangploso Malang.

a. Sama sama membahas gaya belajar

b. Pedenkatan penelitian yang digunakan

c. Objek penelitian d. Muatan mata

pelajaran e. Jenis

pengumpulan data

f. Prestasi belajar

4 Letri Olpita Sari, gaya belajar siswa dalam proses

pembelajaran bahasa indonesia pada kelas V SD negeri 113

Bengkulu Selatan

a. Sama sama membahasa gaya belajar

a. Muatan pembelajaran b. Metode

penelitian yang digunakan c. Tujuan

penelitian

5 Reza Agustina, hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran ipa di Madrasah

Intidaiyah Mahad Islami

Palembang.

a. Sama sama membahasa gaya belajar

b. Menggunakan

pendekatan penelitian kuantitatif

c. Tempat penelitian sama yaitu madrasah ibtidaiyah

a. Muatan pembelajaran b. Tujuan

penelitian c. Jenis penelitian d. Banyaknya

sampel yang digunakan

Berdasarkan penelitian diatas terdapat perasamaan dan perbedaan jika dilihat dari fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini dengan penelitian yang sudah dilakukan. Meskipun sama-sama membahas gaya belajar, akan tetapi terdapat perbedaan dari penelitian ini yaitu pada variabel terikat, lokasi dan objek penelitian. Pada penelitian yang akan dilaksanakan

(33)

lebih berfokus pada “ pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada masa pandemi di MI Al Hidayah Mangli”

B. Kajian Teori

1. Hakikat Gaya Belajar a. Pengertian Gaya Belajar

Menurut nasution gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir, dan memecahkan soal pada proses pembelajaran.19

Menurut Yunsirno gaya belajar adalah sesuatu yang penting agar proses belajar bisa menyenangkan dan hasilnya pun memuaskan.

Gaya belajar merupakan kunci sukses untuk mengembangkan kinerja dalam belajar, ini bisa diterapkan dalam teknik memperoleh pengetahuan atau informasi secara individu atau dalam dunia kerja sekalipun.20

Munif Chatib mengatakan gaya belajar adalah cara informasi masuk kedalam otak melalui indra yang dimiliki. Pada saat informasi akan ditangkap oleh indra, maka bagaimana informasi tersebut disampaikan berpengaruh pada kecepatan otak menangkap informasi dan kekuatan otak menyimpan informasi tersebut dalam ingatan atau

19Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), 94.

20Yunsirno, Keajaiban Belajar (Pontianak : Jenius Publishing, 2012), 114.

(34)

memori.21 Sedangkan menurut Fleming dan Mills gaya belajar merupakan kecendrungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan suatu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/ sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.22

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, penulis memberi kesimpulan bahwasannya gaya belajar adalah suatu cara siswa itu sendiri dalam menyerap informasi melalui indra yang di peroleh dari proses pembelajarannya. Siswa menggunakan gaya belajar yang maksimal dan sesuai dengan kemampuannya maka siswa tersebut akan mendapatkan tujuan dari pembelajarannya dengan maksimal.

b. Macam-macam Gaya Belajar

Proses belajar mengajar dilakukan dengan berbagai cara atau model pembelajaran. Di dalam model pembelajaran pendidik harus dapat menyesuaikan gaya belajar dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Pengetahuan pendidik tentang gaya belajar yang multi-indrawi yang melayani sebaik mungkin kebutuhan individual setiap anak. Dengan memanfaatkan konsep keberagaman dan

21Munif Chatib, Sekolahnya Manusia Sekolah Berbasis Multiple Intellignces di Indonesia (Bandung : PT Mizan Pustaka, 2011), 136.

22Luk Luk Nuf Mufidah, ”Memahami Gaya Belajar untuk Meningkatkan Potensi Anak”, Jurnal

Perempuan dan Anak, no. 2 ( Desember 2017) : 250.

https://media.neliti.com/media/publications/276698-memahami-gaya-belajar-untuk- meningkatkan-7924c83a

(35)

menerima gaya belajar yang berbeda.23 Dengan keberagaman gaya belajar peserta didik maka pendidik harus dapat menyesuaikan dengan proses pembelajaran. Berikut macam-macam gaya belajar :

1) Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual dapat diterapkan pada peserta didik yang dalam proses belajarnya lebih condong melibatkan indra penglihatannya, seperti pembelajaran dengan membaca, menonton vidio atau film. Ciri-ciri gaya belajar visual antara lain24 :

a) Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar

b) Bicara agak cepat

c) Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi d) Tidak mudah terganggu oleh keributan

e) Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar f) Lebih suka membaca dari pada dibacakan g) Membaca cepat dan tekun

h) Seringkali mengetahui apa yang hasrus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata

i) Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato j) Lebih suka musik dari pada seni

23 Yan Djoko Pietono, Mendidik Anak Sepenuh Hati (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2014), 4.

24 Waryani, Dinamika Kinerja Guru dan gaya Belajar (Indramayu: CV. Adanu Abimata, 2021), 24.

(36)

k) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali meminta bantuan orang untuk mengulanginya

Berdasarkan ciri-ciri gaya belajar visual di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam proses pembelajaran peserta didik lebih sering melibatkan alat indra penglihatannya. Untuk mengatasi beberapa kendala di dalam proses gaya belajar visual, pendidik dapat menyajikan materi pembelajaran dengan bantuan berupa film, vidio, atau gambar-gambar yang mendukung materi pembelajaran.

2) Gaya Belajar Audiotorial

Tipe belajar auditorial adalah tipe belajar yang cenderung menerima informasi paling baik dan efektif dengan memakai indra pendengaran (Audio).25 Peserta didik yang cenderung memakai gaya belajar auditorial ini akan lebih banyak menggunakan indra pendengarannya sebagai alat utama menyerap informasi atau memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Ciri ciri gaya belajar audiovisual antara lain26 :

a) Berbicara kepada dirinya sendiri saat bekerja b) Mudah terganggu keributan

25 Susanto Windura, Be An Anbsolute Genius (Jakarta: PT Gramedia, 2016), 28.

26 Salisatul Apipah, Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Berdasarkan gaya Belajar Siswa pada Model Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik dengan Self Assesment (Jawa Tengah: CV.

Tahta Media Group, 2021), 26-27.

(37)

c) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca

d) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

e) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara

f) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita g) Berbicara dalam irama terpadu

h) Biasanya fasih dalam berbicara i) Lebih suka musik dari pada terpola

j) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskuskan dari pada dilihat

k) Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar

l) Mempunyai masalah dengan pekerjaan pekerjaan yang bersifat visualisasi seperti memotong bagian-bagian sehingga sesuai satu sama lain

m) Lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskannya n) Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik27

Berdasarkan ciri-ciri gaya pembelajaran auditorial di atas, maka pendidik dapat memberikan beberapa cara untuk mengatasinya seperti menggunakan pembelajaran dengan berdiskusi. Selain itu juga dapat menggunakan musik untuk

27 Salisatul Apipah, 26-27

(38)

menjelaskan materi pembelajaran. Selain itu gaya auditorial juga dapat dilakukan dengan cara membacakan suatu informasi yang kemudian direkam dan didengarkan ke peserta didik untuk dipahami.

3) Gaya Belajar Kinestetik

Peserta didik yang memiliki kecenderungan dengan ciri gaya belajar kinestetik lebih menyukaibelajar atau menerima informasi melalui gerakan atau sentuhan.28 Artinya peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik menyukai aktivitas belajar secara langsung melalui pengalaman-pengalaman. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik antara lain29 :

a) Berbicara perlahan b) Berpenampilan rapi

c) Tidak terlalu mudah terganggu dengan keributan d) Belajar melalui praktik dan kegiatan memanipulasi e) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

f) Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca

g) Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita h) Menyukai buku-buku

i) Menyukai permainan yang menyibukkan

j) Mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca

28 Asep Nurjaman, Peningkatan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Implementasi Desain Pembelajaran (Jawa Barat: CV. Adanu Abimata, 2020), 23.

29 Pupu Saeful Rahmat, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), 66.

(39)

k) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat tersebut

l) Seringkali menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian m) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

Berdasarkan ciri-ciri di atas, peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik menganggap kegiatan membaca dan mendengarkan merupakan salah satu kegiatan yang membosankan. Karena peserta didik kinestetik akan lebih mudah memahami tugasnya jika mereka mencoba secara langsung atau turun ke lapangan.

c. Faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar

Gaya belajar peserta didik yang beragam menyebabkan kreatifitas pendidik untuk memilih metode pembelajaran yang efektif untuk bisa mengakomodir perbedaan gaya belajar peserta didik.30 Setiap peserta didik tentu memiliki gaya belajar yang berbeda beda, hal ini tentu mempengaruhi proses belajar mengajar yang dilakukan oleh pserta didik. Berikut faktor yang mempengaruhi gaya belajar peserta didik, antara lain :

30 Ni Nyoman Supuwiningsih, E-Learning untuk Pembelajaran Abad 21 dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 (Bandung: CV. Media Sains Indonesia, 2021), 49.

(40)

1) Faktor Internal a) Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah ini berhubungan dengan kesehatan dari peserta didik. Karena jika kesehatan seseorang terganggu maka proses belajar mengajar juga akan terhambat.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis ini berhubungan dengan kesiapan mental peserta didik di dalam proses pembelajaran. Seperti tingkat ketertarikan peserta didik terhadap materi pembelajaran, minat dan bakat peserta didik di dalam menerima pembelajaran.

c) Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan terdiri dari 2 jenis, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (psikis). Kelelahan jasmani berhubungan dengan kesehatan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani berhubungan dengan kurangnya semangat dan minat belajar dari peserta didik.31

2) Faktor Eksternal a) Faktor Keluarga

Faktor keluarga tentu sangat berpengaruh terhadap gaya belajar peserta didik. Karena hal ini juga berhubungan dengan

31 Ni Nyoman Supuwiningsih, 49

(41)

cara orang tua di dalam mendidik anak, suasana di dalam rumah, dan keadaana ekonomi keluarga.

b) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang berpengaruh terhadap gaya belajar peserta didik adalah kurikulum yang diterapkan, metode pembelajaran, hubungan antara pendidik dan peserta didik, suasana belajar, sarana dan prasarana yang tersedia di lembaga.

c) Faktor Masyarakat

Faktor masyarakat yang dapat mempengaruhi gaya belajar peserta didik antara lain adalah hubungan antara peserta didik dengan lingkungan masyarakat di sekitar.

Hubungan yang dimaksud adalah interaksi peserta didik dengan masyarakat yang ada di lingkungan tinggal peserta didik.32

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh peserta didik yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi,

32 Ni Nyoman Supuwiningsih, 50

(42)

kesenangan, minat-minat bakat, penyesuaian sosial, jenis-jenis keterampilan, cita-cita keinginan, dan harapan

Menurut Oemar Hamalik dalam Rusman hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan prilaku, termasuk juga perbaikan prilaku.33 Belajar merupakan proses yang kompleks dan terjadinya perubahan prilaku pada saat proses belajar diamati pada perubahan prilaku peserta didik setelah dilakukan penilaian. pendidik harus dapat mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut setelah dilakukan penilaian. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjono menyatakan bahwa hasil belajar peserta didik adalah hasil fari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.34

Berdasarkan pendapat para ahli di atas bisa di simpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan aspek kognitif hasil belajar peserta didik mudah dicapai, sedangkan afektif pengembangan pribadi peserta didik, dan psikomotorik seperti peningkatan keterampilan peserta didik sehingga dapat mengkontruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari

33Rusman, Belajar & Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses pendidikan (Jakarta : Prenada Media, 2018), 130

34Dimyati dan Mudjono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), 3-4

(43)

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada pendidik tentang kemajuan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya, dari informasi tersebut pendidik dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

Menurut Munadi dalam rusman menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan faktor eksternal antara lain35 :

1) Faktor Internal a) Faktor Fisiologi

Secara umum, kondisi fisiologi, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.

b) Faktor Psikologi

Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya.

Beberapa faktor psikologis, meliputi intelegensi (IQ),

35Rusman, 130-131.

(44)

perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar peserta didik.

2) Faktor Eksternal a) Faktor Lingkunga

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.

Faktor lingkungan ini meliputi lingkunganfisik dan lingkungan sosial. Lingkungan dalam misalnya suhu, dan kelembapan. Belajar pada tengah hari diruang yang memiliki vemtilasi udara yang kurang tentunya akan berbeda suasan belajarnya, dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung untuk bernapas lega

b) Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumentas adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan pendidik.36

36 Rusman, 130-131

(45)

32

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.37 Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Ada lima jenis metode penelitian yaitu, survey, expostfacto, eksperimen, naturalistik, dan research and development.

Berdasarkan pendapat diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang dilakukan agar penelitian menjadi terarah dan mencapai tujuan. Dan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey karena dalam pengumpulan data penliti menghimpun informasi dari para responden menggunakan kuesioner sebagai metode pokok. Sebagaimana yang dikemukakan Sandu Siyoto dan Muhammad Ali bahwa penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.38

37Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta CV, 2019), 2.

38Sandu Siyoto dan M Ali Sodik, Dasar Metode Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media Publishing, 2015), 100.

(46)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan element yang akan dijadikan wilayah generalisasi, elemen populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diukur yang merupakan unit yang diteliti.39 Jadi, populasi merupakan keseluruhan wilayah yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.

Dengan kata lain populasi merupakan seluruh responden yang akan menjadi sasaran di dalam penelitian.

Keseluruhan populasi dalam penelitian ini yaitu pada kelas tingkat atas di MI Al-Hidayah Mangli yaitu di kelas 4 dan 5 yang mempunyai jumlah keselururhan responden sebanyak 140 peseta didik. Dengan demikian jumlah selururuh peserta didik tersebut dijadikan sebagai populasi pada penelitian ini dengan rincian jumlah peserta didik tiap kelas sebagai berikut :

Tabel 3.1

Rincian Jumlah Responden pada Kelas Atas (IV dan V) di MI Al-Hidayah Mangli

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 IVA 17 17 34

2 IVB 13 22 35

3 VA 15 18 33

4 VB 21 17 38

Total 66 74 140

39 Sugiyono, 126.

(47)

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi. Kalimat ini memiliki dua makna, yaitu: Pertama, semua unit populasi harus memiliki peluang untuk terambil sebagai unit sampel, dan Kedua, sampel dipandang sebagai penduga populasinya atau sebagai populasi dalam bentuk kecil (miniatur populasi).40 Dalam artian dimana besar sampel harus mewakili untuk menggambarkan populasinya.

Menurut Suharsimin Arikunto dikutip oleh Siti Himmayatul Mutaassifih mengatakan bahwa “apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, sedangkan jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.41 Berdasarkan populasi penelitian, peneliti menggunakan sampel sebanyak 49 peserta didik atau sebanyak 35% dari populasi yang ada. Jumlah sampel tersebut diperoleh dari hasil penghitungan berikut ini :

Berdasarkan penghitungan di atas maka dapat dinyatakan bahwa 35% dari keseluruhan populasi sebanyak 140 peserta didik adalah 49 peserta didik. Jadi, sampel yang digunakan oleh peneliti sebanyak 49 peserta didik dari keseluruhan jumlah populasi di kelas atas yaitu kleas IV

40 Eddy Riflin, Populasi, Sampel, variabel dalam Penelitian Kedokteran (Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding Management, 2021), 11.

41 Siti Himmayatul M, Pengaruh Budaya Religius Terhadap Kualitas Keagamaan Siswa Madrasah Ibtida’iyah At-Taqwa Bondowoso Tahun Ajaran 2020/202 (Skripsi, IAIN Jember, 2021), 50

(48)

dan V di MI Al-Hidayah Mangli. Di dalam teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik Sampel Probabilitas (Sampling Probability).

Sampel Probabilitas atau disebut juga sampel random (sampel acak) adalah sampel yang pengambilannya berlandaskan pada prinsip teori peluang, yakni prinsip memberikan peluang yang sama kepada seluruh unit populasi untuk dipilih sebagai sampel.42 Dimana yang berperan sebagai populasi disini adalah peserta didik di kelas atas yaitu kelas IV dan V di MI Al-Hidayah Mangli

Sedangkan di dalam penentuan sampel peneliti menggunakan teknik acak berkelompok (Cluster Random Sampling). Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.43 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa populasi pada penelitian ini meliputi seluruh peserta didik pada tingkat kelas atas yaitu kelas IV dan V di MI Al-Hidayah Mangli. Untuk itu dalam pengambilan sampel peneliti memilih teknik acak berkelompok (Cluster Random Sampling). Dikatakan sebagai pengambilan sampel kluster karena peneliti menyeleksi anggota sampel dalam kelompok dan bukan menyeleksi secara individu-individu secara terpisah.

42 Ivan Fanani Qomusuddin, Statistik Pendidikan (Lengkap dengan Aplikasi IBM SPSS Statistik2 20.0) (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2019), 26.

43 Wagiran, Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori dan Implementasi (Yogyakarta:

DEEPUBLISH, 2013) , 195.

(49)

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain :

a. Observasi

Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang tepenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.44 Observasi dilakukan di MI Al-Hidayah Mangli di kelas IV sampai kelas V. Observasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui keadaan peserta didik, jumlah peserta didik sekaligus untuk mengetahui sarana dan prasarana yang tersedia di lokasi penelitian.

b. Kuisioner (Angket)

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan guna memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang laporan pribadinya, atau hal-hak yang diketahuinya.45 Angket digunakan untuk mengetahui jawaban responden atau sampel mengenai gaya belajar yang digunakan di MI Al-Hidayah Mangli.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan pada saat penelitian. Bentuk dokumentasi yang digunakan antara lain adalah hasil jawaban dari responden, data pengarsipan

44Sugiono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar (Bandung: Remaja Rosdikarya, 2011), 203.

45Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 194.

(50)

hasil belajar peserta didik, serta data kepegawaian dan kesiswaan di MI Al-Hidayah Mangli.

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data adalah pedoman tertulis tentang wawancara, pengamatan, dan pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi.46 Bentuk instrumen penelitian berkaitan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan. Seperti wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Di dalam penelitian ini alat utama yang digunakan dalam pengambilan data untuk memperoleh informasi dari sampel yaitu kuesioner (angket). Angket tersebut digunakan sebagai alat untuk mengetahui informasi mengenai gaya belajar peserta didik di MI Al-Hidayah Mangli.

Proses pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada skala likert. Skala likert merupakan skala yang seringkali digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.47 Berikut alternatif jawaban pada instrumen penelitian yang berupa kuesioner (Angket) yang di beri skor untuk keperluan analisis kuantitatif:

46Ovan dan Andika Saputra, Aplikasi Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Berbasis Web (Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia, 2020), 1.

47 Muchlis Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2017 , 76.

(51)

Tabel 3.2

Skor jawaban pertanyaan Pernyataan Positif

Jawaban Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Kurang Setuju 2

Tidak Setuju 1

Berdasarkan kuesioner (angket) yang akan digunakan sebagai alat untuk mengetahui informasi mengenai gaya belajar peserta didik di MI Al-Hidayah Mangli. Terdapat beberapa klasifikasi pernyataan berdasarkan macam-macam gaya belajar seperti Visual, Auditori, dan Kinestetik pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Tabel Kualifikasi Gaya belajar Berdasarkan Letak Penomoran didalam Kuesioner (angket)

No Gaya Belajar Letak Penomoran di Angket

1 Visual 1,2,3,4,5,6

2 Auditori 7,8,9,10,11,12 3 Kinestetik 13,14,15,16,17,18

Uji validitas dan uji reliabilitas instrumen merupakan salah satu syarat penting dalam menentukan kelayakan dan kevalidan dari instrumen yang akan digunakan, maka sebelum instrumen di sebarkan pada responden, perlu dilakukan validasi isi dan bahasa dari instrumen oleh dosen ahli dalam bidang tersebut yaitu Bapaka Dr. Nino Indrianto, M.Pd dan juga Bapak Mohammad Kholil, M.Pd. Dalam hal ini Bertujuan supaya peneliti mengetahui bahasa yang mudah dipahami setiap butir pernyataan-pernyataan di isntrumen.

(52)

Setelah melakukan validasi kepada ahli, analisis validasi dan reliabilitas butir pernyataan, dalam hal ini uji validitas dan reliabilitas di uji cobakan pada selain sampel yang sudah ditentkan.

a. Uji Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya.48 Sebuah instrumen bisa dinyatakan valid ketika mampu mengukur sesuai data yang ada. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus product moment dari pearson (Pearson Product Moment Correlation).

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

= Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y = banyaknya peserta tes

𝑋 = nilai hasil uji coba

Y = nilai total

Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan setiap butir pertanyaan di angket (kuesioner), pengujian validitas dilakukan pada setiap pertanyaan dalam instrumen dengan cara mengkorelasikan setiap nilai pertanyaan dengan nilai total menggunakan korelasi product moment. Dan untuk mempermudah

48M Fitrah dan Luthfiyah, Metode Penelitian : Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi Kasus (Sukabumi : CV Jejak, 2017), 87.

Gambar

Tabel 3.6  Kriteria Hasil Belajar
Tabel 4.1  Data Siswa  Kelas  Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono dan Hariyanto, individu dengan gaya belajar visual akan lebih cepat belajar dengan cara melihat, misalnya dengan membaca buku, melihat dan mengamati

Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi yaitu: (1) Gaya Belajar Visual, belajar dengan cara

Arylien, dkk (2014) melakukan penelitian tentang gaya belajar, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik

a. Jumlah peserta didik : 21 siswa. Jumlah peserta didik yang tuntas belajar : 21 siswa. Jumlah peserta didik yang tidak tuntas belajar : 0 siswa. Ketuntasan belajar klasikal

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa tingkat gaya belajar peserta didik didominasi oleh gaya belajar kinestetik kemuadian auditorial dan visual, tingkat

Dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa gaya belajar auditif merupakan preferensi yang paling sedikit dimiliki oleh peserta didik ini diharapkan para pendidik

Peserta didik visual adalah mereka yang belajar paling baik melalui penglihatan. Peserta didik visual memiliki kesulitan menyerap informasi melalui.. presentase verbal

Dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa gaya belajar auditif merupakan preferensi yang paling sedikit dimiliki oleh peserta didik ini diharapkan para pendidik